Anda di halaman 1dari 11

MODUL

Manajemen Global

Bisnis Internasional

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Ekonomi dan S1/Manajamen Catur Widayati, SE.MM
Bisnis
09
Abstract Kompetensi
Nilai turunnya nilai mata uang yang satu Memberikan pemahaman kepada
terhadap yang lain dari berbagai mahasiswa secara konseptual dan
negara. Contohnya nilai tukar mata aplikasi mengenai Teori ekonomi bisnis
uang Dollar Amerika dengan Rupiah
yang berfluktuasi setiap harinya.

[Type text] Page 1


Pendahuluan

NILAI TUKAR MATA UANG YANG FLUKTUATIF

Nilai Tukar Fluktuatif

Nilai turunnya nilai mata uang yang satu terhadap yang lain dari berbagai negara.
Contohnya nilai tukar mata uang Dollar Amerika dengan Rupiah yang berfluktuasi setiap
harinya.

Risiko Transaksi

Dalam transaksi impor/ekspor, pihak yang harus membayar atau menerima mata uang asing
di masa depan mengemban risiko bahwa mata uang itu akan berubah nilainya sehingga
dapat merugikan. Tetapi adakalanya perubahan tersebut membawa keuntungan, contohnya
jika suatu transaksi perdagangan dengan mata uang USD yang kemudian naik nilainya
maka akan memberikan keuntungan bagi penjual.

Lindung Nilai (Hedge)

Mencoba melindungi anda terhadap kerugian-kerugian akibat fluktuasi nilai tukar mata uang.

Lindungi Nilai Berjangka

Lindung nilai berjangka (forward hedge) dapat dilakukan dalam pasar pertukaran mata
uang asing dan melibatkan suatu kontrak. IC melakukan kontrak dengan pihak lain untuk
mengirimkan sejumlah tertentu suatu mata uang kepada pihak tersebut pada tanggal yang
akan datang, yang telah ditetapkan, sebagai ganti dari sejumlah tertentu mata uang yang
lain. Kontrak-kontrak dalam mata uang negara perdagangan besar biasanya tersedia untuk
pengiriman 30, 60, 90 atau 180 hari. Kontrak-kontrak yang jangka waktunya lebih panjang
terkadang dapat dinegosiasikan, sebagaimana juga dengan kontrak-kontrak di luar jangka
waktu yang telah disebutkan di atas.

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 2 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Definisi

LINDUNG NILAI OPSI MATA UANG

Lindung Nilai Intra-IC

Sebuah praktik yang sekarang semakin berkembang adalah perusahaan internasional


mencari lindung nilai internasional dalam jaringan induk perusahaan, anak perusahaan dan
afiliasinya. Perusahaan tersebut melakukan hedging untuk melindungi transaksinya dengan
cabangnya di tempat lain.

Posisi yang Terlindungi

Bila Anda memiliki dananya (NK9 juta) ketika anda memasuki kontrak lindung nilai atau
ketika dana tersebut telah tersedia dari transaksi bisnis yang lain atau sebelum tanggal jatuh
tempo kontrak lindung nilai Anda (seperti di sini), maka anda pada posisi yang terlindung .

Posisi yang Tidak Terlindungi

Seorang manajer keuangan juga dapat menggunakan pasar pertukaran mata uang asing
untuk mengambil keuntungan dari kenaikan atau penurunan nilai mata uang yang sudah
diperkirakan. Dari situ akan tercipta suatu posisi yang tidak terlindungi untuk jangka panjang
atau jangka pendek.

Kredit atau Lindung Nilai Pasar Uang

Sesuai namanya, kredit atau lindung nilai pasar uang melibatkan kredit yaitu peminjaman
uang. Peusahaan yang menginginkan lindung nilai tertentu saja adalah perusahaan yang
melakukan peminjaman. Kredit atau lindung nilai pasar uang dapat diilustrasikan dengan
contoh transaksi yang juga digunakan untuk mendiskusikan lindung nilai pasar pertukaran
berjangka.

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 3 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PERCEPATAN ATAU PENUNDAAN PEMBAYAAN

Bila pihak importir mengharapkan mata uang di negaanya turun dibandingkan mata uang di
negara pemasok, importir mungkin akan termotivasi untuk membeli mata uang asing yang
dibutuhkan sesegera mungkin. Hal ini mengasumsikan bahwa importir harus melakukan
pembayaran dalam mata uang di negara eksportir, berlawanan dengan asumsi kita pada
pembahasan mengenai lindung nilai.

