Anda di halaman 1dari 34

Bab 1

Pendahuluan

1.1 latar belakang


Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang akut yang mempunyai karakteritik demam, sakit
kepala dan ketidakenakan abdomen berlangsung lebih kurang 3 mingguyang juga disertai gejala-
gejala perut pembesaran limpa dan erupsi kulit. Demam tifoid(termasuk para-tifoid) disebabkan oleh
kuman Salmonella typhi, S paratyphi A, S paratyphi B dan S paratyphi C. Jika penyebabnya adalah
S paratyphi, gejalanya lebihringan dibanding dengan yang disebabkan oleh S typhi.
Demam tifoid pada masyarakat dengan standar hidup dan kebersihan rendah, cenderungmeningkat
dan terjadi secara endemis. Biasanya angka kejadian tinggi pada daerah tropik dibandingkan
daerah berhawa dingin. Sumber penularan penyakit demam tifoid adalah penderita yang aktif,
penderita dalam fase konvalesen, dan kronik karier. Demam Tifoid juga dikenali dengan nama lain
yaitu Typhus Abdominalis, Typhoid fever atau Entericfever.

1.2 Tujuan penulisan

Dengan tersusunnya makalah ini, penulis dapat berharap dapat menjadi masukan dan pelajaran baru
buat para tenaga kesehatan, khususnya untuk penulis sendiri.

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 1


BAB II

PELAKSANAAN PRAKERIN

2.1 WAKTU DAN TEMPAT

Pelaksanaan PRAKERIN dilaksanakan dari tanggal 01 juli sampai 18 agustus ,kegiatan


PRAKERIN dari awal dilaksanakan di RSUD Cimacan ,jl.raya cimacan no 17 kab cianjur .selama
PRAKERIN penulis di tempatkan di tempat yang berbeda-beda sesuai jadwal yang telah ditentukan
,adapun jadwal yang telah ditentukan tersebut adalah sabagai berikut .

TABEL 2.1 JADWAL DINAS PRAKERIN

JULI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
M M M S S P P M M
FLAMBOYAN ANGGREK MAWAR

TABEL 2.2 JADWAL DINAS PRAKERIN

JULI AGUSTUS
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

UGD LABORATORIUM LIBUR LEBARAN

TABEL 2.3 JADWAL DINAS PRAKERIN

AGUSTUS
12 13 14 15 16 17 18 19

FLAMBOYAN

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 2


2.2 Sejarah singkat cimacan

PUKESMAS Pacet (cimacan) sudah berdiri sejak tahun 1953. Kemudian pada tahun 1981
statusnya meningkat menjadi puskesmas DTP. Rumah sakit cimacn merupakan rumah sakit yang
berawal dari sebuah puskesmas dengan tempat perawatan yang berubah statusnya menjadi di rumah
sakit dengan di tetapkan surat keputusan bupati cianjur no.14 tahun 2001 tentang pembentukan rumah
sakit cimacan kemudian baru di resmikan pada tanggal 12 november 2001

Selain keputusan dari kabupaten ada juga keputusan mentri kesehatan RI no


267/menkes/SK/III/2007 tanggal 05 maret 2007 tentang penetapan rumah sakit umum daerah
cimacan ,miliki pemerintah kabupaten cianjur provinsi jawa barat untuk di pergunakan dan ditindak
lanjuti sebagaimana mestinya.

Kedudukan rumah sakit cimacan merupakan unsure penujang dinas kesehatan dibidang
pelayanan kesehatan yang berada dibawah tanggung jawab dinas kesehatan kabupaten cianjur. Sejak
diresmikan menjadi rumah sakit, selain mengolah manajemen puskesmas sambil menunggu
pembentukan puskesmas baru, pada awal tahun 2005 rumah sakit cimacan tidak lagi mengelola
manajemen puskesmas-puskesmas dan sekarang sepenuhnya mengelola manajemen rumah sakit
dengan jenis pelayanan mencakup emergency umum, anak, gigi dan ulut, kebidanan dan kandungan.
Bangunan rumah sakit cimacan berdiri diatas lahan seluas 1500 m 2 terdiri dari bangunan 4 lantai
dengan kapasitas tempat tidur berjumlah 45 buah dan didukung sumber daya manusia berjumlah 105
orang profesi, serta peralatan yang mulai lengkap.

Posisi rumah sakit cimacan yang strategis terletak di sebelah utara kabupaten cianjuryang
merupakan daerah wisata alam dan villa yang cukup terkenal antara bandung sampai jakarta, selain
melayani masyarakat yang ada disekitar RS cimacan yaitu kecamatan yang berada di daerah utara
cianjur, RS cimacan juga sering melayani pasien/masyarakat luar wilayah yakni para wisatawan yang
berkunjung ke daerah puncak dan bogor.

2.2.1 tujuan rumah sakit

Tujuan RS cimacan adalah sebagai sarana kesehatan masyarakat setempat. Masyarakat


mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya pencapaian misi, visi, dan tujuan rumah sakit
cimacan. Hal ini disebabkan karena kesehatan bukan hanya tanggung jawab institusi kesehatan
melainkan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat.

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 3


2.2.2 visi dan misi RS cimacan

1. visi

Mewujudkan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu dan terjangkau.

2. misi

a. Memberikan pelayanan yang optimal

b. mengembangkan pelayanan UGD, rawat inap dan kebidanan yang cepat, tepat dan akurat
24 jam

c. meningkatkan pelayanan rujukan

d. meningkatkan kemitraa

2.3 Struktur Organisasi RSUD Cimacan

Bagan 2.1 Struktur Organisasi RSUD Cimacan

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 4


(Peraturan Daerah No.07 Tahun 2008)

DIREKTUR

Dr. H. Dharmawan SD. MARS

SUB BAGIAN TATA USAHA

MULLI AMNE ZAIN SIP ZAID SIP


MSI

KELOMPOK MEDIK DAN


JABATAN KEPERAWATAN UMUM DAN KEUANGAN DAN PENYUSUNAN
FUNGSIONAL PEGAWAIAN PERLENGKAPAN PROGRAM
Dokter
Dr. Umum Perawat
Rudi Alfiansyah Hj. Emi Suati SKM Yudi Wahyuni
Dr. Gigi AMK AMTE
Dr. Spesialis Bidan
Apoteker
Radiologi
SEKSI PELAYANAN SEKSI SEKSI
Perawat
MEDIK KEPERAWATAN PENUNJANG
Bidan
MEDIK
Analisa Kesehatan Wanto Wahyuni Ayi Ratna
Perawat gigi Kusuma AMK Agus Budiman
Gizi
INSTALASI
Rekam medik
Instalasi Rawat Jalan dr. Achmad B
Instalasi Rawat Inap dr. Paul Jonatan
Instalasi Gawat Darurat dr. Wilianto Lucas
Instalasi Farmasi Hendrawan S.Si Apt
Istalasi Radiologi
2.2 STRUKTUR ORGANISASIEndri Cedo Nufli AMRad
Laboratorium Wanto Wahyudi
Gizi FUNGSIONAL Iis Badriyah SKM
Rekam Medik Ago Mansuri SKM
RUANG FLAMBOYAN

Perawat Pelaksana IPerawat Pelaksana Perawat Pelaksana III


Kasie Keperawatan Perawat Pelaksana IV
II
Siti Nurhaerani Amk Ria. AmkAmk
Ayi Ratna Kusumah. Linda. Amk
Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan
Siti Wiji. Amk 5
Siti Zaetun. Amk Kepala Ruangan
Rifki. Amk Budi. S.Kep
Cinta. Amk Nuraenah. Amk
Chandra. Amk
Bagan 2.3 struktur organisasi ruang anggrek

Kasie Keperawatan

Ayi Ratna Kusumah.Amk


Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 6
Kepala Rungan

Sutarni,Si.Kep

Yane Kusmawati,AMK Rukhyat T,AMK Erni N,A.Md.kep

Ana,A.Md.Kep

2.4 Bagan struktur organisasi ruang mawar

Kasie Keperawatan

Ayi Ratna Kusuma,A.Md.Kep


Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 7
Kepala Ruangan

Neng Rini,A.MK

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab

Sumber Daya Manusia Kebersihan Sarana Dan Prasarana

Ihsan Trian,AMK NADI Neni Kuraeni,AMK

Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Asuhan Keperawatan Perinatolodgii Dan
Imunisasi
Nuran Aisyah,AMK
Afrida Yenni,AMK

2.5 bagan struktur organisasi UGD

Kepala UGD

Dr.Wilianto Lucas

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 8


DOKTER JAGA Kasie Keperawatan Unit Radiologi
1.Dr.Wilianto Lucas Ayi Ratna Kusumah ,AMK Unit Farmasi

2.Dr.Hani Adiswasani BK Administrasi

3.Dr.Juliana Aritonang Unit Radiologi

4.Dr.Paul Jonatan Kamar Mayat

Kepala Perawat UDG Kamar Jenazah


5.Dr.R Achmad Bastari
Br.Hasan
Rawat Inap
6.Dr.Dudi Raditya
Fuad.Amd.Kep Poli Klinik
7.Dr.R Isma Nurul Aini
Pelayanan
Ambulance

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Askep Penanggung Jawab


Alat Dan Obat Umum
Pencatatan Dan Restu Resdian,AMK
Pelaporan Deni A. Faisal

Ayi Jamilah,AMK

Tim I Tim II Tim III

Zr.Ayi Jamilah.Amd.Kep Br. Restu Resdian Br.Gugum Gunawan

Br.Dede Sopian Zr.Dewi Sri O Zr. Komalawati


.Amd.Kep
Tim IV Penanggung Jawab
Alat Dan Obat Life
Zr. Dewi Eliyanti Saving
Br. Ahmadnorman Ruslandi

2.4 METODE PELAKSANAAN

Dalam kegiatan selama PRAKERIN, semua siswa PRAKERIN bekerja secara bergantian
atau bergantian shift dengan kelompok yang sudah ditentuka. Pergantian shift dibagai menjadi
3 yaitu shift pagi yang berlangsung dari pukul : 08.00 WIB 14.00 WIB, shift siang atau sore
pukul : 14.00 WIB-20.00 WIB, shift malam dari pukul : 20.00 WIB-08.00 WIB. Selain itu setiap

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 9


kelompok juga berpindah ruangan yang satu keruangan yang lain setiap seminggu sekali
sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

2.5 SRATEGI PELAKSANAAN

1. Pra Prakerin

Kegiatan sebelum dilaksanakannya PRAKERIN para siswa/siswi mendapatkan pembekalan


atau pembelajaran tambahan masing-masing kompetensi keahlian oleh setiap pembimbing
atau guru yang bersangkutan, tujuan diadakan pemantapan ini adalah supaya siswa
PRAKERIN lebih mempersiapkan diri dalam menjalankan kegiatannya disuatu
industri/perusahaan/instansi.

Setiap bimbingan, guru yang bersangkutan melakukan stimulasi atau tata cara kegiatan
dengan penjelasannya, tujuannya agar para siswa/siswi paham dan mengerti apa yang
dilakukan. Setelah guru pembimbing selesai memjelaskan para siswa/siswi dipersilahkan untuk
mencoba kegiatan yang telah diperlihatkan dan dijelaskan. Kemudian para peserta PRAKERIN
mengikuti upacara pelepasan PRAKERIN.

2. Selama PRAKERIN

Dalam kegiatan selama PRAKERIN di RSUD Cimacan, siswa PRAKERIN melaksanaan


kegiatan seperti petugas atau bagian dari suatu industry/perusahaan/instansi, kegiatan-
kegiatan tersebut dilakanakan dibawah bimbingan dan arahan dari pembimbing
industry/perusahaan/instansi. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut :

1) Melaporkan dan mengkonsulkan rencana pelaksanaan PRAKERIN (program kerja)


kepada pembimbing atau pengawas di industri.
2) Melakukan revisi program kerja yang disesuaikan dengan kegiatan yang akan
disesuaiakan di industri/perusahaan/instansi.
3) Membuat juranal kegiatan harian yang disahkan oleh pembimbing di
industri/perusahaan/instansi.
4) Pelaksanaan program PRAKERIN di industri/perusahaan/instansi dilakukan dengan
cara terjn belajar langsung,sementara kemajuan dan penilaian kemajuan belajar dapat
dipantau oleh pembimbing di industr i/perusahaan/instansi dengan mengisi buku
laporan.
5) Mohon diri pemimpin industri/perusahaan/instansi,bahwa pelaksanaan praktik telah
selesai.

3. Setelah PRAKERIN

Setelah pelaksanaan PRAKERIN selesai dilaksanakan, siswa-siswi PRAKERIN dilepas kembali


ke sekolah dengan mengikuti ceremony pelepasan siswa-siswi PRAKERIN dan harus
menyelesaikan laporan dan melakukan revisi laporan kepada pembimbing di SMK
Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 10
KESEHATAN BHAKTI MEDIKA CIANJUR selama kegiatan PRAKERIN di suatu industri atau
instansi dan harus membuat asuhan keperawatan yang nantinya akan disidangkan.

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian
Faringitis (sakit tenggorok) adalah inflamasi febris yang disebabkan oleh organisme virus
sebanyak 70% lebih sering. Infeksi virus yang takterkomplikasi biasanya akan menghilang dalam 3
sampai 10 hari setelah awitan. Bila disebabkan oleh bakteria, organisme yang umumnya menyerang

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 11


adalah stresptokokus group A. Faringitis yang disebabkan oleh bakteria adalah penyakit yang lebih
parah karna bahaya komplikasi, yaitu sinusitis, otitis media, mastoiditis, adenitis servikal, demam
reumatik, nefritis, Sumbatan jalan napas (pada peradangan yang berat), Abses di tonsil atau dinding
belakang mukosa faring,peradangan di ginjal.
Faringitis juga bisa di artikan suatu penyakit peradangan tenggorok (faring) yang sifatnya akut
(mendadak dan cepat memberat). Umum disebut radang tenggorok. Radang ini menyerang lapisan
mukosa (selaput lendir) dan submukosa faring. Disebut faringitis kronis bila radangnya sudah
berlangsung dalam waktu lama dan biasanya tidak disertai gejala yang berat.

3.2 Epidemiologi
Faringitis terjadi pada semua umur dan tidak dipengaruhi jenis kelamin, tetapi frekuensi yang
paling tinggi terjadi pada anak-anak. Faringitis akut jarang ditemukan pada usia di bawah 1 tahun.
Insidensinya meningkat dan mencapai puncaknya pada usia 4-7 tahun, tetapi tetap berlanjut sepanjang
akhir masa anak-anak dan kehidupan dewasa. Kematian yang diakibatkan faringitis jarang terjadi,tetapi
dapat terjadi sebagai hasil dari komplikasi penyakit ini.

3.3 Penyebab faringitis


Radang ini bisa disebabkan oleh bakteri atau virus.
Biasanya disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A. Namun bakteri lain seperti N.
gonorrhoeae, C
diphtheria, H. influenza juga dapat menyebabkan faringitis.
Apabila disebabkan oleh infeksi virus biasanya oleh Rhinovirus, Adenovirus, Parainfluenza
virus danCoxsackie virus.
Faringitis juga bisa timbul akibat iritasi udara kering, merokok, alergi, trauma tenggorok
(misalnya
akibat tindakan intubasi), penyakit refluks asam lambung, jamur, menelan racun, tumor

3.4 Patofisiologi.
Penularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel kemudian bila epitel terkikis
maka jaringan limfoid superficial bereaksi terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian oedem dan sekresi yang meningkat.
Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan cenderung menjadi kering dan dapat melekat
Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 12
pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan
yang berwarna kuning, putih, atau abu-abu terdapat pada folikel atau jaringan limfoid.Tampak bahwa
folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior atau terletak lebih ke lateral menjadi
meradang dan membengkak sehingaa timbul radang pada tenggorok atau faringitis.

3.5 Tanda Dan Gejala.

Nyeri tenggorok dan nyeri menelan


Tonsil (amandel) membesar
Mukosa yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh
selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan pus (nanah).
Demam, bisa mencapai 40C.
Pembesaran kelenjar getah bening di leher.
Setelah bakteri atau virus mencapai sistemik maka gejala-gejala sistemik akan muncul,
Lesu dan lemah, nyeri pada sendi-sendi otot, tidak nafsu makan dan nyeri pada telinga.
Peningkatan jumlah sel darah putih.

3.6 Pemeriksaan.
1. Pemeriksaan fisik.

Inspeksi : kemerahan pada faring,adanya pembengkakan di daerah leher

Palpasi : adanya kenaikan suhu pada bagian leher, adanya nyeri tekan

TTV : suhu tubuh mengalami kenaikan, nadi meningkat, dan napasnya cepat.

2. Pemeriksaan diagnostik.
Kultur dan uji resistensi
Pemeriksaan serologic
Pemeriksaan sputum untuk mengetahui basil tahan asam
Fotothorak untuk melihat adanya tuberkolusis paru
Biopsi jaringan untuk mengetahui proses keganasan serta mencari basil tahan
asam di jaringan.

3.7 Tata Laksana

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 13


Untuk mengurangi nyeri tenggorok dapat diberikan obat antinyeri (analgetik) seperti
asetaminofen, obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat. Aspirin tidak boleh
diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun karena bisa
menyebabkan sindroma Reye.
Untuk menghindari iritasi lebih lanjut pada saluran faring, pada pasien dapat dianjurkan untuk
mengurangi makanan yang berminyak dan panas, juga dianjurkan untuk istirahat sebanyak
mungkin agar metabolisme lebih dikhususkan untuk memperbaiki daya tahan tubuh. Jika
demam tidak turun dengan pemberian obat dapat dibantu dengan menggunakan kompres
dan masukan cairan yang cukup (air putih), hindari minuman yang terlalu dingin dan bersoda.
Hindari asap rokok, debu, polutan lainnya. Madu dapat membantu mempercepat
penyembuhan.
Jika disebabkan virus maka pengobatan bersifat simtomatik (hanya mengobati gejala), tidak
diberikan antibiotika. Bisa dibantu dengan obat-obatan imunomodulator.
Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotika. Penting bagi penderita untuk
meminum obat antibiotik sampai habis sesuai anjuran dokter, agar tidak terjadi resistensi
pada kuman penyebab faringitis.

BAB IV

TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : Minggu,07-07-2013 Pukul 14:20 WIB


Tanggal Pengkajian : Senin, 08-07-2013 Pukul 07:00 WIB
Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 14
Diagnosa Medis : Faringitis Akut No.Medrec : 10988973

A. Data Umum

Identitas pasien Identitas penanggung jawab


Nama : Tn.H Nama : Ny.I
Umur : 24 Tahun Umur : 21 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Jenis kelamin :Laki-laki Jenis kelamin : perempuan
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia Suku/bangsa : Sunda/indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Supir angkot Pekerjaan : Berdagang
Status marital : belum nikah Alamat : Palasari,cipanas cianjur
Alamat : palasari,cipanas cianjur Hub.dg klien : Adik klien

B. riwayat kesehatan

1. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri menelan
2. Riwayat kesehatan sekarang
setelah di lakukan pengkajian pada tanggal 07-juli-2013 pukul 07 WIB s/d selesai, klien
mengeluh nyeri pada daerah leher,klien mengeluh nyeri saat menelan nyeri semakin di rasakan
apabila klien menelan makanan dan berkurang apabila tidak menelan makanan,klien juga
kesulitan dalam bernafas karena adanya sekret yang kental .

3. Riwayat kesehatan dahulu


Klien mengatakan sebelumnya pernah merasakan seperti ini namun tidak separah ini.
Klien juga mengatakan apabila sakit tenggorokan sering membeli obat obatan dari
warung.
Sebelumnya klien belum pernah di rawat di RS.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Dalam keluarga klien sebelumnya tidak ada yang mengalami penyakit yang sama.

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 15


5. Genogram

Keterangan :

: Pria

: Wanita.

: Klien.

: Ikatan pernikahan.

: Tinggal satu rumah.

: Hubungan keluarga.

C. Pola Fungsi Kesehatan


1. pola manajemen kesehatan / persepsi kesehatan
Klien tidak mengetahui tentang penyakitnya,klien slalu mengkonsumsi obat obatan dari warung
namun tidak tahun kandungan apa saja yang terdapat pada obat itu.

2. pola aktivitas dan perilaku

a. sebelum sakit

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 16


Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilitas di tempat tidur
Berpindahan
Ambulasi
Naik tangga

b. saat sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilitas di tempat tidur
Berpindahan
Ambulasi
Naik tangga

Keterangan :
0 = mandiri. 3 = Dibantu orang lain dan peralatan.
1 = dibantu sebagian. 4 = ketergantungan / tidak mampu.
2 = dibantu orang lain.
3. Pola istirahat tidur
a. sebelum sakit
tidur malam : 7 Jam.
tidur siang : 3 jam.

b. saat sakit
tidur malam : 4 Jam.
tidur siang : 2 Jam.

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 17


4. Pola nutrisi metabolik
a. sebelum sakit
makan : 3X/hari, nasi, lauk pauk, sayur, bubur.
minum : 1 L/hari , air putih.

b. saat sakit
makan : 3X/hari,nasi,lauk pauk,sayur,bubur.
minum : 3 gelas/hari air putih.

5. Pola eliminasi
a. Sebelum sakit
BAB : 2X/hari ,kuning,lembek,bau khas.
BAK : 4-5X/hari ,kuning jernih,bau khas.

b. Saat sakit
BAB : 2X/hari,kuning,lembek,bau khas.
BAK : 3-4X/hari,,kuning jernih,bau khas.

6. Pola toleransi
a. Sebelum sakit : klien terlihat tenang.
b. Saat sakit : klien terlihat cemas .

7. Pola reproduksi seksualitas


a. Sebelum sakit : tidak di tanyakan karena klien belum menikah.
b. Saat sakit : tidak di tanyakan karena klien belum menikah.

8. Pola hubungan peran


a. Sebelum sakit : klienbersikap baik terhadap setiap orang .
b. Saat sakit : banyak keluarga yang menjenguk karena klien berkepribadian baik di
lingkungan keluarga dan masyarakat.

9. Pola nilai dan keyakinan


a. belum sakit : klien taat terhadap agama nya terbukti slalu sholat dan berdoa.

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 18


b. Saat sakit : klien selalu berdoa menurut keyakinan nya yang beragama islam.

D.Pemeriksaan Fisik
1. keadaan umum
Penampilan umum
Kesadaran Composmetis
Nilai GCS (E=4, V=5, M=6)
BB dan TB BB= 45kg, TB=170cm
Skala nyeri 5 dari (1-5)
TTV TD= 120/80 mmhg, P= 76x/mnt, R= 28x/mnt, S=37C

2. Daerah kepala dan leher

A. kepala dan rambut


a. Rambut
inspeksi: rambut terlihat bersih,tidak terdapat pedikulus,kulit kepala bersih dan sehat
b.palpasi: tidak teraba ada benjolan pada kepala, rambut tidak lengket dan tidak terdapat nyeri
tekan pada kepala

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 19


b. mata
a. Inspeksi: fungsi penglihatan normal terbukti dapat membaca papan nama perawat pada jarak
30 cm reflek pupil pada cahaya normal terbukti pupil mengecil saat dirangsang
oleh cahaya,mata terlihat bersih.
b. palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan.
c.telinga
a. Inspeksi : fungsi pendengaran baik terbukti klien dapat menjawab pertanyaan perawat sesuai
dengan yang di tanyakan , tidak terdapat kotoran dan luka , telinga bersih .
b. palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan .
d.hidung
a. Inspeksi : bentuk hidung simetris,,tidak terdapat banyak mucus di lubang hidung.
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan.

E.mulut
a. Inspeksi: Mukosa bibir kering,gigi bersih,lidah pucat,tidak terdapat pendarahan pada gusi,
lidah dan gigi.
b. palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan.
F.leher
a. Inspeksi : kemerahan pada daerah faring,adanya pembengkakan di daerah leher
b. Palpasi :Terdapat nyeri tekan.

3. daerah dada
a. Inspeksi : bentuk dada simetris tidak terdapat luka ataupun benjolan.
b. palpasi : tidak terdapat nyeri tekan .
c. Perkusi : suara redup pada daerah jantung .
d. Auskultasi : terdapat ronci pada kedua sisi paru.

4. daerah abdomen
a. Inspeksi : tidak terdapat luka.
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan .
c. Perkusi : tidak kembung.
d. Auskultasi : bising usus 10X/menit.

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 20


5. daerah punggung
a. Inspeksi : tidak terdapat luka .
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan .

6.daerah ekstremitas
a. Inspeksi : posisi kedua tangan dan kaki simetris , ++/++ tidak terdapat luka
dan edema , refleks bisep dan trisep normal, refleks patela normal.
b. palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan

7.daerah integument dan kuku


a. Inspeksi : warna kulit sawo matang, kuku terlihat bersih dan pendek.
b. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan .

8.daerah genetalia
a. Inspeksi : klien mengatakan bahwa genitalia dan anus bersih, sesudah BAB dan BAK
selalu di bilas dengan bersih.
b. Palpasi : klien mengatakan bahwa pada daerah genitalia dan anus tidak terdapat
benjolan dan nyeri tekan.

E. Data Penunjang
1. Hasil pemeriksaan laboratorium

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 21


Jenis pemeriksaan Hasil satuan Nilai normal
a) Hematologi

Haemoglobin 11,6 g/dL 10,7-13,1

Leukosit 7,0 10 sel/L 6,0-17,0

Difcount
-limfosit 25 % 20-45
-monosit 1 % 5-10
-granulosit 22 % 40-75

Hematokrit 35 % 35-43
Trombosit 293 10 sel/L 150-400

b) Kimia Darah
GDS 108 mg/d 70-155

2. hasil pemeriksaan diagnostik


(tidak dilakukan pemeriksaan)

3. hasil pengobatan

infus : Nacl 20 tetes/menit


oral : Paracetamol , 3x1 pukul (07-15-23)
injeksi : -Ranitidine, 2x1 ampuls pukul (02-14)
- ceptriaxone, 2x1 gr IV pukul (05-17)
- ketorolak, 2x1 ampuls IV pukul (07:30-19:30)

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 22


F. Data Fokus
Data subjektif Data objektif
1. Klien mengeluh sakit saat menelan 1. -Suhu 37C
makanan dan tidak nafsu makan -Porsi makan tidak habis
-pasien terlihat lemah
-BB menurun
2. Pasien mengeluh sulit saat 2. -Permukaan lidah pucat
bernafas karena sekret yang kental -suhu tubuh 37C

3. Nyeri tenggorokan
3. -Adanya
rubor,dolor,kalor,tumor,fungsiolaesa,
pada mukosa

4. Pasien selalu bertanya tentang 4. -Pasien terlihat cemas


penyakitnya

G. Analisa Data

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 23


Sign and symptom Etiologi Problem
1. Ds : Klien mengeluh sakit saat Faringitis Ketidak
menelan makanan dan tidak nafsu seimbangan
makan infflamasi bakteri dan nutrisi kurang dari
Do: -Suhu 37C virus streptokokus kebutuhan
-Porsi makan tidak habis grup A melalui
-pasien terlihat lemah saluran pencernaan
-BB menurun
mukosa
kemerahan

Kesulitan menelan

Gangguan nutrisi

2. Ds: Pasien mengeluh sulit saat Inhalasi microorganisme Pembersihan


bernafas karena sekret yang kental diudara atau aspirasi dari jalan nafas tidak
Do: -Permukaan lidah pucat microorganisme efektif
-suhu tubuh 37C nasopharink dari jalan lahir
atau penyebaran
hematogen infeksi dari
saluran pernafasan

Reaksi peradangan

Bercak bercak merah


menyebar diseluruh
permukaan faring

Merangsang sel-sel epitel


untuk memproduksi mukus

Inhalasi udara kering


Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 24
meningkatkan viskasitas
mukus sehingga terjadi
mengental
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN,berdasarkan prioritas :
1. nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pada tenggorokan .
2. bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang kental di tandai dengan
kesulitan dalam bernafas.
3. ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesulitan menelan.
4. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan tidak familiar dengan sumber informasi.

III.PERENCANAAN KEPERAWATAN
waktu No Tujuan intervensi Rasional TTD/paraf
Dx
Senin. 1. nyeri
1. jangka panjang: 1. Kaji ulang 1. Agar tepat
08 juli berhubungan
Setelah diberikan tingkat nyeri dalam memilih
2013. dengan proses
asuhan tindakan untuk
07:15 inflamasi pada
keperawatan mengatasi nyeri
WIB tenggorokan
diharapkan nyeri
2. Ajarkan
2. Meningkat
pasien berkurang teknik
relaksasi kan relaksasi
Dengan kriteria
dan mengurangi
hasil: nyeri pasien
nyeri
berkurang dari
3. Kaji TTV
skala 5 menjadi 3,

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 25


2. jangka 3. Untuk
pendek: Pasien mengetahui
tidak tampak keaadaan umum
meringis, 4. Kolaboras i pasien
TTV normal , dalam

Nadi:60100xpermen pemberian 4. Untuk mengurangi


analgetik nyeri tenggorokan
it, RR:16-20 x
permenit, TD:100-
140/60-90 mmHg,
Suhu:36,8-37,2 C

Senin . 2. Bersihan jalan


1. Jangka panjang: 1. Identifikasi 1. Untuk
08 juli napas tidak
Pasien dapat kualitas atau mengetahui
2013 . efektif
mengeluarkan kedalaman keadaan napas
07:30 berhubungan
sputum nafas pasien pasien
WIB dengan sekret
yangkental 2. Jangka pendek:
ditandai Pasien mengatakan 2. Anjurkan 2. Untuk
dengan dapat bernapas untuk minum mencairkan
kesulitan dengan lancar air hangat. sputum agar
dalam mudah
bernafas, dikeluarkan

3. Ajari pasien 3. Untuk


untuk batuk melegakan
efektif saluran
pernapasan

4. 4. Untuk
Kolaborasi mengencerkan
untuk dahak

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 26


pemberian
ekspektoran

Senin.3. Ketidak
Jangka panjang: 1. Kaji intake 1. Untuk mengetahui
08 juli seimbangan
Pasien mengatakan makanan adanya
2013. nutrisi kurang
tidak sakit dalam pasien peningkatan
07:45 dari kebutuhan
menelan makanan nafsu makan.
WIB tubuh
berhubungan
2. Jangka pendek: 2. Untuk memenuhi
dengan 2. Anjurkan
a. Pasien makan kebutuhan
kesulitan pasien untuk
dengan lahap nutrisi pasien.
menelan makan
b. Nafsu makan
pasien meningkat makanan yang
c. Pasien nampak tinggi kalori dan
serat. 3. Untuk
lebih segar
mendapatk
an menu
3. kolaborasi
makanan
dengan ahli yang
gizi sesuai
dengan
kebutuhann
ya

Senin. 4. Kurang
1. Jangka panjang: 1. Kaji 1. Untuk
08 juli pengetahuan
Pasien dapat tingkat mengetahui
2013. berhubungand
menyebutkan pengetahua seberapa tahu
08:15 engan tidak
kembali apa yang n pasien pasien akan
WIB familiar
dijelaskan perawat penyakitnya
dengan
sumber
2. Jangka pendek: 2. Agar
informasi. 2. Berikan
a. Pasien pasien percaya
mengangguk dan Health terhadap
nampak mengerti Education perawat,Untuk
b. Pasien menambah
mengatakan pengetahuan

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 27


mengerti dan informasi
tentang
penyakitnya

3. Lakukan
evaluas 3. Untuk
mengetahui
daya tangkap
pasien setelah
diberikan HE

IV PELAKSANAAN KEPERAWATAN
waktu No Tindakan Respon pasien TTD/paraf
Dx
Senin,08 juli
Kaji TTV
2013. 07:15
Skala nyeri berkurang dari 5
Kaji ulang tingkat
No 1 menjadi 3
nyeri
Klien tidak tampak meingis

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 28


Ajarkan teknik
relaksasi Setelah di lakukan tindakan klien
Kolaborasi dalam tidak merasakan nyeri
pemberian analgetik
Senin,08 juli No 2
2013. 07:30 Pasien dapat bernafas dengan
Anjurkan klien untuk lancar
minum air hangat Pasien apat mengeluarkan sputum
Ajari pasien untuk
batuk efektif
Senin,08 juli No 3
2013. Klien mengatakan tidak sakit dalam

07:45 menelan makanan


Anjurkan klien untuk
makan makanan
Klien makan dengan lahap
yang tinggi kalori
dan serat (makanan
Nafsu makan p
lunak)

Klien meningkat

Klien ntampak lebih segar


Senin,08 juli No 4
2013. Pasien dapat menyebutkan
08:15 Kaji tingkat kembali apa yang di jelaskan
pengetahuan klien perawat
Berikan health Pasien mengangguk dan nampak
education mengerti

V. Evaluasi keperawatan
Waktu No Catatan perkembangan TTD/paraf
Dx

Senin,0 S : klien mengatakan tidak nyeri tenggorokan


8 juli O : klien tidak tampak meringis

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 29


2013. A : masalah teratasi
07:3O P/I: -observasi ttv
-memonitor tetesan invus
-anjurkan untuk banyak minum
-kolaborasi dengan dr.
E : masalah teratasi
R : intervensi di hentikan

Senin,0 S : klien dapat bernafas dengan lancar


8 juli O : pola nafas teratur
2013. A : masalah teratasi
07: 45 P/I: -observasi ttv
-memonitor tetesan infus
-anjurkan batuk efektif
E: masalah teratasi
R : intervensi di hentikan

Senin,0 S : klien mengatakan dapat makan lahap

8 juli O : asupan nutrisi terpenuhi

2013. A : masalah teratasi

08:30 P/I: -observasi ttv


-memonitor tetesan infus
E: masalah teratasi
R: intervensi di hentikan

BAB V
PEMBAHASAN

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 30


BAB VI

PENUTUP

4.1 kesimpulan

PRAKERIN adalah pendidikan yang di laksanakan di luar sekolah dan di tempatkan pada suatu
instansi yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembelajaran yang nyata bagi seluruh peserta

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 31


didik, selama penulis melakukan praktik kerja industri pada tanggal 1 juli s.d 18 agustus 2013 di RSUD
cimacan di simpulkan hampir 70% menderita penyakit faringitis akut.
Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang
tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang juga disebut sebagai
radang tenggorok.
Faringitis terjadi pada semua umur dan tidak dipengaruhi jenis kelamin, tetapi frekuensi yang paling
tinggi terjadi pada anak-anak. Faringitis akut jarang ditemukan pada usia di bawah 1 tahun.
Insidensinya meningkat dan mencapai puncaknya pada usia 4-7 tahun, tetapi tetap berlanjut sepanjang
akhir masa anak-anak dan kehidupan dewasa. Kematian yang diakibatkan faringitis jarang terjadi,tetapi
dapat terjadi sebagai hasil dari komplikasi penyakit.

Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri.Virus penyebab adalah :


Common cold
Flu
Adenovirus
Mononucleosis
HIV
Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah :
streptokokus grup A,
korinebakterium,
arkanobakterium,
Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia pneumoniae
Penularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel kemudian bila epitel terkikis
maka jaringan limfoid superficial bereaksi terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian oedem dan sekresi yang meningkat.
Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan cenderung menjadi kering dan dapat melekat
pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan
yang berwarna kuning, putih, atau abu-abu terdapat pada folikel atau jaringan limfoid.Tampak bahwa
folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior atau terletak lebih ke lateral menjadi
meradang dan membengkak sehingaa timbul radang pada tenggorok atau faringitis.
Penyakit ini cenderung akut dengan disertai demam yang tinggi, sakit kepala, rasa nyeri di perut
dan muntah-muntah. Tenggorokan terasa nyeri, amandel menjadi berwarna merah dan membengkak.
Pada anak yang sudah lebih besar, akan terlihat adanya lapisan seperti krim di atas amandel (eksudat)
yang tidak mengeluarkan darah bila disentuh. Kelenjar getah bening di leher sering membengkak dan
terasa nyeri bila ditekan. Berbeda dengan faringitis virus, penderita faringitis streptokokus tidak
mengalami rhinitis, suara serak atau batuk.

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 32


1. Pemeriksaan fisik

Inspeksi : kemerahan pada faring,adanya pembengkakan di daerah leher

Palpasi : adanya kenaikan suhu pada bagian leher, adanya nyeri tekan

TTV : suhu tubuh mengalami kenaikan, nadi meningkat, dan napasnya cepat.

2. Pemeriksaan diagnostik.
Kultur dan uji resistensi
Pemeriksaan serologic
Pemeriksaan sputum untuk mengetahui basil tahan asam
Fotothorak untuk melihat adanya tuberkolusis paru
Biopsi jaringan untuk mengetahui proses keganasan serta mencari basil tahan asam di
jaringan.

3. Tata laksana
Untuk mengurangi nyeri tenggorok dapat diberikan obat antinyeri (analgetik) seperti
asetaminofen, obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat. Aspirin tidak boleh
diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun karena bisa
menyebabkan sindroma Reye.
Untuk menghindari iritasi lebih lanjut pada saluran faring, pada pasien dapat dianjurkan
untuk mengurangi makanan yang berminyak dan panas, juga dianjurkan untuk istirahat
sebanyak mungkin agar metabolisme lebih dikhususkan untuk memperbaiki daya tahan
tubuh. Jika demam tidak turun dengan pemberian obat dapat dibantu dengan
menggunakan kompres dan masukan cairan yang cukup (air putih), hindari minuman
yang terlalu dingin dan bersoda. Hindari asap rokok, debu, polutan lainnya. Madu dapat
membantu mempercepatpenyembuhan.
Jika disebabkan virus maka pengobatan bersifat simtomatik (hanya mengobati gejala),
tidak diberikan antibiotika. Bisa dibantu dengan obat-obatan imunomodulator.
Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotika. Penting bagi penderita
untuk meminum obat antibiotik sampai habis sesuai anjuran dokter, agar tidak terjadi
resistensi pada kuman penyebab faringitis.
4.2 saran
1. untuk pihak instansi
penulis berharap agar seluruh pegawai mengutamakan kesehatan dan kenyamanan pasien
terpenuhi secara optimal, kebersihan dan keindahan lingkungan tetap di pertahankan,ke

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 33


kompakan dan kerjasama antar tim medis tetap terjalin baik, fasilitas alat kesehatan di
perlengkap lagi.

2. untuk pihak sekolah


Penulis berharap agar pihak sekolah dapat memantau kegiatan seluruh peserta didik yang
sedang melaksanakan prakerin agar prakerin dapat berjalan secara optimal dan penulis
berharap agar fasilitas dan kualitas untuk pembelajaran lebih di tingkatkan kembali.

3. untuk siswa
Persiapkan diri untuk menghadapi prakerin dengan mengikuti pemantapan sesuai jadwal yang
telah di buat, karena dengan kesiapan itulah yang dapat menentukan kita dalam pelaksanaan
prakerin, utamakan ke disiplinan di instansi.

Laporan PRAKERIN 2013,keperawatan 34

Anda mungkin juga menyukai