Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENYALIRAN TAMBANG 1. Cara Aljabar/ MAtematik 1.

Air pd daerah yg tdk jenuh


R = P1/n = P1 + P2 + P3 + P4 2. Air pd daerah jenuh
Daftar Pustaka: 4 Daerah tdk jenuh umumnya terdpt pd bag
-George O Argali Jr, Mine Drainage, 1979 teratas dr lap tnh yg terdiri dr material padatan,
-Bickel O John, Tunnel Engineering 2. Cara Theisen L = Daerah Pengaruh/ Area of air dlm btk air adsorpsi, air kapilar dan air
Handbook, 1982 Influence infiltrasi. Air yg berada pd daerah jenuh disebut
-RH Singh, Mine Water Course, 1996 air tnh.
-Cummin, Mining Engineering Handbook
(SME), 1982 Scr Media Air Bwh Perm dibedakan
-Ray K Linsley, Hidrology for Engineers, 1988 1. Air Pd Media Pori
-VS Vutukuri, Environmental Engineering in R = A1P1 + A2P2 + A3P3 ++AnPn 2. Air Pd Media Bat Beku
Mine, 1986 A1+A2+A3++An 3. Air Pd Media Karst
-Rudy Sayoga, Sistem Penirisan TA, 1980 R = AiFi/Ai
-Winarjo, Pengantar Penirisan TA, 1994 Beberapa Istilah
3. Isohiet a. Akuifer : Lap bat/ tnh yg permeable/ atau
Tugas Pokok Ahli TA : Grs yg menghub ttk2 dgn curah hujan yg sama lurus shg dpt meluluskan air.
-Mengambil/menggali min berharga 3 Tipe Akuifer :
-Memuat -Akuifer Pori : kelulusan air disebabkan oleh
-Mengangkut/ transport pori2 diantara butir2 pdtan umumnya lap
Tugas Tambahan : sedimen.
-Masalah air system penyaliran R = AiFi/Ai -Akuifer rekahan : kelulusannya dipengaruhi
-Masalah udara Ventilasi oleh rekahan2 pd lap bat, umumnya bat beku.
Periode Ulang -Akuifer Karst : kelulusannya dipengaruhi oleh
SISTEM PENYALIRAN Hujan sepertinya tdk beraturan ttp akan celah2 pd lap bat gamping.
Tujuan : terulang pd waktu yg akan dating. b. Aquifuge (Akuifuk) : lap bat/ tnh yg
-Utk menghalau air agar tdk msk ke dlm TA Besarnya CH tertinggi yg sama besar/ lebih pd impermeable, kedap air shg tdk mpy
-Mencegah air agar tdk msk ke dlm TA kurun waktu biasanya 5 th, 10 th, 15 th, 20 th, kemampuan menyimpan dan meluluskan air.
Air : dst. c. Aquicluide ( akuiklud) : lap bat/ tnh yg dpt
-Air permukaan (Run Off) Semakin besar periode ulang mk CH > menyimpan air ttp tdk dpt menyalirkan air..
-Air bwh tanah d. Aquitard ( akuitar) : Mrpkn akuifur yg scr
Hujan Rencana regional mempengaruhi neraca air ttp ydk
SIKLUS HIDROGEOLOGI CH yg dipakai sbg dsr utk menghit di dlm cukup utk dpt dimanfaatkan.
perencanaan.
Jenis2 Akuifer Pori
a. Akuifer Tertekan (Confined Aquifer)
Lap permeable yg sepenuhnya jenuh oleh air n
dibatasi oleh lap impermeable baik dibag di
Rumus yg dipakai : dlm akuifer tsb berada dlm kondisi tertekan shg
Xr = X + ( Yr-Ym)S jk terdpt sumber yg menembus akuifer tsb mk
Sm air tanahnya akan lebih tinggi dr perm tnh shg
Xr = CH dgn perioda ulang T thn disebut akuifer Artesis
X = CH Rata-rata b. Akuifer Setengah Tertekan (Semi
S = Standar deviasi Confined Aquifer)
1. HUJAN Yr = Reduced Variated = -ln{-ln[(T-1)/T]} Disebut jg Leaky Aquifer lap yg jenuh air pd
a. Curah Hujan Ym = -ln {-ln[(n+1-m)/(n+1)]} bag2 atasnya dibawa oleh lap yg semi
Satuan CH = Satuan panjang/waktu Ym = Rerata Ym permeable dan pd bag bwh dibatasi oleh lap
= mm, m, cm Sm = Deviasi dr Ym = (Ym-Ym) impermeable atau juga semipermeabel. Pd
jam, hari, bln, th n-1 akuifer ini dpt tjd aliran air dgn arah vertical
CH = 1 mm/jam punya luasan 1 m kmd air antara akuifer dan lap semipermeable diatasnya
yg jatuh pd perm tingginya 1 mm. Berarti 2. EVAPORASI fenomena ini disebut Leakage.
volume air hujan = 100 dm x 0,01 dm = 1 dm Proses Penguapan air dr laut, sungai, waduk c. Akuifer Setengah Bebas (Semi Confined
= 1 l. dll. Aquifer)
b. Intensitas Hujan Evatranspirasi : Proses penguapan air dr Jk lap semipermeble yg berada diatas akuifer
Pada dsrnya = CH hanya beda dlm waktu yg tumbuh2an memiliki permeabilitas yg cukup besar shg
relatif pendek yaitu bisa jam, mnt. 3. INFILTRASI aliran horizontal pd lap tsb tdk dpt diabaikan
Besarnya air hujan yg msk meresap ke dlm mk akuifer tsb disebut akuifer setengah bebas.
Alat Utk Mengukur CH: tanah. Air inilah yg nantinya mjd salah satu d. Akuifer Bebas
1. Manual/ Penakar CH sumber air tanah. Pd akuifer ini hanya sebag dr ketbln lap yg
Prinsip : Air hujan ditampung kmd diukur Besar kecilnya infiltrasi dipengaruhi oleh : permeable yg terisi oleh air/ jenuh air. Lap tsb
volumenya. -Sifat Hujan dibatasi lap impermeable dibwhnya. Bts atas
2. Alat Pencatat Otomatis Intens rendah waktu tinggi infiltrasi besar akuifer berbtk air tnh yg dlm keadaan
Prinsip : Seismograf Intens tinggi waktu rendah infiltrasi kecil setimbang dgn tek udara.
-Besar butir dlm CH = e. Akuifer Mengantung (Perohed Akuifer)
Besar infl kecil Akuifer yg lap dibwhnya bersifat impermeable
Kecil Infil besar dan bag atasnya permeable dan dlm btk lensa2.