Leads

Pembelian segera atas suatu mata uang asing untuk memenuhi kebutuhan masa depan
karena pembelinya yakin bahwa mata uang itu akan menguat dibandingkan mata uang
negara asalnya.

Lags

Penundaan pembelian suatu mata uang asing untuk memenuhi kebutuhan masa depan
karena pembelinya yakin bahwa mata uang itu akan melemah dibandingkan mata uang
negara asalnya.

Tujuan Pembayaran Antar-IC

Dalam batasan-batasan hukum yang berlaku dan persyaratan-persyaratan modal kerja


minimum induk perusahaan dan perusahaan filiasi, IC dapat memaksimalkan kekuatan dan
meminimalkan kelemahan mata uang mereka. Tujuan mereka adalah untuk :

1. Menyimpan uang sebanyak mungkin di negara-negara yang suku bunganya tinggi. Ini
dilakukan untuk menghindari pinjaman dengan suku bunga tinggi atau mungkin agar
memiliki modal untuk dipinjamkan pada suku bunga tersebut.

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 4 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Menyimpan uang sebanyak mungkin di negara-negara yang sulit memberi kredit. Bila
unit IC di negara seperti itu membutuhkankan modal, IC menciptakannya secara
internal.
3. Memaksimalkan simpanan mata uang yang kuat dan nilainya tetap, yang mungkin akan
terapresiasi dalam kaitannya dengan mata uang yang lemah. Meminimalkan, selama
dapat dilakukan, simpanan dalam mata uang yang lemah.
4. Meminimalkan simpanan mata uang yang dipengaruhi oleh pengendalian pertukaran
mata uang atau diharapkan terpengaruh oleh pengendalian pertukaran mata uang
selama perusahaan menyimpan mata uang tersebut.

Exposure Netting

Mengambil posisi terbuka dalam dua mata uang yang diperkirakan akan saling memberi
keseimbangan satu sama lain.

Kelompk Mata Uang

Beberapa kelompok mata uang cenderung bergerak saling mendekati bahkan selama
periode nilai tukar mengambang. Sebagai contoh, mata uang beberapa negara berkembang
ditetapkan untuk selalu berada pada posisinya terhadap mata uang negara maju yang
menjadi rekan dagang utamanya.

Mata Uang Kuat dan Mata Uang Lemah

Exposure netting ini melibatkan kemungkinan dua utang (atau dua piutang), pertama
melibatkan mata uang yang posisinya sedang kuat dan satu lagi yang posisinya sedang
lemah. Harapannya adalah bahwa lemahnya mata uang yang satu akan mengoffset
kekuatan mata uang yang lain.

PENYESUAIAN HARGA

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 5 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen penjualan sering berkeinginan untuk melakukan penjualan di negara yang mata
uangnya diharapkan mengalami devaluasi. Dalam situasi seperti itu, manajemen keuangan
mendapati bahwa tidak satu pun lindung nilai atau exposure netting yang mungkin dilakukan
atau yang bersifat ekonomis.

Penyesuaian Harga dalam Suatu Kelompok IC

Bila suatu IC merupakan IC yang terkoordinasi dan terintegrasi, banyak kesempatan untuk
menyesuaikan harga penjualan dalam transaksi antarperusahaan yaitu antar induk
perusahaan dan cabang-cabangnya atau antarperusahaan cabang sendiri.

Reaksi Pemerintah terhadap Penyesuaian Harga Antarperusahaan

Praktik penetapan harga antarperusahaan seperti itu sering digunakan dengan tujuan-tujuan
agar (1) mencapai keuntungan yang lebih tinggi di negara-negara dengan tingkat pajak yang
lebih rendah dan nilai mata uang yang lebih kuat, dan (2) mengurangi pajak impor.

Risiko Translasi

Kerugian atau keuntungan yang dapat dihasilkan dari pernyataan ulang nilai-nilai aktiva dan
kewajiban/utang dan piutang yang timbul akibat investasi di luar dari suatu mata uang ke
mata uang yang lain.

