Anda di halaman 1dari 4

Kinematic Hinge Axis Facebow

1. Hinge Axis Recording


Hinge axis mandibula dapat ditentukan dengan mengamati pergerakan dari kinematic
facebow styli yang di posisikan secara langsung ke sendi temporomandibular yang dekat
dengan kulit. Sebuah clutch yang pada dasarnya merupakan alat berbentuk seperti sendok
cetak, ditempatkan pada gigi mandibula. Kinematic facebow terdiri dari 3 komponen, yaitu :
a. 1 buah komponen transfer
b. 2 buah lengan adjustable

Transverse rod ditempatkan ke bagian dari clutch yang lebih protrusive dari mulut pasien.
Side arms ditempatkan ke bagian transverse dan disesuaikan sehingga styli sedekat mungkin
dengan sendi. Mandibula kemudian digerakan untuk menghasilkan gerakan engsel dan lokasi
styli disesuaikan dengan thumbscrews (superior, inferior, anterior, posterior) hingga terbentuk
sebuah gerakan rotasi (Gambar 2-10). Karena seluruh rakitan terpasang secara kaku pada
mandibula, gerakan rotasi yang ketat menandakan bahwa posisi stylus bertepatan dengan
hinge axis. Ketika gerakan rotasi sudah diuji, posisi hinge axis ditandai dengan titik pada kulit
pasien atau bila memungkinkan di tato secara permanen jika dibutuhkan.

2. Kinematic Facebow Transfer


Sebuah cetakan dari cusp tips diperoleh dari media pencatatan yang sesuai pada facebow
fork (Gambar 2-11). Facebow ditempatkan pada lengan cabang yang protrusive. Side arms
disesuaikan hingga stylus sejajar dengan tanda hinge axis pada kulit pasien. Pasien harus
berada pada posisi yang sama dengan sebelumnya untuk mencegah kulit bergerak dan
meminimalisir ketidakakuratan. Sebuah pointer biasanya menempel pada busur dan
disesuaikan dengan titik acuan yang telah ditetapkan oleh dokter. Titik acuan digunakan
selanjutnya untuk reproduksifitas. Kinematic facebow recording kemudian dipindahkan ke
artikulator dan cetakan rahang maksila ditempatkan.
Teknik ini memakan banyak waktu, sehingga umumnya digunakan terbatas pada
prosthodontic, terutama bila ada perubahan dimensi vertikal oklusi. Transfer yang kurang
tepat akan menyebabkan kesalahan yang tidak dapat ditoleransi.

Arbitrary Hinge Axis Facebow


Arbitrary hinge axis facebow (Gambar 2-12) hanya mengira-ngira horizontal transvere
axis dan bergantung pada nilai rata-rata anatomi. Produsen merancang facebow ini dengan
perkiraan hubungan ke sumbu sebenarnya masih termasuk dalam tingkat kesalahan yang
dapat diterima. Biasanya, sebuah tanda yang mudah diidentifikasi seperti external meatus
acoustic digunakan untuk stabilisasi busur, yang sejajar dengan lubang telinga yang mirip
dengan stetoskop.
Facebow ini dapat digunakan sendiri karena tidak membutuhkan cara pasang yang rumit.
Jenis ini memberikan hubungan yang cukup akurat untuk sebagian besar prosedur diagnostik
dan restoratif. Namun, terlepas dari posisi facebow yang dipilih, kesalahan minimum yang
diharapkan sekitar 5 mm dari sumbu, kesalahan dapat terjadi karena kecuraman dataran
oklusal. Ketika ditambah dengan catatan gigitan yang tebal, dapat terjadi peningkatan DV,
kesalahan ini dapat menyebabkan ketidakakuratan yang cukup besar.

1. Anterior Reference Point


Penggunaan anterior reference point (Gambar 2-13) memungkinkan dokter untuk
menyalin posisi yang sudah di catat sebelumnya pada artikulator saat kunjungan berikutnya.
Hal ini dapat menghemat waktu karena pengaturan artikulator yang sudah dicatat sebelumnya
dapat digunakan kembali. Anterior reference point contohnya seperti inner canthus of the eye
atau sebuah bintik atau tahi lalat pada kulit. Setelah itu ditandai, tanda digunakan bersamaan
dengan 2 titik pada hinge axis, untuk menentukan posisi dari cetakan rahang atas.
Prosedur ini memiliki keuntungan sebagai berikut:
- Setelah kontrol bagian posterior disesuaikan, cetakan dapat dipasang pada artikulator
tanpa mengulangi penentuan facebow dan harus mengatur ulang kontrol artikulator bagian
posterior
- Karena lengkung maksila diposisikan dengan benar, nilai rata-rata untuk kontrol
artikulator bagian posterior dapat digunakan tanpa harus menyesuaikan kembali.
- Ketika artikulator telah disesuaikan, nilai angka yang dihasilkan untuk pengaturan tersebut
dapat dibandingkan dengan nilai rata-rata yang sudah diketahui untuk memberikan
informasi tentang variasi individual pasien dan kemungkinan mengalami kesulitan selama
prosedur restoratif.

Anda mungkin juga menyukai