Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR MEDIK

1. Pengertian

Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara
autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari
sel normal dalam bentuk dan strukturnya (R. Sjamsuhidajat, Wim dejong, 1998).

Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang menempati area tertentu pada
tubuh, dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI, 2008)

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang jaringan


disekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh (Corwin, 2009)

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon
dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000)

Dari beberapa pengertian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel
DNA dan jaringan sehat disekitar kolon (usus besar).

2. Anatomi fisiologi

a. Anatomi Pencernaan

Saluran gastrointestinal berawal di rongga mulut, dan berlanjut ke esofagus dan


lambung. Makanan disimpan sementara di lambung sampai disalurkan ke usus
halus. Usus halus dibagi menjadi tiga bagian: duodenum, yeyunum dan ileum.
Pencernaan dan penyerapan makanan berlangsung terutama di usus halus. Dari
usus halus, makanan kemudian masuk ke usus besar yang terdiri dari kolon dan
rektum. Organ tambahan pada sistem ini adalah hati, pankreas, kandung empedu,
dan apendiks.

Seluruh saluran cerna terdiri dari beberapa lapisan jaringan: lapisan mukosa (untuk
fungsi sekresi) yang terletak paling dalam; lapisan jaringan ikat submukosa; lapisan
otot polos sirkular dan longitudinal yang disebut muskularis eksterna; dan membran
serosa yang terletak paling luar yang disebut lapisan peritoneum (atau adventisial).
Lapisan ini dihubungkan satu sama lain secara fisik dan melalui hubungan saraf.
(Corwin,2009)b. Fisiologi :

Makanan mulai dicerna di mulut proses mengunyah, penghancuran makanan oleh


gigi, metabolisme dibantu oleh ptyalin (produk kelenjar saliva), esofagus jika dalam
keadaan istirahat berbentuk tabung dan akan mengembang bila dilalui oleh cairan
atau makanan, esofagus menembus diafragma yang mempunyai spincter Cordia
yang membantu mendorong makanan. Lambung jika dalam keadaan kosong
berbentuk gepeng, pencernaan di lambung dibantu oleh HCl dan pepsin untuk
pencernaan protein renin dan pencernaan susu. Fungsi motorik lambung terdiri atas
penyimpanan, pencampuran, dan pengosongan cimus (makanan yang bercampur
dengan sekret lambung) ke dalam duodenum. Usus halus mempunyai dua fungsi
utama yaitu pencernaan dan absorbsi bahan-bahan nutrisi dan air. Dan usus besar
mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus.
Fungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorbsi air dan elektrolit yang
sudah hampir lengkap pada kolon bagian kanan. Kolon sigmoid berfungsi sebagai
reservoir yang menampung massa faeces yang sudah dehidrasi sampai defekasi
berlangsung.

3. Etiologi

Terdapat tiga etiologi utama kanker (Davey, 2006) yaitu

1. Diet: kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran,


buah-buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein
hewani.

2. Kelainan kolon

a. Adenoma di kolon: degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.

b. Familial poliposis : polip di usus mengalami degenarasi maligna menjadi


karsinoma.

c. Colitis ulserative

Penderita colitis ulserative menahun mempunyai resiko terkena karsinoma kolon

3. Genetik

Anak yang berasal dari orang tua yang menderita karsinoma kolon mempunyai
frekuensi tiga setengah kali lebih banyak daripada anak-anak yang orang tuanya
sehat (FKUI, 2001)

4. Insiden

Tumor ganas di usus kecil jarang ( 1 % dari semua kanker gastrointestinal) hal
tersebut terjadi pada usia orang-orang yang lebih muda, sedangkan pada tumor
ganas usus besar terjadi pada orang-orang yang lebih tua. Umur rata-rata 58 tahun
dan terjadi pada laki-laki dan wanita hampir dalam jumlah yang sama, hampir
setengah dari tumor-tumor itu dilaporkan dalam medical review.

