Anda di halaman 1dari 66

Standar Laboratorium

KEBIDANAN
Pendidikan Tenaga Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI
Badan PPSDM Kesehatan
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Tahun 2010
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
Jl.Hang Jebat III/F.3 Kebayoran Baru Kotak Pos No. 6015/JKS/GN Jakarta 12120
Telepon : (021) 7245517 72797302 Fax : (021) 72797508 Website : www.bppsdmk.depkes.go.id b. Tata ruang Laboratorium;
Telepon : Pusdiknakes (021) 7256720 Pusrengun SDM Kes (021) 7258830 Puspronakes LN (021) 7257822 Pusdiklat SDM Kes (021) 7262977
c. Pengelolaan;
d. Pendanaan;
e. Pemeliharaan dan Penyimpanan;
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA f. Pengadministrasian alat dan bahan; dan
NOMOR HK.03.05/IV/14354.1/2010 g. Keamanan dan Keselamatan Kerja Laboratorium.
Kesebelas Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan
TENTANG :
STANDAR LABORATORIUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
Ditetapkan di : Jakarta
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Pada tanggal : 31 Desember 2010
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
An. MENTERI KESEHATAN
Menimbang : a. Bahwa Kementerian Kesehatan mengatur penyelenggaraan pendidikan tenaga Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
kesehatan dalam rangka pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan; Sumber Daya Manusia Kesehatan
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu dilaksanakan suatu praktik Kepala,
pembelajaran pada laboratorium institusi pendidikan tenaga kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu
menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Laboratorium
Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 2009 No.144, Tambahan Lembaran Negara No.5063);
3. Peraturan Pemerintahan Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1996 No.49, Tambahan Lembaran Negara No.3637);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
(Lembaran Negara Tahun 2005 No.41, Tambahan Lembaran Negara No.4496); 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI di Jakarta
5. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan 2. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan RI di Jakarta
Pemerintah No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan 3. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI di Jakarta
Pendidikan; 4. Para Dirjen di Lingkungan Kementerian Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 5. Para Eselon II di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian di Jakarta
Kesehatan 6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan RI
7. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Seluruh Indonesia
MEMUTUSKAN 8. Para Direktur Politeknik Kesehatan Seluruh Indonesia
9. Para Direktur Akademi/Penyelenggara Program Diploma III Bidang Kesehatan
Menetapkan : 10. Para Direktur Politeknik Kesehatan Seluruh Indonesia.
Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG 11. Para Direktur Akademi / Penyelenggara Program
STANDAR LABORATORIUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN.
Kedua : Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
Kesatu, tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
Ketiga : Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
Kedua harus digunakan untuk Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Jenjang Pendidikan
Diploma.
Keempat Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
: Kedua meliputi Manajemen Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan, yang meliputi :
a. Persyaratan Laboratorium;
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya maka Pendidikan Tenaga Kesehatan yang harus menjadi acuan. Oleh karena itu perlu
Standar Laboratorium Kebidanan Pendidikan Tenaga Kesehatan dapat tersusun dan disusun standar suatu laboratorium agar lulusan yang dihasilkan mempunyai
diterbitkan. kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Derasnya arus globalisasi membawa konsekuensi bahwa tiap institusi pendidikan Dengan disusunnya Standar Laboratorium Diploma III Kebidanan ini, diharapkan
tenaga kesehatan harus memperkuat laboratorium. Kondisi laboratorium pada dapat dijadikan sebagai acuan bagi penyelenggara Pendidikan D.III Kebidanan
masing-masing institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan berbeda-beda. Perbedaan ini Seluruh Indonesia dalam mengembangkan dan merencanakan laboratorium.
adalah suatu institusi tertentu sudah mempunyai peralatan laboratorium yang
lengkap, namun di sisi lain sangat minim. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan menyampaikan penghargaan dan ucapan
proses pembelajaran, khususnya pembelajaran praktik di laboratorium. Hal ini akan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan kerjasama yang baik dalam
penyusunan Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan ini.
membawa dampak pada kualitas lulusan dengan variasi yang sangat besar.
Kesenjangan yang terjadi ini akibat tidak adanya standar laboratorium Kebidanan

Jakarta, Desember 2010


Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

Dr. Asjikin Iman H.Dachlan, MHA


NIP. 195912131985121002

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes i


SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAKAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

Pada sistem pendidikan tinggi para lulusan dituntut mempunyai kemampuan untuk Saya menyambut baik terbitnya Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga
menerapkan materi yang sudah dipelajari di kelas. Tuntutan kompetensi ini dapat Kesehatan, dan saya berharap standar ini mampu memberi inspirasi kepada para
diwujudkan apabila peserta didik melakukan pengalaman belajar di laboratorium. pengelola institusi tentang persyaratan dan disain laboratorium sesuai dengan
Laboratorium merupakan tempat melakukan aktifitas yang berbentuk pengembangan standar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, sehingga menimbulkan upaya
peralatan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, yaitu analisis, pengembangan daya saing laboratorium.
diskusi ilmiah, pengembangan ilmu pengetahuan baru melalui serangkaian debat
ilmiah yang ditunjang oleh tersedianya referensi muktahir, serta pengembangan Atas bantuan dan masukan dari tim penyusun, sehingga standar ini dapat diterbitkan,
metode, perangkat lunak, peraturan, dan prosedur praktikum. saya menyampaikan terima kasih.

Jakarta, Desember 2010


Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Dr. Bambang Giatno, MPH


NIP. 19520501 198001 1 002

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................................................................................................. ............................. i


SAMBUTAN .................. ............................................................................................................................................................................................................................. ............................ Ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................................................................................................................................. Iii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................................................................................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................................................................................................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................................................................................................................................................................ 2
C. Dasar Hukum ................................................................................................................................................................................................................................................. 2
D. Ruang Lingkup ............................................................................................................................................................................................................................................... 3

BAB II. KONSEP LABORATORIUM ................................................................................................................................................................................................................................ 4


A. Pengertian Laboratorium ............................................................................................................................................................................................................................... 4
B. Visi dan Misi Laboratorium ............................................................................................................................................................................................................................. 4
C. Tujuan Laboratorium . .................................................................................................................................................................................................................................... 5
D. Manfaat .......................................................................................................................................................................................................................................................... 5

BAB III. MANAJEMEN LABORATORIUM DIKNAKES ...................................................................................................................................................................................................... 6


A. Persyaratan Laboratorium .............................................................................................................................................................................................................................. 6
B. Tata Ruang di Laboratorium ........................................................................................................................................................................................................................... 7
C. Pengelolaan Laboratorium ............................................................................................................................................................................................................................. 8
D. Pendanaan Laboratorium ............................................................................................................................................................................................................................... 9
E. Pemeliharaan dan Penyimpanan ................................................................................................................................................................................................................... 10
F. Pengadministrasian Alat dan Bahan .............................................................................................................................................................................................................. 13
G. Keamanan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium ...................................................................................................................................................................................... 14

BAB IV. JENIS LABORATORIUM, PERALATAN DAN BAHAN HABIS PAKAI ............................................................................................................................................................... 16
A. Laboratorium Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK) ............................................................................................................................................................................... 17
B. Laboratorium Ante Natal Care (ANC) ............................................................................................................................................................................................................. 32
C. Laboratorium Intra Natal Care (INC) ............................................................................................................................................................................................................ 36
D. Laboratorium Post Natal Care (PNC) ............................................................................................................................................................................................................ 41
E. Laboratorium Neonatus Bayi dan Balita ....................................................................................................................................................................................................... 45
F. Laboratorium Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi ................................................................................................................................................................... 49

BAB V. PENUTUP ............................................................................................................................................................................................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. Contoh Kartu/Buku Pencatatan Alat dan Bahan
LAMPIRAN 2.1 Contoh Manual Prosedur Prosedur Peminjaman Alat dan Bahan
LAMPIRAN 2.2 Contoh Manual Prosedur Pemeliharaan di Laboratorium /Klinik
LAMPIRAN 3 Daftar Alat Laboratorium/Klinik dengan Kalibrasi
LAMPIRAN 4 Peralatan dan Bahan Habis Laboratorium Diploma III Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, instalasi
Tuntutan global akan mutu pendidikan membawa konsekuensi untuk
memperkuat penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah dan tempat ruang lain
khususnya pembelajaran praktik di laboratorium, hal ini dikarenakan sistem yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
pendidikan tinggi para lulusan diharuskan mempunyai kemampuan untuk berkelanjutan.
menerapkan materi yang sudah dipelajari di kelas. Tuntutan kompetensi ini
dapat diwujudkan apabila peserta didik melakukan pengalaman belajar di Pendidikan tenaga kesehatan merupakan pendidikan yang diharapkan
laboratorium. Laboratorium merupakan tempat melakukan aktifitas untuk menghasilkan keterampilan khusus/spesifik, untuk itu kurikulum pendidikan
menunjang proses pembelajaran, yaitu analisis, diskusi ilmiah, penelitian, tenaga kesehatan memuat kurikulum inti maksimal 80% dan kurikulum institusi
pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan baru melalui minimal 20%. Struktur program pendidikan tenaga kesehatan memuat 40%
serangkaian debat ilmiah yang ditunjang oleh tersedianya referensi muktahir, kandungan materi teori dan 60% materi praktik, sehingga laboratorium
serta pengembangan metode, perangkat lunak, peraturan, dan prosedur memegang peranan penting dalam pencapaian kompetensi yang disyaratkan
praktikum. dalam kurikulum.

Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Kondisi sarana prasarana laboratorium pada masing-masing institusi berbeda-
Pendidikan, pasal 42 menyatakan bahwa setiap institusi pendidikan wajib beda. Dimana ada Institusi yang memiliki kondisi laboratorium yang lengkap,
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media namun ada Institusi lain yang memiliki kondisi laboratorium sangat minim. Hal
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, serta perlengkapan lain yang ini akan mempengaruhi kualitas proses pembelajaran praktik di laboratorium.
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan, dan juga setiap institusi pendidikan wajib memiliki prasarana

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 1


Kesenjangan yang terjadi ini akibat tidak adanya standar laboratorium 1. Perencanaan dan pengembangan jenis dan jumlah dalam pengadaan
pendidikan tenaga kesehatan. Oleh karena itu perlu disusun standar dan pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium/ peralatan dan bahan
laboratorium agar lulusan yang dihasilkan mempunyai kompetensi sesuai yang habis pakai yang dinyatakan dalam rasio dengan peserta didik sesuai
akan dicapai dalam kurikulum. kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik berdasarkan kurikulum.
2. Menentukan keseragaman bangunan/gedung dan disain laboratorium
Seiring dengan tuntutan tersebut di atas dalam rangka peningkatan mutu dan yang dinyatakan dalam rasio dengan peserta didik.
akuntabilitas pendidikan tenaga kesehatan yang mampu menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan nasional dan global perlu disiapkan acuan
bagi institusi pendidikan tenaga kesehatan (Diknakes), berupa Standar C. DASAR HUKUM
Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan, agar Laboratorium di institusi
pendidikan terstandar untuk menunjang proses pembelajaran yang 1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
berkesinambungan. (Lembaran Negara Tahun 2003 No.78, Tambahan Lembaran Negara No.
4301)
Untuk itu Departemen Kesehatan telah mengantisipasi dengan menetapkan 2. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan, yang bertujuan untuk Negara Tahun 2005 No. 157, , Tambahan Lembaran Negara No. 4586)
mendorong seluruh Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan agar berusaha 3. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
mengembangkan dan memenuhi peralatan dan bahan habis pakai sesuai Negara Tahun 2009 No. 144. Tambahan lembaran Negara 5063)
dengan kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum, sehingga 4. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
diharapkan mutu lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan akan meningkat dan (Lembaran Negara Tahun 1996 No.49, Tambahan lembaran Negara No.
dapat bersaing di pasar global. 3637)
5. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Tahun 1999 No.115, Tambahan lembaran Negara No.
B. TUJUAN 3859)
6. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Standar Laboratorium bertujuan sebagai acuan bagi pengelola institusi Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 No.41, Tambahan lembaran
penyelenggara pendidikan kesehatan dalam upaya mengembangkan sarana Negara No. 4496)
prasarana laboratorium, yaitu :

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 2


7. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran D. RUANG LINGKUP
Negara Tahun 2009 No. 6, tambahan lembaran Negara No. 5007)
8. Surat Keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 Tahun 2002 tentang Standar laboratorium ini D.III Kebidanan ini berlaku bagi seluruh Institusi
Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Pendidikan Tenaga Kesehatan , yang berisi tentang pedoman umum suatu
9. Surat Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 Tahun 2000 tentang laboratorium, jenis laboratorium, peralatan dan bahan habis pakai.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 3


BAB II
KONSEP LABORATORIUM

A. PENGERTIAN LABORATORIUM
Visi mengandung pengertian bahwa laboratorium merupakan pusat
Laboratorium adalah ruangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk penelusuran kembali konsep-konsep ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu
melakukan aktifitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pendidikan, pengetahuan, dan atau ditemukannya ilmu pengetahuan baru dan aplikasi ilmu
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. pengetahuan. Oleh karena itu laboratorium diharapkan bermanfaat bagi
pendidikan.
Laboratorium yang dimaksud dalam standar ini adalah untuk pembelajaran di
laboratorium klinik, bengkel kerja, workshop. Misi laboratorium seharusnya mencakup beberapa hal sebagai berikut :
1. Menciptakan laboratorium sebagai pusat penemuan dan pengembangan
Kegiatan laboratorium akan membawa peserta didik kepada pembentukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
sikap, ketrampilan, kemampuan bekerja sama, dan kreatifitas dalam menerima 2. Memahami, menguji dan menggunakan konsep/teori untuk diterapkan
pengetahuan. Dengan melaksanakan kegiatan laboratorium yang baik, sesuai pada saat praktik.
dengan prosedur dan tata tertib laboratorium, maka hal tersebut secara tidak 3. Menciptakan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium.
langsung dapat menunjang pelaksanaan Kurikulum. Pembelajaran teori yang 4. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
dipelajari melalui perkuliahan dan studi pustaka bersifat abstrak, dapat
diaktualisasikan dengan nyata melalui kegiatan laboratorium. C. TUJUAN LABORATORIUM

B. VISI DAN MISI LABORATOIUM Tujuan laboratorium sebagai tempat :


1. Menguji ilmu, teori dan konsep yang telah dipelajari.
Suatu laboratorium harus mempunyai Visi dan Misi yang dirumuskan oleh 2. Berlangsungnya kegiatan praktikum dan penelitian yang menunjang
institusi atau pengelola. Visi dan Misi tersebut dapat berbeda antara suatu pembelajaran dan pengembangan ilmu.
laboratorium dengan laboratorium yang lain. 3. Untuk melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan.

