Anda di halaman 1dari 5

ABSTRAK

Isna Nur Fadillah, Hitung Jumalah Bakteri Coliform Pada Susu Kedelai Dengan
Menggunakan Metode Most Probable Number (MPN) (Dibimbing oleh
Nirmawati Angria dan H. Dwi Djoko Purnomo).
Susu kedelai merupakan produk minuman yang saat ini digemari oleh masyrakat
Indonesia baik dari kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Susu kedelai bisa
tercemar oleh bakteri coliform karena adanya polusi kotoran yang tidak baik
terhadap air, susu, dan produk-produk susu, sehingga kemungkinan adanya
mikroorganisme yang bersifat enteropatogenik atau toksigenik yang berbahaya
bagi kesehatan. Tujuan penelitian inin untuk menghitung jumlah bakteri coliform
pada susu kedelai. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen laboratorik. Jenis
sampel penelitian susu kedelai dimana secara purposive samping. Metode
penelitian ini menggunakan metode MPN. Dari hasil penelitian pada 4 sampek
susu kedelai didapatkan hasil yaitu sampel A (160 MPN/ml), sampel B (23
MPN/ml), sampel C (9,4 MPN/ml), dan sampel D (0 MPN/ml). dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis sampel susu kedelai yaitu sampel C dan
D sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) bahan tambahan pangan
(BTP), sedangkan sampel A dan B melebihi batas camaran mikroba dalam pangan
yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009 yaitu 20 MPN/ml.

Kata Kunci : Bakteri Coliform, Susu Kedelai dan MPN

Daftar Pustaka : 11 kepustakaan (1993-2014)


ABSTRAK

Hatira, Perbandingan Hasil Pemeriksaan LED (laju endap darah) pada posisi
duduk dan berbaring dengan menggunakan metode Westergren.
(dibimbing oleh HasrianyS.Si dan Resi Agestia Waji, S.Si,. M.Si)
Laju endap darah (LED) mengukur kecepatan perbandingan sel darah merah di
dalam plasma satuannya mm/jam.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan hasil pemeriksaan LED
metode Westergren, dimana darah diambil pada posisi duduk dan berbaring.
Penelitian ini dilakukan dengan cara manual menggunakan metode westergren,
dimana darah diambil pada posisi berbaring pasien didiamkan selama 10 menit
dan diambil kembali darahnya dalam keadaan duduk selanjutnya darahnya
dimasukkan kedalam tabung yang berisi antikoagulan, krmudian dimasukkan
kedalam pipet westergren di rak westergren lalu didiamkan selama 1 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada smpel berbaring lebih tinggi hasilnya
dari pada sampel duduk.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil pemeriksaan LED pada pengambilan
sampel posisi berbaring dan posisi duduk.

Kata Kunci : Laju Endap Darah, Posisi Duduk dan Berbaring, Metode Westergren
ABSTRAK

Nurbayanti : Perbandingan Hasil Pemeriksaan Tuberkulosis Paru Denngan


Menggunkana Metode Mikroskopis Dan Metode Rapid Test Di Laboratorium
Balai Besar Kesehatan Paru Nasyrakat Makassar. (dibimbing : Joko Widodo dan
Hasnawati).
Untuk menegakkan diagnosis penyakit TB berbagai macam metode yaitu Metode
Mikroskopis yaitu hapusan kuman untuk pemeriksaan BTA yang juga banyak
dilakukan dilaboratorium masih merupakan kendala untuk mendiagnosis penyakit
ini secara akurat, salah satu penyebabnya tidak semua sputum pasien terdapat
kuman mycobacterium tuberculosis. Metode Rapid test yaitu ges cepat secara
imunokromatografi untuk mendeteksi antibody terhadap tuberculosis aktif dalam
serum atau plasma manusia secara kualitatif.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandinga hasil pemeriksaan
tuberkulosisi paru dengan menggunkan metode mikroskopis dan metode rapid
test. Jenis penelitian ini bersifat eksperimen berupa pengamatan dilaboratorium.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 sampel dengan
menggunkan tehnik pengambilan secara accidental sampling.
Penelitian di laksanakan di Laboratorium Balai Besar Kesehatan Paru Masyrakat
Makassar dari tanggal 4 sampai dengan 18 Oktober 2011. Hasil penelitian
didapatkan hasil tidak ada perbedaan antar hasil pemeriksaan tuberculosis paru
dengan menggunakan metode mikroskopis dan metode hrapid test.
Disarankan kepada tenaga analis dalam pemeriksaan tuberculosis paru hendaknya
dilakukan sesuai dengan prosedur kerja.

Kata Kunci : Pemeriksaan Tuberkulosis, Mikroskopis, Rapid test.


ABSTRAK

Herdita Putri, 2012. Analisa Kadar Kloria Pada Kantong Teh Celup
Berbagai Merk uang Beredar di Pasaran Sekitar Wilayah Kota Makassar
(Pembimbing : Sulfiani dan Andis Sugrani).
Penelitian ini berlatar belakang bahwa the merupakan minuman yang paling
banyak dikonsumsi oleh semua lapisan masyrakat karena selai ekonomis, seiring
dengan berkembangnya ama, masyrakat lebih memili teh celup karena mudah dan
praktis penggunaannya. Tanpa disadari, semakin lama teh celup diseduh dalam air
maka at pemutih kertas yang disebut klorin yang terdapat pada teh celup tepatnya
pada kantong teh celup juga akan terlarut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya kandungan klorin serta kadar klorin pada kantong
teh celup. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen dimana penelitian ini
dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif didalam laboratorium. Teknik
pengambilan sampel secar non random sampling (sampling jenuh) sebanyak 9
sampel kantong teh celup berbagai merk yang diperiksa di laboratorium Sekolah
Menengah Analis Kimia Makassar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat klorin pada kantong teh celup serta
perbedaan kadar klorin pada berbagai merek teh celup.

Kata Kunci : Lantpng Teh Celup, Analisa Kadar Klorin.


Daftar Pustaka : 24 Kepustakaan (1985-2014).
ABSTRAK

M. Rifaldy Nasir. Identifikasi Streptococcus mutans pada kalkulus gigi


Masyrakat Tamalate 1 Makassar (Dibimbing oleh Nirmawati Angria dan H.
Syamsunie Carsel).
Kalkulus adalah plak berisi bakteri yang telah mengalami pengampuran atau
klasifikasi dan kadang menempel pada permukaan gigi. Kalkulus jika tidak
dihilangkan dapat menyebabkan penyakit jaringan pendukung gigi (periodontitis)
Proses pembentukan kalkulus gigi adalah pelikel ddikolonisasi oleh bakteri
coccus gram positif diantaranya Streptococcus mutans dan Streptococcus
sanguins dengan mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan dan air liur
dalam mulut membentuk suatu subtansi berwarna kekuningan yang melekat pada
permukaan gigi yang disebut plak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasikan bakteri Streptococcus mutans pada kalkulus gigi Tamalate 1
Makassar. Sampel pada penelitian ini adalah kalkulus gigi masyrakat Tamalate 1
Makassar jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif
sebanyak 5 sampel. Hasil penelitian menunjjukkan bahwa lima sampel 1,2,3,4,5
positif Streptococcus alfa haemolyticus. Berdasarkan hasil prnelitian secara
laboratorik dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan bakteri Streptococcus
mutans. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian
ini tidak hanya bakteri Streptococcus mutans pada sampel kalkulus gigi tetapi
semua jenis mikroorganisme seperti jamur dan lain-lain sehingga penyakit yang
dapat segera dicegah.

Kata Kunci : Streptococcus mutans, Kalkulus Gigi.


Daftar Pustaka : 13 Kepustakaan (1994-2010)

Anda mungkin juga menyukai