-Topografi
Kelebihan Otomatis: Landai besar Miring kecil
-Bisa mencari Intensitas Hujan Hls kecil Global Besar
Kekurangan : -Tutupan
-Jarang digunakan Gundul/ vegetasi
Kelebihan Manual :
-Banyak digunakan 4. AIR PERMUKAAN/ RUN OFF
Kekurangan : Ro = Presipitasi-Evaporasi-Infiltrasi
-Tdk bisa menghitung intensitas Air Hjn yg mengalir di atas permukaan

Cara Menghitung Intensitas Hjn (manual) Daerah Tangkapan Hujan


1. Talbot (1881) Mata Air :
i = q/(t+b) Air Tnh yg scr alamiah keluar mengalir ke
2. Sherman (1905) perm tnh.
i = q/tn Berdsrkan gerakan aliran air mata air dpt
3. Ishiguro (1953) dibedakan:
i = a/t+b -Mata Air Turun
4. Mononobe -Mata Air Naik : -Tekanan gas
Jk Hjn jatuh di dlm daerah tsb mk air
i = d24/24 (24/t)m -Tekanan Hidrostatik
permukaan akan msk ke dlm sungai.
dimana : Keadaan geologi yg memungkinkan tjdnya
Jk Hjn jatuh di luar daerah mk air permukaan
i = Intensitas mata air terlihat sbb :
akan keluar
t = waktu/ durasi CH
q,b,m,n = Konstanta Q = CIA ( Rms Rational)
d24 = tinggi hjn max dlm 24 jam (m) Q = 0,277. CIA
Dimana
CH Dlm Suatu TA C = Koefisien Impasan
I = Intensitas
A= Luas Tangkapa Hujan
C= Angka Besarnya CH yg mjd RO
C 0,7 bagian CH mjd RO
0,3 Mjd Infiltrasi
Batas daerah TA
-1, Ttk CH disebut CH kawasan/ Daerah CH SUMBER2 AIR BWH PERMUKAAN
yg berada dikawasan/ daerah ttu
Perhitungan CH Kawasan/ Daerah : Scr hidrologis air di bwh tnh dibedakan :
Jk salah satu sumur dipompa dgn debit Q mk 5 Komponen pd daerah tangkapan hjn utk
akan terbtk suatu kerucut penurunan muka air keseimbangan air :
Karakteristik Akuifer tnh pd waktu ttu mencapai jarak maksimal. a. Presipitasi saluran (channel precipitation)
Dasar dr hidrolika airtanah adl hk Darcy PDd kondisi ini terdpt 2 mcm kondisi yg Presipitasi sederhana yg jth langsung ke dlm
Q = A.V, L/t mungkin tjd yaitu : aliran air perm (sungai), danau2 dan reservoir.
V = K.i.A L/t -Kondisi unsteady atau tdk tunak : muka air tnh b. Aliran diatas tnh ( overland flow)
Q = K.A. (h1-h2)/L, L/t mrpkn fungsi waktu. Termasuk presipitasi yg tdk merembes ke
K = Q/i.A L/t -Kondisi Steady/ Tunak : muka air tnh konstan perm ttp berjalan diatas perm tanah menuju
Dimana : thd waktu. suatu saluran selain berupa aliran tipis atau
V : Kec Aliran lebih umum berupa aliran anak sungai kecil
K : Permeabilitas / kondiktivitas hidrolik pd Akuifer Tertekan-Kondisi Unsteady c. Aliran permukaan (through flow)
media pori T = 2,30.Q Suatu aliran air yg telah merembes ke perm
i : Gradien Hidrolik 4. AS melalui lap2 tanah bag atas.
A : Luas Penampang tgk lrs arah aliran d. Aliran antara bwh perm (interflow)
Q : Debit aliran S = 2,25 T.to Aliran air dlm zone aerasi antara lap tnh dan
h1&h3 : Tinggi muka air tnh pd ttk 1n3 r2 tinggi muka air tnh
L : Panjang aliran Metode Recovery m Theis Steady e. Aliran air tnh.
t : waktu T = 2,30. Q Suatu aliran air dlm zone jenuh yg tetap dibwh
4Sr tinggi muka air bwh tnh.
Terdpt 4 Karakteristik Akuifer
Akuifer Tertekan-Kondisi Tunak Presipitasi (Input) = Limpaan daerah tangkapan
1.Porositas/ Kesarangan S1-S2 = Q ln r2 hujan kehilangan (losses) + perubahan dlm
Lap tnh yg porous (sarang) memiliki ruang2 2T r1 tempat penampungan (output)
diantara butir2 padatannya. Ruang2 itu disebut
pori dan berisi fluida (cairan n gas) jk: Akuifer Bebas (Cara Dupuit-Thiem) 1. Presipitasi
Vo adl vol media pori (h22 h12 ) = Q Ln [r2/r1] Masukan utama kedlm system daerah
Vs adl volume padatan K tangkapan hujan. Didlm kajian hidrologi
Vp adl vol ruang/pori daerah tangkapan hujan, bbrp aspek presipitasi
n = Vp/Vo HIDROLOGI DAERAH TANGKAPAN yg mempengaruhi fungsi daerah tangkapan :
adl porositas/ sarangan dan umumnya AIR TAMBANG -Jml curah hujan/ presipitasi
dinyatakan dlm %. -Intensitas curah hujan dan lamanya hujan
Sumber air yg masuk ke dlm TA : CH (mm)= Intensitas hujan (mm/jam) x durasi
2. Permeabilitas/ Kelulusan/ Konduktivitas -Air dr daur hidrologi hujan (jam).
Hidrolik -Air dr akumulasi air permukaan (genangan
Sifat spesifik dr suatu medium pdtn dlm hal ini air) 2. Frekuensi Tjd Hujan
lap bat utk meluluskan fluida (cairan/gas). -Air yg terkumpul dlm lb galian akibat Frek tjd hjn/ konsep periode ulang dipakai scr
Harga permeabilitas bergantung pd ruang/ pori, penambangan di bwh tnh luas pd hidrologi air perm. Periode ulang hjn
sifat cairan, dan gravitasi. -Air yg terkumpul dlm reservoir alam dan 100 thn mpy kemungkinan 1/100 tjd dlm 1 thn,
Beberapa harga permeabilitas : rongga2 bwh tnh. misal hjn yg dpt duharapkan tjd 1 x dlm 100
Jenis K(m/s) thn.
Kerikil 10 2 1 A. HIDROLOGI DAERAH TANGKAPAN
Pasir 10-5-10-2 AIR TAMKA 3. Kehilangan2 (losses)
Psr hls/lempungan 10-8-10-5 Tangkapan air daerah tamka/ bbrp TA dr aliran Air hilang dr daerah tangkapan hujan akibat
Kaolinit 10-8 air ke suatu tempat keluaran dibwh pengaruh proses penguapan n transpirasi.
Montmorilinit 10-10 gravitasi. Daerah tangkapan air tambang scr Penguapan tjd dr bdn2 air perm, dr lap tanah
hipotesa dimana suatu lap bb digali melalui plg atas dan dr tumbuh2an. 2 kuantitas ini
3. Transmisibilitas/ Transmisivitas bbrp ta. Daerah tangkapan air tsb sbg kerangka menyatu shg disebut evatranspirasi.
Transmisivitas (m/s) pd suatu medium porous kerja didlmnya dimana hidrologi air perm dpt Evatranspirasi memberi kehilangan yg
yg isotrop dan cairan yg homogen dianggap sbg satuan yg berdiri sendiri. terpenting dr air dlm siklus hidrologi dan jml
menggambarkan jml cairan dgn viskositas dan Pd daerah tangkapan air komp masukan daur diatas 75% dr presipitasi thnan ditempatnya.
gradien hidrolik ttu yg mengalir tgk lrs melalui hidrologi daerah tangkapan air adl berupa
suatu bidang selebar 1 m dan setinggi presipitasi yg disalurkan melalui rangkaian 4. Simpanan air (storage)
ketebalan lap jnh/ akuifer. Jadi transmisivitas penyimpanan (storage) air, sblm air tsb Air permukaan mengumpul dlm sejml tempat
(Y) mrpkn hasil perkalian permeabilitas K dgn terbebaskan keluar dr daerah tangkapan sbg penampungan dan disalurkan dr satu tempat ke
ketebalan lap jnh (m) limpasan. Masukan daerah tangkapan air, tempat lain sbl mencapai aliran air perm.
