Anda di halaman 1dari 37

UNIVERSITAS INDONESIA

JOURNAL RESUMES

TUGAS UTS
Metode Penelitian

PENNY DWIADHIPUTRI
1206218064

FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
DEPOK
OKTOBER 2016
Judul : Effect of Soil Plasticity on Cyclic Response

Pengarang : Mladen Vucetic, Associate Member, ASCE, and Ricardo Dobry,


Member, ASCE

Referensi : Journal of Getechnical Engineering

Tahun Publikasi: 1991

Volume :1

Halaman : 89-107

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Abstrak
Pengaruh indeks plastisitas parameter siklik tegangan regangan pada tanah
tersaturasi yang diperlukan untuk evaluasi respon lapangan dan mikrozonasi gempa
bumi. Pengaruh indeks plastisitas pada lokasi dengan kurva modulus reduksi G/Gmax
dan rasio redaman material terhadap terhadap regangan geser siklik c. Indeks
plastisitas adalah faktor utama yang mempengaruhi peningkatan G/Gmax dan penurunan
. Tanah dengan indeks plastisitas yang lebih tinggi memiliki respon tegangan-
regangan siklik yang lebih liner pada regangan kecil dan menurunkan lebih sedikit pada
regangan geser siklik c yang lebih besar. Pengaruh indeks platisitas terhadap respons
seismik pada tanah lunak akibat percepatan gempa tanah keras di Meksiko pada tahun
1985.

Pendahuluan
Respons dinamik pada tanah berbutir halus tersaturasi akibat beban siklik
dipengaruhi oleh karakteristik tegangan-regangan siklik tanah terhadap geser, yaitu
nilai modulus geser pada regangan kecil Gmax yang diekspresikan oleh kecepatan
gelombang geser Vs; hubungan antara modulus geser secant G dan amplitudo regangan
geser siklik c; kurva yang menghubungkan rasio redaman material dengan c; dan
penurunan kekakuan G setelah sikluk N dari c.
Efek pengaruh jenis tanah, rasio rongga udara, kondisi awal tegangan efektif, rasio
konsolidasi berlebih, umur geologis, dan pengaruh lain terhadap karakteristik tegangan-
regangan siklik pada respon siklik, fokus pada indeks plastisitas.
Loop histerik menggambarkan hubungan antara tegangan geser dan dengan
regangan geser untuk siklus pertama pebebanan geser siklik tak terarah.
Pada regangan yang sangat kecil, nilai G sama dengan G maksimum.
Studi parametrik diperlukan untuk menggambarkan pengaruk signifikan indeks
plastisitas untuk menentukan respon daerah gempa untuk tanah berbutir halus

Studi Sebelumnya mengenai Gmax, G/Gmax dan


Pada tanah terkonsolidasi normal, nilai Gmax tidak bergantung pada lastisitas tanah,
sedangkan pada tanah terkonsolidasi berlebih nilai Gmax meningkat seiring dengan
plastisitas. Gmax meningkat dengan rasio konsolidasi berlebih dan tegangan terkekang
dan menurun dengan rasio rongga udara, kecuali pada tanah non kohesif dengan nilai
Gmax hanya bergantung pada rasio rongga udara dan tegangan efektif.
Pengaruh efek waktu geologis menunjukkan Gmax meningkat seiring berjalannya
waktu pada lempung dengan plastisitas tinggi dibangingkan dengan lempung dengan
plastisitas rendah atau tanah nonkohesif.
Pada rasio konsolidasi berlebih yang besar, nilainya tidak mempengaruhi letak
kurva G/Gmax dan . Jika indeks plastisitas meningkat, maka kurva G/Gmax dan berada
lebih tinggi, sedangkan kurva dan c lebih rendah. Jika rasio rongga udara dan indeks
plastisitas meningkat, kurva G/Gmax bergerak ke atas sedangkan kurva bergerak ke
bawah.
Indeks plastisitas tidak bergantung pada kondisi tegangan tanah dan sejarah
pembeban, berkebalikan dengan rasio rongga udara yang bergantung pada komposisi
tanah, tegangan konsolidasi, dan rasio kosolidasi berlebih. Terbukti bahwa tegangan
konsolidasi, rasio konsolidasi berlebih, dan rasio rongga udara tidak berpengaruh secara
signifikan pada G/Gmax dan . Tanah dengan plastsitas lebih tinggi memiliki struktur
yang lebih terbuka dan dengan rongga udara lebih besar.

Korelasi antara G/Gmax, dan Indeks Plastisitas


Jumlah siklus tidak berpengaruh pada kura terhadap c, namun mempengaruhi
nilai G/Gmax terkait dengan degradasi G dengan N. Kombinasi indeks plastisitas, c, dan
nilai N dipertimbangkan, dimana efek N pada kurva G/Gmax lebih kecil dari pengaruh
indeks plastisitas.
Untuk tanah lunak yang didukung oleh tanah yang lebih keras, respon seismik
tamah pada regangan kecil sangat sensitif pada variasi 0,5% < < 5,5% karena perilaku
tegangan-regangan tanah yang linier dan daerah mudah terpengaruh oleh resonansi dari
amplifikasi dinamis.
Saat menerima pembebanan siklik, kekakuan keseluruhan dan kekuatan tanah
menurun menyebabkan kurva G/Gmax terhadap c bergerak ke bawah secara konsisten
seiring dengan meningkatnya nilai N dengan c dan menurunnya indeks plastisitas tanah

Analisis Respon Seismik


Nilai G/Gmax yang tinggi dan redaman yang rendah dari lempung menyebabkan
tanah berperilaku linier relatif dengan regangan geser siklik tingkat tinggi yang
mengakibatkan amplifikasi besar dari pergerakan seismik oleh tanah. Indeks plastisitas
yang rendah dan nonlinier tingkat tinggi (G/Gmax lebih rendah dan lebih tinggi)
mengakibatkan amplifikasi pergerakan tanah yang lebih kecil.

Kesimpulan
Indeks plastisitas menjadi faktor utama mengendalikan posisi kurva modulus
reduksi G/Gmax terhadap c dan kurva rasio redaman terhadap c.
Peningkatan indeks plastisitas mengakibatkan Gmax meningkat lebih cepat dengan
rasio konsolidasi berlebih dan waktu geologis, kurva G/Gmax terhadap c meningkat,
kurva rasio redaman terhadap c menurun, dan G menurun lebih sedikit setelah siklus
N dari c.
Peningkatan indeks plastisitas seiring dengan tingkat regangan geser siklik c yang
dibutuhnkan untuk membuat respon tegangan regangan nonlinier yang signifikan dan
penurunan kekakuan meningkat.
Judul : Soil structure interaction for a SDOF oscillator supported by
foundation embedded in a half-space: Closed-form solution for
incident plane SH-waves

Pengarang : Jianwen Liang, Liguo Jin, Maria I. Todorovka, Mihailo D.


Trifunac

Referensi : Soil Dynamics and Earthquake Engineering

Tahun Publikasi: 2016

Volume : 90

Halaman : 287-298

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low Medium x High

Abstrak
Pengaruh fleksibilitas pondasi pada respons sistem. Dampak signifikann terjadi
pada respon pondasi dan respons relatif struktur. Pada pondasi fleksibel, radiasi
redaman lebih kecil, respon pondasi lebih besar, sedangkan respons relatif struktur lebih
kecil dan frekuensi sistem bergerak menuju frekuensi yang lebih rendah. Pengaruh
interaksi tanah-struktur untuk struktur langsing dengan penambahan pondasi fleksibel.

Pendahuluan
Asumsi umum pada masalah interaksi tanah struktur bahwa pondasi bersifat kaku
akan mengurangi jumlah derajat kebebasan sehingga solusi analitis dapat digunakan.
Kekurangan dari asumsi pondasi kaku ini adalah hasil yang diperoleh melampaui
estimasi gelombang insiden dari pondasi bangunan, khususnya gelombang yang lebih
pendek. Selain itu, tegangan internal tidak dipertimbangkan pada saat pondasi
berdeformasi. Oleh sebab itu, asumsi pondasi kaku dapat membantu dalam aproksimasi
pergerakan struktur atas secara keseluruhan, namun tidak dapat mendeskripsikan
deformasi relatif di dekat pondasi dengan baik.
Fungsi impedansi vertikal dipengaruhi oleh fleksibilitas komponen struktur.
Fleksibilitas pondasi penting untuk perilaku dinamis dari pondasi terbenam dan
deformasi lokal dihubungkan dengan fleksibilitas pondasi dapat melampaui besarnya
pergerakan pondasi secara keseluruhan yang menyamai pergerakan menyerupai kaku.
Tidak hanya kekakuan pondasi, namun struktur atas juga memiliki dampak yang besar
pada fungsi impedansi. Struktur di dekat pondasi memiliki deformasi yang besar dan
respons bangunan menjadi kompleks sehingga metode respons spektrum tidak dapat
digunakan untuk mendeskripsikan defleksi terbesar, gaya geser, dan gaya momen.