Menyembangkan Neraca

Menyeimbangkan neraca (neutralizing the balance sheet) berarti berusaha keras untuk
menyeimbangkan aktiva moneter dalam suatu mata uang dengan kewajiban moneter dalam
mata uang yang sama. Dalam kondisi tersebut, jatuhnya nilai mata uang yang digunakan
untuk aktiva akan disesuaikan dengan jatuhnya kewajiban pelunasan utang, sehingga risiko
translasi dapat dihindari.

Memiliki aktiva moneter yang jumlahnya kurang lebih sama dengan kewajiban moneter yang
harus dipenuhi.

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 6 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Swap

Swap dapat digunakan untuk menghindari risiko transaksi, tetapi biasanya lebih lazim
digunakan untuk menghindari risiko translasi. Meskipun demikian, swap paling sering
digunakan untuk meningkatkan atau melakukan transfer modal. Oleh karena itu, kita akan
membahas berbagai swap satu per satu antara lain : (1) spot swap dan swap pasar
berjangka, (2) pinjaman paralel, dan (3) swap suku bunga dibahas dalam meningkatkan
modal dan investasi di bagian selanjutnya.

Pinjaman Paralel

Setiap pinjaman harus memiliki hak untuk offset, yang berarti bahwa jika salah satu anak
perusahaan ini gagal membayar pelunasannya, anak perusahaan yang lain juga berhak
menunda pelunasannya. Hal ini menghindari perlunya garansi dari masing-masing induk
perusahaan.

Swap pinjaman parallel semacam ini dapat diadaptasi dalam bebagai kondisi dan dapat
melibatkan lebih dari dua negara atau perusahaan. Jika suatu anak perusahaan di negara
yang mata uangnya di blokir memiliki surplus dalam mata uang itu dari operasi-operasi
lokalnya, mungkin anak perusahaan setempat dari IC lain membutuhkan modal.

Swap Bank

Sejarahnya, swap-swap jenis ini dilakukan antara bank-bank (komesial atau sentral) dari
dua negara atau lebih untuk tujuan mendapatkan mata uang asing yang dibutuhkan untuk
sementara, tetapi dalam tahun-tahun belakangan, perusahaan-perusahaan juga ikut
memasuki lapangan ini. Swap bank yang umum digunakan untuk mendanai pengembangan
anak perusahaan suatu IC di negara berkembang yang mata uangnya lemah dan sulit
dikonversi atau bahkan diblokir.

Derivatif

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 7 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Instrumen keuangan, seperti futures, opsi, dan swap yang nilainya dikaitkan dengan
pergerakan harga dari komoditas yang bersangkutan atau dengan instrumen lainnya.

KONTRADAGANG

Kontradagang (countertrade) biasanya melibatkan dua kontrak atau lebih, satu untuk
pembelian barang atau jasa dari negara maju dan satu lagi (atau lebih) untuk pembelian
barang atau jasa dari negara berkembang. Kita mengenal enam jenis kontradagang, yaitu
(1) kontrapembelian, (2) kompensasi, (3) barter, (4) switch, (6) offset, dan (6) pengaturan
rekening kliring.

Kompensasi

Produk yang dibuat di negara berkembang dengan peralatan negara maju ini kemudian
dikirimkan ke negara maju sebagai pembayaran atas penggunaan peralatan mereka.

Barter

Barter merupakan cara berbisnis yang kuno sekaligus merupakan jenis countertrade yang
paling sederhana. Negara berkembang mengirimkan produk kepada negara maju yang
bernilai sama dengan produk yang dikirimkan oleh negar amaju ke negara berkembang.

Switch

Biasanya, barang-barang yang dikirimkan oleh negara berkembang tidak dapat digunakan
atau dijual lagi dengan mudah. Kemudian pihak ketiga dihadirkan untuk memanfaatkan
barang-barang itu. Proses ini dinamakan perdagangan switch (switch trading).

Offset

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 8 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk offset terjadi ketika negara pengimpor membutuhkan sebagian dari bahan-bahan,
komponen-komponen atau barang-barang setengah jadi dibeli dari pasar lokal (importir).
Eksportir dapat mengaturnya atau bekerjasama dalam mendirikan fasilitas perakitan dan
pembuatan bagian-bagian yang dibutuhkan di negara pengimpor.

