Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Spektrum cedera traumatik pada otak bervariasi dari cedera ringan dan
kadang-kadang tak disadari sampai cedera berat dengan morbiditas dan mortalitas
yang nyata.
Di Amerika Serikat, kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai
500.000 kasus. Dari jumlah tersebut, 10% meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Yang
sampai di rumah sakit, 80% dikelompokkan sebagai cedera kepala ringan (CKR), 10%
termasuk cedera kepala sedang (CKS), dan 10% sisanya adalah cedera kepala berat (CKB).
Insiden cedera kepala terutama terjadi pada kelompok usia produktif antara 15-44 tahun.
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab 48%-53% dari insiden cedera kepala, 20%-28%
lainnya karena jatuh dan 3%-9% lainnya disebabkan tindak kekerasan, kegiatan olahraga dan
rekreasi (Turner DA, 1996). Data epidemiologi di Indonesia belum ada, tetapi data dari salah
satu rumah sakit di Jakarta, RS Cipto Mangunkusumo, untuk penderita rawat inap, terdapat
60%-70% dengan CKR, 15%-20% CKS, dan sekitar 10% dengan CKB. Angka kematian
tertinggi sekitar 35%-50% akibat CKB, 5%-10% CKS, sedangkan untuk CKR tidak ada yang
meninggal (perdossi 2007)
Angka kejadian pasti dari cedera kepala sulit ditentukan karena berbagai
faktor, misalnya sebagian kasus-kasus yang fatal tidak pernah sampai ke RS, dilain
pihak banyak kasus yang ringan tidak datang pada dokter kecuali bila kemudian
timbul komplikasi. Dari penelitian di Skotlandia dan Kanada ditemukan bahwa
perbandinganpasen cedera kepala yang tidak dirawat di RS terhadap pasen yang
dirawat adalah 4-5 : 1.
Insiden cedera kepala yang nyata yang memerlukan perawatan di RS dapat
diperkirakan 480.000 kasus pertahun (200 kasus/100.000 orang), yang meliputi
concussion, fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial, laserasi otak, hematoma dan
cedera serius lainnya. Dari total ini 75-85% adalah concussion dan sekuele cedera
kepala ringan. Cedera kepala paling banyak terjadi pada laki-laki berumur antara 15-
24 tahun, dan biasanya karena kecelakaan kendaraan bermotor. Menurut Rimer et al
dari 1200 pasien yang dirawat di RS dengan cedera kepala tertutup, 55% diobati
untuk cedera kepala ringan (minor).
2. Defenisi
Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun
tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologi yaitu gangguan fisik,
kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen. (perdossi 2006)

3. Klasifikasi
Ada beberapa jenis klasifikasi trauma kapitis, tetapi dengan berbagai pertimbangan
dari berbagai aspek maka bagian neurologi menganut pembagian sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai