LO 1
Porselen adalah material yang sewarna dengan gigi, material porselen tersusun
atas kristal, alumunia dan silica yang dileburkan secara bersama pada high
temperatures, untuk membentuk kekuatan, keseragaman, dan material glass-like ( Hatrick,
2010 dan Anusavice, 2003 ).
Metal atau logam adalah suatu bahan material yang bersifat opaq dan memilki
densitas yang tinggi. Dalam bidang kedokteran gigi aplikasi metal atau logam biasanya
digunakan dalam bentuk alloy. Alloy adalah material yang memilki bahan dasar dua atau
lebih metal, biasanya menggunakan sedikitnya empat atau enam hingga delapan bahan metal
Restorasi porcelain fused to metal melibatkan penggabungan dari kebaikan
sifat mekanik logam dengan sifat estetik porcelain yang baik. Secara umum, restorasi
terdiri dari sub-struktur logam campur yang berikatan dengan vinir porcelain.
Restorasi logam-keramik telah berhasil digunakan untuk mahkota dan jembatan multiunit
(multiunit bridge) selama 30 tahun. Restorasi ini digunakan lebih dari 60 persen pada kasus
restorasi mahkota dan jembatan ( Anusavice, 2003 )
GTC dari PFM dapat digunakan pada gigi anterior maupun posterior. Pada
pembuatannya, pada gigi anterior kerangka logam hanya menutupi permukaan lingual
dan incisal edge, sedangkan permukaan labial ditutup oleh porselen. Metal mencapai
hingga area proksimal tetapi harus diperhatikan bahwa metal pada bagian lingual tidak
mencapai hingga ruang proksimal lebih dari yang diperlukan untuk kekuatan. Pemanjangan
proksimal dari kerangka logam hanya sampai area kontak, untuk alasan estetik. Kerangka
metal lingual juga sampai area insisal sehingga mencapai incisal edge, tapi tidak menutupi
permukaan labial.
LO 6
Dalam Pembuatan Gigi Tiruan Jembatan sebaiknya berpatokan pada hukum Ante.
Hukum Ante adalah konsep yang dikemukakan pada tahun 1800an dan masih digunakan
sampai sekarang. Hukum ante menyatakan bahwa "Luas area permukaan akar gigi penyangga
harus sama atau lebih besar dari luas area permukaan akar gigi yang hilang atau daerah
anodonsia". Dalam keadaan tertentu, kita tidak perlu mentaati hukum Ante, pada keadaan :
Akar gigi penyangga (abutment teeth) panjang, kokoh dan tertanam baik dalam proc.
Alveolaris.
Tekanan kunyah yang ringan atau tidak berkontak sama sekali, misal gigi lawan merupakan
removable denture, sehingga tekanan kunyah tidak akan sama dengan gigi asli.
Bentuk akar gigi penyangga yang tebal dan besar.