Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

GRID COMPUTING
PAPER

OLEH

SARI RAHMADINA ANORI / 1102639


YENI SEPTIANA / 1102640
KHILDA RAHMI ZAKI / 1102660
3F1,2
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
GRID COMPUTING

A. PENDAHULUAN

Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan Hukum Moore,


meskipun demikian bandwith jaringan komputer berkembang jauh lebih pesat. Semakin
cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk menggabungkan kekuatan
komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah. Perkembangan ini
memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara
geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah ada.
Pesatnya perkembangan teknologi komputer di negara-negara maju, membuat
para penelitinya semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab tantangan
dan permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki supercomputer dengan
kapasitas yang sangat tinggi , apa yang sudah ada ini pun dirasa tetap kurang, karena
mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih besar lagi. Setelah semua
komputer yg dimiliki seorang "peneliti haus tenaga komputasi" dipergunakan habis-
habisan untuk memecahkan masalahnya, setelah berbagai cara untuk memecahkan
masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien, tapi tetap masalahnya belum bisa
dipecahkan. Komputasi grid adalah salah satu jawaban dari permasalahan tersebut.

B. PENGERTIAN GRID COMPUTING

Grid computing adalah sebuah asosiasi sumber daya komputer dari beberapa
domain administrasi untuk mencapai tujuan bersama dengan berbagai layanan kepada
pengguna. Dalam komputasi grid pengguna dapat mengakses sumber daya seperti, proses,
penyimpanan, data dan aplikasi dengan sedikit atau tanpa pengetahuan tentang lokasi
fisik sumber daya dan teknologi yang mendasari digunakan.
Grid computing sebenarnya merupakan sebuah aplikasi pengembangan dari
jaringan komputer (network). Hanya saja, tidak seperti jaringan komputer konvensional
yang berfokus pada komunikasi antar pirati (device), aplikasi pada Grid computing
dirancang untuk memanfaatkan sumber daya pada terminal dalam jaringannya. Grid
computing biasanya diterapkan untuk menjalankan sebuah fungsi yang terlalu kompleks
atau terlalu intensif untuk dikerjakan oleh satu sistem tunggal.
Grid Computing (Komputasi Grid) merupakan salah satu dari tipe Komputasi
Paralel, adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer terpisah
secara geografis namun tersambung via jalur komunikasi (termasuk Internet) untuk
memecahkan persoalan komputasi skala besar. Semakin cepat jalur komunikasi terbuka,
maka peluang untuk menggabungkan kinerja komputasi dari sumber-sumber komputasi
yang terpisah menjadi semakin meningkat. Dengan demikian, skala komputasi
terdistribusi dapat ditingkatkan secara geografis lebih jauh lagi, melintasi batas-batas
domain administrasi yang ada.
Dalam buku The Grid:Blue Print for a New Computing Infrastructure
dijelaskan bahwa "A computational grid is a hardware and software infrastructure
that provides dependable, consistent, pervasive, and inexpensive access to high-end
computational capabilities." Ini berarti yang dimaksud dengan komputasi grid
adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat
menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal
terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia.
Grid computing adalah suatu bentuk komputasi terdistribusi yang
melibatkan koordinasi dan berbagi komputasi, aplikasi, data dan penyimpanan atau
sumber daya jaringan di seluruh organisasi dinamis dan geografis. Teknologi Grid
berusaha menangani masalah komputasi yang kompleks dan memungkinkan
memungkinkan akses ke basis sumber daya komputer.
Grid computing adalah istilah yang mengacu pada kombinasi dari sumber daya
komputer dari domain administrasi ganda untuk mencapai tujuan bersama. grid bisa
dianggap sebagai sistem terdistribusi dengan beban kerja non-interaktif yang melibatkan
sejumlah besar file. Apa yang membedakan komputasi grid dari konvensional sistem
komputasi kinerja tinggi seperti komputasi cluster adalah bahwa grid cenderung lebih
longgar digabungkan, heterogen, dan tersebar secara geografis. Walaupun grid bisa
didedikasikan untuk aplikasi khusus, itu lebih umum bahwa sebuah grid tunggal akan
digunakan untuk berbagai tujuan yang berbeda. Grid sering dibangun dengan bantuan dari
tujuan grid software-perpustakaan umum dikenal sebagai middleware.
Grid computing dapat diartikan sebagai sebuah sistem komputasi terdistribusi,
yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan,
bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal
secara vitual. Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai situs web dan
menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri sendiri,
maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan menggunakan sebuah virtual
komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang sangat besar.

