Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidur merupakan kondisi tidak sadar, dimana individu dapat dibangun kan olehstimulus atau
sensoris yang sesuai(Guyton,1986)
1.2Rumusan Masalah
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi Insomnia
2.Jenis insomnia
1.3Tujuan
A.Tujuan umum.Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui
tentangkebutuhan dasar pada pasien dengan gangguan tidur atau insomnia.
B.Tujuan khusus.Setelah mempelajari gangguan pola tidur atau insomnia ini, mahasiswa/i
mampumelakukan tindakan sebagai berikut :
1.Relaksasi,penenangan diri
2.Menjauhkan diri dari stress yang berlebihan

BAB IIPembahasan
2.1Pengertian Insomnia
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, insomnia adalah keadaan tidak dapat tidur karna
gangguan jiwa. Insomnia atau gangguan tidur merupakan suatu keadaan seseorangdengan
kuantitas dan kualitas tidur yang kurang.Menurut kamus kedokteran, insomnia adalah gangguan
yang ditandai oleh penurunankemampuan untuk memulai atau mempertahan kan tidur. Insomnia
dapat terjadi secara primer atau berhubungan dengan kondisi medis atau kejiwaan.Insomnia
merupakan kesulitan untuk masuk tidur, kesulitan dalam mempertahankantidur,atau tidak cukup
tidur (ilmu kedokteran jiwa darurat,) .Menurut DSM-IV, Insomnia didefinisikan sebagai keluhan
dalam hal kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur atau tidur non-restoratif yang
berlangsung setidaknyasatu bulan dan menyebabkan gangguan signifikan atau gangguan dalam
fungsi individu
The International Classification of Diseases
mendefinisikan Insomnia sebagaikesulitan memulai atau mempertahankan tidur yang terjadi
minimal 3 malam/minggu selamaminimal satu bulan. Menurut
The International Classification of Sleep Disorders,
insomniaadalah kesulitan tidur yang terjadi hampir setiap malam, disertai rasa tidak nyaman
setelahepisode tidur tersebut.Jadi, Insomnia adalah gejala

kelainan dalamtidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun
ada kesempatan untuk melakukannya.

2.2 Fisiologi Tidur


Semua makhluk hidup mempunyai irama kehidupan yang sesuai dengan beredarnyawaktu dalam
siklus 24 jam. Irama yang seiring dengan rotasi bola dunia disebut sebagaiirama sirkadian.Tidur
tidak dapat diartikan sebagai menifestasi proses deaktivasi Sistem Saraf Pusat. Saattidur, susunan
saraf pusat masih bekerja dimana neuron-neuron di substansia retikularisventral batang otak
melakukan sinkronisasi.Bagian susunan saraf pusat yang mengadakan kegiatan sinkronisasi
terletak padasubstansia ventrikulo retikularis batang otak yang disebut sebagai pusat tidur (
sleep center
).Bagian susunan saraf pusat yang menghilangkan sinkronisasi/desinkronisasi terdapat
pada bagian rostral batang otak disebut sebagai pusat penggugah (
arousal center
).Tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu:1. Tipe Rapid Eye Movement (REM)2. Tipe
Non Rapid Eye Movement
(NREM)Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti
olehfase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara
bergantianantara 4-6 kali siklus semalam.Tidur NREM yang meliputi 75% dari keseluruhan
waktu tidur, dibagi dalam empat stadium,antara lain:1.

Stadium 1, berlangsung selama 5% dari keseluruhan waktu tidur. Stadium inidianggap stadium
tidur paling ringan. EEG menggambarkan gambaran kumparan
4
tidur yang khas, bervoltase rendah, dengan frekuensi 3 sampai 7 siklus perdetik, yangdisebut
gelombang teta.2.

Stadium 2, berlangsung paling lama, yaitu 45% dari keseluruhan waktu tidur.
EEGmenggambarkan gelombang yang berbentuk pilin (
spindle shaped
) yang seringdengan frekuensi 12 sampai 14 siklus perdetik, lambat, dan trifasik yang
dikenalsebagai kompleks K. Pada stadium ini, orang dapat dibangunkan dengan mudah.3.

Stadium 3, berlangsung 12% dari keseluruhan waktu tidur. EEG menggambarkangelombang


bervoltase tinggi dengan frekuensi 0,5 hingga 2,5 siklus perdetik, yaitugelombang delta. Orang
tidur dengan sangat nyenyak, sehingga sukar dibangunkan.4.

Stadium 4, berlangsung 13% dari keseluruhan waktu tidur. Gambaran EEG hampir sama dengan
stadium 3 dengan perbedaan kuantitatif pada jumlah gelombang delta.Stadium 3 dan 4 juga
dikenal dengan nama tidur dalam, atau
delta sleep
, atau
SlowWave Sleep
(SWS)Sedangkan tidur REM meliputi 25% dari keseluruhan waktu tidur. Tidak dibagi-
bagidalam stadium seperti dalm tidur NREM.

2.3

klasifikasi insomnia
Insomnia Primer Insomnia primer ini mempunyai faktor penyebab yang jelas. insomnia atau
susah tidur ini dapat mempengaruhi sekitar 3 dari 10 orang yang menderita insomnia. Pola
tidur,kebiasaan sebelum tidur dan lingkungan tempat tidur seringkali menjadi penyebab dari
jenisinsomnia primer ini.Insomnia Sekunder

Insomnia sekunder biasanya terjadi akibat efek dari hal lain, misalnya kondisi medis.Masalah
psikologi seperti perasaan bersedih, depresi dan dementia dapat menyebabkanterjadinya
insomnia sekunder ini pada 5 dari 10 orang. Selain itu masalah fisik
seperti penyakit arthritis, diabetes dan rasa nyeri juga dapat menyebabkan terjadinya insomniase
kunder ini dan biasanya mempengaruhi 1 dari 10 orang yang menderita insomnia ataususah tidur.
Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh efek samping dari obat-obatanyang diminum
untuk suatu penyakit tertentu, penggunaan obat-obatan yang terlarang
ataupun penyalahgunaan alkohol. Faktor ini dapat mempengaruhi 1-2 dari 10 orang yang mender
itainsomnia.
2.4 Tanda dan Gejala Insomnia

Kesulitan untuk memulai tidur pada malam hari

Sering terbangun pada malam hari

Bangun tidur terlalu awal

Kelelahan atau mengantuk pada siang hari

Iritabilitas, depresi atau kecemasan

Konsentrasi dan perhatian berkurang


Peningkatan kesalahan dan kecelakaan

Ketegangan dan sakit kepala

Gejala gastrointestinal

2.3

Penyebab Insomnia
Penyebab insomnia atau susah tidur ada dua macam, yaitu karena masalah medis dankarena
masalah psikologis. Jika penyebab insomnia berkaitan dengan medis, maka yangdibutuhkan
adalah penanganan secara medis oleh seorang dokter. Jika penyebabnya adalahmasalah
psikologis, maka yang diperlukan adalah penanganan oleh seorang psikiater.Bila dijabarkan
maka beberapa
penyebab insomnia
antara lain :a. Bunyi atau suara.dalam keadaan normal, seseorang biasanya mampu
menyesuaikan diri dengan bunyiatau suara sehingga tidak mengganggu tidurnya. Namun orang
yang sedang ketakutan karenaalasan tertentu, maka pada malam hari mungkin saja terbangun
berulang-kali hanya karenasuara yang halus sekalipun. b. Suhu udaraSetiap orang ingin tidur
pada suhu udara yang nyaman bagi dirinya. Bila udara terasadingin ia akan memakai selimut dan
bila udara terasa panas akan memakai pakaian tipis. Jikaseseorang tidak merasa nyaman dengan
suhu tertentu maka ia akan kesulitan untuk tidur.c. Daerah dataran tinggiInsomnia merupakan
gejala yang umum dijumpai pada daerah dataran tinggi. Kondisiini disebut mabuk udara tipis
(mountain sickness).
Misalnya terjadi pada pendaki gunungdengan ketinggian lebih dari 3500 meter diatas permukaan
laut.d. Mengkonsumsi makanan,obat atau hal lain yang mengganggu susunan saraf pusat: kondisi
susah tidur atauinsomnia dapat terjadi karena mengkonsumsi bahan-bahan seperti kopi dan teh
yangmengandung kafein, alkohol, rokok yang mengandung nikotin dan obat pelangsing
badanyang mengandung anfetamin dan lain-lain.

e. Masalah psikologis
Beberapa penyakit psikologis ditandai antara lain dengan adanya insomnia sepertipada gangguan
afektif, gangguan neurotic, beberapa gangguan kepribadian, depresi,
gangguanstress, pascatrauma dan lain-lain (Joewana, 2006).

2.4. Etiologi Insomnia

Stres. Kekhawatiran tentang pekerjaan, kesehatan sekolah, atau keluarga dapat membuat pikiran
menjadi aktif di malam hari, sehingga sulit untuk tidur. Peristiwa kehidupan
yang penuh stres, seperti kematian atau penyakit dari orang yang dicintai, perceraian ataukehilan
gan pekerjaan, dapat menyebabkan insomnia.

Kecemasan dan depresi. Hal ini mungkin disebabkan ketidakseimbangan kimia dalamotak atau
karena kekhawatiran yang menyertai depresi.

Obat-obatan. Beberapa resep obat dapat mempengaruhi proses tidur, termasuk


beberapaantidepresan, obat jantung dan tekanan darah, obat alergi, stimulan (seperti Ritalin)
dankortikosteroid.

Kafein, nikotin dan alkohol. Kopi, teh, cola dan minuman yang mengandung kafeinadalah
stimulan yang terkenal. Nikotin merupakan stimulan yang dapat menyebabkaninsomnia. Alkohol
adalah obat penenang yang dapat membantu seseorang jatuh tertidur,tetapi mencegah tahap lebih
dalam tidur dan sering menyebabkan terbangun di tengahmalam.

Kondisi Medis. Jika seseorang memiliki gejala nyeri kronis, kesulitan bernapas dansering buang
air kecil, kemungkinan mereka untuk mengalami insomnia lebih besar dibandingkan mereka
yang tanpa gejala tersebut. Kondisi ini dikaitkan dengan insomniaakibat artritis, kanker, gagal
jantung, penyakit paru-paru, gastroesophageal reflux disease(GERD), stroke, penyakit Parkinson
dan penyakit Alzheimer.

Perubahan lingkungan atau jadwal kerja. Kelelahan akibat perjalanan jauh


atau pergeseran waktu kerja dapat menyebabkan terganggunya irama sirkadian tubuh,sehingga
sulit untuk tidur. Ritme sirkadian bertindak sebagai jam internal, mengatur siklus tidur-bangun,
metabolisme, dan suhu tubuh.

'Belajar' insomnia. Hal ini dapat terjadi ketika Anda khawatir berlebihan tentang tidak bisa tidur
dengan baik dan berusaha terlalu keras untuk jatuh tertidur. Kebanyakan orangdengan kondisi ini
tidur lebih baik ketika mereka berada jauh dari lingkungan tidur yang biasa atau ketika mereka
tidak mencoba untuk tidur, seperti ketika mereka menonton TVatau membaca.
2.3.Jenis Insomnia
A. Bedasarkan tipe tidurnya, ada 3 macam insomnia.1, insomnia inisialInsomnia inisial yakni
bila seseorang kesulitan tidur saat hendak memulai tidur.2, insomnia intermittenInsomnia
intermitten yakni bila seseorang tidak mampu mempertahankan tidurnyaatau sering terbangun
saat ia tidur 3, insomnia terminalInsomnia terminal yakni seseorang terbangun terlalu dini dan
tidak dapat tidur kembali (Potter, 2005).B. Berdasarkan jangka waktu berlangsungnya ada 2
macam insomnia, yaitu insomniaakut (acute insomnia) dan insomnia kronis (chronic insomnia).

1. Insomnia akutInsomnia akut berlangsung dalam waktu yang singkat, yaitu antara 1 malam
sampai beberapa minggu. insomnia akut, adalah gejala yang paling umum terjadi dan biasanyadi
akibatkan oleh situasi seperti stres di tempat kerja, masalah keluarga, atau peristiwatraumatis.2.
Insomnia kronisInsomnia kronis yaitu bila penderita mengalaminya selama minimal 3
malam perminggu dan berlangsung selama 1 bulan atau
lebih.Berdasarkan penyebabnya ada dua jenis insomnia. Yaitu insomnia primer dan insomniasek
under.1. Insomnia Primer Insomnia primer bersumber dari masalah psikis / psikologis, seperti
perubahan hidupyang dapat memicu insomnia primer, stres yang berkepanjangan dan pengaruh
emosional,2. Insomnia Sekunder,Insomnia sekunder berarti merupakan efek samping dari suatu
masalah medis seperti :kondisi kesehatan,pengaruh penyakit, pengaruhobatdan lain-lain.
2.4 Akibat Dan Bahaya Insomnia Bagi Kesehatan
Bahaya insomnia bagi kesehatan patut diwaspadai. Lebih dari seperempat jumlahwarga Amerika
dilaporkan tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Situasi tersebut dapat berakibat buruk bagi
kesehatan.
2.5 Cara Mengatasi Insomnia Yang Efektif

1. kurangi tidur siang atau sore hari2. Jangan melakukan olahraga berat sebelum tidur 3. Hindari
stress4. Jangan bawa urusan pekerjaan pada saat ingin tidur 5. Minum segelassusuhangat atau
makan sedikit
snack
6. Kondisikan tempat tidur sejuk, tenang, cukup gelap dan nyaman
9. Lakukan relaksasi, tenangkan pikiran10. Hindari minuman yang mengandung kafein.
BAB IIIPenutup3.1. Kesimpulan
Bahaya insomnia bagi kesehatan patut diwaspadai. Jika kita tidak memiliki waktutidur yang
cukup, dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
3.2 Saran
Saran kami sebagai penyaji makalah, jika pembaca mengalami insomnia atau susahuntuk tidur,
lakukan lah cara yang telah di sebut kan didalam isi makalah ini.

dan jika dalam satu atau dua minggu Anda masih tidak dapat tidur, pergilah ke
dokter.Pemeriksaan dari seseorang yang ahli seperti dokter atau psikiater akan dapat
mengungkap penyebab insomnia yang menyerang diri pembaca.
Daftar Pustaka
Harold I. Kaplan,MD dan Benjamin J.sadock,MD, 1995. Ilmu kedokteran jiwa darudat, penerbit
widya merdikahttp://Penyebabdan cara mengatasi insomnia.htm

Anda mungkin juga menyukai