Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

INDIKASI TRANSFUSI DARAH

Nama : Mariet Ines V. N. Gapi

NIM : 128017052

Transfusi adalah pemberian darah atau komponen darah dari donor ke

resipien melalui selang infus yang dihubungkan dengan jarum yang dimasukkan

melalui pembuluh darah vena.(1,2)

Umumnya pemberian transfusi dilakukan setelah ada pemicu transfusi

yaitu parameter yang mengancam transpor oksigen atau status oksigenasi jaringan

seperti(1,2):

Hemoglobin (Hb) <8 g/dl


Hematokrit (Ht) <25%
Kehilangan darah >30%

Transfusi diperlukan pada keadaan khusus seperti(3):

Pasien post operasi untuk hemodinamik stabilnya diperlukan transfusi jika

Hb8g/dl atau terdapat gejala gangguan perfusi oksigen (nyeri dada karena

jantung, hipotensi ortostatik, takikardia yang tidak berespon terhadadap

resusitasi cairan, atau gagal jantung kongestif).


Pada pasien di ICU: jika Hb7 g/dl dengan target Hb 7-9 g/dl
Pasien dengan penyakit jantung : jika Hb 8 g/dl atau terdapat gejala

gangguan perfusi oksigen.


Pasien dengan trauma atau penyakit neurologis, target Hb harus 7-9 g/dl

(traumatic brain injury) dan Hb >9 g/dl pada keadaan iskemik.


Terdapat berbagai jenis komponen darah untuk transfusi dan indikasi

pemberiannya(1,2):

1. Whole blood (WB) diberiikan pada perdarahan akut dengan hipovolemia


2. Packed Red Cell (PRC) diberikan pada perdarahan akut/kronis dan anemia

kronis.
3. Fresh Frozen Plasma (FFP) diberi jika ada gangguan faktor pembekuan,

overdosis warfarin, DIC dengan perdarahan.


4. Trombrocyte Concentrate (TC) pada penurunan trombosit dengan

perdarahan (<20.000).

Sumber :

1. Sutandyo N. Transfusi pada Pasien Kanker: manfaat dan risiko. Indones. J.

Cancer. 2007;3:11520.

2. World Health Organization, Blood Transfusion Safety. Handbook of The

Clinical Use of Blood. World Health Organization; 2002. p. 2135.

3. Yaddanapudi S, Yaddanapudi L. Indications for blood and blood product

transfusion. Indian J. Anaesth. [Internet]. 2014;58:53842. Available from:

www.ncbi.nlm.nih.gov

Anda mungkin juga menyukai