Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW dan para sahabat dari dulu, sekarang hingga ahir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini yang berjudul
STRATEGI ANCAMAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI
INTERNASIONAL.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan, Bahwa tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau
tidak retak oleh kaarena itu dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan
saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri. Semoga makalah
ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal
Alamiin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................1

C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Persatuan


dan Kesatuan Bangsa Indonesia.................................................................3

1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer.................................................3

2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir Militer..........................................4

B. Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa Indonesi. 6

1. Ancaman dari dalam...............................................................................6

2. Ancaman dari luar..................................................................................9

C. Jenis Pertahanan.......................................................................................11

D. Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika 11

E. Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi


Nasional.............................................................................................................16

1. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional..............................16

2. Faktor pendukung integrasi nasional..................................................16

3. Faktor penghambat integrasi nasional................................................16

F. Upaya Membangun Integrasi Nasional....................................................17

2
G. Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi Nasional................................17

H. Faktor Pendukung Integrasi Nasional......................................................17

I. Faktor Penghambat Integrasi Nasional.....................................................18

J. Geostrategi Indonesia dalam Wujud Ketahanan Nasional......................18

a. Pengertian..............................................................................................18

b. Sejarah Ketahanan Nasional................................................................20

c. Hakikat Ketahanan Nasional...............................................................20

d. Konsepsi Ketahanan Nasional..............................................................20

e. Asas-asas Pembinaan Ketahanan Nasional........................................21

f. Langkah-langkah Pembinaan Ketahanan Nasional..........................23

K. Sikap Dalam Menjaga Keutuhan NKRI...................................................23

BAB III KESIMPULAN......................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman militer disesuaikan dengan
jenis ancaman dan besarnya risiko yang dihadapi.
Strategi Pertahanan untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi militer
berbeda dengan strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman yang jenisnya
bukan agresi militer. Agresi militer mengancam totalitas eksistensi bangsa dan
negara sehingga harus dihadapi dengan strategi pertahanan dalam kerangka
operasi militer perang dengan pengerahan segenap kekuatan nasional. Sebaliknya,
ancaman militer yang lain tidak selalu harus dihadapi dengan OMP.
Ancaman Militer yang jenisnya bukan agresi militer dihadapi dengan kekuatan
pertahanan yang besarnya terbatas dan proporsional dengan besarnya ancaman
yang dihadapi serta dengan pola OMSP. Penerapan strategi pertahanan berlapis
berlaku untuk konteks menghadapi jenis ancaman militer agresi militer dan
ancaman militer yang bukan agresi.
Apabila ancaman aktual berupa ancaman militer yang karakteristiknya
memerlukan penanganan melalui OMP, lapis pertahanan militer didayagunakan
sebagai inti kekuatan. Dalam hal ini lapis pertahanan militer yang berintikan
komponen utama, dan didukung oleh komponen cadangan dan komponen
pendukung, di samping disokong oleh lapis pertahanan nirmiliter yang
melaksanakan fungsi-fungsi diplomasi serta upaya-upaya lain dalam bentuk
perlawanan tidak bersenjata.
Apabila ancaman aktual berupa ancaman militer yang karakteristiknya tidak
memerlukan penanganan melalui OMP, lapis pertahanan militer didayagunakan
sebagai inti kekuatan pertahanan untuk melaksanakan OMSP.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

1
2. Bagaimana Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa
Indonesia Baik yang Berasal dari Dalam dan Luar Negeri yaitu :
3. Apa saja Jenis Pertahanan:
4. Apa arti Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
5. Apa saja Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi
Nasional
6. Apa saja Upaya Membangun Integrasi Nasional
7. Apa saja Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi Nasional
8. Apa arti dari Geostrategi Indonesia wujud Ketahanan Nasional
9. Apa saja sikap dan prilaku menjaga Kesatuan NKRI
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam
Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
2. Untuk mengetahui Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi
Bangsa Indonesia Baik yang Berasal dari Dalam dan Luar Negeri yaitu :
3. Untuk mengetahui Jenis Pertahanan:
4. Untuk mengetahui Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat
Integrasi Nasional
6. Untuk mengetahui Upaya Membangun Integrasi Nasional
7. Untuk mengetahui Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi Nasional
8. Untuk mengetahui Geostrategi Indonesia wujud Ketahanan Nasional
9. Untuk mengetahui sikap dan prilaku menjaga Kesatuan NKRI

