Inkuiri
Inkuiri
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi
merencanakan aktivitas belajar mengajar. Adapun Joyce dan Weil (2000: 13)
10
11
suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami
berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara meksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
b. Bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang
c. Proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
d. Guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan
e. Jumlah siswa yang belajar tidak terlalu benyak sehingga bisa dikendalikan
oleh guru.
Joice and Weil (Wena, 2010: 77) menjelaskan bahwa model pembelajaran
inkuiri terdiri atas lima tahapan kegiatan, yaitu penyajian masalah (confrontation
Pada tahap ini guru memberi masalah atau teka-teki yang harus
banyaknya terhadap peristiwa yang mereka lihat atau alami kemudian melakukan
verifikasi data.
c. Melakukan eksperimen
secara langsung. Pada tahap ini siswa melakukan keduanya, yaitu eksplorasi dan
pengaruhnya, tidak selalu diarahkan oleh suatu teori atau hipotesis tetapi mungkin
memberi gagasan tentang sebuah teori. Pengujian secara langsung terjadi ketika
siswa mencoba atau menguji suatu teori atau hipotesis. Fungsi yang kedua adalah
13
d. Merumuskan penjelasan
mengemukakan informasi dalam bentuk uraian yang jelas (penjelasan yang rinci),
yang sebelumnya tidak mereka miliki. Hal ini penting bagi siswa, sebab hal
tersebut dapat memperbanyak dan melengkapi data yang relevan serta menunjang
Pada jenis model inkuiri ini sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru.
petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam hal ini, siswa tidak merumuskan
masalah dan petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan
jenis model inkuiri ini merupakan tahap awal sebelum siswa diberikan model
eksperimen. Pada waktu siswa melakukan proses belajar untuk mencari jawaban,
dilakukan siswa.
15
penelitian sendiri sebagai seorang ilmuwan. Perbedaan jenis inkuiri ini dengan
jenis inkuiri lain adalah guru sama sekali tidak membantu siswa dalam
merumuskan masalah serta memecahkan masalah, dengan kata lain pada model
Dalam pendekatan jenis model inkuiri ini, siswa dilibatkan dalam proses
pemecahan masalah dengan cara yang serupa dengan cara yang biasa dilakukan
oleh para ilmuwan. Siswa diajak untuk melakukan beberapa kegiatan seperti:
melalui pertanyaan yang telah direncanakan dengan teliti. Perbedaan jenis inkuiri
ini dengan jenis inkuiri lain adalah guru akan memecahkan suatu masalah
Inkuiri jenis ini merupakan suatu kegiatan proses belajar yang melibatkan
siswa dalam beberapa tim yang masing-masing tim terdiri atas empat anggota
suatu peranan yang berbeda-beda yaitu, (1) koordinator tim, (2) penasehat teknis,
(3) pencatat data dan (4) evaluator proses. Anggota tim menggambarkan peranan-
peranan tersebut, dan bekerja sama untuk memecahkan masalah yang berkaitan
salah satu teknik untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa di dalam
diskusi kelompok kecil maupun besar. Gambar, peragaan, atau situasi yang
kreatif siswa. Suatu riddle biasanya berupa gambar di papan tulis, papan poster,
pertanyaan yang berkaitan dengan riddle tersebut. Dalam merancang inkuiri ini,
didiskusikan.
proses dan berkaitan dengan ridlle yang akan membantu siswa memperoleh
dapat membantu dalam melepaskan ikatan struktur mental yang melekat kuat
ide kreatif. Dengan kata lain, inkuiri ini merupakan suatu pendekatan untuk
untuk siswa. Sebagai perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan
yang berpikir lambat atau siswa yang mempunyai intelegent rendah tetap mampu
metode ini guru harus mempunyai kemampuan mengelola kelas yang bagus dan
Pada tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa
18
langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang dibuat dalam LKS.
Dalam inkuiri terbimbing kegiatan belajar harus dikelola dengan baik oleh guru
dan luaran pembelajaran sudah dapat diprediksikan sejak awal. Inkuiri jenis ini
Moh. Amin (1979: 17) menyatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan
3. Alat atau bahan harus disediakan sesuai dengan kebutuhan setiap siswa untuk
melakukan kegiatan.
siswa atau kelas untuk didiskusikan sebelum para siswa melakukan kegiatan
discovery-inquiry.
6. Proses berpikir kritis dan ilmiah menunjukkan tentang mental operation siswa
oleh siswa.
(gagal).
Sintaks model pembelajaran yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1
20
Tabel 2.1
Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Tahapan
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila situasi stimulus
tadi. James L. Mursell (Sagala, 2005: 13), mengemukakan belajar adalah upaya
memperoleh sendiri. Sedangkan menurut Gage (Sagala, 2005: 13) belajar adalah
sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
dari pengalaman. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan suatu proses psikologis yang terjadi pada diri seseorang
yang menyebabkan terjadinya perubahan yang relatif tetap. Perubahan itu tidak
hanya berupa penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga keterampilan dan tingkah
laku.
(Clark, 2000) mengklasifikasi hasil belajar dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif
(psychomotor domain).
22
1. Ranah Kognitif
prosedur atau istilah yang telah dipelajari. Tingkatan ini merupakan tingkatan
tingkatan ini siswa diminta untuk mengingat kembali satu atau lebih fakta-fakta
mendefinisikan, menggambarkan.
b. Comprehension (Pemahaman/C2)
berpikir dimana siswa dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui sesuatu
hal dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pada tingkatan ini, selain hapal siswa
juga harus memahami makna yang terkandung misalnya dapat menjelaskan suatu
menjelaskan konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. Contoh kata kerja yang
c. Application (Penerapan/C3)
atau pada situasi konkret. Tingkatan ini merupakan jenjang yang lebih tinggi dari
prinsip, konsep, teori, hukum maupun metode yang dipelajarinya dalam situasi
menunjukkan.
d. Analysis (Analisis/C4)
rinci atau lebih terurai dan memahami hubungan bagian-bagian tersebut satu sama
mengklasifikasikan.
e. Synthesis (Sintesis/C5)
dalam satu klasifikasi. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu menghasilkan,
merumuskan, mengorganisasikan.
f. Evaluation (Evaluasi/C6)
keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan,
cara kerja, materi dan kriteria tertentu. Untuk dapat membuat suatu penilaian,
terlebih dahulu. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu menilai, menafsirkan,
Adapun aspek kognitif yang diamati dalam penelitian ini meliputi aspek
(analisis/C4).
2. Ranah Afektif
David Kartwohl (Clark, 2000) membagi aspek afektif dalam lima kategori yaitu:
b. Receiving (Penerimaan)
stimulus yang tepat. Sebagai contoh, siswa mampu mendengarkan penjelasan dari
guru secara seksama tanpa memberikan respon yang lebih dari itu.
25
d. Valuing (Penilaian)
tertentu. Reaksi-reaksi yang dapat muncul seperti menerima, menolak atau tidak
e. Organization (Pengorganisasian)
f. Characterization (Karakteristik)
oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya, sehingga sikap
mau mengubah pendapatnya jika pendapat tersebut tidak sesuai dengan bukti-
3. Ranah Psikomotor
Aspek psikomotor dikemukakan oleh Dave (Clark, 2000) menjadi lima kategori,
yaitu:
a. Imitation (Peniruan)
b. Manipulation (Manipulasi)
dibacanya.
c. Precision (Ketepatan)
kepastian yang lebih tinggi. Sebagai contoh, pada saat menggunakan alat ukur,
memperhatikan skala alat ukur yang digunakan dan satuan yang digunakan dalam
d. Articulation (Artikulasi)
membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi
tulisan yang rapi dan jelas, mengetik dengan cepat dan tepat dan menggunakan
e. Naturalization (Pengalamiahan)
gerakkan yang dapat dilakukan dapat secara rutin dan tidak memerlukan
Ranah Kognitif
diteliti.
masalah oleh guru. Tahapan ini dapat melatihkan kemampuan berpikir siswa
tahapan ini, selain itu juga dapat melatihkan kemampuan siswa untuk
menginterpretasikan.
diberikan oleh guru. Dalam melakukan eksperimen siswa dituntut untuk dapat
dan mendiskusikan.
kognitifnya untuk mengolah dan menganalisis data yang telah diperoleh pada
percobaan yang telah dilakukan. Pada tahapan ini, dilatihkan kemampuan kognitif
dengan yang diungkapkan oleh Amien (1987: 163) bahwa pada pembelajaran
kreativitas siswa. dari uraian tersebut, terlihat bahwa pada setiap tahapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat digali hasil belajar ranah kognitif siswa.
Hubungan medel pembelajaran inkuiri terbimbing dan hasil belajar ranah kognitif
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan
menunjukkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor
30
kemampuan berpikir kritis pada sub topik pembahasan cahaya oleh lensa
E. Gaya Belajar
Djatmika dan Murwani (Murwani, 2009) menyatakan bahwa gaya belajar
menyatu dengan pengalaman konkret atau kehidupan nyata siswa. Menurut Snow,
Corno dan Jackson (Wilson, 2008: 41) gaya belajar didefinisikan sebagai
memproses informasi. Hal ini hampir senada seperti yang diungkapkan oleh Joko
Susilo bahwa gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk
2009: 94). Gaya belajar juga dideskripsikan oleh Cassidy (Witte, 2010) sebagai
satu set karakter, tingkah laku dan sikap yang memfasilitasi belajar seseorang
dalam situasi yang diberikan. Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari
maka dapat disimpulkan bahwa gaya belajar seseorang adalah suatu cara tertentu
adanya dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar. Pertama, bagaimana
kita menyerap informasi dengan mudah (modalitas) dan kedua adalah bagaimana
cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut (dominasi otak) (De Porter
mengemukakan bahwa ada tiga jenis gaya belajar yaitu: Gaya belajar visual, gaya
belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik (V-A-K). Gaya belajar VAK
didasarkan pada modalitas sensori. Orang visual belajar apa yang mereka lihat,
siswa auditorial melakukannya melalui apa yang mereka dengar, siswa kinestetik
belajar lewat lewat gerak dan sentuhan. Sistem identifikasi V-A-K membedakan
Dilihat dari kata visual dapat diartikan sebagai penglihatan atau melihat,
sehingga dengan demikian gaya belajar visual mempunyai makna gaya belajar
dengan cara melihat. Siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar visual
poster, slide, dan peta konsep. Pada umumnya siswa yang gaya belajarnya visual
f) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran
mereka
j) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan
sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek
auditorial adalah gaya belajar dengan cara mendengar atau dengan kata lain siswa
membaca
e) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara
yang dilihat
Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara bergerak, bekerja
dan menyentuh (De Porter dan Hernacki, 2000: 113). Siswa dengan
kecenderungan gaya belajar kinestetik lebih baik dalam aktivitas bergerak dan
k) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah
kebutuhan individual setiap siswa. Para guru menjadi lebih efektif dalam
hasil belajar ranah kognitif siswa antara pembelajaran sebelum dan setelah
belajar ranah kognitif siswa lebih tinggi ketika guru menerapkan pembelajaran
Withers, dan Katzenstein (Witte, 2010) juga mendiagnosa bahwa gaya belajar
gaya mereka dan juga untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar ranah
kognitif.