Ya Allah Lancarkanlah Segala Urusan Hamba-Mu Ini Aaamiiiin
Ya Allah Lancarkanlah Segala Urusan Hamba-Mu Ini Aaamiiiin
15.
16.
Spesifikasi Manufaktur
17.
18. lterasi
Desain Utama
19.
Design konsep Aliran Design Rinci
20.
3
25. 1.3.1 Gambar Lama dan Gambar Baru
4
27.
28. Gambar 1.1 : Desain Assembly Penyangga Proyektor pada Gambar Baru.
29.
30. Gambar 1.2 : Desain Assembly Penyangga Proyektor pada Gambar Lama.
5
31. PENYANGGA PROYEKTOR 32. PENYANGGA PROYEKTOR
LAMA BARU
a. Memiliki engsel sebagai a. Tidak memiliki engsel.
penyangga LCD.
b. 2 lubang baut pada pipa besar. b. Lubang baut hanya satu pada pipa
besar.
c. Memiliki plat bawah berupa c. Terdapat 4 buah lubang baut.
persegi dan mempunyai 4 lubang.
d. Terdapat 6 buah lubang baut. d. Ukuran plat bawahnya 100 mm x
100 mm.
e. Ukuran plat bawahnya adalah 33. -
370 mm x 280 mm.
34.
35. Interpretasi :
38. Perbedaan yang bisa kita lihat adalah bagian dari kaki atau
bagian bawah dan bagian atas penyangga. Pada produk ini dihubungkan
menggunaka baut dan mur atau juga dengan bantuan las. Mungkin produk baru
ini lebih efisien dan pratis dalam penggunaan. Pada bagian produk lama hanya
bisa di ubah lebih ke atas atau lebih turun, tapi sedangkan pada produk baru bisa
dapat di putar ke berbagai arah , sehingga lebih efisien dalam penggunaannya.
39.
40.
41.
42.
6
44. Gambar 1.3 : Desain Pipa Besar pada Gambar Lama.
7
45.
47.
48.
49.
8
53. Interpretasi :
54. Pada gambar awal dapat diketahui bahwa panjang pipa adalah
750 mm dengan memberikan toleransi pada warna orange seperti gambar diatas.
Diameter luar pipa besar adalah 47 mm sementara diameter dalam pipa besar
adalah 41 mm. Diameter lubang untuk Bolt adalah 6 mmdan jarak lubang baut
terdekat dengan tepi adalah 50 mm dan lubang lainnya 15.
56. Perbedaan yang menonjol adalah pada ukurannya, pada part baru
lebih pendek dari part sebelumnya dan pada part baru ini mempunyai lubang
seperti persegi panjang bukan bulat. Bagian yang diberi panah bewarna jingga
merupakan bagian yang perlu dikerjakan dengan toleransi suaian.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
9
64. Gambar 1.5: Desain Pipa Kecil pada Gambar Lama
65.
67.
68.
69.
10
70. PIPA KECIL LAMA 71. PIPA KECIL BARU
a. Diameter luar 43.00 mm a. Diameter luar 41.00 mm
b. Diameter dalam 39.00 mm b. Diameter dalam 35.00 mm
c. Tempat baut berbentuk lubang c. Tempat baut berbentuk potongan
yang sejajar dengan diameter 12 persegi dengan lebar 5 mm.
mm.
d. Jarak lubang dari tepi 50 mm dan d. Jarak potongan dari tepi 50 mm.
lubang yang satunya 15.
e. Jarak antar lubang 50 mm dengan e. Jarak antar potongan 50 mm.
banyak lubang 10.
f. Jumlah seluruh lubang 11 f. Banyak potongan 3.
g. Tebal pipa 2 mm. g. Tebal pipa 3 mm.
72.
73. Interpretasi :
74. Pada gambar awal dapat kita lihat bahwa panjang dari pipa kecil
adalah adalah 750 mm dengan memberikan toleransi pada warna orange seperti
gambar diatas. Dimana diameter luar pipa kecil adalah 43 mm dan diameter
dalamnya adalah 39 mm dan tebal pipa 2 mm. Pada gambar lama tempat untuk
baut berbentuk lingkaran yang sejajar dengan diameter 12 mm. Jarak lubang dari
tepi adalah 50 mm dan lubang yang satunya adalah 15 mm. Sementara jarak antar
pusat lubang adalah 50 mm dengan banyak lubang adalah 10. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa jumlah lubang adalah 11.
75. Sementara dapat kita lihat dari gambar baru bahwa terdapat
beberapa perubahan. Diantaranya adalah panjang pipa kecil adalah 400 mm
dengan memberikan toleransi pada warna orange seperti gambar diatas, jauh
lebih pendek dari pipa kecil yang sebelumnya. Diameter pipa kecil luar yang baru
adalah 41 mm dan diameter dalamnya adalah 35 mm. Ketebalan pipa kecil baru
adalah 3 mm. Pada gambar baru, tempat Bolt tidak lagi berbentuk lingkaran
melainkan berbentuk potongan dengan lebar 5 mm. Jarak potongan tersebut dari
tepi terdekat adalah 50 mm dan jarak antar potongan adalah 50 mm. Jumlah dar
potongan tersebut adalah 3. Bagian yang diberi panah bewarna jingga
merupakan bagian yang perlu dikerjakan dengan toleransi suaian.
76.
77.
78.
11
1. PLAT ATAS LAMA 2. PLAT ATAS BARU
a. Panjangnya 150 mm dan lebarnya
a. Ukuran panjang dan lebar sama. 190 mm.
b. Terdapat 4 buah lubang baut. b. Terdapat 6 buah lubang.
c. Jarak lubang dari tepi yaitu c. Jarak lubang dari tepi yaitu 15x20
20x20 mm. mm.
d. Jarak antar pusat lubang yaitu d. Jarak antar pusat lubang 50 mm.
110 mm.
e. Berbentuk datar sepanjang 30 dari
e. Memiliki bentuk persegi dan tepi kemudian kebawah sejauh 32
datar. mm, mendatar 130 mm, keatas 32
mm dan kemudian mendatar 30
mm.
f. Memiliki diameter lubang
sebesar 12 mm. f. Diameter lubang sebesar 7 mm.
g. Terdapat plat engsel untuk tempat 3.
pipa.
87.
12
88. Interpretasi :
89. Pada produk lama mempunyai panjang dan lebar 150 mm dengan
memberikan toleransi pada warna orange seperti gambar diatas dan memiliki
lubang pada setiap pojoknya dengan jarak setiap pusat lubang dari tepi adalah 20
mm x 20 mm. Sementara jarak antar pusat lubang adalah 110 mm, dan setiap
lubang berdiameter 12 mm.
90. Pada part ini mempunyai spesifikasi bentuk plat atas mendatar
sepanjang 130 mm, kemudian ujung kanan dan kiri dibengkokan 32 mm
kemudian dibengkokan lagi dengan arah berlawanan antara sisi kanan dan kiri
sepanjang 30 mm. Panjang total plat atas baru adalah 150 mm sementara lebarnya
adalah 190 mm dengan memberikan toleransi pada warna orange seperti gambar
diatas. Memiliki 6 lubang pada bagian kaki plat. Dengan jarak pusat lubang
dengan tepi terdekat adalah 15 mm x 20 mm. Sementara jarak antar pusat lubang
adalah 50 mm. Diameter setiap lubang adalah 7 mm.
91. Perbedaan yang dapat kita lihat perbedaan dengan produk yang
baru diantaranya adalah bentuk plat. Digambar baru seperti huruf U . Bagian yang
diberi panah bewarna jingga merupakan bagian yang perlu dikerjakan dengan
toleransi suaian.
92.
93.
13
95. Gambar 1.9: Desain Plat Bawah pada
Gambar
Lama
96.
Gambar
1.10: Desain
Plat Bawah
pada Gambar
Baru
97.
98.
99.
b. Jarak pusat lubang dari garis tepi b. Jarak pusat lubang baut dari garis
30 mm. tepi 10 mm.
c. Jarak antara pusat lubang baut c. Jarak antara pusat lubang baut dari
dari samping 330 mm dari depan samping dan depan sama yaitu 80
240 mm. mm.
102.
14
103. Interpretasi :
104. Pada gambar awal, panjang plat bawah adalah 370 mm, lebarnya
280 mm degan memberikan toleransi pada warna orange seperti gambar diatas
dan tebal plat 3 mm. Jumlah lubang adalah 5 dan jarak pusat lingkaran dari tepi
terdekat adalah 45 mm dan 20 mm.
106. Perbedaan diantaranya adalah ukuran dari part tersebut, pada part
baru lebih pendek dari part sebelumnya.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
15
113.
116.
117.
118.
119.
123. Interpretasi :
16
124. Pada produk lama, Bolt memiliki panjang 55,3 mm dengan tebal
4,7 mm. Dimana Baut pada awalnya memiliki ulir sepanjang 50 mm dari pangkal
Bolt. Diameter terluar kepala baut adalah 13 mm. Sementara diameter kedua
kepala bolt adalah 11,63 mm.
125. Perbedaan yang dapat kita lihat dari gambar awal dan gambar
akhir diantaranya adalah panjang Baut yang bertambah menjadi 77,5 mm.
Dibandingkan gambar lama, panjang ulir jauh lebih pendek, yaitu 31,13 dari
pangkal Bolt itu sendiri. Tebal kepala Bolt adalah 7,5 mm dengan diameter
terluar kepala Bolt adalah 18 mm dan diameter kedua pada kepala bolt adalah
13,50 mm. Dari part baut dapat kita ketahui bahwa tidak memiliki perbedaan.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
17
141.
144.
145.
18
mm.
d. Bagian dalam mur yang merupakan
tempat ulir memiliki diameter 10.11 d. Bagian dalam mur yang
mm. merupakan tempat ulir memiliki
diameter 10.11 mm.
e. Panjang segienam yang menyelimuti
tempat ulir adalah 20.78 mm. e. Panjang segienam yang
menyelimuti tempat ulir adalah
20.78 mm
148.
149. Interpretasi :
150. Pada gambar awal, panjang Nut adalah 15,01 dengan diameter
terdalam Nut adalah 6,65 mm. Sementara pada gambar baru, panjang Nut adalah
20,78 dan diameter terdalam adalah 10,11 mm. Tidak ada perbedaan bentuk Nut
pada gambar awal dan gambar baru, namun yang ada hanya pernedaan ukurannya
saja.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
19
163.
165.
173.Interpretasi :
20
174. Part ini adalah termasuk part baru dari produk. Part ini
mempunyai ukuran pajang 75 mm hanya saja pada ukuran tertentu bahan di
bengkokan, lebar 18 mm dengan memberika toleransi pada warna orange seperti
gambar diatas dan tebal 2mm. Part ini memiliki lubang berdiameter 5 mm dengan
batas 7,50 mm dari tepi dan pada bagian yang panjang di lubangi bebrbentuk
persegi panjang dengan ukuran PxL = 31X10 mm dengan batas lebar 2 mm dan
batas panjang 4 mm dari masing-masing tepi. Bagian yang diberi panah bewarna
jingga merupakan bagian yang perlu dikerjakan dengan toleransi suaian.
176.
21
180. - 181. a. Memiliki ukuran 50mm
x 20mm dan memiliki tebal 6 mm.
182. - 183. b. Memiliki 1 hole dengan
diameter 5 mm.
184. - 185. c. Bentuknya persegi
panjang.
186. - 187. d. Memiliki rongga
berbentuk persegi panjang dengan
ukuran 31 mm x 10 mm.
188.
189. Interpretasi :
190. Gambar ini bagian baru dari produk penyangga ptoyektor. Desain
ini mempunya ukuran dengan panjang 50 mm, lebar 20 dengan masing-masing
diberikan toleransi pada warna orange seperti gamabr diatas dan lebar 6 mm,
yang memiliki bentuk hampir sama dengan balok hanya saja pada bagian depan
di beri lubang yang berdiameter 5 mm dengan batas 5 mm dari tepi lebar ke titik
pusat dan lubang berbentuk kotak dengan ukuran 10 mm dan 31 mm ygeng
mempunyai batas dari sisi lebar 2 mm dan di letakkan tepat pada tengah
produkdan pada bagian tengah di pahat sampai tembu batas kanan sampai kiri
dengan ketebalan 2 mm dari tengah. Bagian yang diberi panah bewarna jingga
merupakan bagian yang perlu dikerjakan dengan toleransi suaian.
192.
22
194. PLAT ENGSEL 195. PLAT ENGSEL BARU
LAMA
197.
196. Panjang Plat Engsel 198. -
60.00 mm.
200. -
199. Lebar Plat Engsel 40.00
mm.
209. Part ini adalah part dari produk lama yang memiliki ukuran
panjang 60 mm dan lebar 40 mm dengan memberikan toleransi pada warna
orange seperti gambar diatas dan tebal 3 mm. Part ini memiliki lubang dengan
diameter 12 mm dan jarak dari sisi panjang 15 mm. Bagian yang diberi panah
bewarna jingga merupakan bagian yang perlu dikerjakan dengan toleransi
suaian.
210.
211.
23
c) Pipa Besar
219. Ukuran : P : 6 m, D : 45 mm dan tebal 2 mm
220. Harga : Rp. 125.000,00
d) Pipa Kecil
221. Ukuran : P : 6 m, D : 38 mm dan tebal 3 mm
222. Harga : Rp. 110.000,00
223.
224. 1.3.3 Alasan Perubahan
225. Alasan mengapa pada produk ini ( penyangga
proyektor ) diubah dikarenakan 2 faktor yaitu faktor pasar dan fator
permintaan. Dari sini kita bisa membayangkan mengapa permintaan
mempengaruhi jumlah produk atau bentuk produk. Seperti yang kita
ketahui bahwa Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta
pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan
keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi.
Mungkin dari produk penyangga proyektor di perbarui karena pada produk
lama kurang efisien dalam penggunaannya sehingga konsumen
mengusulkan untuk memperbarui produk sehingga menjadi efektif dan
efisien. Dan dari segi pasar mungkin banyak produk-produk yang di buat
oleh pabrik , oleh karena itu produk ini kembali di kembangkan sehingga
akan menjadi produk yang mungkin bisa di pasarkan dengan produk yang
lainnya.
226.
1.4 Kesimpulan
227. Dalam proses pembuatan produk (penyangga proyektor) pratikan
harus bisa membuat produk itu. Dengan menggunakan perhitungan yang sudah
dilakukan yang tidak lupa sudah di perhitungkan kembali toleransinya
228. Dilihat dari perubahan-perubahan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa perubahan-perubahan bentuk dan ukuran diperlukan dengan
memperhatikan kwalitas design. Tujuannya adalah agar produk yang dibuat
sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.
229. Perubahan-perubahan ini difungsikan untuk menambah kekuatan
dari produk itu sendiri dan untuk membuat efektif dan efisien dari produk
maupun penggunaannya. Pada pembuatan produk kita harus juga mencermati
material yang ada.
230. Dengan adanya praktikum pratikan dapat membuat design plan
manufaktur dan bagaimana kita bisa memperkecil kesalahan atau material yang
terbuang sia-sisa. Sehingga produk yang di buat menjadi sesuai yang diinginkan.
231.
232. DAFTAR PUSTAKA
24
233. Sato, Takhesi, G, Hartanto, Sugiarto, N. Mechanical Drawing According
To ISO Standards .P.T. Pradnya Paramita, Jakarta. 1999.
234. Gieseke, Frederick, E., dkk. Gambar Teknik. Erlangga, Jakarta, 2001.
235. Machine Design Magazine. Design for Manufacture and Assembly.
[online : diakses 7 Maret 2009] URL: http://smaplab.ri.uah.edu/ipd/1_1.pdf
236. Ulrich, Karl T. dan Eppinger Steven D. 1995. Product Design and
Development,McGraw-Hill, Inc. 1995
237. Schonmetz, Frischerz , Domayer. Pengerjaan Logam dengan Perkakas
Tangan dan Mesin Sederhana , Bandung, 1985
238.
25