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Persatuan dan


Kesatuan Bangsa Indonesia
1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer
Menurut pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai macam
ancaman militer, Indonesia melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta (Sishankamrata). Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan
pada kesadaran hak dan kewajiban seluruh warga negaraserta keyakinan akan
kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia.
Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta :
a. Kerakyatan, yaitu hankam negara diabdikan oleh dan untuk rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu sumber daya nasional digunakan semaksimal
mungkin sebagai upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu melaksanakan di seluruh wilayah NKRI sesuai
kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
Dalam mengahadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama untuk
melaksanakan Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan
dilaksanakan sebagai pengganda komponen utama bila diperlukan, melalui
proses mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen pertahanan siap dikerahkan,
namun setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan damai terlebih
dahulu. Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakan apabila cara
damai tidak berhasil.
Berikut adalah beberapa ancaman militer yang saat ini terjadi dan pernah
terjadi di Indonesia:
a. Saat ini, TNI terpecah menjadi beberapa kubu sehingga memungkinkan
perang saudara antar TNI yang berkelanjutan yang dapat membuat
integrasi Indonesia terancam.
b. 19 Desember 1948 : Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang
saat itu masih ibu kota Indonesia.
c. 4 Desember 2011 : kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam

3
d. 24 dan 25 Februari 2007 terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan
Malaysia terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di
laut Sulawesi
2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir Militer
a. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi
Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan
berlapis berikut:
1) Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur
pertahanan nir-militer, yakni kementrian atau lembaga pemerintah
non-kementrian yang membidangi ideologi.
2) Unsur pemerintah yang membidangi politik dalam dan luar negeri
mengerahkan seluruh istrumen pemerintahan untuk menangkal pihak
lain yang mengancam ideologi Pancasila.
3) Unsur pemerintah yang membidangi informasi mempercepat gerakan
untuk melakukan operasi informasi imbangan sehingga masyarakat
dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang mengancam ideologi.
4) Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses
pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat
dan berlanjut.
5) Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para
pemimpin agama untuk membangun kerjasama dengan pemerintah
demi membetengi masyarakat dari penetrasi ideologi asing.
6) Peran lapis pertahanan militer seperti program pelaksanaan bakti TNI.
b. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik
Strategi pertahanan ancaman di bidang politik ditentukan oleh
kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk ancaman
yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia. Terwujud
dengan kehidupan politik berlandaskan demokrasi Pancasila dan politik
luar negeri bebas aktif. Langkah langkah yang ditempuh:
1. Pendekatan ke dalam
Pembangunan sistem politik demokrasi yang menghargai
kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa. Tertulis dalam 3 pilar
penataan kedalam :
Penguatan penyelenggaraan pemerintah Negara yang sah, efektif,
bersih, berwibawa, dan bebas KKN, serta bertanggung jawab.
Penguatan lembaga legislative

4
Penguatan kekuatan politik nasional
2. Pendekatan keluar
Menciptakan diplomasi dengan Negara lain secara dinamis ,
diwujudkan dengan:
Pada lingkup internal: Penciptaan kestabilan Negara dan ekonomi
bangsa.
Pada lingkup regional: diplomasi aktif dalam peningkatan
kerjasama.
Pada lingkup supraregional : politik luar negeri Indonesia untuk
meningkatkan kerjasama antar Negara dengan fokus menjaga
keutuhan wilayah NKRI.
Pada lingkup global : memperjuangkan kepentingan nasional
melalui keberadaan Indonesia dalam PBB serta mengidentifikasi
ancaman yang mungkin terjadi sehingga dapat mencegah ancaman
tersebut.
c. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi
Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menghadapi ancaman ekonomi dari internal :
penciptaan lapangan kerja padat karya
pembangunan infrastruktur,
penciptaan iklim usaha yang kondusif,
pemilihan teknologi tepat guna
2. Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternal:
Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan
negara-negara yang memiliki kekuatan ekonomi-politik dunia.
3. Untuk pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi
ekonomi:
mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama
dari pertahanan nir-militer
meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi
keamanan nasional dan kebutuhan pokok masyarakat terutama di
daerah-daerah pedalaman.
Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur
pertahanan nir-militer lainnya lebih ditingkatkan pada perbaikan
sarana prasarana masyarakat yang membawa dampak pada
peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat.

5
d. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya
Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu:
Keseimbangan antara manusia dengan Tuhan
Keseimbangan antara manusia dengan alam semesta
Keseimbangan antara manusia dengan masyarakat
Keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin
Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan memperhatikan
perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional,
kepribadian bangsam persatuan dan kesatuan bangsa dan pelestarian
alam.

B. Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Baik


yang Berasal dari Dalam dan Luar Negeri yaitu :
1. Ancaman dari dalam
a. Perang antar suku
Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan
mempertemukan tokoh adat/perwakilan masing-masing pihak yang
bertikai
Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian
adanya pertikaian
Meningkatkan kerja sama dan gotong royong antar kelompok
masyarakat atau suku untuk memperkuat tali persaudaraan dan
solidaritas di lingkungan masyarakat
Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar
suku
b. Korupsi
Menanamkan jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan
Iman dan Taqwa
Memperberat sanksi dan hukuman para koruptor sehingga
menimbulkan efek jera dan rasa takut pejabat negara untuk
melakukan tindakan yang hina itu
Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan
konsisten melaksanakan peraturan dan Undang-undang
Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan
terutama pada bidang keuangan

6
Bila memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening
para pejabat
Belajar bersikap jujur sejak dini
Meningkatkan dan menjaga independenitas KPK dalam tugasnya
memberantas korupsi
Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintahan untuk
meminimalisir keinginan korupsi
c. Terorisme
Menertibkan bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang
diperlukan dalam pembuatan bom
Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil
Pemberantasan sekelompok terorisme yang berkeliaran di
masyarakat
Meningkatkan kinerja pihak militer dengan mempelajari motif di
setiap kasus terorisme
Membasmi hal-hal yang membantu perkembangan terorisme
misalnya dukungan materiil dan keuangan, kontrol, kepemimpinan,
dan faham yang disebarkan oleh teroris
Meningkatkan rasa nasionalisme
Meningkatkan ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan
Hankamrata
Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang
mengisolasikan diri dari masyarakat sekitar
d. Pemberontakan
Pemerataan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak
muncul kecemburuan nasional
Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah
sesuai prinsip Hankamrata
Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan
kewarganegaraan dan sejaarah perjuangan Indonesia dalam
merebut NKRI
Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas
tidak terdesak
e. Ekstrim kanan dan kiri
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Menanamkan pendidikan agama sebagai pendidikan formal

7
Memberantas segala tindakan ekstrim
Meningkatkan keefisienan dan kinerja pemerintah dan lebih
transparan agar tidak muncul masyarakat anti pemerintah
Meningkatkan Nasionalisme dan Imtaq
f. Kemiskinan atau kesenjangan sosial
Meningkatkan sumber daya manusia
Memperluas lapangan kerja untuk mengimbangi jumlah angkatan
kerja
Meningkatkan kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti
kerja sama antar perusahaan dengan SMK
Melakukan subsidi sembako bagi rakyat miskin
Peningkatan pelayanan atau kebutuhan dasar kepada masyarakat
miskin, misalnya sekolah gratis, Kartu Jakarta Sehat dan lain-lain
Pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air
g. Narkoba dan HIV/AIDS
Mengawasi dengan ketat daerah yang diduga tempat-tempat
prostitusi dan mewajibkan menggunakan pengaman sebelum
berhubungan
Mempersempit peredaraan narkoba dengan memperketat
pemeriksaan di bandara, pelabuhan, maupun daerah perbatasan
Melakukan dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya
narkoba dan HIV/AIDS dan menanamkan jiwa anti narkoba
Menyaring budaya asing dengan Pancasila
Melakukan uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena
HIV/AIDS terutama supir, pilot atau orang yang bertanggung
jawab atas keamanan orang banyak
Melakukan razia tempat yang diduga pabrik maupun penjualan
narkoba seperti diskotik atau klub malam
2. Ancaman dari luar
1. Agresi militer
Menjalin hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip
bebas aktif dengan kata lain bangsa Indonesia bersifat netral dan
berhubungan baik dengan negara lain
Meningkatkan peralatan, pertahanan militer dan ketahanan nasional
diiringi dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti pertahanan
dalam sistem Hankamrata (pertahanan keamanan rakyat semesta)

8
Selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat
membahayakan keutuhan NKRI seperti mengikuti wajib militer dan
belajar dasar-dasar kemiliteran dan selalu siap apabila dibutuhkan
dalam mempertahankan NKRI
2. Penerobosan wilayah
Mengadakan patroli secara rutin, terutama daerah rawan penerobosan
batas
Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang
lebih kuat dan permanen sehingga tidak dapat dipindah
Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak
bergantung pada negara tetangga sehingga penduduk di wilayah
perbatasan tidak berpindah kewarganegaraan
3. Penyeludupan
Meningkatkan transparansi pihak bea cukai dalam tugasnya
mengawasi lalu lintas barang antar negara
Meningkatkan pengamanan daerah perbatasan untuk mengantisipasi
penyeludupan barang illegal, karena memasukkan barang tanpa
dikenai pajak impor
Meningkatkan pengamanan daerah jalur perdistribusian seperti
bandara, pelabuhan.
4. Infiltrasi ( penyusupan ideologi )
Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila serta
mengamalkannya
Menyaring nilai ideologi asing dengan Pancasila, agar memperoleh
dampak positifnya saja
Mempertebal Iman dan Taqwa (imtaq)
Melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat kecintaan terhadap tanah
air tercinta sertan menanamkan semangat juang untuk membela
bangsa, negara, serta mempertahankan Pancasila sebagai landasan
idiil dan UUD sebagai landasan konstitusional serta landasan
Nusantara sebagai landasan fisional
5. Penitrasi ( penyusupan budaya )
Penguasaan IPTEK yang diimbangi Imtaq, sebagai perisai diri di era
globalisasi

9
Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal, misal
membuka ekstrakulikuler sekolah
Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang
berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia
Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan
nilai-nilai Pancasila
6. Spionase
Meningkatkan keamanan di titik-titik vital nasional misal pabrik
senjata, pembangkit listrik serta penyimpanan dokumen rahasia negara
Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi
Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat negara
Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
Melakukan pengawasan baik di wilayah darat, air, maupun udara yang
dilakukan oleh TNI, AD, AL, AU
C. Jenis Pertahanan:
1. Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
2. Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman
nonmiliter/nirmiliter.
D. Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Keberagaman
masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya keberagaman budaya. Misalnya
perbedaan suku bangsa menyebabkan adat-istiadat, bentuk rumah, pakaian serta
kesenian yang memiliki ciri khas yang berbeda. Bangsa Indonesia menyadari dan
menghormati adanya perbedaan budaya tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu
telah dipersatukan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-
beda, tetapi tetap satu.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada
pada suatu Negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu integrasi dan
nasional. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya
menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat
dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa.

10
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis
dan antropologis.

1. Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok


budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk
suatu identitas nasional.

2. Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara


unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian
fungsi dalam kehidupan masyarakat.

Syarat Integrasi
Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi Negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika
masyarakat suatu Negara senatniasa diwarnai pertentangan atau konflik, maka
akan banyak kerugian yang diderita baik kerugian berupa fisik materi, seperti
kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun
kerugian mental spiritual. Seperti perasaan kekawatiran, cemas dan ketakutan
bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan.. Adapun syarat keberhasilan
suatu integrasi di suatu negara adalah sebagai berikut.

Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling


mengisi kebutuhankebutuhan satu dengan lainnya.

Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan


nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.

Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam


melangsungkan proses integrasi sosial.
Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai menyalahgunakan hak karena
banyak sekali orang yang bisa seenaknya melakukan sesuatu hal yang bisa

11
merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar
dari kewajibannya sebagai warga negara. Perilaku ini bisa dijadikan salah satu
contoh perilaku yang bisa merugikan masyarakat lain, khususnya bagi
pemerintah. Pelanggaran akan hak orang akan menyebabkan terjadinya
disintegrasi sehingga orang tersebut tidak menjalankan kewajibannya. Beberapa
kewajiban dan hak sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga integrasi
nasional baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat antara lain sebagai berikut.

No Lingkunga Kewajiban Hak


. n
1. Keluarga
1. Menghormati orang tua, 1. Bergaul dengan anak
wali dan guru sebaya

2. Mencintai keluarga, 2. Hak menyatakan dan


masyarakat dan menyayangi didengar pendapatnya
teman
3. Hak dihargai dan
3. Menghargai orang yang dihormati dalam
lebih tua. keluarga

4. Melaksanakan etika dan 4. Hak beribadah menurut


akhlak yang mulia agamanya
2. Sekolah
1. Mengikuti seluruh kegiatan 1. Menggunakan fasilitas
sekolah sesuai dengan pembelajaran.
ketentuan yang berlaku.
2. Mendapatkan porsi
2. Mewujudkan dan pengembangan sesuai
memelihara ketertiban, potensi yang dimiliki.
keamanan, keindahan,
kekeluargaan dan 3. Memperoleh bimbingan
kerindangan dan konsultasi secara
optimal.
3. Hadir di sekolah sebelum
bel sekolah dibunyikan. 4. Mendapatkan
perlindungan selama
4. Memberi keterangan berada di lingkungan
izin/sakit/berhalangan yang sekolah
sah.

12
3. Masyarakat
1. Menjaga kerukunan hidup 1. Menggunakan fasilitas
dengan tetangga atas dasar umum yang disediakan
saling menghormati; pemerintah

2. Ikut menjaga keamanan dan 2. Mendapat pelayanan


kebersihan lingkungan; dari pemerintah

3. Menaati peraturan yang 3. Memiliki hak untuk


berlaku di dalam lingkungan menyampaikan
itu atas dasar kepentingan pendapat di lingkungan
bersama; masyarakat

4. Membatasi diri jangan 4. Hak untuk mendapatkan


sampai mengganggu hak rasa aman.
dan kemerdekaan orang lain
atas dasar hak dalam negara 5. Hak mendapatkan
perlindungan hukum.
Diperlukan keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban. Hal ini
agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa mengakibatkan kerugian bagi orang
lain dan diri sendiri. Misalnya, pertumbuhan pembangunan infrastruktur (jalan
dan jembatan) di satu daerah dengan daerah lainnya harus sama. Jika berbeda
akan terjadi kecemburuan dan berakibat terganggunya integrasi nasional. Dengan
demikian, sangat penting integrasi nasional bagi pembangunan bangsa dalam
masyarakat yang berbeda-beda. Setiap warga masyarakat di daerah harus
menyadari adanya perbedaan etnik, suku, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
Perbedaan tersebut jangan sampai dijadikan sebagai pemicu terjadinya
disintegrasi nasional. Oleh karena itu, kalian harus memahami hak dan kewajiban
dalam kehidupan sehari-hari.
Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya
keutuhan atau persatuan serta menyebabkan perpecahan. Adapun ciri-ciri
terjadinya disintegrasi di suatu masyarakat antara lain: Ketidaksamaan tujuan
antara anggota suatu kelompok sehingga tidak ada keterpaduan. Sebagian besar
anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang berlaku. Menurunnya
wibawa tokoh-tokoh pemimpin kelompok. Kurang berfungsinya sanksi
sebagaimana mestinya. Beberapa sikap dan perilaku yang dapat menyebabkan

13
terjadinya disintegrasi nasional melalui lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
dan bangsa antara lain sebagai berikut.

No Lingkunga Sikap dan Perilaku Akibat dari Sikap Alternatif agar


. n yang dan Perilaku Tidak Terulang
Menyebabkan Tersebut
Disintegrasi
Nasional
1. Keluarga
1. Tidak 1. Mendapat 1. Mendengark
mendengark hukuman an dan
an nasehat atas melaksanaka
orang tua perbuatan n nasehat
tersebut orang tua.
2. Bermusuhan
dengan 2. Terjadi 2. Saling
kakak atau pertengkara menyayangi
adik n dan dan
permusuha mengasihi
n sesama
anggota
keluarga
2. Sekolah
1. Tidak 1. Terjadi 1. Menghragai
menghargai pertentanga perbedaan
pendapat n pendapat pendapat.
teman. yang
berujung 2. Menghargai
2. Saling perselisihan keberagama
mengejek . n suku, ras,
dan dan
menghina 2. Terjadi antargolonga
sesama permusuha n
teman n dan saling
acuh tak
acuh
3. Masyarakat
1. Menggunaka 1. Tumpang 1. Menggunaka
n hak tanpa tindih n hak
memperhatik pelaksanaa dengan tidak
an n hak merugikan
kepentingan dalam orang lain.
orang lain. masyarakat.

14
2. Bergaul 2. Terjadi 2. Bergaul
hanya konflik tanpa
dengan antar suku, membedaka
masyarkat ras, dan n asal-usul
sedaerah antargolong mereka
an
4. Bangsa
1. Sikap 1. Terjadi 2. Menghargai
kurang pertentanga dan ikut
menghargai n, konflik memiliki
dan merasa dan budaya
ikut masalah. daerah lain.
memiliki
kebudayan 2. Terjadi 3. Mengutamak
daerah lain pepecahan an toleransi
antar umat dalam
2. Sikap beragama pelaksanaan
kurang yang kegiatan
toleransi berujung keagamaan
antarumat perselisihan
beragama, .
walaupun
agama
Rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri jika terdapat
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat mengganggu
integrasi nasional.

E. Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi


Nasional
1. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional
Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor
sejarah.
Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu
Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia
seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.

15
2. Faktor pendukung integrasi nasional
Penggunaan bahasa Indonesia.
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah
air Indonesia.
Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu
Pancasila.
Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi
keagamaan yang kuat.
Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
3. Faktor penghambat integrasi nasional
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
Kurangnya toleransi antargolongan.
Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan
gangguan dari luar.
Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-
hasil pembangunan.

F. Upaya Membangun Integrasi Nasional


1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak
untuk bersatu.
2. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun
consensus.
3. Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam
aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan
bagi semua pihak, semua wilayah.
5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan
kepemimpinan yang arif dan bijaksana, serta efektif.
G. Faktor Pendorong Tercapainya Integrasi Nasional
1. Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-
faktor sejarah.
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni
Garuda Pancasila dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

16
3. Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam
kalangan Bangsa Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam
Sumpah Pemuda.
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya
semangat nasionalisme dalam kalangan Bangsa Indonesia.
H. Faktor Pendukung Integrasi Nasional
1. Penggunaan bahasa Indonesia.
2. Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa, Bahasa dan Tanah Air
Indonesia.
3. Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni
Pancasila.
4. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong, solidaritas serta
toleransi keagamaan yang sangat kuat.
5. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang diakibatkan oleh
penderitaan semasa penjajahan.
I. Faktor Penghambat Integrasi Nasional
1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat
heterogen.
2. Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
3. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
terhadap segala ancaman dan gangguan yang mucul dari luar.
4. Adanya sikap ketidakpuasan terhadap segala ketimpangan dan ketidak
merataan hasil pembangunan.
J. Geostrategi Indonesia dalam Wujud Ketahanan Nasional
a. Pengertian
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi
lingkungan di dalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan
nasional.
Geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi dalam memanfaatkan
konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan
dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia
melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia
menjadi doktrin pembangunan nasional dan diberi nama Ketahanan
Nasional.
Perkembangan peristilahan Ketahanan Nasional sendiri melalui beberapa
tahapan sebagai berikut:

17
Pada tahun 1962 Seskoad menenggarai adanya kekhawatiran
bahaya komunis.
pada tahun 1965 dinyatakan bahwa geostrategi Indonesia harus
berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan
dan daya tahan, pengembangan kekuatan nasional untuk
menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik yang bersifat internal maupun eksternal.
pada tahun 1972 ketahanan Nasional dengan pendekatan
keamanan dan kesejahteraan guna menjaga identitas kelangsungan
serta integritas nasional sehingga tujuan nasional dapat tercapai.
pada tahun 1978 Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya
dalam bentuk rumusan Ketahanan Nasional sebagai kondisi,
metode dan doktrin dalam pembangunan nasional.

Ketahanan Nasional adalah perihal tahan (kuat), keteguhan hati, ketabahan


dalam rangka kesadaran.

Dalam pengertian nasional (bangsa yang telah menegara) tersimpul paham


bahwa penduduk dari suatu wilayah tertentu yang telah mempunyai
pemerintahan nasional dan berdaulat.

Dengan demikian istilah nasional itu tidak hanya mencakup pengertian


bangsa atau wilayah semata, akan tetapi lebih menunjukkan makna
sebagai kesatuan dan persatuan kepentingan bangsa yang telah
menegara. Dengan demikian dari istilah ketahanan nasional itu tersimpul
pengertian Perihal tahan (kuat), keteguhan hati, ketabahan dari kesatuan
dalam memperjuangkan kepentingan nasional suatu bangsa yang telah
menegara.

Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisi


keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang datang

18
dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.

Ketahanan nasional adalah dinamis dalam artian kondisi atau keadaan


selalu berkembang serta bahaya dan tantangan-tantangan selalu berubah,
maka ketahanan nasional juga harus dikembangkan dan dibina agar
memadai dengan perkembangan keadaan.

b. Sejarah Ketahanan Nasional


Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi
Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan
separatis.
Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber
daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan
Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh
antar negara besar.
c. Hakikat Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam
mencapai tujuan Negara.
d. Konsepsi Ketahanan Nasional
Konsepsi Ketahanan Nasional adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam
seluruh aspek kehidupan nasional.
Berdasarkan pengertian konsep ketahanan nasional, seluruh aspek
kehidupan nasional dirinci dengan sistematika ASTAGATRA atau 8 aspek
yang terdiri dari 3 aspek alamiah yaitu :
- aspek geografi
- aspek sumber kekayaan alam
- aspek kemampuan penduduk

19
Dan 5 aspek sosial yaitu :

- ideologi
- politik
- ekonomi
- sosial budaya
- pertahanan keamanan
Diantara gatra-gatra tersebut terdapat hubungan timbal balik dan saling
ketergantungan antara satu dengan lainnya.
Dipilihnya 5 aspek sosial dalam kehidupan nasional karena HTAG yang dihadapi
suatu bangsa selalu ditujukan keapada 5 aspek tersebut, maka upaya
penanggulangannya perlu meningkatkan ketahanan dalam kelima aspek bidang
tersebut yang bersifat dinamis.
Dengan demikian kualitas kelima aspek kehidupan nasional suatu bangsa secara
terintegrasi mencerminkan tingkatan ketahanan nasional bangsa itu.
Adapun hubungan antara Trigatra dan Pancagatra :
1. Ketahanan nasional hakikatnya bergantung kepada kemampuan
bangsa/negara di dalam mempergunakan aspek alamiah nya sebagai dasar
penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang.
2. Ketahanan nasional mengandung pengertian keutuhan dimana terdapat
saling hubungan erat antargatra didalam keseluruhan kehidupan nasional.
3. Ketahanan nasional bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan
segenap gatranya, melainkan ditentukan oleh struktur atau konfigurasi
aspeknya secara struktural dan fungsional.
e. Asas-asas Pembinaan Ketahanan Nasional
Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut :
1. Asas kesejahteraan dan keamanan Kesejahteraan dan keamanan dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan
manusia yang mendasar dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan
nasional tidak akan berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat
kesejahteraan dan keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur
ketahanan nasional. Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat

20
mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau
kelompok
2. Asas komprehensif / menyeluruh terpadu Artinya, ketahanan nasional
mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan
dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan
seimbang
3. Asas kekeluargaan Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan,
gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas
kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari
konflik yang bersifat merusak/destruktif.
4. Asas Mawas diri ke Dalam dan Mawas ke Luar. Sistem kehidupan
nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga
berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi
tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif
maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke
luar.
Mawas ke Dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa
yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional
mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
Mawas ke Luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta
mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima
kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia
internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan
kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya
tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam
bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
5. Asas Kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam

21
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Asas ini mengakui
adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang
bersifat saling menghancurkan.
f. Langkah-langkah Pembinaan Ketahanan Nasional
Langkah-langkahnya antara lain :
- Peningkatan dan pengembangan pengamalan Pancasila secara
objektif dan subjektif.
- Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus di relevansikan dan di
aktualisasikan nilai instrumentalnya
- Sesanti Bhinneka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara yang
bersumber dari Pancasila.
- Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara
republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan secara nyata.
- Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukkan
keseimbangan fisik material dengan pembangunan mental spirituil
untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme.
- Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan
cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain di sekolah.
Sikap Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Hal yang harus kita tanggulangi dalam rangka
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah ancaman. Ancaman adalah setiap upaya dan
kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang
dinilai mengancam atau membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Bagaimana agar keutuhan Negara Kesatuan Republik


Indonesia tetap terjaga? Salah satu caranya adalah kita
sebagai warga negara berpartisipasi dalam upaya menjaga
keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Berpartisipasi artinya
turut serta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dapat
menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Untuk turut

22
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
diperlukan sikap-sikap.

1) Cinta Tanah Air

Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai


rasa cinta terhadap tanah air. Cinta tanah air dan bangsa
dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain:

- Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman


yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.

- Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah


terjadinya pencemaran lingkungan.

- Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem


guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

- Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari


berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara

2) Membina Persatuan dan Kesatuan

Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di


manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa, dan negara. Tindakan yang
menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan,
antara lain:

Menyelenggarakan kerja sama antar daerah.

Menjalin persahabatan antarsuku bangsa.

Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau


asal daerah.

Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain,

23
Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.

Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan


orang lain, serta tidak mudah marah atau menyimpan
dendam.

Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan


suku, agama, maupun bahasa dan kebudayaan

3) Rela Berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan
dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain,
walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Partisipasi dalam
menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
- Partisipasi pikiran
- Partisipasi tenaga
4) Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI
Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan informasi telah mendorong
perubahan dalam aspek kehidupan manusia, baik pada tingkat individu,
tingkat kelompok, maupun tingkat nasional. Untuk menghadapi era
globalisasi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan ditangkap
secara tepat, kita memerlukan perencanaan yang matang diantaranya adalah
sebagai berikut :
- Kesiapan SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan yang
dimiliki dan kemampuannya.
- Kesiapan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif
dalam berbagai sektor kehidupan.
- Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar
negeri / regional.
- Kesiapan perekonomian rakyat.

Di bidang Pertahanan Negara, kemajuan tersebut sangat mempengaruhi pola dan


bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat

24
konvensional berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik
berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Oleh karena itu kebijakan
strategis penggunaan kekuatan pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman
atau gangguan terhadap keamanah nasional. Kekuatan pertahanan tidak hanya
digunakan untuk menghadapi ancaman tetapi juga untuk membantu pemerintah
dalam upaya pembangunan nasional dan tugas-tugas internasional.

5) Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan NKR


Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI :
- Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga
seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
- Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga
keutuhan, kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
- Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit.
Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan
menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan
bangsa.
- Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki
bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki
pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang saka merah putih.
Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai
pancasila dan UUD 1945.
- Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu
semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek
kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut
kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan
yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama,
kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
- Menaati peraturan. Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah
dengan menaati peraturan. Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan
berbangsa dan bernegara.Tujuannya agar Indonesia menjadi lebih baik.
Melalui peraturan, Indonesia akan selamat dari kekacauan. Taat kepada
undang-undang dan peraturan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia.

25
Peraturan berlaku baik untuk presiden maupun rakyat biasa, baik tua maupun
muda, baik yang kaya maupun yang miskin, baik laki-laki maupun perempuan.

BAB III

KESIMPULAN

A. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Persatuan dan


Kesatuan Bangsa Indonesia
1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer
Saat ini, TNI terpecah menjadi beberapa kubu sehingga memungkinkan
perang saudara antar TNI yang berkelanjutan yang dapat membuat integrasi
Indonesia terancam.
19 Desember 1948 : Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang saat
itu masih ibu kota Indonesia.
4 Desember 2011 : kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam
24 dan 25 Februari 2007 terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan
Malaysia terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di laut
Sulawesi
2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir Militer
a. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideology
b. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik
c. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi
d. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya
B. Jenis Pertahanan:
1. Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
2. Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman
nonmiliter/nirmiliter.
C. Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional
Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional

26
- Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
- Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
- Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia
seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
- Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
Faktor pendukung integrasi nasional
- Penggunaan bahasa Indonesia.
- Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia.
- Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu
Pancasila.
- Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi
keagamaan yang kuat.
- Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
Faktor penghambat integrasi nasional
- Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
- Kurangnya toleransi antargolongan.
- Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan
gangguan dari luar.
- Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil
pembangunan.
D. Upaya Membangun Integrasi Nasional
- Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak
untuk bersatu.
- Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun
consensus.
- Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam
aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi
semua pihak, semua wilayah.
- Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan
yang arif dan bijaksana, serta efektif.
.

27
DAFTAR PUSTAKA

http://iwanttohappierever.blogspot.co.id/2014/04/cara-mengatasi-ancaman-dari-
luar-dan.html
http://swastiniramaya.blogspot.co.id/2015/09/rangkuman-materi-bab-vi-kelas-
xii.html
http://materi-update.blogspot.co.id/2015/03/geostrategi-indonesia-dalam-
wujud.html
(Sumber : Pendidikan Kewarganegaraan hal. 105-108)

28
MAKALAH
PKn

Disusun Oleh :
1. Adit Jatnika
2. Dicky Fajri A.
3. Mersita Rizky A.
4. Pipih Ropiah
5. Ricky Septian G.
6. Weti Tri A.

SMK NEGERI 2 BANJAR


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

29

Anda mungkin juga menyukai