Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Frekuensi kasus dan epidemi penyakit demam dengue (dengue fever, DF), demam

berdarah (dengue hemorragic fever, DHF), dan sindrom syok dengue (dengue syok syndrom,

DSS) menunjukkan peningkatan yang dramatis di seluruh dunia. The World Health Report 1996,

menyatakan bahwakemunculan kembali penyakit infeksisus merupakan suatu peringatan bahwa

kemajuan yang telah diraih sampai sejauh ini terhadap keamanan dunia dalam hal kesehatan dan

kemakmuran sia-sia belaka. Laporan tersebut lebih jauh menyebutkan bahwa penyakit

infeksius tersebut berkisar dari penyakit yang terjadi di daerah tropis (seperti malaria dan DHF

yang sering terjadi di negara berkembang) hingga penyakit yang ditemukan di seluruh dunia

(seperti hepatitis dan penyakit menular seksual [PMS], termasuk HIV/AIDS) dan penyakit yang

disebarkan melalui makanan yang mempengaruhi sejumlah besar penduduk dunia baik di negara

miskin maupun kaya.

Gejala klasik demam dengue adalah demam yang terjadi secara tiba-tiba,sakit kepala

,ruam ,nyeri otot dan nyeri sendi.Demam dengue terjadi tiga tahap:demam ,kritis,dan

pemulihan.Pada fase demam,seseorang biasanya mengalami demam tinggi.Panas badan

seringkali mencapai 40 Celsius.Penderita juga mengalami sakit kepala.Fase febrile berlangsung

selama 2 hingga 7 hari.Pada fase ini kira-kira 50 hingga 80% pasien mengalami ruam.Pada hari

pertama dan kedua.ruam akan Nampak seperti kulit yang terkerna panas(merah).Pada hari ke 4

hingga ke 7,ruam akan tampak seperti campak.bintik ini di sebut juga (petechiae)dapat muncul di

kulit.Bintik ini tidak hilang jika kulit di tekan.Bintik-bintik ini di sebabkan oleh pembuluh kapiler

yang pecah.Pasien mungkin juga mengalami perdarahan ringan membrane mucus mulut dan

hidung.Demam cenderung akan berhenti/pulih,kemudian terjadi lagi selama satu atau dua

hari.Namun,pola ini berbeda untuk masing-masing penderita.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkanoleh

virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes

aegepti. Pada bayi dan anak balita gejalanya berupa demam selama 1 sampai 5 hari,

radang tenggorokan, dan batuk ringan. Pada anak yang umurnya lebih dari 5 tahun,

gejalanya adalah demam tinggi, nyeri kepala dan belakang mata. Setiap tahunnya sekitar
50 sampai 100 juta penderita dengue dan 500.000 penderita demam berdarah dengue

dilaporkan oleh oleh WHO di seluruh dunia. (Widagdo 2011)

Indonesia adalah daerah endemis, dengue mengalami epidemi sekali dalam 4

sampai 5 tahun, berdasarkan data profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2014 sampai

pertengahan bulan Desember tercatat penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di 34

Provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 penderita. Kementerian Kesehatan RI mencatat

jumlah penderita DBD di Indonesia pada bulan Januari-Februari 2016 sebanyak 8.487

orang penderita DBD dengan jumlah kematian 108 orang. Golongan terbanyak yang

mengalami DBD di Indonesia pada usia 5-14 tahun mencapai 43,44% dan usia 15-44

tahun mencapai 33,25%. Pada tahun 2015 Kabupaten Ngawi memiliki 327 kasus dan 4

penderita meninggal dunia. Data dari Puskesmas Widodaren terdapat 73 penderita DBD.

Kec Gerih termasuk peringkat pertama sekabupaten Ngawi yang memiliki kasus DBD

dan termasuk KLB.

Fase kritis terjadi setelah demam mereda.Biasanya berlangsung selama 2 hari.Selama

fase ini cairan bias menumpuk di dada dan abdomen.Hal ini terjadi karena pembuluh darah kecil

bocor.Penderita Demam Berdarah Dengue juga bias mengalami perdarahan parah(biasanya di

saluran Gastrointestinal).Pada fase penyembuhan,cairan yang keluar dari pembuluh darah diambil

kembali ke dalam aliran darah.Fase penyembuhan berlangsung selama 2 hingga 3 hari.

Suhu tubuh normal berkisar 36,5 c-37,2c.Suhu sub normal di bawah 36 c.Hiperpireksia

adalah suatu kenaikan suhu tubuh sampai setinggi 41,2c atau lebih.Sedangkan hipotermia adalah

keadaan suhu tubuh di bawah 35c (Wibowo Harianto,1998).