C. KARAKTERISTIK GRID COMPUTING

Karakteristik grid computing diantaranya adalah sebagai berikut

1. Large Scale (berskala besar)


Grid Computing harus mampu menangani sejumlah sumber daya mulai dari
hanya beberapa untuk jutaan. Hal ini menimbulkan masalah yang sangat serius
untuk menghindari penurunan kinerja potensial sebagai ukuran meningkan
jaringan.

2. Distribusi geografis
Sumber daya grid computing memungkin lokasi di tempat yang jauh.
3. Heterogenitas
Grid computing menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras sumber
daya yang sangat bervariasi mulai dari data, file, komponen perangkat lunak
atau program untuk sensor, instrumen ilmiah, perangkat layar, penyelenggara
pribadi digital, komputer, super-komputer dan jaringan.
4. Resource Sharing
Sumber daya milik berbagai organisasi dapat diakses oleh organisasi lainnya
(pengguna) .
5. Multiple administrations
Setiap organisasi dapat membentuk keamanan yang berbeda dan kebijakan
administratif di mana sumber daya yang dimiliki dapat diakses dan digunakan.
6. Resource coordination
Sumberdaya dalam grid computing harus dikoordinasikan untuk memberikan
kemampuan komputasi yang handal.
7. Transparent access
Grid computing harus dilihat sebagai komputer virtual yang tunggal
8. Dependable access
Grid computing harus menjamin pemberian pelayanan di bawah persyaratan
Quality of Service (QoS). Kebutuhan layanan yang handal adalah kebutuhan
mendasar sejak pengguna membutuhkan jaminan bahwa mereka akan
menerima prediksi , berkelanjutan dan menunjang performa dengan tinggi
kinerja
9. Consistent access
Grid computing harus dibangun dengan standar pelayanan , protokol dan
interface sehingga menyembunyikan heterogenitas sumber daya sementara dan
memungkinkan skalabilitas . Tanpa standar tersebut, pengembangan aplikasi
dan penggunaan secarameluas tidak akan mungkin terjadi.
10. Pervasive access
Grid harus memberikan akses ke sumber daya yang tersedia dengan beradaptasi
dengan lingkungan yang dinamis di mana kegagalan sumber daya adalah hal
yang lumrah. Sistem menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan
konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.

Ian Foster dalam jurnalnya tentang "What is grid?" menjelaskan ada 3


karakteristik atau ciri utama dari suatu sistem grid, yaitu :
1) Tidak ada kontrol terhadap resource yang controlized
2) Memiliki kesamaan standar protokol, misal TCP/IP
3) Memberikan layanan yang canggih (non trivial QoS)
Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network
dan Proses. Kegunaan atau layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk
melakukan high through put computing dibidang penelitian, ataupun proses
komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.

D. KOMPONEN GRID COMPUTING


Komponen-komponen grid computing adalah:

1. Gram (Grid Resources Allocation & Management)


Komponen ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang
tersedia dalam sebuah sistem komputasi grid. Pengaturan ini termasuk eksekusi
program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid,
mulai dari inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar
proses yang terjadi dalam sistem tersebut. Juga dapat berkoordinasi dengan
sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada sebelumnya. Dengan
mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya tidak perlu
dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.

2. RFT/GridFTP (Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol)


Komponen ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar
dari semua simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem
komputasi secara efisien. Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi
tidak hanya bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam
mengeksekusi program, tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat
diakses. Data yang diakses juga tidak selalu ada pada komputer yang
mengeksekusi.

3. MDS (Monitoring and Discovery Services)


Komponen ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang
dijalankan agar dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan
fungsi disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber
daya komputasi beserta karakteristiknya.

4. GSI (Grid Security Infrastructure)


Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem komputasi grid secara
keseluruhan. Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-
teknologi sebelumnya. Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung
dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem ini dapat diakses
secara luas tanpa sedikitpun mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan
ini dibangun dengan segala komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data,
autentikasi, delegasi dan autorisasi.
E. TOPOLOGI GRID COMPUTING

1. Intragrid
Sebuah intragrid topologi khas, ,ada dalam satu organisasi, menyediakan set
dasar layanan Grid. Organisasi tunggal dapat terdiri dari sejumlah komputer yang
berbagi domain keamanan bersama, dan berbagi data internal di jaringan pribadi.
Karakteristik utama dari intragrid adalah penyedia keamanan tunggal, bandwidth pada
jaringan pribadi yang tinggi dan selalu tersedia, dan ada satu lingkungan dalam satu
jaringan. Dalam sebuah intragrid, lebih mudah untuk merancang dan mengoperasikan
komputasi grid dan data. Sebuah intragrid menyediakan satu set yang relatif statis
sumber daya komputasi dan kemampuan untuk dengan mudah berbagi sistem jaringan
antar data.