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 2


Untuk mencapai tujuan tersebut suatu laboratorium dituntut untuk selalu
ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan demikian orientasi suatu laboratorium tidak hanya ditujukan pada
eksistensinya saja, tetapi harus bersikap proaktif dan inovatif.

D. MANFAAT

Manfaat laboratorium bagi pendidikan tenaga kesehatan setidaknya mencakup


hal sebagai berikut :
1. Merupakan unsur penunjang dalam melaksanakan tercapainya
kompetensi peserta didik sesuai kurikulum.
2. Untuk meningkatkan proses pembelajaran di laboratorium yang teratur
dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
3. Menyiapkan peserta didik menjadi terampil sebelum ke lahan ( Rumah
Sakit, Puskesmas, Rumah Bersalin dan komunitas)

Standar Laboratorium Farmasi Diknakes 5


BAB III
MANAJEMEN LABORATORIUM DIKNAKES

A. PERSYARATAN LABORATORIUM d. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang di dinding tidak boleh
menonjol sampai ke bagian ruang tempat peserta didik berjalan dan
Suatu laboratorium dapat berfungsi dengan efektif dan efisien harus sirkulasi alat.
memperhatikan hal-hal terkait persyaratan minimal sebagai berikut sebagai e. Tersedianya buku referensi penunjang praktik.
berikut: f. Tersedianya air mengalir (kran).
1. Jenis dan jumlah peralatan, serta bahan habis pakai berdasarkan pada g. Meja praktikum harus tidak tembus air,tahan asam dan basa(Terbuat
kompetensi yang akan dicapai yang dinyatakan dalam rasio antara alat dari porselin)
dengan peserta didik h. Tersedia ruang dosen/instruktur
2. Bentuk/desain laboratorium harus memperhatikan aspek keselamatan i. Tersedianya kebutuhan listrik seperti stopkontak (mains socket)
atau keamanan. 4. Adanya Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Prosedures =
3. Laboratorium agar aman dan nyaman bagi peserta didik dan SOP) atau instruksi kerja. Prosedur ini bersifat operasional dan mengikat
dosen/instruktur harus: bagi semua pengguna laboratorium.
a. Keadaan ruang harus memungkinkan dosen/instruktur dapat melihat Jenis SOP/instruksi kerja yang perlu adalah :
semua peserta didik yang bekerja di dalam laboratorium itu tanpa a. Pedoman pelaksanaan praktikum
terhalang oleh perabot atau benda-benda lain yang ada di dalam b. Prosedur Tetap (Protap) pelaksanaan praktikum masing-masing
laboratorium tersebut. mata kuliah terkait
b. Peserta didik harus dapat mengamati demonstrasi/simulasi dari jarak c. Dokumentasi berupa absensi peserta didik, absensi kehadiran
maksimal 2 m dari meja demonstrasi. dosen/instruktur, objek/materi praktikum.
c. Lantai laboratorium tidak boleh licin, harus mudah dibersihkan. dan d. Keamanan dan keselamatan kerja
tahan terhadap tumpahan bahan-bahan kimia. e. Penggunaan alat laboratorium yang menggunakan arus listrik.(Alat
pecah belah tdak memerlukan SOP)

Standar Laboratorium Farmasi Diknakes 6


f. Pemeliharaan alat 2) Disediakan ruang kosong antara tembok dan meja kerja sekitar
g. Pengadaan alat dan bahan 1.7 m untuk memudahkan dan mengamankan sirkulasi alat dan
h. Penyimpanan alat dan bahan peserta didik di laboratorium.
5. Adanya sistem pelaporan dan dokumentasi dari setiap kegiatan praktikum 3) Jarak antara ujung meja yang berdampingan sebaiknya tidak
di masing-masing laboratorium, baik persemester maupun pertahun. kurang dari 1.5 m, sehingga peserta didik dapat bergerak
leluasa pada waktu bekerja dan pada waktu pindah atau
memindahkan alat (bahan) dari satu tempat ke tempat lain.
B. TATA RUANG DI LABORATORIUM 4) Luas ruang harus sebanding dengan banyaknya peserta didik
dan jenis pendidikan.
1. Jenis Ruang Laboratorium b. Luas ruang penyimpanan alat dan bahan disesuaikan dengan jenis
Setiap jenis laboratorium memiliki ruangan sebagai berikut: alat/bahan yang ada di setiap jenis pendidikan.
a. Ruang pengelola laboratorium; 4. Fasilitas ruangan disesuaikan dengan kebutuhan teknis masing-masing
b. Ruang praktik peserta didik; laboratorium.
c. Ruang kerja dan persiapan dosen;
d. Ruang/tempat penyimpanan alat; dan C. PENGELOLAAN LABORATORIUM
e. Ruang/tempat penyimpanan bahan.
Pelaksanaan suatu aktifitas laboratorium membutuhkan suatu aturan atau
2. Bentuk Ruang ketentuan agar aktifitas dapat berjalan dengan lancar, sehingga tujuan aktifitas
Bentuk ruang laboratorium sebaiknya bujur sangkar atau mendekati bujur pembelajaran dapat tercapai. Aturan atau ketentuan operasional perlu disusun
sangkar atau bisa juga berbentuk persegi panjang. Bentuk bujur sangkar dengan jelas. Hal ini karena laboratorium merupakan suatu sistem yang terdiri
memungkinkan jarak antara dosen dan peserta didik dapat lebih dekat atas prasarana dan sarana penunjang kegiatan, baik berupa peralatan
sehingga memudahkan kontak antara dosen/instruktur dan peserta didik. laboratorium maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu, laboratorium
perlu diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing institusi.
3. Luas Ruang
a. Luas ruang praktik laboratorium harus memenuhi persyaratan, yaitu : Mengingat banyaknya peralatan dan beban kerja yang ada di suatu
1) 1 orang peserta didik memerlukan ruang kerja minimal 2,5 m laboratorium, maka diperlukan sistem manajemen yang memadai untuk
mengelola prasana dan sarana serta kegiatan yang ada di laboratorium

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 7


tersebut. Sistem manajemen ini meliputi struktur organisasi, pembagian kerja, Tugas dan tanggung jawab dari PenanggungJawab Laboratorium antara
serta susunan personel yang mengelola laboratorium. lain :
a. Mempertanggung jawabkan semua kegiatan praktikum pada
1. Kepala unit laboratorium bertanggung jawab terhadap semua kegiatan laboratoriumnya secara terorganisir, terjadwal dan terencana dengan
yang diselenggarakan di laboratorium, baik administrasi maupun baik dengan bantuan dan kerjasama dengan tenaga bantu
akademik. Tugas kepala unit laboratorium, antara lain : laboratorium
a. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan di laboratorium, dengan b. Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas /kegiatan
dibantu oleh semua anggota laboratorium (administrator/ yang terjadi di dalam laboratoriumnya baik dengan tenaga bantu
penanggung jawab laboratorium dan teknisi/ tenaga bantu laboratorium maupun dengan dosen mata kuliah terkait.
laboratorium), agar kelancaran aktifitas laboratorium dapat terjamin.
b. Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas sistem 3. Teknisi/tenaga bantu laboratorium adalah seseorang yang bertugas
internal dan mengadakan kerjasama dengan pihak eksternal, seperti membantu aktifitas peserta didik dalam melakukan kegiatan praktek
institusi lain, atau pusat-pusat studi yang berkaitan dengan laboratorium. Secara khusus seorang tenaga bantu laboratorium
pengembangan laboratorium. Kerja sama dengan pihak luar sangat bertanggung jawab dalam menyediakan peralatan yang diperlukan dan
penting karena sebagai wahana untuk saling berkomunikasi semua mengembalikan peralatan tersebut setelah digunakan ke tempat semula.
aktifitas yang diadakan di laboratorium masing-masing. Tenaga bantu laboratorium sangat diperlukan mengingat banyaknya
Dengan beban kerja seperti tersebut, maka kepala unit laboratorium kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh peserta didik, sehingga
harus merupakan seorang yang mempunyai komitmen, kemampuan kesiapan alat sangat diperlukan. Penempatan kembali peralatan yang
akademik, dan keterampilan manajemen yang handal. Oleh karena itu sudah digunakan pada posisi yang tidak seharusnya dapat mengganggu
kepala unit laboratorium adalah seorang dosen dengan kualifikasi kelancaran kegiatan berikutnya. Oleh karena itu seorang tenaga bantu
pendidikan minimal ; S2. laboratorium yang baik sangat diperlukan. Hal ini bisa tercapai jika
seorang tenaga bantu laboratorium mempunyai keahlian di bidangnya.
2. Penanggung jawab laboratorium membantu secara langsung tugas Misalnya untuk tenaga bantu laboratorium di laboratorium kesehatan
kepala unit laboratorium dalam bidang administrasi, sehingga membantu harus benar-benar mempunyai kemampuan dan pemahaman dalam
terjaminnya kelancaran sistim administrasi, maka seorang administrator bidang yang berhubungan dengan keilmuan kesehatan dan kualifikasi
harus mempunyai kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Sains Terapan pendidikan minimum seorang tenaga bantu laboratorium adalah D.III
(D.IV)/S.1 sesuai bidangnya.

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 8


Tugas membuat jadwal dapat diserahkan kepada tenaga bantu 10. Membuat dan mengusulkan rencana anggaran biaya laboratorium/
laboratorium, namun demikian dosen juga harus terlibat pada bengkel kerja;
penyusunan jadwal. Agar laboratorium dapat berfungsi dengan sebaik- 11. Menerima dan memeriksa alat dan bahan yang diterima;
baiknya, dosen perlu dibantu oleh teknisi laboratorium. 12. Melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar kegiatan- kegiatan di
Tugas tenaga bantu laboratorium sebagai berikut: dalam laboratorium berlangsung aman, terhindar dari kecelakaan;
a. menyiapkan alat-alat untuk percobaan peserta didik dan demonstrasi 13. Mencatat (dalam buku harian) kejadian-kejadian yang dianggap penting
oleh dosen dan peserta didik; untuk dicatat, diantaranya :
b. memelihara alat-alat dan memeriksa jumlah alat-alat dan bahan; a. terjadinya kecelakaan;
c. menyiapkan bahan-bahan yang habis pakai; b. kejadian : alat gelas pecah, instrumen rusak, atau hilangnya suatu
d. membantu dosen di dalam laboratorium; dan alat; dan
e. memeriksa keadaan alat-alat dan memisahkan alat-alat yang baik c. penerimaan bahan dan alat baru.
dan yang rusak dan melaporkan keadaan itu kepada penanggung
jawab laboratorium. D. PENDANAAN LABORATORIUM

Kegiatan yang dilaksanakan pengelola di laboratorium Suatu laboratorium tidak akan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik,
1. Memberikan pelayanan laboratorium bagi pengguna; jika tidak memiliki dana yang cukup, baik untuk operasional maupun untuk
2. Mengadakan pertemuan periodik untuk komunikasi antar dosen; pengembangan laboratorium tersebut. Kegiatan operasional laboratorium
3. Menjadwalkan penggunaan laboratorium; bergantung pada ketersediaan bahan dan alat. Semua bahan yang diperlukan
4. Membuat jadwal pemeliharaan alat laboratorium; harus disediakan, dan untuk itu diperlukan dana. Diperlukan juga dana untuk
5. Melakukan pemeliharaan keadaan laboratorium secara keseluruhan; biaya operasional laboratorium lainnya, seperti pemeliharaan rutin, perbaikan
6. Melakukan pemeliharaan preventif alat dan bahan; terhadap alat yang rusak, serta pembelian perangkat laboratorium yang tak
7. Melakukan Kalibrasi terhadap peralatan laboratorium sesuai dengan terduga.
spesifikasi.
8. Melakukan perbaikan alat rusak yang masih dapat diperbaiki di Dana yang digunakan untuk kegiatan di laboratorium dapat bersumber dari
laboratorium; pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat atau peserta didik dan
9. Melakukan inventarisasi alat dan bahan untuk mengetahui jumlah alat sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Beberapa kegiatan yang dapat
yang ada, yang masih baik, dan yang rusak; menghasilkan dana bagi laboratorium meliputi penyediaan layanan (jasa)

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 9


laboratorium bagi publik, kerjasama dengan institusi lain, serta kegiatan- c. Cara pemeliharaan alat dan bahan laboratorium
kegiatan produktif dan kreatif. Alat-alat yang terbuat dari kaca atau dari bahan yang tidak mudah
mengalami korosi : pembersihan dapat dilakukan dengan
E. PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN menggunakan deterjen. Alat yang terbuat dari Kaca yang berlemak
atau terkena noda yang sulit hilang dengan deterjen dapat
1. Pemeliharaan dibersihkan dengan merendamnya di dalam larutan kalium bikromat
a. Pemeliharaan umum alat dan bahan 10% dalam asam sulfat pekat. Larutan ini dibuat dibuat dari 100 gr
Alat dan bahan memerlukan pemeliharaan secara rutin dan berkala. kalium bikromat dilarutkan ke dalam 100 ml asam sulfat pekat, lalu
Pemeliharaan alat dimaksudkan agar alat praktik dapat berfungsi dimasukkan ke dalam 1 liter air.
sebagaimana mestinya dalam waktu yang lama. Pemeliharaan 1) Alat-alat yang bagian-bagian utamanya terbuat dari logam
bahan bertujuan agar bahan untuk praktik tetap terjaga dengan baik. mudah mengalami korosi diberi perlindungan dan perlu
b. Prinsip-prinsip pemeliharaan alat dan bahan sebagai berikut: diperiksa secara periodik. Alat-alat logam akan lebih aman jika
1) Menjaga kebersihan alat dan kebersihan tempat menyimpan diletakkan (disimpan) di tempat yang kering, tidak lembab, dan
bahan, dilakukan secara periodik; bebas dari uap yang korosif.
2) Mempertahankan fungsi dari peralatan dan bahan dengan 2) Untuk alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti baja
memperhatikan jenis, bentuk serta bahan dasarnya; tahan karat (stainless steel) cukup dijaga dengan
3) Mengemas, menempatkan, menjaga, mengamankan peralatan menempatkannya di tempat yang tidak terlalu lembab.
dan bahan praktik, serta membersihkan peralatan pada waktu 3) Alat-alat yang terbuat dari karet, lateks, plastik dan silikon,
tidak digunakan atau sehabis dipergunakan untuk praktik; ditempatkan pada suhu kamar terlindung dari debu dan panas.
4) Mengganti secara berkala untuk bagian-bagian peralatan yang 4) Alat yang terbuat dari kayu dan fiber disimpan pada tempat
sudah habis masa pakainya yang kering.
5) Alat-alat yang menggunakan skala ukur perlu dikalibrasi secara 5) Ruang pemeliharaan / penyimpanan alat seharusnya ber-AC.
berkala sesuai dengan jenis alat; 6) Tersedia lemari asam untuk laboratorium yang menggunakan
6) Penyimpanan alat dan bahan harus diperhatikan sesuai dengan bahan-bahan kimia
jenisnya. 7) Tersedia lemari tempat Alat Pelindung Diri

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 10


3) Cara penyimpanan harus memperhatikan ciri khas atau
2. Penyimpanan jenisnya, misalnya : peralatan disimpan ditempat yang sesuai,
Penyimpanan dan penempatan alat-alat atau bahan kimia menganut dengan memperhatikan syarat-syarat penyimpanan.
prinsip sedemikian sehingga tidak menimbulkan kecelakaan pada 4) Penyimpanan bahan habis pakai, disesuaikan dengan sifat
pemakai ketika mengambil dari dan mengembalikan alat ke tempatnya. kimia zat tersebut.
Alat yang berat atau bahan yang berbahaya diletakkan di tempat 5) Bahan-bahan kimia yang berbahaya, (mudah terbakar, mudah
penyimpanan yang mudah dijangkau, misalnya di rak paling bawah. meledak, dan beracun) harus diberi label peringatan yang tidak
Peralatan disimpan di tempat tersendiri yang tidak lembab, tidak panas mudah lepas.
dan dihindarkan berdekatan dengan bahan kimia yang bersifat korosi.
Penyimpanan alat dan bahan dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, b. Peralatan Bahan Kimia
sifat, ukuran/volume dan bahaya dari masing-masing alat/bahan kimia. 1) Peralatan Laboratorium Kimia
Kekerapan pemakaian juga dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam Peralatan yang sering digunakan sebaiknya disimpan
menempatkan alat. Alat yang kerap dipakai diletakkan di dalam ruang sedemikian hingga mudah diambil dan dikembalikan. Alat-alat
laboratorium/ bengkel kerja. laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas. Alat-alat
seperti ini disimpan berkelompok berdasarkan jenis alat, seperti
Penyimpanan di laboratorium terdiri dari : tabung reaksi, gelas kimia, labu (seperti Erlenmeyer dan labu
a. Bahan Habis Pakai didih), corong, buret dan pipet, termometer, cawan porselein,
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan bahan habis dan gelas ukur. Klem, pinset yang terbuat dari logam, dan
pakai adalah sebagai sebagai berikut : instrumen yang memiliki komponen-komponen dari logam yang
sangat halus, seperti alat-alat ukur yang bekerja menggunakan
1) Penentuan tempat penyimpanan harus memperhatikan sifat
arus listrik disimpan di tempat terpisah, jauh dari zat-zat kimia,
dan bahan penyusunnya seperti kayu, besi/ logam, kertas,
terutama zat-zat kimia yang korosif. Alat-alat seperti ini harus
plastik, kain, karet, tanah liat dan sebagainya.
disimpan di tempat yang kering dan bebas dari zat atau uap
2) Tempat penyimpanan harus aman, dan bebas dari penyebab
korosif serta bebas goncangan. Masing-masing tempat
kerusakan.
penyimpanan alat diberi nama agar mudah mencari alat yang
diperlukan. Pipet dan buret sebaiknya disimpan dalam keadan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 11


berdiri. Oleh karena itu, pipet dan buret perlu diletakkan pada g) Jangan menyimpan bahan kimia pada tempat yang terlalu
tempat yang khusus. tinggi.
h) Jangan menyimpan bahan kimia secara berlebihan di
2) Bahan Kimia laboratorium/ bengkel kerja.
Penyimpanan bahan kimia harus mendapat perhatian khusus, i) Botol yang berisi asam atau basa kuat, terutama asam
sebab setiap bahan kimia dapat menimbulkan bahaya seperti perklorat, jangan ditempatkan berdekatan
terjadinya kebakaran, keracunan, gangguan pernapasan,
kerusakan kulit atau gangguan kesehatan lainnya. Penyimpanan bahan kimia dapat dilakukan dengan
Penyimpanan zat kimia perlu memperhatikan hal-hal sebagai mengelompokkan bahan-bahan tersebut, seperti berikut ini:
berikut : a) Bahan kimia yang mudah terbakar
a) Penyimpanan bahan kimia diatur berdasarkan tingkat Bahan kimia yang mudah terbakar seperti aceton, ethanol,
bahayanya dan ditata secara alfabetis. ether, dan chloroform ditempatkan pada rak paling bawah
b) Zat/bahan kimia disimpan jauh dari sumber panas dan dan terpisah dari bahan kimia yang mudah teroksidasi.
ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari b) Pelarut yang tidak mudah terbakar
c) Pada label botol diberi catatan tentang tanggal zat di dalam Pelarut yang tidak mudah terbakar seperti karbon
botol tersebut diterima dan tanggal botol tersebut pertama tetraklorida dan glikol dapat ditempatkan dekat dengan
kali dibuka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanggal bahan kimia lain kecuali bahan kimia yang mudah
bahan kimia tersebut kadaluarsa. teroksidasi
d) Gunakan lembar data keamanan bahan (MSDS ; Material c) Bahan Kimia asam
Safety Data Sheet) untuk informasi lebih lengkap Bahan kimia asam seperti asam nitrat, asam klorat, asam
mengenai bahan kimia tersebut. sulfat ditempatkan dengan kondisi seperti berikut:
e) Jangan menyimpan/meletakkan wadah bahan kimia yang (1) Ditempatkan pada lemari atau rak khusus yang tidak
terbuat dari gelas di lantai . mudah terbakar
f) Botol berisi bahan kimia harus diambil dan diangkat dengan (2) Wadah bahan kimia asam yang sudah dibuka
cara memegang badan botol dan bukan pada bagian disimpan di lemari khusus seperti lemari asam, bila
lehernya. perlu diberi alas seperti nampan plastik.

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 12


(3) Botol zat tidak langsung ditempatkan pada rak, tetapi atau yang mengandung zat berbahaya diletakkan di tempat penyimpanan
ditempatkan terlebih dahulu pada nampan plastik yang mudah dijangkau, misalnya di rak bawah lemari, tidak di rak teratas.
(4) Asam pengoksidasi dipisahkan dari asam organik dan Alat yang tidak boleh ditempatkan di tempat yang dapat menyebabkan
dari bahan kimia yang mudah teroksidasi. alat itu rusak, misalnya karena lembab, panas, berisi zat-zat korosif,
(5) Dipisahkan dari zat-zat yang mudah teroksidasi letaknya terlalu tinggi bagi alat yang berat. Alat yang mahal atau yang
d) Bahan kimia kaustik berbahaya disimpan di tempat yang terkunci. Untuk memudahkan
Bahan-bahan kimia kaustik seperti amonium hidroksida, menemukan atau mengambil adalah alat ditempatkan di tempat tertentu,
natrium hidroksida, dan kalium hidroksida : tidak berpindah-pindah, dikelompokkan menurut pengelompokan yang
(1) ditempatkan pada daerah yang kering; logis, alat yang tidak mudah dikenali dari penampilannya diberi label yang
(2) dipisahkan dari asam; dan jelas dan diletakkan menurut urutan abjad label yang digunakan. Alat-alat
(3) botol zat tidak langsung ditempatkan pada rak, tetapi yang sejenis diletakkkan di tempat yang sama atau berdekatan.
ditempatkan terlebih dahulu pada nampan (baki) Kekerapan pemakaian juga dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam
plastik. menempatkan alat. Alat yang kerap dipakai diletakkan di dalam ruang
e) Bahan Kimia yang reaktif dengan air laboratorium.
Bahan-bahan kimia yang reaktif terhadap air seperti Cara menempatkan atau menyimpan alat dapat didasari pemikiran nalar
natrium, kalium, dan litium ditempatkan di tempat yang (logis) tentang hal-hal berikut :
dingin dan kering a. keselamatan/keamanan pemakai dan alat pada waktu alat diambil
f) Pelarut yang tidak reaktif dan tidak mudah terbakar dari atau dikembalikan ke tempatnya;
Pelarut yang tidak reaktif dan tidak mudah terbakar seperti b. kemudahan menemukan dan mengambil alat;
natrium klorida, natrium bikarbonat, dan minyak c. kekerapan (frekuensi) pemakaian alat dan tempat alat-alat yang
ditempatkan di dalam lemari atau rak terbuka yang digunakan.
dilengkapi sisi pengaman
F. PENGADMINISTRASIAN ALAT DAN BAHAN
3. Penyimpanan Alat
Pengadministrasian alat dan bahan maksudnya mencatat jumlah/ banyaknya
Azas keselamatan/keamanan pemakai dan alat menempatkan alat
alat dan bahan yang ada. Pengadministrasian dapat dilakukan oleh
sedemikian sehingga tidak menimbulkan kecelakaan pada pemakai ketika
teknisi/asisten laboratorium, dan staf administrasi sebaiknya
mengambil dari dan mengembalikan alat ke tempatnya. Alat yang berat

