IFTITAH
Pahlawan Sejati
Ada pahlawan yang tercatat
dalam sejarah. Tapi tidak sedikit yang
tak tercatat, termasuk ulama dan santri
dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU),
yang telah ikut mengorbankan jiwa dan
raganya demi bangsa ini.
Akan tetapi, yang perlu dipahami
adalah, bahwa tercatat dalam sejarah
bukanlah target dari para ulama
dan santri berjuang. Bagi mereka,
perjuangan membela tanah air dari
tangan penjajah, adalah sebuah
‘kewajiban’.
‘’Hubbul wathan min al-iman,’’
demikian kiranya salah satu motivasi
secara teologis yang banyak dipahami PAHLAWAN LEWAT SYAIR : KHR Asnawi Kudus menyiarkan Islam dengan tembang yang sudah terkenal yaitu Shalawat Asnawiyah dengan
ulama, santri, dan warga Nahdliyin, sedikit bumbu cinta negara pada salah satu liriknya.
NU dan Nasionalisme
yang sekaligus menguatkan tekad
mereka berjuang. Harta dan nyawa
dipertaruhkan untuk kemerdekaan dan
P
kejayaan Indonesia.
Dan kendati tidak tercatat, para erlu menjadi pertanyaan nasionalisme NU,’’ ungkapnya.
pahlawan negeri itu akan senantiasa besar, manakala ada yang Sedang dalam hal mengangkat
dikenang dan dihormati oleh anak-anak mempertanyakan nasionalisme senjata melawan penjajah, banyak
negeri. Doa-doa selalu dipanjatkan, warga Nahdliyin. Sebab, warga keterangan baik dari pelaku serta saksi
agar Allah SWT., Tuhan Yang Maha Nahdliyin dengan kiai dan santri sebagai sejarah yang masih, juga buku-buku
Kuasa, memberikan tempat terbaik motor penggeraknya, telah mengambil yang bisa ditemukan. Salah satu buku
bagi para syuhada bangsa di sisi-Nya. peranan besar dalam memperjuangkan yang cukup menarik terkait perjuangan
Para pahlawan itu, adalah para dan mempertahankan Indonesia ulama dan santri, adalah ‘’Perlawanan
pahlawan sejati, yang akan senantiasa merdeka. dari Tanah Pengasingan: Kiai Abbas,
terpatri jasa dan perjuangannya dalam Jurnalis senior, Prayitno, dalam Pesantren Buntet dan Bela Negara’’
ingatan para generasi bangsa ini, diskusi kecil ‘dadakan’ bersama karya Ahmad Zaini Hasan.
bahkan meski namanya tak tercatat Suara Nahdliyin, belum lama ini, Hanya saja, menurut Prayitno,
dalam sejarah sekalipun. Salam hormat mengatakan, peran Nahdlatul Ulama masih banyak juga warga Nahdliyin
dari kami anak generasi bangsa ini. (NU) bagi bangsa ini memang sangat yang belum mengetahui kiprah dan
Alfatihah. (*) besar. ‘’Resolusi jihad yang dikeluarkan perjuangan kiai dan satri bagi republik
Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari, adalah ini. Sementara buku-buku sejarah
maklumat penting yang menggerakkan yang banyak ditulis, tidak banyak
warga Nahdliyin untuk melawan yang mengulas kepahlawanan dan
penjajah dan mempertahankan perjuangan kiai-santri dalam merebut
kemerdekaan Republik Indonesia (RI),’’ dan mempertahankan Indonesia.