T = K. dm = K. m penyimpanan, pemindahan dan pengeluaran a. Simp Terpotong (interception storage)
bisa dikatakan sbg air yg tjd diatas zone jenuh b. Simp Permukaan (surface storage)
4. Koefisien Storage (Spesifik Yield) atau siatas muka air tnh seperti pd zone aerasi. c. Simp Kelembaban Tnh (Soil moisture
Koef penyimpangan adl suatu perbandingan Limpasan/ aliran air perm yg meninggalkan storage)
antara volume air yg dikeluarkan dr atau daerah tangkapan air melalui pengeluaran d. Simp zone Aerasi (Aeration zone storage)
dimasukan ke dlm akuifer melalui suatu satuan biasanya dihitung sbg keluaran daerah e. Simp Saluran (Channel storage)
luas sebesar 1 m jk tjd perubahan muka air tnh tangkapan air.
sebesar 1 m dgn vol 1 m. Utk akuifer bebas Gerakan2 air lateral/mendatar tjd berupa:
disebut Specific Yield. B. HIDROLOGI DAERAH TANGKAPAN -Aliran air tanah (overland flow)
AIR TBT -Aliran permukaan (through flow)
Salah satu sebab utama penggenangan adl -Aliran antara bwh perm (inter flow)
aliran air bah yg msk se suatu ta melalui lb -Aliran air perm/ limpasan daerah tangkapan
mskn perm. Air perm jg bisa msk ke dlm lokasi hjn.
penggalian tbt melalui lb2 dinding pd daerah
lapur dgn bantuan arus air sungai yg msk ta D. PENGARUH2 TBT PD HSL DAERAH
melalui rongga2 larutan dan air hjn yg msk ke TANGKAPAN HJN
pekerjaan ta melalui zone2 amblasan. Salah Jk operasi tbt dilakukan didlm suatu daerah
satu teknik utk memprediksi kejadian2 tsb adl tangkapan hjn khususnya pd daerah ta yg
Uji Akuifer dgn melibatkan pengetahuan hidrologi daerah amblas/ lb2 dlm daerah kapur(karst), mk perlu
tangkapan daerah tangkapan air ta yg mempertimbangkan ceb air sbg salah satu
a. Pengujian Utk Menentukan dipadukan dgn analisa keseimbangna air. system daerah tangkapan yg dipadukan dgn
Permeabilitas/ Konduktivitas Hidrolik K dr Pendekatan ini memungkinkan estimasi dibuat bbrp daerah tangkapan yg lbh kecil didlm
satu Lb Bor dr jml air yg akan meresap ke suatu cebakan daerah tangkapan utama. TBT yg dangkal
hidrologi dan menemukan jalannya ke merubah daerah tangkapan dlm btk berikut :
1. Falling Head Test pekerjaan penambangan. Suatu analisa risiko -Perpotongan aliran diatas tnh, aliran perm,
Air dimasukan ke sumur shg muncul air dlm yg dipadukan dgn suatu model keseimbangna aliran antara bwh perm, perlokasi oleh ceb
sumur lbh tinggi h meter dr muka air air akan memungkinkan para analis utk amblasan, alam atau penambangan yg
tanahstatis. Penurunan muka air thd waktu memperkirakan jml air perm yg akan meresap menimbulkan lb2 ddg atau potongan perm
dicatat. jk turun hjn tak terduga/ air bah dpt dievakuasi. rongga2 kapur.
2. Constant Head Permeabilitas Test -Persiapan/ pekerjaan dev lainnya yg
Cara pengujian ini dilakukan pd sumur yg dlm/ Evaporatranspiration Precipitation menyebabkan perubahan2 pd kapasitas
miring dianggap lebih akurat bila disbanding Interception storage Stream flow infiltrasi daerah penambangan adl sbb:
Falling Head Test Surface storage Overland flow a. Pembabatan tumb di daerah ta utk bangunan
Cara ini dpt dilakukan dgn 2 cara: Infiltration Through flow b. Pendirian bangunan, rel ka dan btk2 pemb
-Muka air pd sumur dibuat tetap pd tinggi ttu Soil Moisture storage Interflow lainnya.
dr tinggi muka air tnh awal. Seepage Channel
-Dgn memompa air bertekanan ke zona yg Flow E. PERKIRAAN BTK DAERAH
akan dites (menggunakan packer). Aeration zone storage Base flow TANGKAPAN HJN LOK TA
Aquifer recharge 1. Perkiraan masukan (input prediction)
b. Uji Pemompaan Aquifer storage Input/masukan utk sistem2 hidrologi adl
Uji pemompaan mrpkn alat Bantu dlm Percolation through presipitasi, baik itu variable kuantitas maupun
penyelidikan hidrogeologi. Cara ini dpt Mine roof and sides Stone water inflow durasi (lamanya waktu). Hasil2 daerah
menentukan : Underground mine tangkapan bergantung pd kuantitas dan
-Kapasitas Sumur (Well Test) lamanya waktu turun hujan dan cara daerah
-Parameter Hidrolik Akuifer C. KAJIAN KESEIMBANGAN AIR tangkapan tsb menyalurkan air keluar
DAERAH TANGKAPAN HJN LOK TA (karakteristik daerah tangkapan).
2. Perkiraan hasil (response prediction) -Masalah Lingk Air Tnh
Ada 3 pendekatan utama : Pd daerah kapur bila tercampur dg gas2
a. Analisa Frekuensi Banjir (Flood PERMASALAHAN AIR PD TA terlarut, jenis2 gas tsb yg dpt terlarut= CO2,
Frequensy Analysis) -Rembesan air pd massa ta mempengaruhi keg H2S, CO, Oksida nitrat. Air tercampur/
Rekaman2 aliran arus yg ada dpt dianalisa dgn pd tamka tercemar tsb dangkal saluran dan abrasi pd
cara static dan probabilitas aliran dr perkiraan -Bertambahnya tej air tnh. pompa n pipa.
besaran yg diberikan. -Kekuatan Masa Batuan :
b. Model2 Daerah Tangkapan Hujan yg Permasalahan Air Perm Tamka Air dpt menghancurkan bat ttu n juga gangguan
Berpengaruh (Deterministik) -Air yg msk biaya pemompaan julang/tpt kestabilan. Banyak tbt yg bsh msl kestabilan
Model2 dr jenis ini menekankan pd simulasi yg tinggi. ta mis : terangkatnya lantai ta n runtuhnya atap.
aliran air melalui suatu daerah tangkapan hujan -Erosi pd pit n skop, jln angkut, paritan.
dlm jalur yg kira2 nyata, input yg terkait dg hsl -Jln angkut lembek n tertangkapnya es Dampak Air TA dan Pengendaliannya :
oleh bbrp fungsi karakteristik daerah tangkapan -Tjd erosi runtuhan Akibat :
hujan. -Bertambahnya air pd rekahan terik 1. Menambah biaya langsung sbg akibat dr
Macam2nya utk daerah tangkapan hujan yg tak -Pencairan es pd musim dingin kebthn utk pemompaan. Adanya air yg
terganggu tambang : Permasalahan Air Tnh Tambang berlebihan memerlukan teknik khusus pd
-Persamaan2 keseimbangan air -Msl kestabilan waktu pembuatan terowongan.
Q=P-E+(I,R,M,L,G,S) -Berkurangnya kuat geser ta Aliran air yg dating scr tiba2 ke dlm ta dpt
Q : Keluaran daerah tangkapan hujan -Penjenuhan lereng TA gaya penyebab mengakibatkan korban jiwa serta rusaknya
P : Presipitasi total kelongsoran peralatan shg mengganggu prod, bahkan
E : Evaporasi total -Gaya rembesan dr aliran air tnh tdk stabil sampai penutupan ta. Pemompaan air yg
I : Tampungan terpotong -Tambahan air pd tnh tarik menyebabkan berlebihan meyebabkan pencemaran pd lingk
R : Tampungan permukaan aquifer dangkal. disekeliling.
M : Tampungan kelembaban tanah Masalah Operasional : 2. Akibat tdk langsung dr adanya ta:
L : tampungan zone aerasi a. Penanganan material -Kerusakan atap, lantai, ddg ta bila tdpt bat yg
G : Tampungan air tanah -Pengangkutan n pengupasan tanah penutup peka thd kelembaban n ketidakstabilan ddg
S : Tampungan saluran. -Penanganan n pengolahan bb tinggi n timbunan tnh buangan.
-Metode rasional b. Msl peledakan -Pengaruh yg merugikan kond ker dlm ta
-Metode luas waktu c. Perolehan SDA terutama pd tamda dimana suhunya tinggi.
-Sintesa hidrograf banjir rencana d. Eff peralatan mekanis. Mungkin diperlukan penyadapan uap air yg
c. Metode2 Berdasarkan Karakteristik e. Msl polusi berlebihan dr udara utk menurunkan suhu.
Daerah Tangkapan Hujan. Masalah Kemantapan Lereng -Keadaan yg tdk meyenangkan yg disebabkan
-Air tnh mempengaruhi kestabilan lereng dgn menetesnya air ke muka para pekerja shg
E. TEKNIK BRITISH COAL -Air tnh menambah bhn gal dpt mempengaruhi eff kerja.
Q = 2,78 KAI f. Pengaruh thd peroleh bhn ga;. -Biaya perawatan peralatan yg tinggi, tingkat
Q : Aliran puncak (liter/detik) g. Pengaruh thd biaya prod keausan utk karatan tinggi shg dpt mengurangi
A : Daerah tangkapan hujan (ha) umur alat.
K : Koefisien limpasan Permasalahan Air pd TBT Msl2 yg berhub dgn badak apabila lb tembak
I : Intensitas CH a. Gangguan air tnh pd saat dev berisi air
b. Gangguan air tnh pd operasi penambangan. -Bjh mengandung air/ kelembaban yg tinggi
1. Waktu Konsentrasi Pengaruh thd Kon Kerja TBT : memerlukan pengeringan sblm dikapalkan.
Laju puncak keluaran dr suatu tangkapan -Kondisi kerja -Kuat massa bat -Pemompaan air dr dalam ta dpt menyebabkan
daerah TA akan tjd jk durasi hujan lebat cukup -Eff operasi mesin -Pengendalian air perubahan2 pd pembuatan sumur2 air yg
lama utk air dr bagian hilir daerah tangkapan -Lingk air tnh berada disekitar daerah penambangan utk
hujan utk mencapai ttk keluaran dan sbg akibat Pengaruh disaat di permukaan membawa perubahan2 kualitas air yg
semua bag2 daerah tangkapan menuju daerah -Msl peralatan, benefisiasi n pemasaran min kemungkinan tdk dpt diterima oleh pemerintah
aliran tsb. Lamanya waktu hujan diistilahkan -Msl dg keluaran air ta ke dlm aliran air/ arah setempat.
sbg waktu konsentrasi (Time of Consentration) sungai Pengendalian :
yg dpt diuraikan mjd 2 kom: -Msl penurunan muka air tnh akibat 1. Tamka
-Te, wkt alir atas perm mnj system penirisan penambangan -Air perm mengakibatkan erosi lereng pit, jln2
Tc. angkutan, parit2 pembuangan, pengendapan,
-Td, wkt alir saluran dihit pd kon kec alir Msl Air Tnh pd Penyanggan Shaft pelunakan jln2 angkut.
penuh. -Memberikan pengaruh yg unik, misal: -Air bwh perm mengakibatkan berkurangnya
singkatnya waktu gangguan n berkembang saat kekuatan geser tnh n bat, ketidakstabilan lereng
Te=7 (ln) 8,6 S 0,3 I 0,4 pembuatan shaft menembus lap miring air tnh. pit memerlukan lereng yg lbh datar, menambah
L : Pjg aliran atas perm (m) -Akibat ruang kerja yg tertahan pd dsr bwh biaya peledakan, terangkatnya lereng2 yg
Te : Waktu alir di atas perm (mnt) shaft menyebabkan pemompaan tdk selalu meyebabkan erosi.
n : Koef kekasaran manning Metode dasar pembuangan air meliputi parit2
berhasil
S : Kemiringan (slope) aliran diatas perm pembuangan air pd perm n pd bag dsr ta,
-Scr tdk langsung krn banyaknya air yg msk ke
I : Intensitas CH (mm/jam) saluran horizontal sumur vertical yg dibor dr
perm penyanggaan terlambat, waktu tdk
produktif. perm atau jenjang2 atau bag2 dsr pit/ met
V = R 0,67 S 0,5 / n kombinasi dr cara2 diatas.