Kanker colon lebih sering pada wanita, sedangkan lesi pada rektum lebh sering
pada pria. Kira-kira 60 % dari semua kanker usus terjadi pada bagian rektosigmoid,
sehingga dapat teraba pada pemeriksaan rektum atau terlihat pada sigmoidoskopi.
Sekum dan kolon asendens merupakan tempat berikutnya yang paling sering
diserang. Kolon tranversum dan fleksura merupakan bagi an yang memiliki
kemungkinan terserang yang paling kecil.

5. Patofisiologi

Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau
disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh
sangat cepat). Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi,
seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun
sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu
berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar
(Davey,2006).

Kanker kolon dan rektum terutama (95%) adenokarsinoma (muncul dari lapisan
epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup
serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitarnya. Sel kanker
dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain (paling
sering ke hati).(Brunner & Suddarth,)

6. Manifestasi klinis

Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit dan fungsi segmen
usus tempat kanker berlokasi. Adanya perubahan dalam defekasi, darah pada feses,
konstipasi, perubahan dalam penampilan feses, tenesmus, anemia dan pendarahan
rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.

1. Kanker kolon kanan, dimana isi kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar
hingga stadium lanjut. Sedikit kecenderungan menimbulkan obstruksi, karena
lumen usus lebih besar dan feses masih encer. Anemia akibat perdarahan sering
terjadi, dan darah bersifat samar dan hanya dapat dideteksi dengan tes Guaiak
(suatu tes sederhana yang dapat dilakukan di klinik). Mucus jarang terlihat, karena
tercampur dalam feses. Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat
teraba, tetapi jarang pada stadium awal. Penderita ungkin mengalami perasaan
tidak enak pada abdomen dan kadang-kadang pada epigastrium.

2. Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan perubahan defekasi


sebagai akibat iritasi dan respon refleks. Diare, nyeri kejang dan kembung sering
terjadi. Karena lesi kolon kiri cenderung melingkar, sering timbul gangguan
obstruksi. Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita. Baik mucus maupun darah
segar sering terlihat pada feses. Dapat terjadi anemia akibat kehilangan darah
kronik. Pertumbuhan pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf,
pembuluh limfe atau vena, menimbulkan gejala-gejala pada tungkai atau perineum.
Hemoroid, nyeri pinggang bagian bawah, keinginan defekasi atau sering berkemih
dapat timbul sebagai akibat tekanan pada alat-alat tersebut. Gejala yang mungkin
dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses yang tidak lengkap setelah
defekasi, konstipasi dan diare bergantian, serta feses berdarah ( Gale,2000).

7. Pemeriksaan penunjang

a. Endoskopi : pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun


kolonoskopi.

b. Radiologis : pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto
dada dan foto kolon (barium enema). Foto dada dilakukan untuk melihat apakah
ada metastasis kanker ke paru.

c. Ultrasonografi (USG) : sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon,tetapi


digunakan untuk melihat ada tidaknya metastatis kanker ke kelenjar getah bening
di abdomen dan hati.

d. Histopatologi : biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar


histopatologis karsinoma kolon adlah adenokarsinoma dan perlu ditentukan
diferensiansi sel.

e. Laboratorim : pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien


mengalami perdarahan (FKUI,2001).

8. Penatalaksanaan Medis

Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah sebagai
berikut :

1. Pembedahan ( Operasi )

Operasi adalah penanganan yang paling efektif dan cepat untuk tumor yang
diketahui lebih awal dan masih belum metastasis, tetapi tidak menjamin semua sel
kanker telah terbuang. Oleh sebab itu

dokter bedah biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker.

2. Penyinaran (Radioterapi)

Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya sinar X,
atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak daerah yang ditumbuhi tumor,
merusak genetic sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak sel-sel yang
pembelahan dirinya cepat, antara lain sel kanker , sel kulit,sel dinding lambung dan
usus, sel darah. Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan
kehilangan nafsu makan.

3. Kemotherapy

Kemotherapy memakai obat antikanker yang kuat, dapat masuk kedalam sirkulasi
darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar. Obat
kemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau dimakan, pada
umumnya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan memberikan efek
yang lebih bagus. (FKUI,2001).