ujarnya. ‘’Tugas kaum muda NU saat ini,
Dalam pandangannya, nasionalisme antara lain adalah agar perjuangan para
warga Nahdliyin itu, bahkan tidak kiai dan santri bisa lebih membumi
sekadar diwujudkan dengan dan dipahami generasi bangsa di masa
mengangkat senjata melawan para sekarang melalui dunia literasi. Sebab,
penjajah, juga melalui syair-syair karya banyak perjuangan kiai-kiai dan santri
para kiai. ‘’Salah satu yang populer yaitu yang terlupakan, atau malah sengaja
Shalawat Asnawiyah. Aman, aman, dilupakan,’’ katanya. (Tim Suara
Indonesia Raya aman dalam shalawat Nahdliyin)
tersebut, sangat luar biasa. Itu wujud
Pemimpin Umum: Qomarul Adib I Pemimpin Redaksi: Rosidi I Sekretaris Redaksi: Septi I
Redaktur Pelaksana: Muhammad Farid I Staf Redaksi: Rochim, Istahiyah, Sugiyono, Masluh Jamil
I Layout: Ismail & Yaumis S. I Keuangan/ Iklan: Abdus Salam I IT: Masluh, Miftahur Ridlo
E-mail :
sn.redaksi@gmail.com Diterbitkan oleh Ikatan Jurnalis Nahdlatul Ulama (IJNU) Kabupaten Kudus.
Sekretariat: Pondok Paris Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Perihal Merayakan
Maulid Nabi
Oleh : M. Islahul Umam*
K
menjawab permasalahan hukum
eberadaan Desa Padurenan di dimakamkan di kompleks makam agama,” ujarnya.
Kecamatan Gebog, Kabupaten Desa Padurenan. Di situ terdapat Sedang mengenai pasaran Legi
Kudus tidak bisa dilepaskan dari pula makam para santrinya, di akhir Suro (Muharram) yang
Raden Muhammad Syarif, pemuka yang menemani dan membantu dipergunakan untuk menggelar salin
agama pada zamannya yang sekaligus perjuangannya dalam mensyiarkan luwur Mbah Syarif, menurut Kiai Amin
penanda cikal bakal desa tersebut. Islam di wilayah Kudus Utara, seperti berdasarkan penuturan Kiai Mawardi,
Sebagai penghormatan, warga desa KH. Zaenal dan K. Mawardi (putra karena kata “legie” ini jika diurai
menggelar haul Raden Muhammad K. Maslani) yang sangat dihormati hurufnya terkandung makna “lillah”,
Syarif setiap pasaran Legi pada akhir dan disegani di penjuru Kudus “enggon”, “golek ilmu estu-estu”
Muharram (Suro). dan sekitarnya karena karomah- (mencari ilmu secara sungguh-sungguh
Pada pasaran Legi di akhir Suro karomahnya yang banyak sekali karena Allah).
beberapa waktu lalu, kembali warga menolong masyarakat. Diuraikan Kiai Amin, bahwa
Desa Padurenan dan sekitarnya Tokoh Desa Padurenan, KH. Mbah Syarif meninggalkan tradisi
menggelar haul Raden Muhammad Aminuddin Mawardi, dalam salah yang masih dilestarikan masyarakat
Syarif. Beragam kegiatan keagamaan satu kesempatan, menjelaskan, Mbah sampai sekarang, yaitu Maulidan
digelar, antara lain khotmil Quran, Syarief adalah putra dari Adipati Jawiyan. Yaitu pembacaan maulid
ziarah dan tahlil bersama, serta ganti Sumenep, Pangeran Yudhonegoro dengan empat unsur penting, yakni
luwur di kompleks makam. Ada juga atau lebih dikenal dengan Macan aksen Jawa, tidak banyak mengikuti
pembagian nasi berkat dan pengajian Wulung Yudhonegoro. Ia seorang wali gramatika Arab, suaranya melengking
umum yang menghadirkan KH. Amin yang menyebarkan Islam pada masa dan pelaksanaan sampai berjam-jam.