Pengaruh Langsung :
V : Kec aliran (m/dtk) Parit2 perm dipakai utk mengalirkan aquifer
-Kerugian pd biaya pemompaan
R : Kedlmn rata2 hidraulis (luas keliling) tdk tertekan sedang parit2 di bag dsr lebih sulit
-Kegagalan penanganan aliran air yg msk TA
S : Kemiringan aliran atas perm dirawat drpd parit perm.
mengakibatkan kegiatan penyanggaan,
n : Koef kekasaran Manning Sal hor digunakan utk mengalirkan air dr
kerusakan pd lb bukaan, biaya besar, ancam
akulker yg merusak kestabilan lereng. Jns sal
jiwa pekerja.
hor terdiri dr pipa pvc ukuran 40-50 mm yg
Pengaruh tdk Langsung :
dipasang didlm lub bor pd sdt 1-5 miring ke
-Berkurangnya produktifitas pekerja n alat.
atas. Biasanya pemasangan n pemeliharaan
-Gangguan thd type2 badak ttu.
murah. Kerugiannya ialah pipa tsb tdk bisa
-Tambah biaya perbaikan/ perawatan alat
dipasang sblm penggalian selesai. Sumur2 yg
-Berkurangnya kestabilan shaft n kemungkinan
dibor dr perm pembuangan airnya memakai
tercucinya min pd bid diskonyinue
pompa gaya gravitasi atau mengalir sbg
-Jk saluran air panas meningkatkan suhu
artesian. Keuntungannya ialah kemungkinan
kelembaban.
pembuangan air sbl penggalian tdk
-Bila dipakai cara pendinginan pd
mengganggu operasi penambangan n
pengendalian air tnh, mk pekerja mjd kurang
kemungkinan dpt mengalirkan akuifer dg 1
nyaman.
sumur saja. Kerugiannya biaya energi tinggi
Pengaruh Tdk Langsung di Luar Shaft :
penurunan muka air tnh yg terbatas n
-Penurunan muka air tnh
ketidakmapuan mengeluarkan air scr efektif dr
-Saluran air telah tercemar proses
akuifer yg lebih sukar ditembus.
penambangan, dpt mencemari air perm.
Sumur2 vertikal yg dibor dr jenjang2 atau dsr
Cara Mengatasi:
pit mpy keuntungan mengurangi biaya
-Bila air msk ke shaft kecil dgn cara sumuran n
pemompaan krn tekanan julang yg lebih
pemompaan.
rendah.
-Bila jml air besar :
Kerugiannya :
a. Membuat sumur pengeringan di sekeliling
-menunda pemboran sampai tmpt tsb selesai
shaft
digali
b. Penyemenan pd zona lemah
-jalan msk yg lbh sulit ke lokasi pemboran
c. Pengerasan tnh sblm penyanggaan
-Mengganggu operasi penambangan
Gangguan Air Tnh selama keg TBT
-Msl kedalaman air akan sgt berpengaruh pd
biaya operasional
-Pd kon lembab eff tertunda kerja akan
membutuhkan biaya ekstra mencapai 25-30%
dr kon kering utk sasaran prod sama.
-Berkurangnya eff operasional mesin2 ta.
Mesin baik pd kon kering bila disbanding pd
kon lembab.
Upaya utk mengeluarkan air yg telah msk ke
lokasi penggalian terutama penanganan air hjn.
2. TAMDA a. Sistem kolam terbuka
a. Merubah arah aliran/ memotong aliran air Air dipompa keluar dan pemasangan jml
SISTEM PENIRISAN TA permukaan pompa tergantung pd kedalaman penggalian.
Penirisan : Suatu usaha yg dilakukan utk b. Pembuangan air sebelum penambangan Bisa 1 unit, 2, 3>. Kapasitas pompa hrs
mencegah, mengeringkan/ mengeluarkan air yg c. Memperkecil aliran air dgn menambang bdn disesuaikan dgn debit air yg msk ke daerah ta
msk n mengenangi suatu daerah ttu. bjh dr bag bwh ke atas. Makin dlm bat mjd tsb ttp apabila kondisi sedemikian resikonya
Penirisan TA : Penirisan yg diterapkan pd suatu kurang dpt ditembus air, hal ini akan pompa hrs dihidupkan scr terus-menerus.
daerah penambangan yg dilakukan utk mengurangi keperluan pemompaan. Apabila kapasitas pompa > dr debit air mk
mencegah msknya air/ utk mengeluarkan air yg Pengurangan tek dilakukan apabila kemajuan penggunaan pompa bisa scr periodic shg
telah msk/menggenangi daerah TA tsb, shg dpt penambangan mendekati perm. pompa tdk merasa kelelahan.
mempengaruhi/ mengganggu aktivitas d. Mengurangi permeabilitas massa bat dgn
penambangan, mempercepat kerusakan cara : menyumbat saluran2 dgn tailing yg tlh
peralatan dan akan menambah kandungan air dihilangkan pasirnya, penyemenan,
pd mineral/ bat yg akan ditambang. menyumbat lb2 pori/ rekahan dgn lempung,
meyumbat semua lb bor eksplorasi,
A. SUMBER AIR TA meninggalkan pilar2 pd retakan utk mencegah
Air permukaan tanah : air limpasan permukaan, aliran masuk dan mengalirkan air melalui adit.
air dr sungai, danau, rawa yg terdpt disekitar
daerah penambangan, air buangan/ limbah dan D. PENIRISAN TAMKA
mata air. 1. Mine Drainage
Air bwh perm tnh : air tanah dan air rembesan. Upaya utk mencegah aliran air msk ke lokasi b. Sistem Adit
penggalian. Hal ini umumnya dilakukan utk Utk tamka dgn system opencut yg mpy jenjang
B. FAKTOR YG MEMPENGARUHI SPTA penanganan air tnh dan air dr sumber air perm. majemuk (Multiple benches). Di setiap jenjang
1. Rencana Penambangan a. Metode Siemen dibuat adit, dan dr adit ini air buangan
SPTA yg diterapkan hrs sesuai shg spta tsb dpt Pd tiap jenjang (bench) dr kegiatan diteruskan ke shaft dan dr shaft dialirkan lg ke
mendukung kegiatan ta yg akan dilakukan. penambangan dipasang pipa ukuran 8 inch, adit akhir di bag bwh kmd langsung dibuang
Dgn demikian rancangan spta mrpkn 1 disetiap pipa tsb dibag ujung bwh dibor lb2 keluar.
kesatuan ug tdk dpt dipisahkan dr rancangan (perporasi), dimana pipa berlb2 berhub dgn air
penambangan scr keseluruhan. tnh, shg di pipa bag bwh akan terkumpul air yg
2. Curah Hujan selanjutnya dibuang.
Sumber utama air yg msk dlm lokasi ta pd
tamka adl air hjn shg besar kecilnya CH yg tjd
disekitar lok ta tsb akan mempengaruhi banyak
sedikitnya air ta yg hrs dikendalikan.
3. Air Limpasan
Adl air hjn yg mengalir di atas perm tnh. Air
limpasan scr grs bsr dipengaruhi oleh elemen2
yg diwakili oleh CH dan elemen2 daerah c. Cara Paritan
pengaliran yg menyatakan sifat2 fisik dr daerah Bbrp lb paritan dibuat pd lok ta guna
pengaliran. - Sistem Ring menampung aliran air limpasan, shg tdk
Dibuat bbrp sumur dlm suatu daerah mengganggu pekerjaan ta. Paling umum
C. PENGENDALIAN AIR TA penggalian ta, dimana sumur2 tsb membtk digunakan adl saluran dgn btk trapezium dgn
1. TAMKA suatu rangkaian yg teratur dan kmd sumur2 kemiringan sisinya 1:1 (45).
a. Metode pembuangan air dgn menggunakan tadi dirangkai 1 dgn lain oleh suatu pipa induk Geometri Saluran Penirisan :
parit pd permukaan yg dilengkapi pompa. Qsl = K x F R 2/3 x S m3/detik
- Sistem Stagered Ring Qsl : debit air yg mengalir pd saluran(M3/s)
Menurut teori tek atmosfer dpt menghisap air K : faktor kekerasan saluran
dgn kedlmn 10,33 m ttp krn ada hambatan F : Luas penampang saluran (M2)
(rugi gesekan) pd system pompa, mk maks R : Jari2 hidraulik (=F/O) (M)
hisapan adl 6-7 m. Utk menghisap air pd O : Keliling penampang saluran (M)
kedalaman yg lebih dlm mk digunakan bbrp S : Kemiringan dsr saluran (%)
thp pemompaan. Cara ini adl gabungan dr bbrp
cara system ring dgn tuj mendpt hsl pompa
maks.
b. Metode Elektro Osmosis
b. Metode pembuangan air dgn parit pada dasar Bilamana lap tnh terdiri dr tnh lempung, mk
tambang pekerjaan pemompaan akan susah dilakukan
krn ada sifat kapilaritas yg terdpt pd jenis tnh
lempungan.
