Diajukan Kepada Ibu Dini Rosdini Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Diajukan Oleh :
120110140031
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Taala, pencipta dan
pemilik semesta alam. Segala puji bagi Allah yang kepada Nya kita memohon petunjuk dan
pertolongan seta hanya kepada-Nya kita bersyukur atas segala limpahan rahmat, nikmat dan
karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan proposal penelitian ini. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurah untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, keluarga
dan para sahabatnya. Ucapan terimakasih saya haturkan kepada :
1. Ibu Dini Rosdini selaku dosen mata kuliah Metodhologi Penelitian yang selalu
bersemangat untuk membina dan memberikan ilmu nya, terimakasih atas kesediaan
untuk meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan yang mampu menjawab
segala kebingungan sampai terselesainya proposal penelitian ini.
2. Para pegawai akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terimakasih atas kerjasama dan
bantuannya.
3. Kedua orang tua yang senantiasa mengiringi langkah saya, atas pengorbanan yang
tulus dan kasih sayang yang tiada hentinya.
4. Seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran angkatan
2014 di setiap jurusan, semoga kesuksesan senantiasa mengiringi langkah kita.
Semoga Allah senantiasa memberikan balasan yang lebih baik atas segala amal kebaikan.
Sungguh banyak pelajaran yang berarti yang saya dapatkan dalam proses penyusunan
proposal penelitian ini.
Saya menyadari adanya kekurangan dalam proposal penelitian ini. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Harapan saya semoga proposal penelitian
ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dalam penyusunan skripsi kedepannya dan bagi
para pembaca serta masyarakat pada umumnya. Semoga skripsi ini dapat menjadi bahan
wacana mengenai perbankan syariah dan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk
lebih memahami perbankan syariah.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
PENDAHULUAN....................................................................................................... 4
1.1.............................................................................................. Latar Belakang
4
1.2...................................................................................... Identifikasi Masalah
5
1.3.......................................................................Maksud dan Tujuan Penelitian
5
1.4.......................................................................................... Batasan Masalah
5
1.5........................................................................................ Manfaat Penelitian
6
1.6...................................................................................... Hipotesis Penelitian
6
1.7...................................................................................... Kerangka Pemikiran
7
BAB II..................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................ 8
2.1........................................................................................... Pengertian Bank
8
2.1.1 Pengertian Bank Syariah.....................................................................8
2.1.2 Ciri-Ciri Bank Syariah..........................................................................9
2.1.3 Peran dan Fungsi Bank Syariah.........................................................10
2.2........................................................................................ Laporan Keuangan
10
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan.............................................................10
2.2.2 Arti Penting Laporan Keuangan.........................................................10
2.2.3 Manfaat Laporan Keuangan..............................................................11
2.2.4 Unsur Laporan Keuangan..................................................................11
2.3 Teori- Teori Kebangkrutan Bank............................................................13
2.4 Mengukur Kinerja Bank........................................................................14
2.5 Early Warning System..........................................................................15
BAB III.................................................................................................................. 17
Methodologi Penelitian......................................................................................... 17
3
3.1......................................................................................... Metode Penelitian
17
3.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian........................................................17
3.1.2 Data Penelitian.................................................................................. 18
3.2 Operasional Variable Penelitian............................................................18
3.3 Teknik Analisis Data.............................................................................19
4
PENDAHULUAN
Kebangkrutan perusahaan dapat dideteksi lebih awal dengan adanya early warning
system. Sebuah model early warning system yang mengantisipasi kebangkrutan perbankan
merupakan sebuah alat yang mempunyai kekuatan untuk membantu manajemen dalam
mengidentifikasi dan diharapkan mengatasi masalah sebelum mencapai krisis. Sistem
peringatan dini sangat diperlukan mengingat kompleksnya jejaring sistem perbankan, adanya
potensi domino effect yang muncul apabila terdapat satu atau lebih bank dalam sistem
tersebut mengalami kegagalan operasi serta munculnya biaya yang sangat besar akibat
adanya kebangkrutan suatu bank. Terdapat beberapa analisa yang dapat dijadikan model
early warning system, salah satunya adalah analisa Z-Score Altman. Altman menggunakan
angka-angka di dalam laporan keuanagn dan merepresentasikannya dalam suatu angka, yaitu
Z-Score yang dapat menjadi acuan untuk menentukan apakah suatu perusahaan perbankan
berpotensi untuk bangkrut atau tidak. Output tunggal ini dapat membantu memecahkan
kebingungan apabila terdapat penafsiran yang saling bertentangan pada beberapa rasio.
