Faring It Is
Faring It Is
Pendahuluan
Dengan tersusunnya makalah ini, penulis dapat berharap dapat menjadi masukan dan pelajaran baru
buat para tenaga kesehatan, khususnya untuk penulis sendiri.
PELAKSANAAN PRAKERIN
JULI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
M M M S S P P M M
FLAMBOYAN ANGGREK MAWAR
JULI AGUSTUS
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
AGUSTUS
12 13 14 15 16 17 18 19
FLAMBOYAN
PUKESMAS Pacet (cimacan) sudah berdiri sejak tahun 1953. Kemudian pada tahun 1981
statusnya meningkat menjadi puskesmas DTP. Rumah sakit cimacn merupakan rumah sakit yang
berawal dari sebuah puskesmas dengan tempat perawatan yang berubah statusnya menjadi di rumah
sakit dengan di tetapkan surat keputusan bupati cianjur no.14 tahun 2001 tentang pembentukan rumah
sakit cimacan kemudian baru di resmikan pada tanggal 12 november 2001
Kedudukan rumah sakit cimacan merupakan unsure penujang dinas kesehatan dibidang
pelayanan kesehatan yang berada dibawah tanggung jawab dinas kesehatan kabupaten cianjur. Sejak
diresmikan menjadi rumah sakit, selain mengolah manajemen puskesmas sambil menunggu
pembentukan puskesmas baru, pada awal tahun 2005 rumah sakit cimacan tidak lagi mengelola
manajemen puskesmas-puskesmas dan sekarang sepenuhnya mengelola manajemen rumah sakit
dengan jenis pelayanan mencakup emergency umum, anak, gigi dan ulut, kebidanan dan kandungan.
Bangunan rumah sakit cimacan berdiri diatas lahan seluas 1500 m 2 terdiri dari bangunan 4 lantai
dengan kapasitas tempat tidur berjumlah 45 buah dan didukung sumber daya manusia berjumlah 105
orang profesi, serta peralatan yang mulai lengkap.
Posisi rumah sakit cimacan yang strategis terletak di sebelah utara kabupaten cianjuryang
merupakan daerah wisata alam dan villa yang cukup terkenal antara bandung sampai jakarta, selain
melayani masyarakat yang ada disekitar RS cimacan yaitu kecamatan yang berada di daerah utara
cianjur, RS cimacan juga sering melayani pasien/masyarakat luar wilayah yakni para wisatawan yang
berkunjung ke daerah puncak dan bogor.
1. visi
2. misi
b. mengembangkan pelayanan UGD, rawat inap dan kebidanan yang cepat, tepat dan akurat
24 jam
d. meningkatkan kemitraa
DIREKTUR
Kasie Keperawatan
Sutarni,Si.Kep
Ana,A.Md.Kep
Kasie Keperawatan
Neng Rini,A.MK
Kepala UGD
Dr.Wilianto Lucas
Ayi Jamilah,AMK
Dalam kegiatan selama PRAKERIN, semua siswa PRAKERIN bekerja secara bergantian
atau bergantian shift dengan kelompok yang sudah ditentuka. Pergantian shift dibagai menjadi
3 yaitu shift pagi yang berlangsung dari pukul : 08.00 WIB 14.00 WIB, shift siang atau sore
pukul : 14.00 WIB-20.00 WIB, shift malam dari pukul : 20.00 WIB-08.00 WIB. Selain itu setiap
1. Pra Prakerin
Setiap bimbingan, guru yang bersangkutan melakukan stimulasi atau tata cara kegiatan
dengan penjelasannya, tujuannya agar para siswa/siswi paham dan mengerti apa yang
dilakukan. Setelah guru pembimbing selesai memjelaskan para siswa/siswi dipersilahkan untuk
mencoba kegiatan yang telah diperlihatkan dan dijelaskan. Kemudian para peserta PRAKERIN
mengikuti upacara pelepasan PRAKERIN.