Met ini menggunakan batang anoda serta
katoda, bilamana elemen2 dialiri listrik mk air
pori yg terkandung dlm bat akan mengalir d. Cara Pit
menuju katoda (lb sumur) yg kemudian Pembuatan sumuran di daerah penambangan
terkumpul dan dipompa keluar. adl utk menampung limpasan air ta yg terdpt di
lokasi penggalian. Utk menyalurkan air
limpasan tsb cibuat bbrp paritan menuju ke
tempat penampungan (pit). Bila pekerjaan ta
c. Saluran horizontal berlangsung dlm bbrp waktu lama mk utk itu
diperlukan pompa utk mengeluarkan air dr
tempat penampungan tsb. Letak pompa 1 m di
atas dsr galian, sedang lb sumuran diperkuat
dgn material kayu, semen, batu dll agar tdk
longsor. Pd dsr sumur biasa diberi hamparan
batu kerikil setebal 0,5 m. Uk dr lb sumur
c. Metode Pemotongan/ Penggalian Air Tnh tergantung pd perkiraan maks inflow, lamanya
Utk mengamati kondisi air tnh dimana lap waktu pengisisan air serta kapasitas pompa yg
tanah digali hingga sebatas akuifer. Dgn dipergunakan. Pd sumur semi permanen,
terpotongnya aliran air tnh ini mk daerah hilir pompa air diletakan pd platform khusus/
akan mjd tidak kedap air / dgn cara disemen. pontoon.
d. Sumur vertikal

E. PENIRISAN TAMDA
d. Met Kombinasi dg Lb Bukaan Bwh Tnh 1. Drainase Dgn Tunnel (Terowongan)
Dgn cara membuat lb bukaan mendatar didlm Membuat tunnel/ adit bila topografi
tnh guna menampung aliran air dr perm. Bbrp memungkinkan, dimana tunnel/ adit dibuat sbg
lb sumur atau 1 lb sumur dibuat utk level pengeringan tersendiri utk mengeluarkan
menyalurkan air perm ke dlm terowongan bwh air ta bwh tnh.
tnh tsb. Cara ini efektif krn air akan mengalir 2. Penirisan TA dgn Pompa
sendiri scr g sehingga tdk memerlukan pompa. Penirisan ta bwh tnh dgn pompa adl utk
2. Mine Dewatering mengeluarkan air yg terkumpul pd dsr shaft/
sumuran bwh tnh yg sengaja dibuat utk
menampung air dr permukaan maupun air H : julang total pompa (m)
rembesan air bwh tnh. Air terkumpul kmd 2. Met Injeksi Tiba2 (Integral) ha : julang static total (m)
dipompa keluar/ ke perm ta. Pd suatu ttk ttu pd aliran dimasukan suatu : perbedaan tinggi antara muka air di sisi
Pemompaan dpt dilakukan : pelacak dgn konsentrasi (Ct) yg diketahui dan keluar dan sisi isap.
Scr langsung dgn menggunakan pompa slurry volume (Vt) scr seketika. Pd hilir, konsentrasi hp : Perbedaan julang tekanan yg bekerja pd
dan system pemompaan tdk langsung berupa diukur (Cw) pd waktu yg berlainan, shg = kedua perm air = hp2-hp1.
fasilitas pompa yg terpasang scr terpisah utk Q = Ct.Vt h1: berbagai kerugian di pipa, katup, belokan,
memompa air bersih (tdk berlumpur), dimana (Cw-Co)dt sambungan= hd+ha
air ta yg terkumpul diendapkan terlbh dhlu utk Vd2/2g : julang kec keluar (m)
memisahkan air jernih dgn end lumpur. C. PENGUKURAN DGN WEIR
Konfigurasi Pemasangan Fasilitas Pompa: 1. Bendungan Segi Tiga Julang kerugian (Head losess) :
-Multi-Stage yg terssn scr hor, dimana pompa Q = K. h5/2 Energi utk mengatasi kerugian2 yg timbul
sentrifuga utk memompa air bersih digerakan Q= debit (m3/mnt) akibat aliran fluida dan terdiri dr julang
oleh motor listrik bukan submersible. h= tinggi air (m) kerugian gesek di dlm pipa, julang kerugian pd
-Non Submersible listrik yg terssn mendatar K = 81,2+0,24/h+ (8,4+12D)(h/3-o,09)2 belokan, katup dan perubahan diameter pipa.
dimana penggeraknya pompa sentrifugal yg B = Lebar saluran (m) Julang kerugian gesek :
dirancang khusus. D = tinggi dsr saluran ke ttk terendah dr Utk aliran turbulen gesek dpt dihitung dgn
-Unit pemompaan listrik submersible bendungan berbagai rms empirik.
seluruhnya. Rms berlaku pd kondisi : Julang kerugian di dlm jalur pipa
Kerugian Multistage : 0,50 m < B <1,20 Julang kerugian di dlm jalur pipa timbul akibat
-Ketidakmampuan memompa air yg bercampur 0,10 m < D <0,75 m tjdnya perubahan uk pipa, btk penampang pipa
partikel2 padatan yg bersifat abrasif. 0,07 m < h <0,26m atau arah aliran.
-Motor listrik tdk thn air shg bisa berakibat h<B/3 hf = f V2/2g
rusak bila tjd banjir 2. Bendungan Segi Empat f = koef kerugian.