5
Bank-bank yang memiliki modal kecil dan memiliki modal kecil dan tidak memiliki
market mengalami kesulitan keuangan yang pada akhirnya dilikuidasi, dibekukan atau di take
over oleh pemerintah. Dengan adanya likuidasi, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
perbankan mengalami penurunan sehingga dapat mempengaruhi kemampuan bank dalam
menghimpun dana. Dengan adanya early warning system maka risisko keuangan dapat di
deteksi lebih awal sehingga mengetahui kondisi perbankan, maka kesulitan keuanagn dapat
diantisispasi sebelum mencapai krisis.
1. Untuk mengetahui Altman Z-Score dapat dijadikan alat early warning system.
2. Untuk memberikan bukti mengenai pengaruh yang signifikan CAR, LDR, BOPO,
ROA, ROE dan NIM berpengaruh terhadap probabilitas kebangkrutan bank.
3. Untuk mengetahui hubungan searah antara Altman Z-Score sebagai early warning
system dengan rasio keuangan sebagai indikator probabilitas kebangkrutan bank.
1. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) pada
bank syariah dari tahun 2010-2015.
2. Penelitian ini dilakukan pada perbankan syariah di Indonesia.
6
1. Bagi penulis
Melatih ketajaman analisis dan meningkatkan ilmu pengetahuan analisis
rasio keuangan terhadap prediksi kebangkrutan perbankan syariah di Indonesia.
2. Bagi Akademis
Dapat digunakan sebagai sumber informasi atau dapat dipakai sebagai data
sekunder dan sebagai bahan sumbangan pemikiran tentang analisis rasio
keuangan yang dapat dijadikan alat untuk memprediksi kebangkrutan
perbankan syariah di Indonesia.
3. Bagi Perbankan Syariah di Indonesia
Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada pihak
pimpinan perusahaan perbankan syariah di Indonesia untuk mengevaluasi
kinerja bank, khususnya yang berkaitan dengan tingkat likuiditas dan
solvabilitas.
H02 : Rasio LDR tidak berpengaruh terhadap prediksi kebangkrutan bank syariah di
Indonesia
H03 : Rasio BOPO tidak berpengaruh terhadap prediksi kebangkrutan bank syariah di
Indonesia
H04 : Rasio ROA tidak berpengaruh terhadap prediksi kebangkrutan bank syariah di
Indonesia
H05 : Rasio ROE tidak berpengaruh terhadap prediksi kebangkrutan bank syariah di
Indonesia
H06 : Rasio NIM tidak berpengaruh terhadap prediksi kebangkrutan bank syariah di
Indonesia
H07 : Terdapat hubungan tidak searah antara Altman Z-score sebagai early warning
system dengan rasio keuangan sebagai prediksi kebangkrutan bank.
7
H3 : Rasio BOPO berpengaruh terhadap prediksi kebangkrutan bank syariah di Indonesia
H7 : Terdapat hubungan searah antara Altman Z-Score sebagai early warning system dengan
rasio keuangan sebagai prediksi kebangkrutan bank.
8
B
AB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
yang berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam presentase dari dana untuk
suatu periode tertentu.
2. Bank Syariah, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana
maupun penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas
dasar prinsip syariah, yaitu jual beli dan bagi hasil.
Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi
disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah, atau dengan kata lain bank syariah adalah
bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. (UU No. 10 tahun 1998
tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan).
10
pada hakikatnya yang mengetahui tentang ruginya suatu proyek yang dibiayai
bank hanyalah Allah semata.
d) Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh penyimpan
dianggap sebagai titipan (al-wadiah) sedangkan bagi bank dianggap sebagai
titipan yang diamanatkan sebagai penyertaan dana pada proyek-proyek yang
dibiayai bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah sehingga pada
penyimpan tidak dijanjikan imbalan yang pasti.
e) Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas untuk mengawasi operasionalisasi bank
dari sudut syariahnya. Selain itu manajer dan pimpinan bank Islam harus
menguasai dasar-dasar muamalah Islam.
f) Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara pihak pemilik
modal dengan pihak yang membutuhkan dana, juga mempunyai fungsi khusus
yaitu fungsi amanah, artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas
keamanan dana yang disimpan dan siap sewaktu-waktu apabila dana diambil
pemiliknya.
11
tentang keputusan manajemen yang telah diambil untuk bidang-bidang fungsional dan
pernyataan Laba-Rugi mengukur tingkat kemampuan menghasilkan laba
(profitability) dari keputusan-keputusan manajemen selama periode tertentu.
12
kinerja dalam laporan laba-rugi adalah penghasilan dan beban. Pos-pos tersebut
didefinisikan sebaai berikut:
1. Aset
Adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan darimana manfaat ekonomis dimasa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan (IAI, 1999 : 9). Suatu aktiva mempunyai 3 (tiga) sifat pokok :
a. Mempunyai kemungkinan manfaat dimasa datang yang berbentuk kemampuan
(baik sendiri maupun kombinasi dengan aktiva yang lain) untuk menyumbang
pada aliran kas masuk dimasa datang baik secara langsung maupun tidak
langsung.
b. Suatu badan usaha dapat memperoleh manfaatnya dan mengawasi manfaat
tersebut.
c. Transaksi-transaksi yang dapat menimbulkan hak perusahaan untuk
memperoleh dan mengawasi manfat tersebut sudah terjadi (Bridwan, 1992 : 20
21)
Dalam neraca aktiva dipisahkan menjadi 2 (dua), yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak
lancar. Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika aktiva tersebut
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam
jangka waktu siklus operasi normal perusahaan.
c. Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi. Sedangkan
aktiva yang tidak memenuhi kategori tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva
tidak lancar, seperti investasi jangka panjang aktiva tetap terwujud, aktiva
tetap tidak berwujud , dan aktiva lain-lain.
2. Kewajiban (hutang/liabilitas)
13
Kewajiban merupakan hutang perushaan masa kini yang timbuldari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Kewajiban dibedakan antara
kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Suatu kewajiban diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka pendek jika :
a. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi
perusahaan,
b. Jatuh tempo dalam waktu 12 bulan dari tanggal neraca. Semua kewajiban
lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
3. Ekuitas (Modal)
Adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam neraca tergantung pada pengukuran aktiva
dan kewajiban. Secara kebetulan biasanya jumlah ekuitas agregat sama dengan
jumlah nilai pasar keseluruhan dari saham perusahaan atau jumlah yang diperoleh
dengan melepaskan seluruh aktiva bersih perusahaan baik secara satu persatu atau
secara keseluruhan dalam kondisi going concern.
4. Penghasilan
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akutansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
5. Beban
Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal
14
2.3 Teori- Teori Kebangkrutan Bank
Menurut Penni (2008), teori-teori yang dikembangkan oleh praktisi
perbankan, antara lain:
1. The Commercial Loan Theory
Teori ini mengemukakan bahwa suatu bank akan tetap likuid, jika
sebagian besar kredit yang disalurkan merupakan kredit
perdagangan jangka pendek dan dapat dicairkan dalam keadaan
bisnis yang normal (usual business).
