A) PENDAHULUAN
hidup. Peningkatan usia harapan hidup terutama kualitas usia lanjut tidak diikuti oleh
mengalami banyak kemunduran dalam semua aspek kehidupannya. Hal ini dapat
orang lain. Namun harus disadari bahwa manusia menjadi tua bukan suatu hal yang
luar biasa, karena proses ini adalah peristiwa yang alami yang sudah pasti datang pada
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang
kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia
Penetapan usia 65 tahun ke atas sebagai awal masa lanjut usia (lansia) dimulai
pada abad ke-19 di negara Jerman. Usia 65 tahun merupakan batas minimal untuk
kategori lansia. Namun, banyak lansia yang masih menganggap dirinya berada pada
masa usia pertengahan. Usia kronologis biasanya tidak memiliki banyak keterkaitan
dengan kenyataan penuaan lansia. Setiap orang menua dengan cara yang berbeda-
beda, berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Setiap lansia adalah unik, oleh karena
Klasifikasi pada lansia berdasarkan Depkes RI (2003) dalam Maryam dkk (2009)
yang terdiri dari : pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59
tahun, lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, lansia resiko tinggi ialah
seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau
lebih dengan masalah kesehatan, lansia potensial ialah lansia yang masih mampu
tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya
B) LATAR BELAKANG
penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan
angka harapan hidup penduduk Indonesia. Indonesia termasuk dalam lima besar
negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus penduduk
pada tahun 2010, jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total
penduduk). Pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,781
juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mancapai 36 juta jiwa.
kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan
kematian pada umur 65 tahun keatas pada laki-laki adalah stroke (20,6%), penyakit
saluran napas bawah kronik (10,5%), TB (8,9%), Hipertensi (7,7%), NEC (7,0%),
penyakit jantung iskemic (6,9%), penyakit jantung lain (5,9%), diabetes mellitus (4,9%),
(24,4%),hipertensi (11,2%), NEC (9,6%), penyakit saluran napas bawah kronik (6,6%),
diabetes mellitus (6,0%), penyakit jantung iskemik (6,0%), penyakit jantung lain (5,9%),
TB (5,6%), pneumonia (3,0%), dan penyakit hati (2,2%). Dari data terlihat penyebab
utama kematian pada lanjut usia sudah bergeser ke penyakit degenerative, sehingga
perlu dilakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative terhadap penyakit
tersebut.
C) TUJUAN
1) Tujuan Umum
Meningkatakan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai
masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan
masyakat sesuai
dengan keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri
kesehatannya.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk
keluarganya dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut.
dengan
kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.
F) SASARAN
a) Sasaran pembinaan Secara Langsung
(1) Kelompok usia menjelang usia lanjut ( 45 -54 tahun ) atau dalam virilitas
dalam keluarga maupun masyarakat luas.
(2) Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium ( 55 -64 tahun ) dalam
keluarga,organisasi masyarakat usia lanjut dan masyarakat umumnya.
(3) Kelompok usia lanjut dalam masa senescens ( >65 tahun ) dan usia lanjut
dengan resiko tinggi ( lebih dari 70 tahun ) hidup sendiri, terpencil, hidup
dalam panti, penderita penyakit berat, cacat dan lain-lain.
Hasil pelaksanaan kegiatan Usila dicatat dalam form laporan yang sudah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12