JOURNAL RESUMES
TUGAS UTS
Metode Penelitian
PENNY DWIADHIPUTRI
1206218064
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
DEPOK
OKTOBER 2016
Judul : Effect of Soil Plasticity on Cyclic Response
Volume :1
Halaman : 89-107
Abstrak
Pengaruh indeks plastisitas parameter siklik tegangan regangan pada tanah
tersaturasi yang diperlukan untuk evaluasi respon lapangan dan mikrozonasi gempa
bumi. Pengaruh indeks plastisitas pada lokasi dengan kurva modulus reduksi G/Gmax
dan rasio redaman material terhadap terhadap regangan geser siklik c. Indeks
plastisitas adalah faktor utama yang mempengaruhi peningkatan G/Gmax dan penurunan
. Tanah dengan indeks plastisitas yang lebih tinggi memiliki respon tegangan-
regangan siklik yang lebih liner pada regangan kecil dan menurunkan lebih sedikit pada
regangan geser siklik c yang lebih besar. Pengaruh indeks platisitas terhadap respons
seismik pada tanah lunak akibat percepatan gempa tanah keras di Meksiko pada tahun
1985.
Pendahuluan
Respons dinamik pada tanah berbutir halus tersaturasi akibat beban siklik
dipengaruhi oleh karakteristik tegangan-regangan siklik tanah terhadap geser, yaitu
nilai modulus geser pada regangan kecil Gmax yang diekspresikan oleh kecepatan
gelombang geser Vs; hubungan antara modulus geser secant G dan amplitudo regangan
geser siklik c; kurva yang menghubungkan rasio redaman material dengan c; dan
penurunan kekakuan G setelah sikluk N dari c.
Efek pengaruh jenis tanah, rasio rongga udara, kondisi awal tegangan efektif, rasio
konsolidasi berlebih, umur geologis, dan pengaruh lain terhadap karakteristik tegangan-
regangan siklik pada respon siklik, fokus pada indeks plastisitas.
Loop histerik menggambarkan hubungan antara tegangan geser dan dengan
regangan geser untuk siklus pertama pebebanan geser siklik tak terarah.
Pada regangan yang sangat kecil, nilai G sama dengan G maksimum.
Studi parametrik diperlukan untuk menggambarkan pengaruk signifikan indeks
plastisitas untuk menentukan respon daerah gempa untuk tanah berbutir halus
Kesimpulan
Indeks plastisitas menjadi faktor utama mengendalikan posisi kurva modulus
reduksi G/Gmax terhadap c dan kurva rasio redaman terhadap c.
Peningkatan indeks plastisitas mengakibatkan Gmax meningkat lebih cepat dengan
rasio konsolidasi berlebih dan waktu geologis, kurva G/Gmax terhadap c meningkat,
kurva rasio redaman terhadap c menurun, dan G menurun lebih sedikit setelah siklus
N dari c.
Peningkatan indeks plastisitas seiring dengan tingkat regangan geser siklik c yang
dibutuhnkan untuk membuat respon tegangan regangan nonlinier yang signifikan dan
penurunan kekakuan meningkat.
Judul : Soil structure interaction for a SDOF oscillator supported by
foundation embedded in a half-space: Closed-form solution for
incident plane SH-waves
Volume : 90
Halaman : 287-298
Abstrak
Pengaruh fleksibilitas pondasi pada respons sistem. Dampak signifikann terjadi
pada respon pondasi dan respons relatif struktur. Pada pondasi fleksibel, radiasi
redaman lebih kecil, respon pondasi lebih besar, sedangkan respons relatif struktur lebih
kecil dan frekuensi sistem bergerak menuju frekuensi yang lebih rendah. Pengaruh
interaksi tanah-struktur untuk struktur langsing dengan penambahan pondasi fleksibel.
Pendahuluan
Asumsi umum pada masalah interaksi tanah struktur bahwa pondasi bersifat kaku
akan mengurangi jumlah derajat kebebasan sehingga solusi analitis dapat digunakan.
Kekurangan dari asumsi pondasi kaku ini adalah hasil yang diperoleh melampaui
estimasi gelombang insiden dari pondasi bangunan, khususnya gelombang yang lebih
pendek. Selain itu, tegangan internal tidak dipertimbangkan pada saat pondasi
berdeformasi. Oleh sebab itu, asumsi pondasi kaku dapat membantu dalam aproksimasi
pergerakan struktur atas secara keseluruhan, namun tidak dapat mendeskripsikan
deformasi relatif di dekat pondasi dengan baik.
Fungsi impedansi vertikal dipengaruhi oleh fleksibilitas komponen struktur.
Fleksibilitas pondasi penting untuk perilaku dinamis dari pondasi terbenam dan
deformasi lokal dihubungkan dengan fleksibilitas pondasi dapat melampaui besarnya
pergerakan pondasi secara keseluruhan yang menyamai pergerakan menyerupai kaku.
