Anda di halaman 1dari 8

COOLING TOWER

Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan


suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir.
Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara
yang bergerakdan kemudian dibuang ke atmosfir. Sebagai akibatnya, air yang tersisa
didinginkan secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator
dalam mobil, dan olehkarena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya. Fungsi Cooling
Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara
dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan atau kipas.

Pada umumnya sistem air pendingin utama terdiri dari komponen :

Intake (untuk sistem air pendingin siklus terbuka)


Saringan (screen)
Pompa (cooling water pump CWP)
Katup dan Pemipaan (piping)
Menara pendingin (cooling tower)
Berikut gambar Cooling tower dengan sistem kerjanya:

Proses pendinginan air dengan cooling tower

1. Jenis-jenis Cooling Tower


Bagian ini menjelaskan dua jenis utama menara pendingin: menara pendingin jenis natural
Draft dan jenis mechanical draft.
a) Menara pendingin jenis natural draft
Menara pendingin jenis natural draftatau hiperbola menggunakan perbedaan suhu antara
udara ambien dan udara yang lebih panas dibagian dalam menara. Begitu udara panas
mengalir ke atas melalui menara (sebab udara panas akan naik), udara segar yang dingin
disalurkan ke menara melalui saluran udara masuk di bagian bawah. Tidak diperlukan fan
dan disana hampir tidak ada sirkulasi udara panas yang dapat mempengaruhi kinerja.
Kontruksi beton banyak digunakan untuk dinding menara dengan ketinggian hingga
mencapai 200 m. Menara pendingin tersebutkebanyakan hanya digunakan untuk jumlah
panas yang besar sebab struktur beton yang besar cukup mahal. Terdapat dua jenis utama
menara natural draft:
- Menara aliran melintang: udara dialirkan melintasi air yang jatuh dan bahan pengisi
berada diluar menara.
- Menara dengan aliran yang berlawanan arah: udara dihisap melalui air yang jatuh dan
oleh karena itu bahan pengisi terletak dibagian dalam menara, walaupun desain
tergantung pada kondisi tempat yang spesifik.

(1) Aliran melintang (2) Aliran berlawanan arah


b) Menara pendingin jenis draft mekanik
Menara dragt mekanik memiliki fan yang besar untuk mendorong atau mengalirkan udara
melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun diatas permukaan bahan pengisi, yang
membantu untuk meningkatkan waktu kontak antara air dan udara, hal ini membantu
dalam memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. Laju pendinginan menara
draftmekanis tergantung pada banyak parameter seperti diameter fan dan kecepatan
operasi, bahan pengisi untuk tahanan sistim dll. Menara draftmekanik tersedia dalam range
kapasitas yang besar. Menara tersedia dalam bentuk rakitan pabrik atau didirikan
dilapangan, sebagai contoh menara beton hanya bisa dibuat dilapangan. Banyak menara
telah dibangun dan dapat digabungkan untuk mendapatkan kapasitas yang dikehendaki.
Jadi, banyak menara pendingin yang merupakan rakitan dari dua atau lebih menara
pendingin individu atau sel. Jumlah sel yang mereka miliki, misalnya suatu menara
delapan sel, dinamakan sesuai dengan jumlahselnya. Menara dengan jumlah sel banyak,
dapat berupa garis lurus, segi empat, atau bundar tergantung pada bentuk individu sel dan
tempat saluran udara masuk ditempatkan pada sisi atau dibawah sel.
Jenis-jenis Cooling Tower Mechanical draft ( Paksa )
1) Menara Pendingin Forced Draft
Prinsip kerjanya adalah udara dihembuskan ke menara oleh sebuah fan yang terletak pada
saluran udara masuk sehingga terjadi kontak langsung dengan air yang jatuh, berikut
gambarnya:

Cooling Tower Forced Draft


2) Cooling tower induced draft dengan aliran berlawanan
Prinsip kerjanya :
Air masuk pada puncak dan melewati bahan pengisi (filler)
Udara masuk dari salah satu sisi (menara aliran tunggal) atau pada sisi yang
berlawanan (menara aliran ganda)
Fan mengalirkan udara melintasi bahan pengisi menuju saluran keluar pada puncak
menara
berikut gambarnya:
Cooling Tower induced draft dengan aliran berlawanan

3) Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang


Prinsip kerjanya :
Air panas masuk pada puncak menara, melalui bahan pengisi (filler)
Udara masuk dari samping menara melewati filler, sehingga terjadi kontak langsung
dengan air (pendinginan) dan keluar menuju puncak
Berikut gambarnya :

Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang


2. Langkah kerja Cooling Tower
Berikut adalah step by step kerja Cooling Tower:
Langkah pertama adalah memompa air panas dari kondensor menuju menara cooling
tower melalui system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap
spraying atau semburan.
Air panas yang keluar dari nozzle (spray) secara langsung melakukan kontak dengan udara
sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada
cooling tower.
Kemudaian air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung dalam bak/basin
untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller.
Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air
terdekat untuk menambah kapasitas air jika terjadi kehilangan air ketika proses
evaporative dan blowdown.
Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam range dan approach, dimana
range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih
antara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar.
Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh.
Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan
tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower
membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala
besar seperti chiller.
3. Sistem Air Pendingin
a. Sekali lewat ( once through system )
Air dari sumbernya diolah (sedemikian rupa), dipakai untuk pendingin dan setelah
keluar langsung dibuang. Keuntungan system pendingin sekali lewat ( once through system )
yaitu :Biaya investasi murah rendah, karena perangkat pengolahan yangdiperlukan lebih
sederhana. Kerugian system pendingin sekali lewat yaitu: Jumlah air yang dibutuhkan
banyak(lha iya habis pakai langsung buang), terjadi pencemaran lingkungan (yang pasti
temperatur buangan air cukup panas dan jumlahnya besar).

once through system


b. Open Evaporative Recirculating Systems
Air tawar yang berasal dari sungai atau danau dipompakan sebagai make-up cooling
tower setelah sebelumnya dilakukan treatment (sedimentasi dan koagulasi) terlebih dahulu.
Air tersebut digunakan untuk mendinginkan proses-proses di dalam pabrik. Air pendingin
yang telah panas kemudian didinginkan di cooling tower untuk kemudian disirkulasikan
kembali ke dalam pabrik. Untuk menjaga kualitas air, misalnya agar tidak terdapat
algae/bacteria dan pengendapan (scaling), maka perlu diinjeksikan beberapa jenis chemicals
tertentu. Kualitas air juga dijaga melalui mekanisme make-up dan blow-down.
Sistem ini banyak digunakan oleh pabrik yang berada dekat dengan sumber air tawar
atau jauh dari laut. Spesifikasi material untuk peralatan yang menggunakan air tawar tidak
perlu sebagus peralatan yang menggunakan air laut, karena air tawar lebih tidak korosif
dibandingkan dengan air laut. Open recirculating system banyak digunakan dalam industri.
Sistem ini terdiri dari pompa, HE, dan cooling tower. Pompa akan meresirkulasikan air
melalui HE, mengambil panasnya, lalu membuangnya di cooling tower dimana panas
tersebut akan dibuang dari air dengan cara evaporasi. Dalam sistem ini, chemical akan lebih
banyak digunakan karena komposisi air akan berubah saat evaporasi berlangsung, dimana
konstituen korosi dan scaling akan lebih pekat (Gumilar, 2011). Air pendingin teruapkan
sekitar 1% water. Kehilangan air akibat penguapan ini harus dikompensasi oleh make up air
pendingin.
Keungtungan menggunakan Open evaporative recirculating systems :
a. Jumlah kebutuhan air medikit (make up);
b. Memungkinkan untuk mengontrol korosi
Kerugian menggunakan Open evaporative recirculating systems :
a. Investasi (capital cost) lebih tinggi daripada once through;
b. Memerlukan cooling tower yang cukup besar;
c. System purge dan blowdown kemungkinan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan
Open evaporative recirculating systems (Gumilar, 2011)
c. Closed Nonevaporative Recirculating Systems
Air tawar pendingin digunakan untuk mendinginkan proses-proses didalam pabrik.
Air tawar pendingin yang telah panas didinginkan kembali di suatu secondary cooler
(biasanya plate heat exchanger) untuk selanjutnya disirkulasikan kembali secara tertutup
kedalam pabrik. Air laut dipakai untuk mendinginkan secondary cooler dengan cara hanya
sekali pakai (once through), sumber air berasal dari laut kemudian dibuang lagi ke laut.
Closed Nonevaporative Recirculating Systems yang menggunakan air pendingin yang sama
dan disirkulasikan berulang kali dalam siklus yang kontinu. Pada sistem ini, komposisi air
juga relatif konstan. Air pendingin didinginkan pada secondary heat exchanger. Tidak ada
kehilangan akibat penguapan juga tidak ada pengembalian.
Keungtungan menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
a. Air pendinginyang kembali relatif bersih
b. Temperatur air pendingin memungkinkan lebih tinggi dari 100oC
Kerugian menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
a. Investasi / capital cost sangat tinggi
b. Dibatasi oleh equipment secondary heat exchanger

Closed nonevaporative recirculating systems (Gumilar, 2011)


4. Komponen menara pendingin
Komponen dasar sebuah menara pendingin meliputi rangka dan wadah, bahan pengisi, kolam
air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel dan fan. Kesemuanya
dijelaskan dibawah
- Rangka dan wadah: hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang
tutup luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang
lebih kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka (anonim. 2010)
- Bahan pengisi (fill) : Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari
plastik atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan kontak
udara dan air. Terdapat tiga jenis bahan pengisi:
1) Media Isian Penciprat (Splash Film). Media isian splash menciptakan area perpindahan
panas yang dibutuhkan melalui cipratan air diatas media pengisi menjadi butiran air
yang kecil. Luas permukaan butiran air adalah luas permukaan perrpindahan panas
dengan udara.
2) Media Isian Selaput (Film Fill). Pada isian film, air membentuk lapisan tipis pada sisi-
sisi lembaran pengisi. Luas permukaan dari lembaran pengisi adalah luas perpindahan
panas dengan udara sekitar. Bahan pengisi film dapat menghasilkan penghematan listrik
yang signifikan melalui kebutuhan air yang lebih sedikit dan head pompa yang lebih
kecil.
3) Bahan isian/pengisi sumbatan rendah (Low-clog film fills). Bahan pengisi sumbatan
rendah dengan ukuran flute (galur) yang lebih tinggi saat ini dikembangkan untuk
menangani air yang keruh, yang merupakan pilihan terbaik untuk air laut karena
menghemat daya dan kinerjanya lebih baik dibanding isian penciprat konvensional
(mulyono,2010)

Tabel 1.3: Nilai desain berbagai jenis bahan pengisi (Mulyono, 2010)
- Kolam air dingin (cold-water basin): Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian
bawah menara, dan menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan
pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran
air dingin. Dalam beberapa desain, kolam air dingin berada dibagian bawah seluruh
bahan pengisi. Pada beberapa desain aliran yang berlawanan arah pada forced draft, air
di bagian bawah bahan pengisi disalurkan ke bak yang berbentuk lingkaran yang
berfungsi sebagai kolam air dingin. Sudu-sudu fan dipasang dibawah bahan pengisi
untuk meniup udara naik melalui menara. Dengan desain ini, menara dipasang pada
landasannya, memberikan kemudahan akses bagi fan dan motornya.
- Saluran udara masuk: merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk
bisa berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian
bawah menara (desain aliran berlawanan arah).
- Drift eliminators: Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara
supaya tidak hilang ke atmosfir.
- Louvers: pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers.
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan
air dalam menara. Beberapa desain menara aliran berlawanan arah tidak memerlukan
louver.
- Nosel: Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang
seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan
yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat dipasang dan
menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat menjadi bagian dari rakitan
yang berputar seperti pada menara dengan beberapa potongan lintang yang memutar.
- Fan: Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam menara.
Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada menara induced draft dan
baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced draft.
Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan sudah dipasang tetap atau
dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur
tidak secara otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan dapat
disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga
terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya
dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.

Anda mungkin juga menyukai