Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan II (persalinan)

Topik / Sub Topik : Memberikan Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala I


1. Memberikan Dukungan Persalinan.
2. Persiapan persalinan.
3. Pemenuhan Kebutuhan Fisik & Psikologis Ibu & Keluarga
4. Tanda bahaya kala I
5. Pendokumentasian Kala I (pengisian partograf)
Waktu : 150 menit
Dosen : Yusari Asih

OBJEKTIF PERILAKU SISWA (ENAMBLING OBJECTIVE)


Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan asuhan yang diberikan dalam dukungan persalinan dengan benar dan tepat.
2. Menyebutkan hal hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam persalinan dengan benar.
3. Menyebutkan tentang pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis yang harus diberikan
oleh seorang bidan terhadap ibu dalam menghadapi persalinan dengan tepat dan benar.
4. Menjelasakan tentang tanda bahaya kala I dengan tepat dan benar sesuai dengan teori
5. Melaksanakan pendokumentasian Kala I dengan benar sesuai dengan partograf.

Sumber Pustaka :
1. Bennet, V. R and Brown, L. K. 1996. Myles Text Boox for Midwives. 12th edition.
Churchill Livingstone. London.
2. Varney, H. 1997. Varneys Midwifery 3th edition. Jones and Bartlett. New York.
3. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku III Asuhan Kebidanan pada Ibu Intrapartum.
4. Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal.
Jakarta. YBP-SP
5. JNPK-KR. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. JNPK-KR

1
Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu satndar
pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam
kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus
memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan membantu wanita yang sedang
dalam persalinan.
Lima kebutuhan seorang wanita dalam persalinan, ialah :
Asuhan fisik dan psikologis
Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus
Pengurangan rasa sakit
Penerimaan atas sikap dan perilakunya
Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman

Hasil penelitian (Randomized Controlled Trials) telah memperlihatkan efektifnya


dukungan fisik, emosional dan psikologis selama persalinan dan kelahiran. Dalam Cochrane
Database, suatu kajian ulang sistematik dari 14 percobaan percobaan yang melibatkan 5000
wanita memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping secara terus menerus selama
persalinan dan kelahiran akan menghasilkan :
1. Kelahiran dengan bantuan vakum dan forceps semakin sedikit / kecil
2. Seksio sesaria untuk membantu kelahiran menjadi berkurang
3. Skor Apgar < 7 lebih sedikit
4. Lamanya persalinan yang semakin pendek
5. Kepuasan ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan

URAIAN MATERI/EXPLANATION
1. Memberikan Dukungan Persalinan
a. Lingkungan
Suasana yang rileks dan bernuansa ramah akan sangat membantu si wanita dan
pasangannya untuk cepat merasa nyaman. Sikap para staf adalah sangat penting, mungkin
lebih penting dari pada detail fisik dari lingkungan tersebut. Ruang persalinan harus
dilengkapi dengan meubel sedemikian rupa sehingga keadaan darurat bisa ditangani
dengan cepat dan efisien dan karena itu aspek klinisnya tidak mungkin bisa

2
dikesampingkan. Akan tetapi, wallpaper dan gordin yang menarik, dengan warna yang
sejuk dan penggunaan tirai (screen) untuk menutup peralatan rumah sakit akan
mengurangi keangkeran dari ruangan tersebut.
Penerangan haruslah mudah dipindah pindah. Banyak wanita merasa lebih suka dengan
penerangan redup atau setengah gelap sementara mereka berada dalam ruang persalinan
tetapi mungkin diperlukan untuk mengarahkan suatu lampu yang efisien ke tempat kerja.
Bidan harus berusaha untuk memastikan agar orang yang masuk ke dalam ruangan
persalinan bisa sedikit mungkin dan harus diarahkan untuk menjaga suasana yang santai
dan hening
b. Teman yang mendukung
Sebagian kaum laki laki tidak bersedia menjadi teman diwaktu persalinan dan pasangan
harus didorong untuk bersikap jujur mengenai hal ini. Seorang teman yang mendukung
merupakan sumber kekuatan yang besar dan memberikan kesinambungan yang tidak
mungkin diberikan oleh pemberi asuhan. Bidan artinya bersama wanita dan ia harus
berusaha untuk menjadi teman yang mendukung, bekerja dengan wanita tersebut bersama
partnernya. Bidan yang terampil dan peka dapat berfungsi untuk mengembangkan
hubungan dengan wanita asuhannya dan dengan pendukung yang dipilihnya.
c. Mobilitas
Jika si ibu bisa didorong untuk tetap tegak dan bergerak, persalinan mungkin akan
berjalan lebih cepat dan si ibu akan lebih merasa menguasai keadaan, terutama jika dia
didorong untuk merubah posisi dari waktu ke waktu agar supaya bisa senyaman
mungkin.
d. Memberi informasi
Pasangan harus diberi informasi selengkapnya tentang kemajuan persalinan dan semua
perkembangannya selama proses persalinan. Setiap pengobatan atau intervensi, yang
mungkin dan yang akan dilakukan, harus dapat diantisipasi dan dijelaskan. Calon orang
tua tersebut harus dilibatkan di dalam pengambilan keputusan.
e. Tehnik rileksasi
Jika si ibu telah diajarkan tehnik tehnik rileksasi ia harus diingatkan mengenai hal itu
dan didukung sewaktu ia mempraktekkan pengetahuannya mengenai hal itu. Bidan
hendaknya bisa berhati hati untuk mengungkapkan bagaimana caranya si ibu
mempelajarinya dan harus mengikuti metoda yang sama. Jika si ibu belum pernah
mengetahuinya, maka si bidan harus berusaha untuk mengajarkan kepadanya dengan

3
instruksi yang sederhana mengenai teknik bernafas serta mendorong ibu untuk
menggunakan teknik teknik tersebut.

f. Percakapan
Bila seorang ibu sedang berada dalam persalinan, akan ada waktunya untuk bercakap
cakap dan ada waktunya untuk diam. Bagi wanita yang sedang dalam proses persalinan,
maka kesunyian yang bersikap akrab yang simpatik sudah pasti lebih disukainya. Pada
tahap ini seorang wanita akan merasa lelah dan setiap kontraksi akan memerlukan
konsentrasi penuh dan semua cadangan emosional dan fisik yang bisa dikerahkannya. Ia
mungkin akan menutup matanya dan ingin sendirian pada tahap ini. Jika ia sangat
menyadari apa yang sedang terjadi pada dirinya, ia akan berkonsentrasi pada kemajuan
dari bayinya dan responnya sendiri dan percakapan yang tidak bermanfaat tidaklah sesuai
untuk keadaan itu. Percakapan mengenai wanita tersebut bahkan lebih tidak sesuai lagi;
perhatian harus difokuskan padanya serta kebutuhannya selama proses persalinan
tersebut. Jika kesunyian dirasakan sesuai, maka sentuhan dan ekspresi wajah mungkin
akan lebih penting.
g. Dorongan semangat
Bidan harus berusaha untuk memberi dorongan semangat kepada ibu selama proses
persalinannya. Sebagian besar wanita akan mencapai suatu tahap dimana mereka merasa
tidak bisa melanjutkan lagi dan akan putus asa. Hanya dengan beberapa kata yang
diucapkan secara lembut setelah tiap kontraksi atau beberapa pujian non-verbal sering
sudah cukup memberi semangat. Ibu yang dibuat merasa bahwa ia sanggup dan sudah
membuat kemajuan besar biasanya akan merespons dengan terus berusaha. Bidan yang
ketrampilan berkomunikasinya sudah terlatih baik dan yang memberi respons dengan
kehangatan dan antusiasme biasanya akan berhasil dalam hal ini.
2. Pengurangan Rasa Nyeri
Metoda pengurangan rasa nyeri yang diberikan secara terus menerus dalam bentuk
dukungan, antara lain :
Sederhana
Efektif
Biayanya rendah
Risikonya rendah

