1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat
tercapati. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untukmengendalikan
kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalam membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggunjawaban atas tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manajemen
harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal
sesuai dengan rencana. Manjemen harus memberikan gambaran yang jelas
apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang memadai, dan memiliki
perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan
yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan
pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang
dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai
prestasi masa lalu dan meletakkan tanggung jawab adanya penyimpangan
yang terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, rumah sakit, manajer, komite, instalasi
dan bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan
dievaluasi satu tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja
Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja
gabungan antara ukuran kinerja keuangan dan non-keuangan. Oleh sebab itu
kinerja diukur dari empat prespektif, yaitu :
1. Keuangan, contoh : target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh : indeks kepuasan pelanggan
3. Bisnis Internal, contoh : program kerja
4. Pembelajaran dan pertumbuhan, contoh : peningkatan kemampuan
pegawai dengan diklat internal/eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga Negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis
tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan
Umum kepada masyarakat. Indikator SPM adalah tolak ukur untuk prestasi
kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran
sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa
masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan indicator ini
dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara
berkala dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan
implementasi guna perubahan menuju arah yang lebih baik.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RSIA LOMBOK DUA DUA
BAB 3
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RSIA LOMBOK DUA
DUA
3.1. VISI
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki visi :
Mewujudkan Rumah Sakit Ibu dan Anak Lombok Dua Dua menjadi rumah sakit yang
mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan dengan penuh kasih sayang dalam
suasana kekeluargaan.
3.2. MISI
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi ibu dan bayi yang paripurna,
profesional dan penuh kasih sayang
2. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam mendukung perkembangan rumah
sakit
3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia rumah
sakit melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
4. Menyelenggarakan penelitian dalam rangka meningkatkan mutu efektifitas dan
efisiensi pelayanan rumah sakit
5. Terselenggaranya kerjasama dengan instansi terkait dan pemberi jasa pelayanan
kesehatan lainnya secara harmonis dan berkesinambungan.
3.3. FALSAFAH
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki falsafah :
3.4. NILAI-NILAI
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki nilai :
C : Care
A : Assertive
R : Responsibility
E : Empathy
3.5. TUJUAN
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan
masyarakat khususnya di bidang kesehatan ibu dan anak demi peningkatan kualitas
sumber daya manusia Indonesia.
3.6. MOTTO
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki motto :
Serasa melahirkan di rumah sendiri.
BAB 4
STRUKTUR ORGANISASI RSIA LOMBOK DUA DUA SURABAYA
Direktur
Staf
Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Pemasaran &
Pelayanan & Keperawatan Sekretariat Umum Keuangan Humas
Penunjang & SDM
Medis
Pendapatan Staf SIM-
Kamar Logistik &
Dapur RS
IGD & Rawat Bersalin Sekretariat
Jalan
BAB V
Administrasi IFRS
BAB VI
URAIAN JABATAN
6.1.4.1 Kemampuan
6.1.4.2 Minat
Senang kegiatan ilmiah dan teknis, untuk menguasai teknis pembuatan resep
dn dispensing obat dan untuk mengikuti obat dan teknik terbaru dalam
farmasi.
Senang bekerja dalam dan mengorganisasikan kegiatan yang
dilakukan sehubungan untuk menetapkan proses dan teknis.
6.1.4.3 Temperamen
4. Syarat Jabatan
Kemampuan
Minat
Temperamen
4. Syarat Jabatan
Kemampuan
Minat
Temperamen
5. Hubungan jabatan :
ATASAN : Apoteker
1
16 2
15
3
14
4
INSTALASI 5
13
FARMASI
12 6
11 7
10 9 8
KETERANGAN
7. Instalasi Laboratorium
Pengadaan alat kesehatan laboratorium
8. Bagian Administrasi
Keperluan data dan dokumen
9. Bagian Keuangan
Laporan penerimaan dan pembelian
NAMA JUMLAH
JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI KEBUTUHAN
STRA, SIPA,
Jumlah pasien