Anda mungkin juga menyukai

  • Adsakj Jncjii9
    Adsakj Jncjii9
    Dokumen1 halaman
    Adsakj Jncjii9
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Jasnd Jasdouwj Ws
    Jasnd Jasdouwj Ws
    Dokumen1 halaman
    Jasnd Jasdouwj Ws
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Jasnd Jasdouwj Ws
    Jasnd Jasdouwj Ws
    Dokumen1 halaman
    Jasnd Jasdouwj Ws
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Aldkasu Akjsdoa Klasd
    Aldkasu Akjsdoa Klasd
    Dokumen1 halaman
    Aldkasu Akjsdoa Klasd
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Aldkasu Akjsdoa Klasd
    Aldkasu Akjsdoa Klasd
    Dokumen1 halaman
    Aldkasu Akjsdoa Klasd
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • JGFHGNGF
    JGFHGNGF
    Dokumen1 halaman
    JGFHGNGF
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Asdasdasdxxzcxvmnb
    Asdasdasdxxzcxvmnb
    Dokumen1 halaman
    Asdasdasdxxzcxvmnb
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Asdasdada
    Asdasdada
    Dokumen1 halaman
    Asdasdada
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • DFGD
    DFGD
    Dokumen1 halaman
    DFGD
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • HFGHFR
    HFGHFR
    Dokumen1 halaman
    HFGHFR
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • JGFHGNGF
    JGFHGNGF
    Dokumen1 halaman
    JGFHGNGF
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • HFGHFR
    HFGHFR
    Dokumen1 halaman
    HFGHFR
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • DFGDFGD
    DFGDFGD
    Dokumen1 halaman
    DFGDFGD
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Hasil Telusur
    Hasil Telusur
    Dokumen1 halaman
    Hasil Telusur
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Datasada
    Datasada
    Dokumen1 halaman
    Datasada
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • BGNVFH
    BGNVFH
    Dokumen1 halaman
    BGNVFH
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Hasil Telusur
    Hasil Telusur
    Dokumen1 halaman
    Hasil Telusur
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Dokumen Untuk Mengunduh
    Dokumen Untuk Mengunduh
    Dokumen1 halaman
    Dokumen Untuk Mengunduh
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Tulang Belakang
    Kelainan Tulang Belakang
    Dokumen3 halaman
    Kelainan Tulang Belakang
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Staff
    Staff
    Dokumen1 halaman
    Staff
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Staff
    Staff
    Dokumen1 halaman
    Staff
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Adasda Kkdkkks KSDF
    Adasda Kkdkkks KSDF
    Dokumen1 halaman
    Adasda Kkdkkks KSDF
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • DFSDFSDFSFSFSFSF
    DFSDFSDFSFSFSFSF
    Dokumen3 halaman
    DFSDFSDFSFSFSFSF
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • PR II DR Melani-Stepvani
    PR II DR Melani-Stepvani
    Dokumen12 halaman
    PR II DR Melani-Stepvani
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • PR MPASI Vani
    PR MPASI Vani
    Dokumen5 halaman
    PR MPASI Vani
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Manual CSL Geh
    Manual CSL Geh
    Dokumen23 halaman
    Manual CSL Geh
    anon_753407939
    Belum ada peringkat
  • Referat MPASI Final
    Referat MPASI Final
    Dokumen12 halaman
    Referat MPASI Final
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Translate BLM Lengkap Complimentary For Non Breastfed
    Translate BLM Lengkap Complimentary For Non Breastfed
    Dokumen7 halaman
    Translate BLM Lengkap Complimentary For Non Breastfed
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • PR PF Asites Dan Efusi
    PR PF Asites Dan Efusi
    Dokumen9 halaman
    PR PF Asites Dan Efusi
    charlesbanget
    Belum ada peringkat
  • Referat MPASI Final
    Referat MPASI Final
    Dokumen12 halaman
    Referat MPASI Final
    charlesbanget
    Belum ada peringkat