No. Dokumen : SOP/ADM-PM/2.3.1 P.3 No. Revisi : STANDAR Pembuat : PROSEDUR Tanggal Terbit : OPERASIONAL Unit : Pemeriksa Halaman : 1/1
UPT Tanda tangan kepala Puskesmas : dr. Andri Sentanu
NIP.197907162010011012 PUSKESMAS DTP DARMA
1. Pengertian Distosia bahu adalah kegawatdaruratan obstetrik
berupa kegagalan untuk melahirkan bahu secara spontan yang menempatkan ibu dan bayi berisiko untuk terjadinya trauma.. 2. Tujuan Sebagai acuan untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan distosia bahu. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Darma tentang pelayanan klinis
4. Referensi Buku Acuan PONED 2008
5. Alat dan Bahan Alat dan obat :
Sarung tangan steril/ DTT Kassa Lidocain Spuit 3cc Gunting episiotomi 6. Langkah - Langkah 1. Persiapan Sebelum Tindakan - Posisikan pasien 2. Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan a. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk bersih dan kering. b. Gunakan sarung tangan DTT pada kedua tangan 3. Lakukan anastesi lokal dan episiotomy 4. Manuver pada distosia bahu: a. Manuver Mc Roberts - Baringkan ibu terlentang pada punggung - Minta ibu untuk melipat kedua pahanya, sehingga kedua lututnya berada sedekat mungkin dengan dada. Gunakan kedua tangan untuk membantu fleksi maksimal paha. - Lahirkan bahu depan dengan menarik kepal bayi kearah bawah. b. Manuver untuk melahirkan bahu belakang - Masukkan tangan mengikuti lengkung sacrum sampai jari penolong mencapai fosa antecubiti. - Dengan tekanan jari tengah, lipat bagian bawah kea rah bawah. - Setelah terjadi fleksi tangan, keluarkan lengan dari vagina (menggunakan jari telunjuk untuk melewati dada dan kepala bayi atau seperti mengusap muka bayi), kemudian tarik hingga bahu belakang dan seluruh lengan belakang dapat dilahirkan. - Bahu depan dapat lahir dengan mudah setelah bahu dan lengan belakang dilahirkan. - Bila bahu depan sulit dilahirkan, putar bahu belakang ke depan (jangan menarik lengan bayi tetapi dorong bahu posterior) dan putar bahu depan ke belakang (mendorong anterior bahu depan dengan jari telunjuk dan jari tengah operator) mengikuti arah punggung bayi sehingga bahu depan dapat dilahirkan. 5. Dekontaminasi dan pencegahan infeksi pasca tindakan b. Sebelum melepaskan sarung tangan, kumpulkan dan buang kasa, sampah lain yang telah dipakai pada tempat yang telah disediakan atau kantong plastic.