Anda di halaman 1dari 5

5 keindahan Alam

Disusun oleh : Chairunnisa

4b

1. Gunung Bromo, Wisata Jawa Timur Paling Terkenal


Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi aktif yang ada di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur
dan meliputi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Sebagai
gunung berapi yang masih aktif, Bromo jadi tujuan wisata terkenal di Jawa Timur dan hampir tidak pernah sepi
setiap harinya.

Statusnya yang masih aktif membuat Gunung Bromo jadi lebih menarik di mata wisatawan. Ketinggian Gunung
Bromo 2.392 meter diatas permukaan laut dan memiliki bentuk tubuh bertautan diantara lembah dan ngarai
dengan di kelilingi kaldera atau lautan pasir luas kurang lebih sekitar 5.300 hektar.

Gunung Bromo terkenal sebagai icon wisata probolinggo paling indah dan paling banyak dikunjungi. Kata
Bromo berasal dari kata Brahma yaitu salah satu Dewa Agama Hindu. Gunung Bromo memang tidak besar
seperti gunung api lain di Indonesia tetapi pemandangan Bromo sangat menakjubkan sekali. Keindahan Gunung
Bromo yang luar biasa membuat wisatawan kagum.

Dari puncak Penanjakan pada ketinggian 2.780 m, wisatawan bisa melihat matahari terbit di Wisata Bromo.
Pemandangan yang indah membuat banyak wisatawan ingin mengabadikan momen berharga ini. Pada waktu
matahari terbit terlihat dari puncak penanjakan yang sangat luar biasa para pengunjung bisa melihat latar depan
dari Gunung Semeru yang akan mengeluarkan asap terlihat dari kejauhan dan matahari akan bersinar terang naik
ke atas langit.

masyarakat sekitar Gunung Bromo akan merayakan festival Yadnya Kasada atau Kasodo setiap tahun sekali
dengan memerikan persembahan seperti sayuran, ayam, dan uang yang akan dipersembahkan pada dewa dan
dibuang ke dalam kawah gunung Bromo. Sebagai wujud dari rasa syukur kepada yang maha kuasa
2. Kepulauan Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat
bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten
Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan
keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut
empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Asal mula nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang wanita yang menemukan
tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing
menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur
lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu.

Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat bangsawan dan menerapkan
sistem adat Maluku. Dalam sistem ini, masyarakat sekumpulan manusia. Tiap desa dipimpin oleh seorang raja.
Semenjak berdirinya lima kesultanan muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari Kesultanan
Tidore. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia
Belanda.

3. Danau Toba

Danau Toba adalah sebuah danau tekto-vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer
yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia
Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Diperkirakan Danau Toba terbentuk saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan
letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari
Michigan Technological University memperkirakan bahwa jumlah total material pada letusan sekitar
2.800 km3 -sekitar 2.000 km3 dari Ignimbrit yang mengalir di atas tanah, dan sekitar 800 km3 yang jatuh
sebagai abu terutama ke barat. Aliran piroklastik dari letusan menghancurkan area seluas 20.000 km2,
dengan deposito abu setebal 600 m dengan kawah utama. kejadian ini menyebabkan kematian massal
dan kepunahan pada beberapa spesies makhluk hidup. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga
menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu
sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli
masih memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air
dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum
keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian
tengahnya.

Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan
dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru
yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap
bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba
pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung
Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.

Selama tujuh tahun, para ahli dari universitas Oxford tersebut meneliti proyek ekosistem di India, untuk
mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul.
Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang
belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari
letusan gunung berapi purba.

Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari
sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena
ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini
jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan,
ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli,
betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.

4. Danau Plitvice, surga alam di antara pegunungan Kroasia


Danau Plitvice merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO di Kroasia yang menjadi bagian dari
Nacionalni Park Plitvicka Jezera atau dalam bahasa Indonesia Taman Nasional Danau Plitvice. Menurut
Wikipedia tempat ini adalah taman nasional tertua di Eropa Tenggara dan taman nasional terbesar di Kroasia.

Dilansir Lonely planet, Plitvice terkenal karena pemandangan danau jernih dan indah sewarna batu turqoise
(pirus) yang dialiri serangkaian air terjun kecil. Jika dilihat dari permukaan sebenarnya danaunya sendiri terdiri
dari 16 buah danau yang tampak menyatu. Danau-danau tersebut merupakan pertemuan beberapa sungai kecil
serta sungai-sungai bawah tanah. Keenambelas danau tersebut dipisahkan oleh semacam bendungan yang
terbentuk secara alami dari endapan tanaman mati, lumut, ganggang, dan bakteri.

Taman nasional ini didirikan pada tahun 1949 dan terletak di pegunungan karst yang menandai perbatasan
Kroasia dan Bosnia-Herzegovina. Daerah di sekitar Plitvice difungsikan sebagai kawasan lindung yang
terbentang seluas 73.350 hektar). Di dalamnya hidup beruang, serigala, rusa, babi hutan, kelinci, rubah dan luak.
Ada lebih dari 120 spesies burung yang juga menggantungkan kelangsungan hidup pada ekosistem Taman
Nasional Danau Plitvice. Karena itulah pemerintah memberlakukan peraturan ketat bagi para pengunjung untuk
tidak membuang sampah, mengambil dan merusak situs taman nasional.

Daerah sekitar taman nasional itu sekarang berkembang menjadi kawasan pariwisata. Ada ratusan hotel yang
siap menampung para wisatawan lokal maupun asing. Tetapi wilayah taman nasional di mana danau Plitvice
berada sendiri masih dibiarkan dalam kondisi aslinya. Meskipun infrastruktur di bagian dalam taman tidak
terlalu memadai (mengingat pemerintah berusaha menjaga keaslian situs), tetapi tempat ini berhasil menarik
1.200.000 wisatawan setiap tahunnya. Taman nasional yang memperoleh gelarnya sebagai Situs Warisan Dunia
pada tahun 1979 ini bahkan terkenal di seluruh dunia.

5. Sungai Amazon
Sungai Amazon (bahasa Spanyol: Ro Amazonas, bahasa Portugis: Rio Amazonas) adalah
sungai di Amerika Selatan yang merupakan sungai terpanjang kedua di dunia Sungai Nil
di Afrika merupakan yang terpanjang. Sungai Amazon memiliki total aliran terbesar dari
sungai manapun, membawa lebih dari Sungai Mississippi, Nil, dan Yangtze digabungkan.
Amazon juga memiliki sistem peraliran terbesar dari seluruh sistem sungai

. Meskipun Nil sungai terpanjang, namun


Amazon bisa dianggap "terkuat" (dilihat dari
jumlah air yang mengalir per detik).

Jumlah air tawar yang dilepas ke Samudra


Atlantik sangat besar: 184.000 m per detik
(6,5 juta kaki) di musim hujan. Aliran
Amazon merupakan seperlima dari jumlah
seluruh air tawar yang masuk ke laut di
seluruh dunia. Air di laut dekat sungai ini
memiliki kadar garam yang rendah sampai beratus mil jauhnya.

Sungai utamanya (biasanya memiliki lebar satu sampai enam mil) dapat dilalui untuk kapal uap
samudra besar sampai Manaus, hampir 800 mil ke hulu sungai dari mulutnya. Kapal laut yang lebih
kecil dengan berat 3.000 ton[1] dan 5,5 m (18 kaki) draft[2] dapat mencapai sejauh Iquitos, 3.700 km
(2.300 mil) dari laut. Kapal sungai kecil dapat mencapai 780 km (486 mil) lebih jauh sampai Achual
Point. Lewat dari sana, hanya perahu kecil yang dapat naik sampai Pongo de Manseriche, di atas
Achual Point.

Sungai ini mengambil air dari koordinat 5 LU sampai 20 LS. Sumber paling jauh ditemukan di
dataran tinggi inter-Andes, jarak yang cukup dekat dengan Samudra Pasifik; dan setelah menempuh
jarak 7.200 km (4.800 mil) melalui pedalaman Peru dan melewati Brasil, ia masuk Samudra Atlantik di
katulistiwa

Anda mungkin juga menyukai