OLEH :
Umi Nur Azizah
Yohana Pandora R.S.
Yusuf Samsudin
Pengetahuan akan kesehatan didalam keluarga ini cukup, tampak dari cara
keluarga untuk menciptakan kondisi sehat. Jika ada anggota keluarga yang sakit
dan penyakitnya sudah mengganggu aktivitas sehari-hari keluarga kemudian
memeriksakan dan mencari pengobatan. Isteri pasien rajin bertanya dan mencari
pengetahuan tetntang penyakit yang diderita suaminya, isteri pasien juga memiliki
semangat tinggi untuk menyembuhkan suaminya, setiap jadwal kontrol, isteri
pasien tidak pernah melewatkan dan selalu mengupayakan bagaimana cara
suaminya bisa mendapatkan obat. Keluarga ini biasanya menggunakan puskesmas
sebagai sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jika menemui kendala
pertama, untuk pengobatan pasien, isteri pasien patuh dan taat saat jadwal kontrol
ke RSO. Akhir akhir ini, karena penyakit pasien tidak kunjung sembuh, isteri
pasien sedikit bosan, kecewa dan hampir putus asa dengan pengobatan yang
selama ini dijalani, disampaing sudah mengeluarkan banyak biaya, dan adanya
tawaran obat di luar BPJS yang mahal dan ditambah isteri pasien tidak bekerja.
Keturunan : t
Sikap:
Keluarga Tn. T
keluarga sangat peduli terhadap penyakit penderita
Pelayanan K
Tindakan: Pasien patuh minum obat, pasien rutin kontrol, keluarga pasien mendukung peny
Faktor Perilaku
WC
KAMAR KAMAR KAMAR
KM
DAPUR
TEMPAT
MENCU
CI R. MAKAN
R.
KELUARGA R. TAMU
TERAS
DAFTAR MASALAH
1. MASALAH MEDIS :
Spondilitis TB Stadium IV Berat
2. MASALAH NON MEDIS :
a. Keadaan ekonomi kurang.
b. Kurangnyaasupan gizi untuk penderita.
c. Munculnya rasa jenuh, dan putus asa terhadap pengobatan yang
dijalani
IxTxR
P S SB
2. Kurangnya asupan 3 3 4 3 4 54
gizi
(III)
Keterangan :
I : Importancy
P : Prevalence
S: Severity
SB : Social Benefit
T : Technical Ability
R : Resource Ability
Diagnosis Psikologis : Pasien dan keluarga pasrah dan hampir putus asa
dengan penyakitnya.
SARAN ( KOMPREHENSIF)
1. Promotif
Memberikan edukasi kepada pasien mengenai penyakit pasien,
pengobatan, serta prognosa penyakit pasien sehingga pasien tahu
mengenai penyakitnya secara menyeluruh.
Memberikan pendampingan psikologis kepada pasien dan keluarga
terkait pengobatan dan kesembuhan.
Memberikan solusi keuangan terhadap isteri pasien, agar dapat
memenuhi kebutuhan sehari hari, misal bekerja sama dengan
LSM yang bersedia membantu keluarga pasien untuk
pengalokasian dana bantuan sebagai usaha yang dapat dikerjakan
isteri pasien (saran ditujukan kepada pemegang program
perkesmas dan bidan desa serta perangkat desa setempat).
Membekali keterampilan isteri pasien untuk melakukan usaha
yang dapat dikerjakan isteri pasien sembari mengurus pasien di
rumah.
Memandirikan pasien dengan program rehabilitasi medik untuk
membantu mobilisasi agar dapat beraktifitas menggunakan alat
bantu.
Membekali pasien dengan keterampilan yang dapat dikerjakannya,
agar pasien dapat bekerja dengan keterbatasan yang dimiliki,
sehingga roda perekonomian keluarga tetap berjalan.
2. Preventif
1. Menjaga agar anggota keluarga lain tidak tertular, serta
menjaga agar tidak timbul komplikasi dari progresivitas
penyakitnya, diantaranya dengan :
Memberikan edukasi perilaku hidup bersih sehat.
Memberikan edukasi pembuangan dahak yang baik.
Mengupayakan penciptaan rumah sehat yang cukup sinar
matahari, salah satunya dengan upaya genting kaca.
Mendorong pasien untuk patuh berobat dan menjalankan
semua program yang dianjurkan oleh dokter.
3. Kuratif
Mendorong pasien mengonsumsi obat secara teratur :
2. Amitriptylin 1x 1 hari
3. Amlodipin 5 mg 1 x 1 hari
4. Tanapres 1 x 1 hari (Imidapril)
5. Rifampisin 450 mg 1x 1 hari
6. Gabapentine 150 mg 1 x 1 hari
7. B6 1 x 1 hari
8. Isoniazid 1 x 1 hari
9. Diazepam 2 x 1 hari
4. Rehabilitatif
1. Tirah baring dan immobilisasi pasca operasi setkurang kurangnya
6 bulan
2. Penggunaan kursi roda dalam program mobilisasi
3. Terapi motorik yang dilakukan antara lain difokuskan pada otot
dada, perut, tungkai bawah, batang tubuh, dan ekstensor
sakrospinal
LAMPIRAN
Gambar 6. WC
DAFTAR PUSTAKA
Janitra raka, zuwanda. 2013. Diagnosis dan Penatalaksanaan Spondilitis TB.
Jakarta: CKD.