1. Pengertian
Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara
autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari
sel normal dalam bentuk dan strukturnya (R. Sjamsuhidajat, Wim dejong, 1998).
Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang menempati area tertentu pada
tubuh, dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI, 2008)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon
dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000)
Dari beberapa pengertian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel
DNA dan jaringan sehat disekitar kolon (usus besar).
2. Anatomi fisiologi
a. Anatomi Pencernaan
Seluruh saluran cerna terdiri dari beberapa lapisan jaringan: lapisan mukosa (untuk
fungsi sekresi) yang terletak paling dalam; lapisan jaringan ikat submukosa; lapisan
otot polos sirkular dan longitudinal yang disebut muskularis eksterna; dan membran
serosa yang terletak paling luar yang disebut lapisan peritoneum (atau adventisial).
Lapisan ini dihubungkan satu sama lain secara fisik dan melalui hubungan saraf.
(Corwin,2009)b. Fisiologi :
3. Etiologi
2. Kelainan kolon
c. Colitis ulserative
3. Genetik
Anak yang berasal dari orang tua yang menderita karsinoma kolon mempunyai
frekuensi tiga setengah kali lebih banyak daripada anak-anak yang orang tuanya
sehat (FKUI, 2001)
4. Insiden
Tumor ganas di usus kecil jarang ( 1 % dari semua kanker gastrointestinal) hal
tersebut terjadi pada usia orang-orang yang lebih muda, sedangkan pada tumor
ganas usus besar terjadi pada orang-orang yang lebih tua. Umur rata-rata 58 tahun
dan terjadi pada laki-laki dan wanita hampir dalam jumlah yang sama, hampir
setengah dari tumor-tumor itu dilaporkan dalam medical review.
Kanker colon lebih sering pada wanita, sedangkan lesi pada rektum lebh sering
pada pria. Kira-kira 60 % dari semua kanker usus terjadi pada bagian rektosigmoid,
sehingga dapat teraba pada pemeriksaan rektum atau terlihat pada sigmoidoskopi.
Sekum dan kolon asendens merupakan tempat berikutnya yang paling sering
diserang. Kolon tranversum dan fleksura merupakan bagi an yang memiliki
kemungkinan terserang yang paling kecil.
5. Patofisiologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau
disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh
sangat cepat). Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi,
seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun
sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu
berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar
(Davey,2006).
Kanker kolon dan rektum terutama (95%) adenokarsinoma (muncul dari lapisan
epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup
serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitarnya. Sel kanker
dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain (paling
sering ke hati).(Brunner & Suddarth,)
6. Manifestasi klinis
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit dan fungsi segmen
usus tempat kanker berlokasi. Adanya perubahan dalam defekasi, darah pada feses,
konstipasi, perubahan dalam penampilan feses, tenesmus, anemia dan pendarahan
rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.
1. Kanker kolon kanan, dimana isi kolon berupa cairan, cenderung tetap tersamar
hingga stadium lanjut. Sedikit kecenderungan menimbulkan obstruksi, karena
lumen usus lebih besar dan feses masih encer. Anemia akibat perdarahan sering
terjadi, dan darah bersifat samar dan hanya dapat dideteksi dengan tes Guaiak
(suatu tes sederhana yang dapat dilakukan di klinik). Mucus jarang terlihat, karena
tercampur dalam feses. Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan mungkin dapat
teraba, tetapi jarang pada stadium awal. Penderita ungkin mengalami perasaan
tidak enak pada abdomen dan kadang-kadang pada epigastrium.
7. Pemeriksaan penunjang
b. Radiologis : pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto
dada dan foto kolon (barium enema). Foto dada dilakukan untuk melihat apakah
ada metastasis kanker ke paru.
8. Penatalaksanaan Medis
Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah sebagai
berikut :
1. Pembedahan ( Operasi )
Operasi adalah penanganan yang paling efektif dan cepat untuk tumor yang
diketahui lebih awal dan masih belum metastasis, tetapi tidak menjamin semua sel
kanker telah terbuang. Oleh sebab itu
dokter bedah biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker.
2. Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya sinar X,
atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak daerah yang ditumbuhi tumor,
merusak genetic sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak sel-sel yang
pembelahan dirinya cepat, antara lain sel kanker , sel kulit,sel dinding lambung dan
usus, sel darah. Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan
kehilangan nafsu makan.
3. Kemotherapy
Kemotherapy memakai obat antikanker yang kuat, dapat masuk kedalam sirkulasi
darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar. Obat
kemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau dimakan, pada
umumnya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan memberikan efek
yang lebih bagus. (FKUI,2001).