Hum
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
SiRUP
E-PROCUREMENT
E-TENDERING E-PURCHASING
POKJA ULP: PEJABAT PENGADAAN
- Barang/Jasa > Rp. 200jt (Tidak Dibatasi Besarnya Biaya)
- Konsultansi > Rp. 50jt
MONEV ONLINE
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP)
Pasal 25 Perpres 4/2015
RUP merupakan kewenangan dan tanggung jawab Pengguna
Anggaran/PA
RUP sudah dapat diumumkan oleh PA setelah rencana kerja
dan anggaran Kementerian disetujui oleh DPR
Dalam hal RUP Didilaksanakan oleh KPA (sebagaimana di
KemenLHK), hal ini mengacu pada (Pasal 10 ayat(4) Perpres
54/2010)
Menyelesaikan/Mengumumkan RUP sebelum berakhirnya
Tahun Anggaran Berjalan (Inpres No. 1 / 2015)
RUP Diumumkan pada 4 Media, yaitu:
Website Kementerian
Portal Pengadaan Nasional (LPSE)
Papan Pengumuman Resmi
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP)
Pasal 25 Perpres 4/2015
RUP Disusun dan Diumumkan oleh KPA Melalui Admin
RUP pada aplikasi SiRUP
RUP Disusun dengan Membagi Pelaksanaan Pengadaan:
Secara Swakelola
Melalui Penyedia
RUP Disusun Diupayakan Sudah Sesuai dengan
(Menggambarkan) Realisasi Pelaksanaannya
Mengumumkan RUP Menjadi Syarat Bagi Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Khususnya E-Tendering Melalui
SPSE Ver 3.6
RUANG LINGKUP
Ruang
Lingkup RUP
01 : Kode Propinsi
06 : Kode program
3940 : Kode Kegiatan
003 : Kode Output
013 : Kode Komponen Utama
521211 : Kode Akun
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
RUP SECARA SWAKELOLA
Swakelola adalah:
Pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri
oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran,
Instansi pemerintah lain dan/atau
Kelompok masyarakat.
Pengelompokan Swakelola dapat Dilakukan Berdasarkan:
Per Kegiatan; atau
Per Output; atau
Per Komponen; atau
Per Sub Komponen
Apabila pada Kelompok Kegiatan/Output/Komponen
Terdapat Pekerjaan yang Bersifat Kontraktual (Mempunyai
SPK), maka Pekerjaan tersebut dikeluarkan dari Swakelola,
Dimasukkan dalam Kelompok Penyedia pada RUP.
Kegiatan Swakelola tersebut dapat merupakan Pengelompokan
sebagian atau semua item dibawah ini:
honor tim;
belanja ATK;
belanja bahan komputer;
konsumsi rapat;
biaya perjalanan dinas;
sewa hotel;
biaya operasional kendaraan dinas;
biaya langganan dan daya (listrik, air, dan telepon).
Atau dikelompokkan dari beberapa jenis belanja/Akun pada
suatu Kegiatan/Output/Komponen/Sub Komponen,
Misalnya:
Belanja Bahan;
Belanja Bahan Operasional lainnya;
Belanja Perjalanan;
Dan Seterusnya.
TATA CARA PENGISIAN FORMAT SiRUP
KEGIATAN SWAKELOLA
PEJABAT PENGADAAN
(Perpres 4/2014)
Pasal 109:
Pelaksanaan E-Tendering dilakukan dengan ketentuan:
Tidak diperlukan Jaminan Penawaran
Tidak diperlukan sanggahan kualifikasi
Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga)
peserta, Pemilihan Penyedia dilanjutkan dengan dilakukan
negosiasi teknis dan harga/biaya
Tidak diperlukan sanggahan banding
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
YANG PERLU DIPERHATIKAN POKJA / SUB
POKJA SETELAH TERBIT PERPRES 4/2015
E-PROCUREMENT PENGADAAN
Terdiri Dari NON E-PROC
E-TENDERING (Pejabat Pengadaan, dll)
Disusun Oleh:
Poltak Hasiholan H, SE, M.Hum
HP: 0811906592 / 081514504253
E-Mail: poltakhb@lpse.dephut.go.id / olanhb@gmail.com
UU No. 12/2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini,
jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Ketetapan MPR;
3) UU/Perppu;
4) Peraturan Presiden;
5) Peraturan Daerah Provinsi;
6) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
UU No. 12/2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
UU No. 12/2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
Kedudukan Peraturan Menteri
Dalam Tata Perundang-undangan