Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pada tanggal 1 November 2012, kami berempat melakukan kunjungan ke salah satu kerabat
di daerah maguwoharjo dengan anak bernama Repi Dwi Nugroho yang berusia 2 tahun untuk
melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada anak.
Kami melakukan berbagai macam pemeriksaan meliputi pemeriksaan antropometri (berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala), status gizi, dan status imunisasi.
Berdasarkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adik Repi, dapat dilihat bahwa adik Repi
telah menerima 5 imunisasi wajib yakni :
1. Vit K-1 + HB Unject
2. BCG
3. DPT-HB kombo
4. IPV/Polio
5. Campak
Rangkaian imunisasi ini bertujuan sebagai antibodi yang akan berfungsi untuk mencegah
komplikasi berat dari penyakit-penyakit tersebut.
Imunisasi yang pertama kali diterima oleh adik Repi adalah vitamin K-1 + HB Unject,
imunisasi ini diberikan pertama pada saat lahir. Injeksi vitamin K-1 dilakukan untuk mencegah
terjadinya perdarahan sedangkan HB Unject untuk mengurangi resiko terjadinya sirosis/hepatoma.
Imunisasi BCG (Bacillus-Calmette-Guenin) merupakan vaksin hidup yang dilemahkan dari
mycobacterium bovis, tidak mencegah infeksi tuberkulosistetapi mengurangi resiko berat seperti
meningitis tuberkulosis, TB milier, dll.
Adik Repi mendapatkan imunisasi BCG tepat 2 minggu setelah lahir, imunisasi BCG tidak boleh
diberikan lebih dari 2 bulan dikarenakan dicurigai anak tersebut sudah menderita TB sehingga harus
dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu sebelum memberikan vaksin tersebut.
Imunisasi selanjutnya adalah DPT-HB kombo diberikan sebanyak 3 kali pada usia kurang
lebih 3, 4, dan 5 bulan. Dan bersamaan juga dengan injeksi polio yang diberikan sebanyak 4 kali
(injeksi polio ke-4 diberikan pada usia 9 bulan).
Imunisasi DPT-HB kombo diberikan bertujuan sebagai antibodi dalam menegah penyakit
difteri pertusis, tetanus. Difteria mencegah komplikasi ke saraf, jantung, pertusis mencegah
penyakit batuk rejan/batuk 100 hari, tetanus dari kuman clostridium tetani (paling sering berasal
dari debu jalan, kotoran kuda, dll). Imunisasi polio dilakukan secara injeksi yang bertujuan untuk
mencegah penyakit poliomyelitis.
Selanjutnya imunisasi terakhir yang diberikan adalah imunisasi campak intramuskular pada
usia 9 bulan. Imunisasi campak bertujuan untuk mencegah penyakit campak. Penyakit campak
disebut 3C (Cough, Conjunctivitis, Coriza) yang ditandai dengan muncuk bercak koptik pada hari
ke-11. Vaksin campak menimbulkan reaksi demam yang muncul 5-6 hari sesudah imunisasi.
Dalam hal status gizi, adik Repi yang berusia 2 tahun memiliki berat 11 kg dan tinggi 82 cm,
sebelumnya adik melakukan opname di rumah sakit selama 5 hari dikarenakan menderita penyakit
muntaber. Menurut Tabel Berat Badan per Tinggi Badan oleh Direktorat Gizi Masyarakat 2002
didapatkan hasil normal (berat badan per tinggi badan).

Anda mungkin juga menyukai