Anda di halaman 1dari 12

Edisi 04 Tahun Pertama TERBIT TIAP BULAN

NOVEMBER 2017 Info iklan :


085-726-940-489 (Adib)
Layanan Pelanggan :
085-667-728-852 (Salam)

Infaq : Rp. 1.500

IFTITAH

Pahlawan Sejati
Ada pahlawan yang tercatat
dalam sejarah. Tapi tidak sedikit yang
tak tercatat, termasuk ulama dan santri
dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU),
yang telah ikut mengorbankan jiwa dan
raganya demi bangsa ini.
Akan tetapi, yang perlu dipahami
adalah, bahwa tercatat dalam sejarah
bukanlah target dari para ulama
dan santri berjuang. Bagi mereka,
perjuangan membela tanah air dari
tangan penjajah, adalah sebuah
‘kewajiban’.
‘’Hubbul wathan min al-iman,’’
demikian kiranya salah satu motivasi
secara teologis yang banyak dipahami PAHLAWAN LEWAT SYAIR : KHR Asnawi Kudus menyiarkan Islam dengan tembang yang sudah terkenal yaitu Shalawat Asnawiyah dengan
ulama, santri, dan warga Nahdliyin, sedikit bumbu cinta negara pada salah satu liriknya.

NU dan Nasionalisme
yang sekaligus menguatkan tekad
mereka berjuang. Harta dan nyawa
dipertaruhkan untuk kemerdekaan dan

P
kejayaan Indonesia.
Dan kendati tidak tercatat, para erlu menjadi pertanyaan nasionalisme NU,’’ ungkapnya.
pahlawan negeri itu akan senantiasa besar, manakala ada yang Sedang dalam hal mengangkat
dikenang dan dihormati oleh anak-anak mempertanyakan nasionalisme senjata melawan penjajah, banyak
negeri. Doa-doa selalu dipanjatkan, warga Nahdliyin. Sebab, warga keterangan baik dari pelaku serta saksi
agar Allah SWT., Tuhan Yang Maha Nahdliyin dengan kiai dan santri sebagai sejarah yang masih, juga buku-buku
Kuasa, memberikan tempat terbaik motor penggeraknya, telah mengambil yang bisa ditemukan. Salah satu buku
bagi para syuhada bangsa di sisi-Nya. peranan besar dalam memperjuangkan yang cukup menarik terkait perjuangan
Para pahlawan itu, adalah para dan mempertahankan Indonesia ulama dan santri, adalah ‘’Perlawanan
pahlawan sejati, yang akan senantiasa merdeka. dari Tanah Pengasingan: Kiai Abbas,
terpatri jasa dan perjuangannya dalam Jurnalis senior, Prayitno, dalam Pesantren Buntet dan Bela Negara’’
ingatan para generasi bangsa ini, diskusi kecil ‘dadakan’ bersama karya Ahmad Zaini Hasan.
bahkan meski namanya tak tercatat Suara Nahdliyin, belum lama ini, Hanya saja, menurut Prayitno,
dalam sejarah sekalipun. Salam hormat mengatakan, peran Nahdlatul Ulama masih banyak juga warga Nahdliyin
dari kami anak generasi bangsa ini. (NU) bagi bangsa ini memang sangat yang belum mengetahui kiprah dan
Alfatihah. (*) besar. ‘’Resolusi jihad yang dikeluarkan perjuangan kiai dan satri bagi republik
Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari, adalah ini. Sementara buku-buku sejarah
maklumat penting yang menggerakkan yang banyak ditulis, tidak banyak
warga Nahdliyin untuk melawan yang mengulas kepahlawanan dan
penjajah dan mempertahankan perjuangan kiai-santri dalam merebut
kemerdekaan Republik Indonesia (RI),’’ dan mempertahankan Indonesia.
ujarnya. ‘’Tugas kaum muda NU saat ini,
Dalam pandangannya, nasionalisme antara lain adalah agar perjuangan para
warga Nahdliyin itu, bahkan tidak kiai dan santri bisa lebih membumi
sekadar diwujudkan dengan dan dipahami generasi bangsa di masa
mengangkat senjata melawan para sekarang melalui dunia literasi. Sebab,
penjajah, juga melalui syair-syair karya banyak perjuangan kiai-kiai dan santri
para kiai. ‘’Salah satu yang populer yaitu yang terlupakan, atau malah sengaja
Shalawat Asnawiyah. Aman, aman, dilupakan,’’ katanya. (Tim Suara
Indonesia Raya aman dalam shalawat Nahdliyin)
tersebut, sangat luar biasa. Itu wujud

Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017 1


LAPORAN UTAMA

Lanjutkan Perjuangan Ulama  

KHR. As'ad Syamsul


Arifin
PAHLAWAN : Tokoh NU yang dinobatkan
menjadi pahlawan nasional pada 3
November 2016 oleh Presiden Jokowi.

T ak bisa dimungkiri, tugas dan


tanggung jawab seorang ulama,
teramat berat. Tidak sekadar
menjadi teladan bagi umat dan
mengajar agama saja, tetapi juga
perjuangan dari komunitas pesantren,
jarang dimunculkan. Terakhir KH.
A. Wahab Chasbullah dan KH. As’ad
Syamsul Arifin ditahbiskan sebagai
Pahlawan Nasional,’’ katanya.
dengan cara disetrum listrik, lalu diikat
dan kemudian dimasukkan ke sumur
berulang kali, bahkan pernah dijadikan
pijakan para penjajah untuk naik ke
truk untuk membawa para tahanan
berada di garda depan dalam merebut, Namun harus diingat, lanjut oleh penjajah,’’ jelas Munawaroh, anak
menjaga dan mempertahankann Munawir Aziz menambahkan, kiai yang ke-5 Bakrun.
Negara Kesatuan Republik Indonesia berjuang untuk tegaknya Republik Kendati  beberapa kali
(NKRI). Indonesia, tidak hanya KH. A.  Wahab ditangkap penjajah, berkali-kali Mbah
Peristiwa  10 November  1945  di Chasbullah dan KH. As’ad Syamsul Bakrun berhasil lolos. Berbekal ilmu
Surabaya, adalah sedikit Arifin saja. hikmah dari para kiainya, Mbah
fakta sejarah di republik ini, betapa ‘’Ada ratusan nama yang memiliki Bakrun berhasil keluar dari penjara dan
para ulama -bersama para santri- telah perjuagan serupa di setiap daerah. kembali mengajar ngaji di madrasah
mengambil peranan yang sangat besar Kiai (ulama) adalah simpul perjuangan diniyah dan majelis-majelis taklim di
dalam mempertahankan kemerdekaan kemerdekaan. Mereka menjadi tengah-tengah masyarakat.
Indonesia. Untuk itu, November menjadi rumah bagi bermacam komunitas Menurut dosen IAIN Salatiga,
momentum penting mengingat  dan untuk membangun pergerakan dan Muhamad Rozikan, kisah perjuangan
meneladani perjauangan para ulama menyusun ritme pergerakan,” katanya ulama sangat penting diditeladani para
dan santri. yang dihubungi Suara Nahdliyin melalui santri dan generasi penerus bangsa
Wakil Sekretaris Lajnah Ta’lif wa Nasyr ponselnya. secara luas di masa sekarang, terlebih
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN KH. Umar Bahrudin, adalah salah lagi warga Nahdliyin.
PBNU), Munawwir Aziz, menjelaskan, satu kiai asal Desa Tanjungkarang, ‘’Warga Nahdliyin wajib melanjutkan
November merupakan bulannya Santri Kecamatan Jati, Kudus yang ikut perjuangan para ulama dengan cara
Pahlawan. Pada November itulah, lebih berjuang dalam mempertahankan dan bidang (kompetensi) masing-
dari tujuh dasawarsa lalu, resolusi kemerdekaan Indonesia pada masanya. masing. Namun secara itu, melanjutkan
jihad diserukan oleh Hasratusy Santri KH. R. Asnawi yang akrab dikenal perjuangan ulama itu antara lain ditandai
Syaikh Hasyim Asy’ari. Resolusi jihad dengan Mbah Bakrun, ini melakukan dengan komitmen mewujudkan
itulah yang menggerakkan santri di perlawanan kepada penjajah dengan Indonesia yang damai, adil, toleran,
Nusantara ini, mengangkat senjata, sangat gigih. sejahtera, dan demokratis, sehingga
mengusir penjajah di berbagai daerah. ‘’Dalam berjuang, Mbah Bakrun terwujud  baldatun thoyyibatun wa
“Di segenap narasi sejarah, pernah beberapa kali tertangkap robbun ghofur,’’ katanya. (salam, farid/
kisah-kisah tentang pejuang dan penjajah. Ia pun disiksa, antara lain ros)

2 Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017


LAPORAN UTAMA

Ada Kiprah Perempuan di Balik


Perjuangan Kiai – Santri

D i sela waktu mengenang


kepahlawanan KH. R.
As’ad Syamsul Arifin
Situbondo, dengan lantang Wakil
Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf,
tokoh Nahdlatul Ulama (NU) maupun
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Aguk Irawan, 2016).
Terkait memberikan posisi
terhormat kepada perempuan, ketua
menyeru kepada ribuan jamaah Lajnah Ta’lif wa Nasyr Nahdlatul Ulama
yang hadir, agar tidak melupakan (LTN NU) Kabupaten Kudus, Nur Said,
perjuangan kaum perempuan dalam pernah berujar mengenai pentingnya
perjuangan merebut kemerdekaan mendengar aspirasi kaum perempuan.
Republik Indonesia (RI). Sebab, tidak sedikit perempuan di
“Terutama untuk para Bu Nyai, dunia yang sangat berpengaruh,
mereka adalah penyokong perjuangan berkat kreativitas dan pemikirannya.
para kiai dan santri. Dengan sekuat “Kita harus adil memperlakukan
raga mereka menyiapkan bekal bagi perempuan. Mereka juga
kiai dan santri, untuk memenangkan banyak memiliki pemikiran
pertempuran melawan penjajah. Maka kritis dan kreativitas mumpuni
jangan sampai kita lupa pengorbanan dalam upaya mengembangkan
dan jasa mulia itu,” tegasnya. peradaban bangsa. Maka tidak
Hal itu ditegaskannya dari atas ada salahnya, bahkan menjadi
panggung ‘’Dzikir dan Shalawat keniscayaan, mendengarkan
Kebangsaan: Mengenang curhatan (aspirasi) mereka,’’
Kepahlawanan KHR. As’ad Syamsul ungkapnya berbicara dalam
Arifin’’ di Pondok Pesantren As- sebuah forum diskusi di Pondok
Salafiyah Situbondo, Jawa Timur, Kamis Pesantren Entrepreneur Al-
(9/11/2017). Mawaddah, Honggosoco, Jekulo,
Ya, ada peran perempuan di PERAN : Ibu Sholichah
Munawwarah (Isttri KH. Wahid
Kudus di penghujung Oktober lalu.
balik perjuangan kiai – santri dalam Hasyim) atau Ibunda KH Di luar itu, katanya, belum lama
memerdekaan Indonesia. Hanya saja, Abdurram Wahid (Gus Dur) adalah
salah satu contoh kegigihan peran
ini diselenggarakan Konferensi Ulama
kepribadian kaum perempuan yang seoarng wanita. Ditinggal sang Perempuan Indonesia (KUPI), yang
cenderung tertutup, sehingga tidak suami saat suami masih berumur
39 tahun, Bu Nyai tetap sabar
mengemban visi untuk meneruskan
banyak orang yang mengetahui peran mendidik Abdurrahman Wahid perjuangan ulama perempuan
besar yang diambil dalam perjuangan dan Sholahuddin Wahid hingga
keduanya menjadi orang-orang
zaman dahulu. Banyak perempuan
melawan para penjajah. besar. yang ‘alim di bidang agama,
‘’Kaum perempuan hendaknya namun biasanya tertutupi
selalu dihormati dan diperhitungkan oleh power (wibawa) suaminya.
peranannya dalam membangun “Perjuangan ulama perempuan
negeri,’’ ujar Gus Ipul -sapaan akrab suami mereka bukan sekadar milik zaman dulu, penting diteruskan.
Saifullah Yusuf dalam Dzikir dan keluarganya semata, tetapi juga milik Perjuangan ulama perempuan dan
Shalawat Kebangsaan itu. umat. keteladanannya yang gigih dalam
Sedikit nama yang bisa Di luar itu, keduanya adalah mempelajari ilmu-ilmu agama itu,
dikemukakan di sini, yaitu Nyai perempuan yang senantiasa sehingga memunculkan angin segar
Nafiqoh Hasyim Asy’ari dan Nyai melakukan tirakat dalam bagi lahirnya para generasi penerus
Sholichah Wahid Hasyim, yang sama- membesarkan anak-anaknya, hingga untuk menjaga keseimbangan hidup,’’
sama memiliki kesadaran, bahwa anak-anak mereka berhasil menjadi tuturnya. (farid/ ros)

Pemimpin Umum: Qomarul Adib I Pemimpin Redaksi: Rosidi I Sekretaris Redaksi: Septi I
Redaktur Pelaksana: Muhammad Farid I Staf Redaksi: Rochim, Istahiyah, Sugiyono, Masluh Jamil
I Layout: Ismail & Yaumis S. I Keuangan/ Iklan: Abdus Salam I IT: Masluh, Miftahur Ridlo
E-mail :
sn.redaksi@gmail.com Diterbitkan oleh Ikatan Jurnalis Nahdlatul Ulama (IJNU) Kabupaten Kudus.
Sekretariat: Pondok Paris Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.

Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017 3


KAJIAN

Perihal Merayakan
Maulid Nabi
Oleh : M. Islahul Umam*

R abiul Awwal (Jawa: Mulud),


merupakan bulan bersejarah bagi
umat Islam. Karena pada tanggal
12 di bulan itu, Nabi sekaligus Rasul
yang menjadi panutan dan rahmat bagi
seluruh alam (rahmatan li al-‘alamin),
Muhammad SAW., dilahirkan.
Umat Islam di Indonesia,
memperingati kelahiran Rasulullah
Muhammad SAW. itu, dengan
menggelar pembacaan Maulid Al-
Barzanji di masjid-masjid dan mushalla-
mushalla, juga pengajian-pengajian
memperingati kelahiran Rasulullah
tersebut.
Terkait adanya peringatan-
peringatan Maulidur Rasul itu,
ada berbagai macam pandangan.
Imam as-Suyuthi (w. 911 H) dalam BERSERU : Acara Maulidurrasul atau merayakan maulid Nabi Muhammad Shallahu'alaihi Wasallam sudah ada sejak zaman
Husnu al-Maqshid fi Amal al-Maulid, para sufi sufi arab terdahulu.

menjelaskan, orang yang pertama kali


menggelar perayaan maulid adalah yaitu berupa bersedekah, memakai tidak sependapat dengan perayaan
Raja Mudhaffaruddin Abu Said Kukburi pakaian bagus dan menampakkan maulid. Pertama, termasuk bid’ah
bin Ali bin Buktikin (w. 630 H), penguasa kegembiraan. Di samping membantu yang dilarang dalam hadits. Mayoritas
Irbil -sebuah wilayah di Irak bagian fakir miskin, ini juga menunjukkan ulama menjawab alasan ini dengan
utara- yang terkenal dengan kesalehan rasa cinta dan ta’dhim kepada Nabi mengatakan, bahwa bid’ah yang
dan kedermawanannya. dan bentuk rasa syukur kepada Allah dilarang dalam hadits adalah bid’ah
Mudhaffaruddin Abu Said Kukburi SWT. atas anugerah-Nya, yakni lahirnya yang tidak didukung oleh dalil atau
adalah ipar Raja Shalahuddin al-Ayyubi. Nabi yang diutus sebagai rahmat untuk kaidah agama.
Ia menggelar perayaan maulid setiap seluruh alam.” Buktinya, dalam salah satu hadits
Rabiul Awwal, yang dihadiri oleh para Pendapat sama dikemukakan al- shahih Nabi SAW bersabda: “Barang
ulama dan sufi. Sebanyak 300.000 Hafizh al-Iraqi (w. 806 H), al-Hafizh siapa mengada-adakan dalam agama
dinar ia kucurkan, untuk mendanai Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H), kami apa yang tidak termasuk darinya
kegiatan memperingati Maulid Nabi as-Suyuthi (w. 911 H), Ibnu Hajar al- (tidak termasuk bagian dari agama),
setiap tahun.  Haitami (w. 974 H) dan ulama lainnya. maka hal itu ditolak.”
Boleh atau tidakkah menggelar Ini juga didukung antara lain oleh fatwa Ini menunjukkan, mengada-
perayaan Maulid Nabi? Mayoritas yang dikeluarkan Haiah Ulama Sudan, adakan sesuatu yang termasuk
ulama memperbolehkan perayaan Darul Ifta’ Mesir, Darul Ifta’ Yordania, bagian dari agama karena didukung
maulid, karena berisi pembacaan Kementerian Wakaf dan Urusan Islam oleh dalil (kaidah), diperbolehkan.
ayat-ayat suci al-Quran, pembacaan Kuwait, Darul Ifta’ Palestina, dan Telah maklum, acara yang ada dalam
kisah Nabi SAW, shalawat, dan juga Kementerian Urusan Agama dan Wakaf perayaan maulid, seperti membaca al-
sedekah. Ini termasuk bid’ah hasanah. Aljazair. Quran, membaca shalawat dan memuji
Diperbolehkannya perayaan Maulid Namun ada juga yang tidak Nabi Saw, didukung oleh banyak dalil.
Nabi ini, dengan syarat tidak ada sependapat dengan adanya perayaan Mengadakan majlis dzikir bersama-
maksiat dalam pelaksanaannya, memperingati Maulid Nabi, antara lain sama telah dicontohkan oleh para
seperti bercampurnya laki-laki dan Ibnu Taimiyah (w. 728 H) dan Tajuddin Sahabat Nabi, seperti disebutkan
perempuan. al-Fakihani (w. 734 H). Pendapat Ibnu Rabiul,.......... bersambung hal. 8
Imam Abu Syamah (w. 665 H), guru Taimiyah dan Tajuddin al-Fakihani, ini
imam an-Nawawi, berkata: “Di antara didukung oleh fatwa yang dikeluarkan
perkara baru yang paling baik di masa Lajnah Daimah Saudi Arabia. Rubrik ini diasuh oleh Tim Aswaja
kami adalah apa yang dilakukan tiap Ada beberapa alasan yang Center Kabupaten Kudus.
tahun pada hari kelahiran Nabi SAW, dikemukakan oleh kalangan yang

4 Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017


SOSOK

KH. Husnul Khitami;

Berdakwah Melalui Silat


T ak habis dikira ternyata olahraga
tidak sekadar berguna bagi
kesehatan raga. Tetapi juga
bermanfaat bagi ketentraman jiwa
atau Salam Pagar Nusa, di dalamnya
memuat nilai saling menghormati baik
antar sesama maupun murid kepada
gurunya. Kadang banyak
dan internalisasi nilai-nilai Islam
ala  ahlussunnah wal jamaah an-
“Internalisasi nilai semacam itu juga
ada di setiap gerakan yang diajarkan juga yang mengira
nahdliyah. Demikian itu dilakoni oleh
KH. Husnul Khitami, Ketua Pagar Nusa
di Pagar Nusa kepada anak didik.
Mereka juga kami tekankan untuk mengaji kitab-
Cabang Kudus.
Selain mengejar prestasi pencak
mengamalkan nilai baik semacam itu
dimanapun dan kapanpun serta kepada
kitab semacam
silat di berbagai kejuaraan, Pagar siapapun,” imbuh alumni Ponpes Al- Syamsul Ma’arif itu
Nusa cabang Kudus juga mengajarkan
amaliah dan ilmu agama semisal Fiqih,
Falah, Ploso, Kediri itu.
Meski begitu ia menyesalkan sebab bertujuan menjadi
Tauhid dan Tasawuf. Sebab itu, Kiai
Husnul seringkali mendatangkan guru
masih banyakya warga yang tidak tahu
menahu soal Pagar Nusa. Terlebih
dukun.
agama dari berbagai daerah untuk warga Nahdliyin yang jarang tahu
mengajar di padepokan silat miliknya. bahwa Pagar Nusa juga merupakan Kedepannya ia berharap akan
Kitab-kitab yang dikaji berasal dari Badan Otonom (Banom) di struktural banyak apresiasi dan dukungan dari
para ulama salaf “langganan” kaum Nahdlatul Ulama (NU). masyarakat, utamanya struktural NU,
Nahdliyin, seperti Imam Ghazali, Syaikh “Pagar Nusa dibentuk dan menjadi untuk mengembangkan Pagar Nusa.
Abdul Qadir Al-Jailani dan lainnya. Banom NU sejak tahun Salah satunya dengan cara melibatkan
“Di Pagar Nusa kami tidak hanya 1 9 8 6 , sayangnya Pagar Nusa di berbagai event yang
mengajarkan silat sebagai salah satu t i d a k banyak digelar NU.
cabang olahraga. Tetapi juga ajaran masyarakat “Bagaimanapun juga Pagar Nusa
agama yang pada intinya akan semakin yang tahu. P u n adalah milik NU sekaligus juru dakwah
mendekatkan diri pada Allah SWT,” dengan warga bahkan kepada orang-orang yang
tutur Kiai Husnul. Nahdliyin j u g a tidak bisa dirangkul oleh Banom yang
Pria asal Desa Tanjungrejo, b a nya k y a n g lain. Kami akan sangat terbuka bila
Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus tidak tahu,” dilibatkan disetiap event oleh warga
itu ingin menghapus stigma negatif sesalnya. Nahdliyin,” katanya. (Farid)
tentang silat. Menurut Husnul, selama
ini dunia silat masih identik dengan
dunia perdukunan atau pribadi
yang suka menantang orang lain
untuk berkelahi atau tawuran.
Padahal jika ditelisik orang-orang
yang mendalami silat justru
hatinya akan lebih tertata dan tidak
arogan.
“Kadang banyak juga yang mengira
mengaji kitab-kitab semacam Syamsul
Ma’arif itu bertujuan menjadi dukun.
Padahal dalam kitab-kitab semacam
itu justru banyak pelajaran untuk
mendekatkan diri pada Allah. Stigma
semacam itu yang ingin kami
hapuskan,” ujar pria kelahiran Kajen
Kecamatan Tayu Kabupaten Pati itu.
Kiai Husnul menambahkan,
mendalami ilmu silat juga akan
memberi ketentraman dan stabilitas
emosi seseorang. Terlebih di Pagar
Nusa yang ajaran-ajarannya syarat
dengan perbaikan karakter pada anak
didik. Seperti halnya Salam Aswaja

Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017 5


JEJAK

Raden Syarief dan Tradisi Maulidan Jawiyan yang


Tetap Lestari 
berpendidikan Islam,” jelasnya.
Dalam berdakwah, Raden Syarief
selalu berpindah dari satu desa ke
desa lain seperti Gebog, Jurang , dan
Manisan. Sedang untuk kabupaten
Jepara, dakwah dilakukan antara lain
di Mayong, Tunggul dan Buloh. Desa
Padurenan menjadi tempat dakwah
terakhir hingga akhir hayatnya.
“Desa yang pernah disinggahi
Mbah Syarif, tidak sedikit yang
menyantumkan nama Mbah
Syarif sebagai nama desa untuk
mengenangnya. Seperti Gebog siripan
maupun Siripan mayong,” Kiai Amin
menambahkan.
Mengenai nama Desa Padurenan,
lanjutnya, ditengarai diambil dari
daerah asal Raden Syarief dari Madura
(Maduranan). Menurut cerita, waktu
itu terdapat sesuatu mengenai
hukum agama yang diperbincangkan
di daerah lain belum diselesaikan,
setelah sampai Padurenan akhirnya
terpecahkan.
KHIDMAT: Pembacaan Tahlil yang dipimpin Kiai setempat menjadi salah satu rangkaian acara Haul Raden Muhammad Syarif di
“Padurenan merupakan oleh
Desa Padurenan Gebog Kudus. Mbah Syarif dijadikan sebagai sentral
pengembangan ajaran Islam dalam

K
menjawab permasalahan hukum
eberadaan Desa Padurenan di dimakamkan di kompleks makam agama,” ujarnya.
Kecamatan Gebog, Kabupaten Desa Padurenan. Di situ terdapat Sedang mengenai pasaran Legi
Kudus tidak bisa dilepaskan dari pula makam para santrinya, di akhir Suro (Muharram) yang
Raden Muhammad Syarif, pemuka yang menemani dan membantu dipergunakan untuk menggelar salin
agama pada zamannya yang sekaligus perjuangannya dalam mensyiarkan luwur Mbah Syarif, menurut Kiai Amin
penanda cikal bakal desa tersebut. Islam di wilayah Kudus Utara, seperti berdasarkan penuturan Kiai Mawardi,
Sebagai penghormatan, warga desa KH. Zaenal dan K. Mawardi (putra karena kata “legie” ini jika diurai
menggelar haul Raden Muhammad K. Maslani) yang sangat dihormati hurufnya terkandung makna “lillah”,
Syarif setiap pasaran Legi pada akhir dan disegani di penjuru Kudus “enggon”, “golek ilmu estu-estu”
Muharram (Suro). dan sekitarnya karena karomah- (mencari ilmu secara sungguh-sungguh
Pada pasaran Legi di akhir Suro karomahnya yang banyak sekali karena Allah).
beberapa waktu lalu, kembali warga menolong masyarakat. Diuraikan Kiai Amin, bahwa
Desa Padurenan dan sekitarnya Tokoh Desa Padurenan, KH. Mbah Syarif meninggalkan tradisi
menggelar haul Raden Muhammad Aminuddin Mawardi, dalam salah yang masih dilestarikan masyarakat
Syarif. Beragam kegiatan keagamaan satu kesempatan, menjelaskan, Mbah sampai sekarang, yaitu Maulidan
digelar, antara lain khotmil Quran, Syarief adalah  putra dari Adipati Jawiyan. Yaitu pembacaan maulid
ziarah dan tahlil bersama, serta ganti Sumenep, Pangeran Yudhonegoro dengan empat unsur penting, yakni
luwur di kompleks makam. Ada juga atau lebih dikenal dengan Macan aksen Jawa, tidak banyak mengikuti
pembagian nasi berkat dan pengajian Wulung Yudhonegoro. Ia seorang wali gramatika Arab, suaranya melengking
umum yang menghadirkan KH. Amin yang menyebarkan Islam pada masa dan pelaksanaan sampai berjam-jam.
Budi Harjono (Semarang). kerajaan Sultan Agung, sekitar abad “Bacaan syair shalawat dari kitab
Siapa Raden Muhammad Syarief? ke-16. Al-Barzanji dikumandangkan saling
Mbah Syarif –demikian masyarakat “Mbah Syarif memiliki semangat sahut-sahutan seperti orkestra. Tradisi
biasa menyebut- merupakan pemuka memperjuangkan Islam dan pembacaan Maulidan Jawiyan masih
agama asal Madura. Ia berdakwah mengikuti ajaran yang dicontohkan dilestarikan masyarakat Padurenan,
mengembangkan ajaran Islam di Rasulullah, sehingga apapun yang khususnya setiap Rabiul Awal dan
pelosok pedesaan Kudus Utara. ada di desa asalnya ditinggalkan. acara-acara selametan,” tutur Kiai
Ketika wafat, Mbah Syarif Tujuannya, menyiapkan generasi yang Amin. (Adib)

6 Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017


POJOK LAZISNU

INUK Topang Aktivitas Sosial


LAZISNU
U ntuk mempermudah masyarakat
mendermakan uang
dan shadaqah, Lembaga Amal
infaq

Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul


Ulama (LAZISNU) Kabupaten Kudus,
untuk menopang kebutuhan kegiatan
sosial ummat.
“Hasil dari INUK ini digunakan untuk
pemberdayaan jamiyah di berbagai
tingkatan dalam melaksanakan
menggerakkan empat program utama,
yakni NUpreneur, NU Skill, NU Smart
dan NU Care,’’ terangnya. (adb)

menyebarkan ratusan kotak Infaq program sosial, antara lain untuk


Nahdlatul Ulama Kudus (INUK), yang santunan, membayar listrik masjid
disertai logo Nahdlatul Ulama (NU) dan dan musala,’’ terangnya kepada Suara Bagi pembaca yang ingin bertanya
LAZISNU. Nahdliyin, (31/10/2017). mengenai Zakat, Infaq, Shodaqoh dan
Menurut ketua LAZISNU Kudus, Sya’roni menambahkan, kotak INUK Wakaf dapat dikirim ke alamat email :
Sya’roni Suyanto, penempatan kotak juga dititipkan di warung-warung dan inimasaflah@gmail.com
INUK di rumah-rumah pengurus NU, toko dengan seizin pemilik. ‘’Terkait 0813-1117-1555
sebagai upaya mengumpulkan dana program, LAZISNU Kudus kini sedang

Seputar Zakat Profesi


Pengasuh Rubrik Pojok LAZISNU yang terhormat, mohon bisa dijelaskan, apa
yang dimaksud zakat profesi dan bagaimana tata cara penghitungannya? Atas
jawabannya diucapkan terima kasih.
 Nilna Arifah, warga Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kudus

dengan sistem upah (gaji). dan perdagangan;  2).  Dianalogikan


Secara spesifik, memang zakat pertanian; 3). Dianalogikan pada
belum didapati kitab-kitab salaf dua hal sekaligus (qiyas syabah), yaitu
Ibu/Saudari Nilna yang dirahmati yang khusus membahas zakat profesi. nishab pada zakat pertanian dan kadar
Allah. Ini karena secara tekstual dan spesifik, pada zakat emas dan perak.
Zakat profesi dalam tidak didapati dalam al-Quran maupun  Berdasarkan kaidah fikih (keputusan
istilah Fatwa Majelis Ulama hadits  Nabi  pembahasan dan istilah pemerintah menghilangkan perbedaan
Indonesia (MUI) disebut zakat khusus tentang zakat profesi. pada persoalan ijtihad),  maka
penghasilan- merupakan salah satu Inilah yang kemudian dijadikan ketentuan penghitungan zakat
jenis zakat baru di era modern sekarang dasar sebagian kalangan profesi(penghasilan) yang digunakan
ini. Jenis zakat ini di masa Nabi belum umat Islam Indonesia, bahwa zakat di Indonesia didasarkan pada Pasal
ada, oleh karena itu terdapat berbagai profesi itu tidak ada. Namun ulama 26 Peraturan Menteri Agama (PMA)
macam pendapat (khilafiyah) dan khalaf (modern) kemudian ‘berijtihad’ No. 52 tahun 2014 tentang Syariat
ketentuan seputar zakat profesi. untuk menggali hukum zakat profesi dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal
Zakat profesi adalah ini. dan Zakat Fitrah serta Pendayagunaan
zakat yang dikenakan atas Hasilnya,  didapati  ayat-ayat  al- Zakat  untuk Usaha Produktif. Pada
penghasilan (pendapatan) yang Quran dan hadits Nabi terkait zakat yang pasal tersebut, analogi yang digunakan
diperoleh seseorang sebagai imbalan bersifat umum, mewajibkan semua jenis adalah  qiyas syabah, di mana standar
atas pekerjaan yang ia usahakan, baik harta (maal/ amwal) untuk dikeluarkan nishab ditetapkan sebesar 524 kg beras
secara sendiri-sendiri maupun secara zakatnya. Seperti termaktub dalam QS. (5 ausaq) dan kadar zakat ditetapkan
bersama-sama. At-Taubah: 103 dan QS. Adz-Dzariyat: sebesar 2,5 persen.
Keahlian yang dilakukan secara 19. Adapun ketentuan harga beras
sendiri, misalnya: dokter, arsitek, Dalam penentuan penghitungan standar tahun 2017 yang menjadi dasar
pengacara, penjahit, pelukis, dan nishab dan kadar zakat penentuan nishab, telah ditetapkan
sebagai da’i. Sedang keahlian yang profesi/  penghasilan, di sini kami sebesar Rp  10.000,00/  kg. Dengan
dilakukan secara bersama-sama, mengutip ketentuan yang dibuat oleh demikian, setiap penghasilan yang
seperti:  pegawai, karyawan, baik BAZNAS. Dalam ketentuan tersebut melebihi Rp 5.240.000,00/ bulan, wajib
pegawai pemerintah maupun dijelaskan,  terdapat tiga pendekatan: dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5
swasta, yang pendapatannya diperoleh 1). Dianalogikan pada zakat emas-perak persen. (*) 

Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017 7


KILAS

Forkapik
Gandeng 
Suara
Nahdliyin 
Gelar LDJ
F
FOTO BERSAMA : TIM Suara Nahdliyin berfoto bersama para peserta LDJ Forkapik di MA NU Raden Umar Said Colo Dawe orum Komunikasi Pimpinan
Kudus
Komisariat (Forkapik)
IPNU-IPPNU Kecamatan
Rabiul...... lanjutan dari hal. 5 Mayoritas ulama mengatakan, Dawe, menggelar Latihan Dasar
mengkhususkan ibadah yang mutlak, Jurnalistik (LDJ) untuk para
dalam beberapa hadits. Pendek kata, diperbolehkan dengan dua syarat: anggotanya, Kamis (9/11/2017)
perayaan maulid tidak termasuk bid’ah Pertama, tidak meyakini bahwa lalu. Forkapik menggandeng Suara
yang dilarang. pengkhususan ini merupakan sunnah Nahdliyin untuk melakukan
Kedua, para salafush shalih tidak Nabi; Kedua, pengkhususan ini tidak pendampingan kepada para
mengadakan perayaan maulid. terbentur dengan nash (dalil) yang anggotanya.
Seandainya ini merupakan kebaikan, melarangnya, seperti hadits yang Mengusung tema
tentu mereka akan melakukannya. melarang mengkhususkan hari Jum’at ‘’Menumbuhkan Kreativitas
Mayoritas ulama menjawab, ketika dengan puasa. Pelajar NU yang Ideal dan
Nabi SAW. dan para Sahabat tidak Selama tidak terbentur dengan Memotivasi Pelajar yang
melakukan suatu perkara, ini tidak nash yang melarangnya, maka Berlandaskan Aswaja”, LDJ
menunjukkan bahwa perkara tersebut pengkhususan ini diperbolehkan. Umat diharapkan bisa menjadi solusi
dilarang. Islam yang merayakan maulid pada hari meminimalisasi penyebaran berita
Banyak perkara yang tidak dilakukan atau bulan tertentu, tidak meyakini bohong (hoax) di kalangan pelajar.
oleh Nabi SAW, namun para Sahabat bahwa itu merupakan sunnah Nabi, Pimpinan Umum Suara Nahdli-
melakukannya, seperti membukukan dan perayaan ini juga tidak terbentur yin Group, Qomarul Adib, meng-
mushaf. Banyak perkara yang tidak dengan nash yang melarangnya, ingatkan kepada peserta LDJ
dilakukan oleh para Sahabat, namun sehingga diperbolehkan. supaya berhati-hati dalam menye-
generasi berikutnya melakukannya, Kesimpulannya, perayaan barkan maupun mengakses beri-
seperti menulis kitab yang berisi ilmu maulid merupakan masalah yang ta (informasi). ‘’Untuk menyebarkan
agama dan membuat cabang-cabang diperdebatkan, dan alasan-alasan yang maupun mengakses sebuah beri-
ilmu. digunakan untuk menolak perayaan ta, harus selektif. Periksa terlebih
Banyak pula perkara yang tidak maulid, kurang kuat. Maka, mayoritas dahulu sumber berita,’’ ujarnya.
dilakukan para salafush shalih, namun ulama memperbolehkan dan mayoritas Qomarul Adib pun berharap,
dilakukan oleh generasi belakangan, kaum Muslimin dari Timur sampai peserta LDJ bisa menjadi pelopor
seperti mendirikan ma’had Barat melakukannya. penangkal berita hoax. ‘’Jangan
(pesantren), universitas dan sejenisnya. Bagi yang tidak ingin melakukan, sampai termakan isu media sosial
Ini menunjukkan bahwa apa yang tidak tidak perlu mempermasalahkan. Tetapi dan turut serta menyebarkan berita
dilakukan oleh generasi masa lalu, tidak yang terpenting kemudian, adalah hoax. Baca dan teliti dulu secara
berarti dilarang dilakukan oleh generasi jangan sampai masalah ini dan masalah seksama jika mendapatkan sebuah
berikutnya, termasuk perayaan maulid. sejenisnya, sampai menjadikan berita (informasi),’’ katanya. (rid/
Ketiga, mengkhususkan suatu umat Islam terpecah belah. Wallahu ros)
ibadah yang mutlak (seperti membaca a’lam. (*)
al-Quran, shalawat dan sedekah)
pada waktu, tempat, jumlah atau cara Penulis adalah staf pengajar MTs. Tasywiquth
tertentu, adalah termasuk bid’ah. Para Thullab Salafiyah (TBS), direktur Aswaja Center
ulama pun menjawab, bahwa masalah Kudus dan alumnus Pondok Pesantren Mamba’ul
mengkhususkan suatu ibadah yang Ulum, Pakis, Tayu, Pati.
mutlak dengan waktu, tempat atau
jumlah tertentu merupakan masalah
yang diperdebatkan sejak dulu.

8 Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017


MADRASATUNA

SMK NU Ma’arif 02 Kudus warga yang berkeinginan mewakafkan Dan para pengelola SMK

Integrasikan
tanahnya. itu pun bersyukur, di tahun
‘’SMK NU 02 Kudus itu berdiri di pertama dibuka, banyak yang
atas tanah yang diwakafkan oleh H. mendaftar.  Jurusan Teknik Kendaraan

Ilmu Agama Moh Edris kepada PCNU Kudus untuk Ringan (TKR) mendapat dua ruang
dibuat sekolahan. Pendirian madrasah belajar (Rubel) dengan  82  peserta
tersebut pun dipelopori oleh para didik. ‘’Setelah jurusan TKR

dan Sains tokoh NU, antara lain KH. M. Afif, mapan, kemudian dibuka jurusan
Slamet, Khusnan, Fauzi, dan Ali Samsul Teknik Permesinan (TP), lalu jurusan
Ma’arif,’’ terangnya. Teknik Komputer Jaringan(TKJ).
Awal mula berdiri, lanjut Shulhan, Sekarang sudah ada 26 Rubel dengan
tidak langsung ramai seperti 924 peserta didik,” terangnya.

G edung madrasah didominasi toko yang baru dibuka kemudian diburu  Kemitraan dengan berbagai institusi


cat warna hijau, dilengkapi pembeli. ‘’SMK ini memulai babat pun dijalin, untuk mendistribusikan
hiasan dinding dengan aliran air alas denganmengajak para orang para lulusannya. Dan melalui Bursa
di atasnya. Sungguh nyaman terasa  tua agar menyekolahkan anaknya di Kerja Khusus (BKK) tahun 2016, tidak
memasuki madrasah itu, yakni Sekolah sekolahan tersebut. Babak baru dimulai sedikit peserta didik yang berhasil
Menengah Kejuruan (SMK) NU MA’Arif dengan penuh ikhlas dan hati tulus mendapatkan pekerjaan sebelum lulus.
02 Kudus yang berada di Kecamatan mengabdi untuk umat,’’ paparnya. “Banyak lulusan yang diterima
Jekulo.
Nyaris tak ada yang berbeda
dengan sekolah atau madrasah pada
umumnya. Namun di balik semuanya,
ada kisah menarik yang disampaikan
KH. Shulhan, sang kepala madrasah.
‘’SMK ini berdiri pada 28 Mei 2009.
Nyawa sekolah ini terletak pada tekat
dan semangat para pemuda Nahdlatul
Ulama (NU) yang ada di Kecamatan
Jekulo,’’ kisahnya.
Menurut penjelasan KH. Shulhan,
SMK tersebut berdiri atas prakarsa
para generasi muda NU Jekulo, supaya
wilayah Kudus bagian timur, ada
sekolah SMK NU untuk menampung
kader-kader NU. Kebetulan juga, ada PRESTASI : Tim Sepak Takraw berfoto bersama usai latihan mempersiapkan lomba yang akan datang pada awal tahun depan.

perusahaan lokal maupun nasional.


Dimulai dari fresh graduate, sebelum
lulus  siswa  mengikuti  tes masuk di
U ntuk menjadi dewasa, tidak
perlu menunggu tua. Dan untuk
berprestasi, juga tidak perlu menunggu
materi-materi keagamaan dengan
guru-guru dari Pondok Pesantren
Hanafiyyah langsung. Sehingga secara
perusahaan seperti Astra, Astra Honda
Motor (AHM), Astra Daihatsu Motor,
Toyota Astra dan perusahaan perakitan
kematangan usia. sanad keilmuan, juga tidak perlu pemegang merk ATPM menjadi
Itulah yang bisa dilihat dari diragukan. perioritasnya,” paparnya.
keberadaan SMK NU Ma’arif 02 Kudus. Sedang untuk non akademik, SMK ini kemudian mencoba
Di usianya yang belum mencapai satu prestasi yang telah ditorehkan para mengintegrasikan antara ilmu-ilmu
dasawarsa, banyak prestasi yang telah peserta didik, antara lain meraih juara agama dan keterampilan umum
ditorehkan, baik akademik maupun I sepak takraw Porsema NU 2017 dan (sains). Itu ditandai dengan dibukanya
non akademik. menyabet juara II bila voli putra, juara pendaftaran bagi santri Pondok
Prestasi akademik, bisa dilihat II lomba lari jarak jauh putra, Pesantren Al-Thoyani yang satu
dengan diserapnya para peserta didik “Belum lama ini, SMK NU Ma’arif yayasan dengan BPPMNU Al-Thoyani
dari madrasah ini, bahkan sebelum 02 Kudus bahkan mewakili Kabupaten pimpinan KH. M. Afif. Nama Al-Thoyani
mereka lulus sekolah, dan berhasil Kudus dalam kejuaraan sepak takraw sendiri diambil dari nama Mbah
menjadi juara II Lomba Kompetensi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Martoyani, sosok yang dituakan di
Sisiwa (LKS) Bidang Otomotif pada Jawa Tengah. Kendati belum mampu keluarga pemberi tanah wakaf.
Porsema NU tahun 2017. Ini menjadi membawa piala kemenangan, namun “Sebanyak 25 santri yang
penanda, secara akademik, kualitas perjalanan untuk sampai ke sana juga ingin mondok di sini, gratis tempat dan
para peserta didik di madrasah ini tidaklah mudah. Ini harus diapresiasi gratis SPP. Pengasuhnya diambilkan dari
dinilai sudah mumpuni dan layak dan mendapatkan support terus Pondok  Pesantren  Hanafiyyah  yang
diperhitungkan. menerus,’’ kata H. Shulhan, kepala diberi tugas mengajar di SMK ini,”
Di luar itu, untuk pembinaan madrasah. (zamris, salam/ ros) Shulhan menambahkan. (zam,lam/ros)
karakter, peserta didik diberikan

Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017 9


RESENSI

Meluruskan Sejarah
“Kepahlawanan” NU
Oleh : Muhammad Farid*

S ebagian orang mengira langkah-


langkah dan keputusan yang
diambil oleh kaum Nahdliyyin
adalah tidak rasional. Beberapa
bahkan menganggap Nahdlatul Ulama
telah dikembangkan dan diajarkan
oleh para ulamanya. Kiai Abdul Jamil,
pengasuh PP. Darul Hidayah Lampung
Utara, menjadi tokoh kiai yang ahli
di bidang pertanian. Ketekunan dan
kehidupan. Dengan bahasa yang
mudah dipahami buku ini layak dibaca
sebagai tambahan khazanah dan
pengetahuan tentang jati diri NU.

telah menebar virus dan paham kreatifitasnya berhasil menciptakan *Alumnus PP. Miftahul Falah
menyesatkan umat dengan amaliah- inovasi singkong dengan varietas Cendono Dawe Kudus
amaliahnya. Padahal secara fakta baru yang diberi nama singkong darul
banyak dari ajaran, amaliah serta hidayah. Singkong jenis ini bahkan bisa
pandangan politik NU justru banyak menghasilkan 15 kg per pohon dalam Judul Buku   :
menguntungkan umat dan menjaga umur 10 bulan. Fragmen Sejarah NU
keutuhan NKRI. Masih banyak lagi kisah dan
Buku ini merupakan klarifikasi atas realitas yang mengukuhkan peranan Menyambung Akar Budaya
segala tuduhan yang didasari penilaian NU dalam membangun peradaban Nusantara
buruk kaum Islam modernis dan orde negeri ini. Berbagai strategi di bidang Penulis  : Abdul Mun’im DZ
baru tentang NU. Sebanyak 194 tulisan sosial, ekonomi bahkan politik yang
Abdul Mun’im DZ mengumpulkan dan dipadukan dengan religiusitas menjadi Tebal  : xviii + 414 halaman
mengangkat kisah serta pandangan senjata NU untuk mempertahankan Cetakan   : I, Februari 2017
tokoh NU yang berserak di wilayah negeri ini dari segala ancaman Penerbit  : Pustaka Compass
urban dan akar rumput. Semangat NU
dalam menjaga dan memperjuangkan ISBN : 978-602-60537-2-5
keutuhan NKRI terbukti nyata
dilakukan oleh para ulama bersama
warga Nahdliyin.
Salah satunya, ketika menuntut
pembebasan Irian Barat ribuan
sukarelawan kaum Nahdliyin bergerak
ke propinsi di wilayah Indonesia
bagian timur itu. Propaganda
mengambil Irian dari tangan Belanda
itu terus dikumandangkan. Rais ‘Aam
KH. Wahab Hasbullah yang saat
itu menjadi anggota DPAS (Dewan
Pertimbangan Agung Sementara)
memberi saran kepada Bung
Karno dan lahirlah Trikora. Inilah
yang kemudian kita kenal sebagai
“Diplomasi Cancut Tali Wondo”, yakni
upaya untuk menggalang kekuatan
lahir dan batin di segala bidang.
Langkah ini diakui Bung Karno sebagai
sumbangsih luar biasa dari NU untuk
Indonesia (Hal. 65).
Dalam bidang ekonomi, NU
ternyata juga tidak sebagaimana
yang kebanyakan orang tuduhkan.
NU dianggap sebagai organisasi
tradisionalis, jumud dan jauh
dari kesejahteraan. Sebaliknya,
kemandirian NU dalam mengelola
sumber daya alam dan ekonomi Buku ini dapat dipesan melalui Biro Iklan Suara Nahdliyin atas nama M. Qomarul Adib.

10 Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017


KOLOM

Pesan Rasulullah
kepada Para Orang Tua
Oleh : KH. Mc. Ulinnuha Arwani

KH. Mc. Ulinnuha Arwani*

D
alam dunia pesantren, sudah bacakan juga artinya, supaya ada cara untuk memahaminya:
sejatinya orang tua menitipkan santri mengetahui maknanya dan mula-mula membaca al-Quran
anaknya (santri) kepada guru paham apa yang dibaca, sehingga dengan tarlil, memperhatikan
(kiai) untuk nantinya dididik dan menimbulkan rasa cinta kepada tajwidnya, ghunnah, mad, dll,
dibimbing di lingkungan pesantren. Rasul. termasuk juga tata cara dan adab
Kewajiban mendidik anak sendiri, Santri memang harus serbabisa, membaca al-Quran dan hormat
sebenarnya merupakan kewajiban karena arti santri sendiri adalah kepada guru. Kemudian tingkatkan
orang tua untuk menunaikannya. (biSA dipiNTeRi). Jika sudah dengan memahami kandungan ayat
Hal itu sebagaimana disampaikan tahu, maka berkewajiban untuk dengan mempelajari ilmu fikih,
Nabi Muhammad SAW, bahwa menyampaikan, melalui media tauhid, akhlak. Setelah itu tadabbur
kewajiban orang tua kepada anaknya dakwah (khitabah). Dengan kata al-Quran.
adalah bagaimana mendidik anak- lain, sejatinya santri harus melatih Dengan tadabbur al-Quran,
anak sebaik  mungkin, antara dirinya untuk bisa menguasai akan diketahui apa (makna) yang
lain dengan mendidik untuk apapun. terkandung dalam al-Quran. Di
menumbuhkan mahabbah (cinta) Kedua, hubbi ahlii baitihi. Yakni mana inti dari semua itu adalah
kepada Nabi, kepada keluarga Nabi, mencintai keluarga Rasulullah. menjalankan perintah Allah SWT.,
dan mencintai al-Quran. Pengertian ahli bait (keluarga) ini baik itu sunnah atau wajib, dan
Pertama, hubbu rasulillah. Yaitu ada dua, keluarga dekat dan keluarga menjauhi larangan Allah baik
kewajiban mendidik santri untuk jauh. Keluarga dekat adalah keluarga makruh atau haram. Ini yang disebut
cinta kepada Nabi Muhammad. Ini satu rumah seperti ibu, ayah, anak, dengan takwa.
sulit dilakukan. Mengapa? Karena kakek, nenek, menantu, dan mertua. Ada pahala dari setiap ayat-ayat
Rasulullah sudah wafat. Bagaimana Sedang saudara jauh, yaitu al-Quran yang kita baca. Setiap
bisa mahabbah kepada seseorang semua umat islam adalah saudara. hurufnya berpahala 10 kebaikan.
jikalau tidak pernah bertemu? Maka kita diperintahkan untuk Padahal sehari minimal kita
Padahal, umumnya munculnya rasa memupuk mahabbah kepada membaca surat al-Fatihah sebanyak
mahabbah (cinta) itu karena sering keluarga dekat maupun jauh. 17 kali. Janji Allah SWT., ‘’Barang
bertemu. Pepatah jawa mengatakan, Tujuannya, agar bisa saling siapa yang mengajarkan al-Quran
“witing tresna jalaran saking kulina”. menyintai sesama umat Islam. dan kemudian (murid) belajar dan
Namun guru harus Sekarang ini, banyak terjadi mengajarkan al-Quran kembali,
memperhatikan (mendidik) santri perselisihan di antara umat Islam. maka dijamin akan terbebas dari api
agar dalam sanubarinya, muncul Beda partai berseteru. Beda neraka’’.
rasa mahabbah. Sebab, Rasulullah organisasi saling mencaci. Menebar Sungguh betapa besar anugerah
adalah pembawa risalah untuk umat kebecian sesama. Dan yang paling al-Quran ini. Mari kita semua
manusia, yang diutus oleh Allah SWT. ekstrem, yaitu masalah mastna wa selalu membaca, memahami, dan
Bagaimana umat menerima syariat tsulasa wa ruba’ (poligami); suami senantiasa melakukan tadabbur
Islam jika tidak suka dengan Nabi? istri saling membenci, padahal al-Quran, supaya senantiasa
Nah, ini yang harus mestinya saling menyangi. mendapatkan barakah dari al-
diinternalisasikan kepada para Ketiga, tilawatil Quran. Yaitu Qur’an. Allahuma irhamna bil Quran.
santri, yaitu menumbuhkan rasa mengajari anak membaca (dan (*)
cinta kepada Nabi. Agar apa memahami kandungan) al-Quran. *Disarikan dari mauidlah hasanah KH.
yang diturunkan Allah kepada Mc. Ulin Nuha Awani dalam silaturrahmi di
Kenapa al-Quran? Kenapa Rasulullah Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an 1 Pati pada 5
Nabi, melalui guru kemudian di- tidak menyuruh untuk mempelajari November 2017 oleh Zaki Muttaqien SQ. 
transfer kepada para santri. ilmu hukum, ilmu teknik, ilmu  
Cara yang bisa diterapkan, yaitu ekonomi, dan sebagainya? Karena Catatan redaksi:
dengan sering membaca shalawat, semua ilmu ada di dalam al-Quran. Artikel ini dimuat di Suaranahdliyin.
com, 10 November 2017. Banyaknya minat
membaca sirah nabawi, membaca Pada hakikatnya, semua ilmu pembaca terhadap artikel ini, sehingga
al-barzanji dan dziba’, maulid Nabi, ada (terkandung) di dalam al- redaksi kemudian menayangkannya pula
dan lain sebagainya. Contoh kecil, Quran, hanya saja banyak orang dalam edisi cetak di Buletin Suara Nahdliyin. 
ketika selesai membaca al-barzanji, tidak memahaminya. Padahal

Suara Nahdliyin, edisi 4, November 2017 11

Anda mungkin juga menyukai