Anda di halaman 1dari 6

CONTOH TOR KEGIATAN

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE


KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA. 2016

Kementerian Negara/Lembaga : KEMENRISTEKDIKTI


Unit Eselon I/II : Sekretariat Jenderal/UNDIKSHA
Program : Program Pendidikan Tinggi
Hasil (Outcame) : Terselenggaranya Layanan Pembelajaran
Kegiatan : (5742) Peningkatan Layanan Tridharma Perguruan
Tinggi
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah prodi yang menerapkan penjaminan mutu
pembelajaran
Keluaran (Output) : (008) Layanan Pembelajaran (BOPTN)
Volume : 12
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : bulan

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi Kebijakan
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
2. UU Nomor 20 tahun 1997 dan dpertegas lagi dalam Keputusan Mentri Keuangan
Nomor 115/KMK.06/2001 pasal 4 yang menyatakan bahwa seluruh PNBP pada PTN
wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara dan dikelola dalam sistem APBN.
3. Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
4. Peraturan Presiden No. 11 tahun 2006 tentang perubahan IKIP Negeri Singaraja
menjad Universitas Pendidikan Ganesha.
5. Permendiknas RI No. 29 Tahun 2007 tentang OTK Universitas Pendidikan Ganesha.
6. Permendiknas RI No. 43 tahun 2007 tentang Statuta Universitas Pendidikan Ganesha.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 108 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Kedua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 Tahun 2012
tentang Bantuan Operasional Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh
Pemerintah
8. Permenristek & Dikti no. 13 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019.
9. Renstra Undiksha 2015-2019.

2. Gambaran Umum
Untuk mendukung proses belajar mengajar harus didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai. Sarana tersebut berupa bahan praktikum, bahan ajar, dan
bahan habis pakai, untuk acara perkuliahan. Dengan di dukung oleh sarana dan prasarana
tersebut maka Perguruan tinggi tersebut didedikasikan untuk: (1) menguasai,
memanfaatkan, mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks), (2) mempelajari, mengklarifikasikan dan
melestarikan budaya, serta (3) meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Oleh karena itu
perguruan tinggi sebagai lembaga melaksanakan fungsi tridarma Perguruan Tinggi, yaitu
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengelola ipteks. Untuk
menopang dedikasi dan fungsi tersebut, perguruan tinggi harus mampu mengatur diri
sendiri dalam upaya meningkatkan dan menjamin mutu secara terus menerus, baik
masukan, proses maupun keluaran berbagai program dan layanan yang diberikan kepada
masyarakat.

Sebagaimana tersurat dalam Visi Universitas Pendidikan Ganesha, bahwa Visi


Universitas Pendidikan Ganesha adalah menjadi lembaga pendidikan tinggi yang
mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta menghasilkan tenaga
kependidikan dan non kependidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Dari uraian
visi tersebut jelas tersirat bahwa lulusan yang dihasilkan adalah lulusan dengan mutu baik.
Untuk menghasilkan lulusan yang bermutu baik, lembaga penghasil lulusan tersebut sudah
pasti harus baik, karena suatu hal yang mustahil jika sebuah perguruan tinggi yang
dikategorikan tidak baik mampu menghasilkan lulusan yang baik. Untuk bisa menjadi
perguruan tinggi yang baik, semua bagian dan unit pendukung harus mendapat perhatian.
Proses belajar mengajar tidak hanya didukung oleh dosen yang kompetitif, materi ajar
yang tepat tetapi sarana pendukung berupa bahan praktikum, bahan perkuliahan berupa
kertas, boltpoint serta yang lainnya sangat mutlak diperlukan.
Utamanya adalah bahan praktiukum, kalau hanya melihat secara visual dan belum pernah
membuktikan tentunya tidak dapat memberikan kepercayaan yang optimal sehingga perlu
dilakukan sendiri sehingga selain memberikan kepercayaan yang optimal, mahasiswa juga
dapat mengembangkan ilmunya lebih luas, tanpa hanya mendapatkan materi/bahan ajar
dari Dosen Pendidik saja.
Melihat kondisi tersebut mutlak diperlukan Bahan Praktikum dan Bahan Habis Pakai untuk
sarana penunjang proses belajar mengajar, sehingga perlu diberikan bantuan kepada
Program Studi untuk pengadaan bahan-bahan tersebut.
Selain hal tersebut juga dipandang perlu di dalam Layanan Pembelajaran untuk
peningkatan Proses Belajar dan Mengajar untuk lebih meningkatkan kualitas dan mutu
pembelajaran, dipandang perlu untuk mendatangkan dosen tamu dari Luar Lembaga yang
mempunyai kompetensi keilmuan dan akademik yang bisa meningkatkan output lulusan.
Disamping itu, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan perlu adanya Pengembangan
Kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tuntutan Global, sehingga output lulusan bisa
bersaing sesuai dengan perkembangan jaman.
Undiksha dalam hal ini memberikan bantuan untuk pengembangan kurikulum kepada
masing masing Program Studi sebesar Rp. 10.000.000,00 per Prodi, yang diharapkan bisa
menghasilkan kurikulum yang sesuai dan relevan dengan tuntutan, sehinggga output
lulusan lebih berkualitas dan dapat bersaing di dunia global.