Kompres merupakan tindakan yang lazim dilakukan agar demam tidak meningkat

menjadi tinggi(Widjaja,Me,2001:45).Ada banyak alat yang di pakai untuk mengompres

misalnya:kain yang di basahi air hangat maupun dingin,es batu yang di bunhkus plastic lalu di

bungkus kain,kantong pengompres dan kapas yang dibubuhi alcohol.Alat kompres tersebut di

letakkan di bagian tubuh yang di aliri pembuluh darah besar,agar pengompresan lebih efektif.

Untuk mendapatkan gambaran secara nyata tentang pengaruh kompres hangat terhadap

penurunan suhu tubuh pasien Demam Dengue,perlu di lakukan suatu penelitian.Untuk itulah

penulis tertarik untuk meneliti pengaruh kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh pasien
Demam Dengue.Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat dalam upaya memberikan asuhan

keperawatan kepada klien secara komperhensif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, apakah terdapat hubungan antara kompres

hangat dengan penurunan suhu tubuh pada pasien Demam Berdarah Dengue di Ruang

rawat inap Puskesmas Widodaren?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan kompres hangat dengan penurunan suhu

tubuh pada pasien Demam Berdarah Dengue di Ruang Rawat Inap Puskesmas

Widodaren.

2. Tujuan Khusus

a. Mengindentifikasi suhu tubuh sebelum diberikan kompres hangat pada

klien demam typhoid di Ruang Rawat Inap Puskesmas Widodaren

b. Mengindentifikasi suhu tubuh setelah diberikan kompres hangat pada

klien demam typhoid di Ruang Rawat Inap Puskesmas Widodaren

c. Menganalisa pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan

suhu tubuh pada klien demam Thypoid di Ruang Rawat Inap Puskesmas

Widodaren

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Diketahui manfaat dari kompres hangat untuk penurunan suhu tubuh

pasien DBD pada fase hipertermi.

2. Praktis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai protap penurunan suhu tubuh pada
pasien DBD fase hipertermi dan mempercepat penurunan suhu tubuh.

E. Keaslian Penelitian
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

DHF atau dikenal dengan istilah demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan

oleh Arbovirus ( arthro podborn virus ) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

( Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty ). Demam Berdarah Dengue sering disebut pula

Dengue Haemoragic Fever ( DHF ). DHF / DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan

oleh virus dengue yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui

gigitan nyamuk Aedes aegypti yang betina. (Suriadi : 2001).


A. Landasan Teori
Demam dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak dan dewasa dengan

gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari

pertama terinfeksi virus ( Arif Mansjur : 2001).

1. Menurut beberapa ahli pengertian DHF sebagai berikut:


DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegepty dan beberapa nyamuk

lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar secara

efidemik. (Sir,Patrick manson,2001).Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah suatu

penyakit akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegepty

(Seoparman, 1996).

2. Penyebab penyakit demam berdarah


Penyebab utama adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan nyamuk

Aedes ( Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty ). Yang vektor utamanya adalah Aedes

aegypti dan Aedes albopictus. Adanya vektor tesebut berhubungan dengan :


a. Kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperlauan sehari-hari.
b. Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
c. Penyedaiaan air bersih yang langka.

Daerah yang terjangkit DHF adalah wilayah padat penduduk karena antar rumah

jaraknya berdekatan yang memungkinkan penularan karena jarak terbang Aedes Aegypti

40-100 m. Aedes Aegypti betina mempunyai kebiasaan menggigit berulang (multiple


biters) yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat, (Noer,

1999).

3. Cara penularan penyakit demam berdarah


Penyakit DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty betina.
a. Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang :
Yang sakit DBD atau
Yang tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus Dengue (karena

orang ini memiliki kekebalan terhadap virus dengue)


Orang yang mengandung virus dengue tetapi tidak sakit, dapat pergi kemana-

mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes

Aegypti.
b. Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh

nyamuk termasuk kelenjar liurnya.


c. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan

dipindahkan bersama air liur nyamuk.


d. Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan (umumnya anak-anak), ia

akan segera menderita DBD.


e. Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya

dapat menularkan kepada orang lain.


f. Dalam darah manusia, virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam waktu

lebih kurang 1 minggu.


g. Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah Dengue

4. Tahap penyakit demam berdarah


Tahap penyakit demam berdarah meliputi demam biasa, demam berdarah klasik,

demam berdarah dengue atau hemoragik dan sindrom syok dengue, yakni sebagai berikut

