Anda di halaman 1dari 5

Berinvestasi di Reksadana

Reksadana adalah salah satu alternatif investasi yang bisa Anda pilih sebagai
salah satu portofolio investasi. Kami juga memilih reksadana dalam
portofolio investasi. Dalam postingan sebelumnya, Berkenalan dengan
Reksadana, kami telah menjelaskan sekilas tentang reksadana. Produk
investasi reksadana yang kami pilih adalah produk reksadana yang
dikeluarkan oleh Manajer Investasi Danareksa. Kami telah berinvestasi
selama 3 tahun lebih di produk Reksadana Danareksa Anggrek Fleksibel,
yang termasuk jenis Reksadana Campuran. Sebetulnya apa saja keunggulan
reksa dana dibanding jenis investasi lainnya?

1. Bagi Anda yang belum biasa melakukan investasi akan merasa sangat
terbantu. Hal ini dikarenakan ada manajer investasi yang akan mengevaluasi
investasi Anda setiap harinya. Anda tidak perlu bersusah payah
mengevaluasi, karena Anda cukup mendapatkan report-nya setiap bulan atau
beberapa bulan sekali.
2. Anda bisa melakukan investasi dengan jumlah dana awal yang kecil
jumlahnya. Beberapa reksa dana bisa dimulai hanya dengan dana awal 100
ribu rupiah. Bayangkan, Anda tentu tidak bisa membuka deposito dengan
dana sekecil itu, bukan? Namun dengan reksa dana, dana sejumlah itu sudah
bisa untuk melakukan investasi (salah satunya) ke dalam deposito.

3. Adanya diversifikasi atau penyebaran risiko. Dengan reksa dana, Anda bisa
menyebar risiko investasi Anda dengan leluasa. Sebagai contoh, bila dana
Anda hanya 1 juta, maka Anda tidak mungkin bisa membuka beberapa
deposito secara bersamaan di beberapa bank karena untuk membuka satu
deposito saja dibutuhkan dana minimal Rp 500 ribu. Tapi dengan melakukan
investasi di reksa dana deposito, maka uang Anda bisa tersebar di berbagai
deposito dalam berbagai bank, tanpa harus memiliki dana yang besar.

4. Keuntungan keempat adalah dari segi perpajakan. Pembelian maupun


penjualan kembali UP dari produk reksa dana adalah bebas pajak. Ini
dilakukan atas kebijakan pemerintah (Dirjen Pajak), untuk merangsang dunia
investasi di Indonesia.

Bisakah Manajer Investasi Dipercaya?

Sebetulnya, kata manajer ditujukan bagi orang, bukan perusahaan. Tapi


peraturan menyebutkan bahwa kata manajer investasi ditujukan bagi
perusahaan yang mengelola investasi Anda. Orang-orang yang bekerja di
dalamnya hanya disebut wakil manajer investasi. Kadang-kadang disebut
juga tim pengelola investasi, atau komite investasi (Anda bisa melihatnya di
prospektus). Dalam bahasa keuangan, orang yang tugasnya mengelola dana
investasi seperti ini disebut fund manager.

Tidak sembarang orang bisa menjadi fund manager. Dia harus mendapatkan
izin dari Pemerintah (BAPEPAM atau Badan Pembina dan Pengawas Pasar
Modal). Untuk mendapatkan izin tersebut, maka seorang calon fund
manager harus melalui ujian yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Untuk
mengetahui siapa saja fund manager atau anggota tim pengelola investasi
Anda, Anda bisa membacanya di prospektus reksa dana masing-masing.

BACA JUGA >> Berbagai Jenis Saham


Bagaimana Kalau Perusahaan Reksa Dananya Bangkrut?

Produk Reksa Dana diterbitkan oleh Perusahaan Reksa Dana, yang sekaligus
bertindak sebagai manajer investasi. Karena itu, perusahaan manajer
investasi hidup dari komisi yang diterimanya sewaktu investor membeli UP
(Unit Penyertaannya). Besar komisi ini biasanya maksimal sekitar 3 persen
dari nilai UP yang dibeli nasabah. Dari komisi-komisi yang terkumpul inilah
perusahaan reksa dana ini menggaji dirinya sendiri. Terkadang, komisi juga
didapat bila nasabah menjual kembali UP yang mereka miliki.

Mungkin saja terjadi, pendapatan yang diterima manajer investasi dari


komisi-komisi tersebut lebih kecil daripada biaya-biaya yang harus dia
keluarkan untuk membiayai perusahaannya. Akibatnya, bisa saja manajer
investasi ini tidak bisa hidup lebih lama, dan akhirnya bangkrut.
Pertanyaannya, apakah harta reksa dana yang dibeli para investor ikut
hilang?

Jawabannya: tidak. Menurut peraturan, harta reksa dana harus disimpan


dalam sebuah tempat terpisah, yang disebut dengan nama Bank Kustodian.
Bank Kustodian adalah sebuah lembaga atau badan yang sudah memiliki izin
dari BAPEPAM untuk menyimpan harta aset reksa dana. Perusahaan reksa
dana tidak boleh menyimpan sendiri harta reksa dananya. Dia harus
menyimpannya di tempat lain, yaitu pada Bank Kustodian.

Jadi, bila perusahaan reksa dana atau perusahaan manajer investasi


bangkrut, maka harta reksa dana yang Anda miliki dijamin tetap aman.
Bacalah prospektus reksa dana Anda, di situ akan tertulis Bank Kustodian
mana yang dipakai oleh perusahaan reksa dana Anda.

PEMBAGIAN REKSA DANA

Berdasarkan produk investasi yang dipilih oleh manajer investasi, ada 4


macam produk Reksa Dana:

1. Reksa Dana Saham. Ini adalah produk Reksa Dana di mana manajer
investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam saham.
Dari segi potensi keuntungan, Reksa Dana Saham dianggap bisa memberikan
potensi keuntungan paling besar. Ini karena sifat saham yang nilainya bisa
naik dan bisa juga turun, di mana kenaikannya bisa besar sekali, tapi
penurunannya juga bisa besar sekali. Karena itulah, Reksa Dana Saham
paling berisiko dibanding ketiga produk Reksa Dana yang lain.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap. Ini adalah produk Reksa Dana di mana
manajer investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam
surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, yaitu obligasi. obligasi
adalah surat hutang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan dan dijual
kepada masyarakat. Potensi keuntungan yang diberikan Reksa Dana
Pendapatan Tetap biasanya dianggap tidak sebesar seperti pada Reksa Dana
Saham. Namun demikian, potensi penurunan nilainya biasanya juga tidak
besar. Itulah sebabnya, Reksa Dana Pendapatan Tetap risikonya dianggap
lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.

3. Reksa Dana Campuran. Di sini manajer investasi menginvestasikan uang


nasabahnya biasanya secara sama rata ke dalam saham dan obligasi. Untuk
risiko, karena Reksa Dana ini merupakan reksa dana yang mencampur saham
dan obligasi, maka dianggap lebih besar daripada Reksa Dana Pendapatan
Tetap, tapi lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.

4. Reksa Dana Pasar Uang. Di sini manajer investasi menginvestasikan uang


nasabahnya ke dalam produk-produk Pasar Uang seperti Deposito, SBI, dan
Obligasi Jangka Pendek. Pada Reksa Dana ini, potensi keuntungannya jauh
lebih kecil dari ketiga reksa dana di atas, namun pasti.

BACA JUGA >> Menghitung Pertumbuhan Dana Investasi

Dikutip dari Tabloid NOVA No. 667/XIII Oleh: Safir Senduk

Anda mungkin juga menyukai