2. Selama PRAKERIN
3. Setelah PRAKERIN
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian
Faringitis (sakit tenggorok) adalah inflamasi febris yang disebabkan oleh organisme virus
sebanyak 70% lebih sering. Infeksi virus yang takterkomplikasi biasanya akan menghilang dalam 3
sampai 10 hari setelah awitan. Bila disebabkan oleh bakteria, organisme yang umumnya menyerang
3.2 Epidemiologi
Faringitis terjadi pada semua umur dan tidak dipengaruhi jenis kelamin, tetapi frekuensi yang
paling tinggi terjadi pada anak-anak. Faringitis akut jarang ditemukan pada usia di bawah 1 tahun.
Insidensinya meningkat dan mencapai puncaknya pada usia 4-7 tahun, tetapi tetap berlanjut sepanjang
akhir masa anak-anak dan kehidupan dewasa. Kematian yang diakibatkan faringitis jarang terjadi,tetapi
dapat terjadi sebagai hasil dari komplikasi penyakit ini.
3.4 Patofisiologi.
Penularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel kemudian bila epitel terkikis
maka jaringan limfoid superficial bereaksi terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian oedem dan sekresi yang meningkat.
Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan cenderung menjadi kering dan dapat melekat
Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 12
pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan
yang berwarna kuning, putih, atau abu-abu terdapat pada folikel atau jaringan limfoid.Tampak bahwa
folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior atau terletak lebih ke lateral menjadi
meradang dan membengkak sehingaa timbul radang pada tenggorok atau faringitis.
3.6 Pemeriksaan.
1. Pemeriksaan fisik.
Palpasi : adanya kenaikan suhu pada bagian leher, adanya nyeri tekan
TTV : suhu tubuh mengalami kenaikan, nadi meningkat, dan napasnya cepat.
2. Pemeriksaan diagnostik.
Kultur dan uji resistensi
Pemeriksaan serologic
Pemeriksaan sputum untuk mengetahui basil tahan asam
Fotothorak untuk melihat adanya tuberkolusis paru
Biopsi jaringan untuk mengetahui proses keganasan serta mencari basil tahan
asam di jaringan.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
A. Data Umum
B. riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri menelan
2. Riwayat kesehatan sekarang
setelah di lakukan pengkajian pada tanggal 07-juli-2013 pukul 07 WIB s/d selesai, klien
mengeluh nyeri pada daerah leher,klien mengeluh nyeri saat menelan nyeri semakin di rasakan
apabila klien menelan makanan dan berkurang apabila tidak menelan makanan,klien juga
kesulitan dalam bernafas karena adanya sekret yang kental .
Keterangan :
: Pria
: Wanita.
: Klien.
: Ikatan pernikahan.
: Hubungan keluarga.
a. sebelum sakit
b. saat sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilitas di tempat tidur
Berpindahan
Ambulasi
Naik tangga
Keterangan :
0 = mandiri. 3 = Dibantu orang lain dan peralatan.
1 = dibantu sebagian. 4 = ketergantungan / tidak mampu.
2 = dibantu orang lain.
3. Pola istirahat tidur
a. sebelum sakit
tidur malam : 7 Jam.
tidur siang : 3 jam.
b. saat sakit
tidur malam : 4 Jam.
tidur siang : 2 Jam.
b. saat sakit
makan : 3X/hari,nasi,lauk pauk,sayur,bubur.
minum : 3 gelas/hari air putih.
5. Pola eliminasi
a. Sebelum sakit
BAB : 2X/hari ,kuning,lembek,bau khas.
BAK : 4-5X/hari ,kuning jernih,bau khas.
b. Saat sakit
BAB : 2X/hari,kuning,lembek,bau khas.
BAK : 3-4X/hari,,kuning jernih,bau khas.
6. Pola toleransi
a. Sebelum sakit : klien terlihat tenang.
b. Saat sakit : klien terlihat cemas .
D.Pemeriksaan Fisik
1. keadaan umum
Penampilan umum
Kesadaran Composmetis
Nilai GCS (E=4, V=5, M=6)
BB dan TB BB= 45kg, TB=170cm
Skala nyeri 5 dari (1-5)
TTV TD= 120/80 mmhg, P= 76x/mnt, R= 28x/mnt, S=37C
E.mulut
a. Inspeksi: Mukosa bibir kering,gigi bersih,lidah pucat,tidak terdapat pendarahan pada gusi,
lidah dan gigi.
b. palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan.
F.leher
a. Inspeksi : kemerahan pada daerah faring,adanya pembengkakan di daerah leher
b. Palpasi :Terdapat nyeri tekan.
3. daerah dada
a. Inspeksi : bentuk dada simetris tidak terdapat luka ataupun benjolan.
b. palpasi : tidak terdapat nyeri tekan .
c. Perkusi : suara redup pada daerah jantung .
d. Auskultasi : terdapat ronci pada kedua sisi paru.
4. daerah abdomen
a. Inspeksi : tidak terdapat luka.
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan .
c. Perkusi : tidak kembung.
d. Auskultasi : bising usus 10X/menit.
6.daerah ekstremitas
a. Inspeksi : posisi kedua tangan dan kaki simetris , ++/++ tidak terdapat luka
dan edema , refleks bisep dan trisep normal, refleks patela normal.
b. palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan
8.daerah genetalia
a. Inspeksi : klien mengatakan bahwa genitalia dan anus bersih, sesudah BAB dan BAK
selalu di bilas dengan bersih.
b. Palpasi : klien mengatakan bahwa pada daerah genitalia dan anus tidak terdapat
benjolan dan nyeri tekan.
E. Data Penunjang
1. Hasil pemeriksaan laboratorium
Difcount
-limfosit 25 % 20-45
-monosit 1 % 5-10
-granulosit 22 % 40-75
Hematokrit 35 % 35-43
Trombosit 293 10 sel/L 150-400
b) Kimia Darah
GDS 108 mg/d 70-155
3. hasil pengobatan
3. Nyeri tenggorokan
3. -Adanya
rubor,dolor,kalor,tumor,fungsiolaesa,
pada mukosa
G. Analisa Data
Kesulitan menelan
Gangguan nutrisi
Reaksi peradangan
III.PERENCANAAN KEPERAWATAN
waktu No Tujuan intervensi Rasional TTD/paraf
Dx
Senin. 1. nyeri
1. jangka panjang: 1. Kaji ulang 1. Agar tepat
08 juli berhubungan
Setelah diberikan tingkat nyeri dalam memilih
2013. dengan proses
asuhan tindakan untuk
07:15 inflamasi pada
keperawatan mengatasi nyeri
WIB tenggorokan
diharapkan nyeri
2. Ajarkan
2. Meningkat
pasien berkurang teknik
relaksasi kan relaksasi
Dengan kriteria
dan mengurangi
hasil: nyeri pasien
nyeri
berkurang dari
3. Kaji TTV
skala 5 menjadi 3,
4. 4. Untuk
Kolaborasi mengencerkan
untuk dahak
Senin.3. Ketidak
Jangka panjang: 1. Kaji intake 1. Untuk mengetahui
08 juli seimbangan
Pasien mengatakan makanan adanya
2013. nutrisi kurang
tidak sakit dalam pasien peningkatan
07:45 dari kebutuhan
menelan makanan nafsu makan.
WIB tubuh
berhubungan
2. Jangka pendek: 2. Untuk memenuhi
dengan 2. Anjurkan
a. Pasien makan kebutuhan
kesulitan pasien untuk
dengan lahap nutrisi pasien.
menelan makan
b. Nafsu makan
pasien meningkat makanan yang
c. Pasien nampak tinggi kalori dan
serat. 3. Untuk
lebih segar
mendapatk
an menu
3. kolaborasi
makanan
dengan ahli yang
gizi sesuai
dengan
kebutuhann
ya
Senin. 4. Kurang
1. Jangka panjang: 1. Kaji 1. Untuk
08 juli pengetahuan
Pasien dapat tingkat mengetahui
2013. berhubungand
menyebutkan pengetahua seberapa tahu
08:15 engan tidak
kembali apa yang n pasien pasien akan
WIB familiar
dijelaskan perawat penyakitnya
dengan
sumber
2. Jangka pendek: 2. Agar
informasi. 2. Berikan
a. Pasien pasien percaya
mengangguk dan Health terhadap
nampak mengerti Education perawat,Untuk
b. Pasien menambah
mengatakan pengetahuan
3. Lakukan
evaluas 3. Untuk
mengetahui
daya tangkap
pasien setelah
diberikan HE
IV PELAKSANAAN KEPERAWATAN
waktu No Tindakan Respon pasien TTD/paraf
Dx
Senin,08 juli
Kaji TTV
2013. 07:15
Skala nyeri berkurang dari 5
Kaji ulang tingkat
No 1 menjadi 3
nyeri
Klien tidak tampak meingis
Klien meningkat
V. Evaluasi keperawatan
Waktu No Catatan perkembangan TTD/paraf
Dx
BAB V
PEMBAHASAN
PENUTUP
4.1 kesimpulan
PRAKERIN adalah pendidikan yang di laksanakan di luar sekolah dan di tempatkan pada suatu
instansi yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembelajaran yang nyata bagi seluruh peserta
Palpasi : adanya kenaikan suhu pada bagian leher, adanya nyeri tekan
TTV : suhu tubuh mengalami kenaikan, nadi meningkat, dan napasnya cepat.
2. Pemeriksaan diagnostik.
Kultur dan uji resistensi
Pemeriksaan serologic
Pemeriksaan sputum untuk mengetahui basil tahan asam
Fotothorak untuk melihat adanya tuberkolusis paru
Biopsi jaringan untuk mengetahui proses keganasan serta mencari basil tahan asam di
jaringan.
3. Tata laksana
Untuk mengurangi nyeri tenggorok dapat diberikan obat antinyeri (analgetik) seperti
asetaminofen, obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat. Aspirin tidak boleh
diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun karena bisa
menyebabkan sindroma Reye.
Untuk menghindari iritasi lebih lanjut pada saluran faring, pada pasien dapat dianjurkan
untuk mengurangi makanan yang berminyak dan panas, juga dianjurkan untuk istirahat
sebanyak mungkin agar metabolisme lebih dikhususkan untuk memperbaiki daya tahan
tubuh. Jika demam tidak turun dengan pemberian obat dapat dibantu dengan
menggunakan kompres dan masukan cairan yang cukup (air putih), hindari minuman
yang terlalu dingin dan bersoda. Hindari asap rokok, debu, polutan lainnya. Madu dapat
membantu mempercepatpenyembuhan.
Jika disebabkan virus maka pengobatan bersifat simtomatik (hanya mengobati gejala),
tidak diberikan antibiotika. Bisa dibantu dengan obat-obatan imunomodulator.
Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotika. Penting bagi penderita
untuk meminum obat antibiotik sampai habis sesuai anjuran dokter, agar tidak terjadi
resistensi pada kuman penyebab faringitis.
4.2 saran
1. untuk pihak instansi
penulis berharap agar seluruh pegawai mengutamakan kesehatan dan kenyamanan pasien
terpenuhi secara optimal, kebersihan dan keindahan lingkungan tetap di pertahankan,ke
3. untuk siswa
Persiapkan diri untuk menghadapi prakerin dengan mengikuti pemantapan sesuai jadwal yang
telah di buat, karena dengan kesiapan itulah yang dapat menentukan kita dalam pelaksanaan
prakerin, utamakan ke disiplinan di instansi.