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 13


mengadministrasikan hanya perabot (meja, kursi, lemari) yang ada di dalam beberapa jenis zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh melalui
laboratorium. Hal yang paling penting dicatat adalah nama alat, jumlahnya/ kulit.
banyaknya, spesifikasi, dan tanggal pengadaan atau tanggal alat dikeluarkan. d. Terkena zat korosif seperti berbagai jenis asam, misalnya asam
Pencatatan dapat dilakukan dengan cara tradisionil menggunakan buku atau sulfat pekat, asam format, atau berbagai jenis basa.
kartu, sebaiknya kartu disusun menurut urutan abjad berdasarkan nama alat. e. Terkena radiasi sinar berbahaya, seperti sinar dari zat radioaktif
Lebih baik pencatatan alat dan bahan dilakukan dengan komputer, (sinar X).
menggunakan program yang disebut basis data (data base). Dengan f. Terkena kejutan listrik pada waktu menggunakan listrik bertegangan
menggunakan program komputer pencatatan dan pencarian data dengan tinggi.
nama spesifikasi tertentu menjadi lebih mudah dan cepat. Contoh kartu / buku
pencatatan alat/bahan dapat dilihat pada lampiran 1.
2. Alat keselamatan kerja di laboratorium
G. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM a. APD (alat pelindung diri) seperti baju praktik, sarung tangan,
masker, alas kaki
1. Untuk dapat mencegah terjadinya kecelakaan di laboratorium/ bengkel
b. APAR (Alat pemadam kebakaran) berikut petunjuk penggunaan
kerja diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis kecelakaan yang
c. Perlengkapan P3K
mungkin terjadi di dalam laboratorium, serta pengetahuan tentang
d. Sarana instalasi pengolahan limbah
penyebabnya.
Jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi di laboratorium/bengkel kerja
3. Langkah-langkah menghindari Kecelakaan
yaitu:
Kecelakaan di laboratorium dapat dihindari dengan bekerja secara
a. Terluka, disebabkan terkena pecahan kaca dan/atau tertusuk oleh
berdisiplin, memperhatikan dan mewaspadai hal-hal yang yang dapat
benda-benda tajam.
menimbulkan bahaya atau kecelakaan, dan mempelajari serta mentaati
b. Terbakar, disebabkan tersentuh api atau benda panas, dan oleh
aturan-aturan yang dibuat untuk menghindari atau mengurangi terjadinya
bahan kimia.
kecelakaan. Aturan-aturan yang perlu diperhatikan dan ditaati untuk
c. Terkena racun (keracunan). Keracunan ini terjadi karena bekerja
meningkatkan keselamatan dan keamanan di dalam laboratorium perlu
menggunakan zat beracun yang secara tidak sengaja dan/atau
dibuat aturan/peraturan untuk diketahui dan dipelajari, dan ditaati oleh
kecerobohan masuk ke dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa
semua yang terlibat di laboratorium. Bila perlu dicetak dengan huruf-huruf

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 14


dan ditempel di tempat-tempat yang strategis di dalam dan di luar f. Jika mengenakan jas/baju praktik, janganlah mengenakan jas yang
laboratorium. terlalu longgar.
Aturan yang perlu diketahui dan ditaati adalah : g. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.
a. Semua yang terlibat dalam kegiatan laboratorium harus mengetahui h. Jangan menggunakan perhiasan selama praktik di laboratorium/
letak keran utama gas, keran air, dan saklar utama listrik bengkel kerja.
b. Harus mengetahui letak alat-alat pemadam kebakaran, seperti i. Jangan menggunakan sandal atau sepatu terbuka atau sepatu hak
tabung pemadam kebakaran, selimut tahan api, dan pasir untuk tinggi selama di laboratorium.
memadamkan api j. Tumpahan bahan kimia apapun termasuk air, harus segera
c. Gunakan APD [Alat pelindung diri] sesuai dengan jenis kegiatan di dibersihkan karena dapat menimbulkan kecelakaan.
laboratorium. k. Bila kulit terkena bahan kimia, segera cuci dengan air banyak-
d. Mentaati peraturan perlakuan terhadap bahan kimia yang mudah banyak sampai bersih. Jangan digaruk agar zat tersebut tidak
terbakar dan berbahaya lainnya menyebar atau masuk kedalam badan melalui kulit.
e. Jangan meletakkan bahan kimia/reagen di tempat yang langsung
terkena cahaya matahari.

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 15


BAB IV
JENIS LABORATORIUM, PERALATAN DAN BAHAN HABIS PAKAI
DIPLOMA III KEBIDANAN

Standar Laboratorium D.III Kebidanan terdiri atas 8 Laboratorium, yaitu : Dalam implementasinya sesuai fungsi laboratorium, maka ruang laboratorium
1. Laboratorium Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK) tersebut dapat terdiri atas 4 Laboratorium, yaitu sebagai berikut :
2. Laboratorium Ante Natal Care (ANC) 1. Laboratorium Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK)
3. Laboratorium Intra Natal Care (INC) 2. Laboratorium Ante Natal Care (ANC), Intra Natal Care (INC), Post
4. Laboratorium Post Natal Care (PNC) Natal Care (PNC) dan Patologi Kebidanan dapat digabung menjadi
5. Laboratorium Neonatus, Bayi dan Anak Balita Laboratorium Kebidanan
6. Laboratorium Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi 3. Laboratorium Neonatus, Bayi dan Anak Balita
7. Laboratorium Patologi Kebidanan 4. Laboratorium Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dan
8. Laboratorium Kebidanan Komunitas Laboratorium Kebidanan Komunitas

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 16


A. LABORATORIUM KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK (KDPK)

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1 Mampu melakukan 1.1 Pemenuhan kebutuhan I 1 Tabung oksigen besi wadah oksigen 1 : 10 O2 5 Set
pemenuhan kebutuhan oksigen
fisik
2 Humidifier logam dan kaca mengatur tekanan 1 : 10 Selang O2
mengukur volume O2

3 Standart tabung O2 besi dan beroda memudahkan mobilisasi 1 : 10 Kanul nasal 5 Set
O2
melindungi dari
kecelakaan kerja
4 Tromol kassa steinless menyimpan kassa 1 : 10 Sungkup
DTT/steril Oksigen

5 Bengkok steinless tempat sampah 1 : 10 Kassa 5 Set

6 Baki + alas steinless tempat membawa alat Vaseline 5 Set

Sarung tangan 5 Set

Plester 5 Botol

Aquadest 30
Pasang

1.2 Pemenuhan kebutuhan


nutrisi
1.2.1 Per oral 1 Baki + alas steinless tempat alat yang 1:5 Tissue 180 bh
dibutuhkan makan/serbet

2 Piring kaca/keramik/steinless tempat makanan 1:5 makanan


3 Gelas beserta tutup dan kaca/keramik/steinless tempat air minum 1:5 minuman
alasnya

4 Sendok dan garpu steinless menyendok makanan 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 17


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1.2.2 Per sonde/NGT 1 Phantom NGT silikon/karet model untuk latihan 1 : 10 NGT 90 bh

2 Baki + alas steinless tempat alat yang 1:5 Senter 1 bh


dibutuhkan

3 Stetoskop* karet dan steinless untuk auskultasi 1:5 Handscon 90 ps

4 Gelas ukur kaca untuk mengukur 1:5 Plester 90 bh


manakan cair

5 Arteri klem* steinless untuk menjepit selang 1:5 Spuit 50 cc 90 bh

6 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1:5 Tissue 180 bh

7 Kom steinless tempat cairan untuk 1:5 Susu/bubur 90 sachet


mengevaluasi susu
Jelly

feeding bag

1.2.3 Monitor status nutrisi 1 Baki + alas steinless tempat alat yang 1:5 Sarung tangan 90 ps
dibutuhkan
2 Pen light/senter plastik/ steinless untuk menerangi 1:5 Kassa 180 bh
pemeriksaan
3 Penekan lidah steinless untuk menekan lidah 1:5 Spidol 90 bh
4 Stetoskop karet dan steinless untuk auskultasi 1:5 Batu baterai 180 bh
kecil

5 Pengukur PB bayi kayu untuk mengukur panjang 1:5 Kertas

6 Pita pengukur/metelin plastik untuk mengukur lebar 1:5 Infus set 5 Set
7 Timbangan steinless/besi mengukur berat badan 1:5 Cairan infus 5 Kolf

8 Kaliper (Mikrotoa) plastik/steinless mengukur tinggi badan 1:5 Infus/IV line 5 buah
berbagai
ukuran

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 18


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1.3 pemenuhan kebutuhan 1 Bak instrumen bertutup steinless tempat alat 1:5 Verband 5 roll
cairan dan elektrolit

2 Standar infus steinless menggantungkan cairan 1:5 Betadin 1:5


infus

3 Torniquet Standar pembendungan 1:5 Kassa 5 Rol


pembuluh darah

4 Bengkok steinless tempat kotoran 1:5 hipavix 5 Botol

5 Gunting Standar menggunting plaster dan 1:5 Kapas 5 Pak


kassa

6 Phantom lengan untuk Nasco LF 01121 U Model 1:5 Alkohol 70% 5 Lembar
pasang infus

7 Tromol kassa steinless menyimpan kassa 1:5 Sarung tangan

8 Kom kapas steinless menyimpan kapas 1:5 Plester 5 Botol


9 Tempat sampah Standar membuang sampah 1:5

10 Pols teller Standar menghitung nadi 1:5

11 CD pemasangan infus * media pembelajaran 1 : 40

1.4 pemenuhan kebutuhan 1 Sampiran / Screen besi dan kain membatasi, menutupi 1:5 Handscon 90 ps
eliminasi privaci
1.4.1 pemenuhan kebutuhan 2 Perlak beserta alas plastik dan kain pengalas bokong 1:5 Lysol 180 cc
BAK
1.4.2 pemenuhan kebutuhan 3 Bed pan steinless tempat menampung air 1:5 Tissue 450 bh
BAB kotor
4 Botol cebok plastik tempat air bersih 1:5 Sabun

5 Selimut Mandi kain menutupi bagian genital 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 19


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1.4.3 pemasangan kateter 1 Sampiran / pembatas besi dan kain untuk membats ruangan 1:5 Folly 90 bh
ruangan* kateter/nelaton

2 Perlak beserta alas* palstik dan kain untuk pengalas bokong 1:5 Sublimat 450 cc

3 Bengkok* steinless tempat alat/bahan kotor 1:5 Aquadest 900 cc

4 Gunting plester steinless utuk menggunting plester 1:5 Spuit 10 cc 90 bh

5 Female Catheterization Nasco (LF 0086U) model untuk latihan 1:5 Plester 90 bh
Simulator pemasangan kateter

6 Male Catheterization Nasco (LF 00855U) model untuk latihan 1:5 Jelly 90 bh
Simulator

Gaumard (S.23.10) pemasangan kateter Handscon 90 ps

Tissue 90 bh

1.4.4 pemasangan huknah 1 Sampiran / screen besi dan kain untuk pembatas ruangan 1:5 Gliserin (Yal)

2 Phantom untuk huknah silikon model latihan/praktek 1:5 Vaselin 900 cc


3 Perlak beserta alas plastik dan kain pengalas bokong 1:5 Sabun 450 cc

4 Tiang penggantung besi untuk menggantung 1:5 Tissue 90 bh


irigator irigator

5 Irigator steinless tempat cairan sabun 1:5 Kassa 270 bh

6 Kanula palstik untuk penetrasi cairan ke 1:5


lubang pelepasan
7 Selimut mandi kain untuk menutupi genetalia 1:5
8 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 20


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

9 Bed pan steinless penampung air kotor ( 1:5


feses )

10 Bak instrumen steinless tempat kanula

11 Gelas ukur kaca mengukur jumlah cairan


masuk

1.4.5 pemasangan gliserin 1 Perlak beserta alas kain dan plastik untuk alas bokong 1:5 Gliserin 900 cc
semprit

2 Baki + alas steinless/plstik dan wadah membawa alat 1:5 Vaselin 450 cc
kain

3 Gliserin semprit steinless untuk penetrasi cairan 1:5 Sabun 90 bh

4 Sampiran / screen kain dan besi untuk pembatas ruangan 1:5 Tissue 270 bh

5 Phantom untuk gliserin* silikon/plastik model latihan 1:5 Kassa 180 bh

7 Selimut mandi kain untuk menutup genitalia 1:5


8 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1:5

9 Bed pan steinless penampung air kotor 1:5


1.5 Pemenuhan kebutuhan 1 Baskom besar plastik/steinless Tempat air 1:5 Handscoon 90 ps
personal hygiene
1.5.1 pembersihan tubuh 2 Handuk besar kain katun Alas/mengeringkan 1:5 Sabun mandi 90 bh
badan yang basah

3 Keranjang pakaian kotor plastik Tempat alat tenun yang 1:5


kotor

4 Pakaian / piama kain katun Pakaian untuk 1:5


model/phantom

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 21


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

5 Sampiran/pembatas besi dan kain Untuk menutupi bagian 1:5


ruangan* privasi

6 Selimut mandi kain katun Untuk menutupi badan 1:5

7 Tempat sabun mandi plastik Tempat sabun 1:5

8 Waslap kain katun Untuk mengusapkan 1:5


busa sabun

9 Bengkok steinless Tempat lat/bahan yang 1:5


kotor

11 Standar Baskom Double besi/steinless Untuk penyangga/tempat 1:5


baskom air

12 Phantom full body silikon dan plastik Model manusia 1 : 10


ibu/anak multiguna (mandi,
kateter, colostomy caare,
injeksi)

1.5.2 pembersihan gigi 1 Model gigi keramik model untuk menggosok 1 : 20 Pasta gigi 90 bh
gigi
2 Gelas kumur kaca tempat air 1:5 Sikat gigi 90 bh
3 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1:5 Tissu 90 bh

4 Perlak dan alas kain dan plastik untuk menutupi dada 1:5 sarung tangan 90 bh

1.5.3 Penyisiran rambut 1 Sisir plastik untuk menyisir 1:5 Tissu 90 bh

2 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1:5 sarung tangan 90 cc

3 Perlak dan alas kain dan plastik untuk pengalas bahu 1:5

4 Cermin kaca untuk bercermin 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 22


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1.5.4 pencucian rambut 1 Talang karet plastik untuk mengalirkan air 1:5 Shampoo 600 ml
dari kepala ke ember