Tidak hanya kekakuan pondasi, namun struktur atas juga memiliki dampak yang besar
pada fungsi impedansi. Struktur di dekat pondasi memiliki deformasi yang besar dan
respons bangunan menjadi kompleks sehingga metode respons spektrum tidak dapat
digunakan untuk mendeskripsikan defleksi terbesar, gaya geser, dan gaya momen.
Metodologi
Kondisi batas dimana tegangan dianggap nol di atas pondasi dan setengah-ruang
dan terkekang sepenuhnya antara pondasi dan setengah-ruang
Solusi matematis dapat diperoleh dari penggunaan persamaan gelombang insiden
bidang SH, pergerakan total setengah-ruang, kondisi perpindahan kuntinyu, persamaan
gelombang acak, perpindahan oscillator, beban inersia, persamaan impedansi, dan
kondisi khusus pada pondasi kaku.
Kesimpulan
Pada pondasi yang lebih fleksibel, koefisien radiasi redaman dan koefisien
kekakuan pondasi lebih kecil.
Pondasi fleksibel berdeformasi dalam torsi, yang mana tidak terjadi pada pondasi
kaku karena respons tidak bergantung pada sudut tertentu.
Pondasi fleksibel menambahkan fleksibilitas pada sistem interaksi tanah struktur
dna menyebabkan reduksi frekuensi sistem dan respons oscillator relatif. Respon dasar
oscillator lebih besar pada pondasi fleksibel dan akibatnya lebih terlihat pada struktur
yang lebih kaku dan berat.
Judul : Dynamic analysis and seismic performance of reinforced concrete
minarets
Volume : 30
Halaman : 2253-2264
Abstrak
Struktur menara langsing dengan dampak akibat kurangnya detail penulangan pada
respons dinamis menjadi kemungkinan terjadinya kerusakan pada beton bertulang.
Pengaruh tangga spiral, bukaan pintu, dan balkon terhdap perilaku dinamis
diperhitungkan dengan gaya dalam dinamik maksimum dibandingkan dengan kapasitas
struktur. Gaya aksial, lintang, dan momen yang dibutuhkan dianalisis dengan metode
elemen hingga.
Pendahuluan
Menara masjid adalah struktur menara langsing dengan komnen struktur berupa
dasar, dinding menara dengan balkon menjadi beban terpusat disepanjang ketinggian
menara dan mempengaruhi respons dinamik struktur. Kegagalan pada menara masjid
akibat beban angin menandakan kebanyakan menara lemah terhadap beban lateral.
Kesimpulan
Analisis menara masjid yang runtuh akibat gempa menunjukkan bahwa bagian
bawah dari dinding menara di atas transisi penampang masjid merupakan potongan
yang paling lemah terhadap pembebanan seismik. Kelemahan perancangan terdapat
pada penggunaan: (1) tulangan baja lunak; (2) pengankuran ujung antara tulangan geser
dan longitudinal; (3) overlap tulangan longitudinal yang pendek; (4) tukangan
kekangan geser dibandingkan penulangan spiral; (5) panjang transisi yang pendek
antara dasar dengan dinding menara. Kekuatan dan deformasi kapasitas lentur didekat
dasar kurang memadai dan meningkatnya kerentanan terhadap kegagalan.
Pengembangan perancangan menara masjil dapat dengan mengubah potongan bujur
sangkar atau poligon dengan lingkaran yang lebih kecil. Mengurangi overlap di daerah
kritis dan menggunakan staggered lap splice di sepanjang ketinggian menyebabkan
kuranganya kapasitas geser dan lentur. Kekuatan geser dari menara masjid lebih besar
dari kebutuhan yang dibutuhkan sehingga tidak menjadi penyebab kegagalan dan dapat
dikurangi. Kekuatan lentur lebih kecil dari beban lateral yang relatif kecil. Kekuatan
dan kapasitas perpindahan yang diperhitungkan menggunakan aturan perancancangan
spektra inelastik akan jauh lebih kecil dari kebutuhan elastik selama pembebanan
seismik besar. Rancangan eksisting dan praktik di lapangan harus ditingkatkan untuk
memperoleh daktilitas yang memadai atau dapat mengakibatkan penggunaan analisis
respons spektrum inelastik diperlukan.
Judul : Evaluation of substructuring method for seismic soil-structure
interaction analysis of bridges
Volume : 90
Halaman : 112-127
Abstrak
Metode analisis sistem jembatan terbagi menjadi dua, yaitu struktur atas dan
struktur bawah. Pemodelan interaksi tanah-struktur dengan menyederhanakan
komponen struktur bawah dengan pegas dan dashpot linier independen linier pada dasar
struktur atas agar dapat megetahui seberapa baik metode pemisahan sistem struktur
terhadap respons seismik jembatan. Metode pemisahan sistem struktur melampaui
perkiraan pada gaya geser dasar pier, momen lentur, dan lendutan. Selain itu, respons
spektral disalah-prediksi sehingga dilakukan pengujian ulang dengan jembatan tiga
bentang
Pendahuluan
Pendekatan metode struktur bawah dengan memisahkan jembatan menjadi dua
subsistem, yaitu struktur atas jembatan terdiri dari deck dan pier dan struktur bawah
terdiri dari tiang pondasi dan sistem tanggul. Sistem tiang pondasi dianalisis
menggunakan matriks kekakuan dan dashpot yang mewakili gaya lateral, vertikal,
rocking, torsi, cross-coupling stiffnesses dan damping pada pile cap. Metode
pemodelan kontinu menyediakan sarana yang lebih kuat untuk mengestimasi interaksi
kinematik dan inersia.