-Penanganan sulit dan mobilitas terbatas. Q = K.B. h3/2 Pada ujung masuk pipa :
-Diperlukan suatu system penirisan utk K = 107,1 +0,177/h+1,42 h/D- 25,7[(B-h) Utk btk ujung msk pipa maka harga f adalah
menguras air ke arah bwh sblm air tsb dipompa n/DB] 204B/D sbb :
ke atas lagi. Rms berlaku a. f = 0,5
Kesulitan2 tsb dpt diatasi dgn menggunakan 0,50 m <B<6,30m b. f = 0,25
pompa utama submersible yg berkekuatan 0,15 m < b<5,0m c. f = (utk r kecil) sampai 0,005 (utk r bsr)
besar yg dikombinasikan dgn pompa2 bD/B2>0,06 d. f = 0,56
submersible pengumpan. 0,03 m < h< (0,45b) e. f = 3,0 (utk s tajam) sampai 1,3 (sdt 45)
f. f = fr + 0,3 cos O + 0,22 O
PENGUKURAN DEBIT SALURAN AIR 3. Bendungan Lebar Penuh fr = koef btk dr ujung masuk
A. METODE KECEPATAN LUAS Q = K.B. h1/2 Bila ujung pipa isap berbtk lonceng dan
Metode ini didasarkan atas data kecepatan yg K = 107,1 +(0,177/h + 14,2 h/D)(1=E) tercelup dibwh perm air mk f berkisar 0,2-0,4.
diperoleh pd ttk2 yg berbeda pd bbrp vertical B = faktor koreksi
pd suatu penampang melintang aliran. D<1 m E=0 Pemilihan Pompa :
1. Secara Aritmatik D>1 m E = 0,55(d-1) 1. Kapsitas pompa hrs disesuaikan dgn jml air
Dipakai bila kecepatan pd 1/2 ttk pd vertical Berlaku utk kondisi : yg ada di dlm tambang
tsb diketahui. B> 0,050m 2. Hrs diket brp head total yg dihslkan pompa
a. Metode Penampang Rata2 0,30 m <D<B 3. Sifat keasaman serta kandungan Lumpur dan
qn = bn [Vvn+1 + Vvn][dn-1+dn] h<B/4 pasir yg ada dlm air.
Q = q1+q2++qn+ 4. Mudah tdknya dlm perawatan dan pelayanan
Dimana : SALURAN AIR suku cadang
qn = debit air vertikal2 n dan n-1 (m3/det) Limpahan Rumus Rasional 5. Diameter dan kedalaman lb subur.
bn = jarak antara vertical n dan n-1 (m) Q=0,278 CIA
Vvn+1 = kec rata2 pd vertical ke (n-1) (m/det) Q= debit air (m3/det) KOLAM PENGENDAP / SETTING POND
Vvn = Kec rata2 pd vertical ke n (m/det) C=Koef limpasan Rancangan kolam pengendap hrs baik yg
dn-1 = jeluk vertical ke (n-1) (m) I = Intensitas Hujan (mnt/jam) meliputi :
Q = debit total pd penampang melintang A = Luas daerah (Km2) -Segi geometri :
(m3/det) Rms KIRPICH hrs mampu menampung seluruh vol Lumpur dr
b. Metode Penampang Tangah2 tc = 0,0195. L 0,77 . S 0,182 system penyaliran.
qn = dn/2 (Vva) (bn + bn+1) tc= waktu konsentrasi (mnt) -Segi Operasional :
Q = q1+q2++qn L = jarak terjauh (m) hrs dpt menjamin agar partikel padat itu mpy
S= kemiringan. cukupwaktu utk mengendap
2. Metode Grafik -Segi perawatan :
a. Met Integrasi Jeluk Kecepatan POMPA hrs mudah utk dibersihkan dr Lumpur yg
Kec terukur pd tiap2 vertikal diplot dan luas Pompa digunakan utk memindahkan suatu mengendap.
dibwh kurva agihan kec ditentukan : cairan agar mengalir dr suatu tempat yg bertek
qn = (Vvn)dn rendah ke tempat yg bertek tinggi atau utk A. UKURAN
Utk menghitung Q ada 2 metode : mengalirkan/ memindahkan suatu cairan Utk menentukan luas kolam pengendap scr
-Metode Harfacher membthkan perbedaan tek ttu. analisis dihit berdsrkan parameter n anggapan :
Harga qn dihitung diatas diplotkan dan luas yg a. Hk Stokes bila % padatan < 40%
berada dibwh kurve dihitung dgn planimetri. Klasifikasi Pompa : Hk Newton bila % padatan > 40%
Q = qn dx -Pompa sentrifugal b. Diameter partikel pdtn hrs < 9. 106, sebab
-Metode Treviranas -Pompa aliran campur uk yg > akan memberikan keluaran luas dlm
Penampang jeluk dan kecepatan ditentukan scr -Pompa aksial kolam yg telah memadai.
terpisah, keduanya diplotkan. c. Kekentalan air adl 1,31 10-6 kg/ml
Spesifikasi pompa: d. Partikel padatan dlm Lumpur adl material yg
Q = i-n1-n qn. dn
1. Kapasitas sejenis
b. Met Kec Kontur Diperlukan ket ttg kapasitas mak dan kap min. e. Uk partikel yg boleh keluar dr kolam
Suatu penampang luas-kec massa diplotkan 2. Kondisi isap : pengendap diket
dgn kontur2 kec yg sama. Luas dibwh kurve -tinggi isap dr perm air isap ke level pompa f. Kec pengendapan partikel dianggap sama
luas-kec massa adl = debit total. -tinggi fluktuasi perm air isap g. Perbandingan cairan padatan telah
Q = v (dA) -tek yg bekerja pd perm isap ditentukan.
-kondisi pipa isap Semakin besar % padatan dan Diameter
B. METODE PELACAK/PENGENCERAN 3. Kondisi keluar: partikel yg boleh dikeluarkan, mk smkn kecil
Didsrkan atas penentuan derajat pengenceran -tinggi isap dr perm air keluar ke level pompa luas kolam pengendap yg dibthkan.
oleh air yg mengalir thd suatu larutan pelacak -tinggi fluktuasi perm air keluar Semakin besar % padatan dan koef tek partikel
yg ditambahkan. Pelacak dpt berupa pelacak -tek yg bekerja pd perm keluar mk semakin luas kolam pengendap yg
bhn kimia (NaCl) maupun pelacak radioaktif -kondisi pipa keluar ditentukan.
(WMO). Met ini dianjurkan utk tempat2 4. Julang total pompa
dimana met konvensional tdk dpt digunakan 5. Jenis cairan yg dipompa : B. BENTUK
berhubung jeluk yg dangkal, kec yg sgt tinggi. -air tawar, laut, minyak Btk kolam pengendap biasanya 4 persegi
1. Met Injeksi dg Laju Konstan -BJ, viskositas, kandungan padatan, temp panjang.
Pd suatu ttk tertentu pd suatu aliran di+ suatu 6. Jml pompa 4 zona penting :
pelacak dgn konsentrasi C yg tlh diket laju (q) 7. Kondisi kerja : 1. Zona Masukan
yg konstan ke dlm air, dgn konsentrasi awal -kerja continue, terputus2, jml jam kerja dlm 1 Tempat masuknya aliran dumpur ke dlm kolam
Co. Pd ttk hilir konsentrasi diukur pd waktu yg thn. pengendap dgn anggapan campuran padatan
berlainan dan harga yg tetap (tdk berubah dgn 8. Penggerak dan cairan terdistribusi seragam. Zona ini
waktu), shg diperoleh debit sbb : 9. Poros tegak/ mendatar pjgnya 0,5-1 kali kedalaman kolam.
Q = q Ct-Cw 10. Tempat instalasi : pembatasan pd ruang 2. Zona Pengendapan
Cw-Co instalasi, ketinggian di atas perm laut, diluar / Tempat partikel padatan mengendap.
L = 0,13(C) 0,7(C) + B B2 dlm ruang fluktuasi. Panjangnya adl pjg kolam pjg zona mskn dan
g h keluaran.