Budi Harjono (Semarang). kerajaan Sultan Agung, sekitar abad “Bacaan syair shalawat dari kitab
Siapa Raden Muhammad Syarief? ke-16. Al-Barzanji dikumandangkan saling
Mbah Syarif –demikian masyarakat “Mbah Syarif memiliki semangat sahut-sahutan seperti orkestra. Tradisi
biasa menyebut- merupakan pemuka memperjuangkan Islam dan pembacaan Maulidan Jawiyan masih
agama asal Madura. Ia berdakwah mengikuti ajaran yang dicontohkan dilestarikan masyarakat Padurenan,
mengembangkan ajaran Islam di Rasulullah, sehingga apapun yang khususnya setiap Rabiul Awal dan
pelosok pedesaan Kudus Utara. ada di desa asalnya ditinggalkan. acara-acara selametan,” tutur Kiai
Ketika wafat, Mbah Syarif Tujuannya, menyiapkan generasi yang Amin. (Adib)
Forkapik
Gandeng
Suara
Nahdliyin
Gelar LDJ
F
FOTO BERSAMA : TIM Suara Nahdliyin berfoto bersama para peserta LDJ Forkapik di MA NU Raden Umar Said Colo Dawe orum Komunikasi Pimpinan
Kudus
Komisariat (Forkapik)
IPNU-IPPNU Kecamatan
Rabiul...... lanjutan dari hal. 5 Mayoritas ulama mengatakan, Dawe, menggelar Latihan Dasar
mengkhususkan ibadah yang mutlak, Jurnalistik (LDJ) untuk para
dalam beberapa hadits. Pendek kata, diperbolehkan dengan dua syarat: anggotanya, Kamis (9/11/2017)
perayaan maulid tidak termasuk bid’ah Pertama, tidak meyakini bahwa lalu. Forkapik menggandeng Suara
yang dilarang. pengkhususan ini merupakan sunnah Nahdliyin untuk melakukan
Kedua, para salafush shalih tidak Nabi; Kedua, pengkhususan ini tidak pendampingan kepada para
mengadakan perayaan maulid. terbentur dengan nash (dalil) yang anggotanya.
Seandainya ini merupakan kebaikan, melarangnya, seperti hadits yang Mengusung tema
tentu mereka akan melakukannya. melarang mengkhususkan hari Jum’at ‘’Menumbuhkan Kreativitas
Mayoritas ulama menjawab, ketika dengan puasa. Pelajar NU yang Ideal dan
Nabi SAW. dan para Sahabat tidak Selama tidak terbentur dengan Memotivasi Pelajar yang
melakukan suatu perkara, ini tidak nash yang melarangnya, maka Berlandaskan Aswaja”, LDJ
menunjukkan bahwa perkara tersebut pengkhususan ini diperbolehkan. Umat diharapkan bisa menjadi solusi
dilarang. Islam yang merayakan maulid pada hari meminimalisasi penyebaran berita
Banyak perkara yang tidak dilakukan atau bulan tertentu, tidak meyakini bohong (hoax) di kalangan pelajar.
oleh Nabi SAW, namun para Sahabat bahwa itu merupakan sunnah Nabi, Pimpinan Umum Suara Nahdli-
melakukannya, seperti membukukan dan perayaan ini juga tidak terbentur yin Group, Qomarul Adib, meng-
mushaf. Banyak perkara yang tidak dengan nash yang melarangnya, ingatkan kepada peserta LDJ
dilakukan oleh para Sahabat, namun sehingga diperbolehkan. supaya berhati-hati dalam menye-
generasi berikutnya melakukannya, Kesimpulannya, perayaan barkan maupun mengakses beri-
seperti menulis kitab yang berisi ilmu maulid merupakan masalah yang ta (informasi). ‘’Untuk menyebarkan
agama dan membuat cabang-cabang diperdebatkan, dan alasan-alasan yang maupun mengakses sebuah beri-
ilmu. digunakan untuk menolak perayaan ta, harus selektif. Periksa terlebih
Banyak pula perkara yang tidak maulid, kurang kuat. Maka, mayoritas dahulu sumber berita,’’ ujarnya.