Metodologi
Kondisi batas dimana tegangan dianggap nol di atas pondasi dan setengah-ruang
dan terkekang sepenuhnya antara pondasi dan setengah-ruang
Solusi matematis dapat diperoleh dari penggunaan persamaan gelombang insiden
bidang SH, pergerakan total setengah-ruang, kondisi perpindahan kuntinyu, persamaan
gelombang acak, perpindahan oscillator, beban inersia, persamaan impedansi, dan
kondisi khusus pada pondasi kaku.

Hasil dan Analisis


Fungsi impedansi pondasi menunjukkan koefisien redaman semakin mengecil
untuk pondasi yang lebih fleksibel. Koefisien kekakuan dinamis sangat dekat dengan
pondasi kaku pada frekuensi rendah (<0,25). Peningkatan frekuensi diiringi oleh
koefisien kekakuan pondasi fleksibel tetap positif dan semakin besar besar dengan
perbesaran kekakuan pondasi, kecuali pada kasus pondasi kaku.
Pengaruh kekakuan pondasi terhadap deformasi dan responsnya
menunjukkanbahwa semakin fleksibel pondasi, maka deformasi yang terjadi kecil
sekalipun dengan panjang gelombang yang pendek. Semakin fleksibel pondasi, dimana
oscillator terpasang, amplitudo perpindahan pondasi yang terjadi selalu lebih besar
perpindahan pada pondasi kaku dan puncaknya merupakan nilai terbesar diantara
seluruh titik pada pondasi fleksibel. Fleksibilitas pondasi selanjutnya menambah
fleksibilitas tanah dalam mereduksi frekuensi sistem. Pada posisi oscillator terpasang,
pondasi kaku menghasilkan frekuensi yang sama, sedangkan pada pondasi fleksibel
menghasilkan frekuensi yang lebih rendah. Pengaruh pondasi fleksibel lebih besar pada
struktur yang lebih kaku dan berat dibandingkan dengan tanah. Pada pondasi kaku,
model interaksi tanah-struktur mengabaikan pergerakan pada dasar struktur yang
terhubung dengan pondasi. Pengaruh pada sudut insiden gelombang lebih kecil pada
pondasi kaku. Pada rancangan geometri bangunan simetris, pusat kekakuan sistem
pondasi memiliki eksentrisitas besar yang dapat mempengaruhi respons lintang dan
torsi kopel.
Pengaruh kekakuan pondasi menunjukan fleksibilitas pondasi pada frekuensi
sistem tanah-struktur dan puncak respons relatif struktur. Frekuensi puncak adalah
frekuensi sistem tanah struktur, sedangkan amplitudo puncak yang diukur dari gaya
internal akibat deformasi oscillator. Hal ini menunjukkan bahwa fleksibilitas pondasi
meningkatkan efek interaksi tanah-struktur dengan menambahkan fleksibilitas pada
sistem struktur tanah-pondasi.

Kesimpulan
Pada pondasi yang lebih fleksibel, koefisien radiasi redaman dan koefisien
kekakuan pondasi lebih kecil.
Pondasi fleksibel berdeformasi dalam torsi, yang mana tidak terjadi pada pondasi
kaku karena respons tidak bergantung pada sudut tertentu.
Pondasi fleksibel menambahkan fleksibilitas pada sistem interaksi tanah struktur
dna menyebabkan reduksi frekuensi sistem dan respons oscillator relatif. Respon dasar
oscillator lebih besar pada pondasi fleksibel dan akibatnya lebih terlihat pada struktur
yang lebih kaku dan berat.
Judul : Dynamic analysis and seismic performance of reinforced concrete
minarets

Pengarang : Halil Sezen, Ramazan Acar, Adem Dogagun, Ramazan Livaoglu

Referensi : Engineering Structures

Tahun Publikasi: 2008

Volume : 30

Halaman : 2253-2264

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low Medium x High

Abstrak
Struktur menara langsing dengan dampak akibat kurangnya detail penulangan pada
respons dinamis menjadi kemungkinan terjadinya kerusakan pada beton bertulang.
Pengaruh tangga spiral, bukaan pintu, dan balkon terhdap perilaku dinamis
diperhitungkan dengan gaya dalam dinamik maksimum dibandingkan dengan kapasitas
struktur. Gaya aksial, lintang, dan momen yang dibutuhkan dianalisis dengan metode
elemen hingga.

Pendahuluan
Menara masjid adalah struktur menara langsing dengan komnen struktur berupa
dasar, dinding menara dengan balkon menjadi beban terpusat disepanjang ketinggian
menara dan mempengaruhi respons dinamik struktur. Kegagalan pada menara masjid
akibat beban angin menandakan kebanyakan menara lemah terhadap beban lateral.

Observasi kerusakan dan implikasinya


Faktor penyebab kerusakan disebabkan oleh detail dan properti komponen struktur,
properti tanah, dan besar gempa. Dasar menara yang relatif kaku tidak mengalami
kerusakan, namun kekakuan dan kekuatan struktur berkurang seiring dengan
bertambahnya ketinggian sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada daerah transisi.
Retak dan keruntuhan pada dasar menara disebabkan oleh ukuran penampang yang
mengecil sehingga mengurangi kekuatan lateral dan lentur. Posisi tulangan longitudinal
menyebabkan diskontinyuitas. Penggunaan tulangan lunak menambahkan kebutuhan
pemasangan angkur dan tulangan longitudinal gagal sebelum seluruh kekuatan lentur
tercapai. Kombinasi pengangkuran tulangan lunak dan pengangkuran yang pendek
melemahkan bagian bawah penampang. Hal ini memungkinkan menara masjid tetap
elastis selama gempa. Menara masjid lemah di daerah dasar dinding menara dan
memiliki kekuatan inelastik yang sangat kecil dan kapasitas deformasi dibutuhkan
untuk penunjang dalam menahan gaya lateral.
Kekuatan lateral dan lentur menurun akibat penggunaan tulangan lunak sehingga
ikatan beton dengan tulangan melemah, tulangan sengkang digunakan daripada
rulangan spiral menerus, overlap tulangan yang pendek, pemilihan tulangan digunakan,
bagian atas yang tidak beraturan, overlap dan pengankuran tulangan yang tepat,
kegagalan puncak menara, dan jarak yang aman bangunan menara dengan bangunan
lan di sekitarnya

Analisis Dinamis terhadap menara masjid


Perilaku menara masjid pada moda tinggi akan mempengaruhi moda partisipasi 90%
pada struktur dengan analisa riwayat waktu. Perioda getar respon dinamik relatif kecil
dibandingkan struktur portal.
Distribusi perpindahan lateral maksimum di seluruh ketinggian menara masjid
menunjukkan deformasi lentur yang terjadi pada ketinggian dinding menara masjid
yang relatif langsing.
Perpindahan maksimum berdasarkan perhitungan gempa lebih besar daripada yang
terdapat pada aturan perancangan.
Perhitungan tegangan tekan aksial maksimum lebih rendah dari spesifikasi
kekuatan tekan beton menandakan beton sudah mengalami retak akibat tarik.
Kontur tegangan menunjukkan tegangan tekan dan tarik aksial terbesar terpusat
pada dinding menara masjid di bawah bagian transisi.
Tangga spiral yang berada pada menara mempengaruhi besarnya dan distrbusi
tegangan geser dan dapat meningkatkan kekuatan geset sekaligus menurangi teganga
secara signifikan.
Perancangan spektrum relatif kecil dibandingkan dengan gaya dari medol analisa
riwayat waktu karena tegangan pada bagian dasar menara masjid meningkat signifikan
dibandingkan dengan bagian transisi.

Kebutuhan versus Kapasitas


Rasio tulangan longitudinal lebih kecil dari peraturan dengan diagram
menunjukkan kebutuhan beban aksial momen elastik membutuhkan analisis respons
spektrum dan riwayat waktu. Kapasitas lentur dan perpindahan lebih kebil dari
kebutuhan, sedangkan kekuatam geser lebih besar dari kebutuhan.

Kesimpulan
Analisis menara masjid yang runtuh akibat gempa menunjukkan bahwa bagian
bawah dari dinding menara di atas transisi penampang masjid merupakan potongan
yang paling lemah terhadap pembebanan seismik. Kelemahan perancangan terdapat
pada penggunaan: (1) tulangan baja lunak; (2) pengankuran ujung antara tulangan geser
dan longitudinal; (3) overlap tulangan longitudinal yang pendek; (4) tukangan
kekangan geser dibandingkan penulangan spiral; (5) panjang transisi yang pendek
antara dasar dengan dinding menara. Kekuatan dan deformasi kapasitas lentur didekat
dasar kurang memadai dan meningkatnya kerentanan terhadap kegagalan.
Pengembangan perancangan menara masjil dapat dengan mengubah potongan bujur
sangkar atau poligon dengan lingkaran yang lebih kecil. Mengurangi overlap di daerah
kritis dan menggunakan staggered lap splice di sepanjang ketinggian menyebabkan
kuranganya kapasitas geser dan lentur. Kekuatan geser dari menara masjid lebih besar
dari kebutuhan yang dibutuhkan sehingga tidak menjadi penyebab kegagalan dan dapat
dikurangi. Kekuatan lentur lebih kecil dari beban lateral yang relatif kecil. Kekuatan
dan kapasitas perpindahan yang diperhitungkan menggunakan aturan perancancangan
spektra inelastik akan jauh lebih kecil dari kebutuhan elastik selama pembebanan
seismik besar. Rancangan eksisting dan praktik di lapangan harus ditingkatkan untuk
memperoleh daktilitas yang memadai atau dapat mengakibatkan penggunaan analisis
respons spektrum inelastik diperlukan.
Judul : Evaluation of substructuring method for seismic soil-structure
interaction analysis of bridges

Pengarang : Amin Rahmani, Mahdi Taiebat, W.D. Liam Finn, Carlos E.


