Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel Pengamatan

A. Reaksi Garam dari Asam Karboksilat

Perubahan yang terjadi


Pemanasa
Zat + air + CaCl2 Keterangan
n
terbentuk
Mencair Terionisasi Bereaksi
HCOONa endapan
tidak terbentuk
CH3COONa Mencair Terionisasi Bereaksi
endapan

B. Reaksi Asam Karboksilat dengan Basa (NaOH)

- Tabung (1) setelah ditambah NaOH dan dipanaskan terbentuk gelembung putih

(x)

- Tabung (2) setelah ditambah NaOH dan dipanaskan terbentuk gelembung putih
(y)

Perubahan yang terjadi


Zat Pemanasa Keterangan
+ air + CaCl2
n
Terbentuk Gelembun Terdapat
HCOONa (x) Bereaksi
garam g endapan
Terbentuk Gelembun Terdapat
CH3COONa (y) Bereaksi
garam g endapan

C. Reaksi Esterifikasi Asam Karboksilat

Zat Hasil esterifikasi Keterangan

Etanol Beraroma balon Bereaksi

Amil Alkohol Bararoma pisang Bereaksi


4.2 Reaksi

O
O
1. a. C
C + Na
H ONa
H O
O O

C + H2O C + OH
H O H OH

O O

C + CaCl2 C + Ca(OH)2
H OH H OCl

O
O
b.
C
C + Na
H3C ONa
H3C O
O O

C + H2O C + OH
H3C O H 3C OH
O O

C + CaCl2 C + Ca(OH)2
H3C OH H 3C OCl

O O
O O

2. a. C + NaOH C + H2O
HH OH
OH HH ONa
ONa
O
O
C
C + Na
H ONa
H O
O O

C + H2O C + OH
H O H OH
O O

C + CaCl2 C + Ca(OH)2
H OH H OCl

O O

b. C + NaOH C + H2O
H3 C OH H3C ONa
O
O
C
C + Na
H3C ONa
H3C O
O O

C + H2O C + OH
H3 C O H3 C OH
O O

C + CaCl2 C + Ca(OH)2
H3 C OH H3C OCl

H2 O O
H2
3. a. H3C C OH + C C + H2O
H3C OH H3C OC2H5

O O

b. CH3(CH2)4OH + C C + H2O
H3C OH H 3C CH3(CH2)4

4.3 Pembahasan

Pada percobaan di atas telah didapatkan sifat garam karboksilat dalam

garamnya dan sifat asam karboksilat dalam garamnya. Berdasarkan teori yang

ada, asam karboksilat jika direaksikan dengan CaCl2 maka akan terbentuk asam
kloro karboksilat dan mengendap Ca(OH)2 yang berwarna putih. Dan pada hasil

praktikum sampel asam formiat dan garamnya menghasilkan endapan, tetapi asam

asetat beserta garamnya tidak menghasilkan garam pada akhir pengujiannya

dengan CaCl2. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rusaknya sampel yaitu asam

asetat dan natrium asetat. Semakin lama suatu zat kimia disimpan dalam

laboratorium dan selalu digunakan maka bisa saja terjadi kontaminasi baik itu dari

udara maupun kontaminasi saat pemipetan atau pengambilan zat yang

mengakibatkan turunnya konsentrasi pada sampel tersebut. Saat praktikum pun

ada kesalahan besar yang dilakukan, yaitu meneteskan CaCl 2 pada sampel yang

masih belum murni. Maksudnya adalah seharusnya sampel dipanaskan hingga

airnya menguap semua atau biasa disebut uji kering, tetapi praktikan tidak

memanaskan sampai kering dan langsung ditetesi CaCl2, akibatnya pereaksi

berkontak tidak hanya dengan sampel dalam hal ini asam asetat tetapi dengan

NaOH yang masih tersisa pada air dan asam asetat juga. Sifat garam karboksilat

pada asamnya secara umum memiliki sifat yang hampir sama, yaitu asam lemah

dan berbau asam cuka. Karena sifat asamnya yang lemah sehingga sangat mudah

terionisasi dalam air, mungkin saja saat penambahan air praktikan tidak mengocok

larutannya sehingga tidak homogen dan akibatnya tidak terionisasi sempurna

sehingga masih ada ion CH3COO- yang akibatnya malah sebagian bereaksi

dengan ion Na+ bukannya ion H+ yang terikat agar saat bereaksi dengan CaCl2

maka Ca+ berikatan dengan OH- pada asam asetat.

Pada percobaan uji reaksi esterifikasi, asam karboksilat bereaksi dengan

alkohol dan terbentuk ester. Pada uji tersebut secara teori akan timbul aroma balon

sebagai akibat pemanasan pada etanol. Sedangkan pada uji kedua pada amil

alkohol yang bereaksi dengan asam asetat akan terbentuk senyawa pentil etanoat
yang beraroma pisang dan sesuai dengan teori yang ada. Perlu diketahui bahwa

ciri khas senyawa ester adalah beraroma wangi atau tepatnya seperti buah.

Anda mungkin juga menyukai