Pengaturan Rekening Kliring

Hal ini digunakan untuk memfasilitasi pertukaran produk-produk selama jangka waktu
tertentu. Ketika jangka waktunya berakhir, semua nilai jatuh tempo pada neraca
(outstanding balance) itu harus di clear kan melalui pembelian barang tambahan atau
pelunasan pembayaran uang tunai.

Kerjasama Industri

Kita mengenal lima metode kerjasama industri yang berbeda :

1. Usaha patungan (joint venture). Dua atau lebih perusahaan atau badan pemerintahan
menggabungkan asset mereka untuk membentuk suatu badan ekonomi yang baru dan
berbeda, dan mereka berbagi manajemen, keuntungan, bahkan kerugian.
2. Produksi pendamping dan spesialisasi. Pabrik di negara berkembang memproduksi
komponen tertentu (yang telah disetujui sebelumnya) dari sebuah barang sementara
perusahaan di negara maju memproduksi komponen lainnya. Produk tersebut kemudian
dirakit di kedua lokasi untuk pasar mereka masing-masing.
3. Subkontrak. Pabrik di negara berkembang memproduksi barang sesuai dengan
spesifikasi yang diminta oleh perusahaan di negara maju dan mengantarkannya ke
perusahaan di negara maju tersebut, yang kemudian memasarkannya.
4. Lisensi. Pihak-pihak dari negara berkembang dan negara maju melakukan perjanjian
lisensi yang menyatakan bahwa perusahaan di negara berkembang dapat
menggunakan teknologi dari negara maju untuk memproduksi suatu barang.
Perusahaan di negara maju tersebut menerima pembayaran royalti atas lisensi itu dalam
bentuk uang atau barang. Negara berkembang umumnya memilih metode pembayaran
dalam bentuk barang.
5. Menyerahkan hak kepemilikan pabrik. Pihak negara maju bertanggung jawab untuk
membangun semua pabrik, memulainya, melatih tenaga kerja di negara berkembang,
baru kemudian menyerahkan hak kepemilikannya ke pihak negara berkembang.

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 9 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hubungan jangka panjang antara perusahaan-perusahaan di negara maju dengan pabrik-
pabrik di negara berkembang yang sebagian atau semua proses produksinya dilakukan di
pabrik negara berkembang.

PUSAT KEUANGAN INTERNASIONAL

Sejumlah perkembangan baru memaksa perusahaan-perusahaan internasional untuk lebih


memperhatikan manajemen keuanga mereka. Manajemen keuangan internasional berbeda
jauh dengan manajemen keuangan nasional, dan di beberapa perusahaan seperti itu,
operasi keuangannya sebagai pusat laba, tidak lagi semata-mata sebagai suatu jasa.
Beberapa perkembangan barunya antara lain :

(1) nilai tukar mengambang, yang fluktuasinya terkadang berlangsung sangat cepat

(2) Pertumbuhan nilai modal dan pasar uang asing dimana suatu IC dapat melakukan
pembelian dengan biaya yang lebih baik

(3) Laju inflasi yang berbeda-beda dan berubah di berbagai Negara,

(4) Kemajuan dibidang sistem manajemen kas elektronik

(5) Kesadaran para manajer keuangan bahwa melalui pengelolaan inovatif atas saldo kas
yang menganggur dari unit-unit IC, mereka dapat meningkatkan laba perusahaan, dan

(6) ledakan pertumbuhan penggunaan derivative untuk melindungi mereka terhadap risiko
komoditas, risiko mata uang, risiko suku bunga dan lain-lain. Hasilnya berbagai IC
menciptakan suatu pusat keuangan internasional (international finance centers).
Menangani sebagian besar transaksi keuangan internasional untuk semua unit suatu
IC.

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 10 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Donal A. Ball, Wendell H. McCulloch, Jr, Paul L. Frantz, J. Michael Geringer, Michael
S.Minor (2004) Bisnis Internasional: Tantangan Persaingan Global, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Donald A., Ball, Wendell H., Mcculloc Jr, Paul L., Frantz, J. Michael Geringer, Dan
Michael S. Minor, (2005) Bisnis Internasional: Tantangan Persaingan Global 2 Ed.
9, Jakarta: Salemba Empat

1 Modul 9/Bisnis Internasional


7 11 Catur Widayati, SE.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai