“ISLAM NUSANTARA”
DISUSUN OLEH :
KENNY GUNAWAN
(C1C019104)
TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Ajaran Islam yang dipeluk oleh sebagaian besar rakyat Indonesia telah
memberikan kontribusi besar, serta dorongan semangat, dan sikap mental dalam
perjuangan kemerdekaan. Tertanamnya “RUHUL ISLAM” yang di dalamnya
memuat antara lain :
2. Ijin Berperang Dari Allah SWT. (Q.S. Al Haj : 39) “ Telah diijinkan berperang
bagi orang-orang yang diperangi, sesungguhnya mereka itu dijajah/ditindas,
maka Allah akan membela mereka ( yg diperangi dan ditindas )”.
4. “Khubul Wathon minal Iman”, cinta tanah air sebagian dari Iman, menjadikan
semangat Partiotik bagi umat Islam dalam melawan penjajahan.
“Apabila Tidak ada semangat Islam di Indonesia, sudah lama kebangsaan yang
sebenarnya lenyap dari Indonesia” (dalam Aboebakar Atjeh: 1957, hlm.729).
B.Peranan Umat Islam Masa Kemerdekaan
Ketika kaum penjajah datang, Islam sudah mengakat dalam hati bangsa
Indonesia, bahkan saat itu sudah berdiri beberapa kerajaan Islam, seperti
Samudra Pasai, Perlak, Demak dan lain-lain. Jauh sebelum mereka datang, umat
islam Indonesia sudah memiliki identitas bendera dan warnanya adalah merah
putih. Ini terinspirasi dari oleh bendera Rasullulah SAW yang juga berwarna
merah dan putih. Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Allah telah menundukkan
pada dunia, timur dan barat. Aku diberi pula warna yang sangat indah yakni Al-
Ahmar dan Al-Abyadl, merah dan putih”. Begitu juga dengan Indonesia.
Beberapa ajaran Islam seperti jihad, membela yang tertindas, mencintai tanah
air dan membasmi kezaliman adalah faktor terpenting dalam membangkitkan
semangat melawan penjajah. Bisa dikatakan bahwa hampir semua tokoh
pergerakan, termasuk yang berlabrel nasionalis radikal sekalipun sebenarnya
terinspirasi dari ruh ajaran agama Islam. Seperti Ki Hajar Dewantara, soekarno,
dan termasuk RA Kartini yang memperjuangkan emansipasi wanita. Ia pejuang
Islam yang sedang dalam perjalanan menuju Islam yang kaffah. Ketika sedang
mencetuskan ide-idenya, ia sedang beralih dari kegelapan (jahiliyah) kepada
cahaya terang (Islam) atau minaz-zulumati ilannur (habislah gelap terbitlah
terang). Patimura yang yang diklaim sebagai seorang Nasrani akan tetapi dia
adalah seorang Islam yang taat.
Persatuan Indonesia
Saat proklamasipun peran umat Islam sangat besar. 17 Agustus 1945 itu
bertepatan dengan tanggal 19 Ramadhan 1364 H. Proklamasi dilakukan juga atas
desakan-desakan para ulama kepada Bung Karno. Tadinya Bung Karno tidak
berani. Saat itu Bung karno keliling untuk menemui para ulama misalnya ulama
di Cianjur selatan,Abdul Mukti dari Muhammadiyah, termasuk Wahid Hasyim
dari NU. Mereka mendesak agar Indonesia segera diproklamasikan tanggal 17
Agustus 1945. Demikian penting peran ulama di mata Bung Karno setelah
Indonesia diproklamasikan.1
a) Pada tahun 1960 para aktivis islam yang tergabung dalam organisasi masa
dan partai berusaha mencegah gagasan Nasakom
1
Abdul Karim, Islam Dan Kemerdekaan Indonesia (Yogyakarta: Sumbangsih Press, 2005) hlm, 38-
45
3) Muhammadiyah didirikan pada tanggal 28 November 1912 bergerak di
bidang pendidikan dan kemasyarakatan, pendidikan sekolah-sekolah umum,
sekolah-sekolah Agama dan mendirikan panti asuhan serta rumah sakit.
KESIMPULAN
Ketika kaum penjajah datang, Islam sudah mengakat dalam hati bangsa
Indonesia, bahkan saat itu sudah berdiri beberapa kerajaan Islam, seperti
Samudra Pasai, Perlak, Demak dan lain-lain.
Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Allah telah menundukkan pada dunia, timur
dan barat. Aku diberi pula warna yang sangat indah yakni Al-Ahmar dan Al-
Abyadl, merah dan putih”. Begitu juga dengan Indonesia.
Peran penting umat islam lainnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yaitu:
Pada tahun 1960 para aktivis islam yang tergabung dalam organisasi masa dan
partai berusaha mencegah gagasan Nasakom