Anda di halaman 1dari 124

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

NOMOR :
TANGGAL :

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK


KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


2010
DAFTAR ISI
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK
KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Hal
1. Kode Unit : KTL.EH.20.101.01 1
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
2. Kode Unit : KTL.EH.20.102.01 5
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
3. Kode Unit : KTL.EH.21.103.01 9
Judul Unit : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
4. Kode Unit : KTL.EH.21.104.01 13
Judul Unit : Memelihara Tower Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu (PLTB)
5. Kode Unit : KTL.EH.20.105.01 17
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
6. Kode Unit : KTL.EH.20.106.01 21
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa)
7. Kode Unit : KTL.EH.22.107.01 25
Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
8. Kode Unit : KTL.EH.22.108.01 29
Judul Unit : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
9. Kode Unit : KTL.EH.22.109.01 33
Judul Unit : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa)
10. Kode Unit : KTL.EH.20.110.01 37
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
11. Kode Unit : KTL.EH.20.111.01 41
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

i
12. Kode Unit : KTL.EH.23.112.01 45
Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
13. Kode Unit : KTL.EH.23.113.01 49
Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
14. Kode Unit : KTL.EH.20.114.01 53
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS)
15. Kode Unit : KTL.EH.20.115.01 57
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
16. Kode Unit : KTL.EH.20.216.01 61
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
17. Kode Unit : KTL.EH.20.217.01 65
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
18. Kode Unit : KTL.EH.21.218.01 69
Judul Unit : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
19. Kode Unit : KTL.EH.21.219.01 73
Judul Unit : Memelihara Tower Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB)
20. Kode Unit : KTL.EH.20.220.01 77
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
21. Kode Unit : KTL.EH.20.221.01 81
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa)
22. Kode Unit : KTL.EH.22.222.01 85
Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
23. Kode Unit : KTL.EH.22.223.01 89
Judul Unit : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Biomasa (PLTU Biomasa)
24. Kode Unit : KTL.EH.22.224.01 93
Judul Unit : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa)
25. Kode Unit : KTL.EH.20.225.01 97
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

ii
26. Kode Unit : KTL.EH.20.226.01 101
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
27. Kode Unit : KTL.EH.23.227.01 105
Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
28. Kode Unit : KTL.EH.23.228.01 109
Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
29. Kode Unit : KTL.EH.20.229.01 113
Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS)
30. Kode Unit : KTL.EH.20.230.01 117
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

iii
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.101.01


Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB dibawah
pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTB 1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik
dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTB 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari
sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi
pekerjaan listrik dibongkar sesuai dengan urutannya.
pemeliharaan 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan
pada PLTB sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa
dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.

1
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTB

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pembangkit, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan
membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teori dasar tenaga listrik.

2
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja, membongkar,
memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi
listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat
kerja dan komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan ini meliputi : panel pasok listrik dan instalasi


listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, baterai,
inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan
peralatan kontrol, indikator.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTB.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

3
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand and power tools,
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTB peralatan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi listrik pada PLTB.

4
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.102.01


Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTB dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTB 1.3. Diagram dan prinsip kerja instrumen kontrol
dan proteksi dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTB 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi
beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai
standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan
pekerjaan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar
pemeliharaan sesuai dengan urutannya.
pada PLTB 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai
dengan prosedur pemeliharaan.

5
3.3. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.4. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.5. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.6. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTB

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang
berlaku di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,

6
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan
dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan
pengujian, programable control, instrumen diagram
dan prinsip komunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Penerapan peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam
pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan
peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur
pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan
material untuk bekerja, penggunaan prosedur
kalibrasi yang tepat, penerapan pemeliharaan
peralatan (instrumen kontrol dan proteksi),
penggunaan teknik analisis data dan membaca
diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja
atau ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P
converter, vibration detector, elemen sensor, servo
motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC
input/output block, amplifying module, plug-in printed
circuit board, pengereman darurat dan over speed
control.

Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,


gasket.

Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan


meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard,
potentiometer, hand-held communicator/programmer,
frequency counter, frequency generator, variac and
specialised test equipment.

7
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan
dalam keadaan online.

Rincian penyelesaian pekerjaan meliputi rekaman


pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung


seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak,
bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan
berlangsung.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam
memberikan pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTB.

8
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.21.103.01


Judul Unit : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan SKEA/turbin angin pada PLTB dibawah
pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTB 1.3. Diagram dan prinsip kerja SKEA/turbin angin
dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTB 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. SKEA/turbin angin beserta alat bantu diisolasi
dari sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan
pekerjaan SKEA/turbin angin dibongkar sesuai dengan
pemeliharaan urutannya.
pada PLTB 3.2. Bagian-bagian dari SKEA/turbin angin
dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari SKEA/turbin angin
diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke
atasan.

9
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTB

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori aerodinamika,
konversi energi, teori turbin angin (jenis, bagian,
fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan
turbin angin, teknik pembongkaran dan pemasangan,
mengangkat dan menurunkan, memindahkan,

10
memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan
SKEA/turbin angin, teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang - undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik
pemeliharaan mekanik SKEA/turbin angin, membaca
gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan
yang tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi
efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : sudu dan naf, gear box,


coupling, generator, bearing, brake, yawing, turning
gear dan sistem pelumasan.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan SKEA/turbin angin.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan SKEA/turbin angin yang

11
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction
Test), head crane dan winch.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan, vibration dan over
heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
SKEA/turbin angin pada PLTB.

12
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.21.104.01


Judul Unit : Memelihara Tower Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan tower PLTB dibawah pengawasan,
sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
PLTB 1.3. Diagram dan prinsip kerja pembongkaran dan
pemasangan peralatan dipahami dan
dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
PLTB 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Benda kerja disiapkan dilokasi
kerja/terpasang.
3. Melaksanakan 3.1. Peralatan bantu dan benda kerja
pekerjaan dilokalisir/diisolasi sesuai dengan prosedur.
pemeliharaan 3.2. Tanda peringatan diidentifikasi yang
PLTB berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
3.3. Bagian yang berhubungan dengan tower PLTB
dipelihara dan dibersihkan sesuai dengan
rencana kerja dan prosedur/instruksi kerja
perusahaan.
3.4. Tower PLTB diperiksa dan bila ada kelainan
dilaporkan ke atasan.

13
3.5. Setelah pemeliharaan, alat kerja dibersihkan
dan disimpan sesuai dengan tempat yang
disediakan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
PLTB

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, teknik
identifikasi kerusakan pada tower PLTB, membaca
gambar konstruksi tower PLTB, komunikasi efektif.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
melaksanakan identifikasi jenis kerusakan pada tower

14
PLTB, mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan,
mengidentifikasi detail konstruksi, menerapkan
komunikasi effektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi mencakup : dokumentasi termasuk


verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi
keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan, manual,
instruksi, serta SOP.

Peralatan identifikasi mencakup : Kamera, Roll meter,


gambar dan formulir data.

Lingkungan kerja yang tidak mendukung seperti :


hujan, kondisi topografi dan konstruksi.

Kondisi gangguan dan operasi abnormal meliputi :


Kegagalan mengoperasikan alat kamera.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

15
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Persiapan kerja.
2.4.2. Membaca gambar/peta.
2.4.3. Prosedur kerja.
2.4.4. Mengidentifikasi kerusakan.

16
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.105.01


Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa
dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTU 1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik
Biomasa dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.

2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control


Peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
Pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTU 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
Biomasa pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari
sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi
Pekerjaan listrik dibongkar sesuai dengan urutannya.
Pemeliharaan 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan
pada PLTU sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
Biomasa 3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa
dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.

17
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTU
Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pada PLTU Biomasa, teknik
pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat,
memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik
menggunakan alat kerja, teori dasar tenaga listrik.

18
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja,
membongkar, memeriksa, membersihkan dan
memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik,
menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan


instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker,
baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi,
alarm dan peralatan kontrol, indikator.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTU Biomasa.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU
Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf
kontraktor dan staf pemeliharaan.

19
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand and power tools,
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTU Biomasa peralatan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi listrik pada PLTU Biomasa.

20
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.20.106.01
Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan
SOP.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTU 1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik
Biomasa dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist)
peralatan disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTU 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
Biomasa pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi
beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai
standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan
pekerjaan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar sesuai
pemeliharaan dengan urutannya.
pada PLTU 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol
Biomasa dan proteksi dibersihkan sesuai dengan
prosedur pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol
dan proteksi diperiksa dan bila ada kelainan
dilaporkan ke atasan.

21
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTU
Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan

22
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan
pengujian, programable control, instrumen diagram
dan prinsip komunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Penerapan peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam
pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan
peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur
pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan
material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi
yang tepat, penerapan pemeliharaan peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik
analisis data dan membaca diagram instrumen dan
berkomunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter,
vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output
block, amplifying module, plug-in printed circuit board,
pengereman darurat dan over speed control.

Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,


gasket.

Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan


mencakup : multimeter, decade box, CRO (Cathode
Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard,
potentiometer, hand-held communicator/programmer,
frequency counter, frequency generator, variac and
specialised test equipment.

23
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan
dalam keadaan online.

Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman


pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung


seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTU
Biomasa.

24
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.22.107.01


Judul Unit : Memelihara Turbin-Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan turbin - generator pada PLTU Biomasa
dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTU 1.3. Diagram dan prinsip kerja turbin - generator
Biomasa PLTU Biomasa dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTU 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
Biomasa pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Turbin - generator PLTU Biomasa beserta alat
bantu diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan turbin -
pekerjaan generator PLTU Biomasa dibongkar sesuai
pemeliharaan dengan urutannya.
pada PLTU 3.2. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTU
Biomasa Biomasa dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.

25
3.3. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTU
Biomasa diperiksa dan bila ada kelainan
dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
PLTU Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika
(konversi energi, enthalpy), teori turbin uap (jenis,

26
bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan
pemeliharaan turbin uap, teknik pembongkaran,
mengangkat, memindahkan, memeriksa,
membersihkan dan pemasangan peralatan turbin-
generator, teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja,
menerapkan teknik pemeliharaan mekanik turbin -
generator PLTU Biomasa, membaca gambar kerja,
menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat,
menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian turbin - generator pada PLTU Biomasa.

Riwayat pemeliharaan, kartu gantung, lembaran kerja,


nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup stop valve, governor, bearing,


main oil pump (MOP), turning gear, exciter, sistem
pelumasan dan sistem pendingin.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTU Biomasa.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

27
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan turbin generator yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction
Test), boroskop.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan, vibration dan over
heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang turbin
- generator pada PLTU Biomasa.

28
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.22.108.01


Judul Unit : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Biomasa (PLTU Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa dibawah
pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTU 1.3. Diagram dan prinsip kerja boiler PLTU
Biomasa Biomasa dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTU 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
Biomasa pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Boiler PLTU Biomasa beserta alat bantu
diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan boiler PLTU
pekerjaan Biomasa dibongkar sesuai dengan urutannya.
pemeliharaan 3.2. Bagian-bagian dari boiler PLTU Biomasa
pada PLTU dibersihkan sesuai dengan prosedur
Biomasa pemeliharaan.

29
3.3. Bagian-bagian dari boiler PLTU Biomasa
diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke
atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTU
Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan

30
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori bejana tekan
dasar (tekanan, gaya dan ketebalan bejana), teori
pemipaan, teori mekanika fluida dasar (aliran air, uap
dan udara dan gas bekas), teori thermodinamika
(tekanan dan temperatur), teori perpindahan panas
dasar, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan
pemeliharaan boiler, teknik pemasangan boiler, teknik
mengangkat, memindahkan dan membersihkan
peralatan, teknik komunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan mekanik boiler, membaca gambar
kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang
tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian boiler pada PLTU Biomasa.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : burner, piping, valve, drum,


heater, fan, dumper, duct, isolating dan sootblower.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan boiler PLTU
Biomasa.

31
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction
Test).

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang boiler
pada PLTU Biomasa.

32
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.22.109.01


Judul Unit : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa pada
PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan
SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTU 1.3. Diagram dan prinsip kerja sistem bahan bakar
Biomasa biomasa dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan .
pada PLTU 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
Biomasa pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Sistem bahan bakar biomasa beserta alat
bantu diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan sistem
pekerjaan bahan bakar biomasa dibongkar sesuai
pemeliharaan dengan urutannya.
pada PLTU 3.2. Bagian-bagian dari sistem bahan bakar
Biomasa biomasa dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.

33
3.3. Bagian-bagian dari sistem bahan bakar
biomasa diperiksa dan bila ada kelainan
dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTU
Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan

34
Keselamatan dan kesehatan kerja, karakteristik bahan
bakar biomasa, tindakan pencegahan dan
penanggulangan terganggunya sistem pasok bahan
bakar biomasa, teori teknik pembakaran, teknik operasi
dan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa, teknik
pemasangan sistem bahan bakar biomasa, teknik
mengangkat, memindahkan dan membersihkan
peralatan, teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan mekanik sistem bahan bakar
biomasa, membaca gambar kerja, menggunakan
prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat
kerja, komunikasi efektif.

2.2. RuangLingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem bahan bakar biomasa.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : conveyor, hopper, crusher dan


dryer.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan sistem bahan bakar
biomasa.

35
Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,
computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa
yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor
dan staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang sistem
bahan bakar biomasa pada PLTU Biomasa.

36
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.110.01


Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH dibawah
pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTMH 1.3. Diagram dan prinsip kerja sistem bahan bakar
biomasa dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTMH 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari
sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi
pekerjaan listrik dibongkar sesuai dengan urutannya.
pemeliharaan 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan
pada PLTMH sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa
dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.

37
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTMH

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pembangkit, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan
membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teori dasar tenaga listrik.

38
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja,
membongkar, memeriksa, membersihkan dan
memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik,
menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan


instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, kabel,
grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol,
indikator.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTMH.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

39
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools,
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTMH peralatan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi listrik pada PLTMH.

40
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.111.01


Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTMH dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTMH 1.3. Diagram dan prinsip kerja instrumen kontrol
dan proteksi dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTMH 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi
beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai
standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan
pekerjaan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar
pemeliharaan sesuai dengan urutannya.
pada PLTMH 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai
dengan prosedur pemeliharaan.

41
3.3. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi diperiksa dan bila ada
kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTMH

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan

42
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan
pengujian, programable control, instrumen diagram
dan prinsip komunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Penerapan peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam
pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan
peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur
pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan
material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi
yang tepat, Penerapan pemeliharaan peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik
analisis data dan membaca diagram instrumen dan
berkomunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter,
vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output
block, pengereman darurat, over speed control dan
dummy load.

Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,


gasket.

Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan


meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer,
hand-held communicator/programmer, frequency

43
counter, frequency generator, variac and specialised
test equipment.

Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan


dalam keadaan online.

Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman


pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung


seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTMH.

44
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.23.112.01


Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan turbin - generator pada PLTMH
dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTMH 1.3. Diagram dan prinsip kerja turbin - generator
PLTMH dipahami dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTMH 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Turbin - generator PLTMH beserta alat bantu
diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan turbin -
pekerjaan generator PLTMH dibongkar sesuai dengan
pemeliharaan urutannya.
pada PLTMH 3.2. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTMH
dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.

45
3.3. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTMH
diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke
atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTMH

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika
(konversi energi, enthalpy), teori turbin air (jenis,

46
bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan
pemeliharaan turbin air, teknik pembongkaran,
mengangkat, memindahkan, memeriksa,
membersihkan dan pemasangan peralatan turbin-
generator, teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan mekanik turbin generator pada
PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan
prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat
kerja, komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian turbin generator pada PLTMH.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : valve, nozzle, runner, governor,


bearing, transmisi mekanik dan coupling, exciter,
sistem pelumasan.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan turbin - generator
pada PLTMH.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

47
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan turbin generator yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro
meter/jangka sorong.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan, vibration, over heating,
over speed dan kavitasi.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang turbin
generator pada PLTMH.

48
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.23.113.01


Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH dibawah
pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
pemeliharaan bangunan sipil PLTMH diterapkan berdasarkan
pada PLTMH SOP.

2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control


peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTMH 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Bangunan sipil PLTMH beserta alat bantu
diisolasi dari sistem sesuai standar
perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan bangunan
pekerjaan sipil PLTMH dibongkar sesuai dengan
pemeliharaan urutannya.
pada PLTMH 3.2. Bagian-bagian dari bangunan sipil PLTMH
dibersihkan sesuai dengan prosedur
pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari bangunan sipil PLTMH
diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke
atasan.

49
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


laporan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pemeliharaan
pada PLTMH

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori hidrologi
terkait, material dan konstruksi bangunan air/sipil, teori
dasar turbin air (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi),
teknik identifikasi kerusakan pada bagian bangunan

50
sipil pada PLTMH, dan teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja,
menerapkan teknik pemeliharaan bangunan sipil pada
PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan
prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat
kerja, komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, pengisolasian
bangunan sipil pada PLTMH.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup bendung dan intake, saluran


penghantar (head race), saringan, bak
penenang/pengendap, saluran pelimpah, pintu air,
penstock dan tail race.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, instruksi manual, logbook, SOP, dan
catatan bangunan sipil pada PLTMH.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan

51
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari kamera, roll meter, gambar
dan formulir data.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kebocoran, keretakan, sedimentasi, longsor dan
pencemaran lingkungan.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan memelihara bangunan sipil pada
PLTMH.

52
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.114.01


Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS dibawah
pengawasan, sesuai dengan SOP.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan.
pelaksanaan 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan
pemeliharaan SOP.
pada PLTS 1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik
dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan.
pada PLTS 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang - undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari
sistem sesuai standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi
pekerjaan listrik dibongkar sesuai dengan urutannya.
pemeliharaan 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan
pada PLTS sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa
dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.

53
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTS

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pembangkit, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan
membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teori dasar tenaga listrik, teknik berkomunikasi.

54
2.1.2. Ketrampilan menerapkan tentang
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja,
membongkar, memeriksa, membersihkan dan
memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik,
menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan ini meliputi: pv modul (modul surya), panel


pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo,
circuit breaker, inverter, baterai, BCU (Battery Control
Unit), kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan
control, indikator.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTS.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

55
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan
pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools,
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTS peralatan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang
instalasi listrik pada PLTS.

56
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.115.01


Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTS dibawah pengawasan, dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan diterapkan.
pemeliharaan 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
pada PLTS instrumen kontrol dan proteksi diterapkan
berdasarkan standar perusahaan
1.3. Diagram dan prinsip kerja peralatan instrumen
diinterpretasikan dan dilaksanakan
berdasarkan SOP.
2. Mempersiapkan 2.1. Alat kerja dan formulir quality control
peralatan (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan
pemeliharaan pemeliharaan .
pada PLTS 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk
pelindung diri sesuai dengan Peraturan
Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai
dengan jenis pekerjaannya.
2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi
beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai
standar perusahaan.
2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan
pekerjaan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar
pemeliharaan sesuai dengan urutannya
pada PLTS 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai
dengan prosedur pemeliharaan.

57
3.3. Bagian-bagian dari peralatan instrumen
kontrol dan proteksi diperiksa dan bila ada
kelainan dilaporkan ke atasan.
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang
kembali sesuai dengan urutannya.
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
prosedur perusahaan.
3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur
perusahaan.
3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan
sesuai dengan standar perusahaan.
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTS

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan

58
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan
pengujian, programable control, instrumen diagram
dan prinsip komunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Penerapan peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam
pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan
peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur
pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan
material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi
yang tepat, Penerapan pemeliharaan peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik
analisis data dan membaca diagram instrumen dan
berkomunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter,
vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output
block, amplifying module, plug-in printed circuit board,
pengereman darurat dan over speed control.

Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,


gasket.

Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan


meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer,
hand-held communicator/programmer, frequency

59
counter, frequency generator, variac and specialised
test equipment.

Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan


dalam keadaan online.

Rincian penyelesaian pekerjaan meliputi rekaman


pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung


seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1 Prosedur kerja.
2.4.2 Persiapan kerja.
2.4.3 Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4 Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi
instrumen kontrol dan proteksi pada PLTS.

60
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.216.01


Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instalasi listrik PLTB pada secara
mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi
pemeliharaan listrik diterapkan.
pada PLTB 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik.
pemeliharaan 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
pada PLTB dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai
pemeliharaan dengan referensi/standar unit pembangkit
pada PLTB yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar
perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

61
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTB

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pada PLTB, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan
membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik,
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja,
memeriksa dan menguji instalasi listrik, membaca
gambar teknik, menggunakan alat kerja dan pengujian,

62
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, penyetelan, pengisolasian
sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan


instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker,
baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi,
alarm dan peralatan kontrol, indikator.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTB.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools,
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.

63
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTB peralatan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada
PLTB.

64
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.217.01


Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTB secara mandiri dan presisi sesuai dengan
standar perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen
pemeliharaan kontrol dan proteksi diterapkan.
pada PLTB 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instrumen kontrol dan proteksi diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol
pemeliharaan dan proteksi.
pada PLTB 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen instrumen kontrol dan proteksi)
pemeliharaan diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
pada PLTB unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi
sesuai standar perusahaan.

65
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTB

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi

66
peralatan instrumen, teknik pengujian, programable
control, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja
dan material), instrumen diagram dan teknik
berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan
dalam pekerjaan pemeliharaan, memeriksa dan
menguji instrumen kontrol dan proteksi, menggunakan
alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja
(orang, alat kerja dan material), menggunakan teknik
analisis data dan membaca diagram instrumen dan
komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter,
vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output
block, amplifying module, plug-in printed circuit board,
pengereman darurat dan over speed control.

Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,


gasket.

Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan


meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer,
hand-held communicator/programmer, frequency
counter, frequency generator, variac and specialised
test equipment.

Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan


dalam keadaan online.

Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman


pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.

67
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat
berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung


seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan
proteksi pada PLTB.

68
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.21.218.01


Judul Unit : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan SKEA/turbin angin pada PLTB secara
mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan
pemeliharaan SKEA/turbin angin diterapkan.
pada PLTB 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
SKEA/turbin angin diterapkan berdasarkan
standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan SKEA/turbin angin.
pemeliharaan 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
pada PLTB dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen SKEA/turbin angin) diyakinkan
pemeliharaan sesuai dengan referensi/standar unit
pada PLTB pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan SKEA/turbin angin sesuai
standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

69
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTB

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori aerodinamika,
konversi energi, teori turbin angin (jenis, bagian,
fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan
turbin angin, teknik pembongkaran dan pemasangan,
mengangkat dan menurunkan, memindahkan,
memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan
SKEA/turbin angin, teknik pengujian, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, memeriksa

70
dan menguji SKEA/turbin angin, membaca gambar
kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang
tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian,
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian SKEA/turbin angin.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : sudu dan naf, gear box,


coupling, generator, bearing, brake, yawing, turning
gear dan sistem pelumasan.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan SKEA/turbin angin.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan SKEA/turbin angin yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro

71
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction
Test), head crane dan winch.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan, vibration dan over
heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji SKEA/turbin angin pada
PLTB.

72
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.21.219.01


Judul Unit : Memelihara Tower Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan tower PLTB secara mandiri dan presisi
sesuai dengan standar perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan tower PLTB
pemeliharaan diterapkan.
PLTB 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
tower PLTB diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.

2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan


peralatan kebutuhan pemeliharaan tower PLTB.
pemeliharaan 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
PLTB dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.

3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan


pekerjaan (komponen tower PLTB) diyakinkan sesuai
pemeliharaan dengan referensi/standar unit pembangkit
PLTB yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan tower PLTB sesuai standar
perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

73
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
PLTB

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, teknik
identifikasi kerusakan pada tower PLTB, membaca
gambar konstruksi tower PLTB, teknik pengujian,
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
melaksanakan identifikasi jenis kerusakan pada tower
PLTB, mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan,
mengidentifikasi detail konstruksi, menggunakan alat

74
kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja
(orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Standar keselamatan kerja mencakup peraturan
perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi mencakup : dokumentasi termasuk


verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi
keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan, manual,
instruksi, serta SOP.

Peralatan identifikasi mencakup : Kamera, Roll meter,


gambar dan formulir data.

Lingkungan kerja yang tidak mendukung seperti :


hujan, kondisi topografi dan konstruksi.

Kondisi gangguan dan operasi abnormal meliputi :


Kegagalan mengoperasikan alat kamera.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

75
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Persiapan kerja.
2.4.2. Membaca gambar/peta.
2.4.3. Prosedur kerja.
2.4.4. Mengidentifikasi kerusakan.

76
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.220.01


Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa
secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi
pemeliharaan listrik diterapkan.
pada PLTU 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
Biomasa instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik.
pemeliharaan 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
pada PLTU dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
Biomasa rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai
pemeliharaan dengan referensi/standar unit pembangkit
pada PLTU yang tertuang dalam rencana kerja.
Biomasa 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar
perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

77
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTU
Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pada PLTU Biomasa, teknik
pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat,
memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik
menggunakan alat kerja, teknik pengujian, teori dasar
tenaga listrik, mengelola kelengkapan kerja (orang,
alat kerja dan material), teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja,
memeriksa dan menguji instalasi listrik, membaca
gambar teknik, menggunakan alat kerja dan pengujian,

78
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, penyetelan, pengisolasian
sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan


instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker,
baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi,
alarm dan peralatan kontrol, indikator.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTU Biomasa.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU
Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf
kontraktor dan staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools,
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.

79
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTU Biomasa peralatan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada
PLTU Biomasa.

80
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.221.01


Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai
dengan standar perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen
pemeliharaan kontrol dan proteksi diterapkan.
pada PLTU 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
Biomasa instrumen kontrol dan proteksi diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol
pemeliharaan dan proteksi.
pada PLTU 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
Biomasa dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen instrumen kontrol dan proteksi)
pemeliharaan diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
pada PLTU unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
Biomasa kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi
sesuai standar perusahaan.

81
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTU
Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan

82
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan
pengujian, programable control, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
instrumen diagram dan prinsip komunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan
dalam pekerjaan pemeliharaan, menggunakan alat
kerja dan pengujian, menggunakan prosedur
pemeliharaan yang tepat, menggunakan prosedur
kalibrasi yang tepat, menerapkan pemeliharaan
peralatan (instrumen kontrol dan proteksi),
menggunakan teknik analisis data, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
membaca diagram instrumen dan berkomunikasi
efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter,
vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output
block, amplifying module, plug-in printed circuit board,
pengereman darurat dan over speed control.

Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,


gasket.

Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan


meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer,
hand-held communicator/programmer, frequency
counter, frequency generator, variac and specialised
test equipment.

Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan


dalam keadaan online.

83
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung


seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan
proteksi pada PLTU Biomasa.

84
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.22.222.01


Judul Unit : Memelihara Turbin Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan turbin generator pada PLTU Biomasa
secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan turbin
pemeliharaan generator PLTU Biomasa diterapkan.
pada PLTU 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
Biomasa turbin generator PLTU Biomasa diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan turbin generator
pemeliharaan PLTU Biomasa.
pada PLTU 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
Biomasa dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen turbin generator PLTU Biomasa)
pemeliharaan diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
pada PLTU unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
Biomasa kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan turbin generator PLTU
Biomasa sesuai standar perusahaan.

85
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTU
Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika
(konversi energi, enthalpy), teori turbin uap (jenis,
bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan
pemeliharaan turbin uap, teknik pembongkaran,
mengangkat, memindahkan, memeriksa,
membersihkan dan pemasangan peralatan turbin-
generator, teknik pengujian, mengelola kelengkapan
kerja (orang, alat kerja dan material), teknik
berkomunikasi.

86
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja,
menerapkan teknik pemeliharaan mekanik turbin
generator pada PLTU Biomasa, membaca gambar kerja,
menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat,
menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : stop valve, governor, bearing,


main oil pump (MOP), turning gear, exciter, sistem
pelumasan dan sistem pendingin.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTU Biomasa.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan turbin generator yang

87
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction
Test), boroskop.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan, vibration dan over
heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji turbin generator pada
PLTU Biomasa.

88
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.22.223.01


Judul Unit : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Biomasa (PLTU Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa secara
mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan boiler PLTU
pemeliharaan Biomasa diterapkan.
pada PLTU 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
Biomasa boiler PLTU Biomasa diterapkan berdasarkan
standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan boiler PLTU Biomasa.
pemeliharaan 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
pada PLTU dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
Biomasa rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen boiler PLTU Biomasa) diyakinkan
pemeliharaan sesuai dengan referensi/standar unit
pada PLTU pembangkit yang tertuang dalam rencana
Biomasa kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan boiler PLTU Biomasa sesuai
standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

89
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTU
Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori bejana tekan
dasar (tekanan, gaya dan ketebalan bejana), teori
pemipaan, teori mekanika fluida dasar (aliran air, uap
dan udara dan gas bekas), teori thermodinamika
(tekanan dan temperatur), teori perpindahan panas
dasar, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan
pemeliharaan boiler, teknik pemasangan boiler, teknik
mengangkat, memindahkan dan membersihkan
peralatan, teknik pengujian, mengelola kelengkapan
kerja (orang, alat kerja dan material), teknik
komunikasi.

90
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan mekanik boiler, membaca gambar
kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang
tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian,
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian boiler PLTU Biomasa.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : burner, piping, valve, drum,


heater, fan, dumper, duct, isolating dan sootblower.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan boiler pada PLTU
Biomasa.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan

91
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction
Test).

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji boiler pada PLTU
Biomasa.

92
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.22.224.01


Judul Unit : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU
Biomasa).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa pada
PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai
dengan standar perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan sistem
pemeliharaan bahan bakar biomasa diterapkan.
pada PLTU 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
Biomasa sistem bahan bakar biomasa diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan sistem bahan bakar
pemeliharaan biomasa.
pada PLTU 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
Biomasa dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen sistem bahan bakar biomasa)
pemeliharaan diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
pada PLTU unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
Biomasa kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan sistem bahan bakar biomasa
sesuai standar perusahaan.

93
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur


pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTU
Biomasa

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, karakteristik bahan
bakar biomasa, tindakan pencegahan dan
penanggulangan terganggunya sistem pasok bahan
bakar biomasa, teori teknik pembakaran, teknik operasi
dan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa, teknik
pemasangan sistem bahan bakar biomasa, teknik
mengangkat, memindahkan dan membersihkan
peralatan, teknik pengujian, mengelola kelengkapan
kerja (orang, alat kerja dan material), teknik
berkomunikasi.

94
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan mekanik sistem bahan bakar
biomasa, membaca gambar kerja, menggunakan
prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat
kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja
(orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem bahan bakar biomasa.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : conveyor, hopper, crusher dan


dryer.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan sistem bahan bakar
biomasa.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa
yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor

95
dan staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji sistem bahan bakar
biomasa pada PLTU Biomasa.

96
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.225.01


Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH secara
mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi
pemeliharaan listrik diterapkan.
pada PLTMH 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik.
pemeliharaan 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
pada PLTMH dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai
pemeliharaan dengan referensi/standar unit pembangkit
pada PLTMH yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar
perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

97
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTMH

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pada PLTMH, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan
membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik,
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, memeriksa
dan menguji instalasi listrik, membaca gambar teknik,
menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola

98
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, penyetelan, monitoring, pengisolasian
sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan


instalasi listrik pada PLTMH, trafo, circuit breaker,
baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi,
alarm dan peralatan kontrol, indikator.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTMH.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools,
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.

99
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTMH peralatan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada
PLTMH.

100
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.226.01


Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTMH secara mandiri dan presisi sesuai dengan
standar perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen
pemeliharaan kontrol dan proteksi.
pada PLTMH 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instrumen kontrol dan proteksi diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol
pemeliharaan dan proteksi.
pada PLTMH 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen instrumen kontrol dan proteksi)
pemeliharaan diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
pada PLTMH unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi
sesuai standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

101
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTMH

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan
pengujian, programable control, mengelola

102
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
instrumen diagram, teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan
dalam pekerjaan pemeliharaan, menggunakan alat
kerja dan pengujian, menggunakan prosedur
pemeliharaan yang tepat, menggunakan prosedur
kalibrasi yang tepat, menerapkan pemeliharaan
peralatan (instrumen kontrol dan proteksi),
menggunakan teknik analisis data, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
membaca diagram instrumen dan berkomunikasi
efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter,
vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output
block, pengereman darurat, over speed control dan
dummy load.

Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,


gasket.

Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan


mencakup : multimeter, decade box, CRO (Cathode
Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard,
potentiometer, hand-held communicator/programmer,
frequency counter, frequency generator, variac and
specialised test equipment.

Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan


dalam keadaan online.

Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman

103
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung


seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan
proteksi pada PLTMH.

104
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.23.227.01


Judul Unit : Memelihara Turbin Generator Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan turbin - generator pada PLTMH secara
mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan turbin -
pemeliharaan generator PLTMH.
pada PLTMH 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
turbin - generator PLTMH diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan turbin - generator
pemeliharaan PLTMH.
pada PLTMH 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen turbin - generator PLTMH)
pemeliharaan diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
pada PLTMH unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan turbin - generator PLTMH
sesuai standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

105
4. Membuat Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
laporan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pemeliharaan
pada PLTMH

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika
(konversi energi, enthalpy), teori turbin air (jenis,
bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan
pemeliharaan turbin air, teknik pembongkaran,
mengangkat, memindahkan, memeriksa,
membersihkan dan pemasangan peralatan turbin-
generator, teknik pengujian, mengelola kelengkapan
kerja (orang, alat kerja dan material), teknik
berkomunikasi.

106
2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan mekanik turbin generator pada
PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan
prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat
kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja
(orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian turbin generator pada PLTMH.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : valve, nozzle, runner, governor,


bearing, transmisi mekanik dan coupling, exciter,
sistem pelumasan.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan turbin - generator
PLTMH.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan turbin generator yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf

107
pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro
meter/jangka sorong.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan, vibration, over heating,
over speed dan kavitasi.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji turbin - generator pada
PLTMH.

108
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.EH.23.228.01
Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH secara
mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan bangunan
pemeliharaan sipil PLTMH.
pada PLTMH 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
bangunan sipil PLTMH diterapkan berdasarkan
standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan bangunan sipil
pemeliharaan PLTMH.
pada PLTMH 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen bangunan sipil PLTMH) diyakinkan
pemeliharaan sesuai dengan referensi/standar unit
pada PLTMH pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan bangunan sipil PLTMH sesuai
standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

109
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTMH

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori hidrologi
terkait, material dan konstruksi bangunan air/sipil, teori
dasar turbin air (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi),
teknik identifikasi kerusakan pada bagian bangunan
sipil pada PLTMH, teknik pengujian, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan
teknik pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH,
membaca gambar kerja, menggunakan prosedur

110
pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan
pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat
kerja dan material), komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, pengisolasian
bangunan sipil pada PLTMH.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan mencakup : bendung dan intake, saluran


penghantar (head race), saringan, bak
penenang/pengendap, saluran pelimpah, pintu air,
penstock dan tail race.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, instruksi manual, logbook, SOP, dan
catatan bangunan sipil pada PLTMH.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari kamera, roll meter, gambar
dan formulir data.

111
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi
kebocoran, keretakan, sedimentasi, longsor dan
pencemaran lingkungan.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji bangunan sipil pada
PLTMH.

112
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.229.01


Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS secara
mandiri dan presisi sesuai dengan standar
perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi
pemeliharaan listrik diterapkan.
pada PLTS 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar
perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik.
pemeliharaan 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
pada PLTS dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai
pemeliharaan dengan referensi/standar unit pembangkit
pada PLTS yang tertuang dalam rencana kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar
perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

113
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTS

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan
instalasi listrik pada PLTS, teknik pembongkaran dan
pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan
membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat
kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik,
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan
material), teknik berkomunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja,
membongkar, memeriksa, membersihkan dan
memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik,

114
menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
komunikasi efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan,
pengisolasian sistem instalasi listrik.

Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung,


lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru.

Peralatan ini mencakup : pv modul (modul surya),


panel pasok listrik dan instalasi listrik PLTS, trafo,
circuit breaker, inverter, baterai, BCU (Battery Control
Unit), kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan
control, indikator.

Standar keselamatan kerja mencakup peraturan


perundang undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal


dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan
kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi
manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada
PLTS.

Komunikasi dapat dengan telepon, radio, pager,


computerized system, logbook.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS yang
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
staf pemeliharaan.

Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan


pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools,

115
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm
meter.

Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi


kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol,
kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada
PLTS peralatan dan over heating.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada
PLTS.

116
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN

Kode Unit : KTL.EH.20.230.01


Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada
PLTS secara mandiri dan presisi sesuai dengan
standar perusahaan.

ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menerapkan 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2
prosedur (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
pelaksanaan pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen
0pemeliharaan kontrol dan proteksi diterapkan.
pada PLTS 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan
instrumen kontrol dan proteksi diterapkan
berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan
peralatan kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol
pemeliharaan dan proteksi.
pada PLTS 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja
dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan
rencana kerja.
2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan
keperluan pekerjaan dan prosedur
perusahaan.
3. Melaksanakan 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan
pekerjaan (komponen instrumen kontrol dan proteksi)
pemeliharaan diyakinkan sesuai dengan referensi/standar
pada PLTS unit pembangkit yang tertuang dalam rencana
kerja.
3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa
digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk
kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi
sesuai standar perusahaan.
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai
dengan standar perusahaan.

117
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan.
pada PLTS

1. Batasan Variabel
Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan
tersedianya:
1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan).
1.2. SOP yang berlaku di perusahaan.
1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku
di perusahaan/unit pembangkit.
1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh
perusahaan/unit pembangkit.
1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi ini.
1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya :
1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan
standar lingkungan di tempat kerja.
1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram.
1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.

2. Panduan Penilaian
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
2.1.1. Pengetahuan
Peraturan perundang undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan,
peraturan pemerintah tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat,
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan
(instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya,
prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan
operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi
peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan
pengujian, programable control, mengelola

118
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
instrumen diagram dan prinsip komunikasi.

2.1.2. Ketrampilan
Menerapkan peraturan perundang undangan di
bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan
dalam pekerjaan pemeliharaan, menggunakan alat
kerja dan pengujian, menggunakan prosedur
pemeliharaan yang tepat, menggunakan prosedur
kalibrasi yang tepat, menerapkan pemeliharaan
peralatan (instrumen kontrol dan proteksi),
menggunakan teknik analisis data, mengelola
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material),
membaca diagram instrumen dan berkomunikasi
efektif.

2.2. Ruang Lingkup Pengujian :


2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau
ruang simulasi.
2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi :
Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter,
vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart
drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output
block, amplifying module, plug-in printed circuit board,
pengereman darurat dan over speed control.

Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih,


gasket.

Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan


meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray
Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer,
hand-held communicator/programmer, frequency
counter, frequency generator, variac and specialised
test equipment.

Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan


dalam keadaan online.

Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman

119
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar
pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.

Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat


berhubungan dengan supervisor atau team leader,
personil pemeliharaan instrumen yang sederajat,
teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
pemeliharaan.

Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung


seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan
kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.

2.3. Metode Pengujian


2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja,
produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta
pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya
terjamin otentisitas (keasliannya).
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan
komputer.
2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti bukti sebagai dasar dalam memberikan
pengujian.

2.4. Aspek Penting


2.4.1. Prosedur kerja.
2.4.2. Persiapan kerja.
2.4.3. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar.
2.4.4. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan
proteksi pada PLTS.

120

Anda mungkin juga menyukai