Anda di halaman 1dari 9

BAB V

BUDIDAYA TANAMAN BUNGA AMARILIS

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tanaman Hortikultura atau tanaman kebun terdiri atas empat jenis
tipe tanaman yaitu tanaman hias, tanaman sayuran, tanaman buah, dan
tanaman obat-obatan. Salah satu dari jenis tanaman hortikultura yang
paling terkenal dengan keindahan bentuk dan warnanya yaitu tanaman
hias. Tanaman hias ini dapat berupa tanaman bunga hias, tanaman daun
hias, dan tanaman pohon hias.
Tanaman hias bunga yang terkenal antaralain bunga mawar, bunga
anggrek, bunga krisan dll. Padahal tanaman hias bunga memiliki berbagai
macam jenis. Salah satunya yaitu tanaman Amaryllis. Tanaman ini disebut
juga tanaman bunga bakung. Tanaman ini memiliki bunga yang berbentuk
seperti terompet dan keindahannya sangat menakjubkan. Tanaman bunga
Amaryllis ini cocok dibudidayakan pada daerah tropis seperti di Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa pertanian perlu mempelajari budidaya
tanaman Amaryllis ini karena tanaman ini cocok pada wilayah Indonesia
yang beriklim tropis.

2. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui budidaya tanaman Amaryllis dalam polybag.
b. Mengetahui pengaruh pupuk P terhadap pertumbuhan Amaryllis.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
a. Hari : Rabu.
b. Tanggal : 15 Maret 2017.
c. Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Amaryllis atau Hypeastrum selalu menjadi pusat perhatian para wanita.
Bunganya yang besar dan dominant (kebanyakan berwarna merah darah) bisa
dibilang merupakan ratunya bunga bakung. Walaupun kebanyakan Amaryllis
yang kita temukan adalah berwarna merah padam, namun sebenarnya cukup
sering juga kita temukan variant yang berwarna putih ataupun yang bergaris-
garis, ataupun yang putih kemerahan yang sering disebut sebagai variant
Apple Blossom (Andani, 2011).
Setangkai bunga Amarylis biasanya akan mengandung 2 sampai
maximal 6 kuntum bunga yang besar dan berbentuk terompet. Amarylis akan
terlihat spektakuler jika kita tanam dalam satu bedeng lahan di halaman dan
bermekaran serentak dengan warna yang sama pada musim bunga di
Indonesia, yakni sekitar bulan Oktober. Sering saya perhatikan, Amarylis juga
banyak ditanam di dalam pot dan dijadikan perhiasan meja. Namun karena
umbinya yang besar, biasanya satu pot hanya muat untuk sebatang Amarylis
saja (Andani, 2011).
Bunga Amaryllis sering juga disebut nama daerah bunga bakung.
Dalam klasifikasi tumbuhan bernama latin Amaryllis sp. Tumbuhan ini
tumbuh baik pada dataran rendah tinggi pada suhu 20 32 derajat celcius,
mendapatkan sinar matahari sepanjang hari di bawah naungan dengan
kebutuhan air yang sedang. Untuk merawat tanaman ini relatif mudah, pada
awal penanaman anda bisa meletakkan polybag di tempat yang terkena sinar
matahari secara langsung. Agar tanaman ini tumbuh tegak ke atas, putar posisi
tanaman agar terkena cahaya matahari secara merata (Anonim, 2017).
Bunga Amaryllis berbentuk seperti terompet dengan 5 kelopaknya yang
tumbuh mekar Tanaman berumbi ini sangat cocok sebagai ornamen taman,
penghias border, balkon atau ditanam di pot untuk menghiasi pekarangan
maupun sebagai rangkaian bunga. Klasifikasi ilmiahnya sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiosperms
Class : Monocots
Order : Asparagales
Family : Amaryllidaceae
Subfamily : Amaryllidoideae
Genus : Amaryllis (Anonim, 2017).
Umumnya tanaman hias amaryliss yang tumbuh di Indonesia adalah yang
berasal dari Afrika Selatan maupun Amerika Selatan. Berbagai macam jenis
tanaman hias ini telah diintroduksi dan berkembang menjadi species atau
varietas menarik seperti Medame tien Soeharto dengan warna merah
bernuansa putih (Miftahul, 2017).
Magnificient yang mempunyai warna merah bergaris putih atau Apple
blossom dengan warna putih bernuansa jambu. Tanaman ini yang tumbuh di
Indonesia agar berbunga dengan baik biasanya ditanam didaerah-daerah yang
memiliki suhu cukup rendah. Agar tumbuh dengan baik biasanya perlu suhu
antara 20-25 derajat celcius pada siang hari. Dan pada malam hari yang terlalu
tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman ini, terutama perkembangan
akarnya. Dengan pertimbangan suhu dan syarat-syarat itu jika di Indonesia
maka cocok ditaman didaerah-daerah dataran tinggi atau pegunugan
(Miftahul, 2017).
Pertumbuhan tanaman ini juga tidak terlalu dipengaruhi oleh lama
penyiraman dan juga intensitas cahaya. Namun demikian, tetap saja perlu
sinar matahari sekitar 50% dan lama penyiraman kurang lebih 6 jam. Cahaya
matahari sangat diperlukan demi kelangsungan hidup tanaman hias ini dan
juga agar tanaman hias amaryliss ini mempunyai bunnga yang indah
(Miftahul, 2017).
Kelembaban yang diperlukan juga tidak terlalu berpengaruh karena
biasanya didaerah yang terlalu lembab malah akan lebih besar kemungkinan
diserang oleh hama dan penyakit. Tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman hias ini adalah tanah yang gembur/suburdan porus. Tanah dengan zat
hara yang dibutuhkan uuntuk tanaman ini adalah yang terbaik yakni 6-7,5 pH.
Apabila terlalu rendah dapat dinetralisir dengan pemberian kapur sesuai
dengan kebutuhan (Miftahul, 2017).
Dalam penanaman tanaman hias amaryliss ini biasanya berasal dari
pembibitan terlebih dahulu. Apabila bibit sudah cukup besar maka perlu
segera dipindahkan ke media tanam yang sudah dipersiapkan. Biasanya bunga
sudah dapat dipanen kalau kuntum sudah mulai keluar namun masih belum
terbuka. Disinilah setelah anen dilakukan dapat menghias bunga amaryliss ini
menjadi bunga potong dengan menghias dengan berbagai macam hiasan.
Selain dapat menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi, bunga amryliss ini juga
dalam perawatannya tidak terlalu memerlukan waktu yang panjang dan juga
dapat dilakukan oleh siapa saja (Miftahul, 2017).
Pada praktikum budidaya tanaman hias Amarylis kali ini, menggunakan
pupuk kandang sapi. Pupuk kandang sapi secara kuantitas memang yang
paling banyak dibanding pupuk kandang jenis lain, namun secara kualitas ia
justru yang paling rendah. Berdasarkan analisis laboratorium diketahui bahwa
kandungan pupuk kandang sapi antara lain 16% bahan organik, 0,3 % N2,
0,2% P2O5, 0,15% K2O, dan 0,2% CaO. Kandungan tersebut relatif lebih
rendah dibanding kandungan pupuk kandang ayam dan pupuk kandang
kambing. Kandungan hara pupuk kandang sapi tersebut dipengaruhi oleh jenis
konsentrat atau pakan yang diberikan. Contohnya sapi yang dibudidayakan
petani akan menghasilkan kualitas pupuk yang jauh lebih baik dibandingkan
sapi yang dibudidayakan secara komersil sebagai sapi potong (Anonim, 2014).
Pupuk kandang sapi memiliki kandungan serat selulosa yang cukup
tinggi. Kandungan tersebut dapat dilihat dari pengukuran C/N rasio yang
jumlahnya mencapai lebih dari 40. Hal ini menyebabkan aplikasi pupuk
kandang sapi secara langsung sangat tidak dianjurkan, karena selain hara dari
pupuk belum bisa dimanfaatkan oleh tanaman, proses dekomposisi pupuk
kandang sapi di areal pertanaman akan membuat hara nitrogen di sekitar
tanaman hilang untuk aktivitas mikroorganisme dekomposer (Anonim, 2014).
Praktikum kali ini dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk
organik cair dari urine sapi. Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa
urine sapi memiliki kandungan unsur kimia yang lebih banyak dari kotoran
sapi padat. Kandungan Nitrogen (N) pada urine sapi sekitar 1% lebih tinggi
dari pada kotoran padat yang hanya 0,4%, kandungan Phosphor Urine sapi
sekitar 0,5%, ini lebih tinggi dari pada kotoran padat yang hanya 0,2%.
Kandungan K pada urine sapi jauh lebih tinggi dari pada kotoran padat. Pada
urine sapi sekitar 1,5% sedangkan pada kotoran padat 0,1%. Tetapi pada urine
sapi kadar airnya lebih banyak dan kandungan amoniak sangat tinggi yang
harus dihilangkan dulu sebelum diaplikasi pada tanaman (Kartono, 2017).
Pupuk organic urine sapi memiliki banyak kelebihan, diantaranya
mempunyai kandungan senyawa seperti nitrogen, fosfor, kalium dan juga air
lebih banyak apabila dibandingkan dengan kotoran sapi padat. Mempunyai
kandungan zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai zat pengatur
tumbuh (ZPT) pada tanaman dan Mempunyai bau khas urine ternak, bau khas
ini dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman. Pupuk Organik Cair
(POC) dari urine sapi memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai pupuk cair bagi
tanaman, sebagai zat pengatur tumbuh tanaman dan juga sebagai pestisida
nabati (Kartono, 2017).
C. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA
1. Alat
a. Cethok
b. Ember
c. Polybag
2. Bahan
a. Umbi Amaryllis ukuran sedang.
b. Pupuk kandang Sapi
c. Pupuk phonska
d. Tanah
3. Cara Kerja
a. Menyiapkan media tanam dengan campuran pupuk kandang sapi dan
tanah (1:1).
a. Mengaduk campuran tersebut dengan menggunakan cethok sampai
bahan benar-benar tercampur.
b. Menyiapkan polybag sebanyak dua belas polybag.
c. Kemudian masukan media tanam yang telah disiapkan ke dalam
masing masing polybag sampai 1/3 bagian polybag penuh dengan
media tanam.
d. Setelah itu, menaburkan pupuk phonska pada masing-masing polybag
berisi media tanam.
e. Menanam umbi Amaryllis ukuran sedang, pada polybag yang telah
berisi media tanam tersebut.
f. Polybag berisi media tanam tersebut disimpan di tempat yang telah
dipersiapkan.
g. Melalukan perawatan yang meliputi penyiraman, penyiangan, dan
pemupukan.
D. Hasil Pengamatan
Perlakuan : Besar Umbi Sedang, pupuk urine sapi dan Grow more 8 milli.
Tabel 5 Hasil Pengamatam Pertumbuhan Tanaman Amaryllis
Pengamata Paramete Sampel Rerata
n r I II III IV V
Tinggi
Tanaman 21 15 12 14 20 16,4
(cm)
1
Jumlah
Daun 4 3 4 3 3 3
(Helai)
Tinggi
Tanaman 22 19 16 22 21 20
(cm)
2
Jumlah
Daun 4 3 4 3 4 4
(Helai)
Tinggi
Tanaman 26 26 23 29 22,5 25,3
(cm)
3
Jumlah
Daun 4 3 5 3 6 4
(Helai)

E. Pembahasan
Praktikum budidaya tanaman Amarilis dilakukan dengan menanam
amarilis sebanyak dua belas polybag. Tanaman Amarilis ditanam dengan
perbanyakan vegetatif yaitu menggunakan bagian umbinya. Umbi yang
digunakan pada praktikum kali ini berukuran sedang. Perlakuaan tanaman ini
diberikan pupuk urine cair pada saat awal pertumbuhan dan pemberian grow
more 8 ml.
Pengamatan dilakukan pada tanaman amarilis yang menunjukkan
pertumbuhan yang baik dan dipilih sebanyak lima sampel dari keseluruhan
sampel yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan pertama diketahui rata-rata
tinggi tanaman 16,4 cm dan jumlah daun tiga helai. Pada pengamatan kedua
diketahui rata-rata tinggi tanaman 20 cm dan jumlah daun empat helai dan
pengamatan ketiga diketahui rata-rata tinggi tanaman 25,3 cm dan jumlah
daun empat helai.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan tanaman
amarilis dari pengamatan pertama hingga pengamatan ketiga mengalami
peningkatan pertumbuhan vegetatif baik pertumbuhan tinggi dan jumlah daun.
Hal tersebut dapat terjadi karena peran pupuk urine sapi cair yang
mengandung unsur Nitrogen, Phospor, dan Kalium yang berperan dalam
pertumbuhan vegetatif tanaman. Pupuk urine sapi cair juga berperan sebagai
zat pengatur tumbuh dan pestisida nabati. Pupuk urine cair sapi ini
diaplikasikan dengan cara disiram pad tanah tempat media pertumbuhan
amarilis. Selain itu, pemberian pupuk growmore delapan ml juga berperan
dalam pertumbuhan vegetatif yang menunjukkan hasil pada pengamatan
ketiga. Growmore merupakan pupuk daun majemuk yang mengandung unsur
nitrogen, phospor, dan kalium yang juga sangat berperan pada saat
pertumbuhan vegetatif tanaman amarilis, pupuk grow more ini diaplikasikan
dengan cara disemprotkan pada bagian daun amarilis.
Selain itu, Pengaruh ukuran umbi juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
amarilis. Umbi merupakan bagian dari tanaman yang menyimpan cadangan
makanan (sink) untuk pertumbuhan tanaman. Semakin besar ukuran sink atau
umbi tanaman amarilis maka pertumbuhan tanaman akan semakin baik karena
cadangan makanan yang digunakan untuk proses pertumbuhan vegetatif awal
pada tanaman dapat terpenuhi dengan optimal.

F. Kesimpulan
Amarilis merupakan tanaman hortikultura yaitu termasuk tanaman hias
kaena menghasilkan bunga yang menarik. Amarilis dapat serentak berbunga
pada bulan oktober. Pada praktikum kali ini, amarilis diberikan pupuk urine
cair dan growmore 8 ml, kedua pupuk ini mengandung unsur N, P, dan K yang
berperan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman. Selain itu, perlakuan ukuran
umbi sedang juga mempengaruhi pertumbuhan awal vegetatif. Umbi yang
berukuran sedang berarti memiliki cadangan makanan atau sink yang cukup
sehingga proses pertumbuhan awal vegetatif tanamannya dapat terpenuhi
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Andani, Made sri. 2011. Umbi Rimpang Penghasil Bunga Cemerlang.


https://nimadesriandani.wordpress.com/2011/06/02/umbi-rimpang-
penghasil-bunga-yang-cemerlang/. Diakses pada Tanggal 15 Maret 2017.

Anonim. 2017. Mengenal Bunga Amaryllis.


http://stellafloristjakarta.com/mengenal-bunga-amaryllis/. Diakses pada
Tanggal 15 Maret 2017.

Anonim. 2014. Pupuk Kandang Sapi.


http://pupuklopedia.blogspot.com/2014/07/pupuk-kandang-sapi.html.
Diakses pada Tanggal 15 Maret 2017.

Kartono. 2017. Cara Mudah Membuat Pupuk Organik Cair Urine Sapi.
http://kartono.net/cara-mudah-membuat-pupuk-organik-cair-urine-sapi/.
Diakses pada Tanggal 23 Maret 2017

Miftahul, Anwar. 2017. Amaryllis Tanaman Hias Bunga Potong.


http://kampungbunga.com/amaryllis-tanaman-hias-bunga-potong/. Diakses
pada Tanggal 15 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai