Anda di halaman 1dari 2

Manta birostris di Hawaii

Manta jantan yang berhasil mendapatkan manta betina akan berpegangan pada sirip pasangannya
menggunakan giginya dan merapatkan perutnya, lalu memulai perkawinan dengan cara
memasukkan alat kelaminnya ke dalam lubang kelamin betina. Perkawinan berlangsung selama
kurang lebih 90 detik.

Pari manta adalah ovovivipar di mana telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya.
Seekor manta betina bisa membawa 2 bayi manta sekaligus dalam tubuhnya. Periode
"kehamilan" manta sendiri belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan bisa berlangsung
antara 9-12 bulan. Bayi manta yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisi
sirip yang masih terlipat. Bayi manta mulai aktif segera setelah ia mengembangkan siripnya dan
bisa langsung mulai berenang. Seekor bayi manta yang baru lahir diketahui bisa berukuran
selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi manta bisa tumbuh sangat cepat karena dalam waktu
satu tahun, lebar tubuh mereka sudah mencapai hampir 2 kali lebarnya saat pertama kali lahir.[5]
Usia maksimal pari manta sendiri yang diketahui mencapai 20 tahun.

Ikan pari jantan dilengkapi sepasang alat kelamin, disebut klasper (clasper) yang terletak di
pangkal ekor. Ikan pari betina tidak dilengkapi klasper, tetapi lubang kelaminnya mudah dilihat.
Ikan pari berkembang biak secara ovovivivar dengan jumlah anak sekitar 5-6 ekor.

Pengamatan yang dilakukan pada reproduksi ikan pari Dasyatis pastinaca menunjukkan hasil
bahwa setelah terjadi pembuahan, embrio pada akan mendapatkan energi dari kuning telur yang
selanjutnya diberikan suplemen oleh histotrof (uterine milk yang diperkaya dengan protein,
lemak, dan mukosa). Transfer energi ini dilakukan dari induk betina melalui sejumlahuterine
epithelium yang disebut troponemata.

Tahap awal dari proses pemijahan menyebabkan berat hati mencapai maksimum, akan
tetapi secara berangsur-angsur akan menurun selama perkembangan periode kehamilan. Hati
berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi yang dikonsumsi selama proses kehamilan sebagai
makanan selama perkembangan embrio (Devadoss 1983).

Tanda perkawinan pada betina adalah luka gigitan pada sayap atau bekas
goresan clasper (organ kelamin jantan) pada kloaka (organ kelamin betina) (Marshall
dan Bennet 2010 dalam IUCN).

Pari manta adalah ovovivipar, mereka tidak memiliki plasenta, namun dari
telur yang menetas dalam perut induknya (Deakos 2010).

setelah
periode mengandung selama 12 bulan seekor induk melahirkan pari manta dengan
diameter sekitar 1,8 meter dengan berat 66 kilogram (Okinawa Churaumi Aquarium
2010).
ari manta betina mencapai kedewasaan pada umur 8-10 tahun, namun dalam
beberapa populasi mereka tidak kawin sebelum 15 tahun. Pari manta memiliki daur
melahirkan 5 tahun sekali dan hanya mengeluarkan dua sampai tiga individu dalam
sekali proses melahirkan (MantaWatch 2012). Daur hidup yang panjang dan sangat
sedikit menjadikan pari manta sangat sulit untuk menstabilkan populasi dalam
menghadapi kerusakan lingkungan dan penangkapan berlebihan (Reynolds et al.
2005 dalam Deakos 2010).

Seekor Manta birostris betina mempunyai tingkat fekunditas yang rendah, yaitu satu anakan,
terkadang 2 anakan meskipun sangat jarang, dengan periode kehamilan 1213 bulan. Tingkat
fekunditas ini merupakan yang paling rendah di antara sub kelas Elasmobranchii. Periode
reproduksi Manta birostris yaitu 25 tahun dengan generation time berkisar 2425 tahun

telah ditemukan bahwa dalam jangka waktu 6-7 tahun, terlahir 3 ekor. Embrio telah terbukti
mencapai 130 cm lebar disk dan berat 9 kg atau lebih. Nifas terjadi dalam air relatif dangkal di
mana manta muda tetap selama beberapa tahun sebelum menjelajahi perairan yang lebih luas
(Widodo, 2005; Homma, 1997; Bigelow, 1953).

Pari manta terdiri dari 2 spesies yaitu Manta alfredi dan Manta birostris. Kedua spesies
tersebut dapat dibedakan dengan melihat perbedaan ciri-ciri pada keduanya. Cara yang
paling mudah yaitu dengan melihat marking (tanda) pada bagian ventral tubuhnya.
Setiap pari manta memiliki tanda seperti finger print yang berbeda dan unik. Manta
alfredi memiliki marking di area antara kedua insangnya, sedangkan Manta
birostris tidak memiliki tanda. selain itu, untuk Manta birostris terdapat area berwarna
hitam di area sekitar pectoral fin. Pada bagian dorsal terdapat pula perbedaan antara
keduanya. Manta alfredi memiliki bentuk Y shapesedangkan Manta birostris memiliki
bentuk T shape. Tanda pada bagian dorsalnya ini dapat diidentifikasi saat seseorang
berada di permukaan atau ketika bersnorkeling. Berdasarkan warna tubuhnya, pari
manta dibedakan menjadi 3 yaitu chevron manta(manta normal), melanistic
manta (manta hitam), dan leucistic manta (manta putih).
Seperti halnya manusia, pari manta terdiri dari male (jantan) dan female (betina). Pari
manta jantan ditandai dengan adanyaclasper dan pari manta memiliki kloaka. Cara pari
manta kawin (manta mating) cukup unik. Sebelum melakukan mating, terlebih dahulu
manta melakukan courtship (bercumbu rayu). Proses courtship ini membutuhkan waktu
sekitar 48 jam (2 hari) dan manta terlihat berbaris kebelakang seperti kereta (manta
train). Saat dirasa cukup untuk proses courtship, selanjutnya proses mating dilakukan.
Proses mating hanya berlangsung cukup singkat sekitar 30-60 detik dengan gaya belly
to belly. Periode kandunganmanta pregnant berlangsung 1 tahun 12 hari, sedangkan
manta betina melahirkan 1-2 pup per 5 tahun. Baby manta yang baru saja dilahirkan
memiliki panjang sekitar 1-1.5 m.

Anda mungkin juga menyukai