Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TEHNIK SAMPLING

DAN PHLEBOTOMI
PENGAMBILAN DARAH VENA DAN
PEMISAHAN SERUM

OLEH :

LALU NUGRAHA DWI SAPUTRA

P07134114074

DIV ANALIS KESEHATAN

KELAS B

KELOMPOK B1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM

ANALIS KESEHATAN

MATARAM

2015
I. JUDUL
Laporan Tehnik Sampling dan Phlebotomi Pengambilan Darah Vena dan Pemisahan
Serum

II. TUJUAN
Mengetahui dan memahami cara pengambilan darah vena.
Mengetahui dan memahami cara memisahkan serum dan komponen darah.

III. PRINSIP KERJA


Pengambilan darah vena
Darah vena diambil dengan cara melakukan penusukan pada pembuluh darah
vena, darah akan masuk pada ujung semprit, dilanjutkan dengan menarik torak /
piston sampai volume darah yang dikehendaki.
Pemisahan serum
Darah vena yang telah diambil didiamkan didalam spuit selama 1-2 jam
kemudian diamati serum dan komponen darah yang terpisah.

IV. DASAR TEORI


Agar dapat di peroleh spesimen darah yang syarat uji laboratorium, maka
pengambilan sampel darah garus di lakukan dengan benar, mulai dari persiapan,
pemilihan jenis antikoagulan, pemilihan letak vena, tekhnik pengambilan sampai
dengan pelabelan sampel.
Pengambilan sampel darah tidak boleh di lakukan pasa lengan yang terpasang
infus , jika salah satu lengan terpasang infus maka pengambilan di lakukan pasa
lengan yang yang tidak terpasang infus. jika kedua lengan terpasang infus di lakukan
pengambilan pada vena kaki.
Darah vena diperoleh dengan jalan pungsi vena. Jarum yang digunakan untuk
menembus vena itu hendaknya cukup besar, sedangkan ujungnya harus runcing ,
tajam dan lurus. Dianjurkan untuk memakai jarum dan semprit yang dispossible;
semprit semacam itu biasanya dibuat dari semacam plastik. Baik semprit maupun
jarum hendaknya dibuang setelah dipakai, janganlah disterilkan lagi guna pemakaian
berulang.

Darah manusia terdiri dari tiga komponen:


1. Komponen cair atau plasma (55%)
2. Komponen padat atau sel-sel darah (45%)
3. Platelet, atau disebut juga Trombosit

Komponen cair atau Plasma (55%)


Benda cair dalam pembuluh darah yang merupakan campuran dari air,
glukosa, lemak, protein, dan mineral. Berperan mentransport komponen
'padat'/ selular darah (sel darah merah, putih, dan trombosit) bersama dengan
nutrisi, berbagai jenis protein (antibodi, faktor-faktor pembekuan darah, dll)
dan hormon ke seluruh tubuh, serta mentransport kembali waste product/
'sampah' hasil metabolisme ke organ-organ ekskresi dan metabolisme (ginjal,
hati) untuk dibuang atau diolah.

Komponen padat atau selular (45%)


Komponen selular utama dalam darah terdiri dari:
1. Sel darah merah (eritrosit)
Mendominasi 40-45% dari keseluruhan komponen selular darah.
Berbentuk bikonkaf (seperti donat dengan bagian tengah pipih). Darah kita
terlihat merah karena dominasi eritrosit ini, yang mendapatkan warna
merahnya dari protein bernama hemoglobin yang dikandungnya.

Hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit berperan mengangkut


oksigen dari paru ke seluruh sel tubuh dan sebaliknya mengangkut
karbondioksida hasil metabolisme sel kembali ke paru-paru untuk dibuang.
Tidak seperti sel-sel tubuh lainnya, eritrosit matang yang beredar dalam
pembuluh darah tidak memiliki inti sel.

Akibat ketiadaan inti sel ini adalah: eritrosit sangat fleksibel dan mampu
berubah bentuk menyesuaikan diri untuk masuk ke pembuluh darah
terkecil sekalipun, tetapi sekaligus juga membatasi hidup eritrosit hingga
hanya rata-rata 120 hari (karena ketidakmampuan memperbaiki kerusakan
membran dan memperbarui energi).