Ventura

Referensi : Soil Dynamics and Earthquake Engineering

Tahun Publikasi: 2016

Volume : 90

Halaman : 112-127

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Abstrak
Metode analisis sistem jembatan terbagi menjadi dua, yaitu struktur atas dan
struktur bawah. Pemodelan interaksi tanah-struktur dengan menyederhanakan
komponen struktur bawah dengan pegas dan dashpot linier independen linier pada dasar
struktur atas agar dapat megetahui seberapa baik metode pemisahan sistem struktur
terhadap respons seismik jembatan. Metode pemisahan sistem struktur melampaui
perkiraan pada gaya geser dasar pier, momen lentur, dan lendutan. Selain itu, respons
spektral disalah-prediksi sehingga dilakukan pengujian ulang dengan jembatan tiga
bentang

Pendahuluan
Pendekatan metode struktur bawah dengan memisahkan jembatan menjadi dua
subsistem, yaitu struktur atas jembatan terdiri dari deck dan pier dan struktur bawah
terdiri dari tiang pondasi dan sistem tanggul. Sistem tiang pondasi dianalisis
menggunakan matriks kekakuan dan dashpot yang mewakili gaya lateral, vertikal,
rocking, torsi, cross-coupling stiffnesses dan damping pada pile cap. Metode
pemodelan kontinu menyediakan sarana yang lebih kuat untuk mengestimasi interaksi
kinematik dan inersia.

Jembatan dua bentang


Penyambungan elemen tiang dengan tiang di sekelilingnya dilakukan dengan
menghilangkan elemen solid pada daerah yang secara fisik digunakan dan di setiap
elevasi nodal tiang secara horizontal dihubungkan dengan nodal tanah menggunakan
elemen balok-kolom kaku.
Nodal pada dasar pemodelan kaku di segala arah selama analisis gravitasi dan
bebas bergerak dengan elevasi yang sama dengan keempat batas lateral untuk
memperoleh perpindahan yang sama.
Langkah pembagian struktur bawah 3D
- Melakukan analisis respons khusus struktur bawah untuk keperluan time
history
- Penentuan p-y, t-z, dan kurva nonlinier untuk keperluan pondasi
- Penggunaan matriks kekkauandan redaman menghasiloaj
- Pembuatan matriks elemen higgga untuk model kelompok pondasi tangpa
massa
- Model global terbentuk dari kesluruhan sistemstuktur yang ada

Hasil Diskusi
Perhitungan time history pada perpindahan relatif bagian atas pier terhadap
dasarnya menggunakan metode sembagian struksut selama dua kali gempa bumi yang
terjadi.
Nilai absolut maksumum dari perpindahan bagian atas pier terhadap dasar, gaya
geser dasar, dan momen lentur dasar pier, serta gaya yang disalurkan pada abutment.
Gaya yang disalurkan pada tanggulan adalah penjumlahan gaya yang disalurkan
dari deck ke abutment termasuk back-wall, wing-wall dan tanggulan. Periode yang
diperoleh sama atau berdekatan dengan periode getar alami darir sistem jembatan,
sehingga jebatan dapat bergetar dengan mode shape berbeda akibat pergerakan input.
Model struktur overestimates pada pier drift dan tingkatnya lebih tinggi dalam arah
transversal, dimana gaya geser dasar diperkirakkan disebabkan oleh model struktur
bawah
Gaya yang disalurkan pada abutment pada arah longitudinal sangat melebihi
perkiraan yang dilakukan
Tingkat overestimation relatif rendah pada arah translasi
Perbedaan antarnilai puncak didefinisikan sebagai pengurangan dari nilai yang
diperoleh model struktur bawah dari nilai model kontinu dibagi dengan nilai model
kontinu.
Pada metode struktur bawah, respons histeretik nonlinier pada tanah dan
interaksinya dengan struktur jembatan merepresentasikan konstanta kekakuan secant
pada dasar pier dan ujung deck jembatan
Analisis pushover digunakan pada pemodelan kontinu untuk menentukan respons
gaya-ledutan sebenarnya pada pile cap dan abutment.

Kesimpulan
Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk membantu simulasi numerik lanjut
dalam penggunaan interaksi tanah-struktur pada praktik rekayasa desain sistem
jembatan.
Alasan utama terjadi kesalahan perhitungan adalah adalah karena kekakuan pada
jembatan tidak dapat diwakili dari pemodelan struktur bawah. Untuk menggambarkan
akurasi dari kekakuan model secant, maka analisis pushover digunakan pada model
kontinu untuk menurunkan respons kurva gaya-lendutan pada dasar pier jembatan dan
atas abutment. Nilai kekakuan secant menggambarkan bahwa fleksibilitas pondasi
dengan menlinierkan pegas dan dashpot bukan metode simulasi yang tepat untuk
memperhitungkan interaksi tanah-struktur pada jembatan.
Judul : Performance of steel mesh reinforced elastomeric isolation
bearing: Experimental study

Pengarang : Li Han, Tian Shengze, Dang Xinzhi, Yuan Wancheng, Wei Kai

Referensi : Construction and Building Materials

Tahun Publikasi: 2016

Volume : 121

Halaman : 60-68

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Abstrak
Pengembangan elastomeric rubber bearing SMREIB dengan elemen penguat
berupa jaring baja mutu tinggi yang digunakan untuk menginvestigasi deformasi tarik
dan geser, Hasil nenunjukkan bahwa deformasi ultimit geser dapat mencapai 300% dari
total tinggi, yang melebihi standard batas ketebalan total elastomeric rubber bearing di
Cina, dengan deformasi rolling-off dan rolling-over dan kekakuak ekivalen horisontal
menjadi lebih rendah dan mempengaruhi properti mekanis kemampuan dalam didipasi
energi

Pendahuluan
Elastomeric rubber bearing merupakan alat efektif untuk megurangi respons
dinamik struktur. Pada laminated elastomeric rubber yang ada terbatas tidak dapat
digunakan pada bentang balok besar dengan kondisi pelaksanaan dipengaruhi oleh
temperatur dan shrinkage-creep. Batas perpindahan horisontal LEB merupakan
ketebalan lapisan karet dan baja. Ide untuk menggantikan baja pelat dengan jaring-
jaring dapat berkurang sesuai kemajuan terhadap kemampuan geser jaring.
Akibat sambungan yang kurang baik antara jaring yang diperkuat dan lapisan karet,
maka delaminasi yang signifikan.

Pengembangan penguat elastomeric isolation bearing jaring baja


Jaring penguat elastomeric isolation digunakan sebagai elemen kekakuan dimana
jaring-jaring penguat dapat meningkatkan gesekan redaman energi.

Pengaturan Eksperimen
Tujuan untuk menghinvestigasi modulus tarik, kapasitas tarikan ultimit, modulus
geser, dan kapasitas bearing. Dalam menguji model konstitusi kekampuan dan energi
terdisipasi baru, dimana karet dengan redaman dipilih sebagai bearing material.
Sedangkan sistem pembebanan electro-hydraulic servo untuk pengujian properti tekan-
geser dan korelasi kemampuan gaya geser.

Hasil Eksperimen
Kekakuan vertikal SMREIB lebih tinggi dari LEB dan terhadap overturning roll
akan mengakibatkan deformasi geser yang lebih besar. Indikasi sambungan antara karet
dan jaring baja dapat sekaku sambungan antara karet dengan pelat baja. Deformasi
geser ultimit mencapai 200% ketebalan lapisan karet dan melampaui kebutuhan geser
sebesar 100% ketebalan total lapisan karet.

Diskusi
SMREIB memiliki pengaruh isolasi seismik lebih baik dari LEB karena kekakuan
ekivalen horisontal dan kekakuan setelah pelelehan semakin menurun dan rasio
redaman ekivalen meningkat. Material penguat jaring baja meningkatkan kapasitas
perpindahan bearing horisontal dan kapasitas disipasi. Warping stiffness dari material
yang menjadi kaku akan mempengaruhi kekakuan horisontal bearing. SMREIB rentan
terhadap roll over untuk beradaptasi agar perpindahan besar daripada bending buckling
pada bearing tradisional.
SMREIB harus menahan lapisan penguat lebih banyak dan menyebabkan
warping stiffness lapisan yang menjadi kaku semakin kaku dan membuat gaya leleh
lebih besar. Properti mekanik horisontal tidak terlalu dipengaruhi oleh frekuensi
pembebanan. Efisiensi area tarik tetap stabil sebagaimana kekakuan horisontal
bearing. Saat pengaruh seismik lebih besar, perpindahan harus diutamakan.
Warping stiffness dari lapisan fleksibel yang menjadi kaku pada SMREIB
meningkat dan membuatnya semakin sulit untuk digulingkan.
Pengaruh besarnya regangan geser menyebabkan SMREIB dapat tergoling akibat
regangan geser tinggi, walaupun kapasitas perpindahan meningkat dan kekakuan
ekivalen horisontal menurun. Semakin besar pengaruh seismik, kapasitas dapat
dikurangi dari falling-off.