2. The Shiftability Theory
Teori ini beranggapan bahwa likuiditas suatu bank akan lebih
terjamin jika bank bersangkutan memiliki aset yang dipindahkan
atau dijual secara cepat, seperti Surat Berharga Bank Indonesia.
3. The Anticipated Income Theory
Menurut teori ini, likuiditas suatu bank akan dapat dipertahankan
jika bank itu dapat merencanakan pembayaran kembali
utangnya dengan pendapatan di masa yang akan datang.
15
1. Mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu;
2. Membuat data menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yang digunakan;
3. Meninvestigasikan teori yang terkait dengan rasio keuangan; dan
4. Mengkaji hubungan empiris antara rasio keuangan dan estimasi atau prediksi
variable tertentu (misalnya, kebrangkrutan).
CAR (Capital Adequacy Ratio) untuk menghitung rasio permodalan, NPL (Non
Performing Loan) untuk menghitung aktiva produktif, dan ROA (Return on Asset) untuk
menunjukkan kemampuan dari keseluruhan aktiva yang ada yang digunakan untuk
menghasilkan keuntungan, LDR (Loan to Deposit Ratio) untuk melihat indikator
kerawanan atau kemampuan dalam suatu Bank, dan BOPO (Rasio Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional) unruk menghitung tingkat efisiensi bank..
1. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan
(Dendawijaya 2005:121 didalam Yuwono, 2012). Jika nilai CAR tinggi maka
bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.
2. NPL (Non Performing Loan) adalah kredit bermasalah dengan kualitas kurang
lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang
kualitas aktiva produktif yang berlaku (SE, No.6/9/PBI/2004 didalam Alhaq
dkk). Menurut Alhaq dkk. apabila NPL semakin rendah maka bank tersebut
mengalami keuntungan, sebaliknya jika tingkat NPL tinggi maka bank
tersebut akan mengalami kerugian yang diakibatkan oleh tingkat
pengembalian kredit macet.
3. ROA (Return on Asset) menurut Utami (2012) merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari
setiap satu rupiah asset yang digunakan. Menurut Ang (1997:18.33 didalam
skripsi Setiawan,2011) semaikin besar ROA menunjukan kinerja yang
semakin baik, karena tingkat pengembaliannya semakin besar. Dengan
semakin tingginya ROA meningkatkan daya tarik investor sehingga harga
saham meningkat.
16
4. LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan
bank dengan dana yang diterima oleh bank (Dendawijaya 2005:121 didalam
Yuwono, 2012).
5. BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) adalah rasio
rentabilitas yang menggambarkan tingkat efisiensi bank. Semakin besar rasio
BOPO yang dimiliki oleh suatu Bank maka semakin rendah tingkat efisiensi
bank tersebut (Rakhmawati dan Hermana, 2005).
17
contohnya adalah analisis rasio keuangan untuk aspek di bidang keuangan. Apabila dalam
analisis tersebut terlihat gambaran yang tidak bagus yaitu rasio keuangan menunjukkan
situasi yang mengkhawatirkan keadaan organisasi, maka hasil analisisnya tersebut
menunjukkan tanda-tanda buruk.
18
BAB III
Methodologi Penelitian
1. BCA Syariah
2. BRI Syariah
3. BNI Syariah
19
7. Bank Muamalat
20
Menurut Santoso (1996) LDR merupakan rasio untuk mengukur peranan dana
dalam pinjaman keuangan. Sedangkan menurut Riyadi (2006) LDR adalah
perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga
(DPK) yang dapat dihimpun oleh bank.
21
Aspek capital atau permodalan yang menggunakan rasio capital
adequacy ratio (CAR).
Aspek asset quality yang menggunakan rasio Kualitas Aktiva
Produktif (KAP) dan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP).
Aspek Earnings yang menggunakan rasio Return On Asset (ROA)
dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO).
Aspek Liqudity yang menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio
(LDR).
22