A. Penerima Manfaat
Penerima manfaat pada kegiatan Pengadaan Bahan Praktikum dan Bahan Kuliah serta
mendatangkan dosen tamu adalah Mahasiswa sebagai pelaksana praktikum dan proses
belajar mengajar.
Sedangkan penerima manfaat untuk kegiatan Pengembangan Kurikulum adalah Dosen
Pengajar dan Mahasiswa sebagai penerima Materi Pembelajaran. Dengan adanya
Pengembangan Kurikulum diharapkan Dosen maupun mahasiswa akan terarah dan
mempunyai standar yang memadai dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan
Proses yang memenuhi standar diharapkan output lulusan menjadi meningkat sehingga
komptensi lulusan Undiksha dapat diterima oleh masyarakat dan dapat bersaing dibursa
tenaga kerja.

B. Strategi Pencapaian Sasaran


a) Pengadaan Bahan Praktikum dan Bahan Kuliah Mahasiswa Terdaftar
Untuk mencapai output yang diinginkan maka proses ini dapat diberikan kepada
fakultas untuk merencanakan kebutuhannya/kebutuhan praktikum ataupun belajar
bahan-bahan yang dibutuhkan selama proses pembelajaran.
Fakultas melalui Program Studi merencanakan Bahan-bahan tersebut kemudian dapat
mengajukan ke Unit layanan Pengadaan (ULP) apakah bahan tersebut dapat
disiapkan melalui proses pelelangan atau penunjukan bahkan pengadaan langsung.
b) Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Materi Pembelajaran
Peningkatan dan Pengembangan Mutu Pendidikan dapat dilakukan melalui
pelaksanaan pembuatan dan Pengembangan Materi Pembelajaran dengan
strategi pelaksanaan kegiatan adalah memberikan bantuan kepada Dosen untuk
mengembangkan Materi Ajarnya sesuai dengan Mata Kuliah yang diampunya.
Wokshop Pengembangan Kurikulum
Untuk mendapatkan Materi Ajar yang kompetitif maka materi tersebut sebelum
dibakukan menjadi materi pembelajaran kepada Mahasiswa terlebih dahulu harus
di sosialisasikan dan di validasi/di reviuw dengan tepat dengan cara di adakan
workshop dan Desiminasi Pengembangan Kurikulum.

3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Tahapan pelaksanaan kegiatan dalam menunjang mutu proses pembelajaran mahasiswa
adalah sebagai berikut :
a) Pengadaan Bahan Praktikum dan Bahan Kuliah
Menyiapkan bantuan
Merencanakan kebutuhan
Melaksanakan pengadaan
Menggunakan bahan
b) Pengembangan Materi Pembelajaran
Penyediaan dana untuk memberikan bantuan pengembangan Kurikulum.
Memetakan jumlah mata kuliah yang belum di dukung oleh materi yang kompetitif.
Memberikan bantuan dana Pengembangan Kurikulum
Desiminasi hasil pengembangan Kurikulum

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam menunjang mutu proses pembelajaran Mahasiswa :


Bulan Tahun 2016
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A Bahan Peningkatan
Proses Pembelajaran
Menyiapkan bantuan
Merencanakan kebutuhan
Melaksanakan
pengadaan
Menggunakan bahan
B Pengembangan Materi
Pembelajaran
Persiapan
Mapping
Pelaksanaan
Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Sasaran


Untuk mencapai sasaran yang diinginkan sesuai dengan output sesuai rencana maka
pencapaian sasaran ini dicapai pada rentang 12 bulan atau 1 tahun anggaran.

E. Biaya Yang Diperlukan


Total anggaran untuk ouput kegiatan Layanan Pembelajaran (BOPTN) Rp.
2.648.000.000,00 (Dua Milyard Enam Ratus Empat Puluh Delapan Juta Rupiah) yang
bersumber dari Dana Rupiah Murni dengan rincian :
Bahan Peningkatan Proses belajar Mengajar sebesar Rp. 2.228.000.000,00 (Dua
Milyar Dua Ratus Dua Puluh Delapan Juta Rupiah)
Pengembangan Materi Pembelajaran sebesar Rp. 420.000.000,00 (Empat Ratus Dua
Puluh Juta Rupiah)
F. Rencana Anggaran Biaya
Secara rinci, Rencana Anggaran Biaya (RAB) Terlampir kegiatan ini dijelaskan dalam tabel
berikut:
Pengadaan Bahan Praktikum dan Bahan Kuliah Mahasiswa Terdaftar sebagai berikut :

No. Program/ Kegiatan Biaya (Rp)


A Pengadaan Bahan Peningkatan Proses Pembelajaran
Belanja Bahan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) 366.438.000
Belanja Bahan di Fakultas Olah Raga dan Kesehatan
260.086.000
(FOK)
Belanja Bahan di Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) 250.956.000
Belanja Bahan di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) 314.040.000
Belanja Bahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 245.064.000
Belanja Bahan di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) 97.988.000
Belanja Bahan di Fakultas Teknologi dan Kejuruan (FTK) 525.238.000
Belanja Bahan di Pascasarjana 40.190.000
Mendatangkan Dosen Tamu 128.000.000
Jumlah A 2.228.000.000
B Pengembangan Materi Pembelajaran
Pengembangan Kurikulum 420.000.000
Jumlah B 420.000.000
TOTAL 2.648.000.000

Singaraja, ...............................................
Universitas Pendidikan Ganesha,
Dekan/Ka.Lembaga/Ka. Unit,

................................................................
NIP ........................................................

Anda mungkin juga menyukai