L= Jrk antar ttk injeksi dan ttk pengukuran Julang total : 3. Zona Endapan Lumpur
C=Koef kekasaran Chezy Energi yg hrs disediakan utk dpt mengalirkan Tempat partikel padatan dlm cairan (lumpur)
g= gravitasi (m/det2) sejumlah air yg direncanakan. mengalami sedimentasi dan terkumpul di
B= Lebar perm aliran rata2 (m) H = ha + hp + h1 + Vd2/2g bagian bawah kolam pengendapan.
h= Jeluk aliran rata2 (m) 4. Zona Keluaran
Tempat keluarnya buangan cairan yg jenuh. a = I.t . I2.t.I B = b + 2. m. d
Panjang = kedalaman kolam pengendap diukur NI2-(I)2 = 1,96 + ( 2. 0,58. 1,70) = 3,93 m
dr ujung lubang pengeluaran. b = I It - NI2t a = d/ sin = 1,70/ sin 60 = 1,96 m
NI (I)2
Kolam Pengendap Didapat a = 15066,75 b = 70,076
Penyederhanaan rumus
I = 15066,75/(tc +70,076)
d. Perhitungan Debit Air Limpasan
Limpahan Rumus Rasional
Q=0,278 CIA
Q= debit air (m3/det)
C=Koef limpasan
I = Intensitas Hujan (mnt/jam)
A = Luas daerah (Km2)
e. Kof limpasan
Bahwa nilai koef limpasan tergantung pada :
-topografi
-jenis tanah/batuan
-tata guna lahan
Hsl pengamatan di lokasi penelitian, kmd
disesuaikan dgn nilai koef yg ada (tabel xvii)
Utk menentukan harga intensitas yg sesuai dgn
PUH yg telah ditentukan tergantung pd waktu
konsentrasi (tc)
Btk Kolam Pengendap agar berfungsi efektif f. Waktu Konsentrasi (tc)
hrs memenuhi syarat treknis : Waktu yg diperlukan air hujan utk mengalir dr
1. Sebaiknya bentuk kolam pengendap dibuat ttk terjauh ke tempat penyaliran (terletak di
berbelok2 agar kec air berlumpur tdk terlalu bwh DTH masing2)
cepat, shg lebih banyak partikel padatan yg Rms KIRPICH
cepat menegndap. tc = 0,0195. L 0,77 . S 0,182
2. Geometri kolam pengendap hrs disesuaikan tc= waktu konsentrasi (mnt)
dg uk back hoe yg digunakan utk perawatan L = jarak terjauh (m)
kolam pengendap yaitu mengeruk Lumpur yg S= kemiringan= H/L
telah mengendap di dlmnya. Tabel (xvii)
g. Daerah Tangkapan Hujan
SISTEM PENGERINGAN PD TUNNEL tabel xix
A.
Contoh perhitungan Debit Air Limpasan
PENYALIRAN TAMKA Pada DTH I :
Luas DTH = 0,223 km2
Data yg dipersiapkan : Koef limpasan = 0,9
1. Peta topografi Waktu konsentrasi = 5,14 mnt
2. Data CH = -harian dan bulanan I= 15066,75/ (5,14 + 70,076) = 200,31 mm/jam
Q = 0,278 . 0,9 . 200,31 . 0,223
Langkah2 yg hrs dilakukan : = 11,18 m3/det
1. Pengolahan Data CH
a. Penentuan harga rata2 tinggi hjn max h. Penentuan Geometri Saluran Penyaliran
X= 1997/18 = 110,94 mm/24 jam Rms Manning
b. Penentuan CH max Q = 1/n. R 2/3 L A
Xr = X + x/n (Yr-Yn) Q = Besar debit air yg mengalir sepanjang
Xr = hujan harian max (mm/24jam) dgn saluran m3/det
periode ulang hujan 25 thn n = koef kekasaran saluran
X = CH rata2 A = Luas penampang saluran m2
n = expected standard deviasi = 1,0493 (tabel L = Kemiringan dasar saluran (0,1-0,25%)
x1) R = jari2 hidrolis, m
x = standar deviasi [ (xi-x)2/N-1]1/2
= [25900 . 95/18-1]1/2 Dlm menentukan dimensi saluran penyaliran
= 39,03 berbentuk trapezium dgn penampang hidrolis
Yr = Variasi reduksi utk PUH 25 thn = 3,1985 optimum mk :
(tabel xii) -Luas Penmpang saluran (A)
Yn = Expected mean = 0,5202 (tabel xi) -Jari2 hidrolis (R)
Dr data diatas didptkan -Kedalaman aliran (d)
Xr = 110,94 + 39,03/1,0493 (3,1985-0,5202) -Lebar dasar saluran (b)
= 210,06 mm/24 jam -Pjg sisi saluran (a)
c. Perhitungan Intensitas CH -Lebar permukaan aliran (B)
Utk mendapatkan kurun durasi yg nantinya dpt -Kemiringan ddg saluran (m)
dipakai sbg dasar perhit debit limpasan hujan
daerah penelitian.
Met yg digunakan Hasper dan Der Weduwen
yg mrpkn penyelidikan di Indonesia
Dr perhit diperoleh harga intensitas pd tabel xiv
Harga intensitas tsb disubstitusikan ke dlm rms
=
-Talbot
-Sherman dan
-Ishiguro. Mpy hubungan yg dinyatakan dgn persamaan :
Hsl intensitas yg diperoleh dr masing2 rms tsb A = b.d2 + m. d2
dgn t HDW kmd dicari selisih terkecil dr R = 0,5 d
ketiga jenis persamaan tsb dgn hsl perhit B = b + 2. m. d
menurut HDW b/d = 2 [(1+m2)1/2-m]
Rms yg digunakan = a = d/ sin
1. 1<t<24 maka Utk saluran bbtk trapezium dgn profil hidrolis
R = (11300.t/t+3,12) (Xr/100) optimum dan mpy sudut kemiringan sebesar 60
2. 0<t<1 maka mk
R = (11300.t/t+32) (R1/100) m = cotg 60 = 0,58
Dimana R1 = Xr = (1218.t)+54 b/d =1,1521
Xr (1-t) + 1272.t
t = durasi hujan (jam) Contoh
R,R1 = CH menurut HDW (mm) Q1 = 11,18 m3/det
Xr = CH harian max (mm) m = 0,58
I = R/t (mm/jam) = 0,0025
Adapun nilai t yg disarankan 5,10,20,40,60, A = b.d2 + m. d2
120, 140 mnt. = 1,1521 . d2 + 0,58 d2 = 1,7321 d2
Dr tabel xvi terlihat bahwa selisih rata2 terkecil
intensitas CH adl persamaan Talbot yaitu 6,53 Q = 1/n. R 2/3 L A
mm/jam. 11,18 = 1/0,02 (1/2d)2/3 (0,0025)1/2 (1,7321 d2)
d = 1,70 m
Sehingga persamaan CH yg digunakan adl b/d = 1,1521
Talbot yaitu : b = 1,96 m
I = a/ t+b A = b.d + m d2
= 5,01 m

Anda mungkin juga menyukai