1. Definisi
Tumor ialah Istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan benigna (jinak) dalam setiap
bagian tubuh. Pertmbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit dan berkembang dengan
mengorbankan manusia yang menjadi hospesnya. (Sue Hinchliff, kamus Keperawatan, 1997).
Tumor otak adalah tumor jinak pada selaput otak atau salah satu otak (Rosa Mariono, MA,
Standart asuhan Keperawatan St. Carolus, 2000)
Neoplasama ialah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus
menerus secara terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi
tubuh. (Patologi, dr. Achmad Tjarta 1973).
2. Anatomi Fisiologi
Susunan saraf adalah sistim yang mengontrol tubuh kita yang terus menerus menerima,
menghantarkan dan memproses suatu informasi dan bersama sistim hormon, susunan saraf
mengkoordinasikan semua proses fungsional dari berbagai jaringan tubuh, organ dan sistim
organ manusia.
1. Susunan saraf sadar (Voluntary nervous system) mengontrol fungsi yang dikendalikan
oleh keinginan atau kemauan kita. Saraf ini mengontrol otot rangka dan menghantarkan
impuls sensori ke otak. Melalui saraf ini kita dapat melakukan gerakan aktif dan
menyadari keadaan diluar tubuh kita dan secara sadar mengendalikannya.
2. Susunan saraf otonom/ tak sadar (automatic nervous system) saraf ini menjaga organ
tubuh bagian dalam supaya berfungsi dengan baik seperti : hati, paru-paru, jantung dan
saluran cerna. Fungsi dasar yang penting bagi kehidupan seperti makan, metabolisme,
sirkulasi darah dan pernafasan dikendalikan dengan bantuan susunan saraf otonom.
Susunan saraf otonom dibagi menjadi susunan saraf simpatik (menyebabkan tubuh dalam
keadaan aktif) dan susunan saraf para simpatik (sistim pengontrol konstruktif dan
menyenangkan).
Serebrum terdiri dari dua hemisfer yaitu kiri dan kanan, empat lobus yaitu:
Otak menerima 20% dari curah jantung dam memerlukan sekitar 20% pemakaian oksigen tubuh
dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya. Otak merupakan jaringan yang peling banyak
memakai energi dalam seluruh tubuh dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi
glukosa.
Dan 65% dari kebutuhan glukosa tubuh digunakan untuk metabolisme otak yang mana 90%
aerobic dan 10% anairobik. Bila otak tidak mendapat aliran darah selama 3 6 menit akan
timbul gangguan fungsional dan kerusakan structural secara menetap. Otak berfungsi sebagai
pusat integrasi dan koordinasi organ-organ sensorik dan sistim efektor perifer tubuh, sebagai
pengatur informasi yang masuk, simpanan pengalaman, impuls yang keluar dan tingkah laku.
Dari dalam ke arah luar otak diselubungi oleh tiga lapisan meningen, lapisan pelindung yang
paling luar adalah tengkorak. Otak bukan masa yang uniform, melainkan suatu organ yang
sangat kompleks.
Secara fungsional dan anatomis otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Batang otak yang menghubungkan medulla spinalis dengan serebrum terdiri dari medulla
oblongat, pons dan mesensefalon (otak tengah).
1. Medulla oblongata adalah bagian otak yang langsung menyambung dengan medulla
spinalis. Berkas saraf yang berjalan disini berasal dari serebrum dan berfungsi untuk
pergerakan otot rangka.
2. Di medulla oblongata berkas ini menyebrang ke sisi yang berlawanan yang disebut jalan/
traktus poramidalis. Itu sebabnya jika kerusakan otak bagian kiri akan menyebabkan
kelumpuhan bagian kanan tubuh dan sebaliknya. Selain traktus piramidalis ada
kelumpuhan sel-sel saraf yang terdapat di medulla oblongata yakni pusat otot yang
mengontrol fungsi vital seperti pernafasan, denyut jantung dan tonus pembuluh darah.
3. Pons berupa ninti (neucleus). Pons merupakan switch dari jalur yang menghubungkan
korteks serebri dan serebllum.
4. Mesensefalon merupakan bagian otak yang sempit terletak antara medulla oblongata dan
diensefalon. Pada mesensefalon terdapat formation retikularis, suatu rangkaian penting
yang antara lain mengatur irama tidur dan bantun, mengontrol refleks menelan dan
muntah.
Cerebrum adalah bagian otak yang paling besar dan terbagi atas dua belahan yaitu : hemisper kiri
dan kanan. Sebagian dari kedua hemisper dipisahkan oleh pistula longitudinal dan sebagian
dipersatukan oleh pita serabut saraf yang melebar (korpus kolosum).
d. Diensefalon
1. Thalamus
Thalamus merupakan stasiun pemancar yang menerima impuls ageren dari seluruh tubuh lalu
memprosesnya dan meneruskannya ke segmen otak yang lebih tinggi.
Kapsula interna yang terletak disekitar thalamus berupa berkas saraf penting yang datang dari
serebri dan dikompres kedalam rongga yang kecil.