4
Membantu kemajuan persalinan
Hasil kelahiran bertambah baik
Bersifat sayang ibu
Pendekatan pendekatan untuk mengurangi rasa nyeri, menurut Varneys
Midwifery :
Adanya seseorang yang dapat mendukung dalam persalinan
Pengaturan posisi
Relaksasi dan latihan pernafasan
Istirahat dan privasi
Penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan
Asuhan diri
Sentuhan
Penny Simpkin menjelaskan cara cara untuk mengurangi rasa nyeri ini ialah :
1. Mengurangi sakit langsung di sumbernya
2. Memberikan rangsangan alternatif yang kuat
3. Mengurangi reaksi mental negatif, emosional, dan reaksi fisik ibu terhadap rasa sakit.
Beberapa teknik dukungan untuk mengurangi rasa nyeri adalah :
o Kehadiran pendamping yang terus menerus, sentuhan yang nyaman, dan dorongan
dari orang yang mendukung.
o Perubahan posisi dan pergerakan
o Sentuhan dan massase
o Pijatan ganda pada pinggul
o Penekanan pada lutut
o Kompres hangat dan kompres dingin
o Berendam
o Pengeluaran suara
o Visualisasi dan pemusatan perhatian
o Musik
3. Persiapan Persalinan
Persiapan persalinan, antara lain :
Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi.

5
Persalinan dan kelahiran bayi mungkin terjadi di rumah (rumah ibu, rumah kerabat),
ditempat bidan, di puskesmas, polindes atau rumah sakit. Pastikan ketersediaan bahan
bahan dan sarana yang memadai dan upaya pencegahan infeksi dilaksanakan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.

Di manapun persalinan dan kelahiran bayi terjadi, diperlukan hal hal pokok seperti
berikut ini :
1. Ruangan yang hangat dan bersih, memiliki sirkulasi udara yang baik dan
terlindung dari tiupan angin.
2. Sumber air bersih yang mengalir untuk cuci tangan dan mandi ibu sebelum dan
sesudah melahirkan.
3. Air desinfeksi tingkat tinggi (air yang dididihkan dan didinginkan) untuk
membersihkan vulva dan perineum sebelum periksa dalam selama persalinan dan
membersihkan perineum ibu setelah bayi lahir.
4. Air bersih dalam jumlah yang cukup, klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan
sarung tangan karet untuk membersihkan ruangan, lantai, perabotan,
dekontaminasi dan proses peralatan.
5. Kamar mandi yang bersih untuk kebersihan pribadi ibu dan penolong persalinan.
Pastikan bahwa kamar kecil dan kamar mandi telah didekontaminasi dengan
larutan klorin 0,5 %, dibersihkan dengan deterjen dan air sebelum persalinan
dimulai (untuk melindungi ibu dari risiko infeksi), dan setelah bayi lahir
(melindungi keluarga terhadap risiko infeksi dari darah dan sekret tubuh ibu).
6. Tempat yang lapang untuk ibu berjalan jalan selama persalinan, melahirkan bayi
dan memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan. Pastikan bahwa
ibu mendapatkan privasi.
7. Penerangan yang cukup, baik siang maupun malam.
8. Tempat tidur yang bersih untuk ibu. Tutupi kasur dengan plastik atau lembaran
yang mudah dibersihkan jika terkontaminasi selama persalinan atau kelahiran bayi.
9. Tempat yang bersih untuk memberikan asuhan bayi baru lahir.
10. Meja yang bersih atau tempat tertentu untuk menaruh peralatan persalinan.
Menyiapkan semua perlengkapan, bahan bahan dan obat obat esensial.
Pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan bahan yang diperlukan dan dalam keadaan
siap pakai untuk setiap persalinan dan kelahiran. Jika tempat persalinan dan kelahiran

6
bayi, jauh dari fasilitas kesehatan, bawalah semua keperluan yang dibutuhkan ke lokasi
persalinan. Kegagalan untuk menyediakan semua perlengkapan, bahan bahan dan obat
obat esensial pada saat asuhan diberikan, akan meningkatkan risiko terjadiny penyulit
pada ibu dan bayi baru lahir yang dpat membahayakan keselamatan jiwa mereka.

Pada setiap persalinan dan kelahiran bayi :


a. Periksa semua peralatan sebelum dan setelah memberikan asuhan. Ganti peralatan
yang hilang atau rusak dengan segera.
b. Periksa semua obat-obatan dan bahan bahan sebelum dan setelah menolong ibu
bersalin dan melahirkan. Segera ganti obat apapun yang telah digunakan atau hilang.
c. Pastikan bahwa perlengkapan dan bahan bahan sudah bersih dan siap pakai. partus
set, set jahit, dan peralatan resusitasi bayi baru lahir sudah dalam kondisi
didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
Menyiapkan rujukan.
Jika terjadi penyulit, keterlambatan untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai dapat
membahayakan jiwa ibu dan / atau bayinya. Jika perlu dirujuk, siapkan dan sertakan
dokumentasi tertulis semua asuhan dan perawatan dan hasil penilaian (termasuk partograf)
yang telah dilakukan untuk dibawa ke fasilitas rujukan.
Jika ibu datang untuk asuhan persalinan dan kelahiran bayi dan ia tidak siap dengan
rencana rujukan, lakukan konseling terhadap ibu dan keluarganya tentang keperluan
rencana rujukan. Bantu mereka membuat rencana rujukan pada saat awal persalinan.
Memberikan asuhan sayang ibu selama persalinan.
Persalinan adalah saat yang menegangkan dan menggugah emosi ibu dan keluarganya,
malahan dapat pula menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Untuk
meringankan kondisi tersebut, pastikan bahwa setiap ibu akan mendapatkan asuhan
sayang ibu selama persalinan dan kelahiran.
Prinsip prinsip umum asuhan sayang ibu, antara lain :
1. Sapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan bertindak dengan tenang dan berikan
dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi.
2. Jawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh ibu atau anggota keluarganya.
3. Anjurkan suami dan anggota keluarga ibu untuk hadir dan memberikan dukungannya.

7
4. Waspadai tanda tanda penyulit selama persalinan dan lakukan tindakan yang sesuai
jika diperlukan.
5. Siap dengan rencana rujukan.
Melakukan upaya Pencegahan Infeksi (PI) yang direkomendasikan.
Menjaga lingkungan yang bersih merupakan hal penting dalam mewujudkan kelahiran
yang bersih dan aman bagi ibu dan bayinya. Hal ini tergolong dalam unsur esensial asuhan
sayang ibu. Kepatuhan dalam menjalankan praktek praktek pencegahan infeksi yang
baik juga akan melindungi penolong persalinan dan keluarga ibu dari infeksi. Ikuti praktek
praktek pencegahan infeksi yang sudah ditetapkan, ketika mempersiapkan persalinan
dan kelahiran. Anjurkan ibu untuk mandi pada awal persalinan dan pastikan bahwa ibu
memakai pakaian yang bersih. Mencuci tangan sesering mungkin, menggunakan peralatan
steril/DTT dan sarung tangan saat diperlukan. Anjurkan anggota keluarga untuk mencuci
tangan mereka sebelum dan setelah melakukan kontak dengan ibu dan bayi baru lahir.
Alasan : Pencegahan infeksi sangat penting dalam menurunkan kesalitan dan kematian
ibu dan bayi baru lahir. Upaya dan ketrampilan dalam melaksanakan prosedur
pencegahan infeksi yang baik, akan melindungi penolong persalinan terhadap risiko
infeksi.
4. Pemenuhan Kebutuhan Fisik & Psikologis Ibu & Keluarga
Pemenuhan Kebutuhan Fisik
Kebersihan dan kenyamanan
Wanita yang sedang bersalin akan merasa sangat panas dan berkeringat banyak, karena
itu akan sangat mendambakan kesempatan untuk mandi atau bersiram jika ia bisa.
Jika si ibu bisa berdiri ia akan senang bila bisa digosok tubuhnya dengan spons,
khususnya bagian muka dan lehernya dengan air dingin.
Sebuah gaun yang bersih dan adem akan sangat disukai dan sebuah kipas angin akan
sangat menyejukkan.
Mulutnya bisa disegarkan dengan jalan menggosok gigi. Ia mungkin pula ingin
mengulum ngulum es.
Posisi
Persalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa yang normal, tanpa disadari dan
mau tak mau harus berlangsung. Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks
sedapat mungkin bidan tidak boleh memaksakan pemilihan posisi yang diinginkan
oleh ibu dalam persalinannya. Sebaiknya, peranan bidan adalah untuk mendukung ibu

8
dalam pemilihan posisi apapun yang dipilihnya, menyarankan alternatif alternatif
hanya apabila tindakan ibu tidak efektif atau membahayakan bagi dirinya sendiri atau
bagi bayinya. Bila ada anggota keluarga yang hadir untuk melayani sebagai
pendukung ibu, maka bidan bisa menawarkan dukungan pada orang yang mendukung
ibu tersebut.

Posisi untuk persalinan


POSISI ALASAN / RASIONALISASI
Duduk / setengah duduk Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran
kepala bayi dan mengamati/mensupport perineum
Posisi merangkak Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit,
membantu bayi melakukan rotasi, peregangan minimal pada
perineum
Berjongkok / berdiri Membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran
panggul, memperbesar dorongan untuk meneran
Berbaring miring ke kiri Memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi
oksigenisasi yang baik bagi bayi, membantu mencegah
terjadinya laserasi

Kontak fisik
Si ibu mungkin tidak ingin bercakap cakap tetapi ia mungkin akan merasa nyaman
dengan kontak fisik. Partnernya hendaknya didorong untuk mau berpegangan tangan
dengannya, menggosok punggungnya, menyeka wajahnya dengan spons atau mungkin
hanya mendekapnya. Sebagian pasangan suami istri mungkin ingin mempraktekkan
dimana partnernya mengelus elus perut dan paha wanita atau tehnik tehnik lain
yang serupa. Mereka yang menginginkan kelahiran yang aktif bisa mencoba stimulasi
puting dan klitoris untuk mendorong pelepasan oksitosin dari kelenjar pituitary dan
dengan demikian merangsang kontraksi uterus secara alamiah. Hal ini juga akan
merangsang produksi endogenous opiates, yang memberikan sedikit analgesia
alamiah.
Pijatan
Wanita yang menderita sakit punggung atau nyeri selama persalinan mungkin akan
merasakan pijatan sangat meringankan. Sebagian wanita mungkin akan merasakan

9
pijatan pada abdominal menyenangkan; elusan ringan diatas seluruh perut emang bisa
terasa enak, dengan menggunakan kedua tangan dan melakukan ujung jari menyentuh
daerah symphysis pubis, melintas diatas fundus uterus dan kemudian turun ke kedua
sisi perut.

Pemenuhan Kebutuhan Psikologis


Persiapan untuk persalinan
Pada suatu tahap dalam masa persalinannya semua wanita akan menyadari keharusan
untuk melahirkan anaknya.
Memberikan informasi
Idealnya setiap wanita yang hamil haruslah memperoleh kesempatan untuk
membentuk hubungan dengan seorang bidan tertentu agar supaya advis bisa diberikan
secara konsisten dan wanita tersebut akan merasa rileks dan bisa bebas meminta
informasi. Dengan cara demikian setiap wanita akan bisa mendapatkan informasi
sebanyak yang diinginkannya.
Mengurangi kecemasan
Meskipun setiap wanita mungkin akan merasa sedikit takut tentang beberapa aspek
dari kehamilan dan persalinan, banyak diantaranya merasa bahwa hal tersebut tidaklah
berdasar.
Keikutsertaan dalam perencanaan
Pasangan pasangan yang bisa berpartisipasi dalam perencanaan asuhan mereka
dengan cara ini akan merasa bahwa hal tersebut akan dianggap penting bagi para
pemberi asuhan dan akan merasa lebih tenang dalam menghadapi seluruh pengalaman
memasuki rumah sakit. Bidan harus ingat bahwa bagi pasangan pasangan muda,
sebuah rumah sakit itu bagaikan benda asing, lingkungan yang belum dikenal yang
dihubungkan dengan sakit dan mati dan bahwa mungkin saja mereka belum pernah
datang ke tempat seperti itu.
Berkenalan dengan para staf
Berkenalan dengan staf ruang bangsal persalinan serta melihat lihat lingkungannya
akan sangat berguna bagi sebagian besar wanita. Jika penggunaan perlengkapan
dijelaskan tentu akan terasa tidak seperti rumah sakit dan akan kurang menakutkan.
Pendekatan tim asuhan akan dirancang untuk bisa menaarkan kesinambungan asuhan
dari si pemberi asuhan kepada setiap wanita agar supaya dia mendapatkan rasa aman

10
bahwa ia akan bertemu dengan orang orang yang sudah dikenalnya selama kontak
dengan penyedia jasa persalinannya.

5. Tanda Bahaya Kala I


5. Pendokumentasian Kala I
Dimana telah dijelaskan mulai dari asuhan pada kala satu sampai pemenuhan
kebutuhan fisik dan psikologis pada ibu yang akan bersalin, maka di pokok pembahasan
pendokumentasian kala I ini anda akan mengembangkan sebuah dokumentasi yang berbentuk
SOAP.

PENUTUP
KESIMPULAN
1. Dukungan yang diberikan kepada ibu dalam waktu menghadapi persalinan antara lain :
a. Lingkungan
b. Teman yang mendukung
c. Mobilitas
d. Memberi informasi
e. Tehnik rileksasi
f. Percakapan
g. Dorongan semangat
2. Beberapa teknik dukungan untuk mengurangi rasa nyeri adalah :
o Kehadiran pendamping yang terus menerus, sentuhan yang nyaman, dan dorongan
dari orang yang mendukung.
o Perubahan posisi dan pergerakan
o Sentuhan dan massase
o Pijatan ganda pada pinggul
o Penekanan pada lutut
o Kompres hangat dan kompres dingin
o Berendam
o Pengeluaran suara

11
o Visualisasi dan pemusatan perhatian
o Musik
3. Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi.
Menyiapkan semua perlengkapan, bahan bahan dan obat obat esensial.
Menyiapkan rujukan.
Memberikan asuhan sayang ibu selama persalinan.
Melakukan upaya Pencegahan Infeksi (PI) yang direkomendasikan.
4. a. Pemenuhan Kebutuhan Fisik
Kebersihan dan kenyamanan
Posisi
Kontak fisik
Pijatan
b. Pemenuhan Kebutuhan Psikologis
Persiapan untuk persalinan
Memberikan informasi
Mengurangi kecemasan
Keikutsertaan dalam perencanaan
Berkenalan dengan para staf
5. Pendokumentasian dalam bentuk SOAP ini sangat penting bagi seorang bidan yang ada
dilapangan dimana penting sekali dalam mengambil keputusan klinik.

LATIHAN
Studi Kasus : terlampir.

12

Anda mungkin juga menyukai