2 Baskom plastik untuk tempat air bersih 1:5 sarung tangan

3 Ember plastik tempat menampung air 1:5


kotor

4 Gayung plastik untuk menuang air 1:5

5 Handuk besar kain katun untuk mengeringkan 1:5


rambut

6 Sisir plastik untuk menyisir rambut 1:5

8 Perlak plastik untuk alas 1:5

9 Apron plastik untuk meutupi pakaian 1:5


supaya tidak basah

10 Bengkok steinless untuk tempat alat/bahan 1:5


kotor
11 Standar Baskom Double besi/steinless untuk penyangga 1:5
baskom air

1.5.5 pengguntingan kuku 1 Perlak dan alas plastik dan kain untuk pengalas 1:5 Aseton 450 cc
tangan/kaki

2 Baskom kecil plastik tempat air 1:5 Sabun 90 bh


3 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1:5 sarung tangan

4 Sikat kuku plastik untuk menyikat kuku 1:5


tangan kaki

6 Baskom Besar plastik untuk rendam kaki 1:5


7 Pengikir Kuku steinless untuk mengikir ujung 1:5
kuku

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 23


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1.5.6 pembersihan mulut 1 Perlak dan alas plastik dan kain untuk pengalas dada 1:5 Kassa 450 bh

2 Gelas kaca tempat air 1:5 sarung tangan 450 bh

3 Tongue spatel steinless untuk membersihkan 1:5


mulut

4 Pinset Anatomis steinless untuk 1:5


mengangkat/menjepit

5 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1:5

6 Tromol steinless tempat kassa 1:5

1.5.7 pembersihan alat 1 Baskom Sedang plastik untuk air bersih 1:5 Betadin 450 cc
genitalia

2 Selimut Mandi kain untuk menutupi bagian 1:5 Kassa 180 bh


genitalia

3 Perlak dan Pengalas plastik dan kain untuk pengalas bokong 1:5 savlon 180 cc

4 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1:5 sarung tangan 90 bh


5 Pinset Anatomi steinless penjepit kassa , kapas 1:5

6 Tromol steinless tempat kassa 1:5

7 Bedpan steinless tempat menampung air 1:5


kotor
8 Sampiran / Pembatas besi dan kain menutupi privaci 1:5
Ruang*

9 Kom steinless tempat kapas savlon 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 24


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1.6 Pemenuhan kebutuhan


mobilisasi dan
pengaturan posisi

1.6.1 Pemindahan pasien 1 Tangga kecil steinless untuk naik/turun tempat 1 : 20


ke/dari kursi roda tidur

2 Selimut kain untuk menutupi badan 1:5

3 Kursi roda berkunci steinless dan plastik untuk memindahkan 1 : 20


pasien

1.6.2 Pemindahan pasien dari 1 Brankard besi/steinless alat untuk model latihan 1:5
tempat tidur ke brankard
dan sebaliknya
2 Selimut kain katun menutupi badan 1:5
panthom
3 Bantal spons/kapuk penyangga kepala 1:5

1.7 pemenuhan kebutuhan 1 Tempat tidur * besi/steinless untuk istirahat 1:5


istirahat dan tidur
2 Sarung bantal kain membungkus bantal 1:5

3 Alas kasur kain melindungi kasur 1:5


4 Kasur* kapuk alas tidur 1:5
5 Bantal* busa/kapuk penyangga kepala 1:5

6 Sprei kain alas tidur 1:5

7 Perlak plastik melindungi laken dan 1:5


kasur dari cairan
9 Stik laken kain supaya tidak panas 1:5

10 Selimut kain menjaga privacy 1:5

11 Boven laken kain melapisi selimut 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 25


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1.8 penyiapan tempat tidur 1 Tempat tidur * besi/steinless untuk istirahat 1:5
terbuka dan tertutup
2 Bantal* busa/kapuk penyangga kepala 1:5
3 Alas kasur kain melindungi kasur 1:5
4 Laken kain alas tidur 1:5
5 Perlak plastik melindungi laken dan 1:5
kasur dari cairan
6 Stik laken kain supaya tidak panas 1:5
7 Boven laken kain malapisi selimut 1:5

8 Selimut kain menjaga privacy klien 1:5

9 Over laken kain menutupi tempat tidur 1:5

10 Sarung bantal kain membungkus bantal 1:5

11 Kasur* busa/kapuk alas tidur 1:5


2 Mampu melakukan teknik 2.1 Penggunaan alat 1 Sikat plastik/kayu untuk menyikat kuku 1:5 Lysol 450 cc
pencegahan infeksi pelindung diri
2.2 Teknik cuci tangan 2 Lap steril kain untuk mengeringkan 1:5 Sabun cuci 90 bh
tangan
2.3 Teknik aseptic dan 3 Masker kain melindungi diri dan 2:5 Larutan kimia 5 Botol
antiseptic pasien Aldehide
2.4 Teknik dekontaminasi 4 Tutup kepala kain melindungi diri dan 1:5 Tissu gulung 15
alat bekas pakai pasien Gulung
(rendam, cuci, bilas,
kering) 5 Sepatu bot plastik melindungi diri 1:5 Sarung tangan 30
disposibel Pasang
2.5 Teknik DTT (kimiawi, 6 Apron palstik melindungi pakaian 1:5 Handscon 90 ps
rebus, kukus)
2.6 Teknik sterilisasi 7 Kacamata plastik menutupi mata 1:5 Sarung tangan 30
kerja Pasang
2.7 Teknik pengelolaan 8 Kran air mengalir/ keramik mencuci tangan 1:5 Larutan klorin 5 Botol
sampah wastafel 0,5%
9 Handuk kain mengeringkan tangan 1:5 Formaldehid 5 Botol
8%

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 26


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

10 Korentang + tempat steinless mengambil alat 1:5 H2O2 5 Botol


(Hidrogen
Peroksida)

11 Ember plastik tempat larutan klorin 1:5 Alkohol 70% 5 Botol

12 Sterilisator Oven aluminium/steinless mensterilkan alat 1 : 25 Glyserin 5 Botol

13 Klakat/panci rebus aluminium merebus alat 1 : 25 Safety Box 5 Box

14 Waskom plastik tempat air DTT 1 : 25 Sabun 5


deterjen Bungkus
15 Sikat botol plastik membersihkan botol 1:5 Plastik 5 Pak
sampah warna
16 gayung plastik mengambil air 1:5 kuning
17 Lap bersih kain mengeringkan alat 1:5 hitam
18 Tempat sampah plastik tempat sampah 2: 5
19 Incinerator besi penghancur sampah 1 : 40
tajam
20 Drum besi tempat membakar 1 : 40
sampah
21 Kompor steinless/aluminium untuk DTT alat 1 : 20


3 Mampu melakukan 3.1 Pemeriksaan fisik pada 1 Tensimeter* karet/steinless untuk pemeriksaan 1:5 Alkohol 450 cc
Pemeriksaan Fisik ibu tekanan darah
2 Stetoskop* karet/steinless mendengarkan 1:5 Tisu 180 bh
sistole/diastole

3 Termometer raksa untuk mengukur suhu 1:5 Kapas bulat 360 bh


tubuh
4 Reflek hammer* karet/steinless untuk mengetahui reflek 1:5 Lidi kapas 450 bh
saraf
5 Tongue spatel anak- steinless membersihkan/membuka 1:5
anak* mulut

6 Tongue spatel dewasa* steinless membersihkan/membuka 1:5


mulut

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 27


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

7 Pen light (senter kecil)* plastik/steinless untuk melihat pupil 1:5


8 Head lamp (lampu steinless/plastik menerangi pemeriksaan 1:5
kepala)* fisik

9 Pengukur TB* plastik untuk mengukur tinggi 1:5


badan

10 Timbangan BB* besi/plastik untuk mengukur berat 1:5


badan

11 Snelen chart* kertas karton untuk mengukur jarak 1:5


pandang mata

12 Garpu tala* besi untuk mengukur 1:5


pendengaran

13 Cermin mulut* kaca untuk melihat lokasi gigi 1:5


yang diperiksa

14 Bak instrumen sedang* steinless untuk menyimpan alat- 1:5


alat

15 Spekulum hidung* steinless untuk membuka lubang 1:5


hidung

16 Spekulum telinga* steinless untuk membuka lubang 1:5


telinga

17 Baki + alas steinless + katun tempat alat yang 1:5


dibutuhkan

18 Metline plastik untuk mengukur lingkar 1:5


lengan atas

19 Opthalmoscope steinless untuk pemeriksaan mata 1:10


20 Otoscope steinless untuk pemeriksaan 1 ; 10
telinga

21 Bengkok steinless tempat bahan/alat kotor 1:5


4 Mampu melakukan 4.1 Pemeriksaan diagnostik 1 Pot/urinal/bengkok steinless/plastik menampung spesimen 1:5 Etiket 1 Bks
persiapan untuk
pemeriksaan diagnostik
4.2 Persiapan pengambilan 2 Botol urine plastik menyimpan urin 1:5 kapas 1 Kg
spesimen

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 28


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

3 Torniquet karet membendung pembuluh 1:5 Alkohol 1 Ltr


darah

4 Botol specimen plastik/kaca menyimpan specimen 1:5 Spuit berbagai 10 Buah


ukuran

5 Mampu melakukan teknik 5.1 Oral, sublingual 1 Phantoom full body silikon model 1:20 Sarung tangan 30
pemberian obat Pasang

5.2 Parenteral 2 Bak instrumen steinless tempat alat 1:5 Alkohol 70 % 5 Botol
5.3 Inhalasi 3 Model Penyuntikan IM silikon model 1:5 Kapas alkohol 1 Kg

5.4 Vagian 4 Model Penyuntikan Sub silikon model 1:5 Tablet, kaplet, 5 Buah
Kutan kapsul,

5.5 Rectum 5 Model Penyuntikan silikon model 1:5 puyer


Intrakutan

5.6 Kulit 6 Gerus obat pyrex meghaluskan obat 1:5 Sirup 5 Botol

5.7 Mata 7 Model oral gypsum Model 1:5 Jelly / krim 5 Tube
5.8 Epidural 8 CD penyuntikan IM, IV, standar media 1:20 Obat vitamin 5 Kaplet
SC dan IC

5.9 Terapi panas dingin 9 CD pemberian obat standar media 1:20 Kertas puyer 1 Pak
pervagina dan peranal

5.10 Zid bath/kompres 10 Kirbat es karet tempat batu es 1:5 Infus set 20 Buah
5.11 Manajemen nyeri 11 Buli-buli air panas karet tempat air panas 1:5 Abocathe 20 Buah
berbagai
ukuran
12 Wind ring / bantal angin karet alas bokong / area yang 1:5 Supositoria 5 Kapsul
tertekan

13 Sarung kirbat es/buli-buli katun menutupi kirbat 1:5 Spuit soloshot 20 Buah

14 Handuk kecil/pengalas katun untuk mengalas area 1:5 Spuit 0.1 cc 30 Buah
yang dikompres

15 Termometer raksa untuk mengukur suhu 1:5 Spuit 1 cc 30 Buah


tuberkulin

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 29


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

16 Baskom kecil* steinless tempat air panas / air 1:5 Spuit 2,5 cc 15 Buah

17 Bengkok* steinless tempat bahan , alat kotor 1:5 Spuit 5 cc 15 Buah


18 Selimut hangat elektrik katun untuk menyelimuti model 1:5 Spuit 10 cc 10 Buah
dan 20 cc

19 Baki dan pengalasnya steinless + katun tempat alat yang 1:5 Obat mata cair 5 Set
digunakan dan salep

20 Bak instrumen steril steinless tempat alat steril, dan 1:5 Obat tetes 5 Set
kegunaan telinga

21 Pinset 2 buah steinless penjepit kassa steril 1:5 Obat 5 Set


vial/flacon

22 kom kecil 2 buah steinless tempat kassa steril 1:5 Obat ampul 5 Botol

23 Perlak dan pengalasnya plastik + katun mengalasi area yang di 1:5 Aqubidest 5 Botol
kompres

24 Bengkok 2 buah steinless tempat alat kotor dan 1:5 Tissue 5 Boks
bahan kotor

25 Plastik pembungkus plastik tempat bahan kotor/ 1:5 Kapas lidi 30 Buah
sampah

26 Gunting verban steinless menggunting kain 1:5 salp/obat 5 Buah


perban atau plester cair/powder

27 Radio standar alat peraga/ model/ 1:20 kassa steril 5 Pak


kaset/MP3/CD/DVD visualisasi
Player
28 Earphone standar alat dengar 1:20 Obat tetes 5 Buah
hidung

