Anda di halaman 1dari 19

PAPARAN

BUPATI KAPUAS
TENTANG
GOOD GOVERNANCE
DI PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS
PADA ACARA EVALUASI PROGRAM TATA
PEMERINTAHAN YANG BAIK
PALANGKA RAYA, 8 FEBRUARI 2007
1
LANDASAN PELAKSANAAN
GOOD GOVERNANCE
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005
tentaang RPJM 2004-2009, khusus dibidang
aparatur negara diupayakan menciptakan tata
pemerintahan yang baik (good governance), bersih
dan berwibawa (clean government) dan bebas KKN

2
REFORMASI BIROKRASI
Anggapan negatif terhadap birokrasi pemerintah harus diperbaiki melalui
suatu upaya yang konkrit, sistemik dan konsisten dengan melakukan
REFORMASI BIROKRASI sebagai langkah awal menuju good governance

LAYANAN
REFORMASI BIROKRASI
MASYARAKAT

BERKUALITAS
PENGUBAHAN APARATUR BEBAS KKN
PEROMBAKAN LEMBAGA/ INSTANSI EFEKTIF & EFISIEN
PENATAAN ORGANISASI PEMTH EMPATI
PERBAIKAN SISTEM KERJA TERJANGKAU
PENYEMPURNAAN PERANGKAT AKUNTABEL
ADIL

MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP
TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
3
PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE

KEPASTIAN HUKUM

PROFESIONALITAS

MORALITAS

TRANSPARANITAS

PROPORSIONALITAS

AKUNTABILITAS

NETRALITAS

4
TUJUAN REFORMASI BIROKRASI

Membebaskan Aparatur Negara


Membangun Aparatur Negara
dari praktek KKN dan
Yang efektif dan efisien
perbuatan tercela lainnya

Agar Birokrasi Pemerintah mampu


menghasilkan/ memberikan pelayanan Prima
(excellent Service)

5
DIMENSI-DIMENSI DALAM GOOD GOVERNANCE

INSTITUSI FUNGSI

PENCIPTAAN KONDISI POLITIK


PEMERINTAH DAN HUKUM YANG KONDUSIF
(REGULATOR & FASILITATOR)

GOOD PENCIPTAAN PEKERJAAN DAN


SWASTA PENDAPATAN
GOVERNANCE

PENCIPTAAN PARTISIPASI
DALAM AKTIVITAS
MASYARAKAT
EKONOMI, SOSIAL & POLITIK

6
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DI
JAJARAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

Tanggal 19 Oktober 2006 telah ditandatangani


Kesepakatan Bersama (MoU) tentang Tata Pemerintahan
yang Baik antara Bupati Kapuas, Wakil Bupati Kapuas,
Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah Kabupaten
Kapuas, Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Anggota DPRD
Kabupaten Kapuas.
Menyusun rencana aksi pelaksanaan tata pemerintahan
yang baik di jajaran pemerintah Kabupaten Kapuas untuk
ketujuh Tim/Pokja dengan Keputusan Bupati Kapuas

7
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DI JAJARAN
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS (2)