2. Sel darah putih (leukosit)


Singkatnya dikenal sebagai "The Soldier". Leukosit merupakan sel darah
yang memiliki inti sel. Lekosit sendiri terdiri dari 5 jenis sub-sel yang
berbeda - beda bentuk dan fungsinya.

a. Neutrofil (60-70% dari seluruh leukosit)


b. Eosinophil (2-4% dari seluruh leukosit)
c. Basofil (0-0,5% dari seluruh leukosit)
d. Lymphocyte
e. Monocyte

Trombosit
Sesungguhnya bukan merupakan sel, tetapi pecahan - pecahan/ fragmen dari
sel yang disebut Megakaryocte. Peran utama trombosit adalah dalam
pembekuan darah saat terjadi luka.
V. ALAT DAN BAHAN
Alat
Spuit/Syringe
Torniquet
Bahan
Kapas
Alcohol 70%
Plester

VI. CARA KERJA


Pengambilan Darah Vena
1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : syring, kapas alkohol 70%, tali
pembendung (turniket), plester, dan tabung. Untuk pemilihan syring,
pilihlah ukuran/volume sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil,
pilih ukuran jarum yang sesuai, dan pastikan jarum terpasang dengan erat.
2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien
senyaman mungkin.
3. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
4. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila
pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
5. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan
aktifitas.
6. Minta pasien mengepalkan tangan.
7. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
8. Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa
kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan
pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5
menit daerah lengan.
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70%
dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika
jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam
semprit (dinamakan flash). Usahakan sekali tusuk kena.
11. Setelah volume darah dianggap cukup, lepas turniket dan minta pasien
membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali
jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
12. Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan
kapas beberapa sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik
jarum sebelum turniket dibuka.
Pemisahan Serum
1. Darah vena yang telah diambil dengan menggunakan spuit didiamkan
dengan posisi berdiri selama 1-2 jam agar serum dan komponen darah
lainnya terpisah.
2. Setelah 1-2 jam, dilihat dan diamati serum dan komponen darah lainnya
yang telah terpisah.

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

Serum (55%)
Sel darah putih dan Trombosit (<1%)

Sel darah merah (45%)

Darah terdiri dari sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit) dan serum darah. Pada
praktikum ini, digunakan sampel darah yang sebanyak 3 ml yang diambil dari
probandus. Sampel darah tersebut didiamkan pada posisi berdiri selama 1-2 jam untuk
memisahkan serum dengan komponen darah lain. Setelah 1-2 jam, serum darah akan
terpisah dengan endapan. Serum (55%) berwarna kuning jernih akan berada paling
atas kemudian sel darah putih dan trombosit (<1%) akan berada ditengah dan sel
darah merah (45%) akan berada paling bawah.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan bahwa praktikan berhasil
melakukan pengambilan darah vena dengan volume darah yang diambil adalah
sebanyak 3 ml dengan menggunakan spuit dan praktikan berhasil memisahkan serum
dengan komponen darah lainnya.

Dosen Pembimbing, Praktikan,


( H. Rohmi, S.Si, M.Si ) ( Lalu Nugraha Dwi Saputra )
DAFTAR PUSTAKA

Riswanto. Pengumpulan Sampel Darah. 13 Desember 2009.


http://labkesehatan.blogspot.co.id/2009/12/phlebotomy.html. Diakses pada 10
Oktober 2015.
Kuncoro, Sucipto. Komponen Komponen Darah Manusia. April 2015.
http://www.pasiensehat.com/2015/04/komponen-komponen-darah-manusia.html.
Diakses pada 10 Oktober 2015
Admin. Pengambilan Darah Vena. 5 Mei 2013.
http://praktekanalislab.blogspot.co.id/2013/05/pengambilan-darah-vena.html. Diakses
pada 10 Oktober 2015.
Zaetun, Siti dkk. 2015. Diktat Penuntun Praktikum Teknik Sampling dan Phlebotomy
Semester II Program Studi D-IV Analis Kesehatan Mataram. Mataram:Politeknik
Kesehatan Kemenkes Mataram.

Anda mungkin juga menyukai