Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGANTAR REKAYASA BATUAN

Rangkuman dari Pembahasan Pengaturan Geologi dan Definisi Batuan Menurut


Ahli di Bidangnya

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Rekayasa
Batuan oleh:

Nama: Dendi Faisal

NIM: 12013016

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Teknik Geologi

Institut Teknologi Bandung


Didalam sebuah proyek yang berhubungan dengan batuan akan dibutuhkan kolaborasi
tiap-tiap insinyur sesuai bidangnya untuk menangani permasalahan terkait dengan
batuan, misalkan seorang geologist harus menguasai kedudukan urut-urutan lapisan,
alterasi yang terjadi pada material batuan, kehadiran sesar dan kekar pada batuan,
sedangkan insinyur pertambangan harus mendapatkan material yang sedang digali.
Banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh lingkungan batuan yang terbentuk
secara alami, oleh struktur misalnya, rekahan yang terbentuk pada batuan menentukan
kestabilan struktur di dekat permukaan dan stress in situ menentukan kestabilan dari
struktur yang berada di dalam.
Terdapat lima faktor yang berpengaruh terhadap batuan dan massa batuan dalam
konteks mekanika batuan dengan mempertimbangkan material dan gaya yang bekerja
terhadapnya, diantaranya :
1. Batuan yang utuh, yakni batuan yang tidak memiliki cukup banyak rekahan yang
berarti, meskipun dalam skala yang kecil batuan tersusun oleh banyak struktur mikro
pada butirannya.

Kurva diatas menunjukkan sifat kekakuan dari suatu material dengan sembu x
diwakili oleh nilai strain dan sumbu y diwakili oleh nilai stress.
Kerapuhan ditunjukkan melalui kecuraman pada kurva, jika suatu material
dikenai sebuah stress namun terus berlanjut mengalami strain maka material
tersebut bersifat lentur, sebaliknya jika material dikenai nilai stress yang sama
namun nilai strain jatuh menuju titik nol maka material tersebut bersifat rapuh.
Contohnya adalah batubasalt yang bersifat sangat rapuh dan batugamping
yang bersifat rapuh.
2. Diskontinuitas pada batuan, yakni sifat pada batuan yang dapat mempengaruhi
kekuatan dari batuan.
Ada beberapa jenis diskontinuitas berdasarkan bentuk, ukuran dan
orientasinya yakni: (1) Sesar, (2) Rekahan, (3) Bidang perlapisan dan (4)
Belahan.
Ada tiga cara bagaimana seuatu rekahan bisa terbentuk, yakni dengan cara: (1)
Saling memisahkan diri (rekahan tensile, mode 1), (2) Rekahan shearing
(mode 2), (3) Rekahan shearing (mode 3).
Jika dua sisi dari suatu rekahan saling didorong satu dengan lainnya, maka
diskontinuitas akan memiliki nilai resistansi yang rendah pada setiap
penambahan shear stress akibat aktivitas keteknikan.
Contoh akibat yang ditimbulkan dari diskontinuitas adalah rekahan yang
membuka dan stilolit dengan resistansi shear yang tinggi.
3. Stress yang ada sebelumnya pada batuan, umumnya batuan memiliki stress yang
terjadi secara alami dan juga stress yang diberikan secara buatan.
Umumnya stress pada komponen vertikal disebabkan karena urut-urutan perlapisan
yang saling tumpang tindih, dan stress pada komponen horisontal disebabkan karena
gaya tektonik, stress horisontal bisa menjadi bernilai sangat besar jika terletak pada
zona subduksi.
4. Fluida pada pori dan aliran air, hal ini mejadi penting karena tanah terbentuk akibat
pengangkutan dan pengendapan suatu partikel yang memungkinkan air berada
didalam ruangannya, air mengurangi dampak dari stress yang bekerja pada material
tersebut.
Contoh dampak yang ditimbulkan oleh aliran air pada kegiatan keteknikan adalah
kegiatan penggalian menjadi tenggelam karena tekanan hidraulik berkurang terhadap
tekanan atmosfir di batas penggalian.
5. Pengaruh waktu, hal ini menjadi penting karena material keteknikan berumur jutaan
tahun, namun konstruksi keteknikan merancang material tersebut hanya berumur
seratus tahun bahkan kurang.
Contoh pengaruh dari waktu terhadap batuan adalah pengurangan kekuatan dari
batuan setiap waktu, dan berefek terhadap creep dan relaksasi. Creep berarti
penambahan nilai strain pada saat nilai stress konstan, dan relaksasi berarti penurunan
nilai stress pada saat strain yang konstan.

Referensi : A.Hudson, John. 2000. ENGINEERING ROCK MECHANICS An Introduction to


the Principle. London: Pergamon.

Definisi Batuan dari Berbagai Sudut Pandang Keilmuan

1.Berdasarkan sudut pandang seorang geologist, batuan adalah material yang tersusun dari
satu atau lebih agregat mineral yang menyusun kulit bumi (Thompson G.R.R).

2. Berdasarkan sudut pandang seorang insinyur geoteknik, batuan adalah bahan yang pada
dasarnya kaku dan rapuh, memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan
tanah, dan tidak dapat dihancurkan dan dibengkokkan tanpa penggasakan(David George
Price).

3. Berdasarkan sudut pandang seorang geographer, batuan adalah bentang alam yang alami
yang kita lihat disekitar kita. Batuan merupakan bagian penting dari kehidupan umat
manusia, pertama kali digunakan sebagai alat untuk berburu dan pertahanan, hingga material
bangunan untuk membangun tempat berlindung. (Dar Robert).

4. Berdasarkan sudut pandang seorang rock mechanics expert, batuan adalah suatu material
yang memiliki variabel yang sangat tinggi termasuk sifat fisik batuan, sifat material batuan
beserta gaya yang bekerja terhadapnya (John A.Hudson).

5.Berdasarkan sudut pandang seorang agronomist, batuan adalah bahan induk utama
penyusun tanah yang belum mengalami pelapukan (Paquet Helena).

Dari berbagai definisi batuan yang telah disebutkan didapatkan definisi yang beragam
menurut masing-masing ahli pada bidang keilmuannya, hal ini diakibatkan masing-masing
ahli tersebut bekerja dan menekuni batuan fokus terhadap bidang yang ditekuninya, misalkan
pengertian batuan menurut geologist akan berbeda dengan insinyur sipil karena geologist
belajar bumi dan segala aspek yang mempengaruhinya, sedangkan insinyur sipil belajar
bagaimana merancang suatu bangunan tentu pola pikirnya akan berbeda, begitupun dengan
bidang keilmuwan lainnya perbedaan definisi diakibatkan pola pikir, apa yang dipelajari dan
apa yang ditekuninya yang berbeda.

Referensi :

A.Hudson, John. 2000. ENGINEERING ROCK MECHANICS An Introduction to the


Principle. London: Pergamon.

G, Thompson dan Turk J. 1997. Introduction to Physical Geology. Sauders Golden Sunburst
Series.

George Price, David. 2008. Engineering Geology PRINCIPLE AND PRACTICE. Springer.

Helena, Paquet dan Nobert Clauer. Soil and Sediment Mineralogy and Geochemistry. Berlin:
Springer.

Anda mungkin juga menyukai