Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

RSIA LOMBOK DUA DUA


2016

RSIA LOMBOK DUA DUA


Jl. Flores 12, Surabaya
Telp 031-5022044, 5022131
SK direktur
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu


organisasi yang melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Menutut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi social di bawah
pemerintah yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan
dana dari pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat
menampung masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang
dapat melayani mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan industry jasa di bidang
pelayanan kesehatan yang mulai berorientasi profit untuk menutupi biaya operasional
mereka meskipun tidak meninggalkan unsur sosial sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru
dalam industry jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit swasta
berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan
professional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan professional ini dapat disebut sebagai perusahaan
jasa yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangan
membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahaan jasa lain, jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-
nilai kemanusiaan harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa dibatasi
oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya
perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada perusahaan karena
adanya tanggung jawab moril dari pada mencari keuntungan semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan
jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-
jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Lombok Dua Dua mempunyai kegiatan
sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat
tercapati. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untukmengendalikan
kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalam membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggunjawaban atas tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manajemen
harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal
sesuai dengan rencana. Manjemen harus memberikan gambaran yang jelas
apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang memadai, dan memiliki
perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan
yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan
pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang
dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai
prestasi masa lalu dan meletakkan tanggung jawab adanya penyimpangan
yang terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, rumah sakit, manajer, komite, instalasi
dan bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan
dievaluasi satu tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja
Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja
gabungan antara ukuran kinerja keuangan dan non-keuangan. Oleh sebab itu
kinerja diukur dari empat prespektif, yaitu :
1. Keuangan, contoh : target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh : indeks kepuasan pelanggan
3. Bisnis Internal, contoh : program kerja
4. Pembelajaran dan pertumbuhan, contoh : peningkatan kemampuan
pegawai dengan diklat internal/eksternal.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga Negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis
tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan
Umum kepada masyarakat. Indikator SPM adalah tolak ukur untuk prestasi
kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran
sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa
masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan indicator ini
dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara
berkala dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan
implementasi guna perubahan menuju arah yang lebih baik.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RSIA LOMBOK DUA DUA

2.1. DESKRIPSI RSIA LOMBOK DUA DUA


Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA Lombok Dua Dua) merupakan rumah sakit
khusus yang melayani kesehatan ibu dan anak yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi
dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
RSIA Lombok Dua Dua berlokasi di Jl. Flores 12 Surabaya, Jawa Timur,
Indonesia. Telp 031-5022044, 5022131. Fax : 031-5019731 dengan alamat email
lombokduadua.flores@yahoo.com
RSIA Lombok Dua Dua diresmikan pada tanggal 24 Mei 2004, dengan status
berada dibawah kepemilikan PT.Sandy Parasam Putra. RSIA Lombok Dua Dua adalah
rumah sakit khusus ibu dan anak tipe C. Pada saat ini RSIA Lombok Dua Dua dipimpin
oleh dr.Eko Wahyu Agustin, MM selaku direktur.
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memberikan berbagai jenis pelayanan medis,
diantaranya Instalasi Gawat Darurat, Klinik Gigi dan Mulut, Klinik Spesialis Anak,
Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Klinik Laktasi, serta rawat inap yang terdiri dari
kelas I, II, III, VIP, dan VVIP yang dilengkapi dengan pelayanan laboratorium, farmasi,
anestesi, home care, dan baby spa. Adapun kapasitas tempat tidur yang disediakan di
RSIA Lombok Dua Dua sebanyak 31 tempat tidur.
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang dating dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan pengobatan
pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang
telah ada sejak RSIA Lombok Dua Dua berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RSIA
Lombok Dua Dua.

2.2. SEJARAH INSTITUSI RSIA LOMBOK DUA DUA


RSIA Lombok Dua Dua awalnya adalah Rumah Sakit Bersalin yang mulai
dibangun pada tahun 2004, berlokasi di Jalan Lombok No.22, Surabaya. Pada tahun
2013 RSIA Lombok Dua Dua pindah lokasi ke Jl. Flores 12, Surabaya sebagai wujud
pengembangan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat Surabaya

BAB 3
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RSIA LOMBOK DUA
DUA

3.1. VISI
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki visi :
Mewujudkan Rumah Sakit Ibu dan Anak Lombok Dua Dua menjadi rumah sakit yang
mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan dengan penuh kasih sayang dalam
suasana kekeluargaan.

3.2. MISI
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi ibu dan bayi yang paripurna,
profesional dan penuh kasih sayang
2. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam mendukung perkembangan rumah
sakit
3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia rumah
sakit melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
4. Menyelenggarakan penelitian dalam rangka meningkatkan mutu efektifitas dan
efisiensi pelayanan rumah sakit
5. Terselenggaranya kerjasama dengan instansi terkait dan pemberi jasa pelayanan
kesehatan lainnya secara harmonis dan berkesinambungan.

3.3. FALSAFAH
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki falsafah :

3.4. NILAI-NILAI
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki nilai :
C : Care
A : Assertive
R : Responsibility
E : Empathy

3.5. TUJUAN
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan
masyarakat khususnya di bidang kesehatan ibu dan anak demi peningkatan kualitas
sumber daya manusia Indonesia.

3.6. MOTTO
RSIA Lombok Dua Dua Surabaya memiliki motto :
Serasa melahirkan di rumah sendiri.
BAB 4
STRUKTUR ORGANISASI RSIA LOMBOK DUA DUA SURABAYA

4.1. BAGAN ORGANISASI

Direktur

Komite Medik Satuan Pengawas


Internal

Staf
Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Pemasaran &
Pelayanan & Keperawatan Sekretariat Umum Keuangan Humas
Penunjang & SDM
Medis
Pendapatan Staf SIM-
Kamar Logistik &
Dapur RS
IGD & Rawat Bersalin Sekretariat
Jalan

Rawat IPS & Pengeluaran


Administrasi
Farmasi Neonatus Personalia & Cleaning
Service

Rawat Inap Akuntansi &


Laboratoriu Security,Trans
portasi &
Laundry
Rekam OK & CSSD
Medik

4.2. KETERANGAN / PENGERTIAN


a. Unit Struktural
i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSIA Lombok Dua Dua
Surabaya
ii. Manajer
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing-masing, yaitu :
1. Manajer Pelayanan dan Penunjang Medik : membantu direktur
dalam bidang pelayanan medis dan penunjang medis
2. Manajer Keperawatan : membantu direktur dalam bidang
keperawatan
3. Manajer Sekretariat dan Sumber Daya Manusia : membantu
direktur dalam bidang kesekretariatan dan Sumber Daya Manusia
4. Manajer Umum : membantu direktur dalam bidang umum
5. Manajer Keuangan : membantu direktur dalam bidang keuangan
iii. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun
pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RSIA Lombok
Dua Dua dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah
Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Masing-
masing Unit Kerja berada di bawah tanggung jawab Asisten Manajer
sebagai pimpinan di bagian masing-masing. Berikut ini adalah daftar
Unit Kerja :
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Kamar Bersalin
- Instalasi Kamar Operasi
- Instalasi Kamar Bayi
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Laboratorium
- Bagian Administrasi
- Bagian Keuangan
- Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
- Bagian Rekam Medik
- Bagian Pemasaran (marketing)
- Bagian Humas (customer service)
- Bagian Pemeliharaan Sarana
- Bagian Umum
iv. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning service dan security.

b. Unit Non Struktural


i. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi yang
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang
ada di RSIA Lombok Dua Dua Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan
3. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
4. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI


Direktur Rumah Sakit

Manager Penunjang dan


Pelayanan Medis

Ka. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Administrasi IFRS

Pengelolaan Pelayanan Farmasi Manajemen Mutu


Perbekalan Klinik

BAB VI
URAIAN JABATAN

6.1 KEPALA INSTALASI

6.1.1 Tugas Jabatan

Supervisi dan koordinasi kegiatan karyawan instalasi farmasi rumah sakit,


dalam meracik dan dispensing obat-obatan sesuai standar fisik dan kimia
untuk memenuhi permintaan resep dari dokter
Merencanakan, mengorganisasikan, dan supervisi kegiatan di instalasi
farmasi sesuai kebijakan rumah sakit, standar pelayanan profesi, dan
hukum negara.
Mewawancarai, mempekerjakan, dan mengorientasi Asisten Apoteker baru.
Menugaskan Asisten Apoteker untuk tugas khusus dalam tanggungjawab
administratif, dispensing, atau fungsi persiapan di instalasi. Supervisi
kinerja Asisten Apoteker dan petugas lain untuk menjamin ketepatan
terhadap standar yang telah ditetapkan.
Membantu Asisten Apoteker dalam meracik dan dispensing obat untuk
memenuhi permintaan resep.
Mempelajari resep untuk menentukan racikan obat-obat yang diresepkan
tidak overdosis atau berbahaya. Menimbang, mengukur, dan mencampur
bahan atau menyiapkan obat sesuai prosedur mencampur, dan mengemulsi.
Menyediakan formularium, sumber informasi persiapan, buku referensi,
dan jurnal di instalasi untuk digunakan yang berkepentingan. Konsultasi
dengan dan memberi nasehat pada staf medis tentang informasi mengenai
obat.
Dapat bertindak sebagai anggota Komite Farmasi dan Terapi dalam
menetapkan kebijakan instalasi.
Menyiapkan anggaran instalasi.
Dapat bertindak sebagai komite publik untuk memberi informasi
kepada masyarakat tentang penggunaan dan penyalahgunaan obat.

6.1.2 Perangkat dan Sarana Kerja

Semua alat dan bahan yang berada di Instalasi Farmasi.

6.1.3 Pendidikan, Pelatihan & Pengalaman


Lulusan Fakultas Farmasi dari universitas yang terakreditasi dan
teregistrasi sebagai apoteker. Berpengalaman 2-5 tahun bekerja di instalasi
rumah sakit.

6.1.4 Syarat Jabatan

6.1.4.1 Kemampuan

Mampu melakukan praktik kefarmasian secara professional dan etik.


Mampu menyelesaikan masalah terkait dengan penggunaan sediaan farmasi.
Mampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Mampu bekerjasama dalam pelayanan kesehatan dasar.
Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berhubungan dengan kefarmasian.

6.1.4.2 Minat

Senang kegiatan ilmiah dan teknis, untuk menguasai teknis pembuatan resep
dn dispensing obat dan untuk mengikuti obat dan teknik terbaru dalam
farmasi.
Senang bekerja dalam dan mengorganisasikan kegiatan yang
dilakukan sehubungan untuk menetapkan proses dan teknis.

6.1.4.3 Temperamen

Mampu mempengaruhi karyawan dan masyarakat untuk menerima obat


baru dan untuk waspada terhadap penyalahgunaan obat.
Mampu mengarahkan mengendalikan daan merencanakan kegiatan
instalasi farmasi rumah sakit.

6.1.4.4 Syarat fisik dan kondisi kerja

Pekerjaan ini ringan


Berbicara dan mendengar untuk melakukan tugas supervisi dan
administrasi.
Bekerja dalam ruangan.

6.1.5 Hubungan Jabatan :

ATASAN : Kepala Departemen Pelayanan Medis

BAWAHAN : Asisten Apoteker dan petugas lain di instalasi farmasi

PROMOSI DARI : Tidak ada jalur formal


PROMOSI KE : Tidak ada jalur formal

6.2 ASISTEN APOTEKER

6.2.1 Tugas Jabatan

Membantu apoteker untuk melakukan tugas rutin di instalasi


farmasi rumah sakit .
Membongkar barang dan menyimpannya, memverifikasi item yang
diterima terhadap permintaan dan menyimpan bahan yang mudah rusak
seperti antibiotik di lemari es.
Mengecek faktur yang di terima terhadap order untuk meyakinkan semua
item telah diterima dan semua tagihan tepat.
Memelihara inventori obat dan menyiapkan permintaan obat baru yang
diminta Apoteker.
Mengantarkan obat ke berbagai ruangan sesuai dengan buku permintaan
masing masing ruangan
Memelihara catatan yang menunjukkan disposisinya
Melakukan berbagai tugas di instalasi farmasi, seperti menjaga
kebersihan dan kerapian area kerja, serta membersihkan peralatan.
Melaksankan proses peracikan sediaan farmasi sesuai permintaan dokter
Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
Memeriksa ketersediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di unit
kerja
Memeriksa persediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan farmasi
yang mendekati tanggal kadaluarsa
Memesan sediaan farmasi dan perbekalan dan perbekalan kesehatan
berdasarkan permintaan dari apoteker
Melakukan pengelompokkan faktur pembelian dan resep sesuai prosedur
Menyimpan faktur pembelian dan resep
Mengelompokkan resep yang akan di musnahkan
Menyiapkan, mengisi dan menyimpan kartu stok
Menghitung jumlah sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan
Menulis etiket dan menempelkannya pada kemasan sediaan farmasi
Memberikan pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan
kesehatan
Berkomunikasi kepada orang lain
Mengusulkan kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dalam
pembuatan rencana pengadaan
Mencari data PBF/ distributor sesuai kebutuhan
Membuat dan memberikan laporan dokumentasi
Membimbing AA muda dalam pelaksanaan tugas kefarmasian
6.2.2 Perangkat & Bahan Kerja (Sarana Kerja)

Komputer, buku log, daftar harga obat.

6. Pendidikan, Pelatihan & Pengalaman

Lulusan Sekolah Asisten Apoteker yang terakreditasi. Pelatihan 3 bulan


di instalasi farmasi.

4. Syarat Jabatan

Kemampuan

Kemampuan numerik untuk menjumlah harga dan inventori


secara cepat dan akurat.

Ketajaman penglihatan dekat untuk membaca detail perintah


kerja, untuk mencek label, dan melengkapi catatan produksi.

Kemampuan klerikal untuk mendeteksi kesalahan pada


lembar permintaan atau inventori, untuk memverifikasi produksi
sesuai perintah kerja, dan untuk memeriksa label dan permintaan

Minat

Senang kegiatan rutin dan terorganisasi meliputi bekerja dengan


benda seperti bahan-bahan farmasi.

Temperamen

Mampu melakukan kegiatan jangka pendek yang berulang


seperti menyiapkan label dan menghitung pil yang membutuhkan
akurasi yang tinggi dalam tiap detailnya.

Mampu beradaptasi untuk bekerja dibawah supervisi langsung.

Syarat fisik dan kondisi kerja

Pekerjaan dapat berat, terkadang mengangkat dan membawa


karton seberat 25-50 kilogram.
Kadang-kadang memanjat untuk menyimpan dan mengambil
bahan- bahan.

Berbagai gerakan tubuh pada saat membongkar barang.

Meraih dan menangani obat, label dan bahan.

Ketajaman penglihatan dekat untuk memeriksa keakuratan.

Bekerja dalam ruangan.

3. Pendidikan, Pelatihan & Pengalaman

Lulusan Sekolah Asisten Apoteker yang terakreditasi. Pelatihan 3 bulan


di instalasi farmasi.

4. Syarat Jabatan

Kemampuan

Kemampuan numerik untuk menjumlah harga dan inventori


secara cepat dan akurat.

Ketajaman penglihatan dekat untuk membaca detail perintah


kerja, untuk mencek label, dan melengkapi catatan produksi.

Kemampuan klerikal untuk mendeteksi kesalahan pada


lembar permintaan atau inventori, untuk memverifikasi produksi
sesuai perintah kerja, dan untuk memeriksa label dan permintaan

Minat

Senang kegiatan rutin dan terorganisasi meliputi bekerja dengan


benda seperti bahan-bahan farmasi.

Temperamen

Mampu melakukan kegiatan jangka pendek yang berulang


seperti menyiapkan label dan menghitung pil yang membutuhkan
akurasi yang tinggi dalam tiap detailnya.

Mampu beradaptasi untuk bekerja dibawah supervisi langsung.


Syarat fisik dan kondisi kerja

Pekerjaan dapat berat, terkadang mengangkat dan membawa


karton seberat 25-50 kilogram.

Kadang-kadang memanjat untuk menyimpan dan mengambil


bahan- bahan.

Berbagai gerakan tubuh pada saat membongkar barang.

Meraih dan menangani obat, label dan bahan.

Ketajaman penglihatan dekat untuk memeriksa keakuratan.

Bekerja dalam ruangan.

5. Hubungan jabatan :

ATASAN : Apoteker

BAWAHAN : Tidak ada

PROMOSI DARI : Tidak ada jalur formal

PROMOSI KE : Tidak ada jalur formal


BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

1
16 2

15
3

14
4

INSTALASI 5
13
FARMASI

12 6

11 7

10 9 8
KETERANGAN

1. Instalasi Gawat Darurat


Distribusi dan pemberian obat
Distribusi alat kesehatan

2. Instalasi Rawat Jalan


Distribusi Alat Kesehatan dan pemberian obat
Pelayanan Resep pasien rawat Jalan

3. Instalasi Rawat Inap


Distribusi dan pemberian obat rawat inap
Distribusi alat kesehatan

4. Instalasi Kamar Bersalin


Distribusi dan pemberian obat rawat inap
Distribusi alat kesehatan

5. Instalasi Kamar Operasi


Distribusi dan pemberian obat rawat inap
Distribusi alat kesehatan

6. Instalasi Kamar Bayi


Distribusi dan pemberian obat rawat inap
Distribusi alat kesehatan

7. Instalasi Laboratorium
Pengadaan alat kesehatan laboratorium

8. Bagian Administrasi
Keperluan data dan dokumen

9. Bagian Keuangan
Laporan penerimaan dan pembelian

10. Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


Pembuatan software stok obat
Maintenance komputer dan perangkatnya

11. Bagian Rekam Medik


Laporan bulanan (pelayanan) dan tahunan pemakaian vaksinasi di rawat jalan
12. Bagian Pemasaran (marketing)
Menyampaikan informasian yang berkaitan dengan farmasi

13. Bagian Humas (customer service)


Menyampaikan informasian yang berkaitan dengan farmasi

14. Bagian Pemeliharaan Sarana


Perbaikan alat dan sarana
Renovasi ruangan
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

NAMA JUMLAH
JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI KEBUTUHAN
STRA, SIPA,

Ka Instalasi Apoteker seminar/pelatihan 1


manajemen
STRTTK farmasi
, SIKTTK
Koordinator D3 Farmasi 1
Asisten SMF atau D3
STRTTK, SIKTTK 5
Apoteker Farmasi
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

PERTEMUAN RUTIN WAKTU TEMPAT


Rapat Kerja Bulanan Minggu ke 2 Ruang rapat
Instalasi Farmasi
Rapat Kerja Managerial Minggu ke 3 Ruang rapat
BAB XI
PELAPORAN

11.1.PELAPORAN PENGGUNAAN OBAT NARKOTIK PSIKOTROPIK.

Setiap tanggal 10 Ke Dinkes Kota Surabaya

11.2.LAPORAN BULANAN PELAYANAN MEDIS.

Jumlah sensus resep bulanan

Jumlah pasien

Pelaporan jumlah pembelian

Anda mungkin juga menyukai