Kesuimpulan
Jaring baja mutu tinggi dapat digunakan sebagai material pengaku sebagai
pengganti pelat baja pengaku pada LEB. SMREIB lebih superior dari LEB karena
kekakuan vertikalnya lebih tinggi dari bearing tradisional. Lapisan SMREIB yang
ditipiskan membuat ketebalan lapisan karet lebih tinggi dan kekakuan horisontal
menurun banyak. Dengan peningkatan perpindahan horisontal, kekakuan tangen
horisontal menurun terlebih dahulu sebelum akhirnya meningkat. Redaman SMREIB
lebih tinggi dari traditional bearing dan mengakibatkan perpindahan horisontal ultimit
meningkat dan disipasi energi lebih baik dan membuat pengarus isolasi seismik lebih
baik. Performa gaya geser dipengaruhi oleh tegangan tekan, dengan meningkatnya
tegangan tekan maka kekakuan horisontal dan disipasi energi meningkat.
Judul : Dynamic response of traditional and buttressed reinforced
concrete minarets

Pengarang : Erdem Turkeli, Ramazan Livaoglu, Adem Dogangun

Referensi : Engineering Failure Analysis

Tahun Publikasi: 2014

Volume : 49

Halaman : 31-48

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Abstrak
Perilaku dinamis dari menara masjid beton bertulang dengan penopang dan
dibandingkan dengan menara masjid lainnya.

Pendahuluan
Menara masjid merupakan menara tinggi dan langsing yang dapat dibangun
dengan struktur masjid pada sisi pojok atau berdiri independen. Kerusakan dipengatuhi
pendetailan dan properti komponen struktur, kondisi tanah, dan besarnya seismik,
sedangkan berdasarkan gempa kerusakan yang dilakukan berdasarkan pada komponen
struktur.

Analisis dinamik menara masjid beton bertulang tradisional


Dalam analisik dinamik, seluruh tipe penopang ditambahkan pada struktur menara
masjid beton bertulang tradisional.
Aksis kritis membuat respons maksimum pada aplikasi pembebanan dinamis yang
melewati aksis, pintu masuk dan dua arc serupa. Oleh sebab itu, perilaku dinamik
menara sebagian besar dipengaruhi oleh mode tinggi.
Periode modal menara masjid dipengaruhi ketinggian total menara masjib dan
tambahan penopang yang secara langsung mempengaruhi massa total dan sistem
kekakuan struktur, Kontribusi beberapa mode awal menara masjid relatif kecil
dibandingkan dengan struktur portal tipikal.
Efektivitas penopang terhadap respons seismik menara masjid beton bertulang
menurun seiring dengan peningkatan tinggi menara. Penambahan penopang membuat
perpindahan lantai atas menurun. Jika penambahan penopang tidak memberikan
perubahan, maka digunakan sebagai perkuatan struktur.
Distribusi kontur perpindahan lateral terhadap tinggi menara masjid menunjukkan
bahwa deformasi lebih kecil terhadap dasar menara yang relatif kaku.
Bentuk defleksi menara masjid dibuktikan melalui respons lentur.

Kesimpulan dan Diskusi


Parameter efektivitas perilaku seismik menara konvensional menghubungkan
dinding masjid berdekatan dan interaksi tanah-struktur dengan fleksibilitas pondasi
harus diperhatikan. Respons seismik struktur langsing berbeda dari struktur lannya.
Tegangan tekan lebih rendah dari nilai maksimum referensi. Tegangan tarik
kemungkinantidak diperoleh. Perilaku seismik menara masjid menyediakan daerah
utama di ujung transisi elemen.
Beban lateral yang beraksi mengakibatkan bending dan deformasi. Bending pada
struktur utama menara menghasilkan deformational strain yang menebabkan tegangan
lentur akibat beban luar. Tegangan tarik dan tekan maksimum terjadi pada daerah yang
terhubung dengan masjid. Tegangan geser terjadi kurang lebih pada daerah yang sama
dengan tegangan normal maksimum. Peningkatan beban lateral pada struktur pada
daerha transisi meningkatkan kemungkinan kegagalan akibat pembebanan. Tegangan
lentur hasil dari bending moment.
Pengaruh penopang membuat distribusi tegangan geser pada menara masjid beton
bertulang menurun seiring dengan pertambahan tinggi.
Judul : Revisiting the Bjerrums correction factor: Use of the liquidity
index for assessing the effect of soil plasticity on undrained
shear strength

Pengarang : Kamil Kayabali, Ozgur Akturk, Mustafa Fener, Orhan Dikmen,


Furkan Hamza Harputlugil

Referensi : Journal of Rock Mechanics and Geotechnical Engineering

Tahun Publikasi: 2015

Volume :7

Halaman : 716-721

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: x Low Medium High

Abstrak
Tanah berbutir halus melalui pengujian unconfined compression test (UCT)
digunakan sebagai penyederhanaan namun penggunaan medium disturbance
membutuhkan faktor koreksiplastisitas tanah berupa Bjerrum correction factor.
Pengaruh plastisitas tanah pada undrained shear strength diuji menggunakan indeks
liquiditas dibandingkan dengan Bjerrum correction factor. Hasil yang diperoleh
divalidasi dengan RET yang cukup memiliki kredibilitas dalam platisitas tanah.

Pendahuluan
Gaya geser tanah berbutir halus dibagi menjadi undrained dan drained tergantung
dengan keberadaab tegangan pori air tanah.UCT merupakan alat paling umum untuk
menentukan tegangan geser tanah.
Tegangan geser undrained yang telah dinormalisasi dapat dikorelsikan dengan
indeks plastisitas untuk tanah tak-mengembang. Sedangkan untuk tanah yang
mengembang indeks plastisitas tidak mempengaruhi kekuatan geser undrained dari
tanah terkonsolidasi normal.

Material dan Metode


Alat pertama untuk menilai kekuatan geser undrained dari tanah halus yang
dibentuk sebagai miniatur alat vane shear. Alat kedua adalah alat extruder.

Hasil Eksperimen
Pengaruh plastisitas tanah pada kekuatan shear undrained diperoleh melalui
metode VST dengan tiga macam pendekatan yaitu: 11) su sebagai fungsi kandungan air
dan indeks plastisitas; 2) su sebagai fungsi kandungan air dan faktor koreksi Bjerrum;
dan 3) su sebagai fungsi indeks liquiditas.

Kesimpulan dan Diskusi


Pengaruh plastisitas tanah pada tegangan geser tanah undrainded lebih baik dalam
memperlihatkan saat nilai kekuatan tegangan geser undrained berkaitan dengan indeks
liquiditas. Hasil VST lebih sedarhana, tanpa pengaruh operator, dan menghilangkan dua
faktor penting dari metode UCT. Prediksi RET hampir sama tingkat dengan akurasinya
dengan VST.
Persamaan dari kekuatan tegangan geser undrained dibandingkan dengan VST dan
RET dengan baik-baik dan hanya berlaku jika berada pada batasan plastisitas tanah.
Judul : Effect of piles on the seismic response of mosques minarets

Pengarang : Mohamed Ahmed Abdel-Motaal

Referensi : Ain Shams Engineering Journal

Tahun Publikasi: 2013

Volume :5

Halaman : 29-40

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low Medium x High

Abstrak
Perilaku seismik menara masjid berbeda dengan struktur lain akibat kelangsingan,
bentuk, dan sistem penopangnya. Interaksi tanah-struktur dengan analisis time history
digunakan untuk menginvestigasi pengaruh kekakuan tanah, panjang tiang pondasi,
diameter, dan susunannya pada menara masjid dan perilaku tiang pondasi dinamis.

Hasil studi dan Kesimpulan


Pengaruh panjang tiang pondasi dangkal dengan dimensi menyerupai pile cap.
Penggunaan pondasi dalam dapat mengurangi respons seismik menara masjid. Respons
dinamik sangat dipengaruhi oleh panjang tiang pondasi mencerminkan efek kekakngan
pada tiang pendek dengan interaksi kompleks antara tiang dengan kekangan dalam
massa tanah.
Diameter tiang pondasi sedikit mempengaruhi dalam menurunkan respons dinamik
menara masjid. Namun, pengaruh pembesaran diameter masjid diabaikan.
Pengaturan jumlah tiang pondasi tidak terlalu memberikan efek yang signifikasn
walaupun panjang tiang pondasi memberikan pengaruh yang cukup besar.
Pengaruh kekakuan tanah cukup besar dalam mengubah FTP struktur. Peningkatan
modulus geser merupakan faktor utama meningkatkan tingkat pendukung struktur yang
fix. Penggunaan penopang kaku memperlihatkan bahwa susunan tanah yang
menyebabkan pengekangan pada tanah.
Hubungan antara panjang tiang pondasi dengan gaya geser dasar terletak pada
peningkatan pengekangan struktur dapat meningkatkan gaya deser dasar dan pengaruh
panjang tiang lebih dipertimbangkan daripada diameter tiang dalam nilai gaya geser
dasar.
Panjang dan diameter tiang berpengaruh besar terhadap bending momen
disepanjang tiang pondasi. Penambahan panjang tiang pondasi mengakibatkan bending
moment tambahan, namun dapat melakukan redistribusi tahanan dinamis lateral tanah
sehingga dapat mengurangi bending moment. Diameter tiang dapat meningkatkan
bending moment tiang dalam hal meningkatkan kapasitas lentur tiang. Namun tidak
direkomendasikan pembesaran diameter tiang karena tidak berpengaruh pada reduksi
respons seismik.
Pengaruh kekakuan tanah cukup besar pada tanah berbutir lepas karena tahana n
lateral yang sangat rendah.
Pada diameter kecil, bending moment makimum hasil metode elemen hingga lebih
kecil dari metode konvensional, sedangkan diameter besar tergantung pada kekakuan
antara tiang dan tanah sehingga tidak dapat dikelompokkan fleksibel dan kaku.
Pemodelan matematis dapat diperhitungkan pengaruh amplitudo regangan geser,
tegangan pengekangan, dan indeks plastisitas tanah terhadap penurunan perilaku
modulus geser dan rasio redaman.
Judul : Analysis of the Large Deformation Stability of Elastomeric
Bearing

Pengarang : Davide Forcellini dan James Masrshall Kelly

Referensi : Journal of Engineering Mechanics

Tahun Publikasi: 2014

Volume : 140

Halaman : 1-10

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Abstrak
Isolasi seismik multilayer elastomeric isolator terdiri dari beberapa lapis elastomer
(karet) dengan pengaku berupa pelat baja yang menyebabkannya kaku dalam arah
vertikal namun lunak dalam arah horisontal sehingga dapat membawa beban bangunan.
Akan tetapi, frekuensi alami bangunan akan lebih kecil dibandingkan tanpa
menggunakan elastomeric bearing. Selain itu kekakuan geser yang rendah
menyebabkan munculnya fenomena buckling.

Buckling dan postbuckling pemodelan dua pegas sederhana


Perilaku postbuckling dari kolom menerus mengilustrasikan respon stabil maupun tidak.
Solusi positif pada persamaan pegas yang ada menunjukkan gaya tertekan, sedangkan
jika negatif gaya tertarik. Pada umumnya karet alami mengalami pengakuan dengan
peningkatan regangan melampaui regangan geser (kristalisasi) dan membuat
peningkatan beban vertikal dan restotasi stabilitas.

Kesimpulan
Sebuah cara untuk menginterpretasikan teori linier multilayer elastomeric bearing yang
mengindikasikan kestabilan dari perilaku post buckling. Evaluasi perilaku ini dan
interaksi antara deformasi tekan-tarik. Mekanisme isolator dalam tarik mencerminkan
isolator dalam keadaan tertekan. Selain itu menunjukkan bahwa pada nilai tertentu
beban tarik dapat menghasilkan geser murni pada deformasi isolator.
Elastomeric bearing digunakan sebagai isolasi seismik bangunan tinggi di dekat
patahan. Persyaratan peraturan seismik dapat mengantarkan pada sistem isolasi yang
membutuhkan unsur tarik dan memrlukan pengujian terhadap perpindahan lateral
maupun tarik vertikal.
Judul : Damage Analysis of Structures on Elastic Foundation

Pengarang : Javier Aviles dan Luis Eduardo Perez -Rocha

Referensi : Journal of Structural Engineering

Tahun Publikasi: 2007

Volume : 133

Halaman : 1453-1461

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Abstrak
Metodologi rancangan berlandaskan performa memiliki tujuan dalam
pengendalian kerusakan struktur dengan estimasi respons seismik dari keseluruhan
sistem pondasi bangunan. Prosedur penyederhanaan analisis kerusakan
mempertimbangkan pengaruh dari interaksi tanah-struktur. Pemodelan kerusakan pada
perpindahan terbesar dan disipasi energi terhadap beban monoton.

Kesimpulan
Kebutuhan energi untuk struktur aktual diperkirakan sangat baik oleh solusi
penggantian oscillator.
Kekuatan leleh dari konstanta kerusakan lebih besar daripada konstanta daktilitas.
Pengaruh dari interaksi tanah-struktur pada perancagan gaya geser dasar meningkat
pada dasar kaku saat Te/Ts<0,8 dan menurun saat Te/Ts>1. Pengaruhnya meningkat
seiring dengan penurunan daktilitas saat kerusakan dipertimbangkan, sedangkan pada
daktilitas yang menurun, maka kekuatan dan kerusakannya akan meningkat.
Berdasarkan kebutuhan kekuatan, kebutuhan dasar kaku akan meningkat atau
menurun tergantung pada interaksi tanah-struktur dan rasio periode.
Validasi perpindahan oscillator perpindahan nonlilnier hanya berasal dari perilaku
elastoplastik.
Judul : Design Consideration for Base-Isolated Demonstration Building

Pengarang : Wendy Taniwangsa

Referensi : Earthquake Engineering Research Institute

Tahun Publikasi: 2002

Volume :4

Halaman : 761-776

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: x Low Medium High

Abstrak
Base isolated demonstration building dibangun pemerintah Indonesia untuk
mempromosikan penggunaan teknologi base isolation pada struktur umum dalam
kerentanan gempa pada negara berkembang. Peraturan isolasi seismik diadaptasi dari
SNI Gempa Indonesia. Sistem isolasi baru yang dikembangkan didesain secara khusus
untuk aplikasi tekanan aksial rendah dapat digunakan pada perlindungan seismik
terhadap bangunan publik kecil.

Pendahuluan
Isolasi seismik sebagai perlindungan seismik masih dianggap mahal dan sulit
diimplementasikan lebih jauh. Program penelitian Use of Rubber-Based Bearing for
Earthquake Protection of Small Building sudah muncul.

Respons Spektra Spesifik-Situs dan Tingkat Risiko Seismik


Proyek BIDB termasuk perkembangan spektra spesifik situs, pengembangan
sistem isolasi, pengujian eksperimental dari struktur atas bangunan, pengujian isolator
bearing, dan analisis dinamik bangunan. Oleh sebab itu, situs tanah dipertimbangkan
sebagai tanah keras tanpa tanah lokal tanpa faktor aplifikasi. Spektra elastik situs
spesifik menggunakan pemodelan sumber gempa yang sama dan analisis pendekatan
risiko kemungkinan untuk menggembangkan spektra. Spektra spesifik situs dievaluasi
dengan tiga level risiko berdasarkan Peraturan Gempa Indonesia.

Perancangan Struktur Atas Bangunan


Berdasarkan spektra rancangan Peraturan Gempa Indonesia, spektra elastik dan
situs spesifik berlaku untuk 20 tahun dan periode ulang 200 tahun. Pengurangan ordinat
digunakan untuk memperhitungkan perilaku kuat lebih dan daktilitas struktur.

Perancangan Sistem Isolasi


Sistem isolasi ini diletakkan di bawah setiap kolom yang menghubungkan struktur
atas dengan pondasi menggunakan pelat untuk mengurangi kebutuhan konstruksi
basement.
Stabilitas Bearing
Masalah utama dari sistem elastomeric isolation adalah mengunakan geser sebagai
stabilitas melawan roll-out, kondisi tidak stabil yang diasosiasikan sebagai perpindahan
lateral yang bersar dari bearing saat menjaga kapasitas penehan beban vertikal dan
lateral.

Perancangan Koneksi
Koneksi harus mempu menahan gaya geser yang ditimbulkan oleh pergerakan
isolator dan haru memperhitungkan perubahan beban vertikal yang mungkin terjadi
akibat overturning moment saat bangunan terkena gempa.
Koneksi ini berupa sepasang pelat yang enahan bearing pada posisinya dengan
salah satu pelatnya terpasang ke pondasi dan yang lainnya terpasang pada struktur atas

Kekakuan Geser dan Redaman Isolator


Kekakuan geser dan redaman viskos ekivalen dari bearing memiliki
ketergantungan yang besar terhadap regangan untuk regangan geser kurang dari 50%,
tetapi dapat menghilang saat tingkat regangan mendekati regangan desain dan lebih
besar.

Kekakuan Vertikal Bearing


Kekakuan vertikal (aksial) dapat ditentukan dengan menggunakan dua metode,
yaitu dengan mengestimassikan Kv berdasarkan modulus geser yang diukur selama
pengujian geser dan metode kedua dengan menentukan Kv dari pengujian siklik aksial.

Kesimpulan
Bearing yang digunakan dikembangkan dari bearing yang terbebani ringan.
Spektra spesifik situs dievaluasi pada tingkat risiko yang ditentukan dalam Persyaratan
Gempa Indonesia, yang digunakan untuk perancangan sistem isolasi. Sistem isolasi ini
merupakan kombinasi pegas dan redaman ekivalen dengan properti dinamik berasal
dari pengujian siklik. Kekakuan geser dan redaman viskos ekivalen merupakan fungsi
dari regangan geser.
Judul : Nonlinear Behavior of Elastomeric Bearings II: FE Analysis
and Verification

Pengarang : Leonard R. Herrmann, Member, ASCE, Ramin Haniidi, Farid


Shaflgh-Nobari dan Ananth Ramaswamy

Referensi : Journal of Engineering Mechanics

Tahun Publikasi: 1988

Volume : 114

Halaman : 1831-1853

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: x Low Medium High

Abstrak
Perilaku nonlinier lapisat datar dari elastomeric bearing memperhitungan respons
bearing secara menyeluruh kecuali perkiraan kondisi tegangan dan regangan yang
terdapat pada tiap lapisan bearing

Teori
Densitas energi dari regangan merupakan fungsi dari variabel tujuh C0 kontinu (nilai
nodal dari elemen hingga berupa derajat kebebasan global saat bertransformasi dengan
komponen global), tiga veriabel aproksimasi yang dapat bersifat diskontinu dan
diperlakukan sebagai elemen anu dan dieleminasi oleh elemen

Analisis Elemen Hingga


Pada sistem koordinat Lagrangian menggunakan sistem koordinat yang dipilih untuk
memperoleh rotasi mayoritas dengan memperkaku lapisan yang terdapat pada elemen.
Komponen global dari derajat kebebasan berasosiasi dengan elemen yang ingin dicari.
Sedangkan untuk pemodelan ekivalen homogen, digunakan sistem bearing energi
potensial.
Pada skema solusi Newton-Rhapson yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalhan nonlinier adalah dengan mengaplikasikan beban spesifik dan perpindaham
secara bertahap menggunakan iterasi Newton-Rhapson. Permasalahan diselesaikan
secara bertahap untuk mengatasi kondisi beban tak proporsional, melengkapi langkah-
langkah solusi, dan meningkatkan karakteristik konvergensi.
Untuk menghindari geser dan membran lock up, reduksi integrasi digunakan untuk
transverse shear dan membrane energy pada layer tertentu.

Perbandingan dengan Hasil Eksperimental


Normalisasi tegangan aksial nominal oleh modulus geser dari elastomer mengizinkan
bearing dengan kekakuan elastomer yang berbeda-beda.

Kesimpulan
Analisis elemen hingga nonlinier untuk elastomeric bearing berdasarkan teori komposit
untuk sistem berlapis akurast dan efisien secara analisis komputasi.
Judul : Seismic History Analysis of Asymmetric Building with Soil-
Structure Interaction

Pengarang : Jui-Lang Lin, Keh-Chuan Tsai, dna Eduardo Miranda

Referensi : Journal of Structural Engineering

Tahun Publikasi: 2009

Volume : 135

Halaman : 101-112

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Abstrak
Metode aproksimasi efisiensi menggunakan multi-degree of freedom (MDOF)
digunakan untuk analisis respons riwayat bangunan elastis asimetris dengan interaksi
tanah-struktur. Gaya interaksi tanah-struktur menggunakan pegas tanah independen
frekuensi dan dashpot. Efisiensi yang ditujukan dalam metode divalidasi dengan kasus
bangunan empat lantai asimetris dikedua sisinya dengan pengaruh interaksi tanah-
struktur besar maupun kecil

Pendahuluan
Respons seismik bangunan linier simetris dengan interaksi tanah-struktur telah
diinvestigasi dengan baik. Pengaruh kompleksitas interaksi tanah struktur berasal dari
dua aspek, yaitu gaya yang bergantung pada frekuensi dan peredaman tak proporsional
pada sistem tanah-struktur.
Untuk menangani sistem tak proporsional sistem interaksi tanah-struktur, peredam
modal ekivalen diperhitungkan untuk menfasilitasi analisis riwayat modal
konvensional yang diestimasikan dengan mengkuantifikasikan disipasi energi dalam
tanah.
Permasalahan analisis seismik pada struktur dengan denah asimetrik dengan
interaksi tanah-struktur terhadap pergerakan tanah dalam dua arah.

Persamaan Pergerakan Sistem Interaksi Struktur


Persamaan gerak pada bangunan berlantai n dengan geser asimetrik berada dalam
homogen elastis half-space telah digunakan.
Massa bangunan diasumsikan terkonsentrasi pada tingkat lantai kaku dengan
topangan tanpa massa, kolom tak berdeformasi dan dinding. Pusat massa dan pusat
kekakuan tiap lantai diasumsikan terletak pada dua garis vertikal. Sustem memiliki 3n
+ 5 derajat kebebasan yang terdiri dari 3n derajat kebebasan dari struktur atas dan 5
derajat kebebasan akibat interaksi pondasi. Lima derajat kebebasan terdiri dari dua
translasi horisontal, dua rocking, dan satu twist.

Kesimpulan
Metode pendekatan tujuan menyalurkan perasmaan bebas frekuensi dari
pergerakan sistem interaksi tanah-struktus menjadi persamaan gerak modal MDOF.
Terdapat empat keuntungan dari metode ini dalam peningkatan derajat kebebasan dari
tiap mode getaran. Selain keuntungan yang menyerupai analisis riwayat respons modal
konvensional, pengurangan derajat kebebasan yang signifikan dibutuhkan dalam
pekerjaan analitid dan untuk beberapa mode getar pertama unutuk mendapatkan
keuntungan dalam karakterisik redaman tak propossional persamaan gerak mode
MDOF.
Fungsi impedansi dan pengaruhnya terhadap tiap mode getar dapat
dikuantifikasikan secara eksplisit. Batasan dar metode yang digunakan terletak pada
sistem tanah-struktur yang distimulasi pendekatan sistem beban frekuensi.
Judul : Nonlinear of Double-Wall Cylindrical Shell Vibrations under
Random Excitation

Pengarang : Vedat Dogan dan Rimas Vaicaitis

Referensi : Journal of Aerospace Engineering

Tahun Publikasi: 2006

Volume : 19

Halaman : 4654

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: x Low Medium High

Abstrak
Prediksi respons nonlinier pada sistem shell silindris daouble-wall sandwich
terdampak eksitasi acak. Pemodelan pedas-dashpot nonlinier diintegrasikan pada
sistem untuk mengelompokan perilaku inti lunak. Investigasi pengaruh nonlinier,
ketebalan shell, inti kekakuan dan ketebalan.

Pendahuluan
Aplikasi metode ini ditujukan pada shell besar tipis yang biasa digunakan pada
pesawat dan kendaraan peluncur. Shell dimodelakan diatas perletakan sederhakan. Inti
pemisah dua sehell diasumsikan lunak sehingga efek lentur pada inti dapat diabaikan.

Formulasi Struktural
Shell eksterior terkespos dengan beban random. Akibat kemiripan coupled
equation shell ekseterior dan interior, persamaan gerak berasal dari shell eksterior
kemudian interior.
Untuk properti material/geometri yang dipilih dan pembebanan, nonlineariti
memunjukan menungkatkatkan kepentingannya dalam input pembebanan diatas 100dB.
Inti nonlinier berperan untuk menurunkan responsgetaran shell interior untuk large
sound pressure (SPL>120dB).
Pengaruh panjang shell untuk repons double-wall sistem shell dimana semakin
besar panjang shell maka semakin besar defleksi saat rasio panjang shell terhadap radius
kurang dari 5. Namun, hal ini dapat berubah tergantung pada lendutan root-mean-
square kecil.
Akibat shell eksterior sangat kaku, nonlinieritas tidak berkontribusi banyak pada
respons secara keseluruhan dari sistem double-wall shell.
Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan pada respons shell nonlinier
saat ketebalan inti diperbesar. Dengan penambahan ketebalan pada inti, maka sandwich
soft-core model kehilangan keabsahannya.
Kesimpulan
Solusi respons vibrasi dari double-wall thin shell berdasarkan teori linier dapat
melampaui estimasi respons. Kekakuan dan redaman nonlinier dari inti lunak tidak
memberikan pengaruh yang banyak pada respons secara keseluruhan konstruksi
double-wall shell.
Judul : Nonlinear Rotation of Shear Stiffness Theory and Experiment
Research on Rubber Isolators

Pengarang : W.F. He, Ph.D, W.G. Liu, Q. R. Yang, dan D.M. Feng, Ph.D

Referensi : Journal of Engineering Mechanics

Tahun Publikasi: 2012

Volume : 138

Halaman : 441-449

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Abstrak
Pemodelan elastomer Haringx dan kekakuan rotasi nonlinier menyediakan analisi
untuk properti rotasi, tekanan, dan geser untuk rubber isolator. Teori analisis kekakuan
rotasi mengacu pada kondisi deformasi geser yang berbeda dalam basis properti
material karet dan isolator.
Hasil pengujian menunjukkan pemodelananalisis kekakuan rotasi dana histererik geser
dapat digunakan untuk menganalisis properti mekanik secara efektif.

