Anda di halaman 1dari 3

Belajar menjadi Awam....

di era serba digital

Satu fakta menarik, tentang hoax

Hox bak sebuah virus mematikan yang menyerah pribadi amupun kepompoktertentu yang nota bena
tidak sepaham bahkan bertentangan dengan kita .

mengulas sebuah tulisan menarik tentang islam di era digital, karya ahyar ashadat dn nike
ardila, kemampuan dunia di luar nyata ini sungguh menakjubakan,bisa di banyangkan seandainya
informasi virtual ini kita konkreatkan di dunia nya maka, kita mungkin akan merasa ngeri karena
setiap detik nya berterbangan email-email yang kita kirim, status yang kita buat, video yang kita
upload, file-file yang kita download, didalam kemenakjuban inipun tesimpah bahaya yang nyata.

Perkembangan alat komunikasi khususnya telpon pintar (smart phone) membuat publik
semakin mudah mengakses informasi ,dengan hanya memaikan jari-jari tangan kita bisa mengakses
berita, mengirim surat, menonton film bahkan bekerja hanya dalam gengaman tangan.namun juga
kemudahan ini berimbas juga dalam nal negatif di antaranya akhir-akhir ini semarak HOAX (berita
bohong) informasi palsu ikut tersebar dengan mudah, yang bagi sejumlah orang malah diyakini
sebagai kebenaran. Bahkan tidak sedikit tokoh masyarakat, institusi negara, dan ormas menjadi
korban dari penyebaran hoax.

Kedasyatan informasi

Kemudahan yang di berikan dunia maya ternyata untuk sebagian banyak masyarakat kita
tidak di imbangaidengan kebijakasanaan dalam menggunakan dunia maya tersebut.

Maraknya peredaran hoax saat ini setidaknya dipicu oleh dua motif, yaitu ekonomi dan
politik. Ada situs-situs yang memang sengaja dibuat dengan tujuan mendapatkan kunjungan sebanyak
mungkin dengan membuat berita penuh sensas, pada ujungnya pengelola akan mendapatkan uang dari
pihak Google. Selain itu, motif untuk menjatuhkan lawan politik, baik tokoh maupun maupun
kelompok juga marak. Hal semacam ini tentunya bisa memecah belah umat dan bangsa.

Konsep informasi ulama salaf

Adapun banyanya sebagai erikut ; konten sampah, berita fitnah,

Konten sampah, yang di maksud di sini kita akan sering mememukan informasi yang
sebenernya tidak pent
tuntutan seseorang harus profesionalitas seperti di ungkapkan ilmuan barat,, membuat
manusia melek informasi, dan informasi adalah sebagai suatu kebutuhn. Kebutuhn akan informasi di
er digital ini cendruh dapat di akses dengan mudah, bahkan mbuber dalam istilah jawa, adlah benar
kemudah tersebut, namun sayang kemudah akses terhadap informsi tidak di imbangi filter yang bijak
dari pengguana informasi tersebut, sehingga yang terjadi timbulah caci maki.

Bagaimana harusnya berinformasi di gunia dital era ini ?

Lalu bagaimana kita menyikapi dunia yang serba penuh dengan lautan informasi, menurut
imam al-ghozali seiring-seringlah kita mengaca diri sering-sering intropeksi diri kalauketemu nya
kamu awam maka lakukan 5 hal ini. Awam maksudnya bukan bidangku, bukan wilayahkau, kamu
mugkin ahli di teknik tapi awam di kedokteran.. kalo di bandingkan kadi awam alghazi mengajak jadi
org awam yang baik, selama ini yang membuat coas, karena orang awamnya tidak sadar diri.

Pertama, tadis (mensucikan diri)

Ada nasehat bijak dari ulama kita,

Berbagi caci maki, padahal cuamna kopi paste, pingin menunjukan aku loh yng ngerti no satu,

Ngenshare, kamu benci dan berbagi


Suasana dunia maya mendukung produksi massal informasi kita bisa ambil contoh , setiap
waktu . facebook.com selalu bertanya di beranda kita what are your mind? sedangkan tweeeter
bertanya apa yang sedang terjadi? Sistem ini terus menjadi tren untuk berbagi pengalaman, namun
sangat di sayangkan sebagian kalangan justruh memberikan informasi yang bermanfaat seperti
keluhan, omongan kotor, cacian, atau hanya sekedar curhat masalah pribadi.

Apa yang nampak bias kemudian adalah validitas dari informasi tersebut

Pepatah bijak mengatakan jangan kau katakan semua yang kamu ketahuai, tapi ketahuilah
apa yang kamu katakan kita harus pandai-pandai menjaga lisan, atau lebih tepatnya lisan dalam
tulisan istilah mulutmu harimaumu mungkin sudah saat berganti jari-jarimu harimaumu

Hal lain yang juga krusial adalah ketika

Menurut penelitian pasar Yankelovich, seseorangyang tinggal di kota besar 30 tahun yang lalu
melihat hingga 2.000 pesan iklan sehari, sedangkan menurut New York Time, sekitar separuh dari
4.110 orang yang di survey oleh lembaga Yankelovich mengatakan bahwa pemasaran dan periklanan
saat ini telah diluar kendali.

Anda mungkin juga menyukai