Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998. Peristiwa ini berkaitan dengan gerakan
di era reformasi yang gencar disuarakan di tahun 1998. Gerakan tersebut dipicu
oleh krisis moneter dan tindakan KKN presiden Soeharto, sehingga para
mahasiswa kemudian melakukan demo besar-besaran di berbagai wilayah yang
kemudian berujung dengan bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 2002. Sebuah bom diledakkan di kawasan Legian
Kuta, Bali oleh sekelompok jaringan teroris.
Kepanikan sempat melanda di penjuru Nusantara akibat peristiwa ini. Aksi bom
bali ini juga banyak memicu tindakan terorisme di kemudian hari.
Peristiwa bom bali menjadi salah satu aksi terorisme terbesar di Indonesia.
Akibat peristiwa ini, sebanyak ratusan orang meninggal dunia, mulai dari turis
asing hingga warga lokal yang ada di sekitar lokasi.
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang
berawal dari masalah SARA dan unsur politis.
Peristiwa ini dipicu oleh warga sekitar yang melakukan demonstrasi pada
pemerintah dan aparat yang hendak melakukan pemindahan makam keramat
Mbah Priok. Para warga yang menolak dan marah kemudian melakukan unjuk
rasa, hingga memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI.
Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat ratusan
korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan informasi ini tidak diketahui oleh
masyarakat luas dan dunia
internasional seperti :
Korban pemerkosaan terutama di Aceh, sering dianggap aib dan
memalukan. Akibatnya korban atau keluarga selalu berusaha untuk
menutupi kejadian tersebut.
Adanya ancaman dari pelaku untuk tidak "mengungkap" kejadian tersebut
kepada orang lain, karena pelakunya aparat yang sedang bertugas di
daerah tersebut, membuat korban/keluarga selalu berada dalam kondisi
diintimidasi.
Penderitaan dan trauma yang dialami oleh korban sangat mendalam,
sehingga sangat sulit bagi korban untuk menceritakan pengalaman
buruknya, apalagi kepada orang yang tidak terlalu dikenalnya.
Adanya ancaman dari pihak-pihak tertentu terhadap orang ataupun LSM
yang mendampingi korban.