Pendahuluan
Sistem base isolation sudah digunakan untuk melindungi komponen rentan terhadap
kerusakan gempa.
Elastomeric isolation bearing terdiri dari sejumlah lapisan karet horisontal vulkanisir
dengan pelat baja untuk menghasilkan kekakuan vertikal tetapi isolator variabel
horisontal. Lead Plug Rubber Bearing terdiri dari beberapa lapisan karet dan pelat baja
dengan lead plug pada lubang.
Pemanjangan fleksibilitas periode bangunan terisolasi, perubahan frekuensi
fundamental pada struktur yang berjauhan dengan frekusnsi dominan pergerakan
gempa dan frekuensi fundamental dari struktur atas berdasar kaku, menurunan gaya
gempa pada struktur atas.

Kekakuan Rotasi yang mengacu pada Zero Shear Deformation State


Pada kondisi lentur murni, tekanan vertikal bernilai nol. Satu bagian elastomer
terbebani gaya rotasi dan bagian lainnya terbebani gaya tarik. Jika kekakuan tekan
elastomer sama dengan kekakuan tari, aksis netral regangan bertepatan dengan garis
tengah

Perilaku Rotasi dalam Shear Deformation State


Pada basis model analisis elastomer, terdapat tida asumsi, yaitu: 1) Kekakuan rotasi
berkaitan dengan material karet dan perilaku karet mencerminkan modulus tekan
vertikal; 2) Dampak tegangan vertikal elastomer pada kekakuan rotasi diabaikan; dan
3) Regangan geser elastomer mempengaruhi nilai kekakuan rotasi dan properti
kekakuan geser.
Kesimpulan
Kekakuan rotasi murni tanpa regangan geser dan tanpa tegangan vertikan
mengasumsikan bahwa aksis netral tarik-tekan konstan dan asumsu ini telah diuji
keabsahannya melalui pengujian. Kekakuan rotari Rotational Rubber terkait dengan
tegangan vertikal dan regangan geser dan kekakuan rotasi nonliniermempertimbangkan
perilaku geser. Rekomendasi berupa kekakuan horizontal rubber isolator sebaiknya
dikurangi untuk analisis respons seismik saat isolator mempertimbangkan sudut rotasi.
.
Judul : Estimation of Linear Spring Constant for Laterally Loaded
Monopile Embedded in Nonlinear Soil

Pengarang : Shivani Rani dan Amit Prashani

Referensi : International Journal of Geomechanics

Tahun Publikasi: 2015

Volume : 15

Halaman : 1-13

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Pada Monopile berdiameter besar, lendutan terhadap beban lateral harus diprediksi
secara akurat untuk menentukan pengaruh langsung pada struktur atas. Hal ini bertujuan
untuk menghubungkan analisis nonlinieritas menjadi linier ekivalen pada sistem
pondasi-tanah. Konstanta pergas diperoleh dari iterasii kekakuan tanah pada tingkat
regangan yang berbeda dan temuan regangan lateral eqivalen dari lendutan tiang di tiap
iterasi. Korelasi eksisting antara konstanta pegas lateral dan modulus Young tanah
diaproksimasi untuk mengkuantifikasikan nonlinieritas tanah.
Pemodelan 3D sistem monopiple dengan tanah linier dan nonlinier dibuat untuk
melihat respons keduanya untuk mengembangkan prosedur analisis linier ekivalen 1D
Prosedur analisis linier ekivalen mengaitkan korelasi antara ke dan Esoil.
Model Winkler yang digunakan untuk modelisasi 1D, monopile
menggambarkannya melalui elemen baok-kolom dan dikelilingi oleh tanah digantikan
dengan serangkaian pegas linier independen.
Lendutan tiang tergantung pada diameter, panjang, modulus Young tiang dan tanah,
Poisson ratio, dan beban lateral yang diaplikasikan pada tiang.
Rasio konstanta pegas dan modulus Young mempengaruhi kekakuan tanah secara
signifikan. Pengaruh parameter lain relatif tidak signifikan. Berdasrkan observasi
persamaan baru yang diajukan untuk menghitung faktor konstanta pegas berdasarkan
kekakuan relatif tanah dan tiang pondasi (Esoil/Epile)
Judul : Dynamic Lateral Stability of Elastomeric Seismic Isolation
Bearings

Pengarang : V. S. M. Vemuru, M.ASCE, S. Nagarajaiah, M.ASCE, A.


Masroor, A.M.ASCE, dan G. Mosqueda, A.M.ASCE

Referensi : Journal of Structural Engineering

Tahun Publikasi: 2014

Volume : 140

Halaman : 1-14

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Respons Elastomeric Seismic Isolation Bearing saat terkena dengan pergerakan


tanah yang besar menantang karena perilaku nonlinieritas tinggi berkaitan dengan
bearing di bawah kombinasi perpindahan besar dan pembebanan aksial.
Eksperimen dinamik pada bearing memiliki kemampuan besar untuk menahan
beban horisontal pada penambahan perpindahan saat batas stabilitas dibandingkan
perkiraan pada pemodelan awal dan lebih penting adalah memosisikan bearing setelah
perpindahan yang dialami
Nonlinieritas dideduksi berdasalkan hasil eksperimen yang menekankan
kemampuan pemodelan analitis untuk memperkirakan perilaku bearing melampaui
batas stabilitas dalam perpindahan besar dan pembebanan aksial
Pemodelan analitis nonlinier dikembangkan untuk memodelkan perilaku
elastomreric bearing dalam bidang 2D.
Degradasi kekakuan elastomeric bearing melampai batas stabilitas tidak diprediksi
sebelumnya.
Pemodelan analitis menggambarkan studi yang berharga mengenai perilaku
nonlinier bearing dan menunjukan usaha awal untuk memodelkan respon dinamik
nonlinier untuk keseluruhan range termasuk bagian yang melampaui batas stabilitas
Judul : Direct Displacement Based Design on Moment Resisting
Frame with Out-of-Plane Offset of Frame

Pengarang : Ima Muljati, Amelinda Kusuma, Fonny Hindarto

Referensi : Procedia Engineering

Tahun Publikasi: 2015

Volume : 125

Halaman : 1057-1064

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: x Low Medium High

Direct Displacement Based Design (DDBD menggunakan sistem struktur portal


penahan momen. Riwayat waktu nonlinier digunakan untuk mengabsahkan performa
struktur berdasarkan parameter story drift, damage indeces, dan mekanisme kegagalan
struktur.
Struktur utama mengalami permasalah dari balok pada area offset akibat kebutuhan
geser yang tinggi. Prosedur DDBD dapat menyesuaikan kebutuhan daktilitas dari balok
dalam mengembangkan performa struktur tanpa mengaitkan pengulangan rancangan
sistem portal penahan momen dengan offset keluar bidang dari portal.
Pada metode DDB, sistem MDOF disalurkan menjad struktur substitusi dalam
pemodelan sistem SDOF. Perpindahan rancangan target ditentukan berdasarkan
batasan pada regangan material dan story drift.
Prosedur DDSD adalah sebagai berikut:
- Menentukan perpindahan rancangan tiap lantai berdasaekan mode shape
- Mengendalikan perpindaham rancangan target tiap lantai dari pengaruh mode
tinggi denga memodifikasi dengan faktor amplifikasi
- Menghitung tingkay viskos ekivalen berdasarkan daktilitas perpindahan
struktur
- Mendefinisikan periode efektif pada saat perpindahan puncak dengan
perpindahan rancangan lapa langkah 1 untuk perhitungan tingkat redaman pada
langkah 3.
- Menghitung kekakuan efektif sistem SDOF dan gaya geser dasar desain
- Distribusi gaya geser dasar melalui ketinggian bangunan
- Mengendalian efek P-Delta menggunakan indeks stabilitas
- Mengadakan prosedur kapasitas desain.
Untuk wilayah dengan tingkat seismik yang tinggi harus dipertimbangkan
permasalahan yang dapat muncul dari balok pada daerah offset akibat kebutuhan geser
yang tinggi. Untuk mengatasi hal ini, balok seharusnya dirancang lebih daktail dengan
meningkatkan kapasitas rotasi
Judul : A critical state two-surface plasticity model for gravelly
soil-structure interfaces under monotonic and cyclic
loading

Pengarang : Miad Saberi, Charkes-Darwin Annan, Jean-Marie Konrad, dan


AliLashkari

Referensi : Computer and Geotechnics

Tahun Publikasi: 216

Volume : 80

Halaman : 71-82

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Pemodelan elasto-palstik untuk memodelkan perilaku konstitutif dari interface


antara tanah berkerikil dan material struktur.
Formulasi pemodelan yang diajukan oleh Lashkari diadaptasi untuk
mensimulasikan perilaku interface dari tanah berkerikil dengan struktur.
Pemodelan membutuhkan kalibrasi parameter untuk memprediksi respons
monoton dan siklik baik untuk interface lepas dan padat. Pemodelan mensimulasikan
desitifikasi siklik, degradasi geser dan efek dari tekanan normal, densitas tanah, dan
jalur tegangan. Model konstitutif divalidasi menggunakan data pengujian perbedaan
tegangan normall dan kondisi batas.
Dilatansi dan modulus plastisitas formulasi konstitutif dikembangkan untuk
memprediksi respons interface monoton maupun siklik
Judul : A Variational Solution for Nonlinear Response of Laterally
Loaded Pile with Elasto-plastic Winkler Spring Model