Hasil Diskusi
Perhitungan time history pada perpindahan relatif bagian atas pier terhadap
dasarnya menggunakan metode sembagian struksut selama dua kali gempa bumi yang
terjadi.
Nilai absolut maksumum dari perpindahan bagian atas pier terhadap dasar, gaya
geser dasar, dan momen lentur dasar pier, serta gaya yang disalurkan pada abutment.
Gaya yang disalurkan pada tanggulan adalah penjumlahan gaya yang disalurkan
dari deck ke abutment termasuk back-wall, wing-wall dan tanggulan. Periode yang
diperoleh sama atau berdekatan dengan periode getar alami darir sistem jembatan,
sehingga jebatan dapat bergetar dengan mode shape berbeda akibat pergerakan input.
Model struktur overestimates pada pier drift dan tingkatnya lebih tinggi dalam arah
transversal, dimana gaya geser dasar diperkirakkan disebabkan oleh model struktur
bawah
Gaya yang disalurkan pada abutment pada arah longitudinal sangat melebihi
perkiraan yang dilakukan
Tingkat overestimation relatif rendah pada arah translasi
Perbedaan antarnilai puncak didefinisikan sebagai pengurangan dari nilai yang
diperoleh model struktur bawah dari nilai model kontinu dibagi dengan nilai model
kontinu.
Pada metode struktur bawah, respons histeretik nonlinier pada tanah dan
interaksinya dengan struktur jembatan merepresentasikan konstanta kekakuan secant
pada dasar pier dan ujung deck jembatan
Analisis pushover digunakan pada pemodelan kontinu untuk menentukan respons
gaya-ledutan sebenarnya pada pile cap dan abutment.
Kesimpulan
Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk membantu simulasi numerik lanjut
dalam penggunaan interaksi tanah-struktur pada praktik rekayasa desain sistem
jembatan.
Alasan utama terjadi kesalahan perhitungan adalah adalah karena kekakuan pada
jembatan tidak dapat diwakili dari pemodelan struktur bawah. Untuk menggambarkan
akurasi dari kekakuan model secant, maka analisis pushover digunakan pada model
kontinu untuk menurunkan respons kurva gaya-lendutan pada dasar pier jembatan dan
atas abutment. Nilai kekakuan secant menggambarkan bahwa fleksibilitas pondasi
dengan menlinierkan pegas dan dashpot bukan metode simulasi yang tepat untuk
memperhitungkan interaksi tanah-struktur pada jembatan.
Judul : Performance of steel mesh reinforced elastomeric isolation
bearing: Experimental study
Pengarang : Li Han, Tian Shengze, Dang Xinzhi, Yuan Wancheng, Wei Kai
Volume : 121
Halaman : 60-68
Abstrak
Pengembangan elastomeric rubber bearing SMREIB dengan elemen penguat
berupa jaring baja mutu tinggi yang digunakan untuk menginvestigasi deformasi tarik
dan geser, Hasil nenunjukkan bahwa deformasi ultimit geser dapat mencapai 300% dari
total tinggi, yang melebihi standard batas ketebalan total elastomeric rubber bearing di
Cina, dengan deformasi rolling-off dan rolling-over dan kekakuak ekivalen horisontal
menjadi lebih rendah dan mempengaruhi properti mekanis kemampuan dalam didipasi
energi
Pendahuluan
Elastomeric rubber bearing merupakan alat efektif untuk megurangi respons
dinamik struktur. Pada laminated elastomeric rubber yang ada terbatas tidak dapat
digunakan pada bentang balok besar dengan kondisi pelaksanaan dipengaruhi oleh
temperatur dan shrinkage-creep. Batas perpindahan horisontal LEB merupakan
ketebalan lapisan karet dan baja. Ide untuk menggantikan baja pelat dengan jaring-
jaring dapat berkurang sesuai kemajuan terhadap kemampuan geser jaring.
Akibat sambungan yang kurang baik antara jaring yang diperkuat dan lapisan karet,
maka delaminasi yang signifikan.
Pengaturan Eksperimen
Tujuan untuk menghinvestigasi modulus tarik, kapasitas tarikan ultimit, modulus
geser, dan kapasitas bearing. Dalam menguji model konstitusi kekampuan dan energi
terdisipasi baru, dimana karet dengan redaman dipilih sebagai bearing material.
Sedangkan sistem pembebanan electro-hydraulic servo untuk pengujian properti tekan-
geser dan korelasi kemampuan gaya geser.
