Anda di halaman 1dari 7

BAB V

BERAT JENIS AGREGAT KASAR

A. Teori Umum
Agregat adalah suatu bahan yang keras dan kaku yang digunakan sebagai
bahan campuran dan berupa berbagai jenis butiran atau pecahan, termasuk
didalamnya antara lain: pasir, kerikil, agregat pecah, terak dapur tinggi dan
debu agregat. Banyaknya agregat dalam campuran aspal pada umumnya
berkisar antara 90% sampai dengan 95% terhadap total berat campuran atau
70% sampai dengan 85% terhadap volume campuran aspal
Sifat dan kualitas agregat menentukan kemampuannya dalam memikul
beban lalu lintas karena dibutuhkan untuk lapisan permukaan yang langsung
memikul beban di atasnya dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya.
Kualitas suatu agregat sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dikandungnya.
Diantara sifat-sifat yang ada yaitu strength atau kekuatan, durability atau
keawetan, adhesiveness atau daya rekat terhadap aspal dan workability atau
kemudahan dalam pelaksanaan.
Berat jenis perbandingan massa suatu bahan dengan massa air pada isi dan
temperature yang sama. Berat jenis juga disebut dengan kepadatan relatif.
Nilai-nilainya adalah tanpa dimensi Berat jenis agregat kasar normal menurut
SNI 03-1969-1990 umunya berkisar antara 2,50-2,75. Berat jenis SSD yang
ditentukan dari kondisi jenuh kering permukaan digunakan apabila agregat
dalam keadaan basah yaitu pada kondisi penyerapannya sudah terpenuhi.
Sedangkan berat jenis curah yang ditentukan dari kondisi kering oven
digunakan untuk menghitung ketika agregat dalam keadaan kering atau
diasumsikan kering.1
Berat jenis semu adalah perbandingan antara berat dari satuan volume
suatu bagian agregat yang impermiabel pada suatu temperatur tertentu
terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang
sama pada suatu temperatur tertentuBerat jenis volume agregat dalam
keadaan kering oven adalah perbandingan berat agregat setelah proses

1 Mohamad aqif, Optimasi kadar aspal beton AC 60/70 terhadap


karakteristik marshall pada lallu lintas berat menggunakan material
local bantak, (Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta 2012). Hal 8-9
Berat Jenis Agregat Kasar

pengeringan terhadap volume agregat dalam air. Berat jenis digunakan untuk
menentukan volume yang diisi oleh agregat.2
Tabel 5.1 Standar Agregat untuk pelaksanaan

Sumber : optimasi kadar aspal beton ac 60/70 terhadap karakteristik marshall pada lalu
lintas berat menggunakan material lokal bantak

Berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh
pada suhu 25o C. Berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat
kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan kering pada suhu 25o C. Penyerapan ialah perbandingan berat air
yang dapat diserap quarry terhadap berat agregat kering dinyatkan dalam
persen.3
Penyerapan adalah perbandingan berat air yang dapat diserap quarry
terhadap berat agregat kering dinyatakan dalam persen. Hubungan antara
berat jenis dengan daya serap adalah jika semakin tinggi nilai berat jenis
agregat maka semakin kecil daya serap air agregat tersebut.

BK
Berat Jenis curah = BJ BA ........ (5.1)

BJ
Berat jenis kering - permukaan jenuh= (BBa) ....... (5.2)

2 Mohamad aqif, Optimasi kadar aspal beton AC 60/70 terhadap


karakteristik marshall pada lallu lintas berat menggunakan material
local bantak, (Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta 2012). Hal 32

3 SNI 1969-2008, spesifikasi aspal keras berdasarkan penetrasi. Hal 2-3

Perencanaan Perkerasan Jalan


37
Kelompok 2
Berat Jenis Agregat Kasar

BK
Berat Jenis semu = BK BA ......

(5.2)
BJ BK
Penyerapan = 100 ......
BK

(5.2)

dengan:
Bk = berat benda uji kering oven
B = berat benda uji kering oven permukaan jenuh
Bj = berat benda uji kering oven permukaan jenuh di dalam air
Karena adanya udara yang terjebak dalam suatu butiran agregat ketika
pemebentukannya atau karena dekomposisi mineral pembentuk tertentu oleh
perubahan cuaca, maka terbentuklah pori-pori (lubang). Pori-pori tersebut
tersebar di seluruh butiran. Beberapa jenis agregat yang sering digunakan
mempunyai volume pori tertutup sekitar 0 20 % dari volume butirnya.

B. Maksud
Maksud dari percobaan ini adalah sebagai acuan dan pegangan dalam
pemeriksaan untuk menentukan berat jenis semu agregat kasar dan angka
penyerapan.

C. Tujuan
Tujuan sai praktikum ini adalah untuk memperoleh besaaran berat
jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh (SSD), berat jenis semu dan
besaran angk penyerapan.

D. Benda Uji
Benda uji yang dipakai dalam percobaan adalah :
1. Split 1 2

E. Alat-Alat Yang Dipakai


1. Timbangan Elektrik
2. Oven
3. Saringan No. 4
4. Desicator
5. Cawan
6. Kain lap

Perencanaan Perkerasan Jalan


38
Kelompok 2
Berat Jenis Agregat Kasar

7. Keranjang Kawat
8. Bak Perendam

F. Cara Percobaan
1. Mengambil benda uji yang tertahan saringan no 4 (4,75 mm);
2. Memasukkan benda uji kedalam cawan, lalu mencuci benda uji sehingga
lumpur atau benda benda lain;
3. Menambahkan air hingga benda uji terendam seluruhnya;
4. Mendiamkan benda uji yang terendam air selama 24 jam;
5. Membuang air yang merendam benda uji setelah 24 jam, kemudian
menebarkan benda uji secara merata diatas kain lap yang telah disiapkan,
sambil mengangin-anginkan hingga permukaan benda uji terlihat kering
permukaan (SSD);
6. Menimbang benda uji kering permukaan jenuh (SSD);
7. Meletakkan benda uji kedalam keranjang yang terendam dalam air,
kemudian menggoncangkan benda uji agar udara yang tersekap dapat
keluar, kemudian tentukan berat benda uji dalam air;
8. Mengangkat benda uji, kemudian memasukan benda uji ke dalam
desikator dan mendiamkannnya hingga dingin agar beratnya tetap;
9. Menimbang benda uji setelah benda uji dingin;

G. Data Pengamatan dan Perhitungan


1. Data Pengamatan
Tabel 5.2 Data Pengamatan Berat Jenis Agregat Kasar Split 1 2
(Terlampir)
Tabel 5.3 Data Pengamatan Berat Jenis Agregat Kasar Screening
(Terlampir)

2. Perhitungan
a. Split 1 - 2
Berat benda uji kering oven (Bk) = 475 gram
Berat benda uji kering permukaan jenuh (Bj) = 500 gram
Berat benda uji di dalam air (Ba) = 332,5 gram
1) Berat Jenis Bulk
Bk
Berat Jenis Bulk = Bj-Ba

475
= 500-332,5

823 492,4
= 2,836 gram/ml
861678 500163,8

Perencanaan Perkerasan Jalan


39
Kelompok 2
Berat Jenis Agregat Kasar

2) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD)


Bj
Berat Jenis SSD = Bj-Ba

500 861
= 500-332,5 861678

500
500163,8
= 2,985 gram/ml
3) Berat Jenis Semu (Apparent)
Bk
Berat Jenis Semu = Bk-Ba

475 823
= 475-332,5 823678

492,4
492,4163,8
= 3,334 gram/ml
4) Persen Penyerapan (Absorption)
Bj-Bk
% Penyerapan = Bk x 100 %

500-475
= 475 x 100 %

= 5,263 %

b. Screen
Sample 1 Screen
Berat benda uji kering oven (Bk) = 427,5 gram
Berat benda uji kering permukaan jenuh (Bj) = 500 gram
Berat benda uji di dalam air (Ba) = 319,5 gram
1) Berat Jenis Bulk
Bk
Berat Jenis Bulk = Bj-Ba

427,5 693
= 500-319,5 708665

492,4
500101,2

Perencanaan Perkerasan Jalan


40
Kelompok 2
Berat Jenis Agregat Kasar

= 2,625 gram/ml
2) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD)
Bj
Berat Jenis SSD = Bj-Ba

500 708
= 500-319,5 708665

500
500101,2
= 2,77 gram/ml
3) Berat Jenis Semu (Apparent)
Bk
Berat Jenis Semu = Bk-Ba

427,5 693
= 427,5-319,5 693665

492,4
492,4101,2
= 3,071 gram/ml
4) Persen Penyerapan (Absorption)
Bj-Bk
% Penyerapan = Bk x 100 %

500-427,5 708693
= 427,5 693

500492,4
492,4 100%

= 5,541 %

H. GAMBAR ALAT DAN GAMBAR KERJA


1. Gambar Alat
Tabel 5.4 Gambar alat Berat Jenis Agregat Kasar (Terlampir)
2. Gambar Kerja
Tabel 5.5 Gambar kerja Berat Jenis Agregat Kasar (Terlampir)
I. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan diatas, dapat disimpulkan
yaitu sebagai berikut :
a. Split 1 2
Tabel 5.6 Kesimpulan Berat Jenis Agregat Kasar (Split 1-2)

Perencanaan Perkerasan Jalan


41
Kelompok 2
Berat Jenis Agregat Kasar

Sampl SNI
e SNI 03-1969-1990
Berat Jenis Bulk (g) 2,836 Tidak Sesuai
Berat Jenis SSD (g) 2,985 Tidak Sesuai
2,50-2,75
Berat Jenis Semu (g) 3,34 Tidak Sesuai
Penyerapan (%) 5,263 Tidak Sesuai

b. Screen
Tabel 5.7 Kesimpulan Berat Jenis Agregat Kasar (Screening)
SNI
Sample
SNI 03-1969-1990
Berat Jenis Bulk (g) 2,625 Sesuai
Berat Jenis SSD (g) 2,77 Tidak Sesuai
2,50-2,75
Berat Jenis Semu (g) 3,071 Tidak Sesuai
Penyerapan (%) 5,541 Tidak Sesuai

2. Saran
a. Melakukan kalibrasi timbangan sebelum melakukan percobaan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal
b. Melakukan perendaman sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.
c. Berhati hati dalam melakukan penuangan untuk mencegah benda uji
terjatuh

Perencanaan Perkerasan Jalan


42
Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai