Bentuk Negara
Negara Kesatuan: diseluruh Negara yang berkuasa hanya satu Pemerintah.
Pemerintah Negara dilaksanakan dengan sistem sentralisasi dan
desentralisasi.
Sistem Sentralisasi yaitu segalasesuatu dalam Negara diatur Pemerintah
Pusat. Daerah daerah tinggal melaksanakannya.
Sistem Desentralisasi, daerah diberikan kewenangan untuk mengurus
urusan rumah tangganya sendiri dinamakan daerah otonom.
Pengertian Bangsa
Bangsa merupakan perkumpulan masyarakat yang membentuk Negara.
Pendapat pakar kenegaraan:
Ernest Renan (Prancis)
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama
Otto Bauer (Jerman)
Bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter
karena persamaan nasib.
Ratzel (Jerman)
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat untuk bersatu karena adanya rasa
kesatuan dalam tempat tinggalnya.
Hans Kohn (Jerman)
Bangsa adalah buah hasil hidup manusia dalam sejarah berupa persamaan
keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, kesamaan politik, perasaan dan
agama.
Fredrich Hertz:
Setiap bangsa mempunyai 4(empat) unsur aspirasi:
Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional (sosial, ekonomi, politik,
agama, kebudayaan)
Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau
kekhasan, misalnya bahasa nasional.
Keinginan untuk menonjol mengejar kehormatan,pengaruh dan prestise.
Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, bahasa daerah, adat
istiadat, agama yang menghuni /bertempat tinggal di wilayah Negara yang
terdiri dari 13.500 pulau.
Indonesia sebagai Negara kesatuan yang berbentuk Republik adalah
Negara Kebangsaan, Negara persatuan atau Negara kekeluargaan suatu
komunitas politik yang dirancang, dibangun dan dioperasikan berdasar
wawasan kebangsaan.
WAWASAN KEBANGSAAN
Pengertiaan Wawasan
Wawasan kebangsaan mengacu pada pengertian pengenalan, pemhaman,
kesadaran,dan sikap terhadap pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
dan menjadikannya sebagai orientasi dan perhujudan nilai dan tingkah
laku sehari-hari. Aspek tersebut merupakan konsessus nasional, sebagai
kepribadiaan dan jati diri bangsa dan negara Indonesia, yang terdiri dari
empat (4) pilar yakni : pancasila, UUD 1945, Bhineka unggal ika, dan
Negara kesatuaan republik Indonesia.kat indonesia
Pilar pertama, pancasila merupakan landasan idealism landasan berbangsa
dan bernegara. Sila-sila dalam pancasila merupakan kebenaran kebenaran
hakiki dan menjadi cita-cita yang perlu diperjuangkan dan
diwujudkan.oleh karenanya pancasila bukan hanya merupakan falsafah
bangsa, tetapi juga merupakan ideologi Negara.
Pilar kedua, UUD tahun 1945 merupakan landasan konstitusional dan
sumber hokum tertinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia. Sebagai landasan konstitusional berupaya mewujudkan nilai
yang terkandung dalam pancasila sebagai cita-cita dan ideologi Negara,
menata infra dan suprastruktur politik Negara, menigkatkan taraf hidup
masyarakat melalui penguasaan bumi dan air oleh Negara untuk
kemakmuran bangsa, mencerdaskan bangsa, membina dan
mengembangkan kekuatan pertahanan keamanan. Sebagai sumber hukum,
segenap peraturan yang ada dalam mengatur dan menata kehidupan
bangsa, mulai dari perundang-undangan sampai dengan peraturan daerah
haruslah selara dengan jiwa yang semangat yang terkandung dalam UUD
1945.
Pilar ketiga, bhineka tunggal ika menunjukkan adanya keragaman
berbagai aspek yang didukunung oleh masyarakat Indonesia. Keragaman
bermakna kemajemukan(pluralisme) yang memperihatkan adanya
perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan, namun tetap dibingkai olen
kesadaran. sikap, dan perilaku yang menjunjung ersatuan dan kesatuan
sebagai bangsa. Keragaman merupakan kodrati yang perlu disyukuri, dan
dinillai sebagai kekayaan yang tidak terhingga yang perlu dimanfaatkan
seoptimal mungkin untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
hidup masyarakat Indonesia.
Pilar keempat, Negara kesatuan republic Indonesia(NKRI)menunjukkan
bahwa masyarakat Indonesia hidup dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang merdeka dan berdaulat. Dalam pebukaan UUD 1945 alinea
keempat disebutkan maka disusunlah kemerdekaan dalam kebangsaan itu
dalam susunan Negara republic Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan
berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Alinea ini mempertegas
cita-cita yang dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah NKRI.
Keempat pilar diatas menjadi dasar untuk menanamkan serta
meningkatkan kesadaran sikap dan perilaku wawasan kebangsaan.
Peran pendidikan wawasan kebangsaan
Pendidikan merupakan suatu istilah yang sering dilontarakan oleh berbagai
pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap kehidupan
suatu masyarakat ke arah yang lebih baik. Bagi masyarakat yang kurang
maju atau tertingkal dari masyarakat lainnya, pembangunan di bidang
pendidikan merupakan upaya peningkatan kuliatas sumber daya manusia
yang diharapkan berdampak positif bagi peningkatan berbagai aspek
kehidupan. Pembangunan pendidikan digunakan sebagai wahana proses
transisi yang disengaja atau terencana agar berbagai segi kehidupan sistem
social yang terkenanya dapat menningkat atau menjadi lebih baik.
Pendidikan juga bias diartikan sebagai proses pelajar yang dijalani ileh
seorang individu sepanjang hidupnya terhadap nilai-nilai,norma-
norma,aturan yang didukung oleh lingkungan social sehingga
menjadikannya sebagai pedoman bagi perwujudan tingkah laku.
Wawasan kebangsaan berisikan seperangkat nilai dasar dalam upaya
membentuk dan mengembangkan kesadaran,sikaf,yang perilaku yang
mengutamakan kepentingan dasar dan Negara. Melalui pendidikan
wawasan kebangsaan diharapkan dapat menimbulkan pemahaman,dan
menggugah, menanamkan, membangkkitkan kesadaran, sikap dan prilaku
sebagai garda terdepan dalam menjaga dan mempertahankan eksistensi
bangsa dan Negara dari gangguan dan rongrongan dari luar maupun dari
dalam yang membahayakan kedaulatan dan keutuhan NKRI.
3) Kesatuan Ekonomi
a) Kekayaan dalam wilayah Nusantara modal dan milik bersama bangsa
b) Tingkat perkembangan ekonomi harus sesuai dan seimbang diseluruh
daerah.
4) Kesatuan Pertahanan Keamanan
a) Ancaman terhadap sesuatu daerah merupakan ancaman seluruh bangsa
dan Negara.
b) Bahwa tiap- tiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban dalam
usaha pembelaan Negara.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu Wawasan
dan Kebangsaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
dinyatakan bahwa secara etimologis istilah wawasan berarti: (1) hasil
mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara
pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan
Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan
nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan
(Suhady dan Sinaga, 2006).
Kebangsaan berasal dari kata bangsa yang menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan
asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan
sendiri. Sedangkan kebangsaan mengandung arti (1) ciri-ciri yang
menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian
dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.
Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi
cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu
negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwa
wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya
bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik,
kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan
keamanan.
Wawasan kebangsaan intinya adalah loyalitas warga terhadap bangsanya.
Bentuk loyalitas bagi bangsa Indonesia diantaranya adalah:
Mengakui bahwa warga negara Indonesia dengan sadar sebagai
pendukung cita-cita dan tujuan yang menjadi jatidiri bangsa indonesia,
seperti :
Tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa
Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam segala aspek
kehidupan
Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat
indonesia
Mendudukan manusia menurut kodrat, harkat dan martabatnya
Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menghadapi
berbagai persoalan
Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
Wawasan kebangsaan harus dijaga, di pelihara dan di perjuangkan terus
menerus.
3.2 SARAN