29 Kaset/CD?VCD Lagu- standar alat pemandu 1:20 Obat vaksin 5 Vial


lagu

30 Buku bacaan alat standar alat pemandu permainan 1:20 Obat insulin 5 Vial
permainan

31 Televisi standar alat visualisasi 1:20


Sabun

Savlon

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 30


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

6 Mampu melaksanakan 6.1 Persiapan dan 1 Pinset chirurgis steinless menjepit kassa 1:5 Kasa kecil 5 Pak
perawatan bedah Perawatan Pre dan
kebidanan postoperasi
6.2 Perawatan luka operasi 2 Gunting jaringan steinless menggunting jaringan 1:5 Kapas DTT 5 Toples

3 Kom kecil steinless tempat kassa steril 3:5 Lidi watten 2:5

4 Gunting verban steinless menggunting verband 1:5 kassa panjang 1 roll

5 Bengkok steinless tempat menampung 2:5 Masker 1 box


kotoran

6 Perlak dan pengalasnya plastik alas luka 1:5 wash bensin 5 botol

7 Tempat sampah plastik tempat membuang 1:5 Alkohol 70 % 5 botol


sampah

8 Korentang steinless mengambil alat steril 1:5 Obat sesuai 1:5


dengan
kebutuhan
9 CD perawatan luka standar media 1:20
operasi

7 Mampu melakukan asuhan 7.1 Perawatan jenazah 1 Alat-alat memandikan* plastik membersihkan tubuh 1:5 Sabun
pada klien kehilangan, jenazah
menghadapi kematian dan
setelah kematian 2 Apron plastik untuk menutupi pakaian 1:5 Kapas

3 Kain kafan kain untuk membungkus 1:5 Kassa


jenazah

4 Bengkok* steinless tempat bahan kotor, 1:5 Sarung tangan

5 Pinset anatomi* steinless penjepit 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 31


B. LABORATORIUM ANTE NATAL CARE (ANC)

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1 Mampu melakukan Asuhan 1.1 Pengkajian data Asuhan II 1 Tempat tidur lengkap Kuat dan bersih utk tmpt pemeriksaan 1:5 Format 120 lb
Kehamilan subjektif Kesehatan ibu Kebidanan I pengkajian
hamil
2 Kursi Standar utk anamnesa 1:5 Larutan klorin 5 Liter
5,25%*

1.2 Pemeriksaan fisik ibu 1 Phantom ibu hamil Silicon/karet yang sbg model 1 : 25 Plastik warna 5 Pak
dan janin menyerupai perut ibu kuning
hamil
2 Pen light plastik pemeriksaan mulut 1:5 Kassa 10 Pak

3 Tongue spatel steinless pemeriksaan mulut 1:5 Blood Lancet 300 Buah
dan lidah

4 Reflek hammer steinless + karet menilai reflek pd lutut 1:5 Hb talquis 8 buah

5 Pengukur tinggi badan plastik mengukur tinggi 1:5 Reagen :


badan

6 Pengukur berat badan steinless/plastik menimbang berat 1:5 a. HCL 0,1N 5 Botol
badan

7 Bak instrumen tertutup steinless tempat instrumen 1:5 b. Aquabidest 5 Botol

8 Stetoskop karet dan steinless mendengarkan 1:5 c. Asam 5 Botol


sistole/diastole asetat

9 Baki + alas steinless + kain meletakkan alat 1:5 d. Benedict/ 5 Botol


fehling A dan
B
10 Tensimeter Air raksa mengukur tekanan 1:5 Pot urine 100 Buah
darah

11 Termometer air raksa mengukur suhu 1:5 Klorin 5 Liter


12 Gelas kaca tempat air DTT 1:5 Kapas 5 Kg
termometer
13 pols teller/jam steinless/standar mengukur nadi 1:5 Alkohol 70% 5 Botol

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 32


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

14 Bengkok steinless tempat sampah 1:5 Tissu 5 Gulung


sementara

15 Pita pengukur /metline Plastik mengukur TFU dan lila 1:5 Korek api 1 Pak

16 Waskom plastik tempat dekontaminasi 1:5 Plastik 1 Pak


alat sampah

17 Tempat sampah plastik tempat sampah 2:5 Sarung 50 Pasang


tangan

18 Laenec/monoaural kayu/plastik/alminium mendengarkan DJJ 1:5 Talk/bedak 5 Kg

19 CD Antenatal Care Standar audiovisual 1 : 20 Sabun cuci 5 Botol


tangan

1.3 Pemeriksaan panggul 1 Phantom panggul Silikon sbg model 1 : 20 Spuit 5 cc 100 buah

2 Pita pengukur /metline plastik mengukur lingkar 1:5 Pipet tetes 200 buah
panggul

3 Jangka panggul steinless mengukur panggul 1:5


luar

1.4 Pemeriksaan 1 Haemometer sahli standar mengukur kadar Hb 1:5
laboratorium
2 Lancing device plastik standar pengukuran 1:5
kadar Hb

3 Tabung reaksi kaca tempat urin dan 4:1


reagen

4 Penjepit tabung reaksi steinless/kayu menjepit tabung reaksi 1:5

5 Rak tabung reaksi kayu tempat tabung reaksi 1:5


6 Waskom plastik tempat air klorin 1:5

7 Tempat spiritus kaca membakar urine 1:5

8 Corong steinless/kaca memasukkan urine 1:5


dlm tabung

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 33


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

9 Kom kecil steinless tempat blood lancet 1:5

10 Bak instrumen kecil steinless tempat spuit 1:5

11 Tempat sampah plastik Tempat sampah 1:5

1,5 Pelaksanaan senam 1 Matras 200 x 90 cm, Busa sbg alas utk senam 1:5
hamil hamil

2 Bantal busa/kapuk penyangga saat 5:5


melakukan senam
hamil
3 Tape recorder Standar sbg alat utk memutar 1 : 40
kaset/CD

4 Kaset/CD senam hamil Standar sbg audiovisual 1 : 20

5 Baju senam ibu hamil kain utk pakaian ibu 1:1

6 VCD Player Standar sbg audiovisual 1 : 40

7 TV Standar sbg audiovisual 1 : 40


1.6 Penyampaian Health 1 Model menu seimbang karet sbg media 1 : 20


Education
2 Chart tumbang janin kertas sbg media 1 : 25
3 Chart tanda bahaya Standar sbg media 1 : 25
kehamilan

4 Maternity Jacket Linen/silikon sbg media 1 : 25

5 Phantom payudara Silikon sbg media 1 : 25


6 Chart anatomi genetalia Standar sbg media 1 : 25
7 Chart siklus hormonal Standar sbg media 1 : 25

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 34


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

8 Chart sistem tubuh Standar sbg media 1 : 25

9 Poster senam Standar sbg media 1 : 25

10 Chart palpasi leopold Standar sbg media 1 : 25

11 Phantom genetalia Silikon sbg model 1 : 25


wanita

12 Phantom uterus Silikon sbg model 1 : 25

13 CD Anatomi fisilogi Standar sbg audiovisual 1 : 25


sistem reproduksi wanita

14 CD proses konsepsi Standar sbg audiovisual 1 : 25

15 CD perkembangan janin Standar sbg audiovisual 1 : 25

16 CD perubahan sistem Standar sbg audiovisual 1 : 25


tubuh dalam kehamilan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 35


C. LABORATORIUM INTRA NATAL CARE (INC)
NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

1 Mampu melaksanakan 1.1 Pengkajian data ASKEB II III 1 Tempat tidur lengkap besi sbg tmpt pemeriksaan 1:5 Larutan klorin 8 liter
asuhan kebidanan pada subjektif 5,25%
ibu bersalin kala I
1.2 Pemeriksaan fisik ibu (PERSALINAN) 2 Kursi Standar utk anamnesa 1:5 Tissue 8 roll
& janin

1.3 Penggunaan partograf 3 Manikien ibu bersalin Silikon*, gipsum dan sbg model 1 : 20 Plastik warna 5 Pak
kayu hitam

1.4 Pemeriksaan 4 Tensimeter dan stetoskop Karet/stainles mengukur tekanan 1:5 Plastik warna 5 Pak
penunjang darah kuning

1.5 Penatalaksanaan 5 Termometer axilla, oral, kaca mengukur suhu 1:5 Batu baterai 32 Buah
nyeri persalinan rectal

6 Gelas kaca tempat air DTT utk 1:5 Lembar 160


termometer partograf lembar

7 pols teller/jam steinless mengukur nadi 1:5 Sarung 240


tangan pasang

8 Bengkok steinless tempat sampah 1:5 Pembalut 50 buah


sementara wanita

9 Pita pengukur /metline plastik mengukur TFU 1:5 Kassa 4 roll

10 Waskom plastik tmpt dekontaminasi alat 1:5 Sabun cuci 8 Botol


tangan

11 Tempat sampah plastik tempat sampah 2:5 Nelaton 8 Buah


kateter

12 Monoaural/Laenec kayu/aluminium utk mendengarkan DJJ 1:5 Under 4 pak


Pad/kain

13 Bak instrumen steinless tempat instrumen steril 1:5 Kapas 3 kg

14 Kom kecil steinless tempat kapas 1:5 Jarum kulit 240 buah
dan jarum
otot
15 Phantom dilatasi cervik Silikon / triplek dan sbg model 1 : 20 Umbilical 160 buah
busa klem

16 Chart pembukaan serviks Kertas karton sbg media 1 : 20 Oksitoxin 160


ampul

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 36


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

17 Chart kontraksi dan posisi Kertas karton sbg media 1 : 20 Penang/ 80 buah
kepala tanda
pengenal
18 Chart partograf Kertas karton sbg media 1:5 Busa uk. 40 buah
25x25

Vaselin 8 tube

2 Memberikan asuhan 2.1 Pemilihan posisi 1 Tempat tidur besi tmpt utk partus 1 : 20 Spuit 10 cc 120 buah
kebidanan pada kala II persalinan
Persalinan.
sesuai keinginan 2 Matras busa alas utk partus 1 : 20 Plester 8 roll
pasien

2.2 Pertolongan 3 Bak instrumen tertutup steinless tempat instrumen 1:5 Spuit 3 cc 120 buah
persalinan

2.3 Amniotomi 4 Korentang dan tempatnya steinless pengambil alat steril 1:5 Kapas DTT 2 Kg

2.4 Episiotomi 5 Gunting Episiotomi steinless melakukan episiotomi 1:5 Masker 80 buah

6 Arteri klem, kocher (2) steinless penjepit tali pusat 1:5 Benang 20 roll
sulam

7 Gunting tali pusat steinless menggunting tali pusat 1:5 Benang cut 80 pcs
gut

8 Alat pemecah ketuban (1/2 steinless memecahkan ketuban 1:5 Lidokain 2 % 240
kocher) ampul

9 Piring plasenta Plastik/steinless tempat plasenta 1:5 Aqudest 50 Vial


10 Handuk kain mengeringkan bayi 1:5

11 Pengisap lender Dee Lee Karet membersihkan lendir 1:5


bayi baru lahir

12 Kain pembungkus bayi kain pembungkus bayi 1:5


13 Pakaian ibu (lengkap) kain pakaian ibu 1:5
14 Duk persalinan Katun alas bokong dan 1:5
menahan defleksi
kepala
15 Kain sarung Kain untuk pakaian ibu 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 37


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

16 Lampu sorot steinless/besi/plastik sbg penerangan 1:5

17 Phantom dilatasi Cervik Silikon sbg model 1:5

18 Phantom panggul, Silikon sbg model 1:5


tengkorak janin/ bayi,

19 plasenta dan tali pusat / silikon plastik/kain sbg model 1:5

20 phantom mekanisme silikon sbg model 1 : 20


persalinan

21 Phantom vagina/perineum Silikon sbg model 1:5

22 Phantom abdomen Siliokn sbg model 1:5

23 Chart posisi meneran kertas karton sbg media 1 : 20

24 CD pelepasan hormon dan Standar sbg audiovisual 1 : 20


posisi melahirkan

25 Phantom panggul Silikon sbg model 1 : 20

26 Chart penurunan kepala kertas karton sbg media 1 : 20

27 CD Safely into water Standar sbg audiovisual 1 : 20

28 CD Comfort measure the Standar sbg audiovisual 1 : 20


childbith

29 CD Mekanisme persalinan Standar sbg audiovisual 1 : 20


30 CD Stage of Labour Standar sbg audiovisual 1 : 20
31 CD Gentle birth choice Standar sbg audiovisual 1 : 20
32 Ember plastik bertutup palstik tempat pakaian kotor 1:5
33 Apron Plastik sbg pelindung diri 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 38


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

34 Kacamata Plastik sbg pelindung mata 1:5

35 Masker Kain sbg pelindung wajah 1:5

36 Sarung kaki/sepatu boot Plastik sbg pelindung kaki 1:5

37 Tempat sampah basah dan Plastik tempat sampah 1:5


kering terkontaminasi

38 Waskom larutan klorin Plastik tempat dekontaminasi 1:5


alat

39 Waskom air DTT Plastik tempat pembilasan alat 1:5

40 Tempat air mengalir/ keramik utk mencuci alat 1:5


wastafel

41 Tensimeter Air raksa mengukur tekanan 1:5


darah

42 Stetoskop karet dan steinless mengukur tekanan 1:5


darah

43 Bedpan stainless sbg alat eliminasi 1:5

44 Chart hand maneuver kertas sbg media 1 : 20


45 CD Proses kelahiran dan Standar sbg audiovisual 1 : 20
kekuatan alami

46 CD Amniotomi dan Standar sbg audiovisual 1 : 20


Episiotomi

47 CD APN Standar sbg audiovisual 1 : 20


48 Resusitasi set plastik silikon persipan resusitasi BBL 1:5

3 Mampu melaksanakan 3.1 Manajemen aktif kala 1 Arteri klem steinless membantu pengeluaran 1:5
asuhan kebidanan pada III plasenta
kala III Persalinan
3.2 Pemeriksaaan 2 Doek steril kain sbg alas bokong 2:5
plasenta,selaput
ketuban dan tali pusat

