Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Rekayasa
Batuan oleh:
NIM: 12013016
Teknik Geologi
Kurva diatas menunjukkan sifat kekakuan dari suatu material dengan sembu x
diwakili oleh nilai strain dan sumbu y diwakili oleh nilai stress.
Kerapuhan ditunjukkan melalui kecuraman pada kurva, jika suatu material
dikenai sebuah stress namun terus berlanjut mengalami strain maka material
tersebut bersifat lentur, sebaliknya jika material dikenai nilai stress yang sama
namun nilai strain jatuh menuju titik nol maka material tersebut bersifat rapuh.
Contohnya adalah batubasalt yang bersifat sangat rapuh dan batugamping
yang bersifat rapuh.
2. Diskontinuitas pada batuan, yakni sifat pada batuan yang dapat mempengaruhi
kekuatan dari batuan.
Ada beberapa jenis diskontinuitas berdasarkan bentuk, ukuran dan
orientasinya yakni: (1) Sesar, (2) Rekahan, (3) Bidang perlapisan dan (4)
Belahan.
Ada tiga cara bagaimana seuatu rekahan bisa terbentuk, yakni dengan cara: (1)
Saling memisahkan diri (rekahan tensile, mode 1), (2) Rekahan shearing
(mode 2), (3) Rekahan shearing (mode 3).
Jika dua sisi dari suatu rekahan saling didorong satu dengan lainnya, maka
diskontinuitas akan memiliki nilai resistansi yang rendah pada setiap
penambahan shear stress akibat aktivitas keteknikan.
Contoh akibat yang ditimbulkan dari diskontinuitas adalah rekahan yang
membuka dan stilolit dengan resistansi shear yang tinggi.
3. Stress yang ada sebelumnya pada batuan, umumnya batuan memiliki stress yang
terjadi secara alami dan juga stress yang diberikan secara buatan.
Umumnya stress pada komponen vertikal disebabkan karena urut-urutan perlapisan
yang saling tumpang tindih, dan stress pada komponen horisontal disebabkan karena
gaya tektonik, stress horisontal bisa menjadi bernilai sangat besar jika terletak pada
zona subduksi.
4. Fluida pada pori dan aliran air, hal ini mejadi penting karena tanah terbentuk akibat
pengangkutan dan pengendapan suatu partikel yang memungkinkan air berada
didalam ruangannya, air mengurangi dampak dari stress yang bekerja pada material
tersebut.
Contoh dampak yang ditimbulkan oleh aliran air pada kegiatan keteknikan adalah
kegiatan penggalian menjadi tenggelam karena tekanan hidraulik berkurang terhadap
tekanan atmosfir di batas penggalian.
5. Pengaruh waktu, hal ini menjadi penting karena material keteknikan berumur jutaan
tahun, namun konstruksi keteknikan merancang material tersebut hanya berumur
seratus tahun bahkan kurang.
Contoh pengaruh dari waktu terhadap batuan adalah pengurangan kekuatan dari
batuan setiap waktu, dan berefek terhadap creep dan relaksasi. Creep berarti
penambahan nilai strain pada saat nilai stress konstan, dan relaksasi berarti penurunan
nilai stress pada saat strain yang konstan.
1.Berdasarkan sudut pandang seorang geologist, batuan adalah material yang tersusun dari
satu atau lebih agregat mineral yang menyusun kulit bumi (Thompson G.R.R).
2. Berdasarkan sudut pandang seorang insinyur geoteknik, batuan adalah bahan yang pada
dasarnya kaku dan rapuh, memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan
tanah, dan tidak dapat dihancurkan dan dibengkokkan tanpa penggasakan(David George
Price).
3. Berdasarkan sudut pandang seorang geographer, batuan adalah bentang alam yang alami
yang kita lihat disekitar kita. Batuan merupakan bagian penting dari kehidupan umat
manusia, pertama kali digunakan sebagai alat untuk berburu dan pertahanan, hingga material
bangunan untuk membangun tempat berlindung. (Dar Robert).
4. Berdasarkan sudut pandang seorang rock mechanics expert, batuan adalah suatu material
yang memiliki variabel yang sangat tinggi termasuk sifat fisik batuan, sifat material batuan
beserta gaya yang bekerja terhadapnya (John A.Hudson).
5.Berdasarkan sudut pandang seorang agronomist, batuan adalah bahan induk utama
penyusun tanah yang belum mengalami pelapukan (Paquet Helena).
Dari berbagai definisi batuan yang telah disebutkan didapatkan definisi yang beragam
menurut masing-masing ahli pada bidang keilmuannya, hal ini diakibatkan masing-masing
ahli tersebut bekerja dan menekuni batuan fokus terhadap bidang yang ditekuninya, misalkan
pengertian batuan menurut geologist akan berbeda dengan insinyur sipil karena geologist
belajar bumi dan segala aspek yang mempengaruhinya, sedangkan insinyur sipil belajar
bagaimana merancang suatu bangunan tentu pola pikirnya akan berbeda, begitupun dengan
bidang keilmuwan lainnya perbedaan definisi diakibatkan pola pikir, apa yang dipelajari dan
apa yang ditekuninya yang berbeda.
Referensi :
G, Thompson dan Turk J. 1997. Introduction to Physical Geology. Sauders Golden Sunburst
Series.
George Price, David. 2008. Engineering Geology PRINCIPLE AND PRACTICE. Springer.
Helena, Paquet dan Nobert Clauer. Soil and Sediment Mineralogy and Geochemistry. Berlin:
Springer.