EKSTRAKSI CAIR-CAIR
Oleh : Kelompok VI
Ekstraksi adalah salah satu proses pemisahan atau pemurnian suatu senyawa dari
campuran dengan bantuan pelarut. Pelarut tersebut berfungsi untuk melarutkan salah satu
komponen yang terdapat dalam senyawa tersebut. Pelarut yang digunakan harus dapat
mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material suatu bahan lainnya. Ekstraksi
merupakan salah satu metode pemisahan yang menggunakan sifat fisis, yaitu perbedaan
kelarutan setiap komponen-komponen yang terkandung dalam larutan dengan menggunakan
larutan lain sebagai media pemisah. Keuntungan metode ekstraksi ini adalah dapat memisahkan
komponen-komponen yang perbedaan titik didihnya relative kecil yang tidak dapat dipisahkan
menggunakan metode distilasi.
Pada roses ekstraksi ini menggunakan proses kesetimbangan dengan perpindahan massa
zat terlarut (fase terdispersi) dan larutan yang diekstraksi. Kelarutan yang digunakan sebagai
pelarut (fase kontinue)
II. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini, praktikan diharapkan dapat melakukan:
a. Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair-cair dengan menggunakan
alat sederhana dan pada kolom yang berpacking
b. Memahami perpindahan massa yang terjadi dalam kolom ekstraksi dan
menetukna koefisien perpindahan massa
c. Mennetukan koefisien distribusi
a. Secara Batch
Buatlah campuran :
TCE + Air + Asam
Propionat
50 mL + 50 mL + 5
mL
50 mL + 50 mL + 10 Kocok sampai Masukkan
mL
50 mL + 50 mL +
terbentuk dua kedalam corong
15mL lapisan pisah
50 mL + 50 mL +
20mL
50 mL + 50 mL +
25mL
b. Secara Kontinyu
Isi kolom sampai
Masukkan 50 mL penuh dengan air
Masukkan TCE dengan menekan
Asam Propionat
didalam Jerigen tombol V2 dengan laju
kedalam Ember alir pompa maksimum
kedalam Ember.
yang berisi TCE pada alat ekstraksi cair
- cair kontinu.
Alirkan campuran
Setelah kolom terisi Ambil Sample
TCE + Asam Asetat
penuh dengan air, Ekstrak ( Atas ) dan
dengan menekan
turunkan laju alir Rafinat ( bawah )
tombol V1. Lakukan
hingga 0,2 L/menit secukupnya.
selama 20 menit.
V. DATA PENGAMATAN
1. Batch
2. Kontinyu
9
8
7
6
f(x) = - 21.75x + 6.34
5 R = 0.07
koefisien distribusi 4
3
2
1
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14
VI. PEMBAHASAN
Pada proses pemisahan kali ini digunakan TCE sebagai diluent, asam propionate sebagai
solute dan air sebagai solvent. Dalam proses ekstraksi cair-cair, baik secara batch maupun
kontinyu, akan terbentuk dua lapisan. Dua lapisan tersebut merupakan lapisan ekstrak dan
lapisan rafinat. Lapisan atas merupakan ekstrak yang terdiri dari air dan asam propionate,
sedangkan lapisan bawah merupakan rafinat yang terdiri dari TCE dan sisa asam propionate.
Fasa ekstrak atau fasa air berada diatas karena berat jenis air yang lebih ringan dibandingkan
dengan fasa organik yang terdiri dari TCE dan asam propionate.
Hasil ekstrak dan rafinat yang diperoleh selanjutnya dititrasi menggunakan NaOH untuk
mengetahui konsentrasi dari rafinat dan ekstrak tersebut. Seharusnya konsentrasi NaOH yang
digunakan untuk ekstraksi secara batch dan kontinyu sebesar 0,5 N tetapi praktikan
menggunakan NaOH 0,1 N untuk ekstraksi secara kontinyu sehingga NaOH yang digunakan
kurang efektif. Titrasi dilakukan menggunakan indicator PP dan dilakukan hingga cairan
berwarna pink.
Berdasarkan grafik, konsentrasi ekstrak dan rafinat tidak membentuk linear yang bagus.
Hal ini diduga dikarenakan alat dan bahan yang digunakan telah terkontaminasi dengan zat lain,
kesalahan saat penimbangan dan pengukuran bahan serta diduga karena ketidaktelitian pada saat
melihat volume titrasi.
VII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat memahami prinsip operasi ekstraksi cair-
cair dengan menggunakan alat sederhana (corong pisah) dan pada kolom berpacking.
Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat memahami perpindahan massa yang
terjadi dan dapat menentukan koefisien perpindahan massa.
5 1,396 x 10-4
10 4,732 x 10-3
15 6,084 x 10-3
20 7,530 x 10-3
25 7,176 x 10-3
Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat menentukan koefisien distribusi baik
secara batch maupun kontinyu.
a. Secara batch
b. Secara kontinyu
Waktu
Koefisien Distribusi (KR)
(menit)
5 0,357
10 8,500
15 7,670
20 7,500
25 2,780
LAMPIRAN
Secara Batch
2,5 x 104
KR= =0,125
2 x 103
8,5 x 104
KR= =0,566
1,5 x 103
3
1 x 10
K R= =0,066
0,015
Volume Asam Propionat 20 ml
7 x 104
KR= =0,0608
0,0115
21 x 103
K R= =0,040
8,5 x 104
Secara Kontinyu
1. t = 5 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 0,25 mL x 0,1 N
N1 = 0,005 N
2. t = 10 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 8,5 mL x 0,1 N
N1 = 0,17 N
3. t = 15 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 11,5 mL x 0,1 N
N1 = 0,23 N
4. t = 20 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 15 mL x 0,1 N
N1 = 0,3 N
5. t = 25 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 16,7 mL x 0,1 N
N1 = 0,334 N
1. t = 5 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 0,7 mL x 0,1 N
N1 = 0,014 N
2. t = 10 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 1 mL x 0,1 N
N1 = 0,02 N
3. t = 15 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 1,5 mL x 0,1 N
N1 = 0,03 N
4. t = 20 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 2 mL x 0,1 N
N1 = 0,04 N
5. t = 25 menit
V1 x N1 = V2 x N2
5 mL x N1 = 6 mL x 0,1 N
N1 = 0,12 N
1. t = 5 menit
2. t = 10 menit
4. t = 20 menit
5. t = 5 menit
Kesetimbangan massa
1. t = 5 menit
300 X1 4,2 = 1
X1 = 0,017
2. t = 10 menit
300 X1 6 = 34
X1 = 0,133
3. t = 15 menit
300 X1 9 = 46
X1 = 0,183
4. t = 20 menit
300 X1 12= 60
X1 = 0,24
5. t = 5 menit
300 X1 36 = 66,8
X1 = 0,342
( X 1 - X 2 )
Log Mean Driving Force
ln ( X1 X 2 )
X1 = X1 X*
X2 = X2 0
X* = Y1/KR
t = 5 menit
X2 = X2 0 = 0,014
X 1 X 2
Log DF = X1 = 7,14 x 10-3
ln( )
X2
DF = 1,016
t = 10 menit
X2 = X2 0 = 0,02
DF = 1,130
t = 15 menit
X2 = X2 0 = 0,03
X 1 X 2
Log DF = X1 = 0,076
ln( )
X2
DF = 1,190
t = 20 menit
X2 = X2 0 = 0,04
X 1 X 2
Log DF = X1 = 0,099
ln( )
X2
DF = 1,257
t = 25 menit
X1 = X1 X* = 0,342 0,120= 0,222
X2 = X2 0 = 0,12
X 1 X 2
Log DF = X1 = 0,165
ln( )
X2
DF = 1,464
Volume packing = . . D2 . h
= . (3,14) . (15,3)2 . 115
= 21132,47 mL
= 21,13 L
X1 - X 2
Koefisien Perpindaha n Massa (K)
VPACKING x D F
1. t = 5 menit
0,0170.014
K= 21,13 x 1,016
= 1,396 x 10-4
2. t = 10 menit
0,1330.02
K = 21,13 x 1,13
= 4,732 x 10-3
3. t = 15 menit
0,1830.03
K= 21,13 x 1,19
= 6,084 x 10-3
4. t = 20 menit
0,240.04
K= 21,13 x 1,257
= 7,530 x 10-3
5. t = 25 menit
0,3420.12
K= 21,13 x 1,464
= 7,176 x 10-3