Anda di halaman 1dari 3

Pada sajian irisan, leukosit tampak bulat seperti di dalam sirkulasi darah, tetapi

diameternya lebih kecil daripada dalam keadaan hidup akibat pengerutan. Pada
sajian apus, sel-sel menjadi pipih dan tampak lebih besar daripada dalam keadaan
hidup dan banyak struktur halus berubah atau rusak; misalnya anak inti dari
leukosit granular tidak jelas. Jadi cara pembuatan sajian harus diperhatikan ketika
mempertimbangkan gambaran histologi berbagai sel.

Leukosit crgrcmulcrr

limfosit

Di dalam darah manusia, limfosit-limfosit merupakan sel-sel bulat dengan diameter


yang bervariasi antara 6 sampai 8 um, walaupun beberapa di antaranya mungkin
lebih besar. Kebanyakan hanya lebih besar sedikit daripada eritrosit. Jumlah limfosit
adalah 20 sampai 35 persen dari leukosit darah normal. Gambaran yang paling
mencolok dari limfosit kecil adalah inti yang relatif besar dikitari sitoplasma sempit.
Inti tampak bulat dan pada umumnya menunjukkan cekungan/lekukan pada satu
sisi. Kromatin inti yang sangat padat terpulas gelap dan anak inti pada pulasan
hapus darah, tidak tampak. Sitoplasma terpulas basofil, karena banyaknya ribosom
dalam seluruh

sitoplasma, seperti terbukti dalam mikrograf elektron. Granulaazurofil keunguan,


kadang-kadang terlihat di dalam sitoplasma dan tidak merupakan gambaran yang
tetap seperti granula spesifik leukosit granular.

Beberapa limfosit dalam sirkulasi darah normal mungkin berukuran 10 sampai 12


um. Ukuran yang lebih besar disebabkan sitoplasmanya lebih banyak. Sel-sel
tersebut kadang-kadang disebut sebagai limfosit ukuran sedang. Beberapa sel yang
lebih besar dapat terlihat sebagai bentuk antara limfosit dan monosit. Sel-sel yang
besar itu jangan dikacaukan dengan limfosit besar yang berada di kelenjar getah
bening dan akan tampak dalam darah hanya pada keadaan patologis. Yang tersebut
akhir ini ditandai dengan adanya inti yang vesikular dengan anak inti jelas.

Walaupun limfosit-limfosit darah morfologinya nampak serupa, mereka merupakan


populasi sel yang heterogen. limfosit-limfosit dapat digolongkan berdasarkan asal,
struktur halus, surface markers (yang berkaitan dengan sifat imunologinya), siklus
hidup dan fungsi. Limfosit tersebut juga mempunyai kemampuan berubah bentuk
menjadi jenis sel lain. Terdapat dua golongan besar limfosit, yaitu T dan B.

Monosit

Monosit merupakan sel besar yang jumlahnya 3 sampai 8 persen dari leukosit
normal darah. Diameternya 9 sampai 10 um tetapi pada hapus darah kering
menjadi pipih, mencapai diameter 20 um atau lebih, Inti biasanya terletak eksentris
dalam sel, terlihat mempunyai lekukan yang dalam atau berbentuk tapal kuda.
Bahan kromatin dalam inti tersusun sebagai jala-jala halus, sehingga inti dapat
terpulas gelap seperti pada sajian hapus pada limfosit. Sitoplasma relatif banyak
dengan pulasan Wright berupa biru abu-abu pada sajian kering. Ia sering tampak
seperli jala-jala atau bervakuola dan mengandung sejumlah granula azurofil.
Granula tersebut merupakan lisosom primer dan umumnya jumlahnya lebih banyak
tetapi lebih kecil daripada yang ada dalam limfosit. Sitoplasma juga mengandung
beberapa retikulum endoplasma granular tetapi lebih sedikit ribosom-bebasnya
daripada yang terdapat di dalam limfosit.

Seorang mungkin sesekali menjumpai bentuk peralihan antara monosit dan limfosit
sedang, dan dalam hal demikian penentuannya secara pasti menjadi sulit.

Leukosit granular

Berbeda dengan limfosit dan monosit, leukosit granular selalu mengandung granula
spesifik. Ciri-ciri lainnya ialah intinya yang berlobus banyak (polimorf) yang
menyebabkannya kadang-kadang disebut sebagai leukositpolimorfonuklir

Neufrofil

Neutrofil yang termasuk leukosit polimorfonuklir dalam keadaan segar berdiameter


7 sampai 9 um dan dalam hapus darah kering 10 sampai 12 um Dalam darah
manusia neutrofil berjumlah paling banyak dan merupakan 65 sampai 75 persen
dari jumlah seluruh
leukosit. Inti sangat polimorf dan memperlihatkan berbagai bentuk. Inti umumnya
terdiri atas 3 sampai 5 lobus berbentuk lonjong yang tak teratur, yang saling
dihubungkan oleh benang-benang kromatin yang halus. Jumlah lobus bertambah
sesuai dengan bertambahnya umur sel. Anak inti tidak dapat dilihat. Pada sajian
hapus darah kering wanita, orang dapat melihat suatu bangunan tambahan kecil
melekat pada inti neutrofil melalui seutas kromatin halus. Kurang lebih 3% neutrofil
mempunyai badan ini. Badan pemukul genderang ini (drumstick), pertama-tama
dikenal oleh Davidson dan Smith, mungkin merupakan kromosom kelamin.
Diperkirakan bangunan itu terdapat dalam semua sel wanita, tetapi ia erat melekat
dalam salah satu lobus dari inti pada kebanyakan sel, jadi dapat tersembunyi.

Sitoplasmanya yang berlimpah diisi oleh granula yang halus, yang kebanyakan
bersifat neutrofil. Besar granula pada mamalia lainnya beragam dan reaksi
terhadap pulasan juga bermacam-macam. Pada kelinci dan marmut granula
bereaksi dengan zat warna asam, jadi pada binatang-binatang tersebut sel-selnya
dapat disebut pseudoeosinofil. Karena sel bereaksi berbeda-beda terhadap zat
warna pada spesies yang berbeda, kadang-kadang sel tersebut lebih tepat disebut
leukosit heterofil dari pada neutrofil. Granula terutama merupakan lisosom tipe
khusus yang terutama mengandung enzim hidrolik

nya tampak yang 981mg lamban te ' um tertentu dapat menjadi luar biasa 231:?
dapat perpindahan leukosit terus menerus daripem: ah darah masuk ke 'dalam
jaringan. Beberapa sel mung dapat kemnah masuk ke dalam pembuluh wah atau
limf. Perpindahan keluar (emigrasi) sangat meningkat ke arah tempat luka atau
peradangan. Ini mm reaksi spesifik terhadap rangsangan kemmik. Sel-sel yang
pertama-tama tanggap terhadap rangsangan yang demikian itu adalah leukosit
granula: dan kemudian monosit. Limfosit tertimbun dalam jaringan pada tempat-
tempat peradangan kronik.

Anda mungkin juga menyukai