Hasil Eksperimen
Kekakuan vertikal SMREIB lebih tinggi dari LEB dan terhadap overturning roll
akan mengakibatkan deformasi geser yang lebih besar. Indikasi sambungan antara karet
dan jaring baja dapat sekaku sambungan antara karet dengan pelat baja. Deformasi
geser ultimit mencapai 200% ketebalan lapisan karet dan melampaui kebutuhan geser
sebesar 100% ketebalan total lapisan karet.
Diskusi
SMREIB memiliki pengaruh isolasi seismik lebih baik dari LEB karena kekakuan
ekivalen horisontal dan kekakuan setelah pelelehan semakin menurun dan rasio
redaman ekivalen meningkat. Material penguat jaring baja meningkatkan kapasitas
perpindahan bearing horisontal dan kapasitas disipasi. Warping stiffness dari material
yang menjadi kaku akan mempengaruhi kekakuan horisontal bearing. SMREIB rentan
terhadap roll over untuk beradaptasi agar perpindahan besar daripada bending buckling
pada bearing tradisional.
SMREIB harus menahan lapisan penguat lebih banyak dan menyebabkan
warping stiffness lapisan yang menjadi kaku semakin kaku dan membuat gaya leleh
lebih besar. Properti mekanik horisontal tidak terlalu dipengaruhi oleh frekuensi
pembebanan. Efisiensi area tarik tetap stabil sebagaimana kekakuan horisontal
bearing. Saat pengaruh seismik lebih besar, perpindahan harus diutamakan.
Warping stiffness dari lapisan fleksibel yang menjadi kaku pada SMREIB
meningkat dan membuatnya semakin sulit untuk digulingkan.
Pengaruh besarnya regangan geser menyebabkan SMREIB dapat tergoling akibat
regangan geser tinggi, walaupun kapasitas perpindahan meningkat dan kekakuan
ekivalen horisontal menurun. Semakin besar pengaruh seismik, kapasitas dapat
dikurangi dari falling-off.
Kesuimpulan
Jaring baja mutu tinggi dapat digunakan sebagai material pengaku sebagai
pengganti pelat baja pengaku pada LEB. SMREIB lebih superior dari LEB karena
kekakuan vertikalnya lebih tinggi dari bearing tradisional. Lapisan SMREIB yang
ditipiskan membuat ketebalan lapisan karet lebih tinggi dan kekakuan horisontal
menurun banyak. Dengan peningkatan perpindahan horisontal, kekakuan tangen
horisontal menurun terlebih dahulu sebelum akhirnya meningkat. Redaman SMREIB
lebih tinggi dari traditional bearing dan mengakibatkan perpindahan horisontal ultimit
meningkat dan disipasi energi lebih baik dan membuat pengarus isolasi seismik lebih
baik. Performa gaya geser dipengaruhi oleh tegangan tekan, dengan meningkatnya
tegangan tekan maka kekakuan horisontal dan disipasi energi meningkat.
Judul : Dynamic response of traditional and buttressed reinforced
concrete minarets
Volume : 49
Halaman : 31-48
Abstrak
Perilaku dinamis dari menara masjid beton bertulang dengan penopang dan
dibandingkan dengan menara masjid lainnya.
Pendahuluan
Menara masjid merupakan menara tinggi dan langsing yang dapat dibangun
dengan struktur masjid pada sisi pojok atau berdiri independen. Kerusakan dipengatuhi
pendetailan dan properti komponen struktur, kondisi tanah, dan besarnya seismik,
sedangkan berdasarkan gempa kerusakan yang dilakukan berdasarkan pada komponen
struktur.
Volume :7
Halaman : 716-721
Abstrak
Tanah berbutir halus melalui pengujian unconfined compression test (UCT)
digunakan sebagai penyederhanaan namun penggunaan medium disturbance
membutuhkan faktor koreksiplastisitas tanah berupa Bjerrum correction factor.
Pengaruh plastisitas tanah pada undrained shear strength diuji menggunakan indeks
liquiditas dibandingkan dengan Bjerrum correction factor. Hasil yang diperoleh
divalidasi dengan RET yang cukup memiliki kredibilitas dalam platisitas tanah.
Pendahuluan
Gaya geser tanah berbutir halus dibagi menjadi undrained dan drained tergantung
dengan keberadaab tegangan pori air tanah.UCT merupakan alat paling umum untuk
menentukan tegangan geser tanah.
Tegangan geser undrained yang telah dinormalisasi dapat dikorelsikan dengan
indeks plastisitas untuk tanah tak-mengembang. Sedangkan untuk tanah yang
mengembang indeks plastisitas tidak mempengaruhi kekuatan geser undrained dari
tanah terkonsolidasi normal.
Hasil Eksperimen
Pengaruh plastisitas tanah pada kekuatan shear undrained diperoleh melalui
metode VST dengan tiga macam pendekatan yaitu: 11) su sebagai fungsi kandungan air
dan indeks plastisitas; 2) su sebagai fungsi kandungan air dan faktor koreksi Bjerrum;
dan 3) su sebagai fungsi indeks liquiditas.
