OLEH :
Christoper.Reynolds Erong
Hengky Risky
Perlu diperhatikan untuk tidak memasang instrument pada daerah bebatuan lepas,
daerah penirisan maupun pada pitth. Pengukur (transimen) umumnya kurang
memperhatikan hal ini, untuk pengukuran jarak pendek akan menimbulkan
kesalahan sudut tertentu.Tim kerja (man crew) cukup tiga orang dengan
pembagian tugas sebagai berikut :
1. Bearing :Ialah suatu sudut yang diukur ke kiri atau kekanan antara garuis
Utara (North), Selatan (South) dengan titik tertentu.Nama dari bearing
tersebut tergantung dari letak empat titik dari kwadran.
Contoh :
Bearing A B = N 0 E
Bearing A C = N 0
Bearing A D = N 0
Bearing A E = N 0
Jadi bearing tersebut dapat dibuat dari Kutub Utara geografis ke arah kanan atau
kiri, demikian pula sebaliknya dari Kutub Selatan ke arah kanan atau kiri.
2. Azimuth : Ialah suatu sudut yang ukur dari titik Utara atau Selatan ke suatu
titi tertentu menurut arah jarum jam.Untuk mempermudah perhitung, maka
umumnya titik Utara digunakan sebagai titik awal pengukuran.
Contoh :
Azimuth 0 1 = 0
Azimuth 0 2 = 0
Azimuth 0 3 = 0
Azimuth 0 4 = 0
Bearing dari suatu rintisan (traverse) adalah berurutan (berhubungan satu dengan
yang lainnya). Untuk menghitung bearing suatu urutan dari titik, ada dua cara
sederhana yang perlu diingat yaitu :
3.1.2 Menentukan Letak Suatu Titik Dari Suatu Tempat Ke Tempat Lain
Jika diketahui titik A (x,y), maka titik B (x 1,y1) dapat dihitung (lihat
gambar)
Dicari :
( X 1 X 2)
(Y 1 Y 2)
Tg BA = ,maka di dapat sudut BA.
x1= x + x
x = (x1 x)
= HD sin
x1=x + HD sin
y1= y + y
y = y1 - y
= HD cos
Kwadran II + -
Kwadran III - -
Kwadran IV - +
Jika diketahui data seperti pada tabel di bawah ini, maka hitung bearing dari
rintisan tersebut:
5 7 280 25 ? 8
7 8 50 20 ? 9
8 9 70 15 ? 10
9 10 00 30 ? 11
10 11 180 25 ? 12
Cara Perhitungan :
Karena diketahui Bearing 6-7 yaitu S 300 E, maka azimuth 6-7 dapat dicari, yaitu :
(00 + 1800) - 300 : 1500. Jadi azimuth 6-7 = M 1500 E
Azimuth 6 7 = N 1500 E
280 0
430 0
Sudut 6 7 8 = +
180 0
250 0
Azimuth 7 8 = -
180 0
120 0
Azimuth 8 9 = -
70 0
190 0
Sudut 8 9 10 = +
180 0
10 0
Azimuth 9 10 = -
00
10 0
Sudut 9 10 11 = +
360 0
370 0
= +
180 0
190 0
Azimuth 10 11 = -
= S 100
1900 = - 12500
= - 12500 + (4 x 3600 )
= - 12500 +14400
1200 = - 2400
= - 2400 + 3600 ,
Contoh :
Patok pertama dalam cross cut 9 diawali oleh XC 9 1. atau jika cross cut
diarahkan kedua sisi drift utama kearah timur, maka pemberian nomor patok
cross cut bagian Utara akan menjadi EXC 4 12, dan untuk Selatan SXC 2
6. nomor cross cut Utara yang mempunyai drift ke Timur dinyatakan
dengan N - E XE 4 2.
Patok-patok survei dan stope dinyatakan dalam koordinat dengan level dari
mana itu pernah dimasuki. Sebagai contoh stope pertama pada level 500 ft
menjadi stope 501, yang kedua 502 dan seterusnya pemberian nomor patok
pada stope menjadi 501 4 dan sebagainya.
Plum bob digantungkan pada spad dengan tali simpul agar mudah digeser-
geser. Hal ini memungkinkan penyesuaian yang cepat bagi plumb bob,yaitu
cukup tinggi pada waktu start.instrument diletakkan di bawah bobs dan kaki-
kakinya ditekan ke bawah,sebelumnya lingkaran vertical dibuat noldengan
tanpa pembacaan pada gelas. Gambar I menunjukkan kedudukan instrument.
