Anda di halaman 1dari 40

Poltak Hasiholan H, SE, M.

Hum
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK

SiRUP

E-PROCUREMENT

E-TENDERING E-PURCHASING
POKJA ULP: PEJABAT PENGADAAN
- Barang/Jasa > Rp. 200jt (Tidak Dibatasi Besarnya Biaya)
- Konsultansi > Rp. 50jt

MONEV ONLINE
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP)
Pasal 25 Perpres 4/2015
RUP merupakan kewenangan dan tanggung jawab Pengguna
Anggaran/PA
RUP sudah dapat diumumkan oleh PA setelah rencana kerja
dan anggaran Kementerian disetujui oleh DPR
Dalam hal RUP Didilaksanakan oleh KPA (sebagaimana di
KemenLHK), hal ini mengacu pada (Pasal 10 ayat(4) Perpres
54/2010)
Menyelesaikan/Mengumumkan RUP sebelum berakhirnya
Tahun Anggaran Berjalan (Inpres No. 1 / 2015)
RUP Diumumkan pada 4 Media, yaitu:
Website Kementerian
Portal Pengadaan Nasional (LPSE)
Papan Pengumuman Resmi
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP)
Pasal 25 Perpres 4/2015
RUP Disusun dan Diumumkan oleh KPA Melalui Admin
RUP pada aplikasi SiRUP
RUP Disusun dengan Membagi Pelaksanaan Pengadaan:
Secara Swakelola
Melalui Penyedia
RUP Disusun Diupayakan Sudah Sesuai dengan
(Menggambarkan) Realisasi Pelaksanaannya
Mengumumkan RUP Menjadi Syarat Bagi Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Khususnya E-Tendering Melalui
SPSE Ver 3.6
RUANG LINGKUP
Ruang
Lingkup RUP

RUP yang RUP yang pelaksanaan


pelaksanaan Pengadaannya melalui
Pengadaannya Penyedia Barang/Jasa
melalui Swakelola.

Semua Pekerjaan pada RKAKL Wajib Diumumkan pada RUP


Kecuali: Biaya Gaji, Biaya Honor Para Honorer .
FORMAT PENGISIAN SUMBER DANA KHUSUS APBN

FORMAT ISIAN : - - -.- -. - - - - - -.--.- -.- -.- - - -.- - -.- - -.- - - - - -


CONTOH APBN : 106.01.970968.51.01.06.3940.003.013.521211

106 : Kode Kementerian/Lembaga


01 : Kode Unit Organisasi
970968 : Kode Satuan Kerja
51 : Kode Lokasi
Keterangan

01 : Kode Propinsi
06 : Kode program
3940 : Kode Kegiatan
003 : Kode Output
013 : Kode Komponen Utama
521211 : Kode Akun
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
RUP SECARA SWAKELOLA

Swakelola adalah:
Pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri
oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran,
Instansi pemerintah lain dan/atau
Kelompok masyarakat.
Pengelompokan Swakelola dapat Dilakukan Berdasarkan:
Per Kegiatan; atau
Per Output; atau
Per Komponen; atau
Per Sub Komponen
Apabila pada Kelompok Kegiatan/Output/Komponen
Terdapat Pekerjaan yang Bersifat Kontraktual (Mempunyai
SPK), maka Pekerjaan tersebut dikeluarkan dari Swakelola,
Dimasukkan dalam Kelompok Penyedia pada RUP.
Kegiatan Swakelola tersebut dapat merupakan Pengelompokan
sebagian atau semua item dibawah ini:
honor tim;
belanja ATK;
belanja bahan komputer;
konsumsi rapat;
biaya perjalanan dinas;
sewa hotel;
biaya operasional kendaraan dinas;
biaya langganan dan daya (listrik, air, dan telepon).
Atau dikelompokkan dari beberapa jenis belanja/Akun pada
suatu Kegiatan/Output/Komponen/Sub Komponen,
Misalnya:
Belanja Bahan;
Belanja Bahan Operasional lainnya;
Belanja Perjalanan;
Dan Seterusnya.
TATA CARA PENGISIAN FORMAT SiRUP
KEGIATAN SWAKELOLA

1 TAHUN ANGGARAN : diisi dengan tahun RUP


2 SATUAN KERJA : sudah default dengan admin RUP yang login atau yang melalukan input tambah RUP.
3 KEGIATAN : diisi dengan judul kegiatan yang diambil dari RKA-KL/RKA-D, judul bisa diambil dari output
atau sub-output.
4 LOKASI : diisi dengan tempat dinama paket pengadaan tersebut dilaksanakan.
5 SUMBER DANA : diisi dengan sumber anggarannya, contoh: APBN, APBD, PHLN, atau PNBP.
6 KODE DIPA : diisi dengan kode DIPA yang terdapat pada RKA-KL untuk APBN atau kode DPA yang
terdapat pada RKA-D untuk APBD.
7 JENIS PENGADAAN : Jasa Lainnya
8 PAGU : diisi dengan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk paket pengadaan ini.
9 VOLUME : diisi dengan jumlah seberapa banyak yang akan diadakan. (misal: 1 paket, atau 3 unit,
atau 5 Ha, atau 2 Km, atau dengan satuan yang lain)
10 DESKRIPSI : diisi dengan penjelasan/catatan singkat tentang paket pengadaan ini. Misalnya: Kegiatan
ini mencakup Belanja Bahan, Pembahasan, Perjalanan Dinas, Penggandaan
11 PELAKSANAAN
PEKERJAAN
- AWAL : diisi dengan tanggal awal dimulainya pelaksanaan pekerjaan (tanggal kontrak) atau masa
pelaksanaan kegiatan
- AKHIR : diisi dengan tanggal pekerjaan selesai (tanggal berakhirnya kontrak) atau masa
pelaksanaan kegiatan
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
RUP MELALUI PENYEDIA

Paket Pekerjaan pada Kelompok Kegiatan/Output/


Komponen yang Bersifat Kontraktual (Mempunyai SPK).
Paket kegiatan yang membutuhkan penyedia dalam
pelaksanaannya diumumkan pada bagian Penyedia.
Paket-paket dimaksud adalah paket yang nilainya diatas Rp.50
juta untuk Barang, Konstruksi, dan Jasa Lainnya.
Paket konsultansi yang diumumkan di bagian penyedian
adalah dengan nilai pagu setiap paketnya di atas Rp.10 juta.
Termasuk paket pengadaan Barang, Konstruksi dan Jasa
Lainnya yang menggunakan SPK (Kontraktual) walaupun
nilainya dibawah Rp.50 Juta
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
Admin RUP

Kepala SATKER menunjuk Admin RUP (Bukan Kepala ULP)


sebagai petugas untuk mengisi RUP melalui Surat
Keputusan/Surat Tugas.
Copy Surat Keputusan/Surat Tugas dimaksud disampaikan
kepada LPSE Kementerian Kehutanan.
Admin RUP diregistrasi pada Aplikasi SiRUP oleh LPSE
Kementerian LHK
Registrasi Admin RUP pada LPSE disampaikan melalui E-Mail
dengan melampirkan Surat Keputusan atau Surat Perintah
Tugas, E-Mail: rupmonev@lpse.dephut.go.id
Alamat Akses SiRUP: http://inaproc.lkpp.go.id/sirup
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
Admin RUP

Admin RUP Menyusun dan Menyumumkan RUP pada aplikasi


SiRUP dan Perubahannya (jika ada)
Hasil cetak RUP dari aplikasi SiRUP ditandatangani oleh KPA,
untuk selanjutnya diumumkan pada Website KemenLHK dan
Papan Pengumuman
Catatan:
Hasil Perubahan (revisi) DIPA Wajib disampaikan ke Admin RUP
agar dilakukan penyesuaian kembali pada aplikasi SiRUP
Penyesuaian pada aplikasi SiRUP termasuk, al: Perbedaan
Metode Pemilihan Penyedia, Waktu Pelaksanaan, dll yang tidak
sesuai dengan Realisasi Pelaksanaan Pengadaannya (Pejabat
Pengadaan dan Pokja ULP)
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Menyusun dan Mengumumkan RUP Termasuk Merevisi (Kaji