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 39


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
&
PRAKTIKAN JENIS JML/SMT

3.3 Pemantauan : 3 Phantom panggul Standar sbg pemenuhan 1:5


kontraksi, robekan kebutuhan oksigen
jalan lahir dan
perineum, tanda 4 Phantom plasenta Standar menghentikan 1:5
vital,hygiene. perdarahan

5 Kateter nelaton Standar utk kateterisasi 1:5

4 Memberikan asuhan 4.1 Melakukan penjahitan 1 Bak instrumen tertutup stainless sbg tempat instrumen 1:5
kebidanan pada kala IV luka (sedang)
Persalinan episiotomi/laserasi
2 Nald voeder stainless pemegang jarum 1:5

3 Pinset anatomi stainless penarik jarum 1:5

4 Duk berlubang kain penutup daerah luka 1:5

5 Model Penjahit Perineum Silikon sbg model 1:5

6 Gunting benang stainless utk menggunting 1:5


benang

7 Pinset Cirurgis stainless pemegang kasa 1:5

4,2 Pemantauan Kala IV 1 Tensimeter * karet dan besi mengukur tekanan 1:5
darah

4.2.1 Tanda Vital 2 Stetoskop* Karet/stainles mengukur suhu 1:5

4.2.2 Tonus uterus & tinggi 3 Termometer* Air raksa & digital mengukur suhu 1:5

4.2.3 fundus uterus 4 Pols teller/jam* steinless/standar menghitung nadi 1:5

4.2.4 Perdarahan
4.2.5. Kandung kencing

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 40


D. LABORATORIUM POST NATAL CARE (PNC)
NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & BAHAN HABIS PAKAI
PRAKTIKAN
JENIS JML/SMT

1 Mampu memberikan asuhan 1.1 Pengkajian data Asuhan III 1 Tempat tidur lengkap Standar utk tmpt pemeriksaan 1:5 Kertas 1 Rim
masa nifas normal subjektif Kebidanan III

1.2 Pemeriksaan fisik 2 Kursi Standar utk anamnesa 1:5 Larutan klorin 5 Botol
ibu nifas 5,25%*

4 Phantom ibu Silicon/karet sbg model 1 : 20 Tissue 5 Rol

5 Pen light plastik/steinless pemeriksaan mulut, 1:5 Plastik warna 5 Pak


hidung, telinga hitam

7 Tongue spatel steinless pemeriksaan mulut 1:5 Plastik warna 5 Pak


kuning

8 Pengukur berat badan besi menimbang berat 1:5 Batu baterai 20 Buah
badan

9 Bak instrumen tertutup steinless tempat instrumen 1:5 Kassa 5 Pak

10 Troly instrumen steinless meletakkan set 1:5 Alkohol 70% 5 Botol


instrumen

11 Stetoskop steinless+karet mengetahui kondisi ibu 1:5 Sarung tangan 30


Pasang

12 Tensimeter besi + karet mengukur tekanan 1:5 format


darah 80
pengkajian lembar
13 Termometer kaca mengukur suhu 1:5
breast pump
8 buah
14 Gelas kaca mendesinfeksi 1:5
Baby oil
termometer 16 botol
15 Pols teller steinless mengukur nadi 1:5 povidon iodin 16 botol
16 Bengkok steinless tempat sampah 1:5
sementara

17 Waskom plastik tempat dekontaminasi 1:5


alat

18 Tempat sampah plastik tempat sampah 2:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 41


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & BAHAN HABIS PAKAI
PRAKTIKAN
JENIS JML/SMT

19 Chart gangguan psikologis kertas karton sbg media 1 : 20


pada masa nifas

20 kertas karton 1 : 20
Chart tanda bahaya masa
nifas media

2 Mampu memberikan 2.1 Perawatan 1 Handuk besar kain menjaga privasi ibu 2:5
penatalaksanaan pada payudara
masalah pada masa nifas
2.2 Teknik menyusui 2 Waslap katun membersihkan 2:5
yang benar payudara

3 Kom kecil steinless tempat kapas 1:5

4 Kom steinless tempat minyak /baby 1:5


oil

5 Phantom payudara Silikon sbg model 1:5

6 Waskom plastik tempat air hangat 2:5

7 Bengkok steinless tempat sampah 1:5


sementara

8 CD perawatan payudara Standar sbg audiovisual 1 : 20

9 Chart perawatan payudara Standar sbg media 1 : 20

11 Phantom bayi Silikon sbg model 1 : 20

12 CD Cara menyusui dan Standar sbg media 1 : 20


posisi menyusui yang
benar
13 Chart cara dan posisi Kertas karton sbg media 1 : 20
menyusui yang benar

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 42


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & BAHAN HABIS PAKAI
PRAKTIKAN
JENIS JML/SMT

3 Mampu memberikan health 3.1 Pelaksanaan 1 Matras *) busa sbg alas senam 1:5
education senam nifas

2 Poster senam nifas kertas karton sbg media 1 : 20

3 Bantal *) busa sbg penyanggga saat 1:5


senam

4 TV Standar media 1 : 20

5 VCD/ DVD player Standar utk memutar CD/VCD 1 : 20

6 CD senam nifas Standar media 1 : 20

7 Chart senam nifas kertas karton sbg media 1 : 20


3.2 Pemberian asuhan 1 Kom steinless tempat kasa 1:5
perawatan
perineum 2 Bed pan steinless menampung cairan 1:5
kotor

3 Korentang dalam steinless utk mengambil alat 1:5


tempatnya steril

4 Bak instrumen bertutup steinless tempat instrumen 1:5


5 Ember/tempat sampah plastik tempat sampah 1:5
basah terkontaminasi

6 Perlak/alas plastik sbg alas 1:5


7 Kom kecil steinless tempat betadin 1:5
8 Phantom panggul Silikon sbg model 1:5

9 Phantom genetalia Silikon sbg model 1:5

10 Bengkok steinless tempat sampah 1:5


sementara

11 CD perawatan perineum Standar media 1 : 20


Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 43


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & BAHAN HABIS PAKAI
PRAKTIKAN
JENIS JML/SMT

3.3 Pemilihan alat 1 Model menu seimbang *) Standar sbg model 1 : 20


kontrasepsi

3.4 Pemenuhan 2 Lembar balik ABPK kertas karton sbg media 1 : 20


kebutuhan gizi ibu
nifas
3 Model alat kontrasepsi Standar sbg media 1 : 20

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 44


E. LABORATORIUM NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
& PRAKTIKAN

JENIS JML/S
MT

1 Mampu memberikan 1.1 Pemeriksaan fisik ASKEB III 1 Tempat tidur bayi/meja bayi Kayu tempat pemeriksaan 1:5 Larutan klorin 4 liter
asuhan pada bayi usia 2-6 bayi NEONATUS 5,25 %
hari BAYI DAN
ANAK BALITA 2 Lampu penghangat plastik/steinless/besi mencega hipotermi 1:5 Kapas 2 kg
3 Phantom bayi Silikon sbg model 1:5 Tissue 16 roll
4 Timbangan bayi plastik/steinless menimbang BB bayi 1:5 Sarung 80
tangan pasang

5 Pengukur panjang badan kayu mengukur panjang 1:5 Format 80


bayi rujukan lembar

6 Pita pengukur/ Metlin plastik pengukuran 1:5 Gentian violet 8 botol


antropometri

7 Stetoskop karet dan steinless manilai denyut jantung 1:5 Sabun mandi 8 buah
& pernafasan bayi bayi

8 Pols teller/jam steinless/plastik menghitung nadi 1:5 Samphoo 8 botol


bayi
9 Penlight steinless/plastik untuk memeriksa 1:5 Cotton bud 8 pack
hidung, mulut &
telinga
10 Termometer untuk bayi kaca mengukur suhu 1:5 Sabun cuci 8 botol
tangan

11 Inkubator steinless tempat BBL 1 : 20 Kassa 2 roll

12 CD pemeriksaan fisik bayi Standar sbg audiovisual 1 : 20 Format 80


pengkajian Lemba
(KMS, r

1.2. Pembersihan kulit 1 Bak mandi plastik tempat memandikan 1:5 DDST,
bayi SDIDTK

2 Lampu sorot plastik/steinless/besi menerangi 1:5 Vaksin BCG, 16


pelarut ampul

3 Tempat sabun mandi bayi plastik tempat sabun 1:5 Vaksin 16 vial
Campak,
pelarut

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 45


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
& PRAKTIKAN

JENIS JML/S
MT

4 Pakaian bayi kain menghangatkan tubuh 1:5 Vaksin DPT 16 vial


(baju,popok,topi) bayi

5 Handuk kain mengeringkan badan 1:5 Vaksin 16 vial


bayi Hepatitis B

6 Waslap kain membersihkan kulit 2:5 Vaksin Polio 16 vial


bayi oral

7 Phantom bayi Silikon model 1:5 Spuit 1 cc 80


Buah

8 Baki + alas steinless + kain tempat untuk 1:5 Spuit 3 cc 80


membawa peralatan Buah

9 Bengkok steinless tempat membuang 1:5 Spuit 5 cc 80


kotoran Buah

10 Selimut bayi kain penghangat bayi 1:5 Safety box 8 Box


11 Sisir plastik menyisir rambut bayi 1:5
12 Troly tempat bak mandi steinless/besi tempat meletakkan 1:5
bak mandi

13 Apron plastik melindungi supaya 1:5


tidak basah

14 Perlak plastik alas pada saat 1:5


mengeringkan bayi

15 Kom kecil steinless tempat cotton bud 1:5

16 CD memandikan bayi Standar 1 : 20


1.3 Perawatan tali pusat 1 Pinset anatomi steinless menjepit kassa 1:5
2 Bengkok steinless tempat membuang 1:5
kotoran

3 Phantom bayi dengan tali Silikon model 1 : 20


pusat

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 46


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
& PRAKTIKAN

JENIS JML/S
MT

1.4 Pencegahan 1 Baju kangguru kain kontak kulit ibu dan 1:5
hipotermi bayi

2 Pakaian bayi lengkap kain menghangatkan 1:5


badan bayi

3 Lampu sorot plastik/besi/steinless menghangatkan 1:5


badan bayi

4 Selimut bayi kain menghangatkan 1:5


badan bayi

2 Mampu melaksanakan 2.1 Pemantauan tumbuh 1 Alat permainan edukatif plastik/karet/kayu memantau 1:5
pemantauan tumbuh kembang perkembangan anak
kembang neonatus bayi dan
anak balita. kembang neonatus 2 Timbangan bayi steinless/plastik mengukur berat badan 1 : 20
bayi anak balita. bayi

dan anak balita. 3 Pita pengukur/ Metlin plastik mengukur lila/lika/lida 1:5

6 Penlight plastik/steinless melihat adanya 1:5


kelainan

7 Bengkok steinless tempat membuang 1:5


kotoran

8 Chart tumbuh kembang kertas kerton media 1 : 20

9 Chart SDIDTK kertas karton media 1 : 20


10 Pengukur PB bayi kayu mengukur PB bayi 1:5


3 Mampu melaksanakan 3.1 Penanganan asfiksia 1 Meja Resusitasi aluminium + kaca melatakkan bayi saat 1 : 20
asuhan pada neonatus dan dengan alat resusitasi tindakan
bayi baru lahir dengan
masalah yang lazim terjadi
2 Jam Standar menilai pernapasan 1:5
bayi

3 Dee Lee karet menghisap lendir 1:5

4 Ambu baag karet silikon melakukan resusitasi 1:5

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 47


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT BAHAN HABIS PAKAI
& PRAKTIKAN

JENIS JML/S
MT

5 Tabung Oksigen besi menyimpan O2 1 : 20

6 Regulator set steinless + kaca + mengukur volume O2 1:5


plastik

7 Bedong bayi kain membungkus dan 3:5


ekstensi kepala

8 Bak instrumen steinless meletakkan dee lee 1:5

9 Sungkup karet silikon melakukan resusitasi 1:5


10 Bengkok steinless tempat membuang 1:5
kotoran

11 Stetoskop karet + steinless menilai denyut jantung 1:5


bayi

12 Lampu sorot plastik/besi/steinless mencegah hipotermi 1:5


13 Phantom bayi resusitasi Silikon model 1:5

14 Baki+ alas steinless + kain tempat membawa 1:5


peralatan

15 CD dan Chart resusitasi Standar media 1 : 20


4 Mampu memberikan 4.1 Pemberian imunisasi 1 Bak Instrumen steinless tempat spuit steril 1:5
imunisasi pada neonatus, dasar
bayi dan anak balita 4.2 Pemberian imunisasi 2 Bengkok steinless tempat membuang 1:5
ulang kotoran
3 Phantom bayi Silikon model 1:5
4 Cool Pac kaca + plastik tempat meletakkan 1:5
vaksin

5 Bagan Imunisasi kertas karton media 1 : 20

6 Baki + alas steinless + kain tempat membawa 1:5


peralatan

7 Kom kecil steinless tempat kapas + air 1:5


DTT

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 48


F. LABORATORIUM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & BAHAN HABIS PAKAI
PRAKTIKAN
JENIS JML/SMT
1 Mampu melakukan 1.1 Metode sederhana Pelayanan KB IV 1 Phantom penis Silikon sbg model 1:5 Kondom 30 buah
pelayanan kontrasepsi

2 Phantom vagina Silikon sbg model 1:5 Barier 30 buah


Intravaginal

1.2 Metode hormonal 1 berbagai pil kontrasepsi Standar sbg alat peraga 1:5 Pil kombinasi

1.2.1 Pemberian kontrasepsi Pil 30 blister


oral progesteron

1.2.2 Pemberian kontrasepsi 1 Bak instrumen stainless tempat instrumen 1:5 Obat suntik
suntikan kombinasi

2 Bengkok stainless tempat sampah 1:5 Obat suntik 30 Buah


sementara progesteron

3 Manikien injeksi IM Silikon sbg model 1:5 Kapas 1 Kg

4 Tempat sampah Plastik tempat sampah 1:5 Spuit 3 cc 80 buah


dan 5 cc

5 Kom tertutup stainless tempat kapas alkohol 1:5 Savety Box 5 Buah

6 Waskom klorin Plastik tempat 1:5 sarung 80


dekontaminasi tangan pasang

1.2.3 Pemasangan dan 1 Bak Instrumen tertutup stainless tempat instrumen 1:5 Lidokain 2 % 80 ampul
pencabutan implan

2 Skapel stainless membuat insisi 1:5 Aquadest 80 flakon

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 49


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & BAHAN HABIS PAKAI
PRAKTIKAN
JENIS JML/SMT
3 Trocart stainless memasukkan implant 1:5 Spuit 10 cc 40 buah

4 Duk berlubang katun menutup lengan 1:5 Bisturi 80 Buah

5 Gunting stainless menggunting plester 1:5 implan 40 set

6 Tempat tidur Standar tempat tindakan 1:5 povidon iodin 8 botol

7 Penyangga lengan Busa 20 x 3 x 10 cm 1:5 Verband 80 gulung

8 Klem penjepit/ mosquito/ stainless mengeluarkan 1:5 Handyplast 120 buah


crile implant

9 Klem pemegang implan stainless mengeluarkan 1:5 Kasa steril 5 Pak


(klem U) implant

10 Kom kecil stainless tempat implant 3:1 Obat Anastesi 30 Ampul


lokal

11 CD pemasangan dan Standar sbg audiovisual 1 : 20 Sabun 8 buah


pelepasan AKBK batangan

12 Phantom lengan atas silikon sbg model 1:5 Epinefrin (bila 8 Botol
syok)

Kapas 2 kg

1.3 Pemberian Non


Hormonal
1.3.1 Pemasangan dan 1 Bak Instrumen tertutup stainless tempat instrumen 1:5 IUD (Nova T) 40 set
pencabutan AKDR
2 Model pemasangan AKDR Silikon sbg model 1:5 IUD (Copper 40 set
T 380A)

3 Spekulum gusco stainless membuka vagina 1:5 Klorin 5.25 %

4 Tenakulum uterus stainless menjepit serviks 1:5 Lap tangan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 50


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & BAHAN HABIS PAKAI
PRAKTIKAN
JENIS JML/SMT
5 Kogel tang stainless memegang kasa 1:5 Spatula ayre/ 30 Buah
brush

6 Uterus sonde stainless mengukur besar 1:5 Lidi kapas 60 Buah


uterus

7 Gunting panjang benang stainless menggunting benang 1:5 Objek glass 30 Buah
IUD IUD

8 Pengait IUD/ Aligator stainless mengait benang IUD 1:5 Alkohol 95% / 5 Botol
cairan

9 Tampon tang stainless menjepit kassa 1:5 fiksasi lainnya

10 Duk berlubang Standar melindungi infeksi 1:5 Formulir 30


pengantar Lembar

11 Phantom pemasangan Silikon sbg model 1:5 Asam Asetat 5 Botol


AKDR 3-5%

12 Ginekolog Bed Besi tempat pemasangan 1:5


IUD

13 Apron Plastik pelindung diri 1:5

14 Lembar balik ABPK Standar sbg media 1:5

15 Kom kecil stainless tempat betadin 1:5

16 Lampu sorot Standar penerangan 1:5

17 CD pemasangan dan Standar media 1 : 20


pelepasan AKDR

2 Mampu melakukan 2.1 Pembinaan akseptor 1 Contoh Alat Kontrasepsi Standar sbg media 1 : 20
pembinaan akseptor KB KB melalui konseling
melalui konseling 2 Poster WOW/MOP Standar sbg media 1 : 20
3 Alat Bantu Pengambilan Standar sbg media 1 : 20
Keputusan (ABPK)

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 51


NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & BAHAN HABIS PAKAI
PRAKTIKAN
JENIS JML/SMT
3 Melakukan pemantauan 3.1 Skrining untuk IV 1 Bak Instrumen tertutup Standar tempat instrumen 1:5
tumbuh kembang wanita keganasan dan
sepanjang daur penyakit sistemik
kehidupannya, gangguan 3.2 Pemeriksaan IVA / 2 Spekulum cocor bebek Standar membuka vagina 1:5
dan permasalahannya Papsmear

3.3 Pemeriksaan Sadari 3 Kom stainless tempat lidi kapas 1:5

4 Kom bertutup stainless tempat kasa 1:5

5 Bengkok stainless tempat sampah 1:5


sementara

6 Phantom panggul Silikon sbg model 1:5


ginekologi

7 Perlak Standar alas bokong 1:5

8 Selimut mandi Standar menjaga privacy 1:5

9 Chart stadium keganasan Kertas karton sbg media 1 : 20


serviks

10 CD IVA dan papsmear Standar media 1 : 20

11 Model payudara*) Silikon Sebagai alat peraga 1:5

12 Chart pemeriksaan Kertas karton media 1 : 20


payudara

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 52


BAB V
PENUTUP

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Demikian Standar Laboratorium Kebidanan Pendidikan Tenaga Kesehatan ini dibuat,
Kesehatan sebagai acuan laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan jurusan mohon masukan dalam upaya membangun demi kemajuan dan peningkatan
Kebidanan. Pendidikan Tenaga Kesehatan milik kita bersama.

Diharapkan dengan adanya Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes ini dapat


dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mengevaluasi, mengembangkan dan
membuat suatu laboratorium di jurusan Kebidanan Pendidikan Tenaga Kesehatan
yang berguna bagi kemajuan Pendidikan Tenaga Kesehatan khususnya jurusan
Kebidanan dan juga guna menghasilkan lulusan yang bermutu Untuk itu diharapkan
dukungan dari berbagai pihak dalam penerapan Standar Laboratorium Kebidanan
Diknakes ini.

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 53


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi Buku Pedoman .

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan akademik & Kegiatan Mahasiswa, 2005.Prosedur Operasi Standar (SOP, Standard
Operating Procedures) Laboratorium.Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan, 2005. Standar Minimum Laboratorium
Matematika.Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Kurikulum 19 Jenis Inti Pendidikan Tenaga kesehatan.Jakarta.

Depkes BPPSDM. (2008). Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Kertiasa, Nyoman. Laboratorium & Pengelolaannya. Pudak Scientific. Jakarta.

Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan


LAMPIRAN 1

Tabel 1
CONTOH KARTU/BUKU PENCATATAN ALAT/BAHAN

Nama Alat :
Spesifikasi :
Nama Pabrik/Perusahaan :
Kode Pabrik/Perusahaan :

Masuk Keluar Sisa Ket


Tanggal Banyak/jumlah Tanggal Banyak/jumlah

Catatan : Kolom keterangan diisi dengan uraian singkat tentang


kondisi alat/bahan yang bersangkutan.

Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan


LAMPIRAN 2.1

CONTOH MANUAL PROSEDUR


(Peminjaman Alat di Skills Lab)

1. TUJUAN
Manual prosedur ini menerangkan prosedur peminjaman alat untuk 3. PROSEDUR PEMINJAMAN ALAT
Mahasiswa

Mulai :
Mahasiswa mengisi
1. Blanko peminjaman alat
2. KLASIFIKASI ALAT 2. Meninggalkan KTM
.................................. 3. .
.................................. 4. .
.................................

Pemakaian Alat:
Mahasiswa memakai alat dengan baik
Apabila diketahui menyalahgunakan alat
untuk
keperluan bukan belajar mahasiswa akan
diberikan sangsi
..................................................................
..................................................................

Mahasiswa mengembalikan alat

Cek alat oleh petugas


1. Apabila baik, Tanda pengenal kembali
2. Apabila kurang baik, petugas lapor ke Dosen
Koordinator Alat untuk sangsi
3. ...........................................
4. ...........................................

Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan


LAMPIRAN 2.21

KETERANGAN:

No Kegiatan Tanggungjawab
2.1 Mulai Mahasiswa
Mahasiswa mengisi Laboran Alat
1. Blanko peminjaman alat ......................
2. Meninggalkan KTM/KTP/SIM (tanda ......................
pengenal)
3. ...................................
4. ...................................

2.2 Pemakaian alat


......................... .......................
......................... ........................
.......................

2.3 Mahasiswa mengembalikan alat Mahasiswa


.............................................. ..........................
.............................................. ..........................

2.4 Cek alat oleh petugas


1. Apabila baik, tanda pengenal kembali ....................
2. .................................... ....................
3. ....................................
4. ....................................

4. CATATAN
Dalam manual procedure peminjaman alat ini ........................
..................................................................

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes


LAMPIRAN 3
CONTOH MANUAL PROSEDUR
(Pemeliharaan Alat di Laboratorium/Klinik)

No.Iventaris Nama Alat Perawatan/ Tanggal Tandatangan


Perbaikan/ Pelaksana
Penggantian

Mengetahui
Penanggungjawab Laboratorium/Klinik

( )

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes


LAMPIRAN 4

DAFTAR ALAT LABORATORIUM/KLINIK DENGAN KALIBRASI

No. Nama Alat Pelaksana Kalibrasi


1. Hand Piece Kemenkes
2. Lampu Helio Kemenkes
3. Rontgen Gigi Bapeten
4. Tensi meter Kemenkes
5. Timbangan miligram Metreologi
6. Racun api Swasta

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes


KONTRIBUTOR

Buku ini berhasil disusun atas partisipasi aktif dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain :

Tingkat Pusat :
dr. Setiawan Soeparan, MPH; dr. Asjikin Iman H.Dachlan; drg. Rosita Gusfourni, MM, Dra. Trini Nurwati, Mkes; drs. Suherman, M.Kes; Ellya Netty, SKp, M.Kes; Erlina Yoselin Sena, SKM,
Msi; Ns. I Ratnah, Skep; Dewa Made Angga Wisnawa, SKM, MScPH; drg. Helmawaty Wahid, MPd; Asih Luh Gati, SKM, MSc; Sugiharto, SKM, MM; Verdhany Puspitasari, Skep; Dora
Handyka, SST; Eric Irawati, S.Si.T.

Tingkat Daerah :
Salmah, SKp, M.kes; Diyan Indrayani,SST; Waode Hajrah; Eravianti, S.Si.T, MKM; Dra. Hj. Tati Rostati, M.Kes; Titi M; Taty Nurti, SPd, M.Kes; Dra. Kosma Heryati, M.Kes; Haspita Rizky
SH, SST; Yeti Resnayeti, SKp, M.Kes; Taty Nurti, S.Pd, M.Kes; Drg. Ngena Ria; Dra. Diah Titik Mutiarawati, M.Kes; Satino, SKM, MSCN; Edy Rumhadi, M.Kes; Drg. Supriyatna, M.Pd; RH.
Kristina, SKM, M.Kes; Wahyu Widagdo, SKp, M.Kes, Sp.Kom; Dra. Hj. Euis Nurhayati, M.Kes; Hj. Betty Suprapti, M.Kes; Abidillah Mursyid, SKM, M.Kes; Budi Susatia, SKP, M.Kes; AA Gde
Raka Kanayana, SST, M.Kes; Dra. Kosma Haryati, M.Kes; Yasril, SKM, M.Kes; H. Muhammad Muslim, S.Pd, M.Kes; Indro Subagyo, SKM, M.Kes; Drs. Zulkifli, S.Kep, M.Kes; Drs. Meildy
E.Pascoal, M.Kes; Agustiansyah, SKM, M.Kes; Anita Puri, SKp, MM; Edy Susanto, SKM, M.Kes.

Dan semua individu/pihak yang telah membantu penyusunan Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga kesehatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Mohon Maaf Bila Ada Kesalahan dalam Penulisan Nama dan Gelar

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes

Anda mungkin juga menyukai