Bisnis mungkin dianggap yang sesuai intragrid jika bisnis memiliki inisiatif
untuk mendapatkan skala ekonomi pada pekerjaan manajemen internal atau ingin
memulai mengeksplorasi penggunaan grid internal terlebih dahulu mengaktifkan
aplikasi perusahaan vertikal.

2. Extragrid
Berdasarkan sebuah organisasi tunggal, extragrid memperluas konsep dengan
menyatukan dua atau lebih intragrids. Sebuah extragrid, seperti digambarkan,
biasanya melibatkan lebih dari satu penyedia keamanan, dan tingkat kompleksitas
manajemen meningkat. Karakteristik utama dari extragrid tersebar keamanan,
beberapa organisasi, dan konektivitas remote / WAN.
Dalam sebuah extragrid, sumber daya menjadi lebih dinamis dan grid Anda
perlu lebih reaktif untuk kegagal sumber daya dan komponen. Desain menjadi lebih
rumit dan layanan informasi menjadi relevan untuk memastikan bahwa sumber daya
grid memiliki akses ke manajemen beban kerja pada waktu berjalan.
Sebuah bisnis akan mendapat manfaat dari extragrid jika ada inisiatif bisnis
untuk mengintegrasikan dengan mitra bisnis eksternal terpercaya. Sebuah extragrid
juga bisa digunakan dalam kapasitas B2B dan / atau untuk membangun hubungan
kepercayaan.

3. Intergrid
Sebuah intergrid membutuhkan integrasi dinamis aplikasi, sumber daya, dan
jasa dengan pola, pelanggan, dan setiap organisasi yang berwenang lainnya yang akan
memperoleh akses ke jaringan melalui internet / WAN.Sebuah intergrid topologi,
seperti digambarkan, terutama digunakan oleh perusahaan rekayasa, industri ilmu
kehidupan, produsen, dan dengan bisnis di industri keuangan.
Karakteristik utama dari intergrid meliputi keamanan tersebar, beberapa
organisasi, dan konektivitas remote / WAN. Data dalam intergrid adalah data publik
global, dan aplikasi (baik verticaland horisontal) harus dimodifikasi untuk khalayak
global. Sebuah bisnis mungkin menganggap suatu yang diperlukan intergrid jika ada
kebutuhan untuk komputasi peer-to-peer, sebuah komunitas komputasi kolaboratif,
atau disederhanakan proses dengan organisasi yang akan menggunakan intergrid
akhir-to-end.

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GRID COMPUTING

Kelebihan Grid Computing


Beberapa kelebihan dari grid computing adalah:
1) Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
2) Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat
berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
3) Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, akses terhadap model
dan perangkat berbeda, metodologi penelitian yang lebih baik.
4) Data: Akses terhadap sumber data global dan hasil penelitian lebih baik.
5) Ukuran dan kompleksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa
organisasi berkolaborasi dan berbagi sumber daya komputasi, data dan instrumen
sehingga terwujud bentuk organisasi baru yaitu virtual organization.

Kekurangan Grid Computing


Kekurangan pada grid computing yang lebih ditekankan disini adalah mengenai hambatan
yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid
computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk
merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan
manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
2) Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid
computing.
3) Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi
mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.

Sumber:
A Gentle Introduction to Grid Computing and Technologies by Rajkumar and Srikumar
Venugopal
International Journal of Grid Computing & Applications (IJGCA) Vol.3, No.4, December
2012 GROUPING BASED JOB SCHEDULING ALGORITHM USING PRIORITY
QUEUE AND HYBRID ALGORITHM IN GRID COMPUTING by Pinky Rosemarry,
Ravinder Singh, Payal Singhal and Dilip Sisodia
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-
061-6 Yogyakarta, 18 Juni 2005 ARSITEKTUR GRID COMPUTING PADA ORACLE
10g
Nur Wijayaning Rahayu
International Journal of Grid Computing & Applications (IJGCA) Vol.3, No.3, September
2012 ON FAULT TOLERANCE OF RESOURCES IN COMPUTATIONAL GRIDS by
Arindam Das and Ajanta De Sarkar
Bart Jacob, Michael Brown, Kentaro Fukui, Nihar Trivedi Introduction to Grid
Computing 2005. IBM
KOMPUTASI GRID SEBAGAI JAWABAN KETERBATASAN SUMBER DAYA
KOMPUTASI oleh Ahlihi Masruro. STMIK AMIKOM Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai