Anda di halaman 1dari 2

TRIBUNNEWS.

COM, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI baru


menyelesaikan audit pemeriksaan kasus Simulator SIM yang dilakukan Kepolisian Republik
Indonesia.

"Laporan simulator sudah selesai. Tapi belum masuk dalam LHP Semester II tahun 2012
sekarang ini," ujar Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo saat konferensi
pers Hasil Pemeriksaan BPK semester II Tahun 2013 (IHPS II) dalam Paripurna DPR, Jakarta,
Selasa (2/4/2013).

Sementara itu, auditor Utama 1 BPK Gatot Supiartono menambahkan bahwa audit mengenai
Simulator SIM sudah diselesaikan dan dilaporkan BPK RI kepada Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) pekan lalu. Tepatnya, 26 Maret lalu.

"Laporannya itu baru selesai minggu lalu, bulan Maret.Tanggal 26 kalau tidak salah. Jadi sudah
selesai dan sudah disampaikan kepada KPK," jelasnya di tempat yang sama.

Kemarin KPK juga telah merilis nilai kerugian negara yang muncul dari dugaan korupsi proyek
simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) di Korps Lalu Lintas Kepolisian RI mencapai Rp
121 miliar. Nilai ini meningkat jika dibandingkan perkiraan awal yang menyebut angka Rp 100
miliar.

"Hasil perhitungan dugaan kerugian negara pengadaan simulator SIM ini adalah Rp 121 miliar,"
kata Juru Bicara KPK Johan Budi, di Jakarta, Senin (1/4/2013).

KPK melakukan perhitungan kerugian negara ini dengan memeriksa sejumlah saksi dan
melakukan cek fisik simulator SIM kendaraan roda dua dan roda empat di sejumlah daerah.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat tersangka, yakni mantan Kepala Korlantas Polri
Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo, Mantan Wakil Kepala Korlantas Brigadir Jenderal Polisi
Didik Purnomo, Direktur Utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) Budi Susanto,
serta Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) Sukotjo S Bambang. Mereka diduga
bersama-sama melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang untuk
menguntungkan diri sendiri atau pihak lain, tapi justru merugikan keuangan negara.

KPK menduga ada penggelembungan harga simulator SIM roda dua dan roda empat yang
tendernya dimenangkan PT CMMA. Perusahaan Budi tersebut memenangkan tender proyek
simulator SIM roda dua dan roda empat senilai Rp 196,8 miliar. Dalam pelaksanaannya, PT
CMMA diduga membeli barang dari PT Inovasi Teknologi Indonesia dengan harga yang jauh
lebih murah, yakni sekitar Rp 90 miliar.

Melalui pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi simulator SIM, KPK juga menjerat
Djoko dengan kasus dugaan tindak pidana pencucian.

Anda mungkin juga menyukai