:
1) Demam berdarah (klasik)
Gejala demam berdarah yang terjadi berbeda-beda tergantung pada usia pasien. Pada bayi

dan anak-anak ditandai dengan ruam yang muncul. Pada usia remaja dan dewasa,

penyakit demam berdarah ditandai dengan sakit kepala parah, demam tinggi dan nyeri

dibelakang mata, nyeri pada tulang dan sendi, muntah dan mual dan ruam pada kulit.
2) Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue atau sering disingkat menjadi DBD biasanya ditinjukkan

dengan gejala seperti penderita demam berdarah klasik dan empat gejala utama lainnya

yakni demam tinggi, pendarahan hebat dan diikuti pembesaran hati serta sistem sirkulasi

udara yang memiliki kegagalan. Diagnosis lainnya pada DBD adalah kerusakan

pembuluh darah, kerusakan pembuluh limfa,pendarahan di bawah kulit seperti


memarkebiruan, trombositopenia dan jumlah sel darah merah merah yang

meningkat.
3) Sindrom syok dengue
Sindrom syok dengue adalah tingkat yang paling tinggi dari infeksi virus dengue. Hal ini

ditandai dengan pasien akan mengalami seluruh gejla penyakit demam berdarah klasik

dan demam berdarah dengue dan kebocoran cairan yang terjadi dipembuluh darah,

perdarahan dan syok yang menyebabkan tekanan darah rendah dan berlangsung demam

selama 2-7 hari. Awal terjadinya akan ditandai dengan tubuh dingin, sakit perut dan sulit

tidur.

5. Tanda dan gejala penyakit demam berdarahn


Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue,

Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah

sebagai berikut :
1) Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
2) Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3) Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan

(Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah

(Melena), dan lain-lainnya.


4) Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5) Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6) Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit

dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas

20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).


7) Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu

makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8) Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9) Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10) Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

6. Cara pencegahan penyakit demam berdarah


Saat ini, metode utama yang digunakan untuk mengontrol dan mencegah terjadinya

demam berdarah dengue adalah dengan melakukan pemberantasan terhadap nyamuk

Aedes aegypti sebagai penyebar virus dengue.


Nyamuk Aedes aegypti ini dapat berada di dalam rumah ataupun luar rumah. Di dalam

rumah biasanya nyamuk tersebut suka bersembunyi di tempat yang gelap seperti di

lemari, gantungan baju, di bawah tempat tidur dll. Sedangkan apabila di luar rumah

nyamuk Aedes aegypti tersebut menyukai tempat yang teduh & lembab. Nyamuk
betinanya biasanya akan menaruh telur-telurnya pada wadah air di sekitar rumah,

sekolah, perkantoran dll, dimana telur tersebut dapat menetas dalam waktu 10 hari.
Oleh sebab itu, lakukan 3 M
Menguras : Menguras tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi dan

kolam. Sebab bisa mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk itu sendiri. Atau

memasukan beberapa ikan kecil kedalam bak mandi atau kolam. Sebab ikan akan

memakan jentik nyamuk.


Menutup : Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas

yang berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak bisa

meletakan telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah

sangat menyukai air yang bening.


Mengubur. Kuburlah barang barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan

terjadinya genangan air.


METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini direncanakan menggunakan desain praeksperimental dan model yang


digunakan adalah one group pretest and post test. Desain ini hanya menggunakan satu
kelompok perlakuan dengan pengukuran sebanyak dua kali yaitu sebelum dan perlakuan.
Kelompok subyek di observasi sebelum dilakukan intervensi kemudian berobservasi
sesudah dilakukan intervensi.

Group sample : 01 x O2

Pengukuran yang dilakukan sebelum perlakuan (01) disebut pretest dan pengukuran
sesudah perlakuan (O2) disebutkan post test dengan perlakuan (x)

B. Kerangka Kerja

Klien DBD

Proses pelepasan
endotoxin

Merangsang pelepasan pirogen endogen dari leukosit, sel


limpa, sel monosit dan lain-lain

Merangsang pusat termoregulator


(hipotalamus) :

a. Termoreseptor perifer
b. Termoreseptor sentral
Mekanisme pengeluaran panas

a. Vasodilatasi pembuluh darah perifer


Pemberian kompres
hangat
Penurunan suhu
tubuh

Ada pengaruh Tidak ada pengaruh

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 3.1 : Kerangka konseptual pengaruh kompres hangat terhadap


penurunan suhu tubuh pada klien demam

Anda mungkin juga menyukai