Pengarang : Fayun Liang, Hao Zhang, dan Ke Yang

Referensi : KSCE Journal of Civil Engineering

Tahun Publikasi: 2015

Volume : 19

Halaman : 74-80

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Alternatif solusi berdasaran dengan pendekatan variasi menunjukkan untuk


memperoleh perilaku dari tiang terbebani secara lateral melalui balok Winkler pada
pondasi elastoplastic.
Prosedut solusi variasi terdiri dari energi potensial, rangkaian lendutan, minimisasi
energi potensial. Sedangkan metode untuk menentukan parameter input terdiri dari
modulus of subgrade reaction, yield soil resistance dan yield displacement.
Solusi variasi berdasarkan pemodelan pegas elasto-plastic Winkler bertujuan
solusi alternatif untuk menganalisis tiang pondasi terbebani secara lateral pada tanah
yang mengalami pelelehan.
Metode yang digunakan lebih serba guna akibat kasus relatif dari penggunaan dan
kemampuan untuk mempertimbangkan nonlinieritas properti tanah.
Judul : Analysis of Static Axial Load Capacity of Single Piles and Large
Diameter Shafts using Nonlinear Load Transfer Curves

Pengarang : Hyeong Joo Kim, Jose Leo C. Mission, dan Il Sang Park

Referensi : KSCE Journal of Civil Engineering

Tahun Publikasi: 2007

Volume : 11

Halaman : 283-292

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Analisis kapasitas tiang pondasi terbebani secara aksial dengan metode penyaluan
beban menggunakan kurva T-z dan Q-z nonlinier untuk pemodelan perilaku tiang
pondasi-tanah terhadap skin friction dan end bearing.
Kombinasi pembebanan vertikal dan laterl pada tiang pondasi, metode 3D tiang
pondasi dapat menunjukkan batas metode tiang pondasi dengan pegas vertikal dan
lateral yang berlaku di tengah tiang tanpa pegas rotasi.
Komponen tahanan skin friction merepreentasikan gaya geser paralel di sekitar
tiang pondasi.
Metode tiang pondasi 3D menggunakan elemen hingga solid dengan penyaluran
nenam nonlinier diselesaikan menjadi komponen dan do sekeliling perimeter untuk
menunjukkan skin friction atau side shear.
Judul : Performance Evaluation of Friction Spring Seismik Damper

Pengarang : Andre Filiatraut, Robert Tremblay dan Ramapada Kar

Referensi : Journal of Structural Engineering

Tahun Publikasi: 2006

Volume : 126

Halaman : 491-499

Categorise of the paper: Realist Relativist

The degree of importance: Low Medium High

Disipator energi pasif uncul sebagai praktik untuk perancangan desain dan retrofit
struktur. Penggunaan pegas friksi sebagai komponen untuk mendisipasi energi seismik.
Pengujian karakteristik menunjukan loops histereris gaya-lenduta untuk redaman
pemusatan, berulang, stabil, dan identik dalam tarik tekan, mendekati seluruh frekuensi
yang dipertimbangkan. Pada pengujian meja getar, redaman efektif untuk mengurangi
perpindahan lateral. Redaman juga efisien untuk mengurangi tingkat percepatan akibat
intensitas seismik yang menyebabkan pelelehan ringkan pada struktur tanpa redaman.
Evaluasi performa pendetailan seismik dari redaman pegas yang berdasarkan pada
friksi menyimpulkan bahwa loop histereric gaya-lendutan peredam berulang, stabil, dan
identik dalam tarik-tekan. Disipasi energi dan kararteristik pemusatan secara jelas
didemonstrasikan. Kapasitas disipasi enerdi peredam meningkat seiring dengan
perpindahan.
Perilaku redaman mendekati identik pada semua frekuensi dan indeoenden
terhadap beban gempa.
Degradasi peredam sangat minim. Energi terdisipasi persiklus dalam pengujian
durabilitas hanya berkurang kurang dari 4 % dari keseluruhan 20 siklus pembebanan
Pada pengujian meja getas, peredam efektif dalam mereduksi perpindahan lateral
dan mereduksi percepatan.
Disipasi energi dari peredam seismik dapat melindungi struktur dari deformasi
inelastik ynag mungkin terjadi.
Judul : Stability of Elastomeric Isolation Bearing: Experimental Study

Pengarang : Ian Buckle, Satish Nagarajaiah, dan Keith Ferrell

Referensi : Journal of Structural Engineering

Tahun Publikasi: 2002

Volume : 128

Halaman : 3-11

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: x Low Medium High

Elastomeric isolation dibutuhkan untuk stabil dalam regangan geser tingkat tinggi
selama gempa besar terjadi. Tujuannya adalah untuk menentukan dampak perpindahan
horizontal atau regangan geser dan membuktikan faktor koreksi pendekatan.
Hasil menunjukan bahwa beban kritis berkurang seiring dengan meningkatnya
perpindahan horisontal atau regangan geser. Selain itu, kapasitas beba kritis pada
perpindahan sama dengan lebat dari bearing yang tak nol, sebagai mana diperkirakan
oleh faktor koreksi.
Kesimpulan dari pengujian yang dilakukan adalah:
- Beban kritis menurun seirng dengan peningkatan perpindahan horisontal atau
regangan geser
- Kekakuan horisontal menurun seiring dengan peningkatan beban aksial atau
perpindahan horisontal
- Momen merupakan fungsi nonlinier dari perpindahan dan kapasitas momen
penahan tanah meningkat dengan peningkatan beban aksial
- Reduksi ketinggian pada bearing meningkat dengan peningkatan perpindahan
horisontal dan beban aksial
- Kapasitas beban kritis substansial pada perpindahan horisontal tidak sama
dengan nol maka faktor koreksi digunakan desain.
- Faktor koreksi tidak konservatif pada perpindahan kecil, namun sangat
konservatif pada perpindahan besar
- Ketebalan lapisan karet membesar akibat faktor bentuk dan berkurangnya beban
kritis seiring dengan perpindahan horisontal
Judul : Accuracy of Time History Analysis of Impulses

Pengarang : Shuenn-Yih Chang

Referensi : Journal of Structural Engineering

Tahun Publikasi: 2003

Volume : 129

Halaman : 357-372

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Langkah paling kecil yang dibutuhkan berupa solusi bertahap dalam respons
kejutan dari impuls dan cukup kecil dari waktu dibutuhkan untuk merepresentasikan
impuls dan distorsi periode yang diabaikan
Hasil analitis menunjukkan bahwa akurasi numerik dapat mendominasi distorsi
amplitudo untuk diskontinuitas signifikan dari gaya luar. Distorsi periode terjadi jika
tidak terdapat diskontinuitas gaya luar. Distorsi amplitudo tidak dipengaruhi oleh
peredam viskos.
Pada fase vibrasi gaya, respons steady-state dapat diperoleh, Akan tetapi distorsi
periode dan distorsi amplitudo diobservasi pada respons transien pada fase free
vibration, distorsi periode sama dengan fase vibrasi gaya, begitu juga dengan distorsi
amplitudo
Bias amplitudo relatif untuk impuls triangular yang menurun selama fase free
vibration mengecil daripada impuls rektangular dan triangular yang meningkat. Alasan
perbedaan ini terdapat pada diskontinuitas pada ujung durasi pembebanan dan merujuk
pada impuls tambahan dan perpindahan tambahan.
Bias amplitudo relatif meningkat dari diskontinuitas pada gaya eksternal untuk
timpuls triangular menurun, meningkat, dan rektangular.
Bias amplitudo relatif dapat direduksi secara efektif jika langkah waktu kecil sedari
impuls tambahan proporsional dengan integrasi langkah waktu
Judul : Imoact Analytical Models for Earthquake-induced pounding
simulation

Pengarang : Kun Ye, Li Li

Referensi : Higher Education Press and Springer-Verlag 2009

Tahun Publikasi: 2009

Volume :3

Halaman : 142-147

Categorise of the paper: x Realist Relativist

The degree of importance: Low x Medium High

Benturan pada struktur akibat gempa sudah banyak diinvestigasi.


Berdasarkan review, formulasi untuk menentukan konstanta redaman berkaitan
dengan kekakuan pegas, koefisien restitusi dan pendekatan relatif kecepatan dalam
frekuensi.
Pemodelan modifikasi Kelvin digunakan karena kekakuan pegas linier mengacu
pada pemodelan Hertz dan pemodelan viskoelastik nonlinier.
Pemodelan Hertz memiliki batasan karena tidak dapat merepresentasikann disipasi
energi selama kontak berlansung.
Pemodelan Hertz menggunakan dua asumsi yaitu: 1) energi terdisipasi selama
impak kecil dibandingkan dengan energi elastik maksimum yang terserap; dan 2)
penetrasi kecepatan selama tekanan dan fase restitusi diaproksimasikan sama.
Pemodelan nonlinier dari peredam tidak tepat. Oleh sebab itu butuh perbaikan bias
dengan menurunkan konstanta menggunakan metode numerik. Pada saat yangs ama,
pemodelan Kelvin dimodifikasi untuk memperhitungkan benturan alami dan
implementasi pada simumlasi benturan terkait dengan gempa

Anda mungkin juga menyukai