Anda di halaman 1dari 9

PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA

1. Pengertian Warga Negara dan Negara

Warga negara merupakan terjemahan kata citizens (bahasa Inggris) yang mempunyai
arti ; warga negara, petunjuk dari sebuah kota, sesama warga negara, sesama
penduduk, orang setanah air; bawahan atau kaula. Warga mengandung arti peserta,
anggota atau warga dari suatu organisasi atau perkumpulan. Warga negara artinya
warga atau anggota dari organisasi yg bernama negara.

Ada istilah rakyat, penduduk dan warga negara. Rakyat lebih merupakan konsep
politis. Rakyat menunjuk pada orang-orang yang berada dibawah satu pemerintahan
dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat umumnya dilawankan dengan
penguasa. Penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah
negara dalam kurun waktu tertentu.

Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi


persyaratan sebagai berikut: 8

1. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;

2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara


Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau paling
singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;

3. Sehat jasmani dan rohani;

4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih.

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya


baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang
berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu
sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri
secara independent.

Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan
memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah
mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam
suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi
ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara
itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara
diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada
wilayah tempat negara itu berada.

2. Pengertian Bela Negara

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan
dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.

Ada tigak komponen dalam usaha pertahanan negara, yaitu :

1. Komponen utama adalah TNI yang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-


tugas pertahanan

2. Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang disiapkan untuk


dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan
kemampuan komponen utama. Komponen cadangan ini meliputi warga negara,
sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional.

3. Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang secara langsung


maupun tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan
komponen utama dan komponen cadangan.
Pengertian Bela Negara ( UU No 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 )

Sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

A. Unsur Dasar Bela Negara

Cinta Tanah Air

Kesadaran Berbangsa & bernegara

Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara

Rela berkorban untuk bangsa & negara

Memiliki kemampuan awal bela negara

Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Dan syarat-syarat
tentang pembelaan diatur oleh UU. Jadi sudah jelas, mau tidak mau kita wajib
ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, dan
hambatan baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

B. Dasar hukum dan peraturan tentang wajib bela negara

Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan
Nasional.

Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara


RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.

Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI
Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI danPOLRI.

Amandemen UUD 45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.

Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang pertahanan negara

Landasan hukum bela negara

3.Peran serta warga negara dalam usaha pembelaan negara

Upaya pembelaan negara bukan sekadar untuk mempertahankan negara saja,


melainkan juga untuk memajukan bangsa dan negara. Oleh karena itu, maka segala
bentuk peran serta warga negara yang positif demi keutuhan, kemajuan, kejayaan, dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara merupakan wujud pembelaan terhadap negara.
Berdasarkan ketentuan UUD 1945 pasal 27 ayat 3, setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dan dalam UUD 1945 pasal 30
ayat 1 menyatakan bahwa, tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara. Dan isi kedua pasal tersebut berarti bahwa
kemampuan serta komitmen atau kesanggupan untuk berpartisipasi dalam usaha
pembelaan negara. Peran serta warga negara dalam usaha pembelaan negara dapat
diartikan sebagai keikutsertaan (partisipasi) warga negara untuk turut berusaha
mempertahankan, menjaga dan memlihara negara agar negara tetap tegak atau berdiri
dengan kokoh.
Contoh upaya bela negara yang dilakukan oleh kita semua di berbagai lingkungan,
mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan juga negara. Dan berikut ini
beberapa contoh upaya bela negara di berbagai lingkungan :

1. Contoh upaya bela negara di lingkungan keluarga

Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong, saling menghormati


dan menghargai antar anggota keluarga.

Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.

Membentuk keluarga yang sadar hukum

Menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga

Saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan
berbuat kejahatan, misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain
sebagainya.
Memberikan pengertian kepada anak supaya cinta kepada tanah air dan
mencintai produk-produk dalam negeri

Memberikan pengertian kepada anggota keluarga agar selalu berusaha untuk


selalu menggunakan produk-produk dalam negeri

Menjaga nama baik keluarga dengan perilaku yang terpuji atau mulia

Saling mengingatkan sesama anggota keluaraga untuk selalu patuh pada hukum
yang berlaku

Menciptakan keluarga yang sadar dan patuh terhadap hukum/peraturan yang


berlaku

2. Contoh upaya bela negara di lingkungan sekolah

Meningkatkan imtaq dan iptek

Membudayakan GDN (Gerakan Disiplin Nasional) di sekolah meliputi : budaya


tertib, budaya bersih, dan budaya kerja/belajar

Mengembangkan kepedulian sosial di sekolah, misalnya dengan keihklasan


mengumplkan dana sosial, infak, zakat, shodaqoh, untuk membantu warga
sekolah yang membutuhkan.

Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah

Menjaga nama baik sekolah dengan tidak melakukan perbuatan yang berdampak
negatif bagi sekolah dan sebagainya

Belajar dengan giat terutama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan

Belajar dengan giat supaya mendapatan prestasi yang baik

Saling mengingatkan sesama siswa apabila ada yang akan melanggar peraturan
sekolah

Menjadi siswa yang berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah dan
negara.
3. Contoh upaya bela negara di lingkungan masyarakat

Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara
masyarakat.

Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat

Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan

Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda

Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat

Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan yang ada

Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama

Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll.

4. Contoh upaya bela negara di lingkungan negara

Mematuhi peraturan hukum yang berlaku

Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan


dasar negara

Membayar pajak tepat pada waktunya

Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun

Memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa

Bersikap selektif terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia dan lain


sebagainya.

Selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah


Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan
kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk
mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses motivasi
untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga negara memahami
kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara
Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai
bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut membela negara Indonesia. Yaitu :

1. pengalaman sejarah perjuangan RI

2. kedudukan geografis Nusantara yang strategis;

3. keadaan penduduk (demografis) yang besar;

4. kekayaan sumber daya alam;

5. perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan;

6. kemungkinan timbulnya bencana perang.

KESIMPULAN

Bela negara adalah membela kepentingan nasional pada seluruh aspek kehidupan
nasional. Bela negara tidak hanya berhubungan dengan kepenting-an militer semata
tetapi kepentingan seluruh bangsa Indonesia.

Bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara sesuai dengan pasal
30 ayat 1 dalam perubahan kedua UUD 1945.

Negara wajib dibela oleh Warganya karena :

1. fungsi pertahanan;

2. sejarah perjuangan bangsa;

3. aspek hukum.

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando
dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus
dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :

1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling);

2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri;


3. Belajar dengan tekun atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

4. Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperi Paskibra, PMR, Pramuka.

Sebagai warga negara sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan
mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan pada NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan
yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

Kita sebagai pelajar juga ikut membela negara dengan cara belajar yang tekun dan
mengikuti ekstrakulikuler di sekolah. Di era globalisasi ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan pada Negara Indonesia tidak seperti zaman sebelum kemerdekaan.
Ancaman, tantangan, dan gangguan bisa diatasi dengan pendidikan. Jika kita pintar kita
tidak akan bisa dibodohi orang lain atau negara lain.

Sumber:

1. https://utarikusuma.wordpress.com/2012/06/18/kewajiban-bela-negara-bagi-
setiap-warga-negara/

2. http://www.kitapunya.net/2015/08/partisipasi-dalam-usaha-pembelaan-
negara.html

3. http://www.kitapunya.net/2015/08/upaya-bela-negara-di-lingkungan-keluarga-
sekolah-masyarakat.html

4. http://yusufbudiman92.blogspot.co.id/p/warga-negara-dan-negara.html
Nama Kelompok :
1. Shinta febby lenia
2. Darin intan
3. Nadya tri rahayu
4. Puspita weti
5. Risma aidilia
6. Risma efia
7. Ocha nila

Anda mungkin juga menyukai