2. Hipotalamus
3. Subtalamus
Fungsinya belum dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi pada subtalamus dapat menimbulkan
diskenisia diamatis yang disebut nemibalismus yang ditandai oleh gerakan kaki atau tangan yang
terhempas kuat pada satu sis tubuh. Gerakan infontuler biasanya lebih nyata pada tangan dan
kaki.
4. Epitalamus
Epitalamus dengan sistim limbic dan berperan pada beberapa dorongan emosi dasar dan integrasi
informasi olfaktorius.
Pembuluh darah yang mendarahi otak tardiri dari :
a. Sepasang pembuluh darah karotis : denyut pembuluh darah besar ini dapat kita raba dileher
depan, sebelah kiri dan kanan dibawah mandibula, sepasang pambuluh darah ini setelah masuk
ke rongga tengkorak akan bercabang menjadi tiga :
1. Sebagian menuju ke otak depan (arteri serebri anterior)
2. Sebagian menuju ke otak belakang (arteri serebri posterior)
3. Sebagian menuju otak bagian dalam (arteri serebri interior)
Ketiganya akan saling berhubungan melalui pembuluh darah yang disebut arteri komunikan
posterior.
b. Sepasang pembuluh darah vertebralis : denyut pembuluh darah ini tidak dapat diraba oleh
karna kedua pembuluh darah ini menyusup ke bagian samping tulang leher, pembuluh darah ini
mendarahi batang otak dan kedua otak kecil, kedua pembuluh darah teersebut akan saling
berhubungan pada permukaan otak pembuluh darah yang disebut anastomosis.
3. Etiologi
Penyeban tumor otak belum diketahui pasti, tapi dapat diperkirakan karena :
a. Genetik
Tumor susunan saraf pusat primer nerupakan komponen besar dari beberapa gangguan yang
diturunkan sebagi kondisi autosomal, dominant termasuk sklerasis tuberose, neurofibromatosis.
Pada binatang telah ditemukan bahwa karsinogen kimia dan virus menyebabkan terbentuknya
neoplasma primer susunan saraf pusat tetapi hubungannya dengan tumor pada manusia masih
belum jelas.
c. Radiasi
Pada manusia susunan saraf pusat pada masa kanak-kanak menyebablkan terbentuknya
neoplasma setelah dewasa.
d. Trauma
Trauma yang berulang menyebabkan terjadinya meningioma (neoplasma selaput otak). Pengaruh
trauma pada patogenesis neoplasma susunan saraf pusat belum diketahui.
4. Klasifikasi
5. Patofisiologi
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologik progresif. Gangguan neurologik pada tumor otak
biasanya dianggap disebabkan oleh dua faktor : gangguan fokal disebebkan oleh tumor dan
kenaikan tekanan intracranial.
Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dan infiltrasi atau invasi
langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang bertumbuh menyebabkan
nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai
kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskuler
primer.
Serangan kejang sebagai gejala perunahan kepekaan neuron dihubungkan dengan kompesi invasi
dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Bebrapa tumor membentuk kista yang juga
menekan parenkim otak sekitarnya sehingga memperberat ganggguan neurologist fokal.
Peningkatan tekanan intrakranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor : bertambahnya massa
dalam tengkorak, terbentuknya edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi cairan
serebrospinal.
Beberapa tumor dapat menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan edema yang disebabkan
oleh kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intracranial dan
meningkatkan tekanan intracranial. Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel lateral
ke ruangan subaraknoid menimbulkan hidrosefalus.
Peningkatan tekanan intracranial akan membahayakan jiwa. Mekanisme kompensasi
memerlukan waktu lama untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tak berguna apabila tekanan
intrakranial timbul cepat.
Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume darah intracranial, volume
cairan serebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim, kenaikan
tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi unkus atau serebelum yang timbul bilagirus
medialis lobus temporalis bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam
hemisfer otak. Herniasi menekan mesensenfalon, menyebabkan hilangnya kesadaran dan
menekan saraf otak ketiga. Kompresi medula oblogata dan henti pernafasan terjadi dengan cepat.
Perubahan fisiologi lain terjadi akibat peningkatan intracranial yang cepat adalah bradikardia
progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi), dan gangguan pernafasan.
Tanda dan gejala tumor otak sangat bervariasi, tergantung pada tempat lesi dan kecepatan
pertumbuhannya, antara lain :
3. Epilepsi
4. Afasia mototik
5. Hemiparesis
6. Ataksia
7. Gangguan bicara
7. Pemeriksaan Diagnostik
1. Arterigrafi atau Ventricolugram ; untuk mendeteksi kondisi patologi pada sistem ventrikel
dan cisterna.
8. Penatalaksanaan Medis
a. Pembedahan.
- Craniotomi
b. Radiotherapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan therapi
tunggal.
Adapun efek samping : kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada
nervus atau otot pectoralis, radang tenggorkan.
c. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti tumor yang sudah menyebar dalam aliran darah.
Efek samping : lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang
penyakit.
d. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk tumor yang sudah bermetastase.
9. Komplikasi
Adapun komplikasi yang dapat kita temukan pada pasien yang menderita tumor otak ialah :
2. Gangguan kognitif
4. Disfungsi seksual
http://efrialfred.blogspot.com/2013/01/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan_27.html