dilakukan para salafush shalih, namun ulama memperbolehkan dan mayoritas Qomarul Adib pun berharap,
dilakukan oleh generasi belakangan, kaum Muslimin dari Timur sampai peserta LDJ bisa menjadi pelopor
seperti mendirikan ma’had Barat melakukannya. penangkal berita hoax. ‘’Jangan
(pesantren), universitas dan sejenisnya. Bagi yang tidak ingin melakukan, sampai termakan isu media sosial
Ini menunjukkan bahwa apa yang tidak tidak perlu mempermasalahkan. Tetapi dan turut serta menyebarkan berita
dilakukan oleh generasi masa lalu, tidak yang terpenting kemudian, adalah hoax. Baca dan teliti dulu secara
berarti dilarang dilakukan oleh generasi jangan sampai masalah ini dan masalah seksama jika mendapatkan sebuah
berikutnya, termasuk perayaan maulid. sejenisnya, sampai menjadikan berita (informasi),’’ katanya. (rid/
Ketiga, mengkhususkan suatu umat Islam terpecah belah. Wallahu ros)
ibadah yang mutlak (seperti membaca a’lam. (*)
al-Quran, shalawat dan sedekah)
pada waktu, tempat, jumlah atau cara Penulis adalah staf pengajar MTs. Tasywiquth
tertentu, adalah termasuk bid’ah. Para Thullab Salafiyah (TBS), direktur Aswaja Center
ulama pun menjawab, bahwa masalah Kudus dan alumnus Pondok Pesantren Mamba’ul
mengkhususkan suatu ibadah yang Ulum, Pakis, Tayu, Pati.
mutlak dengan waktu, tempat atau
jumlah tertentu merupakan masalah
yang diperdebatkan sejak dulu.
SMK NU Ma’arif 02 Kudus warga yang berkeinginan mewakafkan Dan para pengelola SMK
Integrasikan
tanahnya. itu pun bersyukur, di tahun
‘’SMK NU 02 Kudus itu berdiri di pertama dibuka, banyak yang
atas tanah yang diwakafkan oleh H. mendaftar. Jurusan Teknik Kendaraan
Ilmu Agama Moh Edris kepada PCNU Kudus untuk Ringan (TKR) mendapat dua ruang
dibuat sekolahan. Pendirian madrasah belajar (Rubel) dengan 82 peserta
tersebut pun dipelopori oleh para didik. ‘’Setelah jurusan TKR
dan Sains tokoh NU, antara lain KH. M. Afif, mapan, kemudian dibuka jurusan
Slamet, Khusnan, Fauzi, dan Ali Samsul Teknik Permesinan (TP), lalu jurusan
Ma’arif,’’ terangnya. Teknik Komputer Jaringan(TKJ).
Awal mula berdiri, lanjut Shulhan, Sekarang sudah ada 26 Rubel dengan
tidak langsung ramai seperti 924 peserta didik,” terangnya.
Meluruskan Sejarah
“Kepahlawanan” NU
Oleh : Muhammad Farid*
telah menebar virus dan paham kreatifitasnya berhasil menciptakan *Alumnus PP. Miftahul Falah
menyesatkan umat dengan amaliah- inovasi singkong dengan varietas Cendono Dawe Kudus
amaliahnya. Padahal secara fakta baru yang diberi nama singkong darul
banyak dari ajaran, amaliah serta hidayah. Singkong jenis ini bahkan bisa
pandangan politik NU justru banyak menghasilkan 15 kg per pohon dalam Judul Buku :
menguntungkan umat dan menjaga umur 10 bulan. Fragmen Sejarah NU
keutuhan NKRI. Masih banyak lagi kisah dan
Buku ini merupakan klarifikasi atas realitas yang mengukuhkan peranan Menyambung Akar Budaya
segala tuduhan yang didasari penilaian NU dalam membangun peradaban Nusantara
buruk kaum Islam modernis dan orde negeri ini. Berbagai strategi di bidang Penulis : Abdul Mun’im DZ
baru tentang NU. Sebanyak 194 tulisan sosial, ekonomi bahkan politik yang
Abdul Mun’im DZ mengumpulkan dan dipadukan dengan religiusitas menjadi Tebal : xviii + 414 halaman
mengangkat kisah serta pandangan senjata NU untuk mempertahankan Cetakan : I, Februari 2017
tokoh NU yang berserak di wilayah negeri ini dari segala ancaman Penerbit : Pustaka Compass
urban dan akar rumput. Semangat NU
dalam menjaga dan memperjuangkan ISBN : 978-602-60537-2-5
keutuhan NKRI terbukti nyata
dilakukan oleh para ulama bersama
warga Nahdliyin.