Ulang) dan Mengumumkan Kembali RUP apabila terdapat
Revisi DIPA atau Perubahan lainnya pada RUP (melalui Admin
RUP)
Menyerahkan kepada ULP Hasil Cetak Rencana Umum
Pengadaan (RUP) dari aplikasi SiRUP
Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Menyatakan Lelang Gagal sesuai dengan Pasal 83 ayat(3)
Perpres 70/2012
Kewenangan lain sesuai Perpres tentang PBJ Pemerintah
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Mempunyai UserID pada aplikasi SPSE


Membuat Surat permintaan dari PPK kepada Pokja ULP
atau Pejabat Pengadaan untuk melakukan proses
pengadaan, dilengkapi:
KAK (jika ada) dari KPA
Menyusun Spesifikasi Teknis
Menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Menetapkan Jenis Kontrak (Lumpsum/Harga Satuan/
Gabungan Lumpsum dengan Harga Satuan)
Menyempurnakan Rancangan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa untuk Ditandatangani (Perpres 4/2015 Pasal
86 ayat(1)
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Melakukan Upload pada SPSE, Dokumen:


SPPBJ
Jaminan Pelaksanaan (jika ada)
Surat Perjanjian/Kontrak; dan Adendumnya (jika ada),
dilengkapi:
SPMK (jika ada)
Surat Pesanan (jika ada)
Dapat Melakukan Proses Pengadaan Barang/Jasa
dengan E-Purchasing melalui E-Katalog (Pasal 110
ayat 5 Perpres 4 /2014)
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Terhadap pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK


dapat dilakukan Penunjukan Langsung kepada Pemenang
Cadangan pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia
Lain yang mampu dan memenuhi syarat
Kewenangan lain sesuai Perpres tentang PBJ Pemerintah
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK

PEJABAT PENGADAAN
(Perpres 4/2014)

Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk


melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan
Langsung, dan E-Purchasing (Pasal 1 ayat(9)
E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa
melalui sistem katalog elektronik (Pasal 40 ayat(41)
Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem
informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi
teknis dan harga barang tertentu dari berbagai Penyedia
Barang/Jasa Pemerintah (Pasal 1 ayat(40)
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
PEJABAT PENGADAAN
(Perpres 4/2014)

E-Purchasing dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan/PPK


atau pejabat yang ditetapkan oleh Pimpinan
Instansi/Institusi (Pasal 110 ayat(5))
Catatan:
Untuk Pengadaan yang dilaksanakan TIDAK MELALUI E-
PURCHASING (Pengadaan Langsung dan Penunjukan
Langsung), maka Kewenangan Pejabat Pengadaan Dibatasi
hanya untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya s/d Rp.200jt
dan Jasa Konsultansi s/d Rp.50jt
Kewenangan lain sesuai Perpres tentang PBJ Pemerintah
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
PEJABAT PENGADAAN

Bagaimana Dengan Ketentuan Tentang Pejabat Pengadaan


Atas Adanya Permenhut P.13/2014?
Perhatikan UU No.12/2011 Pasal 7 dan Pasal 8 serta Azas
Hukum
AZAS HUKUM
Lex Superior Derogat Legi Inferior
Bahwa ketentuan hukum yang lebih tinggi tingkatannya
didahulukan keberlakuannya dari pada ketentuan hukum yang
lebih rendah (asas hierarki)
Lex Posterior Derogat Legi Priori
Bahwa ketentuan hukum yang yang baru didahulukan
keberlakuannya dari pada ketentuan hukum yang lama
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
UNIT LAYANAN PENGADAAN

Membentuk Pokja Pengadaan Barang dan Jasa


Keanggotaan Pokja Hendaknya Mendahulukan Fungsional
Pengadaan
Dalam Rangka Optimalisasi Angka Kredit, Hendaknya ULP
Dapat Melibatkan Seorang Fungsional Pengadaan Dalam
Beberapa Pokja
Menunjuk Petugas sebagai Admin Agensi lingkup ULP
Registrasi Admin Agensi dilakukan oleh LPSE, ULP
mengirimkan SPT/SK Penunjukan Admin Agensi, Dilengkapi
dengan Data: NAMA, NIP, No. HP, E-Mail, Pangkat/Gol.
Dikirm melalui E-Mail: rupmonev@lpse.dephut.go.id
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
UNIT LAYANAN PENGADAAN

Apabila Terdapat Satker yang Melimpahkan Pengadaan E-


Purchasing Melalui E-Katalog Dilakukan oleh ULP, Maka ULP
Menunjuk Salah Satu Anggota Pokja sebagai Pelaksana yang
akan melakukan Proses Pengadaan tersebut
Menugaskan Admin Agensi untuk Membuat USERID Anggota
Pokja tersebut Diatas Pada SPSE (USERID yang Berbeda
Dengan USERID sebagai POKJA) dan Memperlakukannya
sebagai Pejabat Pengadaan pada SPSE
Kewenangan lain sesuai Perpres tentang PBJ Pemerintah
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
ADMIN AGENSI

Melakukan Registrasi Nama Kepanitiaan Pengadaan


Barang/Jasa sesuai dengan Pokja / Sub Pokja pelaksana
pengadaan pada SPSE
Melakukan Registrasi Pegawai Pokja/Sub Pokja pelaksana
pengadaan barang/jasa lingkup ULP pada SPSE (hak
akses/userID dan password)
Melakukan Registrasi Pegawai Pokja/Sub Pokja pelaksana
pengadaan barang/jasa kedalam Nama Kepanitiaan
Pengadaan Barang/Jasa pada SPSE
Melakukan Registrasi Satker lingkup ULP pada SPSE
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
ADMIN AGENSI

Melakukan Registrasi Pegawai PPK Satker lingkup ULP pada


SPSE (hak akses/userID dan password)
Melakukan Registrasi Pegawai Pejabat Pengadaan lingkup
ULP pada SPSE (hak akses/userID dan password)
Kewenangan lain sesuai Perpres tentang PBJ Pemerintah
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
POKJA / SUB POKJA

Sebelum Melakukan Proses Pengadaan barang/Jasa, Wajib


Memastikan:
Apabila Terdapat Perbedaan Dengan RUP Dalam Hal: Pagu
Anggaran, Nama Paket, Waktu Pelaksanaan, Metode Pemilihan
Penyedia, dll maka Menyampaikannya Kepada Satker/Admin
RUP untuk Disesuaikan atau Revisi/Kaji Ulang RUP
Adanya Kerangka Acuan Kerja (KAK) Jika Diwajibkan
Adanya Surat Permintaan Proses Pengadaan Dari PPK yang
Menginformasikan/Dilengkapi:
Spesifikasi Teknis
Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Jenis Kontrak (Lumpsum/Harga Satuan/Gabungan Lumpsum dengan
Harga Satuan)
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
POKJA / SUB POKJA

Menyusun/Menyempurnakan Dokumen Pengadaan


Disesuaikan dengan Kebutuhan Paket Pengadaan
Melaksanakan pemilihan penyedia (pengumuman pengadaan
s/d menetapkan dan mengumumkan pemenang pengadaan)
Menyusun waktu pemilihan penyedia dan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang disampaikan pada RUP
Satker
WAJIB MENGISI KODE DIPA (AKUN) SESUAI RUP PADA
SAAT MEMBUAT PAKET
Mengusulkan perubahan spesifikasi teknis (jika perlu)
Mengusulkan perubahan harga perkiraan sendiri (jika perlu)
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
POKJA / SUB POKJA

Memberi masukan atau mengusulkan perubahan rancangan


kontrak kepada PPK (jika perlu)
Mengubah Tata Waktu pengadaan pada aplikasi SPSE kecuali
untuk:
Batas akhir pemasukan dan evaluasi dokumen kualifikasi
(prakualifikasi);
Batas akhir upload dokumen penawaran;
Awal waktu pembukaan dokumen penawaran.
(Ketiga hal tersebut di atas dilaksanakan oleh LPSE, Ketua Pokja/Sub Pokja
menyampaikan Surat Permohonan dengan menyebutkan alasannya)
Menyampaikan File Penawaran (file rhs) yang Gagal
Dideskripsi kepada LPSE KemenLHK untuk diuji secara
Forensik dapat/gagal Dideskripsi.
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
POKJA / SUB POKJA

Memperoleh jawaban hasil uji Forensik dari Kepala LPSE


Kemenhut atas File Penawaran (file rhs) yang Gagal
Dideskripsi.
Melakukan Upload pada SPSE LPSE Kemenhut untuk
dokumen:
Dokumen Pengadaan sesuai dengan Jenis Pemilihan Penyedia
(Prakualifikasi/Pascakualifikasi) yang dilengkapi dengan
Kerangka Acuan Kerja (jika ada), spesifikasi teknis; harga
perkiraan sendiri; dan dokumen lain apabila dipandang perlu
untuk diketahui oleh calon penyedia
Adendum dokumen pengadan (jika ada)
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
POKJA / SUB POKJA

Dokumen berita acara hasil evaluasi penawaran, antara lain


mencakup: Evaluasi Administrasi, Evaluasi Teknis, Evaluasi
Harga, Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi;
Dokumen berita acara hasil pelelangan
Mengumumkan Pengumuman Pengadaan, Daftar Pendek
(jika ada), dan Pemenang Pengadaan pada:
Papan Pengumuman Resmi;
Website Kementerian
Menjawab Sanggah (yang memasukkan dokumen penawaran)
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
YANG PERLU DIPERHATIKAN POKJA / SUB
POKJA SETELAH TERBIT PERPRES 4/2015

Pasal 109:
Pelaksanaan E-Tendering dilakukan dengan ketentuan:
Tidak diperlukan Jaminan Penawaran
Tidak diperlukan sanggahan kualifikasi
Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga)
peserta, Pemilihan Penyedia dilanjutkan dengan dilakukan
negosiasi teknis dan harga/biaya
Tidak diperlukan sanggahan banding
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
YANG PERLU DIPERHATIKAN POKJA / SUB
POKJA SETELAH TERBIT PERPRES 4/2015

Untuk pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi:


Daftar pendek berjumlah 3 (tiga) sampai 5 (lima) penyedia Jasa
Konsultansi
Seleksi sederhana dilakukan dengan metode
pascakualfikasi
Persyaratan Penyedia terkait perpajakan cukup memiliki
NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
terakhir (SPT Tahunan) (Pasal 19 Ayat(1).l)
Tambahan Bukti Perjanjian dapat berupa Surat Pesanan
Digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa melalui E-
Purchasing dan pembelian secara online (Pasal 55 Ayat(6))
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
YANG PERLU DIPERHATIKAN POKJA / SUB
POKJA SETELAH TERBIT PERPRES 4/2015

Jaminan Pelaksanaan TIDAK DIPERLUKAN untuk Pengadaan


(Pasal 77 Ayat(2)):
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang dilaksanakan
dengan metode Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung
Untuk Penanganan Darurat, Kontes, atau Sayembara;
Pengadaan Jasa Lainnya, dimana aset Penyedia sudah dikuasai
oleh Pengguna; atau
Barang/Jasa dalam Katalog Elektronik melalui E-Purchasing
PELAKSANAAN PBJ SECARA ELEKTRONIK
YANG PERLU DIPERHATIKAN POKJA / SUB
POKJA SETELAH TERBIT PERPRES 4/2015

Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan, Penyedia Diberi


kesempatan s/d 50 hari kalender dapat melampaui Tahun
Anggaran untuk Menyelesaikan Pekerjaan (Pasal 93 Ayat 1a))
Dalam hal pemberian kesempatan kepada Penyedia Barang/
Jasa melampaui Tahun Anggaran, maka dilakukan Addendum
Kontrak atas sumber pembiayaan dari DIPA Tahun Anggaran
berikutnya atas sisa pekerjaan yang akan diselesaikan (Pasal
93 Ayat(3)
MONITORING DAN EVALUASI
SiRUP

E-PROCUREMENT PENGADAAN
Terdiri Dari NON E-PROC
E-TENDERING (Pejabat Pengadaan, dll)

E-PURCHASING Admin Monev


Mengisi Data
Data Otomatis Pada Aplikasi
Ditarik MONEV ONLINE

MONEV LKPP / SISMONTEP


MONITORING DAN EVALUASI

Monev Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan melalui


aplikasi Monev Online yang dibangun oleh LKPP
Monev Online LKPP telah terintegrasi dengan SISMONTEP
SISMONTEP adalah Sistem Informasi Monitoring TEPRA
TEPRA adalah: Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi
Anggaran yang berada pada Kantor Staf Kepresidenan RI
Sumber Data Monev Online DITARIK LANGSUNG dari:
Data pada aplikasi SiRUP
Data Hasil Proses E-Tendering (SPSE)
Data Hasil Proses E-Purchasing / E-Katalog
Data Monev Online PERLU DITAMBAH dari Hasil Proses
Pengadaan yang Dilaksanakan secara Non E-Procurement
MONITORING DAN EVALUASI

Pengisian dan Perbaikan Data pada aplikasi Monev Online


dilakukan dalam rangka Sinkronisasi Data dengan Realisasi
Pengadaan Barang/Jasa
Pengisian dan Perbaikan Data aplikasi Monev Online
dilaksanakan oleh ADMIN MONEV
Petugas ADMIN MONEV ditunjuk oleh Kepala Satker, dan
biasanya Petugas yang sama dengan Petugas Admin RUP
Data Realisasi Pengadaan Barang/Jasa dapat diperoleh dari
Para Pejabat Pengadaan dan Petugas yang melakukan
Pengadministrasian/ Ketatausahaan/ Kesekretariatan DIPA

Pejabat Pengadaan Admin Monev


Petugas DIPA Entri Data Realisasi
MONITORING DAN EVALUASI

Pengisian dan Perbaikan Data pada aplikasi Monev Online


antara lain Mencakup Data:
Struktur Anggaran
Rencana Paket Pengadaan
Realisasi Fisik
Realisasi Keuangan
Proses Pengadaan Barang/Jasa
Alamat Akses aplikasi Monev Online: http//monev/lkpp.go.id
Prosedur Pendaftaran Admin Monev sama dengan Prosedur
Pendaftaran Admin RUP
TERIMA KASIH

Disusun Oleh:
Poltak Hasiholan H, SE, M.Hum
HP: 0811906592 / 081514504253
E-Mail: poltakhb@lpse.dephut.go.id / olanhb@gmail.com
UU No. 12/2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini,
jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Ketetapan MPR;
3) UU/Perppu;
4) Peraturan Presiden;
5) Peraturan Daerah Provinsi;
6) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
UU No. 12/2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
UU No. 12/2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
Kedudukan Peraturan Menteri
Dalam Tata Perundang-undangan

Pasal 8 Ayat(1): Jenis Peraturan Perundang-undangan selain


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup
peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa
Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan,
lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan
Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-
Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota,
Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.

Anda mungkin juga menyukai