Untuk pertama kali instrument cukup terletak 3-4 Inchi di bawah bobs,
kemudian kaki statip diatur agar instrument tepat di bawah bobs, setelah
terletak horizontal, kaki-kaki statipdikunci kembali.
Biasanya akan timbul pertanyaan seberapa teliti titik plumb bobs terpusat
di atas titik pusat instrument. Hal ini tergantung pada jarak pengamatan (dari
BS dan FS) dan ketelitian yang diinginkan.
HI
SET O N ZERO
D
PEMASANGAN INSTRUMENT
Sebagai contoh dengan jarak pengamatan sejauh 100 ft, instrumen akan
berada diluar titik sejauh 0,029 ft, sebelum menimbulkan kesalahan 1 menit
sebelumnya pada jarak 20 ft akan menyebabkan kesalahan sebesar kira-kira
0,006 ft. Hal ini yang paling aman adalah mendapatkan titik plumb bob
dalam tanda yang dilubangi, instrument acap kali selalu berada di luar BS
maupun FS. Gambar menunjukkan pengukuran yang dibuat untuk
menentukan HI dan kadang-kadang juga jarak D.
C. PEMILIHAN LOKASI PATOK
Usahakan agar titik patok diletakkan secara permanent dengan maksud
bila ada getaran titik tersebut tidak berubah, hal ini untuk menghindari
kesalan pembacaan sudut.
Jadi lokasi dari patok yang tepat betul harus diperhatikan, ini untuk
mencegah instrument terhindar dari jatuhnya batuan lepas yang disebabkan
oleh kebocoran udara atau getaran akibat ledakan.
4 2
FS
3
D. PENGUKURAN SUDUT DAN JARAK MIRING
Yang perlu diperhatikan di sini adalah penerangan atau lampu dan alat
pembesar bacaan sudut (magnifaying glass atau loupe) karena dengan mata
biasa pembacaan akan kurang teliti jika sampai kemenit. Bila instrument
dipasang pengukuran sudut searah jarum jam harus diukur double atau dua
kali.
1 A N G E L R IG H T
IN C E N T E R O F D R IF T
4 6
2 3
5
7
T O P A D D IS T A N C E
8
F3
DETAIL OLEH ANGLE RIGHT
Type drift yang lain seperti pada gambar 4, yang menunjukkan beberapa
cabang yang bergabung, titik a, b, c, d, dan lain-lain diukur dan jaraknya
disambungkan.
Detail dengan metode angle ini mudah dan cepat, merupakan rencana yang
lancar.
Gambar 4
2. Metode Offset
Gambar 5 menmunjukkan metode offset ini. Sedikit sekali yang
menggunakan metode ini, bila kekurangan pekerja akan lebih menyulitkan
metode ini paling baik dengan 3 orang.
Gambar 5
Keadaan pada gambar 4 lebih baik untuk menggunakan metode angle. Pada
gambar 5 rencana pada peta panjang garis BS FS dengan tanda jarak.
Offsetnya berada pada sudut-sudut kanan garis.
F. ELEVASI (ALTITUDE)
Ada tiga cara untuk menentukan evaluasi atau ketinggian suatu titik pada
Tambang Bawah Tanah, yaitu :
Gambar 6 melukiskan diagram metode transit dan pita ukur dari pada elevasi,
rumus-rumusnya lihat pada gambar 7.
Gambar 6
Untuk menutup titik itu tambahkan HI. Bila tanggul digunakan untuk
bagian muka, biasanya HS diaggap nol (kekecualian pada stopersurvey,
dimana HS menunjukkanelevasi tambang pada titik itu). Bila sudut vertikal itu
fositif, maka jarak vertikal bertambah (VO = SO sin VA).
Elevasi FS = elevasi IS + HI + VD + HS
Untuk hampir semua patok underground dapat dituliskan sebagai berikut (lihat
gambnar 7) :
= elevasi A HI + VD + HS
SHAFT PLUMBING
1. Reels (glondong/gulungan)
Alat ini digunakan untuk menjepit kawat dalam suatu posisi setelah pusat
dari ayunan ditentukan. Beberapa teknik (enginer) memilih
untukmenentukan pusat ayunan di slamp pada posisi yang tetap sebelum
pembidikan.
3.Screw shifter
Digunakan untuk mengeser satu kawat kebidang transit dan kawat lainnya
pada station permulaan atau kedua-duanya digeser kemuka dan ke belakang.
Dapat juga digunakan untuk menggerakkan kawat guna menentukan arah
terlebih dahulu untuk memastikan apakah kawat tersebut tergantung pada
suatu sekatan di dalam sharf.
4. Plum bobs
Bobsyang terbuat dari baja dapat terpengaruh oleh daerah tambang yang
mengandung magnetik maupun oleh aliran listrik, pipa dari bobs dibubut
sehingga mempunyai ukuran yang uniform dan permukaan halus, sedang
bagian tepi dari pipa berbentuk sepertipisau pemotong (lihat gambar)
5. Wire (kawat)
Yang biasa digunakanadalah kawat baja denganukurankawat piano nomor
1
2
12 dengan diameter 0,03 Inchi, kawat ini dapat menahan bobs seberat 60
lb.
7. Type transit
Tidak ada type khusus dari pada transit untuk pengukuran karena ada yang
mempunyai pembacaan 30 secon, tetapiada juga yang satu menit. Dan
biasanya mempunyai sekrup penggerak halus atau micrometer di atas sekrup
penyetel horizontal atau untuk menggerakkan transit ke dalam bidang dari
kawat plumb bobs dan diafragma benang silang untuk membidik kawat.
Gambar 8
Jarak antara kedua kawat diukur dipermukaan dan di check lagi dengan
dibawah,sebaiknya harus mempunyai jarak yang sama. Bila jarak antara kawat
kurang dari 4 feet terdapat kesalahan dalam peratusan feet akan menyebabkan
terlalu besar kesalahan dalam azimuth.Sebagai contoh jarak antara kawat-
kawat 4 feet,satukawat berada 0,02 ft diluar dari pada bidang,maka
perpindahan angularnya: tangen-1 atau sin -1 = 0,02/400 = 17 approx.hanya 20
bisa diperkenankan bila 1:10000 harus ditetapkan atau dihitung.Ini
menyatakan pentingnya mengetahui alasan suatu perbedaan antara kedua
pengukuran dan pengoreksian kesalahan.Jarak diantara kawat-kawat biasanya
diukur mendekati per seribuan feet.
a). COPLAINING
Caranya:
Perhitungan Bearing :
Jumlah sudut lurus
360 260 = S 800 W
adalah 7050
50 180
Dilakukan pengecekan
310 440
N W- - Untuk bearing
130 180
440 260
+ -= S 800 W C-D
180 215
250 475
-=S 800 W - 310
720
295
100 - = N 650 W Terbukti
0,482708
9,239670
Log cos S 800 W = = 3,04
9,993651
1,236389
Log sin S 800 W = = 17,23
= 33,81
9,957276
1,860366
Log sin N 650 W = = 72,51
Catatan :
Dalam contoh jarak diambil terhadap foot yang terdekat dan sudut pada
derajat yang terdekat, untuk memberikan illustrasi dalam perhitungan. Jarak-
jarak akan paling dekat 0,01 ft dan sudut yang memungkinkan 10 secon,
dengan pengulangan dan perataan disarankan untuk menggunakan metode
pencatatan data. Di buat suatu daftar menurut aturan yang membuat suatu
tranversing yang berkelanjutan dari operasi shaft plumbing, untuk pencatatan
dikantor kolom tambahan perlu disediakan untuk mencatat data elevasi dan
slope distance (jarak miring).
b. TRIANGUL ASTON
Dalam bagian ini aplikasinya hanya pada sudut yang sangat datar
(weisbach) akan dibahas kemudian penggunaan dari sudut yang besar akan
diselidiki, penggantungan dan penetapan kawat adalah sama dengan prosedure
pada coplaning.
Jarak diukur dalam perseribu (tiga angka di belakang koma dengan satuan
feet, dengan maksud lebih teliti dari perseratusan.
Metode Triangulasi
Sebetulnya kesalahan beberapa per ratusan dalam pengukuran hanya
menyebabkan perbedaan beberapa secon pada hasilnya ini akan betul bila
sudut Weisbach kecil dan BC = AB nilainya. Sebagai contoh AB dianggap S
3,214 ft, BC = 5, 122 ft, AC = 0,332 ft dan pengukuran sudut = 00 15 10.
Carilah sudut x pada A.
910" x5,121
3,124
X= = 00 24 10
Prosedur yang paling aman untuk memutar sudut weisbach sebagai berikut
:
- Plat disetel pada 0,85 (Back Sight) pada kawat yang benar dan
putar sudut kecil ke kanan, dengan 1 menit. 6 x repetisi, 3 secara langsung
dan 3 dibalik.
- Balikkan telescop gunakan kawat FS sebagai BS putar sudut
luar yang lebih besar ke kanan sejumlah putaran yang pertama.
Jumlah dari sudut-sudut yang harus = 3600 10 (jika digunakan 6 x repetisi)
jika tidak, dan kawat cukup stabil maka pengukuran harus diulang.
Contoh :
Bearing AB = S 450 26 20 W
Sudut BCA = W = 00 12 40
Penyelesaian :
yang kecil.
Perhitungan :
W = 00 12 40 = 760
W : AB = x : BC
760
4,235
760 :4,235 = x : 5,043 -- x = x 5,043 = 904,7
X = 00 15 05
Analog untuk y : W : AB = y : AC
760
4,235
760 :4,235 = y : 9,280 -- y = x 9,280 = 1664,8
y = 0027 45
Dilakukan pengujian :
X+W=y
00 15 05 + 00 12 40 = 00 27 45
Ternyata hasilnya sama, jika ada perbedaan maka selisihnya harus dibagi
rata antara x dan y.
00 27 55 - 00 27 45 = 10
Koreksinya = 10 : 2 = 55 sehingga :
X = 00 15 15 - 00 00 05 = 00 15 10
y = 00 27 45 + 00 00 05 = 00 27 50
Sin W : AB = sin x : BC
sin 0 012'40"
4,235
sin y = 9,280
X = 00 27 45
Bearing CD
Bearing AB = S 450 25 20 W
180
225 26 20
Azimuth =
179 32 15
404 58 35
Sudut ABC =
180
224 58 35
Azimuth BC =
Sudut W = 8 12 40
198 10 00
423 21 15
Sudut ACD =
Y = 1800 00 00
180 0 00'00"
179 0 32'15"
Sudut ABC =
= 423 21 15
180
243 21 15
Azimuth BC =
= S 630 21 15 W
Bearing ACD
359 44 55
405 11 15
Sudut BAC =
180
225 11 15
Azimuth AC =
Sudut X = 3600 00 00
0 0 15'05"
359 0 44'55"
Sudut BAC =
Y = 1800 00 00
198 010'00"
423 0 21'15"
Sudut ABC =
180
243 21 15
Azimuth CD =
= S 630 21 15 W
Cara menggantungkan kabel pada setiap shaft dari dua shaft atau raise dan
terus menyusuri antara dua shaft atau raise tersebut, memberikan hasil yang
paling dapat dipercaya dan akan digunakan pada setiap kesempatan yang baik.
cara pengukuran :
(assumed)
xs 186,89 5850 07 20 w
xu 106,92 5860 26 40 w
xc 5660 40 40 w
Catatan :
N (sumbu Y) E (sumbu X)
15,89 2 186,212
Jarak XY =
= 186,89 feet
Y = 15,99
= S 850 07 20 w
N (sumbu Y) E (sumbu X)
= 186,92 feet
Y = 15,59
= S 860 25 40 w
Bearing yang kita asumsikan harus dikoreksi dengan cara sebagai berikut:
= awal + 180
= awal + 180
ingat rumus : sudut lurus pada satu titik = Az. FS + 180 0 Az. BS sudut
lurus pada X = (1800 + 680) + 1800 26 40 = 3410 33 20 bearing Xa
sebenarnya ialah =
= (N 8500720+34103320) 1800
= 2460 40 40
Bearing Xa = S 660 40 40 w
Koreksi untuk Xa = 680 660 40 40 10 19 20
Jadi semua titik pada pengukuran bawahtanah harus dikoreksi dengan sudut
sebesar 10 19 20 untuk setiap bearing.
Bila diputar pada keceptan 20.000 rpm atau lebih, roda gyro menjadi
alat yang mempunyai ciri untuk menentukan arah utara selatan. Untuk
mengurangi pengaruh luar daya magnit pada gyro tersebut, gyro sphere
yang terisi air dilapisi dengan metal atau diamagnetic material. Gyro
digerakkan oleh baterai (arus searah), arus bolak balik atau motor
compressor.
Alat tersebut sebelum dipakai perlu dikal;ibrasi lebih dulu pada azimut
yang diketahui. Untuk menentukan azimut dibawah tanah diperlukan hanya
2 jam. Bila dengan shaft plumbing saja bisa brjam-jam, ketelitian kurang
dari 30 detik.
Dua persolalan yang penting dalam Ukur Tambang ialah : mulai dari arah
pengeboran dan penemuan jarak tertentu sehingga pekerjaan penambangan dapat
terlaksana dengan hasil yang objektif. Cara permulaan utuk membuat suatu
berskala dalam arah yang tertentu dan harus mengetahui berapa jarak lubang
tersebut hareus digali (dibuat). Persoalan ini akan kita temui dalam bidang
(daerah) horizontal dan vertikal. Pemecahan soal ini dapat dilakukan dengan
sistem koordinat, dengan membuat suatu skala, kalau keterangan kasar persoalan
ini dapat dilakukan dengan suatu protektor atau skla. Bila skala dari suatu peta
tersebut1 : 600 hasinya akan kasar sekali.
Apabila didapat titik yang bertempat disegi panjang tersebut, jarak utara
selatan diantaranya diperoleh koordinat yang besar dikurangi yang kecil. Bila
hubungan underground termasuk elevasi juga arah dan jarak maka perbedaan
dalam elevasi antara dua titik tersebut harus diketahui.
( Y) 2 ( X) 2
HD =
Bearing dari titik 2 ke M adalah :
Y
Bearing = arc. Tan =
Contoh :
(593,28 2 ) (1.458,57 2 )
Jarak K M =
= 1574,61 feet
1.458,57
593,26
Bearing K M = arc. Tan. = = 680 08 E
contoh :
penyelesaian :
(1.090,00) 2 2.240,00 2
HD = = 2.491,1 feet
Sudut lurus :
Grade :
12,00
249,1
Grade = x 100 % = 0,48 %
HD 2 VD 2
rumus trigonometri atau dengan rumus
Contoh :
Penyelesaian :
145,22 2 154,29 2
HD A 216 =
= 211,88 feet
145,22
154,29
Bearing = tan-1= = 430 16
109,48
206,88
tan-1 = = 270 53
Sudut lurus :
Bila dari suatu titik akan dibuat suatu lubang maka kompas akan
menggambarkan bearing dan pengeboran dilakukan paralel dengannya, setelah
lubang di bor pancangkan kayu pada lubang dan uji benang yang asli,
pekerjaan ini kasar karena kedalaman lubang sekitar 500 feet (penyimpangan
itu ada sebelum sampai pada jarak yang dimaksud, meskipun tergantung pada
tanah yang dibor).
Cara yang lebih baik untuk pengerjaan ini ialah mengukur atau
rintisan dari 616 ke pemboran yang terdekat, yaitu A.Koordinat A
ditentukan dan dengan koordinat destinasi, bearing dapat di hitung
( surveyor mengambil arah underground pada 615 sampai 616 dan
koordinat 615 ).Didapat sudut lurus 616-A.dengan transit A dan BS
616 sudut yang diputar.
=s730E
522,6
1077,2
VA A x = arc. Tan = -250 53
1016,6
356,3
Bearing A x = tan-1 = N 700 41 E
Untuk membuat arah lubang yang dibor dari permukaan adalah sebagai
berikut : Setelah lokasinya di levelkan dengan platfom maka couple dikedua
sisi platfom digunakan untuk menghubungkan rods. Untuk membuat arah,
dengan kemiringan pada inklinasi tertentu dapat menggunakan papan tingkat
atau timbangan yang digantungkan pada ketinggian tertentu dari patok
elevasi. Papan tingkat I dibuat dari konstruksi segitiga berukuran 1 x 4 Inchi.
BAB V
A. STOPE SURVEY
Stope survey untuk menghitung berat atau volume, digunakan dalam banyak
hal tetapi merupakan perhitungan yang kasar. Lebih teliti lagi untuk mengukur
suatu berat atau volume dari ore yang telah digali dengan menghitung berapa
banyak shift (machine shift) dan berapa banyak powder yang digunakan.
Perlu diingat bahwa dengan stope survey harus ditambahkan beberapa banyak
ore yang telah diangkut. Kesulitannya stope survey pada pengeluaran ore yang
telah digali, yaitu bila perlu mengetahui dengan pasti setting dari ore. Dan faktor
compacness dari ore secara langsung mempengaruhi perhitungan berat percubit
feet perlu diingat pula bahwa cubit feet dari ore dalam fragment kering (sear)
beratnya berlainan dengan suatu cubit feet ore di stope.
Planimeter
Membagi daerah tersebut ke dalam daerah yang luasnya dapat
ditentukan.
Menimbang seksi-seksi itu.
Planimeter : sangat baik danteliti jika dikerjakan dengan hati-hati.
