Supyani (desamboy@yahoo.co.id)
Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com)
Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)
ABSTRAK
Sistem pakar adalah program komputer yang berfungsi sebagai konsultan ahli untuk
suatu bidang tertentu. Pemakai yang menggunakan program ini seolah-olah berhadapan
langsung dengan pakar yang sebenarnya. Perencanaan sistem dalam membuat knowledge
base memakai Aturan if-then sebagai representasi pengetahuan. Pembuatan metode
inferensi memakai metode forward chaining yang telah dimodifikasi sehingga sesuai dengan
permasalahan.Implementasi program sistem pakar ini mengunakan bahasa pemograman
PHP. Aplikasi ini akan menghasilkan jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada sepeda motor
serta solusi penanganan dari kerusakan tersebut. Adapun metode pengumpulan data yang
dilakukan oleh penulis adalah metode wawancara, metode observasi dan metode studi
pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu menganalisa kerusakan mesin sepeda
motor bagi mekanik pemula dan para siswa yang sedang prakerin, hasilnya tercipta sebuah
aplikasi yang dapat mendiagnosa kerusakan mesin sepeda motor untuk membantu siswa
yang sedang melaksanakan prakerin dalam mendiagnosa kerusakan mesin.
38
kerusakan yang diketahui, kemudian
menurunkan fakta baru berdasarkan aturan
yang premisnya cocok dengan fakta yang
diketahui. Pada tahap pengujian sistem ini
dilakukan percobaan dengan siswa yang
sedang melaksanakan prakerin, selain itu
juga dilakukan pengujian dengan para
mekanik.
39
akhir, metode ini sering disebut data driven a. Mendefinisikan kemungkinan
yaitu pencarian dikendalikan oleh data penyelesaian. Dalam tahap ini yang
yang diberikan [4]. dilakukan adalah menentukan
Forward Chaining digunakan jika : domain pengetahuan ke dalam daftar
1) Banyak aturan berbeda yang dapat kemungkinan penyelesaian jawaban.
memberikan kesimpulan yang sama. b. Mendefinisikan data masukan berupa
2) Banyak cara untuk mendapatkan jenis kerusakan dan gejala yang
sedikit konklusi. menyertainya. Dalam tahap ini yang
3) Benar-benar sudah mendapatkan dilakukan adalah identifikasi dan
berbagai fakta, dan ingin mendapatkan mendaftar semua data yang
konklusi dari fakta-fakta tersebut. diperlukan sistem meliputi daftar
kerusakan, gejala dan solusinya.
Penggolongan Sepeda Motor c. Pengembangan garis besar. Dalam
Berdasarkan langkah kerja dalam tahap ini yang dilakukan adalah
proses pembakaran, sepeda motor dapat menambah solusi kerusakan dan
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu sepeda data masukan yang berupa jenis
motor 4-tak (empat langkah) dan sepeda kerusakan dan gejalanya yang
motor 2-tak [6]. Perbedaan kedua tipe ini diperlukan untuk mengatasi kesulitan
dapat dilihat dari konstruksi mesinnya, dalam menulis aturan.
sepeda motor 4 tak mempunyai katup- d. Membuat matrik akuisisi
katup yang berfungsi mengatur masuknya pengetahuan. Dalam hal ini yang
bahan bakar ke dalam mesin dan mengatur dilakukan adalah membuat akuisisi
pembuangan gas sisa pembakaran. Pada basis pengetahuan berbentuk sebuah
sepeda motor 2 tak, terdapat saluran matrik yang terdiri dari kerusakan dan
pemasukan, pembuangan, dan pembilasan gejala - gejalanya.
bahan bakar yang diatur oleh piston dalam e. Pengembangan software, dalam hal
blok silinder. ini yang dilakukan adalah menulis
Sepeda motor 4-tak adalah sepeda basis pengetahuan yang sudah ada
motor yang bermesin empat langkah. dan digunakan ke dalam bahasa
Disebut empat langkah karena satu siklus yang dimengerti oleh komputer
kerjanya dilakukan dalam empat langkah,
yaitu langkah isap, langkah kompresi, Metode yang digunakan adalah metode
langkah kerja, dan langkah buang. Jadi, forward chaining variabel jenis kerusakan
dalam satu kali proses kerja terjadi empat mesin sepeda motor dan gejala gejala
langkah gerakan piston dalam dua kali yang menyertainya. Berikut ini kaidah
putaran poros engkol [6]. aturan (rule) kerusakan mesin :
R1. IF busi kotor atau basah THEN mesin tak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN mau hidup / sudah dihidupkan
Di dalam tahap rancangan ini semua R2. IF chamshaft terluka THEN mesin tak
permasalahan yang saling berelasi atau mau hidup / sudah dihidupkan
R3. IF klep bocor THEN mesin tak mau
berhubungan akan diformulasikan sesuai
hidup / sudah dihidupkan
dengan bahasa pemrograman PHP yang R4. IF coil rusak THEN mesin tak mau hidup
akan digunakan untuk memaparkan / sudah dihidupkan
hubungan relasional tersebut sesuai R5. IF CDI rusak THEN mesin tak mau hidup
dengan bentuk format yang digunakan oleh / sudah dihidupkan
sistem analisa. R6. IF klep bocor THEN mesin mati tiba - tiba
R7. IF piston rusak THEN mesin mati tiba -
Basis Pengetahuan tiba
Basis pengetahuan memperoleh R8. IF coil mati THEN mesin mati tiba - tiba
pengetahuan dari pakar dan atau sumber R9. IF cdi mati THEN mesin mati tiba - tiba
R10. IF busi kotor atau basah THEN mesin
dokumen lainnya. Pengetahuan yang
mati setelah distart
masih menggunakan bahasa alami ini R11. IF waktu pengaturan klep salah THEN
harus dibawa ke bahasa yang dimengerti mesin mati setelah distart
komputer. Tahap pengembangan basis R12. IF klep bocor THEN mesin mati setelah
pengetahuan meliputi : distart
40
R13. IF busi kotor atau basah THEN Mesin dibangun mudah digunakan, mudah untuk
hidup tersendat sendat dipelajari dan cukup membantu dalam
R14. IF waktu pengaturan klep salah THEN mengidentifikasi kerusakan, gejala dan
Mesin hidup tersendat sendat kerusakan pada aplikasi ini sesuai dengan
R15. IF klep bocor THEN Mesin hidup
kenyataan dan menghasilkan solusi yang
tersendat sendat
R16. IF chamshaft terluka THEN Mesin hidup biasa ditangani oleh para mekanik.
tersendat sendat
R17. IF coil rusak THEN Mesin hidup Perancangan dan Implementasi
tersendat sendat Antarmuka
R18. IF cdi rusak THEN Mesin hidup tersendat Program ini memiliki antarmuka berupa
sendat tampilan teks. User dapat menganalisa
R19. IF busi kotor atau basah THEN Tenaga kerusakan mesin sepeda motor yang
dan akselerasi mesin lemah nantinya program ini akan memberikan
R20. IF waktu pengaturan klep salah THEN solusi dari kerusakan. Berikut tampilan
Tenaga dan akselerasi mesin lemah
utama program.
R21. IF klep bocor THEN Tenaga dan
akselerasi mesin lemah
R22. IF chamshaft terluka THEN Tenaga dan
akselerasi mesin lemah
R23. IF kanvas kopling aus THEN Tenaga dan
akselerasi mesin lemah
R24. IF piston aus / terluka / rusak THEN
Tenaga dan akselerasi mesin lemah
R25. IF permukaan dinding silinder rusak / aus
THEN Tenaga dan akselerasi mesin
lemah
R26. IF piston rusak/terluka THEN Suara
mesin kasar
R27. IF Bearing poros engkol rusak THEN
Suara mesin kasar Gambar 4.2 halaman daftar
R28. IF chamshaft terluka THEN Suara mesin
kasar Berikut adalah tampilan gejala
R29. IF piston aus / terluka / rusak THEN kerusakan yang disertai solusi kerusakan,
Suara mesin kasar setelah proses analisa kerusakan.
R30. IF rantai cham kendor THEN Suara
mesin kasar
R31. IF rumah kopling aus/ rusak THEN Suara
mesin kasar
R32. IF permukaan dinding silinder rusak / aus
THEN Suara mesin kasar
R33. IF volume oli kurang THEN Suara mesin
kasar
R34. IF piston rusak/terluka THEN Keluar
asap dari knalpot
R35. IF ring piston aus THEN Keluar asap dari
knalpot
R36. IF piston aus / terluka / rusak THEN
Keluar asap dari knalpot
R37. IF permukaan dinding silinder rusak / aus
THEN Keluar asap dari knalpot
R38. IF seal klep bocor THEN Keluar asap Gambar 4.3 halaman kemungkinan
dari knalpot.
kerusakan dan solusi
41
kerusakan pada mesin sepeda motor 4 tak,
yang mana untuk menentukan kerusakan
harus terdapat fakta yang harus terpenuhi
terlebih dahulu. Hasil dari implementasi
yaitu berupa aplikasi yang dapat
mendiagnosa kerusakan mesin sepeda
motor 4 tak.
5.2 Saran
1. Aplikasi Sistem Pakar Mendiagnosa
Kerusakan Mesin Sepeda Motor 4
perlu ditambahkan data berupa
jenis gejala, jenis kerusakan dan
Gambar 4.4 halaman input gejala solusi dari kerusakan selain yang
sudah berada dalam data base.
Berikut adalah halaman untuk admin 2. Untuk penambahan gejala dan
ketika merelasikan gejala dengan kerusakan tidak hanya terfokus
kerusakan. pada buku saja tetapi juga dari
mekanik yang ahli dalam
bidangnya.
3. Sistem ini dapat dikembangkan
menjadi sistem berbasis web yang
dapat diakses oleh pengguna
internet, sehingga masyarakat pun
dapat menganalisa kerusakan
mesin sepeda motor.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar ke 4.6 daftar kerusakan [6] Suratman, M., Servis dan Teknik
Reparasi Sepeda Motor, Pustaka
V. PENUTUP Grafika, Bandung, 2002.
5.1 Kesimpulan
Implementasi dalam inferensi
menggunakan metode runut maju (forward
chaining), karena pada aplikasi sistem
pakar ini meliputi masalah kasus
42