Menetapkan program pelaksanaan jangka pendek,


yaitu :
1. Peningkatan Kapasitas PEMDA, dengan Program :
Menyiapkan rancangan keputusan Bupati Kapuas tentang tunjangan
kesejahteraan daerah
Mengidentifikasi sumber dana (Honor Proyek/DASK SKPD dan
sumber lainnya), serta jumlah nilai/dana yang tersedia
Mengidentifikasi jumlah pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Kapuas (Pejabat Negara, Penjabat Eselon II, III dan IV, Pelaksana
dan Tenaga Honorer)
Menyusun besarnya tunjangan masing-masing pegawai yang besarnya
sesuai tingkat kapasitas dan tanggung jawabnya.
Menyiapkan prasarana pendukung (pengadaan mesin absensi pada
setiap SKPD)
Menyusun ukuran kinerja pegawai berdasarkan tugas pokok dan fungsi
8
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DI JAJARAN
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS (3)
2. Penerapan Pengelolaan Anggaran Berbasis Kinerja (ABK),
dengan Program :
Pengelolaan ABK dan pelaksanaan giro to giro (G to G)
Melaksanakan akuntabilitas keuangan daerah
3. Peningkatan Pelayanan Sektor Publik
Menyiapkan kotak saran di setiap ruang di RSUD Dr. H. SOEMARNO
SOSROATMOJO Kuala Kapuas. Tahun 2006 saran yang masuk 71 saran
Menyediakan SMS No. 08125145444
Menyediakan tenaga tempat pengaduan masyarakat
Mengeluarkan jaminan sementara sebelum Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) bagi keluarga miskin (GAKIN). Tahun 2006 GAKIN
yang terlayani 300 orang
Mengeluarkan instruksi untuk penggunaan obat generik
Mengeluarkan instruksi pembayaran lewat kasir
Membentuk Unit Pelayanan Perizinan Terpadu (UPPT)
9
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DI JAJARAN
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS (4)
4. Pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan korupsi
dalam pengadaan barang dan jasa
Penerapan fakta integritas
Kesepakatan kerja
5. Pengembangan dan pelaksanaan peningkatan
kemampuan teknis aparatur
Membuat edaran kepada masing-masing instansi di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kapuas tentang proses pelatihan yang
dibutuhkan.
Menginventarisir jenis pelatihan Teknis Aparatur yang dibutuhkan unit
kerja untuk Good Governance
Menentukan pelatihan yang diprioritaskan
Melaksanakan pelatihan
Evaluasi terhadap kemampuan pelatihan
10
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DI JAJARAN
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS (5)
6. Peningkatan kesadaran anti korupsi di jajaran aparatur
PEMDA dan masyarakat
Identifikasi bentuk sosialisasi dan media kepada masyarakat dan pegawai
Menyiapkan materi sosialisasi baik melalui web site (www.kapuas.go.id)
maupun materi seminar
Menyusun jadwal reguler sosialisasi
Menyusun program pendidikan bagi calon tenaga pendidik (training for
trainer)
Mengidentifikasi peningkatan kualitas layanan informasi melalui web site.
7. Pengembangan mekanisme dan Penanganan Pengaduan
Masyarakat dan Peningkatan Kapasitas, Kualitas Kinerja
Auditor
Menyiapkan juklak teknis tentang pedoman pengaduan masyarakat dari
MENPAN, diterbitkan oleh Bupati Kapuas
Menyusun sosialisasi Pegawai Penelaah pengaduan masyarakat
Menyusun program pendidikan dan auditor
Menyusun Protap tentang tindak lanjut pengaduan masyarakat
11
BIDANG PENINGKATAN KAPASITAS PEMDA
Melaksanakan penataan organisasi, dengan memberikan kesempatan kepada PNS yang
berprestasi untuk diberikan menduduki jabatan sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya.
Memberikan insentif dan fasilitas pada tenaga khusus seperti 4 orang dokter spesialis, yakni
berupa insentif masing-masing sebesar Rp 2.500.000,-/bulan dan dukungan mobilitas dengan
tujuan agar masyarakat dapat terlayani oleh dokter yang handal, 31 orang Dokter Umum
diberikan insentif masing-masing Rp.300.000,- s/d Rp.500.000,- didalam kota, dan
Rp.800.000,- untuk luar kota.
Memberikan kesempatan bagi PNS untuk mengikuti DIKLAT yang berhubungan dengan
good governance antara lain :
DIKLAT Penyusunan LAKIP
DIKLAT Bendaharawan Barang bagi Apartur Pemerintah
Menyelenggarakan Diklat dan Bintek terkait dengan Good Governance, antara lain :
Bintek Pengadaan barang dan Jasa
Ujian Nasional sertifikasi Barang dan Jasa bagi PNS Kabupaten /Kota
Diklat Manajemen Anggaran Berbasis Kinerja
Diklat Teknis dan Sosialisasi Kepmendagri Nomor 13 Tahun 2006 bagi anggota
DPRD Kab. Kapuas 12
BIDANG PENINGKATAN KAPASITAS PEMDA
Bentuk punishment (hukuman), antara lain :
Melaksanakan inspeksi mendadak (SIDAK) dan teguran langsung pada
pegawai yang tidak masuk tanpa ijin dan melanggar aturan disiplin pada waktu
yang acak di semua instansi termasuk daerah-daerah terpencil.
Direncanakan pada akhir bulan Maret tahun 2007 diberlakukan absensi
dengan mesin yang dimulai dari lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten
Kapuas, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kapuas dan Dinas/Badan
secara bertahap.
Mengganti/memutasi pejabat-pejabat yang tidak berprestasi dan melanggar
aturan termasuk kawin tanpa ijin
Pengenaan hukuman disiplin dari yang paling ringan sampai yang paling berat
bagi PNS yang melanggar disiplin. Sejak tahun 2005 jumlah PNS yang
diberhentikan karena melanggar disiplin berat sebanyak 3 orang ( 2 orang
penurunan pangkat satu tingkat, 1 orang diberhentikan), disiplin sedang
berupa penundaan kenaikan gaji berkala sebanyak 3 orang dan disiplin
ringan 3 orang berupa 2 orang tegoran dan 1 orang pernyataan tertulis
13
BIDANG PENINGKATAN PELAYANAN SEKTOR
PUBLIK

Peningkatan Pelayanan Perizinan dengan


membentuk Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu pada tanggal 7 Pebruari 2007 lalu.
(foto-foto Kantor Unit Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Kapuas)

14
BIDANG PENINGKATAN PELAYANAN SEKTOR
PUBLIK

Peningkatan Pelayanan Publik di bidang Kesehatan, contoh


Pelayanan pada RSUD Dr. SOEMARNO SOSROATMOJO
Kuala Kapuas, yakni :
Pemasangan informasi mengenai prosedur dan biaya pelayanan
Penyederhanaan prosedur pelayanan yang meliputi :
Penggabungan loket pelayanan satu pintu untuk pasien ASKES dan umum
baik rawa inap maupun rawat jalan
Perbaikan sistem akuntansi keuangan dengan menggunakan billing system
(mengalihkan catatan manual ke sistem komputerisasi)
Dalam rangka meningkatkan pelayanan tersebut, RSUD Kuala
Kapuas berhasil mendapat pengakuan dari Pemerintah Pusat dengan
dianugerahkannya Piagam CITRA PELAYANAN PRIMA pada
tanggal 22 Desember 2006 lalu langsung oleh Presiden R.I
15
BIDANG PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN KORUPSI PADA PROSES
PENGADAAN BARANG DAN JASA

Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan Jasa,


pengguna jasa dan atau Panitia Pelelangan wajib
menandatangani Pakta Integritas sebelum
pelaksanaan proses pengadaaan
Penyedia jasa wajib menandatangani Pakta
Integritas pada saat pendaftaran lelang
Pengadaan barang dan jasa harus mengikuti aturan
yang ada (KEPPRES NO.80 Tahun 2003), proses
lelang dilakukan secara terbuka dan diumumkan di
media massa nasional
16
BIDANG PENINGKATAN KESADARAN ANTI
KORUPSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN KAPUAS

Melakukan sosialisasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat


Negara (LHKPN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kapuas.
Mendorong sekaligus mendukung pelaksanaan good
governance di Kabupaten Kapuas dalam bentuk
penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) dan
Pakta Integritas sebagai upaya pencegahan dan
pemberantasan KKN antara Bupati Kapuas dan Jajaran
Pemerintah Kabupaten Kapuas dengan DPRD
Kabupaten Kapuas yang disaksikan oleh Gubernur
Kalimantan Tengah

17
BIDANG PENGEMBANGAN MEKANISME DAN
PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DAN
PENINGKATAN KAPASITAS, KUALITAS KINERJA
AUDITOR
Peningkatan pengaduan masyarakat melalui pemeriksaan
khusus dari 44 Pengaduan masyarakat yang telah
diperiksa 26 pengaduan oleh BAWASDA Kab. Kapuas
Mengikuti sosialisasi dan pembentukan Koordinasi,
Monitoring dan Evaluasi (KORMONEV) Kabupaten
Kapuas
Mengikutsertakan aparatur BAWASDA dalam diklat
Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor
Mengikuti implementasi konsultasi publik Rencana Aksi
Daerah-Pemberantasan Korupsi (RAD-PK) di Palangka
Raya

18
KEGIATAN LAIN YANG AKAN DILAKUKAN

Reformasi birokrasi dengan menata


kelembagaan sesuai dengan kebutuhan
daerah berdasarkan PP No.8 Tahun 2003
Pada tahun 2007 ini direncanakan
Kabupaten Kapuas membuat Kecamatan
Percontohan (pilot Project) pelaksanaan
Program Penyelenggaraan Tata
Pemerintahan yang Baik (berdasarkan surat
Gubernur Kalimantan Tengah No.
061/039/Org tgl 8 Januari 2007).
19

Anda mungkin juga menyukai