Volume :5
Halaman : 29-40
Abstrak
Perilaku seismik menara masjid berbeda dengan struktur lain akibat kelangsingan,
bentuk, dan sistem penopangnya. Interaksi tanah-struktur dengan analisis time history
digunakan untuk menginvestigasi pengaruh kekakuan tanah, panjang tiang pondasi,
diameter, dan susunannya pada menara masjid dan perilaku tiang pondasi dinamis.
Volume : 140
Halaman : 1-10
Abstrak
Isolasi seismik multilayer elastomeric isolator terdiri dari beberapa lapis elastomer
(karet) dengan pengaku berupa pelat baja yang menyebabkannya kaku dalam arah
vertikal namun lunak dalam arah horisontal sehingga dapat membawa beban bangunan.
Akan tetapi, frekuensi alami bangunan akan lebih kecil dibandingkan tanpa
menggunakan elastomeric bearing. Selain itu kekakuan geser yang rendah
menyebabkan munculnya fenomena buckling.
Kesimpulan
Sebuah cara untuk menginterpretasikan teori linier multilayer elastomeric bearing yang
mengindikasikan kestabilan dari perilaku post buckling. Evaluasi perilaku ini dan
interaksi antara deformasi tekan-tarik. Mekanisme isolator dalam tarik mencerminkan
isolator dalam keadaan tertekan. Selain itu menunjukkan bahwa pada nilai tertentu
beban tarik dapat menghasilkan geser murni pada deformasi isolator.
Elastomeric bearing digunakan sebagai isolasi seismik bangunan tinggi di dekat
patahan. Persyaratan peraturan seismik dapat mengantarkan pada sistem isolasi yang
membutuhkan unsur tarik dan memrlukan pengujian terhadap perpindahan lateral
maupun tarik vertikal.
Judul : Damage Analysis of Structures on Elastic Foundation
Volume : 133
Halaman : 1453-1461
Abstrak
Metodologi rancangan berlandaskan performa memiliki tujuan dalam
pengendalian kerusakan struktur dengan estimasi respons seismik dari keseluruhan
sistem pondasi bangunan. Prosedur penyederhanaan analisis kerusakan
mempertimbangkan pengaruh dari interaksi tanah-struktur. Pemodelan kerusakan pada
perpindahan terbesar dan disipasi energi terhadap beban monoton.
Kesimpulan
Kebutuhan energi untuk struktur aktual diperkirakan sangat baik oleh solusi
penggantian oscillator.
Kekuatan leleh dari konstanta kerusakan lebih besar daripada konstanta daktilitas.
Pengaruh dari interaksi tanah-struktur pada perancagan gaya geser dasar meningkat
pada dasar kaku saat Te/Ts<0,8 dan menurun saat Te/Ts>1. Pengaruhnya meningkat
seiring dengan penurunan daktilitas saat kerusakan dipertimbangkan, sedangkan pada
daktilitas yang menurun, maka kekuatan dan kerusakannya akan meningkat.
Berdasarkan kebutuhan kekuatan, kebutuhan dasar kaku akan meningkat atau
menurun tergantung pada interaksi tanah-struktur dan rasio periode.
Validasi perpindahan oscillator perpindahan nonlilnier hanya berasal dari perilaku
elastoplastik.
Judul : Design Consideration for Base-Isolated Demonstration Building
Volume :4
Halaman : 761-776
Abstrak
Base isolated demonstration building dibangun pemerintah Indonesia untuk
mempromosikan penggunaan teknologi base isolation pada struktur umum dalam
kerentanan gempa pada negara berkembang. Peraturan isolasi seismik diadaptasi dari
SNI Gempa Indonesia. Sistem isolasi baru yang dikembangkan didesain secara khusus
untuk aplikasi tekanan aksial rendah dapat digunakan pada perlindungan seismik
terhadap bangunan publik kecil.
Pendahuluan
Isolasi seismik sebagai perlindungan seismik masih dianggap mahal dan sulit
diimplementasikan lebih jauh. Program penelitian Use of Rubber-Based Bearing for
Earthquake Protection of Small Building sudah muncul.
Perancangan Koneksi
Koneksi harus mempu menahan gaya geser yang ditimbulkan oleh pergerakan
isolator dan haru memperhitungkan perubahan beban vertikal yang mungkin terjadi
akibat overturning moment saat bangunan terkena gempa.
Koneksi ini berupa sepasang pelat yang enahan bearing pada posisinya dengan
salah satu pelatnya terpasang ke pondasi dan yang lainnya terpasang pada struktur atas
Kesimpulan
Bearing yang digunakan dikembangkan dari bearing yang terbebani ringan.
Spektra spesifik situs dievaluasi pada tingkat risiko yang ditentukan dalam Persyaratan
Gempa Indonesia, yang digunakan untuk perancangan sistem isolasi. Sistem isolasi ini
merupakan kombinasi pegas dan redaman ekivalen dengan properti dinamik berasal
dari pengujian siklik. Kekakuan geser dan redaman viskos ekivalen merupakan fungsi
dari regangan geser.
Judul : Nonlinear Behavior of Elastomeric Bearings II: FE Analysis
and Verification
Volume : 114
Halaman : 1831-1853
Abstrak
Perilaku nonlinier lapisat datar dari elastomeric bearing memperhitungan respons
bearing secara menyeluruh kecuali perkiraan kondisi tegangan dan regangan yang
terdapat pada tiap lapisan bearing
Teori
Densitas energi dari regangan merupakan fungsi dari variabel tujuh C0 kontinu (nilai
nodal dari elemen hingga berupa derajat kebebasan global saat bertransformasi dengan
komponen global), tiga veriabel aproksimasi yang dapat bersifat diskontinu dan
diperlakukan sebagai elemen anu dan dieleminasi oleh elemen
Kesimpulan
Analisis elemen hingga nonlinier untuk elastomeric bearing berdasarkan teori komposit
untuk sistem berlapis akurast dan efisien secara analisis komputasi.
Judul : Seismic History Analysis of Asymmetric Building with Soil-
Structure Interaction
Volume : 135
Halaman : 101-112
Abstrak
Metode aproksimasi efisiensi menggunakan multi-degree of freedom (MDOF)
digunakan untuk analisis respons riwayat bangunan elastis asimetris dengan interaksi
tanah-struktur. Gaya interaksi tanah-struktur menggunakan pegas tanah independen
frekuensi dan dashpot. Efisiensi yang ditujukan dalam metode divalidasi dengan kasus
bangunan empat lantai asimetris dikedua sisinya dengan pengaruh interaksi tanah-
struktur besar maupun kecil
Pendahuluan
Respons seismik bangunan linier simetris dengan interaksi tanah-struktur telah
diinvestigasi dengan baik. Pengaruh kompleksitas interaksi tanah struktur berasal dari
dua aspek, yaitu gaya yang bergantung pada frekuensi dan peredaman tak proporsional
pada sistem tanah-struktur.
Untuk menangani sistem tak proporsional sistem interaksi tanah-struktur, peredam
modal ekivalen diperhitungkan untuk menfasilitasi analisis riwayat modal
konvensional yang diestimasikan dengan mengkuantifikasikan disipasi energi dalam
tanah.
Permasalahan analisis seismik pada struktur dengan denah asimetrik dengan
interaksi tanah-struktur terhadap pergerakan tanah dalam dua arah.
Kesimpulan
Metode pendekatan tujuan menyalurkan perasmaan bebas frekuensi dari
pergerakan sistem interaksi tanah-struktus menjadi persamaan gerak modal MDOF.
Terdapat empat keuntungan dari metode ini dalam peningkatan derajat kebebasan dari
tiap mode getaran. Selain keuntungan yang menyerupai analisis riwayat respons modal
konvensional, pengurangan derajat kebebasan yang signifikan dibutuhkan dalam
pekerjaan analitid dan untuk beberapa mode getar pertama unutuk mendapatkan
keuntungan dalam karakterisik redaman tak propossional persamaan gerak mode
MDOF.
Fungsi impedansi dan pengaruhnya terhadap tiap mode getar dapat
dikuantifikasikan secara eksplisit. Batasan dar metode yang digunakan terletak pada
sistem tanah-struktur yang distimulasi pendekatan sistem beban frekuensi.
Judul : Nonlinear of Double-Wall Cylindrical Shell Vibrations under
Random Excitation
Volume : 19
Halaman : 4654
Abstrak
Prediksi respons nonlinier pada sistem shell silindris daouble-wall sandwich
terdampak eksitasi acak. Pemodelan pedas-dashpot nonlinier diintegrasikan pada
sistem untuk mengelompokan perilaku inti lunak. Investigasi pengaruh nonlinier,
ketebalan shell, inti kekakuan dan ketebalan.
Pendahuluan
Aplikasi metode ini ditujukan pada shell besar tipis yang biasa digunakan pada
pesawat dan kendaraan peluncur. Shell dimodelakan diatas perletakan sederhakan. Inti
pemisah dua sehell diasumsikan lunak sehingga efek lentur pada inti dapat diabaikan.
Formulasi Struktural
Shell eksterior terkespos dengan beban random. Akibat kemiripan coupled
equation shell ekseterior dan interior, persamaan gerak berasal dari shell eksterior
kemudian interior.
Untuk properti material/geometri yang dipilih dan pembebanan, nonlineariti
memunjukan menungkatkatkan kepentingannya dalam input pembebanan diatas 100dB.
Inti nonlinier berperan untuk menurunkan responsgetaran shell interior untuk large
sound pressure (SPL>120dB).
Pengaruh panjang shell untuk repons double-wall sistem shell dimana semakin
besar panjang shell maka semakin besar defleksi saat rasio panjang shell terhadap radius
kurang dari 5. Namun, hal ini dapat berubah tergantung pada lendutan root-mean-
square kecil.
Akibat shell eksterior sangat kaku, nonlinieritas tidak berkontribusi banyak pada
respons secara keseluruhan dari sistem double-wall shell.
Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan pada respons shell nonlinier
saat ketebalan inti diperbesar. Dengan penambahan ketebalan pada inti, maka sandwich
soft-core model kehilangan keabsahannya.
Kesimpulan
Solusi respons vibrasi dari double-wall thin shell berdasarkan teori linier dapat
melampaui estimasi respons. Kekakuan dan redaman nonlinier dari inti lunak tidak
memberikan pengaruh yang banyak pada respons secara keseluruhan konstruksi
double-wall shell.
Judul : Nonlinear Rotation of Shear Stiffness Theory and Experiment
Research on Rubber Isolators
Pengarang : W.F. He, Ph.D, W.G. Liu, Q. R. Yang, dan D.M. Feng, Ph.D
Volume : 138
Halaman : 441-449
Abstrak
Pemodelan elastomer Haringx dan kekakuan rotasi nonlinier menyediakan analisi
untuk properti rotasi, tekanan, dan geser untuk rubber isolator. Teori analisis kekakuan
rotasi mengacu pada kondisi deformasi geser yang berbeda dalam basis properti
material karet dan isolator.
Hasil pengujian menunjukkan pemodelananalisis kekakuan rotasi dana histererik geser
dapat digunakan untuk menganalisis properti mekanik secara efektif.
Pendahuluan
Sistem base isolation sudah digunakan untuk melindungi komponen rentan terhadap
kerusakan gempa.
Elastomeric isolation bearing terdiri dari sejumlah lapisan karet horisontal vulkanisir
dengan pelat baja untuk menghasilkan kekakuan vertikal tetapi isolator variabel
horisontal. Lead Plug Rubber Bearing terdiri dari beberapa lapisan karet dan pelat baja
dengan lead plug pada lubang.
Pemanjangan fleksibilitas periode bangunan terisolasi, perubahan frekuensi
fundamental pada struktur yang berjauhan dengan frekusnsi dominan pergerakan
gempa dan frekuensi fundamental dari struktur atas berdasar kaku, menurunan gaya
gempa pada struktur atas.
Volume : 15
Halaman : 1-13
Pada Monopile berdiameter besar, lendutan terhadap beban lateral harus diprediksi
secara akurat untuk menentukan pengaruh langsung pada struktur atas. Hal ini bertujuan
untuk menghubungkan analisis nonlinieritas menjadi linier ekivalen pada sistem
pondasi-tanah. Konstanta pergas diperoleh dari iterasii kekakuan tanah pada tingkat
regangan yang berbeda dan temuan regangan lateral eqivalen dari lendutan tiang di tiap
iterasi. Korelasi eksisting antara konstanta pegas lateral dan modulus Young tanah
diaproksimasi untuk mengkuantifikasikan nonlinieritas tanah.
Pemodelan 3D sistem monopiple dengan tanah linier dan nonlinier dibuat untuk
melihat respons keduanya untuk mengembangkan prosedur analisis linier ekivalen 1D
Prosedur analisis linier ekivalen mengaitkan korelasi antara ke dan Esoil.
Model Winkler yang digunakan untuk modelisasi 1D, monopile
menggambarkannya melalui elemen baok-kolom dan dikelilingi oleh tanah digantikan
dengan serangkaian pegas linier independen.
Lendutan tiang tergantung pada diameter, panjang, modulus Young tiang dan tanah,
Poisson ratio, dan beban lateral yang diaplikasikan pada tiang.
Rasio konstanta pegas dan modulus Young mempengaruhi kekakuan tanah secara
signifikan. Pengaruh parameter lain relatif tidak signifikan. Berdasrkan observasi
persamaan baru yang diajukan untuk menghitung faktor konstanta pegas berdasarkan
kekakuan relatif tanah dan tiang pondasi (Esoil/Epile)
Judul : Dynamic Lateral Stability of Elastomeric Seismic Isolation
Bearings
Volume : 140
Halaman : 1-14
Volume : 125
Halaman : 1057-1064
Volume : 80
Halaman : 71-82
Volume : 19
Halaman : 74-80
Pengarang : Hyeong Joo Kim, Jose Leo C. Mission, dan Il Sang Park
Volume : 11
Halaman : 283-292
Analisis kapasitas tiang pondasi terbebani secara aksial dengan metode penyaluan
beban menggunakan kurva T-z dan Q-z nonlinier untuk pemodelan perilaku tiang
pondasi-tanah terhadap skin friction dan end bearing.
Kombinasi pembebanan vertikal dan laterl pada tiang pondasi, metode 3D tiang
pondasi dapat menunjukkan batas metode tiang pondasi dengan pegas vertikal dan
lateral yang berlaku di tengah tiang tanpa pegas rotasi.
Komponen tahanan skin friction merepreentasikan gaya geser paralel di sekitar
tiang pondasi.
Metode tiang pondasi 3D menggunakan elemen hingga solid dengan penyaluran
nenam nonlinier diselesaikan menjadi komponen dan do sekeliling perimeter untuk
menunjukkan skin friction atau side shear.
