Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi

Defenisi investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan


perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi
hasil investasi seperti bunga,royalti, dividen dan uang sewa, untuk apreasiasi nilai
investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti
manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Investasi dapat juga
dianggap sebagai pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh pendapatan dalam
jangak panjam dan memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi
jangka pendek dalam rangka manajemen kas. Perlakuan akuntansi untuk investasi
dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya diatur dalam PSAK 13.
Properti investasi didefinisikan dalam PSAK 13 sebagai properti (yaitu tanah dan
bangunan) yang dikuasai untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai
atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam bisnis atau untuk dijual
dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Baik properti yang dikuasai oleh pemilik maupun oleh penyewa (lesse)
melalui sewa pembiayaan dapat dikelompokkan sebagai properti investasi.
Namun, hak atas properti yang dimiliki oleh lesse melalui sewa operasi dapat
dikelompokkan dan dicatat sebagai properti investasi (selama properti tersebut
tidak bertentangan dengan defenisi properti investasi dan lesse menggunakan
model nilai wajar.) PSAK 13 menyebutkan contoh aset yang tidak termasuk dalam
defenisi properti akuntansi :
Properti yang digunakan sendiri (owner-occupied property), termasuk
diantantaranya properti yang dikuasai untuk digunakan di masa depan sebagai
properti yang digunakan sendiri dan properti yang digunakan oleh karyawan
pemilik properti tersebut.

3
4

Properti dalam proses konstruksi/pembangunan atau pengembangan yang dimasa


depan digunakan sebagai properti investasi.

Penting bagi perusahaan untuk menentukan apakah suatu properti


memenuhi kriteria sebagai properti investasi. Menurut PSAK 13 properti investasi
diakui sebagai aser jika dan hanya jika :
Besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan dari aset yang tergolong
properti investasi akan mengalir kedalam entitas;dan
Biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.

B. Benrtuk-Bentuk Investasi

Aktivitas investasi merupakan unsur penting dari operasi perusahaan dan


menjadi salah satu dasar penilaian terhadap kinerja perusahaan. Beberapa alasan
perusahaan melakukan investasi adalah untuk menempatkan kelebihan dana,
selain itu investasi juga dapat dilakukan sebagai sarana mempererat hubungan
bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Hakikat suatu investasi
dapat berupa hutang, selain hutang jangka pendek atau hutang dagang, atau
instrumen ekuitas. Pada umumnya investasi memiliki hak finansial, sebagian
berwujud seperti investasi tanah, bangunan,emas, berlian, atau komoditi lain yang
dipasarkan.

C. Pengertian Kas

Kas adalah alat pertukaran (pembayaran). Aset harus memenuhi dua


kriteria agar dapat disebut kas. Pertama, harus siap digunakan setiap saat untuk
membayar semua kewajiban yang ada sekarang. Kedua, harus bebas dari ikatan-
ikatan apa pun yang membatasi penggunaannya untuk melunassi kewajiban.

Sumber kas masuk yang utama adalah:


5

1. Hasil penjualan produk secara tunai.


2. Hasil menagih piutang dagang.
3. Pendapatan lain seperti bunga dari Bank, jasa giro, dividen.
4. Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti menjual aktiva yang tidak
terpakai.
5. Adanya penerimaan yang bukan penghasilan, seperti kredit dari Bank, penjualan
obligasi dan lain-lain hutang jangka pendek
6. Penambahan modal sendiri oleh pemilik.
Penggunaan kas keluar yang utama adalah:
1. Berbagai pembayaran untuk keperluan operasional perusahaan sehari-hari seperti
membeli material/bahan baku, membayar gaji, dan upah tenaga kerja, berbagai
biaya yang termasuk sebagai biaya overhead pabrik (kecuali depresiasi/amortisasi
yang tidak membutuhkan kas) biaya-biaya penjualan dan biaya administratif.
2. Pembayaran pada para kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya.
3. Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva tetap.
4. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran dividen atau pengembalian
modal.
5. Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, meterai, restitusi,
Ipeda dan lain-lain.
Saldo kas pada akhir suatu periode (Bulanan/Triwulan/Tahunan) akan sama
dengan saldo kas awal ditambah seluruh penerimaan dikurangi seluruh
pengeluaran yang terjadi pada periode bersangkutan. Bilamana penerimaan
melebihi pengeluarannya, maka saldo kas akhir akan meningkat. Sebaliknya bila
pengeluarannya melebihi penerimaan, maka saldo kas akhir menurun, bahkan
mungkin terjadi defisit kas.
Karena anggaran kas seperti yang diuraikan diatas disusun dengan
memperkirakan seluruh penerimaan dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada
sesuatu periode, maka metode anggaran kas seperti ini disebut Metode
Penerimaan dan Pengeluaran Kas.

D. Manfaat Laporan Sumber dan Pengunaan Kas

Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur
modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar jumlah kas yang
dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
6

Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena
adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah
dan mencerninkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula perusahaan
kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh
tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungannya yang di peroleh akan lebih
besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas)
tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan berada dalam
keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.

Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:

a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva
tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh
pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

c. Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun utang
jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain)
serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

d. Adanya penurunan atau berkurannya aktiva lancar selain kas yang diimbangi
denagn penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan
karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek)
karena ada penjualan dan sebagainya.

e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya,
sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran
pajak pada periode-periode sebelumnya.
7

f. Keuntunga dari operasi perusahaan, Apabila perusahaan memperoleh


keuntungan neto dari operasinya berarti ada tambahan dana dari perusahaan yang
bersangkutan

Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh adanya


transaksi-transaksi sebagai berikut.

a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka
panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya.

b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas


perusahaan oleh pemilik perusahaan.

c. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka


panjang.

d. Pembelian barang secara tunai, adanya pembayaran biaya opersi yang meliputi
upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi
asuransi, advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot
pembelian.

e. Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba lainnya


secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda, dan sebagainya.

f. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan. Terjadinya kerugian dalam operasi


perusahaan dalam mengakibatkan berkurangnya kas atau menimbulkan utang
yaitu bila diperlukan dana untuk menutup kerugian tersebut. Timbulnya utang
sebenarnya merupakan sumber dana tetapi dana ini digunakan untuk menutup
kerugian tersebut.

Kas paling banyak terlibat dalam transaksi-transaksi keuangan. Ini


disebabkan oleh sifat transaksi-transaksi yang mencakup harta dan memerlukan
8

penyelesaian dalam bahasa media tukar. Media tukar standart ialah kas. Kas
merupakan aktiva yang paling likwid atau merupakan salah satu unsur modal
kerja yang paling tinggi likwiditasnya, berarti bahwa semakin besar jumlah kas
yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat
likwiditasnya.
Meskipun kas tidak secara langsung terlibat dalam transaksi, tetapi
memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos-pos yang sudah
ada. Perbedaan yang menyolok tentang aktivitas kas adalah sifat yang tidak
produktif. Karena kas merupakan ukuran nilai, kas tidak dapat bertambah kecuali
bila diinvestasikan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Jumlah kas dalam suatu perusahaan yang sangat berlebihan kerap sekali
disebut kas menganggur. Manager kas yang efisien mensyaratkan tersedianya kas
yang terus bekerja secara kontiniu salah satu dari beberapa cara misalnya sebagai
bagian dari siklus akuntansi atau sebagai suatu investasi jangka pendek atau
jangka panjang.

Laporan sumber dan penggunaan kas ini sangat penting, karena dapat
dipergunakan sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan kas di masa
mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan
sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa
yang akan datang.

Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan cash flow ini akan
dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga.Selain itu kas
sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Karena kas
merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, sehingga
semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi pula
tingkat likuiditasnya. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan
baik, baik penerimaannya maupun penggunaannya
9

Anda mungkin juga menyukai