Membagi daerah : cara ini dapat dilaksanakan bila tidak diperoleh planimeter.
Suatu square set dibuat pada tracing float atau dapat juga pada kertas putih (berat)
dan siku ini ditempatkan pada grib. Semua persegi tersebut dihitung, dan bagian
yang dikombinasikan memberikan luas seluruhnya bila diketahui luas daerah
persegi itu maka luas dari seluruh seksi itu dapat dihitung.
Ukuran Meredian
Tidak hanya koordinat tersebut dipindahkan melalui drift, tetapi harus juga
dilakukan melalui raise dan shaft di bawah tanah ke elevasi yang lebih tinggi.
Maksudnya posisi (keadaan) yang relatif dari ore macam-macam level dapat
diketahu dengan cepat. Makin jauh dari itik permukaan makin besar ketelitian
yhang harus diperhatikan. Jadi ketelitian tergantung dari faktor jauh dekatnya
tunnel yang diukur. Jadi masing-masing pekerjaan terghantung teknik yang
digunakan.
Cara untuk memindahkan meredian tergantung dari jalan masuk dari
penambangan tersebut. Jadi ada tiga cara untuk pengukuran meredian yaitu :
# Tunnel
# Inclined opening
- Two shaft
TUNNNEL SURVEY
Untuk membahas cara ini perlu dibicarakan lebih lanjut pada bab
tersendiri.Kalau tunnel terlalu panjang, sampai 1.000 feet atau 3 kilometer
panjangnya, maka diperlukan pembacaan sudut dua kali.Koreksi pengukuran
panjang harus diperhatikan, disebabkan oleh tegangan dan temperatur.Cara
pengukuran tidak dapat dilakukan dengan bebrapa cara.Satu menit instrument
adalah sudah cukup meskipun harus diulangi lebih dari 1 kali, akan lebih teliti
daripada menggunakan 30 menit instrument.
INCKINED OPENING
Banyak sekali operasi pertambangan dalam daerah yang miring bila suatu
inclined melebihi 500 instrument, dengan telescope yang tetap sukar
digunakan.Sudut vertikal tergantung dari jenis instrument, dan besarnya
biasanya kurang dari 500.
BAB VI
COMPASS SURVEY
DEKLINASI
Sebelum mulai suatu survey, cocokkan atau stel deklinasi tepat pada
kompas Brunton.Bila deklinasinya Timur, putarlah lingkaran kompas searah jarum
jam pada titik penunjuk dekat arah dari alat (instrument), dan jika deklinasinya
Barat, putar dia berlawanan arah perputaran jarum jam.
Kondisi yang tidak ada tarikan luar sangat jarang didapat sebaliknya banyak
terdapat timbunan pipa-pipa untuk pentilasi atau rel kereta, peralatan bor dll, tidak
begitu jarang untuk itu data yang disarnkan pada gambar 27 b, mungkin
diperlukan.Format memberi ruang untuk keduanya yaitu bearing BS dan FS.
Catatan bahwa juga berpengaruh dari luar dicamtumkan pada station 35. dari 34
ke 35 bearingnya adalah 340 38 SW dan BS dari 35 ke 34 adalah N 42 0 30 E
beda 80 bila tidak ada tarikan BS akan dibaca N 340 30 E.
Gambar berikut menunjukkan cara lain untuk mencatat data survey dengan
kompas. Cara ini lebih disukai dari pada cara yang lain. Bila dilakukan survey
datanya diplotkan kira-kira sama jarak dan arah. Tidak digunakan busur derajat
ataupun skala kesalahan-kesalahan dalam pembacaan kompas, kesalahan jarum,
kesalahan kwadran, kesalahan angular, dan kadang-kadang.
Pengaruh magnetis luar seketika didapat karena data yang di plot tidak
sesuai dengan penempatan sebenarnya seperti yang nampak pada peninjauan.
Perlu diuraikan dari yang pertama kali mulai atau mengunakan kompass.
Prosedur lain yang bisa dipakai yaitu menempatkan kompas pada batuan yang
miring dan membaca sudutnya. Rata-rata dari sejumlah pembacaan memberikan
kira-kira sama oleh kedua cara itu. Untuk menghitung strike (arah lapisan)
dipegang seperti yang telah diuraikan untuk traversing.
Jika suatu kemungkinan kesalahan dari beberapa feet dalam jarak kasar
ratusan feet adalah frekuensi yang kecil, kompas dapat dipakai atau digunakan.