Salah satunya, ketika menuntut
pembebasan Irian Barat ribuan
sukarelawan kaum Nahdliyin bergerak
ke propinsi di wilayah Indonesia
bagian timur itu. Propaganda
mengambil Irian dari tangan Belanda
itu terus dikumandangkan. Rais ‘Aam
KH. Wahab Hasbullah yang saat
itu menjadi anggota DPAS (Dewan
Pertimbangan Agung Sementara)
memberi saran kepada Bung
Karno dan lahirlah Trikora. Inilah
yang kemudian kita kenal sebagai
“Diplomasi Cancut Tali Wondo”, yakni
upaya untuk menggalang kekuatan
lahir dan batin di segala bidang.
Langkah ini diakui Bung Karno sebagai
sumbangsih luar biasa dari NU untuk
Indonesia (Hal. 65).
Dalam bidang ekonomi, NU
ternyata juga tidak sebagaimana
yang kebanyakan orang tuduhkan.
NU dianggap sebagai organisasi
tradisionalis, jumud dan jauh
dari kesejahteraan. Sebaliknya,
kemandirian NU dalam mengelola
sumber daya alam dan ekonomi Buku ini dapat dipesan melalui Biro Iklan Suara Nahdliyin atas nama M. Qomarul Adib.
Pesan Rasulullah
kepada Para Orang Tua
Oleh : KH. Mc. Ulinnuha Arwani
D
alam dunia pesantren, sudah bacakan juga artinya, supaya ada cara untuk memahaminya:
sejatinya orang tua menitipkan santri mengetahui maknanya dan mula-mula membaca al-Quran
anaknya (santri) kepada guru paham apa yang dibaca, sehingga dengan tarlil, memperhatikan
(kiai) untuk nantinya dididik dan menimbulkan rasa cinta kepada tajwidnya, ghunnah, mad, dll,
dibimbing di lingkungan pesantren. Rasul. termasuk juga tata cara dan adab
Kewajiban mendidik anak sendiri, Santri memang harus serbabisa, membaca al-Quran dan hormat
sebenarnya merupakan kewajiban karena arti santri sendiri adalah kepada guru. Kemudian tingkatkan
orang tua untuk menunaikannya. (biSA dipiNTeRi). Jika sudah dengan memahami kandungan ayat
Hal itu sebagaimana disampaikan tahu, maka berkewajiban untuk dengan mempelajari ilmu fikih,
Nabi Muhammad SAW, bahwa menyampaikan, melalui media tauhid, akhlak. Setelah itu tadabbur
kewajiban orang tua kepada anaknya dakwah (khitabah). Dengan kata al-Quran.
adalah bagaimana mendidik anak- lain, sejatinya santri harus melatih Dengan tadabbur al-Quran,
anak sebaik mungkin, antara dirinya untuk bisa menguasai akan diketahui apa (makna) yang
lain dengan mendidik untuk apapun. terkandung dalam al-Quran. Di
menumbuhkan mahabbah (cinta) Kedua, hubbi ahlii baitihi. Yakni mana inti dari semua itu adalah
kepada Nabi, kepada keluarga Nabi, mencintai keluarga Rasulullah. menjalankan perintah Allah SWT.,
dan mencintai al-Quran. Pengertian ahli bait (keluarga) ini baik itu sunnah atau wajib, dan
Pertama, hubbu rasulillah. Yaitu ada dua, keluarga dekat dan keluarga menjauhi larangan Allah baik
kewajiban mendidik santri untuk jauh. Keluarga dekat adalah keluarga makruh atau haram. Ini yang disebut
cinta kepada Nabi Muhammad. Ini satu rumah seperti ibu, ayah, anak, dengan takwa.