Judul : Performance Evaluation of Friction Spring Seismik Damper
Volume : 126
Halaman : 491-499
Disipator energi pasif uncul sebagai praktik untuk perancangan desain dan retrofit
struktur. Penggunaan pegas friksi sebagai komponen untuk mendisipasi energi seismik.
Pengujian karakteristik menunjukan loops histereris gaya-lenduta untuk redaman
pemusatan, berulang, stabil, dan identik dalam tarik tekan, mendekati seluruh frekuensi
yang dipertimbangkan. Pada pengujian meja getar, redaman efektif untuk mengurangi
perpindahan lateral. Redaman juga efisien untuk mengurangi tingkat percepatan akibat
intensitas seismik yang menyebabkan pelelehan ringkan pada struktur tanpa redaman.
Evaluasi performa pendetailan seismik dari redaman pegas yang berdasarkan pada
friksi menyimpulkan bahwa loop histereric gaya-lendutan peredam berulang, stabil, dan
identik dalam tarik-tekan. Disipasi energi dan kararteristik pemusatan secara jelas
didemonstrasikan. Kapasitas disipasi enerdi peredam meningkat seiring dengan
perpindahan.
Perilaku redaman mendekati identik pada semua frekuensi dan indeoenden
terhadap beban gempa.
Degradasi peredam sangat minim. Energi terdisipasi persiklus dalam pengujian
durabilitas hanya berkurang kurang dari 4 % dari keseluruhan 20 siklus pembebanan
Pada pengujian meja getas, peredam efektif dalam mereduksi perpindahan lateral
dan mereduksi percepatan.
Disipasi energi dari peredam seismik dapat melindungi struktur dari deformasi
inelastik ynag mungkin terjadi.
Judul : Stability of Elastomeric Isolation Bearing: Experimental Study
Volume : 128
Halaman : 3-11
Elastomeric isolation dibutuhkan untuk stabil dalam regangan geser tingkat tinggi
selama gempa besar terjadi. Tujuannya adalah untuk menentukan dampak perpindahan
horizontal atau regangan geser dan membuktikan faktor koreksi pendekatan.
Hasil menunjukan bahwa beban kritis berkurang seiring dengan meningkatnya
perpindahan horisontal atau regangan geser. Selain itu, kapasitas beba kritis pada
perpindahan sama dengan lebat dari bearing yang tak nol, sebagai mana diperkirakan
oleh faktor koreksi.
Kesimpulan dari pengujian yang dilakukan adalah:
- Beban kritis menurun seirng dengan peningkatan perpindahan horisontal atau
regangan geser
- Kekakuan horisontal menurun seiring dengan peningkatan beban aksial atau
perpindahan horisontal
- Momen merupakan fungsi nonlinier dari perpindahan dan kapasitas momen
penahan tanah meningkat dengan peningkatan beban aksial
- Reduksi ketinggian pada bearing meningkat dengan peningkatan perpindahan
horisontal dan beban aksial
- Kapasitas beban kritis substansial pada perpindahan horisontal tidak sama
dengan nol maka faktor koreksi digunakan desain.
- Faktor koreksi tidak konservatif pada perpindahan kecil, namun sangat
konservatif pada perpindahan besar
- Ketebalan lapisan karet membesar akibat faktor bentuk dan berkurangnya beban
kritis seiring dengan perpindahan horisontal
Judul : Accuracy of Time History Analysis of Impulses
Volume : 129
Halaman : 357-372
Langkah paling kecil yang dibutuhkan berupa solusi bertahap dalam respons
kejutan dari impuls dan cukup kecil dari waktu dibutuhkan untuk merepresentasikan
impuls dan distorsi periode yang diabaikan
Hasil analitis menunjukkan bahwa akurasi numerik dapat mendominasi distorsi
amplitudo untuk diskontinuitas signifikan dari gaya luar. Distorsi periode terjadi jika
tidak terdapat diskontinuitas gaya luar. Distorsi amplitudo tidak dipengaruhi oleh
peredam viskos.
Pada fase vibrasi gaya, respons steady-state dapat diperoleh, Akan tetapi distorsi
periode dan distorsi amplitudo diobservasi pada respons transien pada fase free
vibration, distorsi periode sama dengan fase vibrasi gaya, begitu juga dengan distorsi
amplitudo
Bias amplitudo relatif untuk impuls triangular yang menurun selama fase free
vibration mengecil daripada impuls rektangular dan triangular yang meningkat. Alasan
perbedaan ini terdapat pada diskontinuitas pada ujung durasi pembebanan dan merujuk
pada impuls tambahan dan perpindahan tambahan.
Bias amplitudo relatif meningkat dari diskontinuitas pada gaya eksternal untuk
timpuls triangular menurun, meningkat, dan rektangular.
Bias amplitudo relatif dapat direduksi secara efektif jika langkah waktu kecil sedari
impuls tambahan proporsional dengan integrasi langkah waktu
Judul : Imoact Analytical Models for Earthquake-induced pounding
simulation
Volume :3
Halaman : 142-147