sulit dilakukan. Mengapa? Karena kakek, nenek, menantu, dan mertua. Ada pahala dari setiap ayat-ayat
Rasulullah sudah wafat. Bagaimana Sedang saudara jauh, yaitu al-Quran yang kita baca. Setiap
bisa mahabbah kepada seseorang semua umat islam adalah saudara. hurufnya berpahala 10 kebaikan.
jikalau tidak pernah bertemu? Maka kita diperintahkan untuk Padahal sehari minimal kita
Padahal, umumnya munculnya rasa memupuk mahabbah kepada membaca surat al-Fatihah sebanyak
mahabbah (cinta) itu karena sering keluarga dekat maupun jauh. 17 kali. Janji Allah SWT., ‘’Barang
bertemu. Pepatah jawa mengatakan, Tujuannya, agar bisa saling siapa yang mengajarkan al-Quran
“witing tresna jalaran saking kulina”. menyintai sesama umat Islam. dan kemudian (murid) belajar dan
Namun guru harus Sekarang ini, banyak terjadi mengajarkan al-Quran kembali,
memperhatikan (mendidik) santri perselisihan di antara umat Islam. maka dijamin akan terbebas dari api
agar dalam sanubarinya, muncul Beda partai berseteru. Beda neraka’’.
rasa mahabbah. Sebab, Rasulullah organisasi saling mencaci. Menebar Sungguh betapa besar anugerah
adalah pembawa risalah untuk umat kebecian sesama. Dan yang paling al-Quran ini. Mari kita semua
manusia, yang diutus oleh Allah SWT. ekstrem, yaitu masalah mastna wa selalu membaca, memahami, dan
Bagaimana umat menerima syariat tsulasa wa ruba’ (poligami); suami senantiasa melakukan tadabbur
Islam jika tidak suka dengan Nabi? istri saling membenci, padahal al-Quran, supaya senantiasa
Nah, ini yang harus mestinya saling menyangi. mendapatkan barakah dari al-
diinternalisasikan kepada para Ketiga, tilawatil Quran. Yaitu Qur’an. Allahuma irhamna bil Quran.
santri, yaitu menumbuhkan rasa mengajari anak membaca (dan (*)
cinta kepada Nabi. Agar apa memahami kandungan) al-Quran. *Disarikan dari mauidlah hasanah KH.
yang diturunkan Allah kepada Mc. Ulin Nuha Awani dalam silaturrahmi di
Kenapa al-Quran? Kenapa Rasulullah Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 1 Pati pada 5
Nabi, melalui guru kemudian di- tidak menyuruh untuk mempelajari November 2017 oleh Zaki Muttaqien SQ.
transfer kepada para santri. ilmu hukum, ilmu teknik, ilmu
Cara yang bisa diterapkan, yaitu ekonomi, dan sebagainya? Karena Catatan redaksi:
dengan sering membaca shalawat, semua ilmu ada di dalam al-Quran. Artikel ini dimuat di Suaranahdliyin.
com, 10 November 2017. Banyaknya minat
membaca sirah nabawi, membaca Pada hakikatnya, semua ilmu pembaca terhadap artikel ini, sehingga
al-barzanji dan dziba’, maulid Nabi, ada (terkandung) di dalam al- redaksi kemudian menayangkannya pula
dan lain sebagainya. Contoh kecil, Quran, hanya saja banyak orang dalam edisi cetak di Buletin Suara Nahdliyin.
ketika selesai membaca al-barzanji, tidak memahaminya. Padahal